4b87a7aa74_dcc6073640.pdf

  • Uploaded by: Nurhidayah
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 4b87a7aa74_dcc6073640.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 40,510
  • Pages: 114
PT PEGADAIAN (Persero) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Periode yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014

KANTOR PUSAT PT PEGADAIAN (Persero) Jakarta,

Oktober 2014

DAFTAR ISI

I. Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2014

II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian Per 30 September 2014 - Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014, 30 September 2013 - Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 - Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 september 2014 dan 30 September 2013

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Umum - Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Yang Signifikan - Penjelasan Pos-pos Posisi Keuangan dan laba Rugi

i

1-2 3

4

5-6

7 – 18 19 – 48 49 - 108

I. SURAT PERNYATAAN

II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

ASET ASET LANCAR Kas dan Bank Pinjaman Yang Diberikan (Setelah Dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai per 30 September 2014 dan per 31 Desember 2013 Sebesar Rp 207.737.018.736 dan Rp 229.879.254.212 Piutang Lainnya (Setelah Dikurangi Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai per 30 September 2014 sebesar Rp 17.429.010.734 dan per 31 Desember 2013 sebesar Rp 17.019.970.075 Persediaan Uang Muka Pajak Dibayar di Muka Pendapatan yang Masih Harus Diterima Beban Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap (Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan per 30 September 2014 dan per 31 Desember 2013 sebesar Rp 538.709.991.700 dan Rp 438.265.244.672 Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET

1

363.418.586.025

448.058.728.347

27.015.215.973.014

26.355.043.197.243

32.761.811.129 302.821.894.854 11.380.038.422 284.016.404.819 1.123.921.802.803 162.749.898.257 29.296.286.409.323

51.740.003.001 203.355.764.214 6.738.130.440 86.175.041.538 1.343.014.859.349 150.290.552.711 28.644.416.276.843

191.639.807.050

171.827.594.025

4.667.800.214.600

4.569.573.921.128

87.711.652.575 4.947.151.674.225 34.243.438.083.548

83.538.833.349 4.824.940.348.502 33.469.356.625.345

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman Bank Pinjaman Bank Jangka Panjang yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Pinjaman Obligasi yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Pinjaman Lainnya Utang Kepada Rekanan Utang Kepada Nasabah Utang Pajak Biaya Yang Masih Harus Dibayar Pendapatan Diterima di Muka Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Pinjaman Dari Pemerintah: Pinjaman Dari Pemerintah Pusat Pendapatan Ditangguhkan Liabilitas Imbalan Kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal Saham Modal Dasar sebesar 1.000.000 saham masing-masing Rp 1.000.000 per saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar 251.252 saham masing-masing Rp 1.000.000 per saham Saldo Laba: - Surplus Revaluasi - Ditentukan Penggunaannya - Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

2

15.910.948.001.466 ---

15.598.647.989.928 ---

759.586.594.057 -82.014.358.732 99.175.256.246 98.322.897.148 521.730.239.173 12.785.235.892 120.910.830.424 17.605.473.413.138

1.129.131.089.330 -96.288.766.978 99.788.877.989 148.412.614.817 183.703.418.080 10.802.183.877 362.759.529.824 17.629.534.470.823

5.052.038.982.471

4.602.230.462.266

410.000.000.000 17.875.917.618 547.170.013.676 6.027.084.913.765 23.632.558.326.903

410.000.000.000 17.875.917.618 451.093.774.246 5.481.200.154.130 23.110.734.624.953

251.252.000.000

251.252.000.000

3.866.362.979.564 5.478.085.020.828 1.015.179.756.253 10.610.879.756.645 34.243.438.083.548

3.866.362.979.564 4.333.703.462.525 1.907.303.558.303 10.358.622.000.392 33.469.356.625.345

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

PENDAPATAN USAHA Pendapatan Sewa Modal Pendapatan Administrasi

Januari-September

Januari-September

2014 Rp

2013 Rp

5.059.575.898.900 487.675.986.874 5.547.251.885.774

5.460.425.041.886 496.262.896.173 5.956.687.938.059

Pendapatan Usaha Lainnya: Pendapatan Lainnya

22.653.809.393

7.655.382.467

Jumlah Pendapatan Usaha

5.569.905.695.167

5.964.343.320.526

1.634.687.587.004 1.789.057.302.144 546.326.337.446 109.746.744.287 98.900.405.847 17.918.710.716 38.782.338.438 13.751.576.290

1.636.837.527.136 1.621.785.442.230 564.710.488.950 88.941.826.407 62.947.890.300 13.596.790.861 382.440.705.715 18.167.686.543

4.249.171.002.172

4.389.428.358.141

1.320.734.692.995

1.574.914.962.385

--1.129.532.209 -60.154.642.946 (5.328.749.422) 55.955.425.733

25.795.682.873 -1.296.960.929 441.667 33.850.576.534 (3.062.594) 60.940.599.409

1.376.690.118.728

1.635.855.561.794

381.322.575.500 (19.812.213.025) 361.510.362.476

598.803.289.000 (138.723.228.612) 460.080.060.388

1.015.179.756.253

1.175.775.501.406

--

--

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN

1.015.179.756.253

1.175.775.501.406

LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk

1.015.179.756.253

1.175.775.501.406

BEBAN USAHA Bunga dan Provisi Pegawai Umum Administrasi Pemasaran Penyusutan Aset Tetap Direksi dan Komisaris Amortisasi dan Penyisihan Piutang Pendidikan dan Pelatihan Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Uang Kelebihan Lewat Waktu Pendapatan Sewa Gedung Pendapatan Jasa Giro Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap Pendapatan Lainnya Beban Lain-lain Jumlah Pendapatan Lain-lain LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BADAN BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Jumlah Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan LABA PERIODE BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK

3

PT PEGADAIAN (Persero) dan ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

Catatan

Saldo per 1 Januari 2013

26.a

Penggunaan Dana Selama Periode Berjalan - Pembagian Deviden - Dana Program Kemitraan - Dana Bina Lingkungan - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan Jumlah Penggunaan Dana Selama Periode Berjalan

26.b

Surplus Revaluasi Laba Bersih Periode Berjalan Saldo Per 31 Desember 2013 Penggunaan Dana Selama Periode Berjalan - Pembagian Deviden - Dana Program Kemitraan - Dana Bina Lingkungan - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan Jumlah Penggunaan Dana Selama Periode Berjalan Surplus Revaluasi Laba Bersih Periode Berjalan Saldo Per 31 September 2014

Modal Saham

Surplus Revaluasi Aset

Rp 251.252.000.000

Rp

Saldo Laba Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya Rp Rp 3.215.809.922.622 1.904.822.565.903

Jumlah Ekuitas Rp 5.371.884.488.525

-------

-------

---1.117.893.539.903 -1.117.893.539.903

(786.929.026.000) --(1.117.893.539.903) -(1.904.822.565.903)

(786.929.026.000) ----(786.929.026.000)

--

3.866.362.979.564 --

--

1.907.303.558.303

3.866.362.979.564 1.907.303.558.303

251.252.000.000

3.866.362.979.564

4.333.703.462.525

1.907.303.558.303

10.358.622.000.392

-------

-------

---1.144.381.558.303 -1.144.381.558.303

(762.922.000.000) --(1.144.381.558.303) -(1.907.303.558.303)

(762.922.000.000) ----(762.922.000.000)

--

--

--

-1.015.179.756.253

-1.015.179.756.253

251.252.000.000

3.866.362.979.564

5.478.085.020.828

1.015.179.756.253

10.610.879.756.645

26.b

4

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Januari s.d. Sept 2014 Rp

Jan s.d. Sept 2013 Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari: Penerimaan Sewa Modal Pendapatan Administrasi Pendapatan Usaha Lain Pendapatan Lainnya Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan Pelunasan dari Piutang Lainnya Penjualan Barang Lelang Perusahaan dan Aset Yang Disisihkan Penerimaan Utang Nasabah Penerimaan Utang Pajak Penerimaan Utang Lainnya Penjualan Mulia Penerimaan Kembali Uang Muka Jumlah Penerimaan Kas dari Aktivitas Operasi

4.778.668.955.446 311.311.048.666 5.799.497.468 22.164.630.468 75.274.231.382.191 598.287.526.188 6.031.854.905 226.684.401.627 71.063.612.145 1.475.665.079.465 1.732.626.718.594 176.578.818.212 84.679.113.525.376

5.076.950.984.278 496.377.191.338 2.851.920.516 23.892.359.591 75.056.383.922.493 5.576.715.632.022 929.687.515.681 45.331.885.863 151.693.736.118 1.263.964.385.328 663.963.824.302 63.046.784.757 89.350.860.142.286

Pengeluaran Kas untuk: Pembayaran Bunga Bank dan Obligasi Beban Pegawai Beban Umum Penyaluran Pinjaman Yang Diberikan Pembayaran Utang Kepada Rekanan Pembayaran Utang Kepada Nasabah Pembayaran Utang Pajak Pembayaran Utang Lainnya Pemberian Piutang Pembayaran Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Pembelian Persediaan Pembelian Mulia Jumlah Pengeluaran Kas untuk Aktivitas Operasi

1.414.001.194.588 1.226.529.556.133 575.898.047.558 75.918.696.314.392 883.708.429.220 36.239.228.513 744.964.811.791 417.310.591.391 533.078.415.925 246.230.400.449 413.536.082.093 1.660.497.360.581 84.070.690.432.634

1.634.825.407.280 1.122.278.083.639 692.112.442.942 77.222.394.896.000 380.568.483.152 28.406.247.087 891.239.014.000 826.304.369.488 5.484.759.720.518 145.919.462.863 927.821.080.868 265.869.062.024 89.622.498.269.861

608.423.092.742

(271.638.127.574)

0 0

0 0

Pengeluaran Kas untuk: Pembelian Aset Tetap Jumlah Pengeluaran Kas untuk Aktivitas Investasi

227.266.831.082 227.266.831.082

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

(227.266.831.082)

90.995.078.718 90.995.078.718 (90.995.078.718)0

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Kas dari: Penjualan Aset Tetap Jumlah Penerimaan Kas dari Aktivitas Investasi

5

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Januari s.d. Sept 2014 Rp

Jan s.d. Sept 2013 Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Kas dari: Pinjaman Bank Pengembalian Uang Muka Dividen Pinjaman Obligasi Jumlah Penerimaan Kas dari Aktivitas Pendanaan

27.020.990.749.990 0 960.000.000.000 27.980.990.749.990

0 19.282.183.838.346 0 1.225.000.000.000 20.507.183.838.346

Pengeluaran Kas untuk: Angsuran Pinjaman Bank Pelunasan Obliglasi Pelunasan Pinjaman MTN Pembayaran Dividen Pembayaran Emisi Obligasi Pembayaran Dana Program Kemitraan Pembayaran Dana Bina Lingkungan Jumlah Pengeluaran Kas untuk Aktivitas Pendanaan

26.801.906.419.822 880.000.000.000 0 762.922.000.000 1.266.251.264 356.550.707 335.932.175 28.446.787.153.968

19.128.002.986.148 150.000.000.000 240.000.000.000 761.929.026.000 2.572.889.575 1.725.500.488 569.422.399 20.284.799.824.610

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan

(465.796.403.978)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK

(84.640.142.318)

KAS DAN BANK AWAL PERIODE

448.058.728.340

KAS DAN BANK AKHIR PERIODE

363.418.586.022

222.384.013.736 0 (140.249.192.556) 0 647.155.058.012 0 506.905.865.456

Kas dan Bank Akhir Periode terdiri dari: Kas Bank Jumlah Kas dan Bank

228.818.271.255 134.600.314.767 363.418.586.022

328.799.898.419 178.105.967.038 506.905.865.456

6

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 1.

Umum 1.a. Pendirian Sampai dengan 31 Maret 2012 Perusahaan berstatus Perusahaan Umum bedasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 tentang Perum Pegadaian. Per 1 April 2012 bedasarkan PP nomor 51 tahun 2011 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) maka didirikan PT Pegadaian (Persero) dengan berdasarkan Akta pendirian Perusahaan PT Pegadaian (Persero) atau disingkat PT Pegadaian (Persero) Nomor 1 tanggal 1 April 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan S.H, M.Kn. yang berkedudukan di Jakarta, yang kemudian disahkan bedasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-17525.A.H.01.01 tahun 2012 tanggal 4 April 2012. Tujuan dan kegiatan usaha PT Pegadaian (Persero) seperti yang tercantum dalam Akta Pendirian yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., No.1 tanggal 1 April 2012 pasal 3, yaitu :

a.

Tujuan perusahaan : Melakukan usaha di bidang gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah, dan jasa lainnya di bidang keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terutama untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas.

b.

Kegiatan usaha : Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan menyelenggarakan usaha utama sebagai berikut : 1) Penyaluran pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk gadai efek; 2) Penyaluran pinjaman berdasarkan jaminan fidusia; dan 3) Pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa taksiran, sertifikasi, dan perdagangan logam mulia serta batu adi. Selain melaksanakan kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha: 1) Jasa transfer uang, jasa transaksi pembayaran, dan jasa administrasi pinjaman; dan 2) Optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan.

Berdasarkan laporan posisi keuangan pembukaan Perusahaan dan Surat Menteri Keuangan RI No.1015/KMK.013/1991 tanggal 26 September 1991, modal awal Perusahaan ditetapkan sebesar Rp 205.000.000.000 sebagaimana tertuang dalam Laporan Posisi Keuangan Pembukaan. Modal awal yang disetor Pemerintah tersebut adalah kumulatif laba bersih yang diperoleh Perjan Pegadaian. Secara bertahap mulai tahun 1991, Pemerintah Republik Indonesia memberikan tambahan modal sebagai Penyertaan Modal Pemerintah sebesar Rp 46.252.000.000 melalui SK Menteri Keuangan RI masing-masing sebagai berikut: Nomor

Tanggal

0360/KM.3-42/SKOP/0391 0136/KM.3-42/SKOP/0891 0151/MK.013/1992 Jumlah

30 Maret 1991 5 Agustus 1991 29 Juni 1992

Rp 20.000.000.000 16.252.000.000 10.000.000.000 46.252.000.000

Berdasarkan Penetapan Menteri Negara BUMN dengan surat Nomor S-161/MBU/2012 tanggal 28 Maret 2012 yang disahkan berdasarkan PP 51/2011 jo Surat Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir 7

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) Nomor 3570312/sat tanggal 26 Maret 2012, telah disetorkan modal dasar untuk Perseroan sebesar Rp 251.252.000.000 yang berasal dari Negara Republik Indonesia. Modal tersebut terdiri dari modal saham sebanyak 251.252 lembar saham yang masing-masing saham memiliki nilai nominal Rp 1.000.000,-. 1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Perusahaan telah menerbitkan emisi obligasi sebanyak 17 (tujuh belas) kali, dengan jangka waktu masing-masing: 1) Jangka Waktu 370 hari untuk obligasi berkelanjutan tahun 2012 (Seri A), tahun 2013 (Seri A), dan tahun 2014 (Seri A); 2) Jangka waktu 3 tahun untuk obligasi berkelanjutan tahun 2011 (Seri A), tahun 2012 (Seri B), tahun 2013 (Seri B), dan tahun 2014 (Seri B); 3) Jangka waktu 5 tahun untuk obligasi tahun 1993, 1994, 1996, 1997, 1998, 2001, 2009 (Seri A), 2011 (Seri B), 2012 (Seri C), 2013 (Seri C), dan 2014 (Seri C); 4) Jangka waktu 7 tahun untuk obligasi tahun 2012 (Seri D), 2013 (Seri D); 5) Jangka waktu 8 tahun untuk obligasi tahun 1999, 2000, 2002, 2003 (Seri A) dan 2009 (Seri B); 6) Jangka waktu 10 tahun untuk obligasi tahun 2006, tahun 2007, tahun 2009 (Seri C), tahun 2011 (Seri C); serta 7) Jangka waktu 15 tahun untuk obligasi tahun 2003 (Seri B). Seluruh obligasi dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan rincian sebagai berikut: Tahun

Keterangan

Tanggal Efektif & Jatuh Tempo

Nominal (Rp)

Tingkat Bunga

1993

Obligasi I

11 Juni 1993 & 9 Juli 1998

50 milyar

Bunga 17,5% mengambang.

1994

Obligasi II

30 Juni 1994 & 18 Juli 1999

25 milyar

Bunga 13% tetap untuk 6 bulan pertama, selanjutnya mengambang yaitu 1% di atas tingkat bunga deposito 6 bulan bank pemerintah.

1996

Obligasi III

25 Juni 1996 & 12 Juli 2001

100 milyar

Bunga 17,75% tetap untuk tahun pertama, 4 tahun berikutnya mengambang 1,5 % di atas tingkat bunga deposito bank pemerintah & swasta.

1997

Obligasi IV

16 Juni 1997 & 3 Juli 2002

100 milyar

Bunga 14,75% tetap untuk tahun pertama, 4 tahun berikutnya mengambang 1% diatas tingkat bunga deposito bank pemerintah dan swasta.

1998

Obligasi V

23 Juni 1998 & 8 Juli 2003

64,6 milyar

Bunga Seri A1 49% tetap untuk tahun pertama, seterusnya mengambang sesuai tingkat bunga JIBOR tiga bulan ditambah 3% premium.

tetap

untuk

tahun

pertama, selanjutnya

Bunga Seri B2 mengambang sesuai tingkat bunga JIBOR tiga bulan ditambah 3% premium. 1999

Obligasi VI

24 Agt 1999 & 8 Sept 2007

135 milyar

Bunga 15,5% tetap untuk tahun pertama, 7 tahun berikutnya mengambang sebesar 1,75% di atas tingkat bunga rata-rata JIBOR 6 bulan.

2000

Obligasi VII

27 Juni 2000 & 21 Juli 2008

150 milyar

Bunga 15,625% tetap untuk tahun pertama, berikutnya mengambang 1,725% di atas tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah.

8

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Tahun

Keterangan

Tanggal Efektif & Jatuh Tempo

Nominal (Rp)

Tingkat Bunga

2001

Obligasi VIII

31 Mei 2001 & 12 Juni 2006

300 milyar

Bunga Seri A 19,25% tetap, cicilan 20% pokok per tahun Seri B 19,25% tetap, Seri C 0,50% tetap menurun per tahun 20,25% untuk tahun pertama, Seri D 19,25% tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50% premi, maksimal 24,25% minimal 16,25%. Seri E 19,25% tetap untuk tahun pertama sampai tahun ketiga, selanjutnya mengambang sesuai tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50% premi, maksimal 24,25% minimal 16,25%.

2002

Obligasi IX

24 Mei 2002 & 6 Juni 2010

300 milyar

Bunga Seri A 18,25% tetap per tahun, Seri B 18,25% per tahun, amortisasi 10% tahun keempat emisi, 20% tahun kelima sampai dengan ketujuh 30% tahun kedelapan emisi, Seri C 18,25% tetap tahun Pertama, selanjutnya mengambang berdasarkan rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap 2,50% per tahun, maksimal 20,00% minimal 16,50%. Seri D dengan opsi jual pada tahun kelima, 18,25% tetap tahun pertama sampai dengan tahun kelima, selanjutnya mengambang berdasarkan rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap 2,50% per tahun, maksimal 20,00%, minimal 16,50%.

2003

Obligasi X

27 Juni 2003,11 Juli 2011 & 2018

400 milyar

Bunga Seri A 12,9375% tetap per tahun dengan jangka waktu 8 tahun, Seri B dengan jangka waktu 15 tahun dengan tingkat bunga 13,125% per tahun tetap untuk tahun pertama sampai dengan ke tiga, selanjutnya tahun ke empat dan sampai dengan ke tahun kelima belas mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 3 bulan ditambah premi 1,0% per tahun maksimum 15,50%, minimum 10,50%.

2006

Obligasi XI

23 Mei 2006 & 23 Mei 2016

500 milyar

Bunga Seri A 13,10% per tahun tetap, jangka waktu 10 tahun; Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1,25% per tahun, maksimum 16,00%, minimum 10,00%.

2007

Obligasi XII

4 September 2007 & 2017

600 milyar

Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap, jangka waktu 10 tahun; Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 10,025% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1% per tahun, maksimum 12,00%, minimum 8,00%.

2009

Obligasi XIII

1 Juli 2009,2014,2017 & 2019

1.500 milyar

Seri A1, tingkat bunga tetap 11,675% pertahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-5. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah Rp 350 miliar. Seri A2, tingkat bunga tetap 11,675% per tahun untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-5 yang besarnya berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka waktu satu bulan ditambah premi 3% per tahun dengan batas atas 13% dan batas bawah 10%. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah Rp 100 miliar. Seri B, tingkat bunga tetap 12,650% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke 8. Jangka waktu 8 tahun dengan jumlah Rp 650 miliar. Seri C, tingkat bunga tetap 12,875% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun kesepuluh. Jangka waktu 10 tahun dengan jumlah Rp 400 miliar.

9

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Tahun

Keterangan

2001

Obligasi VIII

Tanggal Efektif & Jatuh Tempo

31 Mei 2001 & 12 Juni 2006

Nominal (Rp) 300 milyar

Tingkat Bunga

Bunga Seri A 19,25% tetap, cicilan 20% pokok per tahun Seri B 19,25% tetap, Seri C 0,50% tetap menurun per tahun 20,25% untuk tahun pertama, Seri D 19,25% tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50% premi, maksimal 24,25% minimal 16,25%. Seri E 19,25% tetap untuk tahun pertama sampai tahun ketiga, selanjutnya mengambang sesuai tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50% premi, maksimal 24,25% minimal 16,25%.

2002

Obligasi IX

24 Mei 2002 & 6 Juni 2010

300 milyar

Bunga Seri A 18,25% tetap per tahun, Seri B 18,25% per tahun, amortisasi 10% tahun keempat emisi, 20% tahun kelima sampai dengan ketujuh 30% tahun kedelapan emisi, Seri C 18,25% tetap tahun Pertama, selanjutnya mengambang berdasarkan rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap 2,50% per tahun, maksimal 20,00% minimal 16,50%. Seri D dengan opsi jual pada tahun kelima, 18,25% tetap tahun pertama sampai dengan tahun kelima, selanjutnya mengambang berdasarkan rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap 2,50% per tahun, maksimal 20,00%, minimal 16,50%.

2003

Obligasi X

27 Juni 2003,11 Juli 2011 & 2018

400 milyar

Bunga Seri A 12,9375% tetap per tahun dengan jangka waktu 8 tahun, Seri B dengan jangka waktu 15 tahun dengan tingkat bunga 13,125% per tahun tetap untuk tahun pertama sampai dengan ke tiga, selanjutnya tahun ke empat dan sampai dengan ke tahun kelima belas mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 3 bulan ditambah premi 1,0% per tahun maksimum 15,50%, minimum 10,50%.

2006

Obligasi XI

23 Mei 2006 & 23 Mei 2016

500 milyar

Bunga Seri A 13,10% per tahun tetap, jangka waktu 10 tahun; Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1,25% per tahun, maksimum 16,00%, minimum 10,00%.

2007

Obligasi XII

4 September 2007 & 2017

600 milyar

Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap, jangka waktu 10 tahun; Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 10,025% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1% per tahun, maksimum 12,00%, minimum 8,00%.

2009

Obligasi XIII

1 Juli 2009,2014,2017 & 2019

1.500 milyar

Seri A1, tingkat bunga tetap 11,675% pertahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-5. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah Rp 350 miliar. Seri A2, tingkat bunga tetap 11,675% per tahun untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-5 yang besarnya berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka waktu satu bulan ditambah premi 3% per tahun dengan batas atas 13% dan batas bawah 10%. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah Rp 100 miliar. Seri B, tingkat bunga tetap 12,650% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke 8. Jangka waktu 8 tahun dengan jumlah Rp 650 miliar. Seri C, tingkat bunga tetap 12,875% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun kesepuluh. Jangka waktu 10 tahun dengan jumlah Rp 400 miliar.

10

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Tahun 2011

Keterangan

Tanggal Efektif & Jatuh Tempo

Obligasi 11 Oktober 2011 dan 11 Oktober Berkelanjutan 2014, 2016, 2021 Tahap I

Nominal (Rp) 1.000 milyar

Tingkat Bunga Obligasi Berkelanjutan I, dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp 2 trilyun yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Obligasi ini terbagi dalam dua tahap, yang pertama disebut dengan Obligasi Berkelanjutan I Perum Pegadaian Tahap I tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap, yang selanjutnya disebut dengan Obligasi Berkelanjutan Tahap I dengan jumlah pokok sebesar Rp1 trilyun terdiri dari Seri A, B dan C. Seri A, jumlah pokok sebesar Rp 250 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 7,50% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober 2014. Seri B, jumlah pokok sebesar Rp 250 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 8,0% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober 2016. Seri C, jumlah pokok sebesar Rp 500 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 9,0% per tahun, jangka waktu 10 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-10 (sepuluh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober 2021.

2012

Obligasi 14 Pebruari dan 18 Pebruari Berkelanjutan 2012, Pebruari 2015, 2017, 2019 I (Tahap II)

1.000 milyar

Obligasi Berkelanjutan I Perum Pegadaian Tahap II dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp 1 trilyun yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Obligasi Berkelanjutan Tahap II dengan jumlah pokok sebesar Rp 1 trilyun terdiri dari Seri A, B, C dan D. Seri A, jumlah pokok sebesar Rp 150 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 6,60% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ke 370 terhitung terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 18 Pebruari 2013. Seri B, jumlah pokok sebesar Rp 150 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 7,25% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari 2015. Seri C, jumlah pokok sebesar Rp 200 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 7,5% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari 2017. Seri D, jumlah pokok sebesar Rp 500 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 7,75% per tahun, jangka waktu 7 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-7 (tujuh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari 2019.

11

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Tahun

2013

Keterangan

Tanggal Efektif & Jatuh Tempo

Obligasi 9 Oktober 2013 dan 14 Juli 2014, Berkelanjutan 9 Juli 2016, 9 Juli 2018, 9 Juli II (Tahap I) 2020

Nominal (Rp) 1.000 milyar

Tingkat Bunga

Obligasi Berkelanjutan II PT Pegadaian Tahap I dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp 7 trilyun yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Obligasi Berkelanjutan II Tahap I dengan jumlah pokok sebesar Rp 1,225 trilyun terdiri dari Seri A, B, C dan D. Seri A, jumlah pokok sebesar Rp 430 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 7,25% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ke 370 terhitung terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Juli 2014. Seri B, jumlah pokok sebesar Rp 17 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 7,40% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli 2016. Seri C, jumlah pokok sebesar Rp 177 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 7,75% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli 2018.

Seri D, jumlah pokok sebesar Rp 500 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 8% per tahun, jangka waktu 7 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-7 (tujuh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli 2020. 2014

Obligasi Tanggal 14 Juli 2014, 21 Juli Rp. 960 milyar Berkelanjutan 2015, 11 Juli 2017 dan 11 Juli II (Tahap II) 2019

Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap II dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp. 960 Milyar terdiri dari Seri A, B dan C. Seri A, Jumlah pokok sebesar Rp. 360 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 8,65% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Oktober 2014, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ke 370 terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 21 Juli 2015 Seri B, Jumlah pokok sebesar Rp. 202 Milyar, tingkat bunga tetap sebesar 9,35% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Oktober 2014, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi yaitu 11 Juli 2015 Seri C, Jumlah pokok sebesar Rp. 398 Milyar, tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Oktober 2014 , sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi yaitu 11 Juli 2019

12

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 1.c. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit dan Karyawan Dewan Komisaris: Berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) No. 01 tanggal 1 April 2012 dan Akta Nomor 01 tanggal 2 Mei 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H, M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan HAM RI nomor AHUAHA.01.10-16439 tanggal 8 Mei 2012, diangkat Sdr. Yopie Hidayat Sebagai Anggota, susunan Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) ditetapkan sebagai berikut: Komisaris Utama Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris

: : : : :

Cecep Sutiawan Ketut Sethyon Djoko Hendratto Wiranto Yopie Hidayat

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN No. SK-196/MBU/2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Sdr. Wiranto sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) dan mengangkat Sdr. Djadmiko sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero), sehingga susunan Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) ditetapkan sebagai berikut: Komisaris Utama Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris

: : : : :

Cecep Sutiawan Ketut Sethyon Djoko Hendratto Djadmiko Yopie Hidayat

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN No. SK-240/MBU/2013 tanggal 7 Mei 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Sdr. Ketut Setyon sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) dan mengangkat Sdr. Purnomo Sinar Hadi sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero), sehingga susunan Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) ditetapkan sebagai berikut: Komisaris Utama Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris

: : : : :

Cecep Sutiawan Purnomo Sinar Hadi Djoko Hendratto Djadmiko Yopie Hidayat

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) Nomor: SK-123/MBU/2014 tanggal 10 Juni 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero), pada diktum isi keputusan berisi memberhentikan dengan hormat Sdr. Djoko Hendratto sebagai anggota Dewan Komisaris. Dengan demikian susunan Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut:

13

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Komisaris Utama Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris

: : : :

Cecep Sutiawan Purnomo Sinar Hadi Djadmiko Yopie Hidayat

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Negara Nomor: SK-145/S.MBU.2/2014 tentang Penyampaian Salinan Keputusan Menteri BUMN No: SK-123/MBU/2014 tanggal 10 Juni 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero), yang dikukuhkan dengan surat Uji Fit & Proper Test dari OJK Nomor: SR63/NB.1/2014 tanggal 17 September 2014 Perihal Penilaian Kemampuan dan Kepatuhan Komisaris PT Pegadaian (Persero). Pada diktum isi keputusan berisi memberhentikan dengan hormat Sdr. Djoko Hendratto sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) dan mengangkat Sdr. Heru Subiyantoro sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero). Dengan demikian susunan Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris

: : : : :

Cecep Sutiawan Purnomo Sinar Hadi Djadmiko Yopie Hidayat Heru Subiyantoro

Komite Audit: Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) Nomor: KEP-04/KP/DP/DK/GD/2014 tanggal 2 Mei 2014 tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero), susunan Komite Audit ditetapkan sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota

: Djoko Hendratto : Andi Wahyu Wibisana : Yasmine Nasution

Dikarenakan telah terbit Keputusan Menteri Badan Usaha Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) Nomor: SK-123/MBU/2014 tanggal 10 Juni 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) yang pada diktum isi keputusan berisi memberhentikan dengan hormat Sdr. Djoko Hendratto sebagai Anggota Dewan Komisaris, maka secara otomatis jabatan Sdr. Djoko Hendratto sebagai Ketua Komite Audit Perusaaan menjadi gugur, sehingga susunan Komite Audit sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota

: : Andi Wahyu Wibisana : Yasmine Nasution

Komite Manajemen Resiko: Berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. KEP-01/KP/DK/GD/2013, tgl. 08 Mei 2013, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Manajemen Resiko PT Pegadaian (Persero), memutuskan pemberhentian dengan hormat Sdri. Ir. Tattys Miranti Hendyana, MM sebagai anggota Komite Manajemen Resiko PT Pegadaian (Persero) dan mengangkat Sdr. Ketut Setyon sebagai Anggota Komite Manajemen Resiko PT Pegadaian (Persero), maka susunan Komite Manajemen Risiko terdiri dari :

14

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Ketua Anggota Anggota

: Purnomo Sinar Hadi : Suhadi Hadiwijoyo : Ketut Sethyon

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) Nomor: 02/KEP/DK/GD/2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Manajemen Resiko Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero), pada diktum keputusan berisi memberhentikan dengan hormat Sdr. Suhadi Hadiwijoyo dan mengangkat Sdr. Faisal sebagai anggota Komite Manajemen Resiko PT Pegadaian (Persero), sehingga susunan Komite Manajemen Resiko sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota

: Purnomo Sinar Hadi : Faisal : Ketut Sethyon

Dewan Direksi: Berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan PT Pegadaian (Persero) No. 01 tanggal 1 April 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H.,MKn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan HAM RI nomor AHU-AHA.01.10-17525 Tahun 2012 tanggal 2 Mei 2012, susunan Dewan Direksi ditetapkan sebagai berikut: Direktur Utama Direktur Bisnis I Direktur Bisnis II Direktur Bisnis III Direktur Umum dan SDM Direktur Keuangan

: : : : : :

Suwhono Moch. Edy Prayitno Wasis Djuhar Sumanto Hadi Sri Mulyanto Dwi Agus Pramudya

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN No. SK-239/MBU/2013 tanggal 7 Mei 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, mengukuhkan pemberhentian dengan hormat: 1. Sdr. Moch. Edy Prayitno sebagai Direktur Bisnis I; 2. Sdr. Wasis Djuhar sebagai Direktur Bisnis II; 3. Sdr. Sumanto Hadi sebagai Direktur Bisnis III, dan mengangkat: 1. Sdr. Harianto Widodo sebagai Direktur Bisnis I; 2. Sdr. Dijono sebagai Direktur Bisnis II; 3. Sdr. Ferry Febrianto sebagai Direktur Bisnis III, sehingga susunan Dewan Direksi PT Pegadaian (Persero) berdasarkan surat Nomor SK-61/MBU/2014 tanggal 24 Maret 2014 yang disahkan melalui Anggaran Dasar No. AHU-03132.40.22.2014 tanggal 17 April 2014, ditetapkan sebagai berikut: Direktur Utama Direktur Bisnis I Direktur Bisnis II Direktur Bisnis III Direktur Umum SDM Direktur Keuangan

: : : : : :

Suwhono Harianto Widodo Dijono Ferry Febrianto Sri Mulyanto Dwi Agus Pramudya

15

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 143/KEP/2014 tanggal 22 April 2014 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi, ditetapkan sebagai berikut: Direktur Utama Direktur I Direktur II Direktur III Direktur IV Direktur V

: : : : : :

Suwhono Harianto Widodo Dijono Ferry Febrianto Dwi Agus Pramudya Sri Mulyanto

Dewan Pengawas Syariah : Berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) Nomor 01 tanggal 1 April 2012 dan telah disahkan oleh Menteri hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor: AHU-17525.AH.01.01 tanggal 4 April 2012, yang telah diubah terakhir dengan Akta Nomor 5 tanggal 23 Oktober 2013 dan diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat Nomor: AHU.AH.01.10-44780 tanggal 9 Oktober 2013, dengan susunan Dewan Pengawas Syariah PT Pegadaian (Persero) ditetapkan sebagai berikut: Ketua Anggota

: :

Muhammad Nahar Nahrawi Muhammad Cholil Nafis

Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Peraturan Direksi Nomor 27 Tahun 2014 tanggal 25 April 2014 mengenai Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Pegadaian (Persero), maka fungsi dan tugas Sekretaris Perusahaan sebagai berikut: Sekretaris Perusahaan melakukan fungsi perencanaan, penyelenggaraan, monitoring, pengawasan, evaluasi atas seluruh kegiatan hubungan masyarakat, protokoler, serta hubungan investor dan pemegang saham sesuai dengan kebijakan/ketentuan yang telah ditetapkan. Tugas Sekretaris Perusahaan adalah: 1. Meyakini/memastikan bahwa bidang yang menjadi tanggung jawabnya telah memiliki rencana kerja tahunan yang berpedoman pada RJP Perusahaan atau ketentuan lain yang telah ditetapkan Direksi; 2. Meyakini/memastikan tersusunnya kebijakan di bidang Sekretariat Perusahaan, yaitu pengelolaan bidang yang menjadi tanggung jawabnya telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan Perusahaan; 3. Meyakini/memastikan terselenggara dan terkendalinya pelaksanaan program di bidang Humas, Hubungan Investor, dan bidang Protokoler Kantor Pusat; 4. Meyakini/memastikan bahwa target kerja Sekretariat Perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai oleh seluruh unit kerja operasional dengan baik; 5. Meyakini/memastikan terselenggaranya rapat Direksi, rapat Direksi dengan Dewan Komisaris, dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); 6. Melakukan koordinasi dan membina hubungan kerja yang baik antarorgan Perusahaan (RUPS, Komisaris, dan Direksi); 7. Menjadi juru bicara Perusahaan baik internal dan eksternal; 8. Melaksanakan pekerjaan lain yang terkait dan berhubungan dengan keberhasilan tugas-tugasnya.

16

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Satuan Pengawasan Intern (SPI) Kepala : Nur Djunaedi Inspektur Pusat : Ritta Karuniawati Agung Sewoko Sidhi *) Auditor TI : A. Hening Tjahjono **) Sekretaris : Dyah Cahyaningsih ***) Pemeriksa Madya : Jermia Tanga Dhopi Prawata ****) Pemeriksa Muda : Suparlan Eko Wahyudiharto Rinaldy Suhaimi Irwan Buyung Purwanto Iwan Kurniawan *) Sesuai Keputusan Direksi No.: 157/KEP/2014 tanggal 9 Mei 2014 **) Sesuai Surat No.: 200-S/005102/2014 tanggal 17 Juni 2014 ***) Sesuai Keputusan Direksi No: 112/KEP-USDM/2014 Tanggal 4 Juni 2014 ****) Sesuai Keputusan Direksi No.: 164/KEP/2014 tanggal 21 Mei 2014

Berdasarkan sertifikat No. QSC 01118 yang diterbitkan oleh Sucofindo International Certification Services, menyatakan bahwa Satuan Pengawasan Intern (SPI) PT Pegadaian (Persero) telah menerapkan sistem manajemen mutu yang memenuhi SNI ISO 9001 : 2008 untuk scope audit Kantor Pusat, Kantor Wilayah VIII, dan Kantor Wilayah IX. Sertifikat tersebut berlaku sejak 19 Nopember 2012 sampai dengan 18 Nopember 2015. Karyawan: Jumlah karyawan PT Pegadaian (Persero) dan karyawan entitas anak masing-masing sebagai berikut: 30 September 2014 PT Pegadaian (Persero) Entitas Anak (PT Balai Lelang Artha Gasia)

12,722 3

30 September 2013 12,949 3

1.d Entitas Anak Sesuai dengan surat persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S-153/MK.1/2000 tanggal 25 April 2000 dan Akta Notaris Zacharias Omawele, S.H. No.13 tanggal 26 Juli 2000, Perusahaan memiliki secara langsung penyertaan saham pada Entitas Anak yaitu PT Balai Lelang Artha Gasia sebesar 99,99% yang bergerak di bidang jasa lelang dan berlokasi di Jalan Kramat Raya No.162 Jakarta. PT Balai Lelang Artha Gasia (PT BLAG) mulai beroperasi secara komersial sejak bulan September tahun 2000 dan memiliki total aset sebagai berikut : 30 September 2014 Rp Total Aset

185,816,686

31 Desember 2013 Rp 128,480,496

Pada tahun 2010, sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Juni 2010, para pemegang saham memutuskan membekukan kegiatan operasional Perseroan terkait dengan penurunan omzet yang relatif permanen dan ruang gerak usaha yang semakin sempit, melakukan restrukturisasi kepengurusan, dan menyelesaikan hak dan kewajiban perseroan termasuk masalah sumber daya manusia sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

17

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Nomor 124 Tanggal 29 Agustus 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Sindian Osaputra, S.H., M.Kn., diputuskan untuk mengaktifkan kembali kegiatan usaha serta restrukturisasi pengurus PT BLAG. Dalam akta tersebut ditetapkan pengangkatan Hening Cahyani sebagai Direktur dan Endah Susiani sebagai Komisaris PT Balai Lelang Artha Gasia untuk masa jabatan 5 (lima) tahun. e. Penggunaan Laba Bersih Setelah Pajak Penghasilan Bedasarkan Akta Pendirian Perusahaan pasal 26 tanggal 15 Agustus 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H.,M.Kn., maka Penggunaan Laba diatur sebagai berikut: 1. Penggunaan laba bersih termasuk jumlah penyisihan untuk cadangan kerugian diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud pada poin 1, dibagikan kepada Pemegang Saham sebagai deviden kecuali ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Selain penggunaan laba bersih sebagaimana dimaksud pada poin 2, Rapat Umum Pemegang Saham dapat menetapkan laba bersih untuk pembagian lain seperti tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris, bonus untuk karyawan, atau penempatan laba bersih tersebut dalam cadangan Perusahaan yang antara lain diperuntukan bagi perluasan usaha Perusahaan yang prosentasenya masing – masing ditetapkan tiap tahun oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 4. Deviden Sebagaimana dimaksud pada poin 2, hanya boleh dibagikan apabila Perusahaan mempunyai saldo laba yang positif. 5. Tantiem dan bonus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya dalam tahun berjalan dan Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan tantiem dan bonus lebih besar dari yang dianggarkan sehubungan dengan pelampauan target yang ditetapkan, maka selisih tantiem dan bonus tersebut diambil dari laba bersih tahun yang bersangkutan 6. Dalam hal Perusahaan tidak mempunyai laba bersih namun menunjukkan peningkatan kinerja yang ditunjukan dengan pencapaian target yang harus dicapai, maka Perusahaan dapat memberikan tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta bonus untuk Karyawan sepanjang telah dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya. 7. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam pembukuan Perusahaan dan dalam tahun yang akan datang Perusahaan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat itu belum sama sekali ditutup, dengan tidak mengurangi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 8. Kecuali bagian deviden yang menjadi hak Negara Republik Indonesia deviden yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun setelah disediakan untuk dibayarkan, dimasukkan dalam dana cadangan yang khusus diperuntukan untuk itu. 9. Deviden dalam dana cadangan khusus tersebut dapat diambil oleh Pemegang Saham yang berhak dengan menyampaikan bukti haknya atas deviden tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perusahaan dengan syarat pengambilannya tidak secara sekaligus dan dengan membayar biaya administrasi yang ditetapkan Direksi. 10. Deviden yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus sebagaimana dimaksud pada poin 8 dan tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak perusahaan. 11. Perusahaan dapat membagi deviden interim sebelum tahun buku Perusahaan berakhir, dengan memperhatikan proyeksi perolehan laba dan kemampuan keuangan Perusahaan. 12. Pembagian deviden interim sebagaimana dimaksud pada poin 11, ditetapkan bedasarkan keputusan Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris. 13. Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perusahaan menderita kerugian, deviden interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh Pemegang Sahamkepada Perusahaan. 18

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 14. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perusahaan, dalam hal Pemegang Saham tidak dapat mengembalikan deviden interim sebagaimana dimaksud pada poin 13. 15. Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari saham yang telah dikeluarkan dapat meminta pembagian deviden interim. 2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI 2.a.

Pernyataan Kepatuhan Laporan Keuangan Konsolidasian dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan berdasarkan Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan BAPEPAM dan Lembaga Keuangan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

2.b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun bedasarkan biaya perolehan historis. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, juga disusun dengan konsep harga perolehan dan dasar akrual. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokan arus kas dalam operasi, investasi, dan pendanaan. Perusahaan dan entitas anak menerapkan standar akuntansi revisi yang diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 januari 2013 yaitu Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK No. 60 “ Instrumen keuangan: Pengungkapan”. Penyesuaian standar tersebut menyediakan pengungkapan kualitatif, dalam konteks pengungkapan kualitatif, yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mampu menghubungkan pengungkapan-pengungkapan terkait, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami gambaran keseluruhan mengenai sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan. Interaksi antara pengungkapan kualitatif dan kuantitatif menghasilkan pengungkapan informasi dengan suatu cara yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mampu mengevaluasi eksposur risiko suatu entitas dengan lebih baik. Penyesuaian standar ini tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Agar penyajian posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas Perusahaan lebih relevan dan andal (reliable), Perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas aset tetap untuk golongan tanah dan bangunan. Bedasarkan PSAK 16 (revisi 2011), dalam mengukur aset tetap, dapat menggunakan model revaluasi (revaluation model) atau model biaya (cost model). Efektif tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan merubah pengukuran aset tetap untuk golongan tanah dan bangunan dari model biaya menjadi model revaluasi. Perubahan kebijakan akuntansi tersebut diperlakukan secara prospektif. Sebagai akibat dari perubahan kebijakan akuntansi ini, pada tanggal 31 desember 2013 Perusahaan mencatat saldo Surplus Revaluasi dalam ekuitas dan mencatat peningkatan nilai aset tetap untuk tanah dan bangunan sebesar Rp. 3.866.362.979.564. 2.c.

Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dengan kepemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung atau perusahaan dapat mengendalikan investasi tersebut, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Angka dalam laporan keuangan dinyatakan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan secara khusus. 19

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: 1. Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai dengan perjanjian investor lain; 2. Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; 3. Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau 4. Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut. Kepentingan non pengendali adalah bagian hasil usaha dan bagian aset bersih dari entitas anak yang tidak dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan. Porsi kepemilikan pemegang saham atas aset bersih entitas anak, jumlahnya tidak signifikan (0,01%), oleh karena itu untuk tujuan laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan tidak menyajikan kepentingan non pengendali. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang disyaratkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan. Dalam laporan keuangan konsolidasian, transaksi dan saldo antara Perusahaan dan Entitas Anak telah dieliminasi. Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha. 2.d.

Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Transaksi ini dilakukan bedasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.

2.e.

Instrumen Keuangan Aset Keuangan Aset Keuangan diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori, yaitu: 1. Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif Nilai wajar aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditunjukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset untuk diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif yang dikelola dalam hubungannya dengan aset keuangan yang ditetapkan, diakui dalam “ Keuntungan/kerugian dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif”. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melebihi laba rugi komprehensif.

20

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2. Pinjaman Yang Diberikan dan piutang Pinjaman Yang Diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan memiliki kas dan bank, pinjaman yang diberikan serta piutang lainnya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. 3. Aset Keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: -

Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; Investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. 4. Aset Keuangan tersedia untuk dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keua ngan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba dan rugi yang sebelumnya diakui di saldo laba diakui pada laporan laba rugi. Namun pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

21

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dibagi dalam 2 (dua) kategori yaitu : 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditunjukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif yang dikelola dalam hubungannya dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan diakui dalam ‘keuntungan/kerugian ‘ dalam laporan laba rugi komprehensif. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melebihi laba rugi komprehensif. 2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melaluia laporan laba rugi, dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi terdiri dari pinjaman bank, pinjaman obligasi, pinjaman lainnya, pinjaman pemerintah pusat dan daerah, dan utang kepada nasabah yang dimiliki oleh perusahaan. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan berupa pelanggaran kontrak pinjaman yaitu tunggakan pokok dan bunga diatas tiga kali tunggakan atau direfleksikan dengan tingkat kolektibilitas kredit macet. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai menggunakan metode discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan. Untuk pinjaman yang diberikan, dalam hal jumlah dan saat penerimaan arus kas masa datang sulit ditentukan, penurunan nilai dihitung bedasarkan jumlah yang didapat diperoleh kembali sebesar nilai wajar agunan. Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan bedasarkan rata-rata biaya penyisihan aset keuangan selama lima tahun terakhir. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan bedasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Nilai Pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price). Sedangkan untuk liabilities kewajiban keuangan menggunakan harga jual (offer price).

22

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Untuk pinjaman yang diberikan dalam hal jumlah dan saat penerimaan arus kas masa datang sulit, penurunan nilai dihitung bedasarkan jumlah yang dapat diperoleh kembali sebesar nilai wajar agunan. 2.f.

Kas dan bank Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

2.g.

Pinjaman Yang Diberikan Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan (lihat catatan 3.e). Mengacu pada nilai barang jaminan yang diagunkan oleh nasabah, maka untuk mempermudah administrasi dilakukan penggolongan Uang Pinjaman (UP) yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi, sebagai berikut: Pinjaman Usaha Gadai Berdasarkan Peraturan Direksi Nomor 38 Tahun 2014 tanggal 23 Juni 2014 tentang Kenaikan Tarif Sewa Modal KCA dan Ijarah Rahn Golongan B, C, dan D, diberlakukan tarif sewa modal baru, sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.

Golongan A tetap (tidak naik); Golongan B dan C naik sebesar 1,20% per tahun atau 0,05% per 15 hari; Golongan D kantong naik sebesar 1,00% per tahun atau 0,042% per 15 hari; Golongan D gudang naik sebesar 3,6% per tahun atau 0,15% per 15 hari.

Perubahan Tarif Sewa Modal Tahun 2014 sebagai berikut:

Golongan A B C D (Kantong) D (Gudang)

Per 15 hari 0.75 1.15 1.15 1.00 1.00

Tarif Lama (%) Tarif Baru (%) Per 30 hari Per 120 Setahun Per 15 hari Per 30 hari Per 120 hari hari 1.50 6.00 18.00 0.75 1.50 6.00 2.30 9.20 27.60 1.20 2.40 9.60 2.30 9.20 27.60 1.20 2.40 9.60 2.00 8.00 24.00 1.04 2.08 8.32 2.00 8.00 24.00 1.15 2.30 9.20

Setahun 18.00 28.80 28.80 25.00 27.60

Berdasarkan Surat Edaran Direksi Nomor 21/UG.2.00212/2012 tanggal 30 Maret 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan SK Direksi Nomor 84/UG.2.00212/2012 tentang Penurunan Tarif Sewa Modal Pegadaian KCA, perubahan Tarif Sewa Modal Pegadaian KCA per 15 hari maupun tarif maksimalnya yang berlaku mulai tanggal 1 April 2012, ditetapkan sebagai berikut:

23

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Perubahan Tarif Sewa Modal Pegadaian KCA : Golongan Pinjaman

Pagu Kredit (Rp)

A B1 B2 B3 C1 C2 C3 D

50.000 - 500.000 550.000 - 1.000.000 1.050.000 - 2.500.000 2.550.000 - 5.000.000 5.100.000 - 10.000.000 10.100.000 - 15.000.000 15.100.000 - 20.000.000 20.100.000 ke atas

Tarif Sewa Modal Per 15 hari Lama Baru 0.75% 0.75% 1.20% 1.15% 1.20% 1.15% 1.20% 1.15% 1.20% 1.15% 1.20% 1.15% 1.20% 1.15% 1.00% 1.00%

Tarif Sewa Modal Maksimum Lama Baru 6.00% 6.00% 9.60% 9.20% 9.60% 9.20% 9.60% 9.20% 9.60% 9.20% 9.60% 9.20% 9.60% 9.20% 8.00% 8.00%

Prosentase terhadap Taksiran 95.00% 92.00% 92.00% 92.00% 92.00% 92.00% 92.00% 93.00%

Berdasarkan Surat Edaran Direksi Nomor 07/UG.2.00212/2012 tanggal 2 Pebruari 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan SK Direksi Nomor 35/UG.2.00212/2012 tentang Perubahan Penggolongan Uang Pinjaman, Pembulatan Uang Pinjaman, Tarif Biaya Administrasi, dan Penetapan Tarif Sewa Modal Pegadaian KCA. Besarnya persentase uang pinjaman terhadap taksiran nilai barang jaminan yang berlaku tanggal 1 Maret 2012, ditetapkan sebagai berikut: 1. Perubahan Penggolongan Uang Pinjaman, Pembulatan Uang Pinjaman, dan Tarif Biaya Administrasi: Golongan Pinjaman A B1 B2 B3 C1 C2 C3 D

Pembulatan Pinjaman (Rp) 10,000 50,000 50,000 50,000 100,000 100,000 100,000 100,000

Pagu Kredit (Rp) 50.000 - 500.000 550.000 - 1.000.000 1.050.000 - 2.500.000 2.550.000 - 5.000.000 5.100.000 - 10.000.000 10.100.000 - 15.000.000 15.100.000 - 20.000.000 20.100.000 ke atas

Tarif Biaya Administrasi (Rp) 2,000 8,000 15,000 25,000 40,000 50,000 80,000 100,000

2. Perubahan Persentase Uang Pinjaman terhadap Taksiran dan Tarif Sewa Modal Golongan Pinjaman

Pagu Kredit (Rp)

Tarif Sewa Modal (per 15 hari)

Tarif Sewa Modal Maksimal

% Uang Pinjaman terhadap Taksiran

A B1 B2 B3 C1 C2 C3 D

50.000 - 500.000 550.000 - 1.000.000 1.050.000 - 2.500.000 2.550.000 - 5.000.000 5.100.000 - 10.000.000 10.100.000 - 15.000.000 15.100.000 - 20.000.000 20.100.000 ke atas

0.75% 1.20% 1.20% 1.20% 1.20% 1.20% 1.20% 1.00%

6.0% 9.6% 9.6% 9.6% 9.6% 9.6% 9.6% 8.0%

95% 92% 92% 92% 92% 92% 92% 93%

24

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 60/UG.2.00212/2011 tanggal 8 Pebruari 2011 dan Surat Edaran Nomor: 10/UG.2.00212/2011 tanggal 16 Pebruari 2011 tentang Penurunan Tarif Sewa Modal KCA dan Perubahan Penggolongan Uang Pinjaman, besarnya persentase uang pinjaman terhadap taksiran nilai barang jaminan yang berlaku tanggal 1 April 2011 ditetapkan sebagai berikut: Golongan Pinjaman

Pagu Kredit (Rp)

A B C D

20.000 - 150.000 155.000 - 1.000.000 1.010.000 - 20.000.000 20.050.000 - 200.000.000

Prosentase Uang Pinjaman Terhadap Taksiran 95% 92% 92% 93%

Selama tahun 2011, Perusahaan melakukan penyesuaian tarif sewa modal dan perubahan penggolongan uang pinjaman. Penyesuaian tarif sewa modal ini mengacu pada Surat Keputusan Direksi Nomor 60/UG.2.00212/2011 tanggal 8 Pebruari 2011 dan Surat Edaran Nomor: 10/UG.2.00212/2011 tanggal 16 Pebruari 2011 tentang Penurunan Tarif Sewa Modal KCA dan Perubahan Penggolongan Uang Pinjaman, yang berlaku mulai tanggal 1 April 2011. Penggolongan tarif sewa modal ditetapkan sebagai berikut: Golongan Pinjaman

Pagu Kredit (Rp)

A B C D

20.000 - 150.000 155.000 - 1000.000 1.010.000 - 20.000.000 20.050.000 - 200.000.000

Tarif Sewa Modal Per 1 April 2011 Per 15 hari Maksimum 0.75% 6.00% 1.20% 9.60% 1.20% 9.60% 1.00% 8.00%

Jangka Waktu Kredit 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari

Berdasarkan Surat keputusan Direksi No.349/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 tentang Penyesuaian Tarif Sewa Modal, yang mulai berlaku tanggal 1 Oktober 2004, selanjutnya diubah dengan Surat Keputusan Direksi No.1024/UI.I.00211/2006 tanggal 29 Desember 2006 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Januari 2007, dan diubah kembali dengan surat keputusan Direksi No. 56/UI.I.00211/2008 tanggal 30 Januari 2008 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Pebruari 2008. Tarif sewa modal ditetapkan sebagai berikut: Golongan Pinjaman

Pagu Kredit (Rp)

A B C1 C2 D1 D2

20.000 - 150.000 151.000 - 500.000 505.000 - 1.000.000 1.010.000 - 20.000.000 20.050.000 - 50.000.000 50.100.000 - 200.000.000

25

Tarif Sewa Modal 2008 s.d. 2011 Per 15 hari Maksimum 0,75% 6,00% 1,20% 9,60% 1,30% 10,40% 1,30% 10,40% 1,00% 8,00% 1,00% 8,00%

Jangka Waktu Kredit 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.312/UL.3.00213/2007 tanggal 9 Mei 2007 dan Surat Edaran Direksi No. 32/UL.3.00212/2007 tanggal 7 Juni 2007 tentang Perubahan Tarif Biaya Administrasi Ulang Gadai yang mulai berlaku tanggal 1 Juli 2007, pengenaan biaya administrasi dibedakan antara gadai baru dan ulang gadai sebagai berikut : Gadai Baru No. 1 2

Kredit Baru Semua Golongan (A,B,C dan D) Khusus Barang Jaminan Mobil

Tarif Biaya Administrasi (Rp) 1 % dari UP 1 % dari Rp 50.000

Ulang Gadai Berdasarkan SE No.49/OP.1.00211/2004 tanggal 11 Oktober 2004, besarnya persentase uang pinjaman terhadap taksiran nilai barang jaminan yang mulai berlaku tanggal 1 Oktober 2004, terakhir berdasarkan SE No. 06/UL.1.00211/2008, tanggal 30 Januari 2008 sebagai berikut: No. 1 2 3 4

Kredit Lama Berlanjut 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari

Tarif Biaya Administrasi (Rp) 0,2 % dari UP 0,4 % dari UP 0,6 % dari UP 0,8 % dari UP

Selain pengenaan sewa modal, kepada nasabah dikenakan biaya administrasi. Besarnya biaya administrasi ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.348/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 tentang Penyesuaian Tarif Biaya Administrasi yang mulai berlaku tanggal 1 Oktober 2004, setiap pemberian kredit dikenakan biaya administrasi sebagai berikut: Golongan Pinjaman 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Golongan Pinjaman AKN AK AG BK BG CK1 CG1 C2 DI & D2 DI & D2 Mobil/car

Tarif Biaya Administrasi Rp 1 % dari UP 1 % dari UP 1 % dari UP 1 % dari UP 1 % dari UP 1 % dari UP 1 % dari UP 1 % dari UP 1 % dari UP 1 % dari UP Minimal Rp 50.000

Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai) Krasida adalah pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro dan kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran.

26

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan Keputusan Direksi No. 113/UG.2.00212/2012 tentang Pengalihan Pembinaan Pegadaian Krasida dari Divisi Bisnis Fidusia dan Jasa Lain ke Divisi Bisnis Gadai, maka Krasida yang sebelumnya masuk dalam kelompok binaan Divisi Bisnis Fidusia dan Jasa Lain dialihkan ke Divisi Bisnis Gadai. Keputusan ini berlaku sejak tanggal 01 Oktober 2012. Dengan berlakunya keputusan ini, maka persyaratan usaha dan penetapan perkiraan yang terdapat pada Buku Pedoman Operasional Pegadaian Krasida (Keputusan Direksi Perum Pegadaian No. 105 /US.2.00/2004 tanggal 1 Juni 2004) dinyatakan tidak berlaku lagi. Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Keputusan Direksi Nomor: 114/UG.2.00212/2012 Tentang Jangka Waktu Kredit, Tarif Sewa Modal dan Biaya Adminitrasi Pegadaian Krasida Tarif Sewa Modal dan Biaya Administrasi ditetapkan sebagai berikut: 1. Tarif Sewa Modal Nomor

Jangka Waktu

1 2 3

6 bulan - 12 bulan 13 bulan - 24 bulan 25 bulan - 36 bulan

Besarnya Tarif Flat Per Bulan 1,25% 1,30% 1,40%

2. Biaya Administrasi Nomor

Pagu Kredit (Rp)

1 2 3 4 5 6

1.000.000 - 2.500.000 2.501.000 - 5.000.000 5.001.000 - 10.000.000 10.001.000 - 15.000.000 15.001.000 - 20.000.000 20.000.000 - ke atas

Biaya Administrasi (Rp) 10,000 25,000 50,000 100,000 150,000 200,000

Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG) Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG) merupakan kredit yang diberikan kepada petani atas dasar hukum gadai melalui agen-agen yang ditunjuk PT Pegadaian (Persero) dengan barang jaminan berupa gabah kering giling. Tujuan pemberian KTJG adalah untuk membantu petani dalam memenuhi kebutuhan dana untuk melakukan pengolahan sawahnya mengingat belum diperolehnya dana dari hasil penjualan produk gabah yang sengaja ditunda penjualannya sambil menunggu kenaikan harga gabah yang cenderung menurun setelah panen. Usaha Syariah Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.84/UG.2.00212/2012 tanggal 30 Maret 2012 tentang Penurunan Tarif Sewa Modal (SM) Pegadaian KCA dan Penggolongan Marhun Bih, Tarif Ijarah, Persentase Penetapan Marhun Bih dan Nilai Taksiran, Diskon Ijarah, dan Biaya Administrasi pada Kantor Cabang Pegadaian Syariah, terdapat beberapa kebijakan yang perlu disesuaikan kembali, yaitu:

27

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 1. Penggolongan Marhun Bih Terdapat perubahan besaran plafon dan Pembulatan Marhun Bih semua golongan, yang ditetapkan sebagai berikut:

Golongan A B C1 C2 C3 C4 D1 D2

Plafon Marhun Bih Rp 20.000 - 150.000 151.000 - 500.000 501.000 - 1.000.000 1.005.000 - 5.000.000 5.010.000 - 10.000.000 10.050.000 - 20.000.000 20.100.000 - 50.000.000 50.100.000 - 200.000.000

Tarif Biaya Administrasi Rp 1,000 5,000 8,000 16,000 25,000 40,000 50,000 60,000

Jangka Waktu Kredit 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari

2. Tarif Ijarah Gol.

Marhum Bih

A B1 B2 B3 C1 C2 C3 D

50.000 s.d 500.000 550.000 s.d 1.000.000 1.050.000 s.d 2.500.000 2.550.000 s.d 5.000.000 5.100.000 s.d 10.000.000 10.100.000 s.d 15.000.000 15.100.000 s.d 20.000.000 20.100.000 ke atas

Emas 45 73 79 79 79 79 62 62

Tarif Lama Elektronik Kendaraan 45 45 75 78 80 82 80 82 80 82 80 82 65 70 65 70

Emas 45 71 71 71 71 71 71 62

Tarif Baru Elektronik Kendaraan 45 45 72 73 72 73 72 73 72 73 72 73 72 73 65 70

3. Persentase Penetapan Marhun Bih dari Nilai Taksiran Gol A B1 B2 B3 C1 C2 C3 D

Marhum Bih 50.000 s.d 500.000 550.000 s.d 1.000.000 1.050.000 s.d 2.500.000 2.550.000 s.d 5.000.000 5.100.000 s.d 10.000.000 10.100.000 s.d 15.000.000 15.100.000 s.d 20.000.000 20.100.000 ke atas

Emas 95% 92% 91% 91% 91% 91% 93% 93%

28

Tarif Lama Elektronik Kendaraan 95% 95% 92% 92% 91% 91% 91% 91% 91% 91% 91% 91% 93% 93% 93% 93%

Tarif Baru Emas Elektronik Kendaraan 95% 95% 95% 92% 92% 92% 92% 92% 92% 92% 92% 92% 92% 92% 92% 92% 92% 92% 92% 92% 92% 93% 93% 93%

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 4. Diskon Ijarah Besarnya Marhun Bih “P/N” > 85% x Taksiran / Estimasi 80% - 84% x Taksiran / Estimasi 75% - 79% x Taksiran / Estimasi 70% - 74% x Taksiran / Estimasi 65% - 69% x Taksiran / Estimasi 60% - 64% x Taksiran / Estimasi 55% - 59% x Taksiran / Estimasi Besarnya Marhun Bih “P/N” 50% - 54% x Taksiran / Estimasi 45% - 49% x Taksiran / Estimasi 40% - 44% x Taksiran / Estimasi 35% - 39% x Taksiran / Estimasi 30% - 34% x Taksiran / Estimasi 25% - 29% x Taksiran / Estimasi 20% - 24% x Taksiran / Estimasi 15% - 19% x Taksiran / Estimasi ≤ 14% x Taksiran / Estimasi

Muqasah (Diskon) X Tarif 0% 7% 14% 20% 26% 32% 38% Muqasah (Diskon) X Tarif 44% 50% 56% 61% 66% 71% 76% 81% 85%

5. Biaya Administrasi Golongan

Marhum Bih

A B1 B2 B3 C1 C2 C3 D

50.000 s.d 500.000 550.000 s.d 1.000.000 1.050.000 s.d 2.500.000 2.550.000 s.d 5.000.000 5.100.000 s.d 10.000.000 10.100.000 s.d 15.000.000 15.100.000 s.d 20.000.000 20.100.000 ke atas

Tarif Administrasi 2,000 8,000 15,000 25,000 40,000 60,000 80,000 100,000

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.91/US.1.00/2009 tanggal 26 Nopember 2009 tentang Perubahan Prosentase Marhun Bih terhadap taksiran ditetapkan sebagai berikut: Golongan A B C1 C2 C3 C4 D1 D2

Plafon Marhun Bih Rp 20.000 - 150.000 151.000 - 500.000 501.000 - 1.000.000 1.005.000 - 5.000.000 5.010.000 - 10.000.000 10.050.000 - 20.000.000 20.100.000 - 50.000.000 50.100.000 - 200.000.000

29

Tarif Biaya Administrasi Rp 1,000 5,000 8,000 16,000 25,000 40,000 50,000 60,000

Jangka Waktu Kredit 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Besar Prosentase Marhun Bih terhadap nilai taksiran adalah sebagai berikut: Golongan

Marhun Bih

A B C1 C2 C3 C4 D1 D2

20.000 -150.000 151.000 - 500.000 501.000 - 1.000.000 1.005.000 - 5.000.000 5.010.000 - 10.000.000 10.050.000 - 20.000.000 20.100.000 - 50.000.000 50.100.000 - 200.000.000

% Marhun Bih Elektronik Kendaraan 95% 95% 92% 92% 91% 91% 91% 91% 91% 91% 91% 91% 93% 93% 93% 93%

Emas 95% 92% 91% 91% 91% 91% 93% 93%

Diskon Ijarah Tarif Ijarah Setelah Diskon (Rp) Muqasah (Diskon) X Tarif 0% 7% 14% 20% 26% 32% 38% 44% 50% 56% 61% 66% 71% 76% 81% 85% 80%

Besarnya Marhun Bih “P/N” > 85% x Taksiran / Estimasi 80% - 84% x Taksiran / Estimasi 75% - 79% x Taksiran / Estimasi 70% - 74% x Taksiran / Estimasi 65% - 69% x Taksiran / Estimasi 60% - 64% x Taksiran / Estimasi 55% - 59% x Taksiran / Estimasi 50% - 54% x Taksiran / Estimasi 45% - 49% x Taksiran / Estimasi 40% - 44% x Taksiran / Estimasi 35% - 39% x Taksiran / Estimasi 30% - 34% x Taksiran / Estimasi 25% - 29% x Taksiran / Estimasi 20% - 24% x Taksiran / Estimasi 15% - 19% x Taksiran / Estimasi 10 - 14% x Taksiran / Estimasi < 10% x Taksiran / Estimasi

Kantong

Elektronik &

Kendaraan

Alat RT Bermotor 85 90 79 84 73 77 68 72 63 67 58 61 53 56 48 50 43 45 37 40 33 35 27 28 31 23 25 26 19 20 22 15 16 17 Tarif khusus = (1% x Taksiran)/120 hari Tarif khusus = (1% x Taksiran)/120 hari 80 74 69 64 59 54 50 45 40 35

Berdasarkan SK Direksi Np. 01/US.1.00/2009 tentang perubahan Penggolongan Marhun Bih, Tarif Ijarah, Diskon Ijarah, dan Biaya Administrasi pada Kantor Cabang Syariah sebagai berikut: Penggolongan Marhun Bih: Gol A B C1 C2 C3 C4 D1 D2

Marhum Bih 20.000 sd 151.000 sd 501.000 sd 1.005.000 sd 5.010.000 sd 10.050.000 sd 20.100.000 sd 50.100.000 sd

150.000 500.000 1.000.000 5.000.000 10.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000

30

Emas 45 73 79 79 79 79 62 62

Tarif Baru Elektronik 45 75 80 80 80 80 65 65

Kendaraan 45 78 82 82 82 82 70 70

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Diskon Ijarah: Besarnya Marhun Bih “P/N” > 85% x Taksiran / Estimasi 80% - 84% x Taksiran / Estimasi 75% - 79% x Taksiran / Estimasi 70% - 74% x Taksiran / Estimasi 65% - 69% x Taksiran / Estimasi 60% - 64% x Taksiran / Estimasi 55% - 59% x Taksiran / Estimasi 50% - 54% x Taksiran / Estimasi 45% - 49% x Taksiran / Estimasi 40% - 44% x Taksiran / Estimasi 35% - 39% x Taksiran / Estimasi 30% - 34% x Taksiran / Estimasi 25% - 29% x Taksiran / Estimasi 20% - 24% x Taksiran / Estimasi 15% - 19% x Taksiran / Estimasi ≤ 14% x Taksiran / Estimasi

Muqasah (Diskon) X Tarif 0% 7% 14% 20% 26% 32% 38% 44% 50% 56% 61% 66% 71% 76% 81% 85%

Biaya Administrasi : Gol

Marhum Bih

A B C1 C2 C3 C4 D1 D2

20.000 sd 151.000 sd 501.000 sd 1.005.000 sd 5.010.000 sd 10.050.000 sd 20.100.000 sd 50.100.000 sd

Tarif Baru

150.000 500.000 1.000.000 5.000.000 10.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000

1,000 3,000 8,000 15,000 25,000 40,000 60,000 100,000

Tarif Ijarah Berdasarkan SK Direksi No.08/US.1.00/2008 tanggal 12 Maret 2008, rumusan tarif Ijarah untuk produk Rahn adalah sebagai berikut: No.

Jenis Marhun

1

Emas

2

Elektronik dan Alat Rumah Tangga Kendaraan Bermotor

3

Perhitungan Tarif Taksiran / Rp 10.000 x tarif ijaroh golongan A sampai dengan D2 x jangka waktu / 10 Taksiran / Rp 10.000 x tarif ijaroh golongan A sampai dengan D2 x jangka waktu / 10 Taksiran / Rp 10.000 x tarif ijaroh golongan A sampai dengan D2 x jangka waktu / 10

31

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) ARRUM Berdasarkan SK Direksi No. 01/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2008, tentang Pemberlakuan PO Arrum dan No. 03/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2008, tentang Batas Minimum dan Maksimum Nilai Pembiayaan ARRUM, menyatakan mulai beroperasinya jasa kredit Arrum dengan jaminan fidusia, maksimum Uang Pinjaman Rp 50 juta dengan masa kredit maksimum 36 bulan. Pasarnya adalah para pengusaha mikro yang menginginkan pinjaman berdasarkan prinsip syariah. Biaya administrasi Arrum adalah sebagai berikut: No

Jenis Barang Jaminan

1 2

Sepeda Motor Mobil

Biaya Administrasi Rp 70,000 200,000

Sedangkan tarif Ijarah dihitung dengan rumus sebagai berikut: Ijaroh

=

Taksiran Rp. 10.000

X Rp. 700 X Jangka Waktu (Bulan)

Berdasarkan Keputusan Direksi No. 15/LB.1.00.01/2010 tentang Pembiayaan Arrum dengan Jaminan Emas dengan plafon pembiayaan minimum dengan jaminan emas ditetapkan sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah). Batas maksimum nilai pembiayaan ditetapkan sebesar Rp 150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah), pembulatan plafon pembiayaan arum dengan jaminan emas dibulatkan ke atas dengan kelipatan Rp 100.000 (seratus ribu rupiah). Tarif Biaya Administrasi: Tarif Biaya Administrasi pembiayaan Arrum dengan jaminan emas ditetapkan sebesar Rp 70.000 (tujuh puluh ribu rupiah). Nilai Taksiran Terhadap Marhun bih: Nilai Pembiayaan Arrum dengan jaminan emas ditetapkan sebesar 95% dari taksiran Barang Jaminan yang didasarkan pada standar Taksiran Logam (STL) yang berlaku. Tarif Ijarah: Tarif Ijarah atas pembiayaan Arrum dihitung dari nilai taksiran barang jaminan dengan tarif untuk per seratus ribu nilai taksiran adalah sebesar Rp 950 (sembilan ratus lima puluh rupiah). Jangka Waktu Pembiayaan: Jangka waktu pembiayaan Arrum dengan jaminan emas ditetapkan selama 12 bulan, 24 bulan, dan 36 bulan. Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia) Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia), merupakan pemberian pinjaman kepada pengusaha mikro dan kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan konstruksi penjaminan secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Berdasarkan Peraturan Direksi Nomor 57 Tahun 2014 Tentang Outlet Penyelenggara Mikro Pada Pegadaian Kreasi Online, Outlet Penyelenggara Mikro adalah Kantor Cabang dan/atau Unit Pelayanan Cabang yang dapat berfungsi sebagai Outlet Penjual, Pemasar dan Penagihan (Collection) atau sebagai Outlet Admin Kredit, Penjual, Pemasar dan Penagihan (Collection) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: 23/PJC.I.00/2011 tanggal 22 Nopember 2011 tentang Penunjukkan Kantor Cabang Pengelola KUMK, telah ditunjuk 200 Kantor Cabang Pengelola KUMK yaitu outlet pelayanan yang langsung berhubungan atau melayani nasabah/konsumen baik yang berasal dari kantor cabang itu sendiri dan unit di bawahnya serta kantor cabang lain (office channneling) dan unit/outlet lainnya yang berfungsi sebagai pemasar. 32

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Secara ringkas ketentuan pelaksanaan operasional Kreasi dapat dijelaskan sebagai berikut: No

Uraian

Kreasi

1

Tujuan Kredit

Produktif

2

Waktu Pelayanan

3 Hari

3

Tarif Sewa Modal

12% / tahun Flat

4

Biaya Administrasi

1% dari Uang Pinjaman

5

Biaya Lainnya

Notaris, Akta Fidusia, Cek Fisik,Asuransi, Materai

6

Jenis Barang Jaminan (BJ)

BPKB Kendaraan Bermotor

7

Penyimpanan BJ

Dipakai Nasabah untuk Alat Produksi

8

Besarnya Pinjaman

70% dari Nilai Agunan

9

Jangka Waktu Kredit

12 - 36 bulan

10

Cara Pelunasan

Angsuran Tetap

Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga) Krista adalah pinjaman (Kredit) dalam jangka waktu maksimum 12 bulan, 24 bulan, dan 36 bulan yang diberikan oleh PT Pegadaian (Persero) kepada usaha rumah tangga sangat mikro (gurem) yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman modal kerja. Besaran uang pinjaman Kredit Krista berdasarkan Surat Edaran Direksi No.91/UL.2.00.22.2/2008 tanggal 24 Desember 2008 maksimum kredit Krista Rp 5.000.000, terakhir ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.65/UL.2.00.22.2/2009 tanggal 24 Agustus 2009, batas maksimum uang pinjaman kredit Krista sebesar Rp 8.000.000 per nasabah. Secara umum pelaksanaan operasional Krista sebagai berikut: No

Uraian

Krista

1

Tujuan Kredit

Produktif

2

Waktu Pelayanan

1 - 3 hari

3

Tarif Sewa Modal

12% / Tahun Flat

4

Biaya Administrasi

1% dari Uang Pinjaman

5

Biaya Lainnya

Asuransi, Materai

6

Jenis Barang Jaminan

Tanpa Barang Jaminan

7

Besarnya Pinjaman

Berdasarkan kelayakan usaha dan disyaratkan mempunyai agunan minimal sebesar 20 % dari pinjaman

8

Jangka Waktu Kredit

12 , 24 dan 36 Bulan

9

Cara Pelunasan

Angsuran Tetap

Berdasarkan Surat Edaran No.36/UL.2.00.22.2/2011 tanggal 29 April 2011 tentang penghentian sementara penyaluran Krista, disebutkan bahwa dalam rangka pengendalian dan pengelolaan produk Krista yang baik maka dengan ini disampaikan bahwa sementara waktu terhitung mulai tanggal 11 Mei 2011 penyaluran Krista dihentikan sampai dengan batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

33

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) KREMADA (Kredit Perumahan Swadaya) Kremada adalah kredit yang diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang hanya dimanfaatkan untuk perumahan yang mencakup perbaikan rumah, pembangunan rumah dan perbaikan lingkungan perumahan. Dana berasal dari Pemerintah (Kementerian Negara Perumahan Rakyat). Penyaluran Kredit ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 062/UL.2.00.22.2/2006, tanggal 7 Desember 2006, tentang Penyaluran Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA). Berikut adalah skema Kremada: No

Uraian

Kremada

1

Tujuan Kredit

Produktif

2

Waktu Pelayanan

1-2 Minggu

3

Tarif Sewa Modal

0%

4

Biaya Administrasi

9% per tahun dari Uang Pinjaman

5

Biaya Lainnya

Materai

6

Jenis Barang Jaminan

Tanpa Barang Jaminan

7

Plafon Pinjaman

Perbaikan Rp 5.000.000

8

Nasabah

MBR yang Berkelompok

9

Jangka Waktu Kredit

Perbaikan: 12 Bulan

Pembangunan Rp 10.000.000

Pembangunan: 24 bulan

Kresna (Kredit Serba Guna) Kresna atau Kredit Serba Guna merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai/karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara angsuran. Besar pinjaman disesuaikan dengan jumlah penghasilan masing-masing pegawai (kemampuan mengangsur) sehingga tidak terlalu memberatkan likuiditas bulanan pegawai, dengan batas maksimum uang pinjaman sesuai dengan SE No. 66 Tahun 2003 tanggal 3 Juli 2013, tarif sewa modal sebesar 8,5 % flat per tahun. Sesuai dengan SE Nomor 66 tahun 2013 jangka waktu Pegadaian Kresna dibagi menjadi : 1. Untuk kebutuhan Serba Guna, dengan jangka waktu sampai dengan 5 (lima) tahun bagi Karyawan Tetap atau disesuaikan dengan sisa masa kerja bagi Karyawan Tidak Tetap. 2. Untuk kebutuhan Investasi, dengan jangka waktu lebih dari 5 (lima) tahun atau disesuaikan dengan sisa masa kerja Karyawan Tetap dan , maksimal 15 (lima belas) tahun. Adapun tingkat bunga pinjaman adalah 12% per tahun flat. Tarif sewa modal Kresna ditetapkan melalui SK Direksi No. 212/US.2.00/2006, tangga 29 Nopember 2006. SK Direksi No. 13/UL.3.00.22.3/03 tanggal 26 Januari 2004 ditetapkan Biaya Administrasi Kresna sebesar 0,5% dari Pinjaman, yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2004. Berdasarkan Perdir No 13 Tahun 2014 tanggal 28 Februari 2014 menetapkan bahwa terhitung mulai tanggal disahkan Perdir tersebut diberlakukan Standard Operational Procedure (SOP) KRESNA Online sebagai acuan dalam pelaksanaan pemberian pinjaman kepada karyawan PT Pegadaian (Persero) baik yang berstatus karyawan tetap maupun tidak tetap, dan karyawan Outsourcing yang dipekerjakan di PT Pegadaian (Persero) oleh Kantor Cabang, Kantor Wilayah, dan Kantor Pusat.

34

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) MULIA (Murabahah Logam Mulia Untuk Investasi Abadi) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 54/LB.1.00/2008 tentang Pembiayaan Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi tanggal 25 September 2008, produk yang disebut Mulia ini mulai dioperasionalkan pada tanggal 28 Oktober 2008. Pembiayaan Mulia adalah pembiayaan emas batangan kepada nasabah dengan pola angsuran untuk jangka waktu tertentu dengan prinsip syariah. Emas Batangan yang dibiayai oleh pembiayaan Mulia adalah emas batangan bersertifikat internasional (LBMA-London Bullion Market Asosiation) dengan jenis/varian unit 5 gram, unit 10 gram, unit 25 gram, unit 50 gram, unit 100 gram, unit 250 gram, dan unit 1.000 gram. Pembiayaan murabahah ini mengenakan marjin atas setiap transaksi berdasarkan jangka waktu pembiayaan. Marjin atas transaksi pembiayaan murabahah tersebut diatur dalam Surat Edaran Direksi Nomor 16/US.100/2009 perihal jangka waktu, uang muka, dan marjin pembiayaan Mulia. Berikut penetapan Marjin Pembiayaan Mulia: Jangka Waktu

Uang Muka

Marjin

1 bulan

> 20% - 100% > 25% - 30% > 30% - 40% > 40% - 50% > 50% - 60% > 60% - 70% > 70% - 80% > 80% - 90% > 90% - 100% > 25% - 30% > 30% - 40% > 40% - 50% > 50% - 60% > 60% - 70% > 70% - 80% > 80% - 90% > 90% - 100% > 30% - 40% > 40% - 50% > 50% - 60% > 60% - 70% > 70% - 80% > 80% - 90% > 90% - 100% > 35% - 40% > 40% - 50% > 50% - 60% > 60% - 70% > 70% - 80% > 80% - 90% > 90% - 100% > 40% - 50% > 50% - 60% > 60% - 70% > 70% - 80% > 80% - 90% > 90% - 100% > 45% - 50% > 50% - 60% > 60% - 70% > 70% - 80% > 80% - 90% > 90% - 100%

3,00% 3,50% 3,25% 3,25% 3,00% 3,00% 2,90% 2,80% 2,50% 6,00% 5,90% 5,80% 5,70% 5,60% 5,50% 5,00% 4,00% 12,00% 11,50% 11,00% 10,50% 10,00% 11,00% 7,00% 18,00% 17,00% 16,00% 15,00% 13,50% 11,00% 7,00% 22,00% 20,50% 18,50% 16,00% 12,50% 7,80% 29,00% 28,50% 24,00% 20,00% 15,00% 8,60%

3 bulan

6 bulan

12 bulan

18 bulan

24 bulan

36 bulan

35

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Atas transaksi pelunasan pembiayaan Mulia dipercepat maka Direksi Pegadaian menetapkan Prosentase Potongan Margin Mulia yang diatur dalam Surat Edaran No. 73/Lb.1.00/2008 perihal Potongan Marjin Mulia. Berikut Tabel Potongan Marjin Mulia:

Bulan Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

6 050 040 030 020 010 000

Jangka Waktu Pembiayaan 12 18 24 075 083 68,19 78,12 61,38 73,24 54,57 68,36 47,76 63,48 40,95 059 34,14 53,72 27,33 48,84 20,52 43,96 13,71 39,08 007 034 000 29,32 24,44 19,56 14,68 010 4,92 000

36 088 084 080 076 072 069 065 061 057 053 050 046 042 038 034 031 027 023 019 015 012 008 004 000

91,66 89,04 86,42 084 81,18 78,56 75,94 73,32 071 68,08 65,46 62,84 60,22 058 54,98 52,36 49,74 47,12 045 41,88 39,26 36,64 34,02 031 28,78 26,16 23,54 20,92 018 15,68 13,06 10,44 7,82 005 2,58 000

Sesuai dengan Peraturan Direksi No. 28 Tahun 2014 tanggal 28 April 2014 tentang Jangka Waktu, Uang Muka, Margin, Biaya-biaya dan Denda Pegadaian Murabahah Emas Logam Mulia untuk Investasi Abadi (MULIA) dan Galeri 24, berikut perubahan-perubahan menyangkut pembiayaan Mulia:

36

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Jangka Waktu 1) Jangka waktu produk Pegadaian Mulia sebagai berikut: a. Untuk umum, Pembelian Karyawan dan Pembelian Kolektif, sebagai berikut: - 3 (tiga) bulan; - 6 (enam) bulan; - 12 (dua belas) bulan; - 18 (delapan belas) bula; - 24 (dua puluh empat) bulan; - 36 (tiga puluh enam) bulan. b. Untuk Pembelian Arisan adalah mulai 6 (enam) bulan sapai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan. 2) Jangka Waktu Galeri 24 hanya untuk Konsinyasi sebagai berikut: a. Untuk Konsinyasi Tunggal sampa dengan barang dagangan konsnyas laku terjual. b. Untuk Konsinyasi Berulang sampai dengan barang dagangan konsinyasi laku terjual dan konsinyor telah menerima barang pengganti senilai/sejenis. Uang Muka 1) Uang Muka Produk Pegadaian Mulia minimal sebesar 20% (dua puluh persen) dan maksimal 90% (Sembilan puluh persen). 2) Pengecualian terhadap ketentuan tentang Uang Muka sebagaimana diatur ayat (1) sebagai berikut: a) Untuk karyawan pembayaran uang muka minimal 0% (nol persen) dan maksimal 90% (Sembilan puluh persen). b) Pembelian Kolektif pembayaran Uang Muka minimal 10% (sepuluh persen) dan maksimal 90% (Sembilan puluh persen). c) Pembelian Arisan pembayaran Uang Muka adalah 10% (sepuluh persen) dan 15% (lima belas persen). 3) Uang Muka yang besarnya kurang atau sama dengan 20% (dua puluh pesen) dari Harga Dasar Emas tidak dikenakan Margin Penjualan. Margin 1) Margin Penjualan ditetapkan sebesar 2,50% (dua koma lima puluh persen) dari Harga Dasar Emas. 2) Margin Angsuran ditetapkan sesuai table sebagai berikut:

37

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Jual Beli Logam Mulia secara Angsuran Jangka Waktu 3 (tiga) 6 (enam) 7 (tujuh) 8 (delapan) 9 (sembilan) 10 (sepuluh) 11 (sebelas) 12 (dua belas) 13 (tiga belas) 14 (empat belas) 15 (lima belas) 16 (enam belas) 17 (tujuh belas) 18 (delapan belas) 19 (Ssembilan belas) 20 (dua puluh) 21 (dua puluh satu) 22 (dua puluh dua) 23 (dua puluh tiga) 24 (dua puluh empat) 25 (dua puluh lima) 26 (dua puluh enam) 27 (dua puluh tujuh) 28 (dua puluh delapan) 29 (dua puluh sembilan) 30 (tiga puluh) 31 (tiga puluh satu) 32 (tiga puluh dua) 33 (tiga puluh tiga) 34 (tiga puluh empat) 35 (tiga puluh lima) 36 (tiga puluh enam)

Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan

3,94% 6,96% 7,99% 9,01% 10,04% 11,08% 12,13% 13,18% 14,24% 15,30% 16,37% 17,45% 18,53% 19,62% 20,72% 21,82% 22,93% 24,04% 25,17% 26,29% 27,43% 28,56% 29,71% 30,86% 32,02% 33,18% 34,35% 35,53% 36,71% 37,90% 39,09% 40,29%

Margin (tiga koma sembilan puluh empat persen) (enam koma sembilan puluh enam persen) (tujuh koma sembilan puluh sembilan persen) (sembilan koma nol satu persen) (sepuluh koma nol empat persen) (sebelas koma nol delapan persen) (dua belas koma tiga belas persen) (tiga belas koma delapan belas persen) (empat belas koma dua puluh empat persen) (lima belas koma tiga puluh persen) (enam belas koma tiga puluh tujuh persen) (tujuh belas koma empat puluh lima persen) (delapan belas koma lima puluh tiga persen) (sembilan belas koma enam puluh dua persen) (dua puluh koma tujuh puluh dua persen) (dua puluh satu koma delapan puluh dua persen) (dua puluh dua koma sembilan puluh tiga persen) (dua puluh empat koma nol empat persen) (dua puluh lima koma tujuh belas persen) (dua puluh enam koma dua puluh sembilan persen) (dua puluh tujuh koma empat puluh tiga persen) (dua puluh delapan koma lima puluh enam persen) (dua puluh sembilan koma tujuh puluh satu persen) (tiga puluh koma delapan puluh enam persen) (tiga puluh dua koma nol dua persen) (tiga puluh tiga koma delapan belas persen) (tiga puluh empat koma tiga puluh lima persen) (tiga puluh lima koma lima puluh tiga persen) (tiga puluh enam koma tujuh puluh satu persen) (tiga puluh tujuh koma sembilan puluh persen) (tiga pluh sembilan koma nol sembilan persen) (empat puluh koma dua puluh sembilan persen)

3) Potongan Margin Angsuran ditetapkan dengan rumus sebagai berikut: Potongan Margin Angsuran

= Uang Muka Murni x Margin Angsuran (Rp) Harga Dasar Emas

Harga Jual 1) Harga Jual Logam Mulia emas produk Pegadaian Galeri 24 adalah: a. Harga Dasar Emas ditambah Margin Penjualan: b. Terhadap Ketenuan ayat (1) huruf a dalam bentuk rumus sebagai berikut: Harga Dasar Emas Margin Penjualan Total Harga Jual Logam Mulia Emas Produk Galeri 24

: Rp. …………. : Rp. …………. :

Rp. ………….

38

+

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2) Harga jual Logam Mulia emas produk Pegadaian Mulia adalah: a. Penjumlahan dari Harga Dasar Emas, Margin Penjualan, Margin Angsuran, Biaya Administrasi dan dikurangi Potongan Margin Angsuran. b. Terhadap ketentuan ayat (3) huruf a dalam bentuk rumus sebagai berikut: Harga Dasar Emas Margin Penjualan Margin Angsuran Biaya Administrasi Total Potongan Margin Angsuran Total Harga Jual Logam Mulia Emas Produk Mulia

Rp. …………. Rp. …………. Rp. …………. Rp. …………. Rp. …………. Rp. ………….

+ -

Rp. ………….

3) Untuk memudahkan dalam memberikan penjelasan kepada nasabah, yang dimaksud margin dari produk Pegadaian Mulia dan Galeri 24 adalah total harga jual logam mulia emas dikurangi dengan Harga Dasar Emas dan Biaya Administrasi (jika ada). Biaya Administrasi 1) Setiap transaksi akad/perjanjian Pegadaian Mulia dikenakan Biaya Administrasi sebesar Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah). 2) Setiap transaksi jual beli melalui e-commerce (e-Pegadaian Mulia Galeri 24) dikenakan Biaya Administrasi sebesar Rp 3.500,- (tiga ribu lima ratus rupiah). Pembelian Karyawan Ketentuan Pegadaian Mulia untuk Pembelian Karyawan tunduk pada ketentuan yang mengatur tentang Pegadaian Mulia yang berlaku di PT Pegadaian (Persero), kecuali hal sebagai berikut: 1) Keping Logam Mulia adalah berlogo PT Pegadaian (Persero); 2) Tidak dikenakan Biaya Administrasi; 3) Harus ada persetujuan dari atasan langsung untuk pembelian Pegadaian Mulia; 4) Repayment Capacity (kemampuan bayar) tidak berhubungan dengan sisa penghasilan karyawan Pembelian Kolektif Ketentuan Pegadaian Mulia untuk Pembelian Kolektif tunduk pada ketentuan yang mengatur tentang Pegadaian Mulia yang berlaku di PT Pegadaian (Persero), kecuali hal sebagai berikut: 1) Jumlah keping diperbolehkan lebih banyak dari jumlah anggota. 2) Penandatanganan akad/perjanjian pembelian kolektif dilakukan oleh masing-masing pihak. 3) Pembayaran angsuran dilakukan oleh masing-masing pihak. 4) Pengambilan logam mulia emas dilakukan oleh masing-masing pihak setelah adanya pelunasan seluruh kewajiban kepada PT Pegadaian (Persero). Pembelian Arisan Ketentuan Pegadaian Mulia untuk Pembelian Arisan tunduk pada ketentuan yang mengatur tentang Pegadaian Mulia yang berlaku di PT Pegadaian (Persero), kecuali sebagai berikut: 1) Jumlah keping dalam pembelian Arisan harus sama dengan jumlah anggota. 2) Jenis dan berat kepingan logam harus sama. 3) Penandatanganan akad/perjanjian dilakukan oleh semua anggota. 4) Pengambilan logam mulia emas dapat dilakukan satu keping setiap bulan. 5) Untuk Uang Muka 10% (sepuluh persen) pengambilan logam mulia emas dapat dilakukan minimal pada angsuran kedua (2) dan telah berjalan selama 2 (dua) bulan dari tanggal akad/perjanjian. 39

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 6) Untuk Uang Muka 15% (lima belas persen) pengambilan logam mulia emas dapat dilakukan minimal pada angsuran pertama (1) dan telah berjalan selama 1 (satu) bulan dari tanggal akad/perjanjian. Angsuran 1) Besarnya utang nasabah adalah penjumlahan Pokok Utang Nasabah dengan Margin Angsuran Bersih, denan rumus sebagai berikut: Pokok Utang Nasabah Margin Angsuran Bersih Utang Nasabah

Rp. …………. Rp. ………… Rp. ………….

+

2) Besarnya Angsuran Utang Nasabah adalah pembagian dari Utang Nasabah dengan Jangka Waktu Pegadaian Mulia, dengan rumus sebagai berikut: Angsuran

=

Utang Nasabah Jangka Waktu

Perhitungan Pokok Utang Nasabah, Uang Muka Murni, dan Margin Anguran Bersih 1) Besarnya Pokok Utang Nasabah adalah pengurangan dari Harga Dasar Emas dengan Uang Muka Murni, dengan rumus sebagai berikut: Harga Dasar Emas Uang Muka Murni Pokok Utang Nasabah

Rp. …………. Rp. ………… Rp. ………….

-

2) Uang Muka Murni dihitung dengan rumus sebagai berikut: Uang Muka Margin Penjualan Biaya Administrasi Uang Muka Murni

Rp. …………. Rp. ………… Rp. ………… Rp. …………

-

3) Margin Angsuran Bersih dihitung dengan rumus sebagai berikut: Margin Angsuran Potongan Margin Angsuran Margin Angsuran Bersih

Rp. …………. Rp. ………… Rp. ………….

-

Jatuh Tempo Tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran pembelian logam mulia emas produk Pegadaian Mulia paling lambat sesuai dengan tanggal akad/perjanjian setiap bulannya. Denda 1) Keterlambatan atau kekurangan pembayaran angsuran pembelian logam mulia emas Pegadaian Mulia dikenakan denda sebesar 4% (empat persen) dibagi 30 (tiga puluh) dari jumlah tunggakan per hari, dengan maksimum denda sebesar 4% (empat persen) dari jumlah angsuran.

40

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2) Denda dalam bentuk rumus: 4% Tunggakan = denda per hari x 30

Pelunasan 1) Pelunasan angsuran pembelian logam mulia emas Mulia sebelum jangka waktu jatuh tempo yang disepakati atau terjadi pelunasan sekaligus dari penjualan barang jaminan bermasalah dan angsuran yang macet, diberikan Potongan Margin Pelunasan. 2) Potongan Margin Pelunasan sebagaimana dimaksud ayat (1) hanya diberikan terhadap angsuran yang telah berjalan selama 6 (enam) bulan atau telah 6 (enam) kali pembayaran angsuran. 3) Potongan Margin Pelunasan sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak diperjanjikan di dalam akad/perjanjian. 4) Pembayaran Potongan Margin Pelunasan dilakukan berdasarkan perhitungan dari sistem yang berlaku di Pegadaian dan dilarang menggunakan sistem manual. 5) Logam Mulia Emas yang menjadi hak nasabah sehubungan dengan produk Pegadaian Mulia dan Galeri 24 dapat diserahkan kepada nasabah setelah dilunasi seluruh kewajibannya. Remittance Sehubungan dengan kebutuhan layanan pembayaran dan pengiriman uang oleh nasabah PT Pegadaian (Persero) dan dalam rangka meningkatkan pendapatan perusahaan, maka perseroan mengaktifkan kembali layanan transfer dana melalui produk Pegadaian Remittance. PT Pegadaian (Persero) kemudian melakukan kerjasama dengan beberapa vendor, terdiri dari: 1) Remittance DELIMA (Delivery Money Access) yang bekerjasama dengan PT Finnet Indonesia (sebagaimana diatur dalam Peraturan Direksi Nomor 10 Tahun 2014 tentang Roll Out Produk Pegadaian Remittance bekerjasama dengan Produk Delivery Money Access (DELIMA) pada Aplikasi PASSION jo Perdir Nomor 6 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pegadaian Remittance DELIMA); 2) Remittance BNI yang bekerjasama dengan PT BNI 46 (sebagaimana diatur dalam Peraturan Direksi Nomor 30b Tahun 2014 tentang Roll Out Produk Pegadaian Remittance bekerjasama dengan PT BNI 46 pada Aplikasi PASSION jo Perdir Nomor 10/BISNIS I/2014 tentang Petunjuk Teknis Pegadaian Remittance BNI); 3) Remittance Western Union yang bekerjasama dengan WESTERN UNION (sebagaimana diatur dalam Peraturan Direksi Nomor 30a Tahun 2014 tentang Roll Out Produk Pegadaian Remittance bekerjasama dengan Western Union pada Aplikasi PASSION jo Perdir Nomor 6/BISNIS I/2014 tentang Petunjuk Teknis Pegadaian Remittance Western Union). Unit Laboratorium Gemologi (G-Lab) Berdasarkan Keputusan Direksi No. 29/LB.1.00.2010 tentang pembentukan Laboratorium Gemologi tertanggal 31 Maret 2011 ditandatangani oleh Direktur Utama Chandra Purnama dibuatlah sebuah Buku Pedoman Operasional Pegadaian G-Lab yang dikelola, dikoordinir dan diorganisir oleh Divisi Bisnis Fidusia dan Jasa Lain (BFJL). Pelayanan G-Lab adalah singkatan dari Laboratorium Gemologi milik Perusahaan yang merupakan unit pelayanan di bidang pengujian dan atau penilaian batu berharga, logam mulia dan sertifikat khusus. Jasa yang terdapat dalam unit pelayanan G-Lab yaitu : 1. Jasa Pengujian atau jasa taksiran 2. Jasa Konsultasi 3. Jasa kursus

41

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Berikut adalah rincian masing-masing tarif atas jasa layanan yang diberikan : a. Tarif Pengujian Logam adalah sebagai berikut : No. Jenis yang Diuji 1. Emas 2. Selain Emas

Tarif Jasa Pengujian 1.25% x Berat Barang (gr) x Karatase/24 x Harga Pasar Setempat Rp 500 x Berat Barang (Gram)

b. Tarif Gemstone Memo (Gemstone Identification): No. Jenis yang Duji 1. Natural 2. Synthetic, Assembled

c.

Biaya per Batu (Rp) 80.000 50.000

Tarif Diamond Grading: No. 1. 2. 3. 4. 5.

Total Berat Berlian 0.01-0.25 ct 0.26-0.50 ct 0.51-0.75 ct 0.76-1.00 ct Penambahan karat berikutnya, setiap Kelipatan 1 karat

Rp 80.000 100.000 150.000 200.000 100.000

d. Tarif Gem Certificate: No. 1. 2. 3. 4.

Kualitas Batuan Stone A Stone B Stone C Stone D

Rp Minimal 150.000, Maksimal 650.000 Minimal 125.000, Maksimal 400.000 Minimal 100.000, Maksimal 250.000 Minimal 80.000, Maksimal 100.000

e. Tarif Re- Checking: No. Re- Checking 1. Memo 2. Certificate

f.

2.h.

Rp 50.000 100.000

Jasa Lainnya: a. Konsultasi dengan tarif Rp 250.000 per konsultasi b. Kursus dengan skema tarif sebagai berikut: No. Jenis Kursus Lamanya Kursus 1. Dasar Gemologi 4 x 1.5 jam 2. Gem Identification Basic 10 x 1.5 jam 3. Gem Identification Advenced 110 x 1.5 jam 4. Special Course 6 x 1.5 jam

Rp 500.000 4.000.000 7.000.000 3.000.000

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Pegawai Perusahaan akan membentuk Penyisihan untuk aset keuangan yang terdapat bukti objektif penurunan nilai, yaitu penyisihan kerugian nilai atas pinjaman yang diberikan (PYD) yang dianggap berpotensi tidak tertagih bedasarkan loss rate yang sudah ditetapkan.

42

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Untuk Gadai KCA/Rahn, terdapat 2 alasan penyebab perlunya Penyisihan Penurunan nilai yaitu karena barang tidak ditebus/tidak laku lelang dan adanya penurunan harga emas, sementara hampir 95% komposisi barang jaminan adalah emas. Dalam hal ini cadangan kerugian penurunan nilai diperoleh dari perhitungan selisih antara nilai yang tercatat dari PYD (ditambah dengan nilai sewa modal dan bea lelangmya) dengan harga pasar BJ yang sudah dalam status BJDPL, yaitu barang jaminan yang sudah jatuh tempo dan tidak laku lelang sehingga masuk dalam kategori Pinjaman Yang Diberikan Dalam Proses Lelang (BJDPL). Sebagai acuan untuk penetapan harga pasar dari PYD DPL adalah harga emas dari PT Antam per tanggal pelaporan. Penyisihan Kerugian atas PYD Fidusia timbul didasarkan atas data PYD berkategori Non Performing Loan (NPL) dan bukti objektif penurunan nilai lainnya berdasarkan pertimbangan yang logis. Besarnya penurunan nilai atas Pinjaman Yang Diberikan (PYD) Fidusia dihitung dari selisih nilai tercatat secara historis dengan nilai sekarang dari projected cash flow atas PYD yang berkategori NPL ditambah saldo PYD berkategori NPL yang non prosedural. Dalam hal ini penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk dan akan dipulihkan kemudian setelah Perusahaan berhasil mengeksekusi jaminan fidusia terkait. Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual, Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas PYD yang dianggap berpotensi tidak tertagih secara kolektif berdasarkan prosentase( loss rate) yang sudah ditetapkan. Khusus untuk kredit Krista, nilai pinjaman yang macet dicadangkan 100% (seluruhnya) sebagai cadangan kerugian karena penurunan nilai, dengan asumsi tingkat pengembalian dari nasabah ataupun dari asuradur adalah nihil. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pegawai merupakan penyisihan atas piutang TGR kepada karyawan yang sudah mendapatkan SK pembebanan Direksi (tidak termasuk didalamnya Kerugian Perusahaan yang Diperhitungkan (KPYD/K4TGR). Untuk pegawai yang masih tercatat sebagai pegawai aktif, ditetapkan penyisihan sebesar 10% per tahun dari saldo piutang tercatat, sedangkan untuk pegawai yang sudah diberhentikan atau meninggal ditetapkan sebesar 100% dari piutang tercatat. 2.i.

Persediaan Persediaan Emas dinilai bedasarkan nilai terendah antara harga perolehan dan harga pasar. Persediaan barang dinilai bedasarkan harga perolehan dan dicatat sebagai beban pada saat digunakan.

2.j.

Aset Tetap Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), ”Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (Revisi 2007), ”Aset Tetap”, dan PSAK No. 47, ”Akuntansi Tanah”. Perusahaan dan entitas anak menetapkan kebijakan untuk mencatat dan melaporkan aset tetap dengan menggunakan Model Biaya kecuali untuk aset tetap tanah dan bangunan. Perusahaan menetapkan kebijakan untuk mencatat dan melaporkan aset tetap tanah dan bangunan menggunakan Model Revaluasi per 31 Desember 2013. Atas dasar model biaya, aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai, jika ada. Seluruh aset tetap disusutkan, kecuali tanah. Aset tetap selain bangunan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut: 43

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Tahun Bangunan Permanen Bangunan Tidak Permanen Inventaris Kendaraan Bermotor Roda Dua Kendaraan Bermotor Roda Empat

20 10 4 4 8

Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Laba atau rugi akibat penjualan aset tetap dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Pembelian/pengadaan barang inventaris dengan harga satuan senilai Rp 1.000.000 atau lebih akan dikapitalisasi, sedangkan bila kurang dari Rp 1.000.000 dibebankan pada periode berjalan. Perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya mengubah bentuk/bestek dan memperpanjang umur ekonomis yang nilainya Rp 20.000.000 atau lebih dikapitalisasi, sedangkan biaya perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya tidak mengubah bentuk/bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis serta hanya bersifat pemeliharaan walaupun nilainya lebih besar dari Rp 20.000.000 dibebankan pada periode berjalan. Untuk rehabilitasi ringan yang tidak menambah atau memperpanjang umur ekonomis/masa manfaat dari bangunan yang bersangkutan diakui sebagai beban umum. Aset dalam penyelesaian (ADP) merupakan akumulasi biaya material dan biaya lainnya yang terkait dengan aset dalam penyelesaian tersebut. Pada saat aset dalam penyelesaian telah selesai dan siap untuk digunakan, maka aset dalam penyelesaian dialihkan ke akun aset tetap yang sesuai. Aset Tetap Yang Dikelola Pihak Lain Dalam Rangka Kerja Sama Operasi (KSO) Tanah yang diserahkan oleh Perusahaan untuk diusahakan dalam perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) dicatat sebagai Aset KSO dalam kelompok Aset Lain-lain sebesar biaya perolehannya. Aset yang dibangun oleh mitra KSO dalam rangka KSO dicatat dalam pembukuan mitra KSO yang mengoperasikan aset tersebut dan akan dialihkan kepada Perusahaan pada akhir masa KSO atau saat penghentian perjanjian KSO. Perusahaan mencatat pengalihan Aset yang dibangun oleh mitra KSO sebagai Aset tetap dengan mengkredit pendapatan Aset KSO apabila memiliki kepastian tentang adanya manfaat ekonomi dari aset tersebut atau mengkredit penghasilan tangguhan (deferred income) apabila tidak memiliki kepastian yang cukup tentang manfaat ekonomi dari aset tersebut. 2.k.

Beban Ditangguhkan Beban ditangguhkan adalah beban-beban yang telah dikeluarkan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, yaitu: - Beban rehabilitasi gedung sewa, diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya. - Beban pengurusan legal hak atas tanah, diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah tersebut. Jenis atas tanah ini adalah hak guna bangunan yang mempunyai masa manfaat selama 20 tahun. - Biaya RUF (Revolving Underwriter Facility) adalah seluruh biaya yang berkaitan dengan fasilitas pinjaman sindikasi seperti biaya arranger, komitmen bank dan konsultan hukum/notaris, diamortisasi sepanjang jangka waktu fasilitas pinjaman RUF yaitu lima tahun.

2.l.

Barang Jaminan Dalam Proses Lelang (BJDPL) Barang Jaminan Dalam Proses Lelang adalah barang jaminan yang merupakan agunan dari Pinjaman Yang Diberikan Dalam Proses Lelang (PYD DPL) dan belum laku dijual lelang. 44

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan Perdir Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelesaian Pinjaman Pegadaian KCA yang Telah Jatuh Tempo, maka Penyelesaian Barang Jaminan Dalam Proses Lelang dilakukan melalui beberapa kategori sebagai berikut : 1. Kolektibilitas pinjaman Pegadaian KCA ditetapkan sebagai berikut : a. Pinjaman yang masuk dalam kategori kolektibilitas Lancar (L) Pinjaman dinyatakan lancar (L) apabila tidak terdapat tunggakan pokok (Uang Pinjaman) dan kewajiban pembayaran Sewa Modal selama jangka waktu kredit, mulai dari tanggal kredit/tanggal transaksi sampai dengan tanggal jatuh tempo periode kredit. b. Pinjaman yang masuk dalam kategori kolektibilitas Dalam Perhatian Khusus (DPK) Pinjaman dinyatakan Dalam Perhatian Khusus (DPK) apabila terdapat tunggakan pokok (Uang Pinjaman) dan kewajiban pembayaran Sewa Modal mulai dari hari ke 1 (satu) sampai dengan hari ke 15 (lima belas) setelah tanggal jatuh tempo periode kredit. c. Pinjaman yang masuk dalam kategori kolektibilitas Kurang Lancar (KL) Pinjaman dinyatakan kurang Lancar (KL) apabila terdapat tunggakan pokok (Uang Pinjaman) dan kewajiban pembayaran Sewa Modal mulai dari hari ke 16 (enam belas) sampai dengan hari ke 30 (tiga puluh) setelah tanggal jatuh tempo periode kredit. d. Pinjaman yang masuk dalam kategori kolektibilitas Macet (M) Pinjaman dinyatakan Macet (M) apabila terdapat tunggakan pokok (Uang Pinjaman) dan kewajiban pembayaran Sewa Modal mulai dari hari ke 31 (tiga puluh satu) sampai dengan hari ke 45 (empat puluh lima) setelah tanggal jatuh tempo kredit. 2. Ketentuan mengenai kolektibilitas sebagaimana ditetapkan pada ayat (1) diatas berlaku untuk pinjaman dengan kualifikasi taksiran wajar dan pinjaman dengan kualifikasi bermasalah, yang timbul sebagai akibat dari perbuatan melawan hukum (fraud), risiko operasional dan/atau karena kondisi force majeur. 3. Terhadap barang jaminan kualifikasi bermasalah harus dicatat dan direklas sebagai Barang Jaminan Bermasalah Pegadaian KCA dan secara otomatis masuk dalam kategori kolektibilitas Dari beberapa kategori diatas setiap penjualan BJDPL tersebut harus memenuhi : 1. Harga Minimum Lelang (HML) yang ditetapkan sesuai dengan kategori kolektibilitas 2. Biaya Proses Lelang dikenakan apabila HDLE lebih tinggi dari HML 3. Dalam Kolektibilitas DPK dan KL, apabila HDLE lebih tinggi dari HML maka BJDPL rubrik kantong (KT) harus terjual lelang seluruhnya, baik melaui penjualan retail maupun penjualan borongan sedangkan dalam kolektibilitas M, Harga jual mengacu pada HDLE dan BJDPL telah melalui proses lelang pada periode kolektibilitas DPK dan KL. 4. Apabila harga penjualan BJDPL pada saat kolektibilitas Macet tidak mencukupi nilai HML atau HDLE lebih rendah dari HML, maka Panitia Lelang harus mengajukan permohonan penurunan harga jual BJDPL Mekanisme Penyelesaian BJDPL 1. Tujuh (7) hari sebelum tanggal jatuh tempo pinjaman, dilakukan pemberitahuan (somasi) kepada Nasabah tentang hak dan kewajiban untuk penyelesaian pinjaman. 2. Setelah tanggal jatuh tempo periode kredit, Panitia Barang Kasep wajib melakukan taksir ulang terhadap seluruh rubrik BJ yang telah jatuh tempo. 3. Panitia Barang Kasep terdiri dari Pemimpin Cabang dan Pengelola UPC / Penyimpan / Penaksir yang ditunjuk. 4. Apabila berdasarkan hasil taksir ulang ditemukan BJ dengan taksiran tidak wajar (taksiran tinggi), maka dilakukan proses penandaan dan dilakukan cut off (reklas sebagai Barang Jaminan Bermasalah Pegadaian KCA dan tidak boleh dimasukkan dalam daftar BJ yang akan dilelang. 5. Penanganan dan penyelesaian Barang Jaminan Bermasalah KCA mengacu pada ketentuan yang berlaku. 45

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 6. Pada hari ke 4 (empat) setelah tanggal jatuh tempo (pagi hari) dilakukan penyerahan BJDPL dari Panitia Barang Kasep kepada Panitia lelang dengan Berita Acara Penyerahan BJDPL. . 2.m. Penyelesaian PYD Bermasalah 1. PYD Bermasalah PYD bermasalah terdiri dari : a. Taksiran Tinggi Taksiran tinggi adalah taksiran yang melebihi dari kriteria/batas toleransi dari taksiran wajar baik semat-mata karena kelalaian/kekeliruan maupun disengaja oleh Kuasa Pemutus Kredit (KPK) dikategorikan sebagai taksiran tinggi. b. Gadai Fiktif Gadai fiktif adalah pemberian uang pinjaman yang sesuai dengan kriteria gadai fiktif sebagai berikut : 1. Pemberian pinjaman atas dasar transaksi kredit gadai tanpa penyerahan barang jaminan. 2. Barang jaminan yang tidak cocok fisik/jumlahnya dengan yang tertera pada dwilipat SBK dan SBR 3. Pemberian uang pinjaman atas transaksi kredit gadai dengan barang jaminan yang dilarang diterima. 4. Penerimaan barang jaminan tanpa bukti kepemilikan yang sah (misalkan kendaraan bermotor tanpa BPKB), 5. Pemberian kredit gadai atas barang yang masih menjadi barang jaminan. 6. Barang jaminan yang ditaksir dengan sengaja terlalu tinggi dimana selisih taksiran dibagi taksiran baru (taksiran wajar) lebih dari 50 %. c. Numpang Gadai Numpang gadai adalah perbuatan menambah uang pinjaman kredit gadai pada SBK milik nasabah yang dilakukan oleh pegawai untuk kepentingan sendiri. d. Menahan tebusan Menahan tebusan adalah suatu perbuatan dengan sengaja dan untuk kepentingan pribadi/orang lain, tidak menyetorkan uang pelunasan nasabah ke kas serta tidak membukukan pada saat transaksi pelunasan, sedangkan barang jaminan telah diserahkan kepada nasabah. Setelah diketahui terjadinya PYD bermasalah,maka Pimpinan wilayah yang bersangkutan membentuk tim yang bertugas melakukan transaksi ulang agar dapat ditentukan nilai pasar wajar yang sebenarnya dari barang jaminan tersebut. Bedasarkan nilai barang jaminan yang telah ditaksasi ulang,dilakukan pemindahan saldo dari akun PYD ke akun barang bermasalah. Adapun potensi kerugian yang terjadi yaitu sebesar selisih antara nilai Uang Pinjaman (UP) yang diberikan beserta Sewa Modal (SM) terhadap nilai hasil taksasi akan diproses sebagai beban kepada pegawai yang bertindak sebagai pelaku dalam kasus ini. Sementara menunggu selesainya proses penetapan tuntutan ganti rugi kepada pegawai yang bersangkutan jumlah potensi kerugian direklasifikasi dari PYD ke pos Klaim Kepada Pegawai (KPYD/K4TGR). KPYD adalah kerugian yang ditetapkan sementara akibat taksiran tinggi yang dilakukan oleh pegawai/pelaku tindak kecurangan. Nilai KPYD ditetapkan sebesar Uang Pinjaman, Sewa Modal, dan AYD. Atas kerugian Pinjaman YMH Diperhitungkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai KPYD akan direklasifikasi ke Piutang atas nama pegawai terkait sesuai dengan SK direksi sehingga risiko kerugian relatif kecil. Sesuai ketentuan yang berlaku, AYD harus segera dijual dan apabila hasil penjualannya ternyata melebihi nilai taksasi, maka laba atas penjualan AYD tersebut akan mengurangi angka KPYD/K4TGR. Terhadap AYD, Manajemen tidak membentuk penyisihan kerugian, karena AYD sudah dinyatakan dengan nilai pasar wajarnya. 46

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Setelah dilakukan penetapan ganti rugi, maka selanjutnya saldo Klaim Kepada Pegawai (KPYD/K4TGR) akan dipindahkan ke akun Piutang Tuntutan Ganti Rugi (TGR). Penyelesaian atas piutang TGR selanjutnya dilakukan melalui pemotongan gaji tiap bulan. 2. Barang Bukti Bermasalah Barang Bukti perkara adalah barang jaminan (BJ) yang diminta hakim /jaksa/polisi untuk bukti perkara dalam persidangan pengadilan karena adanya dugaan BJ tersebut diperoleh si pemberi gadai / nasabah karena kejahatan /perbuatan melawan hukum seperti pencurian, penggelapan, perampokan, penipuan, pemerasan. Penyitaan BJ sebagai bukti perkara adalah penyitaan BJ yang dilakukan oleh aparat negara /pihak yang berwajib sebagai bukti perkaradalam sidang pengadilan dengan syarat syarat tertentu sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan memenuhi ketentuan yang diatur dalam peraturan perusahaan. 2.n.

Liabilitas Imbalan Kerja Imbalan kerja yang diberikan Perusahaan meliputi: (1) Pensiun (2) Pesangon (3) Cuti Besar Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK 4 (Revisi 2010), Imbalan pasca kerja’. Dalam PSAK ini, nilai kini kewajiban imbalan pasti, beban jasa kini dan beban jasa lalu ditentukan dengan menggunakan metode penilaian “ Projected Unit Credit.” Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi neto keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada saat akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihi 10 % koridor diakui dengan menggunakan metode garis lurus bedasarkan perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau perubahan dalam liabilitas imbalan kerja program yang sudah ada diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan. Dengan menggunakan acuan kebijakan akuntansi yang sama, Perusahaan juga mengevaluasi kecukupan imbalan jangka panjang yang diberikannya dengan ketetntuan imbalan minimum yang wajib diberikan pemberi kerja sebagaimana diatur dalam undang-undang No.13 tahun 2003 “Ketenagakerjaan” pasal 156 dan pasal 167, Apabila nilai imbalan dari kedua program tersebut, kurang dari ketentuan perundang-undangan tersebut, maka selisihnya akan dicatat dan dilaporkan sebagai tambahan beban dan liabilitas imbalan jangka panjang menurut undang-undang.

2.o.

Perpajakan Seluruh perbedaan waktu antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Besarnya Pajak tangguhan ditentukan dengan tarif pajak yang berlaku. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 47

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2.p.

Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No.23 (Revisi 2010) ”Pendapatan”, yang mengindentifikasi terpenuhi kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui sebagai berikut: Pendapatan sewa modal untuk instrumen keuangan yang interest bearing (produk Kreasi, Krasida, Krista dan Kresna) diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Untuk usaha gadai, jasa simpanan syariah, dan pinjaman fidusia diakui dengan menggunakan metode akrual. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh pendapatan administrasi yang diterima oleh perusahaan sebagai persyaratan kredit. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan sewa modal yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Pendapatan administrasi Pendapatan administrasi seluruh instrumen keuangan yang interest bearing (produk Kreasi, Krasida, Krista dan Kresna) yang berkaitan langsung dengan kegiatan pinjaman diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak menggunakan metode suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan bunga pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan usaha lainnya Pendapatan sewa gedung yang diterima dimuka dan yang ditangguhkan diamortisasi sesuai dengan periode sewa dengan menggunakan metode garis lurus. Beban Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan metode akrual.

2.q.

Penurunan nilai aset non-keuangan Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal laporan posisi keuangan dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai tersebut. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung bedasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (Pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset Perusahaan dan entitas anak.

48

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2.r.

Informasi Segmen Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis dan yang mana entitas beroperasi. Informasi segmen disusun dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Informasi segmen primer Perusahaan didasarkan pada lokasi geografis aset.

3.

PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi total yang dilaporkan dari pendapatan, beban,aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkanpenyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. a. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan : Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No.55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan. Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang Nilai wajar pinjaman yang diberikan dan piutang ditentukan dengan memperhitungkan penurunan nilai yang bersifat permanen dan nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut. Asumsi yang digunakan untuk menentukan penyisihan penurunan niali pinjaman yang diberikan dan piutang didasarkan perhitungan loss rate menggunakan metode average charge off model. b.

Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasinya pada parameter yang tesedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan , tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. 49

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan langsung diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,perbedaan signifikan pada hasil aktualatau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun damn imbalan kerja bersih. Penyusutan aset tetap Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 16 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi. . Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakuakan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan bedasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Provisi dan Kontinjensi Perusahaan saat ini sedang terlibat dalam proses hukum dan pajak. Manajemen melakukan penilaian untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi terutama melalui konsultasi dengan penasehat hukum Perusahaan yang menangani proses hukum dan pajak tersebut dan kemudian mempersiapkan provisi yang sesuai untuk proses hukum saat ini atau liabilitas konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen mengambil risiko dan ketidakpastian. 4.

Kas Dan Bank 30 September 2014 Rp Kas Bank Pihak Berelasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia 46 (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Jumlah Pihak Berelasi Pihak Ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Syariah Muamalat Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank DKI Syariah Bank Lainnya di Daerah Jumlah Pihak Ketiga Jumlah Kas dan Bank

31 Desember 2013 Rp

228.818.271.255

319.538.369.298

85.028.077.056 9.187.286.250 13.350.546.959 19.750.513.602 127.316.423.867

79.944.917.513 21.550.427.911 5.321.818.883 11.746.309.084 118.563.473.391

4.791.452.555 1.209.234.272 176.032.379 845.977.426 15.268.347 245.925.923 7.283.890.902 363.418.586.024

6.538.913.024 2.150.612.685 176.032.379 13.680.969 9.681.670 1.067.964.931 9.956.885.658 448.058.728.347

Seluruh kas dan bank tersebut diatas dinyatakan dalam satuan mata uang Rupiah. Seluruh kas tunai (cash in safe) dan kas dalam perjalanan (cash in transit) telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat perampokan, penodongan dan kehilangan. 50

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode. 5.

Pinjaman Yang Diberikan (PYD) Merupakan saldo pinjaman yang diberikan kepada nasabah (dalam rupiah) per 30 September 2014, yang belum jatuh tempo dan diklasifikasikan berdasarkan golongan dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Usaha Gadai - PYD Golongan A - PYD Golongan B - PYD Golongan C - PYD Golongan D - PYD Golongan Khusus - Krasida - Kredit Tunda Jual Gabah - Gadai Efek Sub Jumlah

31 Desember 2013 Rp

539.281.217.000 11.656.224.057.847 6.942.600.618.800 3.780.122.127.419 400.450.000 202.495.791.137 408.760.000 -23.121.533.022.203

579.686.202.400 11.587.597.016.627 6.705.977.742.124 3.838.992.367.914 4.049.898.500 141.027.657.332 416.626.000 -22.857.747.510.897

45.131.060.000 1.280.623.593.450 951.971.960.000 573.929.891.000 -115.888.616.583 8.103.061.431 2.975.648.182.464

44.150.507.700 1.189.062.345.300 897.432.469.150 604.050.046.000 630.300.000 88.125.550.697 2.518.295.894 2.825.969.514.741

Usaha Fiducia dan Pinjaman Lain - Kreasi - Krista - Kresna - Kagum - Kremada - KUMK Nelayan Sub Jumlah

516.374.749.934 117.022.884.950 297.179.180.591 -5.789.800 56.065.661 930.638.670.936

438.194.689.550 126.785.786.587 229.678.463.593 -27.037.100 56.065.661 794.742.042.491

Usaha Emas - Mulia Sub Jumlah

160.499.376.123 160.499.376.123

65.426.396.742 65.426.396.742

Usaha Jasa Lainnya - Kucica & Delima Sub Jumlah Jumlah Nilai Nominal

5.670.755.319 5.670.755.319 27.193.990.007.045

5.639.609.964 5.639.609.964 26.549.525.074.835

Pendapatan yang Belum Diamortisasi - PYD Kreasi - PYD Krasida - PYD Kresna - PYD Krista Sub Jumlah Jumlah Pinjaman Yang Diberikan Bruto

19.249.532.809 4.838.300.893 9.923.464.526 34.011.298.228 27.228.001.305.273

17.817.302.301 4.994.519.095 12.581.819.498 3.735.726 35.397.376.620 26.584.922.451.455

(4.021.438.767) (74.116.014.501) (625.886.923) (9.910.825.973) (1.425.184.164) (116.976.739.252) (5.709.242.680) (212.785.332.260) 27.015.215.973.013

(14.527.759.454) (68.042.605.028) (5.616.860) (10.321.011.765) (4.955.357.280) (126.317.661.145) (5.709.242.680) (229.879.254.212) 26.355.043.197.243

Usaha Gadai Syariah - Marhun Bih Golongan - Marhun Bih Golongan - Marhun Bih Golongan - Marhun Bih Golongan - Marhun Bih Golongan - Kredit Ar-Rum - Amanah Sub Jumlah

A B C D Khusus

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pinjaman Yang Diberikan - Kreasi - Kredit Gadai - Krasida - Kredit Gadai Syariah - Kresna - Krista - Kucica Sub Jumlah Jumlah Pinjaman Yang Diberikan Bersih

51

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai PYD tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan Manajemen akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode. Kolektibilitas Pinjaman yang Diberikan per 30 September 2014, sebagai berikut: Tunggakan Angsuran Lancar - PYD Gadai (KCA) - PYD Gadai Syariah - PYD Krasida - PYD Kreasi - PYD Krista - PYD Kremada - PYD Arrum (Kreasi Sistem Syariah) - PYD KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah) - PYD Kresna - PYD Mulia - PYD Kucica - PYD Kagum, Kakap, Amanah Sub Jumlah Di Bawah Pengawasan Khusus (DPK) - PYD Gadai (KCA) - PYD Gadai Syariah - PYD Krasida - PYD Kreasi - PYD Krista - PYD ARRUM (Kreasi Sistem Syariah) - PYD KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah) - PYD Gadai Efek - PYD Kresna - PYD MULIA - PYD Amanah Sub Jumlah Kurang Lancar (KL) - PYD Gadai (KCA) - PYD Gadai Syariah - PYD Krasida - PYD Kreasi - PYD Krista - PYD ARRUM (Kreasi Sistem Syariah) - PYD Kresna - PYD MULIA - PYD Amanah Sub Jumlah Diragukan (DR) - PYD Krasida - PYD Kreasi - PYD Krista - PYD ARRUM (Kreasi Sistem Syariah) - PYD Kresna - PYD MULIA - PYD KUCICA Sub Jumlah Macet (M) - PYD Gadai (KCA) - PYD Gadai Syariah - PYD KRASIDA - PYD Kreasi - PYD Krista - PYD ARRUM (Kreasi Sistem Syariah) - PYD Kresna - PYD MULIA - PYD KUCICA Sub Jumlah Jumlah

30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

<120 <120 <120 -

22.747.398.429.066 2.821.548.851.450 151.484.726.800 395.255.069.578 46.444.207 5.789.800 88.936.509.966 408.760.000 244.529.760.736 140.853.119.538 31.539.605 7.319.534.471 26.597.818.535.217

22.716.303.227.565 2.735.325.668.150 141.027.657.332 335.741.208.647 506.605.503 27.037.100 88.125.550.697 416.626.000 226.494.135.418 65.426.396.742 5.639.609.964 2.574.361.555 26.317.608.084.673

<120 <120

52.801.620.000 10.161.430.000 38.340.779.697 98.447.469.540 -24.071.151.247

42.891.793.337 17.195.349.783 816.026.921 284.725.620.525

---31.372.884.096 128.673.520 ---575.865.075 --32.077.422.691

29.778.415.000 3.881.705.000 7.581.160.971 9.412.525.494 -1.738.973.326 6.040.229.868 1.715.245.417 23.565.700 60.171.820.776

---24.611.495.462 119.606.065 -168.497.200 --24.899.598.727

2.727.417.018 1.630.545.881 -366.373.056 906.749.031 344.440.856 -5.975.525.842

-5.876.286.345 224.449.880 -52.666.070 --6.153.402.295

88.650.007.000 16.064.518.000 2.361.706.651 11.629.139.441 116.976.440.743 775.608.988 2.810.647.619 391.220.529 5.639.215.714 245.298.504.685 27.193.990.007.045

---40.592.815.000 125.806.451.619 -2.387.299.830 --168.786.566.449 26.549.525.074.835

1x 1x 1x <120 1x -

<135 <120 2x 2x 2x 2x -

3x 3x 3x 3x -

>150 >120 >3x >3x >3x >3x >120 >120

52

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pinjaman Yang Diberikan yang memiliki jangka waktu kredit 12 – 36 bulan adalah Kredit Kreasi, Krasida, Mulia dan Krista. Untuk Kresna Serba Guna jangka waktu kredit maksimum 5 tahun, Kresna Investasi jangka waktu kredit maksimum 15 tahun. Kremada memiliki jangka waktu kredit 12 – 24 bulan. Seluruh PYD dijamin oleh barang jaminan bergerak (lebih dari 90% adalah barang jaminan emas/likuid) yang ditaksir berdasarkan nilai wajar. Apabila nasabah tidak melunasi pinjaman pada tanggal jatuh tempo, barang jaminan akan dilelang. Manajemen berpendapat bahwa barang jaminan yang diterima atas PYD yang diberikan cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya PYD tersebut. Barang jaminan atas transaksi kredit KCA, Kreasi dan Krasida, seluruhnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian/ kerusakan/kehilangan yang diakibatkan oleh tindakan pencurian baik yang didahului/tidak didahului oleh tindakan pengrusakan/pembongkaran ketika akan masuk atau keluar lokasi yang dipertanggungkan, perampokan/penodongan, RSMD (Riots, Strikes, Malicious Damages) dan huru-hara dengan batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp. 65.000.000.000 maksimum Rp 800.000.000.000 per tahun pada tahun 2013 dan total nilai pertanggungan sebesar Rp 18.900.000.000.000 dengan batas pertanggungan per lokasi Rp 70.000.000.000 maksimum Rp 700.000.000.000 per tahun pada tahun 2012. Barang jaminan atas transaksi kredit KCA, Kreasi, dan Krasida, seluruhnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, kerusakan karena asap, RSMD, huru hara dan bencana alam dengan batas pertanggungan perlokasi sebesar Rp 65.000.000.000 maksimum Rp 200.000.000.000 per tahun pada tahun 2013 dan Rp 18.900.000.000.000 batas pertanggungan lokasi sebesar Rp 70.000.000.000 maksimum Rp 700.000.000.000 per tahun pada tahun 2012. Barang jaminan atas transaksi kredit Gadai Syariah Mulia dan Arrum, seluruhnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo Takaful) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, kerusakan karena asap, RSMD, huru hara dan bencana alam dengan batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp 50.000.000.000 maksimum Rp 100.000.000.000 per tahun pada tahun 2013 dan dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp 1.750.000.000.000 batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp 70.000.000.000 maksimum Rp 700.000.000.000 per tahun pada tahun 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode, serta penyisihan yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Marhun Bih dijadikan sebagai jaminan atas Pinjaman Bank dan Pinjaman Sindikasi yang diikat secara fidusia. Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dengan tingkat kolektibilitas lancar, di bawah pengawasan khusus, dan kurang lancar masih dihitung pendapatan sewa modalnya, sedangkan untuk kolektibilitas diragukan dan macet tidak dikenakan lagi pendapatan sewa modalnya.

53

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 6.

Piutang Lainnya 30 September 2014 Rp Klaim Asuransi Piutang Pegawai: -- Piutang Tuntutan Ganti Rugi (TGR) -- Piutang Gaji, Restitusi Pengobatan dan Piutang pegawai lainnya -- Piutang Selisih Kurang Piutang Kepada Rekanan Piutang Non Usaha Lain Sub Jumlah

Piutang Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Cadangan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang TGR Nilai Bersih Piutang TGR

23.485.610.490

43.561.080.008

3.936.212.381 2.381.591.822 (10.852.163) 278.785.250

3.644.297.720 2.177.009.024 1.158.700 197.355.162

2.690.463.349 32.761.811.129

2.159.102.387 51.740.003.001

21.365.223.115 (17.429.010.734) 3.936.212.381

20.664.267.795 (17.019.970.075) 3.644.297.720

30 September 2014 Rp

Uraian Saldo Awal 1 Januari 2014 Penambahan Pemulihan Saldo Akhir 30 September 2014

31 Desember 2013 Rp

17.019.970.075 409.040.659 -17.429.010.734

31 Desember 2013 Rp 16.664.464.783 355.505.292 -17.019.970.075

Piutang Klaim Asuransi merupakan piutang kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) berkenaan dengan pengajuan klaim atas penggantian kerugian terhadap barang jaminan dan klaim atas kerugian kredit dan Syariah yang masih dalam proses terhadap barang jaminan. Piutang TGR merupakan piutang kepada karyawan Perusahaan berdasarkan penetapan Direksi atas sanksi tuntutan ganti rugi akibat tindak kelalaian atau kesalahan yang dilakukan oleh karyawan dalam kegiatan operasional Perusahaan. Piutang Pengobatan merupakan pinjaman beberapa karyawan untuk biaya pengobatan anggota keluarganya yang tidak mendapat penggantian asuransi kesehatan yang akan diperhitungkan pada periode berikutnya bersamaan dengan pembayaran gaji kayawan. Piutang Selisih Kurang merupakan kekurangan kas yang belum dipertanggungjawabkan oleh manajer cabang dan pengelola kantor cabang pembantu. Manajemen berkeyakinan bahwa piutang lain seluruhnya lancar sehingga tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang, beban penyisihan dan penghapusan piutang.

54

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 7.

Persediaan 30 September 2014 Rp Persediaan Emas Persediaan Barang Jumlah

296.259.843.588 6.562.051.266 302.821.894.854

31 Desember 2013 Rp 197.890.435.969 5.465.328.245 203.355.764.214

Saldo persediaan emas per 30 September 2014 merupakan persediaan emas Mulia pada unit Pegadaian Galeri 24. Persediaan barang meliputi blanko Surat Bukti Kredit (SBK), jarum uji emas, kantong, barang cetak, alat tulis kantor, perlengkapan kantor, perlengkapan komputer, perangko dan materai. Manajemen berpendapat bahwa untuk persediaan non emas tidak perlu diasuransikan, sedangkan untuk persediaan emas sudah diasuransikan dengan menggunakan asuransi Gold In Safe dan asuransi Gold In Transit. Asuransi Gold In Safe adalah asuransi yang objek pertanggungannya adalah seluruh persediaan Logam Mulia (LM) atau Non Perhiasan milik PT Pegadaian yang berada di tempat lain. Nilai pertanggungan agregat untuk asuransi jenis ini sebesar Rp 110.000.000.000 dengan rincian batas pertanggungjawaban sebagai berikut: - Batas Pertanggungan untuk Kantor Pusat sebesar Rp 25.000.000.000 per kejadian. - Batas Pertanggungan untuk Kanwil dan Kantor Cabang sebesar Rp 5.000.000.000 per kejadian. Asuransi Gold In Transit adalah asuransi yang menjamin kehilangan emas tertanggung selama dalam pengiriman dari satu tempat ke tempat lain. Nilai pertanggungan agregat untuk asuransi jenis ini adalah sebesar Rp 1.200.000.000.000 dengan rincian batas pertanggungjawaban sebagai berikut: - Dari vendor penyedia LM ke Galeri 24 Kantor Pusat adalah maksimal Rp 5.000.000.000 per kejadian. - Dari Galeri 24 Kantor Pusat ke ke Kanwil/Kantor Cabang maksimal Rp 3.000.000.000 per kejadian. - Dari Kanwil ke Kantor Cabang, UPC/UPS maksimal Rp 1.000.000.000 per kejadian. - Dari Kantor Cabang ke Kantor Cabang, UPC/UPS maksimal Rp 1.000.000.000 per kejadian. - Dari vendor penyedia LM ke Galeri 24 Cabang atau Kanwil maksimal Rp. 1.000.000.000 per kejadian. Perusahaan tidak memperhitungkan penyisihan atau penghapusan persediaan rusak atau usang dan tidak ada persediaan yang dijaminkan serta tidak ada kerugian persediaan yang jumlahnya material atau sifatnya luar biasa selama periode pelaporan. 8.

Uang Muka 30 September 2014 Rp Uang Muka Dinas Uang Muka Lainnya Jumlah

55

31 Desember 2013 Rp

6.057.128.751 5.322.909.671

5.975.303.730 762.826.710

11.380.038.422

6.738.130.440

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Uang muka dinas merupakan uang muka pembayaran atas transaksi pengeluaran yang sudah ada otorisasinya namun belum dilengkapi dokumen pendukung yang lengkap, yang akan dipertanggungjawabkan di bulan berikutnya, sesuai dengan Surat Edaran Direksi No.06/TR.4.00.100/2005 tanggal 21 Maret 2005 dan Peraturan Direksi No.97/2013 tentang Pedoman Pembayaran Keuangan tanggal 16 Oktober 2013 yang telah dirubah dalam Peraturan Direksi No 50 Tahun 2014 berlaku tanggal 4 Agustus 2014. 9.

Pendapatan Yang Masih Harus Diterima Merupakan saldo pendapatan sewa modal dan jasa simpan (ijarah) yang masih harus diterima per 30 September 2014, terdiri dari: 30 September 2014 Rp Usaha Gadai Sewa Modal Golongan A Sewa Modal Golongan B Sewa Modal Golongan C Sewa Modal Golongan D Sewa Modal Krasida Sewa Modal Golongan Khusus Sub Jumlah Usaha Syariah Ijaroh Golongan A Ijaroh Golongan B Ijaroh Golongan C Ijaroh Golongan D Ijaroh Amanah Ijaroh Ar-Rum (Kreasi Sistem Syariah) Sub Jumlah Usaha Fiducia Sewa Modal Kresna Sewa Modal Kreasi, dan Kremada, Kakap Sewa Modal Krista Sewa Modal Lainnya Sub Jumlah Jumlah

31 Desember 2013 Rp

15.374.275.944 521.565.439.750 308.972.797.687 147.153.765.618 2.735.176.597

18.920.413.373 607.821.144.782 363.150.149.828 198.613.196.447 1.561.888.699

995.801.455.596

1.190.066.793.129

1.207.620.069 54.254.627.569 40.235.794.438 22.036.837.822 57.234.618 1.309.378.763 119.101.493.279

1.427.404.927 64.108.110.085 50.633.900.635 32.308.799.517 -282.232.140 148.760.447.304

2.579.865.776 6.345.316.583 -93.671.569 9.018.853.928 1.123.921.802.803

1.055.070.607 3.042.505.938 420.000 89.622.371 4.187.618.916 1.343.014.859.349

Manajemen berpendapat bahwa pendapatan sewa modal yang masih harus diterima dapat terealisasi. 10.

Beban Dibayar di Muka 30 September 2014 Rp Sewa Gedung Kantor Pembukaan Cabang Baru Asuransi Dibayar di Muka Lain-lain Jumlah

148.472.985.343 12.825.527.913 1.394.160.001 57.225.000 162.749.898.257

56

31 Desember 2013 Rp 132.987.264.917 16.474.620.355 768.970.501 59.696.938 150.290.552.711

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Sewa Gedung Kantor Dibayar Dimuka merupakan pembayaran biaya sewa gedung kantor lama yang diperpanjang dan diamortisasi selama umur sewa. Biaya Pembukaan Cabang Baru adalah biaya atas sewa gedung kantor dan renovasinya, dan akan diamortisasi sebagai beban amortisasi pembukaan cabang baru selama masa sewa. Asuransi Dibayar Dimuka meliputi biaya asuransi barang jaminan, aset tetap dan asuransi direksi. 11.

Aset Tetap 1 Januari 2014 Rp Harga Perolehan: Hak atas Tanah Kepemilikan Langsung: Bangunan Inventaris Kendaraan Aset Dalam Penyelesaian: Bangunan Aset yang Belum Digunakan Jumlah Harga Perolehan

Penambahan Rp

Pengurangan Rp

30 September 2014 Rp

Reklasifikasi Rp

3.456.708.560.609

25.953.117.000

--

--

3.482.661.677.609

896.936.618.590 466.410.567.152 41.664.151.899

5.258.795.373 ---

40.319.074.512 50.203.165.243 13.055.000

931.996.897.729 516.613.732.395 41.677.206.899

135.989.635.323 10.129.632.227 5.007.839.165.800

-----35.598.178.957 175.946.677.819 237.497.973.776

--5.258.795.373

(40.319.074.512) (50.203.165.243) 13.055.000

131.268.739.768 135.873.144.803 5.240.091.399.203

-397.218.591.190 41.046.653.482 438.265.244.672 4.569.573.921.128

60.670.674.378 68.710.754.964 4.644.510.589 134.025.939.931 103.472.033.845

-----

----13.055.000

60.670.674.378 465.929.346.154 45.691.164.071 572.291.184.603 4.667.800.214.600

Akumulasi Penyusutan: Kepemilikan Langsung: Bangunan Inventaris Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

Aset dalam penyelesaian per 30 September 2014 terdiri dari: Keterangan

Jumlah (Rp)

MAKASSAR Gedung Jeneponto

% Terhadap Kontrak

Jadual Penyelesaian

1.642.407.600 1.642.407.600

95

01 Maret 2013

Sub Jumlah DENPASAR Gedung Gerung Gedung Oepura Gedung Oebobo Gedung Rasanae Rumah dinas Rasanae Gedung Oepura Pagar Kruak Rumah dinas Gerung Gedung Waiwerang Sub Jumlah

38.233.000 17.178.700 32.452.000 209.144.100 78.737.900 21.301.500 43.967.000 22.341.000 12.710.000 476.065.200

100 100 100 100 100 100 100 100 100

04 Desember 2013 30 Desember 2013 31 Desember 2013 03 Desember 2013 03 Desember 2013 28 Desember 2013 30 Juni 2014 04 Desember 2013 31 Januari 2014

57

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Keterangan

Jumlah (Rp)

SEMARANG gudang Kanwil pagar Pati ruang kluis Banyumanik gedung UPC Sarang-Rembang ruang deputi Kejambon gedung Pandangan gedung Matesih garasi Ngupasan gedung Secang rumah dinas pinwil Kanwil gedung Kanwil Ngupasan Sub Jumlah SURABAYA renovasi Kanwil pengawasan Kanwil gedung Tumpang deputi Probolinggo gedung Rampal interior Landungsari interior Kotalama pintu kluis Jombang strongroom Jemursari strongroom Kapasan Kios Lumajang Pembelian Gedung Sawo Jajar Gedung Syariah Interior Bangil Rumah Batu Interior Ambulu Interior Yosowilangun Interior Landung sari Sub Jumlah

58

% Terhadap Kontrak

Jadual Penyelesaian

80.373.800 151.552.550 109.184.000 174.632.000 122.424.600 158.424.000 191.870.550 77.671.000 105.620.500 69.882.500 113.261.500 7.500.000 1.362.397.000

95 95 100 100 95 100 95 100 50 50 50 100

26 Mei 2014 30 Juni 2014 31 Juli 2014 31 Juli 2014 26 Juni 2014 31 Juli 2014 11 Agustus 2014 24 Juli 2014 31 Agustus 2014 30 September 2014 30 September 2014 30 September 2014

1.889.685.550 56.297.000 67.462.350 34.147.750 194.874.450 25.165.000 33.994.000 18.343.500 132.660.000 166.100.000 12.910.850 695.368.000 86.627.000 104.301.000 87.296.000 55.017.000 50.081.000 85.581.000 3.795.911.450

95 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

13 Nopember 2013 17 September 2012 17 September 2012 13 Agustus 2012 14 Agustus 2012 31 Desember 2013 31 Desember 2013 31 Desember 2013 31 Desember 2013 31 Maret 2014 13 Nopember 2013 25 Maret 2014 31 Januari 2014 31 Januari 2014 31 Januari 2014 31 Maret 2014 31 Januari 2014 28 Februari 2014

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Keterangan

Jumlah (Rp)

KANTOR PUSAT 5 Hotel Operasional Hotel Pembangunan Hotel Surakarta Pembangunan Hotel Ngupasan Yogyakarta ruang makan Diklat Surabaya Pembangunan Hotel Pekanbaru Pembangunan Hotel Makassar interior gdg induk KPPP Lift baru KPPP Pembangunan Hotel Benteng Sby Pembangunan Hotel Tugu Yogya ruang makan pengawas Diklat Surabaya pengawas interior KP KPPP instalasi listrik KP KPPP pengawas instalasi listrik KPPP Pembangunan Hotel Depok Semarang Fire alarm,AC,Tlp,Data KPPP soil test Kanwil Makassar Pembangunan Hotel Pekalongan Pembangunan Hotel Tegal Pembangunan Hotel Gresik Pembangunan Hotel Lamongan Cagar budaya Sukabumi gudang jadi ruko Purwakarta gudang jadi ruko Jamblang soil test Kanwil Pekanbaru video literasi Cendik Malang ADP Pengembangan Aplikasi ADP Lain-lain Sub Jumlah TOTAL

9.492.834.356 955.651.925 2.577.978.460 2.016.500.000 15.905.633.080 16.632.604.220 4.574.439.000 377.300.000 22.380.000.429 1.406.944.800 67.812.000 128.058.400 407.047.500 23.500.000 200.550.000 237.347.500 48.950.000 723.946.800 671.471.500 752.596.700 270.650.000 325.000.000 30.800.000 30.800.000 48.950.000 9.000.000 42.889.298.393 473.793.455 123.659.458.518 131.268.739.768

% Terhadap Kontrak

Jadual Penyelesaian

108 62 75 100 31 31 75 100 57 79 100 80 50 50 42 50 100 84 83 80 64 100 80 80 5 30 -

25 Juni 2014 25 Juni 2014 25 Juni 2014 31 Desember 2013 25 Juni 2014 25 Juni 2014 07 April 2014 15 Nopember 2013 25 Juni 2014 25 Juni 2014 31 Desember 2013 07 April 2014 28 April 2014 28 April 2014 31 Desember 2014 09 April 2014 26 Juni 2014 30 Juli 2015 30 Juli 2015 30 Juli 2015 30 Juli 2015 26 September 2014 31 Oktober 2014 31 Oktober 2014 31 Juli 2014 31 Desember 2014 -

Seluruh kantor/gedung/bangunan milik sendiri atau yang disewa oleh Perusahaan dan entitas anak serta kantor afiliasinya yang berada di seluruh wilayah Indonesia beserta inventaris kantor yang berada didalamnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, kerusakan karena asap, RSMD, huru-hara dan bencana alam dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 400.000.000.000, dan Rp 370.130.266.000 pada tahun 2013 dan 2012. Kendaraan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan risiko kerugian akibat kecelakaan, dan pencurian/kejahatan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 22.811.300.000, dan Rp 22.897.976.460 di tahun 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap dan tidak terdapat biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aset dalam penyelesaian.

59

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Perusahaan melakukan penilaian kembali sebagian aset tetap tanah dan bangunan pada tahun 2013. Penilaian tersebut dilakukan oleh penilai independen profesional KJPP Antonius Setiady dan Rekan, dengan menggunakan pendekatan data pasar (market data approach) untuk aset bangunan ruko dan pendekatan biaya (cost approach) untuk penilaian aset bangunan ruko. Bedasarkan laporan dari penilai independen tersebut No.KJPP ASR-2013-042 SUM untuk pelaporan penilaian aset tanah dan bangunan tertanggal 21 Juni 2013. Saldo tanggal 31 Desember 2013, termasuk penambahan saldo awal yang berasal dari penambahan nilai revaluasi karena perubahan pengukuran aset tanah dan bangunan dari model biaya menjadi model revaluasi dengan perincian sebagai berikut: Nilai Pasar Tanah Bangunan

Nilai Buku

3.456.708.560.609 895.910.489.386 4.352.619.049.995

178.314.961.854 307.941.108.577 486.256.070.431

Surplus Revaluasi 3.278.393.598.755 587.969.380.809 3.866.362.979.564

Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap yang dicatat bedasarkan nilai revaluasian sesuai dengan peraturan direksi Nomor 115 tahun 2013 tentang pedoman Pengukuran Aset Tetap menggunakan Model Revaluasi tertanggal tanggal 31 Desember 2013, telah direview oleh manajemen. 12.

Aset Lain-lain 30 September 2014 Rp Barang Jaminan yang Disisihkan Kerugian Perusahaan YMH Diperhitungkan (KPYD) Barang Lelang Milik Perusahaan Beban Hak Atas Tanah yang Ditangguhkan Tanah Kerja Sama Operasi Barang Titipan Mulia Nasabah Mulia Jumlah

39.075.158.959 33.187.576.460 2.901.832.920 11.038.908.055 1.406.071.186 102.104.995 87.711.652.575

31 Desember 2013 Rp 33.210.072.183 34.073.019.243 5.942.954.879 8.906.715.863 1.406.071.181 -83.538.833.349

Tanah KSO merupakan harga perolehan tanah yang diserahkan oleh Perusahaan kepada mitra KSO untuk dibangun dan dikelola sesuai dengan perjanjian yaitu KSO tanah Cimahi dan KSO Salemba.

60

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 13.

Pinjaman Bank 30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

Pihak Berelasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Jumlah Pihak Berelasi

3.474.743.795.851 3.923.606.532.255 4.107.915.140.488 439.456.138.078 11.945.721.606.672

5.211.654.100.125 3.602.519.238.164 3.455.533.696.351 140.132.182.615 12.409.839.217.255

Pihak Ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Syariah PT Bank Permata Tbk PT Bank DKI Syariah (Sindikasi) PT Bank DKI Syariah Jumlah Pihak Ketiga Jumlah Pinjaman Bank

2.560.253.068.906 204.973.325.888 -1.000.000.000.000 200.000.000.000 3.965.226.394.794 15.910.948.001.466

1.783.826.228.132 204.982.544.541 -1.000.000.000.000 200.000.000.000 3.188.808.772.673 15.598.647.989.928

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pinjaman modal kerja pertama kali diberikan dengan plafon Rp 300.000.000.000 berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.29 tanggal 21 Pebruari 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Raharti Sudjardjati, S.H. Fasilitas pinjaman dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman yang Diberikan/PYD) dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari plafon kredit. Pada tahun 2009, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.17 yang dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, S.H., M.Kn., nilai fasilitas pinjaman dinaikkan menjadi sebesar Rp 4.500.000.000.000. Pada tahun 2009 terdapat perubahan Addendum Perjanjian Kredit I Nomor: KP-CRO/016/PK-KMK/2008 tanggal 21 April 2008 Akta Perjanjian Kredit No. 281 dan diganti dengan Perjanjian Kredit No.CBG.CBI.SPPK.009/2009 tanggal 16 Maret 2009 nilai plafonnya menjadi sebesar Rp 4.500.000.000.000 dengan jangka waktu kredit adalah 12 bulan sampai dengan 20 Pebruari 2010 dan tingkat bunga 13% per tahun (reviewable). Pada tahun 2010 terdapat perubahan Addendum Perjanjian Kredit No.CBG.CBI/SPPK.009/2009 tanggal 16 Maret 2009 yang telah di aktakan dengan Akta No.17 diganti dengan Perjanjian Kredit No.KPCRO/016/PK-KMK/2008 tanggal 19 Pebruari 2010 dan selanjutnya diganti dengan perjanjian kredit No.KP-CRO/016/PK-KMK/2008 tanggal 9 April 2010 yang diaktakan dengan Akta Perjanjian Kredit No. 6 nilai plafon ditingkatkan menjadi Rp 5.500.000.000.000 dengan jangka waktu kredit 12 bulan sampai dengan 20 Pebruari 2011 dan tingkat bunga 10,25% per tahun (reviewable). Berdasarkan surat Bank Mandiri No.CBG.CB1/343/2010 tanggal 8 Desember 2010, tingkat bunga pinjaman menjadi sebagai berikut: 1. Sampai dengan baki debet sebesar Rp 4.590.940.000.000 dikenakan suku bunga sebesar 10% per tahun; 2. Atas baki debet sebesar Rp 100.000.000.000 yang ditarik pada tanggal 12 Nopember 2010 dikenakan suku bunga 8,5% per tahun; 3. Untuk penarikan Kredit Modal Kerja (KMK) sebesar Rp 200.000.000.000 akan dikenakan suku bunga 8,25% per tahun.

61

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Terdapat Addendum V atas perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja No: KC-CRO/016/PK-KMK/2008, No. 281 tanggal 21 April 2008 dan terakhir Addendum VI dengan Akta No: TOP.CRO/CLA.51/ADD/2011 tanggal 18 Pebruari 2011, tentang Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja. Limit Fasilitas : Rp 5.500.000.000.000, Jenis kredit : Kredit Modal Kerja, Sifat : Revolving, Jangka Waktu : 21 Pebruari 2011 sampai dengan 20 Pebruari 2012, Provisi : 0,25% p.a. dari limit. Suku Bunga terdiri dari: - Untuk baki debet > Rp 300 M - Rp 5,5 T = 10,00% p.a. - Untuk baki debet Rp 100 M yang ditarik tanggal 12 Nopember 2010 = 8,50% p.a. - Atas penarikan KMK Rp 200 M yang dilaksanakan tanggal 9 Desember 2010 = 8,25% p.a. Sesuai dengan surat PT Bank Mandiri No. TP.CRO/CLA.31/ADD/2012 tanggal 17 Pebruari 2012 perihal Addendum VII atas perubahan PK Modal Kerja bahwa limit fasilitas Rp 5.500.000.000.000 diperpanjang terhitung mulai tanggal 21 Pebruari 2012 sampai dengan 20 Pebruari 2013. Pada tahun 2012 terdapat akta perubahan pertama atas perjanjian kredit modal kerja Nomor : CROKP/2006/PK-KMK/2012 Nomor 39 tanggal 29 Maret 2012, tentang penambahan plafon sebesar Rp 700.000.000.000 dari semula sebesar Rp 500.000.000.000, sehingga total plafon menjadi sebesar Rp 1.200.000.000.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 20 Pebruari 2013, dengan tingkat suku bunga sebesar 8,50% p.a yang akan berlaku mulai tanggal 1 April 2012. Pada tahun 2012 terdapat Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor : CRO-KP/2006/PK-KMK/2012 Nomor 40 tanggal 29 Maret 2012, tentang Pegadaian mendapat fasilitas baru sebesar Rp 300.000.000.000, yang akan jatuh tempo pada tanggal 20 Pebruari 2013, dengan tingkat suku bunga sebesar suku bunga BI rate ditambah 2% p.a. Melalui surat No.TOP.CRO/CLA.40/ADD/2013 tanggal 19 februari 2013 prihal adendum I (Pertama) atas perjanjian kreditModal kerja Nomor : CROKP/050/KMK/12, Akta Nomor :40 tanggal 29 Maret 2012 tentang perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit modal kerja dengan plafon Rp 300.000.000.000, Bank Mandiri menyetujui perpanjang waktu fasilitas tersebut sampai 20 Februari 2014. Melalui Surat No.TOP,CRO/CLA.42/ADD/2013 tanggal 19 pebruari 2013 Perihal Addendum VIII (Kedelapan) atas Perubahan perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor: KP-CRO/016/PK-KMK/2008, Akta nomor: 281 tanggal 21 April 2008 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan plafond Rp 5.500.000.000.000, Bank Mandiri menyetujui perpanjangan waktu fasilitas tersebut sampai 20 Februari 2014. Pada tanggal 19 Pebruari 2014 telah dilaksanakan addemdum perpanjangan jangka waktu secara dibawah tangan sesuai surat Nomor: TOP.CRO/CLA.42/ADD/2014 tanggal 19 Pebruari 2014 Perihal Addendum IX (Kesembilan) atas Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor: KP-CRO/016/PKKMK/2008, Akta nomor: 281 tanggal 21 April 2008 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan plafond Rp 5.500.000.000.000, Bank Mandiri menyetujui perpanjangan waktu fasilitas tersebut sampai 20 Mei 2015 Pada tanggal 19 Pebruari 2014 telah dilaksanakan addemdum perpanjangan jangka waktu secara dibawah tangan sesuai surat Nomor: TOP.CRO/CLA.43/ADD/2014 tanggal 19 Pebruari 2014 Perihal Addendum III (Ketiga)) atas Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor: CRO-KP/206/PK-KMK/2011, Akta nomor: 42 tanggal 14 Juli 2011 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan plafond Rp 1.200.000.000.000, Bank Mandiri menyetujui perpanjangan waktu fasilitas tersebut sampai 20 Mei 2015. Pada tanggal 19 Pebruari 2014 telah dilaksanakan addemdum perpanjangan jangka waktu secara dibawah tangan sesuai surat Nomor: TOP.CRO/CLA.44/ADD/2014 tanggal 19 Pebruari 2014 Perihal Addendum II (Kedua) atas Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor: CRO-KP/050/KMK/2012, Akta nomor: 40 tanggal 29 Maret 2012 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan plafond Rp 300.000.000.000, Bank Mandiri menyetujui perpanjangan waktu fasilitas tersebut sampai 20 Mei 2015.

62

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Sesuai surat Bank Mandiri nomor IBG.IB1/614/2014 tanggal 17 Juni 2014 tingkat suku bunga naik dari 10,00% menjadi 10,75% untuk fasilitas KMK. Mengacu perjanjian kredit akta No. 17 tanggal 16 Maret 2009 pasal 17 ayat 7, Perusahaan wajib : 1. Memelihara current ratio di atas 110% 2. Memelihara total pinjaman maksimal tujuh kali modal sendiri 3. Melapor kepada bank apabila : - Mengalihkan/menyerahkan kepada pihak lain, sebagian atau seluruhnya atas hak dan kewajiban yang timbul berkaitan dengan fasilitas kredit. - Mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan yang dijaminkan kepada Bank Mandiri, kepada pihak lain. - Melunasi utang kepada pemilik modal. - Memindahtangankan barang jaminan. - Membagikan dividen. - Mengubah susunan Direksi atau Dewan Komisaris dan melampirkan Surat Keputusan Menteri. - Membagikan laba sesuai penetapan Menteri. Jaminan Piutang lancar Perusahaan terhadap debiturnya yang diikat fidusia sebesar Rp 7.000.000.000.000 cross collateral dan cross default dengan jaminan atas tambahan fasilitas KMK. Suku bunga rata-rata selama periode 30 September 2014 atas fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: Nama Fasilitas Pinjaman

2014 8.75% 8.75% 8.50%

KMK I KMK II KMK Fixed Loan

b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dalam bentuk Rekening Koran (R/K) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk didasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 9 Mei 2005 yang dibuat di hadapan Notaris Raharti Sudjardjati S.H., fasilitas pinjaman dengan plafon sebesar Rp 300.000.000.000 tersebut berbunga 13% per tahun (reviewable) dan jatuh tempo tanggal 1 Januari 2006. Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai sebesar Rp 300.000.000.000. Pada tahun 2009 berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.1 tanggal 8 April 2009 yang dibuat di hadapan Notaris R. Ay. Poppy Darmawan, S.H., plafon pinjaman dinaikkan menjadi sebesar Rp 3.500.000.000.000 dan diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2010. Pinjaman tersebut dijamin dengan secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman yang Diberikan/PYD) dengan nilai jaminan sebesar Rp 3.500.000.000.000 dengan tingkat bunga sebagai berikut: 1. Sebesar Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 (satu) ditambah 3,25% per tahun jika rata-rata penggunaan kredit (outstanding) dalam sebulan sebesar atau lebih dari Rp 2.800.000.000.000. 2. Sebesar Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 (satu) bulan ditambah 3,50% per tahun jika rata-rata penggunaan kredit (outstanding) dalam sebulan sebesar Rp 2.300.000.000.000 sampai dengan Rp 2.800.000.000.000. 3. Sebesar SBI 1 (satu) bulan ditambah 3,75% per tahun jika rata-rata penggunaan kredit (outstanding) dalam sebulan kurang dari Rp 2.300.000.000.000.

63

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pada tahun 2010, plafon pinjaman dinaikkan kembali menjadi sebesar Rp 4.500.000.000.000 berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.42 tanggal 30 Maret 2010, dan jatuh tempo tanggal 28 Pebruari 2011, yang dibuat di hadapan Notaris Yatty Sriyati Suhadiwiraatmaja, S.H., M.M., M.Hum. Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman yang Diberikan/PYD) dengan nilai penjaminan sebesar Rp 4.500.000.000.000 dengan tingkat bunga 10% per tahun. Pada tahun 2011, berdasarkan Akta No.18 tanggal 24 Mei 2011, yang dibuat di hadapan Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn. BRI memberikan tambahan (suplesi) kredit atas Fasilitas KMK sebesar Rp 500.000.000.000 menjadi Rp 5.000.000.000.000 selama 12 bulan terhitung sejak tanggal 28 Pebruari 2011 sampai dengan 28 Pebruari 2012. Selain itu terdapat perubahan suku bunga atas perpanjangan tersebut yang semula 10% turun menjadi 9,5%. Pada Tahun 2012, berdasarkan Akta No. 37 tanggal 26 Maret 2012, yang dibuat di hadapan Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn. BRI memberikan tambahan (suplesi) kredit atas Fasilitas KMK sebesar Rp 1.000.000.000.000 menjadi Rp 6.000.000.000.000 selama 12 bulan terhitung sejak tanggal 28 Pebruari 2012 sampai dengan 28 Pebruari 2013. Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman yang Diberikan/PYD) dengan nilai penjaminan sebesar Rp 6.000.000.000.000 serta terdapat perubahan suku bunga atas perpanjangan tersebut yang semula 9,5% turun menjadi 8,5%. Berdasarkan Akta No.117 tanggal 26 Maret 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn. fasilitas KMK tersebut telah diperpanjang selama 12 bulan terhitung mulai tanggal 28 Pebruari 2013 sampai dengan 28 Pebruari 2014. Berdasarkan Akta No.42 tanggal 26 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn. fasilitas KMK tersebut telah diperpanjang selama 12 bulan terhitung mulai tanggal 28 Pebruari 2013 sampai dengan 28 Pebruari 2015. Mengacu perjanjian kredit pasal 10, Perusahaan wajib : - Mempergunakan kredit yang diberikan oleh kreditur sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan, fasilitas KMK hanya dipergunakan untuk modal kerja dan tidak diperbolehkan untuk investasi lainnya. - Membayar bunga dan denda bunga yang telah ditentukan apabila setelah perjanjian kredit ini berakhir debitur menunggak atau fasilitas kredit dihentikan secara sepihak oleh pihak kreditur. - Memenuhi peraturan pemerintah termasuk ijin-ijin yang harus dimiliki yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan. - Membayar pajak, biaya-biaya dan ongkos yang relevan dalam rangka pemberian kredit. - Setiap saat bersedia untuk dilaksanakan pemeriksaaan administrasi pembukuan dan kondisi perusahaan oleh kreditur atau pihak ketiga yang ditunjuk kreditur. - Memberitahukan kepada kreditur tentang adanya permohonan pernyataan pailit perusahaan. - Menyimpan surat bukti kepemilikan jaminan sampai kreditnya lunas. Tingkat suku bunga naik dari 9,25% menjadi 9,75% berdasarkan surat Bank BRI nomor B.3403V/KCR/ADK/05/14 tanggal 26 Mei 2014 dan berdasarkan surat Nomor: B.3723-V/KCR/ADK/06/14 tanggal 16 Juni 2014 tingkat suku bunga naik dari semula 9,75% menjadi sebesar 10,50% berlaku terhitung mulai tanggal 15 Juni 2014 Suku bunga rata-rata selama periode 30 September 2014 atas fasilitas di atas adalah sebagai berikut : Nama Fasilitas Pinjaman

2014 8.50%

KMK

64

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) c. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas pinjaman dari PT Bank BNI (Persero) Tbk pertama kali diperoleh pada tahun 2010, berdasarkan Akta Perjanjian No. 8 tanggal 15 Januari 2010 yang dibuat di hadapan Notaris R. Ay. Poppy Darmawan, S.H. Fasilitas dengan plafon Rp 400.000.000.000 dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman yang Diberikan/PYD) dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari limit kredit, dan suku bunga pinjaman berdasarkan rata-rata bunga deposito berjangka 12 bulan dari Bank (BNI, BRI, Mandiri, dan BCA) yang diumumkan pada harian Kompas ditambah spread 3,5%, dan jatuh tempo pada tanggal 15 Januari 2011. Berdasarkan Akta Perjanjian kredit No.13 tanggal 4 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Notaris R. Ay. Poppy Darmawan, S.H. disepakati penambahan plafon pinjaman menjadi sebesar Rp 2.600.000.000.000 dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman yang Diberikan/PYD) dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari limit kredit, dengan suku bunga berdasarkan rata-rata bunga deposito berjangka 12 bulan di 4 Bank (BNI, BRI, Mandiri, dan BCA) yang diumumkan pada harian Kompas ditambah spread 3,5% sehingga menjadi 8,5% p.a, jatuh tempo tanggal 14 Januari 2011. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 8 tanggal 15 Januari 2010 yang dibuat di hadapan Notaris R. Ay. Poppy Darmawan, S.H., perusahaan memperoleh pinjaman kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 400.000.000.000 dan berdasarkan surat nomor KPS/2.4/266/R tentang persetujuan pemberian penambahan pemberian fasilitas kredit sebesar Rp 2.600.000.000.000 menjadi Rp 3.000.000.000.000. Jangka waktu kredit tersebut 3 bulan sejak tanggal jatuh tempo. Fasilitas kredit berjalan atau sampai dengan tanggal 14 April 2011. Untuk maksimum fasilitas sampai dengan Rp 1.250.000.000.000, tingkat suku bunga ditetapkan berdasarkan rata-rata suku bunga deposito berjangka 12 bulan di empat bank (BRI, Mandiri, BNI, BCA) dan untuk fasilitas Rp 250.000.000.000 ditetapkan sebesar 8,5% p.a dan akan direview setiap saat. Pada tanggal 31 Maret 2011 telah ditandatangani surat persetujuan perubahan perjanjian kredit No (2) 13 dengan maksimum plafon Rp 2.600.000.000.000 dengan bunga 8,5% p.a yang diperpanjang selama 12 bulan sejak jatuh tempo terhitung sejak tanggal 15 Januari 2011 s.d. 14 Januari 2012. Pada tanggal 31 Maret 2011 terdapat surat persetujuan perubahan perjanjian kredit No. (2) 08 yang berisi bahwa para pihak yang berkaitan setuju untuk mengadakan perubahan atas Akta Perjanjian Kredit No. 8 tanggal 15 Januari 2010 yang dibuat di hadapan Notaris R. Ay. Poppy Darmawan, S.H. dengan maksimum plafon Rp 400.000.000.000 sebagaimana telah diubah dengan persetujuan perubahan perjanjian kredit No. (1) 08 tanggal 12 Januari 2011. Perubahan tersebut termasuk perpanjangan masa kredit selama 12 bulan terhitung sejak 15 Januari 2011 sampai dengan 14 Januari 2012, termasuk perpanjangan sementara selama 3 bulan sejak jatuh tempo atau sejak tanggal 15 Januari 2011 sampai dengan 14 April 2011. Berdasarkan surat PT BNI No. BIN/1.4/100/R tanggal 26 Januari 2012 telah disetujui perpanjangan fasilitas kredit Rp 3.000.000.000.000 diperpanjang terhitung mulai tanggal 15 Januari 2012 sampai dengan 14 Januari 2013. Berdasarkan Akta nomor (3) 13 tentang Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit Maksimum Rp 2.600.000.000.000 tanggal 12 Desember 2012 dan Akta nomor (3) 08 tentang Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit Maksimum Rp 400.000.000.000 tanggal 12 Desember 2012, telah ditandatangani dibawah tangan perpanjangan fasilitas KMK terhitung sejak tanggal 15 Januari 2012 sampai dengan tanggal 14 Januari 2013. Pada tanggal 14 Januari 2013 telah ditandatangani secara dibawah tangan surat persetujuan perubahan perjanjian kredit No. (4) 08 dengan maksimum plafon Rp 400.000.000.000 dan No (4) 13 dengan maksimum plafon Rp 2.600.000.000.000 yang diperpanjang selama 12 bulan sejak jatuh tempo terhitung 15 Januari 2013 s.d. 14 Januari 2014. Selanjutnya berdasarkan Akta nomor: 79 tanggal 22 Pebruari 2013, PT Pegadaian (Persero) mendapatkan fasilitas baru berupa Kredit Modal Kerja (KMK) Promes sebesar Rp 2.000.000.000.000 sehingga total plafond yang diperoleh dari BNI sebesar Rp 5.000.000.000.000 Berdasarkan surat Bank BNI No. KP5/2.4/1420/R tanggal 1 Oktober 2010 terdapat perubahan suku bunga sebagai berikut: 65

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 1. KMK sebesar Rp 1.250.000.000.000 suku bunga 9,5% per tahun 2. KMK sebesar Rp 1.750.000.000.000 suku bunga 8,5% per tahun Pada tanggal 14 Maret 2014 telah ditandatangani secara dibawah tangan surat persetujuan perubahan perjanjian kredit No. (5) 08 dengan maksimum kredit plafon Rp 400.000.000.000, No (5) 13 dengan maksimum plafon Rp 2.600.000.000.000 yang diperpanjang selama 12 bulan sejak jatuh tempo terhitung 15 Januari 2014 s.d. 14 Januaru 2015 dan No (1) 79 dengan maksimum plafon Rp 2.000.000.000.000 yang diperpanjang dan akan berakhir pada 14 Januari 2015. Berdasarkan akta nomor 06 tanggal 07 Juli 2014 , PT Pegadaian (Persero) mendapatkan tambahan faslitas berupa Kredit Modal Kerja (KMK) Promes sebesar Rp. 1.100.000.000.000,- sehingga total plafond yang diperoleh dari BNI sebesar Rp. 6.100.000.000.000,Berdasarkan surat dari BNI nomor BIN/2.3/386/R tanggal 14 Mei 2014 terdapat perubahan suku bunga dari semula sebesar 9,50% per tahun menjadi 11,00 % per tahun. Mengacu pada perjanjian kredit pasal 20, Perusahaan wajib : - Memelihara Debt to Equity Ratio maksimum 10 kali dan current ratio maksimum 1 kali. - Membayar seluruh kewajiban pajak, retribusi dan biaya lain yang dikenakan pemerintah. - Menyerahkan Laporan Keuangan berupa laporan posisi keuangan dan perhitungan laba rugi setiap 3 bulan. - Menyerahkan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik terdaftar yang telah disetujui Bank. - Menyerahkan daftar tagihan kepada pihak ketiga secara periodik (triwulan). - Melapor kepada bank apabila :  Adanya perkara yang memperngaruhi kegiatan usaha perusahaan, yang terjadi antara perusahaan dengan pihak lain.  Adanya perkara antara pengurus dengan pemegang saham, pemegang saham dengan pemegang saham atau pengurus dengan pengurus.  Adanya kerusakan, kerugian atau kemusnahan harta kekayaan perusahaan serta barang agunan yang mempengaruhi kelangsungan usaha.  Adanya pengurus perusahaan yang melanggar Anggaran Dasar Perusahaan.  Adanya perubahan material atas keadaan keuangan dan prospek usaha perusahaan.  Adanya hal-hal lain yang dapat mempengaruhi jalannya usaha dan kemampuan perusahaan untuk melunasi utangnya. Suku bunga rata-rata selama periode 30 September 2014 atas fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: d. PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk pertama kali diperoleh berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 12 tanggal 26 Juni 2000, yang dibuat di hadapan Notaris Irawati Marzuki Arifin, S.H. Fasilitas dengan plafon Rp 50.000.000.000 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman yang Diberikan/PYD) dengan nilai Penjaminan sebesar 100% dari limit kredit, dengan suku bunga 16% per tahun (reviewable), jatuh tempo tanggal 26 Juni 2001. Sejak tahun 2006 nilai fasilitas pinjaman ditingkatkan menjadi sebesar Rp 1.200.000.000.000. Berdasarkan Akta/Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 24 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Erly Soehandjojo S.H. fasilitas kredit lokal dan time loan revolving diubah menjadi sebagai berikut: Nama Fasilitas Pinjaman Kredit Lokal/Local Credit Time Loan Revolving

Plafon 100,000,000,000 1,200,000,000,000

Jatuh Tempo 6/24/2010 6/24/2010

Berdasarkan Akta/Perjanjian Kredit No.21 tanggal 23 Juli 2010 tentang Perubahan Kesepuluh atas Perjanjian Kredit No.21 tanggal 16 Juli 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Ny Erly Soehandojo, S.H., 66

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) menerangkan fasilitas yang diberikan adalah sebagai berikut: Nama Fasilitas Pinjaman Kredit Lokal Time Loan Revolving

Plafon 100,000,000,000 1,500,000,000,000

Jatuh Tempo 6/26/2011 6/26/2011

Fasilitas Money Market Loan dari PT Bank Central Asia Tbk pertama kali diperoleh berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 7 tanggal 5 Juli 2005 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Erly Soehandjojo, S.H., di Jakarta dan telah dilakukan perubahan terhadap perjanjian tersebut. Berdasarkan Akta/Perjanjian Kredit No.33 tanggal 24 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Erly Soehandjojo, S.H. fasilitas money market loan diubah plafonnya menjadi Rp 500.000.000.000 dan jatuh tempo tanggal 24 Juni 2010. Berdasarkan Akta/Perjanjian Kredit No. 22 tanggal 23 Juli 2010 tentang perubahan kedelapan atas Akta Perjanjian Kredit No. 7 tanggal 5 Juli 2005 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Erly Soehandjojo, S.H. di Jakarta menerangkan bahwa PT Pegadaian telah menerima fasilitas pinjaman berjangka Money Market dengan plafon Rp 500.000.000.000 dan mengubah batas waktu pemberian fasilitas kredit terhitung sejak tanggal 26 Juni 2010 dan berakhir tanggal 26 Juni 2011. Berdasarkan Akta No. 19 tanggal 17 Pebruari 2011 tentang perubahan kesembilan atas perjanjian kredit No. 21 tanggal 16 Juli 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Erly Soehandjojo, S.H. yang telah beberapa kali diubah dan terakhir diubah dengan perubahan ke delapan atas perjanjian kredit No. 179/Add-KCK/2009 tanggal 17 Juli 2009 menerangkan fasilitas PT Bank Central Asia Tbk sebagai berikut: Nama Fasilitas Pinjaman Kredit Lokal Time Loan Revolving

Plafon 100,000,000,000 1,700,000,000,000

Jatuh Tempo 26 Juni 2012 26 Juni 2012

Perubahan keduabelas atas PK Akta Nomor 01 tanggal 3 Januari 2012 pasal 1 mengubah plafon fasilitas Time Loan Revolving dari semula Rp 1.500.000.000.000 menjadi Rp 1.700.000.000.000. Perubahan kesepuluh atas PK Nomor 2, Akta tanggal 3 Januari 2012, pasal 1, mengubah plafon fasilitas money market dari semula Rp 500.000.000.000 menjadi Rp 800.000.000.000. Untuk Kredit Lokal dan Time Loan Revolving telah diperpanjang sementara sampai dengan tanggal 26 September 2012, dan telah diperpanjang sementara untuk yang kedua sampai dengan 26 Desember 2012. Berdasarkan Akta No. 42 tanggal 10 Desember 2012 tentang Perubahan ketigabelas atas Perjanjian Kredit dan Akta No. 43 tanggal 10 Desember 2012 tentang Perubahan kesebelas atas Perjanjian Kredit yang dibuat di hadapan Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H. fasilitas Kredit Lokal, Time Loan Revolving dan Money Market Line diperpanjang terhitung sejak tanggal 26 Juni 2012 dan berakhir tanggal 26 Juni 2013, Melalui Surat nomor: 40169/GBK/2013 tanggal 18 Juni 2013 dan 40170/GBK/2013 tanggal 18 Juni 2013, BCA telah melakukan perpanjangan sementara selama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal 26 Juni 2013 dan berakhir pada tanggal 26 september 2013. Mengacu pada perjanjian kredit pasal 11, Perusahaan wajib memelihara Debt to Equity Ratio maksimum 7 kali dan current ratio maksimum 1 kali. Sesuai dengan akta nomor 32 tentang Perubahan Kedua belas atas perjanjian kredit dan akta nomor 33 tentang Perubahan Keempat belas atas perjanjian kredit, yang ditandatangani pada tanggal 17 September 2013, telah diperpanjang dengan periode 26 Juni 2013 sampai dengan 26 Juni 2014. Melalui surat No. 40372/GBK/2014 dan No. 40373/GBK/2014 tanggal 20 Juni 2014, BCA telah melakukan perpanjangan sementara selama 3 bulan terhitung sejak tanggal 26 Juni 2014 dan berakhir 67

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) pada tanggal 26 September 2014. Pada tanggal 11 September 2014 Bank BCA melalui surat No. 40467/GBK dan No.40468/GBK/2014 BCA telah melakukan perpanjangan sementara kedua selama 3 bulan terhitung sejak tanggal 26 September 2014 dan berkahir pada tanggal 10 Desember 2014. Suku bunga rata-rata selama periode 30 September 2014 atas fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: Nama Fasilitas Pinjaman Kredit Lokal Time loan Money Market Loan

2014 9.00% 8.00% 7.50%

Risiko barang jaminan ditanggung oleh Perusahaan karena barang jaminan milik nasabah berada/disimpan oleh Perusahaan. Apabila terjadi gagal bayar oleh nasabah, penanggung jawabnya adalah Perusahaan dan barang jaminan milik nasabah akan dilelang oleh Perusahaan, sebagaimana diperlakukan terhadap barang jaminan nasabah usaha gadai lainnya. e. PT Bank Syariah Mandiri Semua fasilitas yang jatuh tempo tahun 2011 tidak dilunasi ,tetapi telah diperpanjang dengan beberapa yang ditambah fasilitas plafonnya. Apabila terdapat penurunan saldo hutang bank, penurunan saldo tersebut bukan merupakan pelunasan hutang, namun merupakan penempatan kelebihan likuiditas/penurunan sementara pinjaman perbankan, sebelum dipergunakan sebagai modal kerja pada bulan-bulan berikutnya secara bertahap. Pada tanggal 29 Maret 2012, bedasarkan akta adendum Pembiyayaan Dana Berputar dengan Akad Musyarakah Nomor 31 tanggal 29 Maret 2012, dimana Perusahaan mendapatkan tambahan plafon pembiyayaan sebesar Rp 150.000.000.000 dari semula Rp 350.000.000.000, sehingga total pembiyayaan menjadi Rp 500.000.000.000, yang akan jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2012. Adapun Nisbah bagi hasil ditetapkan sebesar 60,47% dari pendapatan Ijarah (jasa simpan) untuk Perusahaan dan sebesar 39,53% untuk Bank. Bedasarkan Adenddum VI Pembiyayaan Dana Berputar dengan Akad Musyarakah No.14/192A/060/PDB Musyarakah tanggal 3 September 2012 Nisbah Bagi Hasil Diubah menjadi sebesar 64,63% dari pendapatan Ijarah (jasa simpan) untuk Perusahaan dan sebesar 35,37% untuk Bank. Bedasarkan adendum VII Pembiyayaan Dana Berputar Dengan akad Musyarakah No. 14/002/060OPD/XII/2012/ADD-MSYR tanggal 10 Desember 2012 fasilitas tersebut telah diperpanjang sementara sejak tanggal 10 Desember 2012 sampai dengan tanggal 10 Pebruari 2013. Berdasarkan Akta perjanjian pembiayaan Nomor: 10 tanggal 08 Maret 2013 perihal Addendum Pembiayaan Dana Berputar Akat Musyarakah telah diperpanjang jangka waktu fasilitas terhitung sejak tanggal 10 Pebruari 2013 dan berakhir 10 Pebruari 2013 dan akan berakhir pada tanggal 10 Pebruari 2014. Pada tanggal 8 Mei 2014 telah ditandatangani Akta Nomor: 12 perihal Addendum Pembiayaan Dana Berputar Akad Musyarakah dengan jangka waktu fasilitas terhitung sejak tangtgal 10 Februari 2014 dan akan berakhir pada tanggal 10 Februari 2015 f. PT Bank Permata Syariah Fasilitas pinjaman musyarakah dari PT Bank Permata Syariah pertama kali diperoleh pada tahun 2011. Berdasarkan Akta perjanjian kredit No. 19 tanggal 14 Juli 2011, yang dibuat di hadapan Notaris Sjarmeini S Chandra, S.H. Fasilitas dengan plafon Rp 300.000.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan sejak ditandatanganinya akad tersebut dan akan berakhir 14 Juli 2012 dijamin secara fidusia oleh Piutang 68

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai Penjaminan 100% dari limit penjaminan. Berdasarkan Akta No.34 tanggal 13 September 2012 tentang Addendum Ketiga Akad Musyarakah, fasilitas tersebut telah diperpanjang terhitung sejak tanggal 25 April 2012 sampai dengan tanggal 25 April 2013. Selanjutnya berdasarkan Akta No.35 tanggal 13 September 2012 tentang Akad Fasilitas Musyarakah Pembiayaan II, Pegadaian mendapatkan tambahan fasilitas Musyarakah dengan plafon sebesar Rp 300.000.000.000 sehingga total fasilitas Musyarakah di Bank Permata Syariah menjadi sebesar Rp 600.000.000.000. Adapun periode Musyarakah II adalah terhitung sejak tanggal 13 September 2012 sampai dengan tanggal 13 September 2013. Bank Permata melalui surat Nomor: 324/PB/MF-FI/VI/2013 tanggal 05 Juni 2013 menginformasikan bahwa Bank Permata telah meyetujui perpanjangan jangka waktu secara otomatis selama 3 (tiga) bulan untuk fasilitas Musyarakah 1 sehingga akan berakhir pada tanggal 25 Juli 2013. Sesuai akta nomor 40 tangal 23 Oktober 2013 telah diperpanjang selama 12 bulan sejak ditandatangani sehingga akan berakhir pada tanggal 23 Oktober 2014 dan terdapat penggabungan akad musyarakah I dan musyarakah II. g. PT Bank Permata Tbk Fasilitas pinjaman (ketentuan khusus atau fasilitas Overdraft) dari PT Bank Permata Tbk pertama kali diperoleh pada tahun 2010. Berdasarkan Akta Perjanjian kredit No. 12 tanggal 25 Pebruari 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, S.H., M.Kn. Fasilitas dengan plafon sebesar Rp 100.000.000.000 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman yang Diberikan/PYD) dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari limit kredit dengan suku bunga pinjaman sebesar 10,25% dan jatuh tempo pada tanggal 25 Pebruari 2011. Fasilitas pinjaman Money Market dari PT Bank Permata Tbk pertama kali diperoleh pada tahun 2010. Berdasarkan Akta Perjanjian kredit No.13 tanggal 25 Pebruari 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, S.H.., M.Kn dengan plafon sebesar Rp 200.000.000.000 dengan tingkat bunga ditetapkan pada saat terjadi kesepakatan antara PT Pegadaian dengan Bank saat penarikan, dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman yang Diberikan/PYD) dengan nilai penjaminan sebesar 100% dari limit kredit dan suku bunga yang berlaku ditetapkan oleh Bank yang disepakati semua pihak, dan jatuh tempo tanggal 25 Pebruari 2011. Pada tanggal 25 April 2011, dibuat Surat Perubahan Perjanjian Kredit No. MM/11/521/AMD/NBFI yang berisi bahwa para pihak terkait telah membuat dan menandatangani Akta Perjanjian Kredit Fasilitas money market tertanggal 25 Peb 2010 No. 13 yang dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah S.H., yang terakhir dirubah dengan Perubahan perjanjian Kredit (Fasilitas Money Market) tertanggal 24 Pebruari 2011 No. MM/11/253/AMD/FI berupa pemberian Fasilitas Money Market dari Bank Permata kepada Pegadaian sebesar Rp 200.000.000.000 berupa pemberian Fasilitas Money Market untuk jumlah tidak melebihi Rp 75.000.000.000. Jangka waktu Fasilitas Money Market akan berakhir pada 24 April 2011. Berdasarkan perubahan Perjanjian Kredit fasilitas Money Market No. MM/12/1243/AMD/FI tanggal 25 Juni 2012, maka atas fasilitas money market tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 25 Agustus 2012 senilai Rp 200.000.000.000. Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit (Fasilitas Money Market) Nomor 33 tanggal 13 September 2012, maka atas fasilitas money market tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 25 April 2013. Bank Permata melalui surat Nomor: 324/PB/MF-FI/VI/2013 tanggal 05 Juni 2013 menginformasikan bahwa Bank Permata telah menyetujui perpanjangan jangka panjang waktu secara otomatis selama 3 (tiga) bulan untuk fasilitas money Market sehingga akan berakhir pada tanggal 25 Juli 2013. Sesuai Perubahan Perjanjian Kredit nomor MM/13/1349/AMD/FI tanggal 25 Juli 2013, fasilitas Money Market Line diperpanjang kembali selama 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal 25 Juli 2013 sampai 69

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) dengan 25 September 2013. Sesuai Perubahan Perjanjian Kredit nomor MM/13/1766/AMD/FI tanggal 25 September 2013, fasilitas Money Market Line diperpanjang kembali selama 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal 25 September 2013 sampai dengan 25 Oktober 2013. Berdasarkan akta nomor 39 tanggal 23 Oktober 2013 telah diperpanjang selama 12 bulan sejak ditandatangani sehingga akan berakhir pada tanggal 23 Oktober 2014. Mengacu pada perjanjian kredit pasal 6, Perusahaan wajib : - Menyerahkan Laporan posisi keuangan dan perhitungan laba rugi kepada Bank dalam bentuk danisi yang dapat diterima oleh Bank. - Menyerahkan Laporan Keuangan audit yang sesuai dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. - Melaporkan informasi keuangan dan informasi lainnya mengenai kondisi atau operasi perusahaan bila diperlukan atau diminta oleh Bank. - Memelihara pembukuan, administrasi dan catatan-catatan yang cukup mengenai usaha yang dijalankan perusahaan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum. - Mengijinkan pegawai-pegawai atau wakil-wakil Bank yang layak untuk memeriksa kekayaan dan usaha perusahaan dan memeriksa/mengaudit perusahaan. - Melapor kepada bank apabila :  Terjadi tuntutan perkara perdata terhadap perusahaan yang nilainya minimal 10% dari nilai ekuitas perusahaan.  Perusahaan melakukan pembubaran, penggabungan usaha/merger dan memperoleh sebagian besar aset atau saham dari perusahaan lain atau bentuk usaha lain.  Melakukan perubahan berupa apapun terhadap anggaran dasar Perusahaan.  Melakukan perubahan sifat dan kegiatan usaha Perusahaan. Suku bunga rata-rata selama periode 30 September 2014 atas fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: Nama Fasilitas Pinjaman

2014 7,6% 7,6% 7,6%

MML I MML II MML III

h. PT Bank DKI Syariah (Sindikasi) Fasilitas pinjaman Musyarakah Sindikasi dari PT Bank DKI pertama kali diperoleh pada tahun 2012. Bedasarkan Akta Perjanjian Kredit no.26 tanggal 29 oktober 2012, yang dibuat dihadapan Notaris Ashoya Ratam, S.H.,M.Kn. Perusahaan mendapatkan fasilitas Musyarakah sindikasi dengan plafon Rp 1.000.000.000.000 dan dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Tang Diberikan/PYD) dengan nilai pinjaman 100% dari limit penjaminan. Bedasarkan akta nomor 713/XII/2013 tanggal 20 Desember 2013, fasilitas ini telah diperpanjang dengan periode 29 Oktober 2013 sampai dengan 29 Oktober 2014. Porsi Pembiayaan masing-masing Bank Peserta Musyarakah Sindikasi sebagai berikut : a. Bank DKI Rp 150.000.000.000 b. Bank Kaltim Rp 350.000.000.000 c. Bank Sumut Rp 250.000.000.000 d. Bank Jateng Rp 100.000.000.000 e. Bank Kalbar Rp 100.000.000.000 f. Bank Jambi Rp 50.000.000.000 Jenis pembiyayaan adalah executing, jangka waktu fasilitas adalah satu tahun sejak penandatanganan akad dengan jangka waktu penggunaan dana selama 3 (tiga) bulanan. Adapun pembagian nisbah bagi 70

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) hasil dengan persentasi Bank peserta musyarakah Sindikasi dengan Perusahaan adalah 5,88% : 94,12% dengan ekuivalen sebesar 8,75% p.a pada tanggal 31 Desember 2013 dan 5,47% : 94,53% dengan ekuivalen sebesar 8,50% p.a pada 31 Desember 2012. i. PT Bank DKI Syariah Fasilitas pinjaman musyarakah dari PT Bank DKI Syariah pertama kali diperoleh pada tahun 2011. Berdasarkan Akta perjanjian kredit No.43 tanggal 20 September 2011, yang dibuat di hadapan Notaris Dinah, S.H. Fasilitas dengan plafon Rp 200.000.000.000 dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai Penjaminan 100% dari limit penjaminan. Fasilitas pinjaman yang diberikan bersifat revolving dengan jangka waktu pinjaman selama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak ditandatanganinya akad dan akan berakhir pada tanggal 20 September 2012. Adapun nisbah bagi hasil ditetapkan sebagai berikut: - Sebesar 68.52% dari pendapatan Ijarah (jasa simpan) untuk PT Pegadaian. - Sebesar 31.48% dari pendapatan Ijarah (jasa simpan) untuk Bank. Berdasarkan Akta No. 01/GSY/II/2012 tanggal 03 Pebruari 2012 tentang Addendum I Akad Fasilitas Pembiayaan Musyarakah Nomor 43 tanggal 20 September 2011 mengubah nisbah bagi hasil dengan prosentase menjadi: - Sebesar 98.90% dari pendapatan Ijarah (jasa simpan) untuk PT Pegadaian (Persero). - Sebesar 1,10% dari pendapatan Ijarah (jasa simpan) untuk Bank. Serta perubahan metode dari revenue sharing menjadi profit sharing. Berdasarkan Akta Adendum II Akad Fasilitas Pembiyayaan Musyarakah Nomor 52 tanggal 20 Nopember 2012, fasilitas tersebut telah diperpanjang sejak tanggal 20 September 2012 sampai dengan tanggal 20 September 2013. Berdasarkan surat dari Bank DKI Syariah nomor 2013/GSY/IX/2013 tanggal 16 September 2013, fasilitas musyarakah ini telah dilakukan reaktivasi selama 2 (dua) bulan sejak tanggal 20 September 2013 sampai dengan tanggal 20 November 2013. Sesuai akta nomor 09 tanggal 14 November 2013 perjanjian telah diperpanjang dengan periode 20 September 2013 sampai dengan 20 September 2014. Berdasarkan surat dari Bank DKI Syariah nomor 2505/BSY/IX/2014 tanggal 12 September 2014, fasilitas musyarakah ini telah dilakukan reaktivasi serta penambahan plafond pinjaman sebesar Rp.200 miliar sehingga total fasilitas menjadi Rp 400.000.000.000,- (empat ratus miliar rupiah). Adapun jangka waktu reaktivasi selama 2 (dua) bulan sejak tanggal 20 September 2014 sampai dengan 20 November 2014. Sesuai akad, hal-hal yang harus dipenuhi oleh Perusahaan selama fasilitas kredit adalah: - Dalam hal terjadi keterlambatan pembayaran angsuran, maka Perusahaan akan dikenakan denda sebesar kerugian riil yang ditanggung oleh pihak bank dan denda sebesar 1,5% dari nisbah bagi hasil, dan akan disetorkan untuk dana kebajikan (infaq/shodaqoh/sosial). - Memberitahukan kepada kreditur tentang adanya permohonan pernyataan pailit perusahaan. - Melaporkan informasi keuangan dan informasi lainnya mengenai kondisi atau operasi perusahaan bila doperlukan atau diminta oleh Bank. - Memenuhi peraturan pemerintah termasuk ijin-ijin yang harus dimiliki yang berkaitan dengan kegiatan Perusahaan. - Apabila terjadi kerugian dalam kegiatan usaha, kerugian akan ditanggung bersama oleh para pihak secara proporsional sebesar porsi modal yang digunakan, namun tidak termasuk kerugian yang timbul akibat dari kesalahan yang disengaja oleh Perusahaan. Mengacu pada akad pasal 12 ayat 2, Perusahaan wajib - Jaminan yang diberikan oleh end user/rahin kepada Bank harus diikat sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan pinjaman yang diberikan kepada rahin tidak dapat dijaminkan kepada pihak lain.

71

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) - Jaminan tagihan/piutang yang diagunkan kepada Bank adalah piutang dengan kolektibilitas yang lancar. - Menyalurkan dana yang berasal dari pembiayaan ini berdasarkan prinsip syariah. - Menjaga kelancaran pembiayaan yang diberikan kepada rahin. - Menyampaikan laporan keuangan unaudited semesteran paling lambat 60 hari setelah akhir laporan, dan laporan keuangan audited tahunan paling lambat 180 hari setelah akhir periode laporan. - Memberitahukan kepada Bank apabila memperoleh pinjaman/pembiayaan dari Bank/Lembaga Keuangan lainnya. - Mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank apabila akan mengajukan pinjaman/pembiayaan dari Bank/Lembaga Keuangan lainnya, yang dapat mengakibatkan Debt to Equity Ratio melampaui 10 kali. - Menjaga Debt to Equity Ratio maksimum 10 kali dan menjaga tingkat Non Performing Loan Netto maksimal 3%. - Memberitahukan secara tertulis kepada Bank apabila terjadi perubahan pengurus (Dewan Komisaris dan Dewan Direksi) ataupun Anggaran Dasar Perusahaan. - Berkewajiban menjaga kualitas, reputasi, itikad baik, dan kualitas organisasi. - Memberikan kuasa kepada Bank untuk memindahkan/mendebit dana dari rekening giro/pinjaman /deposito atas nama Perusahaan untuk pembayaran kewajiban-kewajiban kepada Bank. - Melakukan pembaharuan/perpanjangan atas dokumen-dokumen yang telah jatuh tempo dan melaporkan atau menyerahkan copy dokumen terkini kepada Bank. 15.

Pinjaman Obligasi yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun 30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

Nilai Nominal Obligasi XIII Seri A1 Obligasi XIII Seri A2 Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri A Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri A Sub Jumlah

0 0 250.000.000.000 0 150.000.000.000 360.000.000.000 760.000.000.000

350.000.000.000 100.000.000.000 250.000.000.000 430.000.000.000 0 0 1.130.000.000.000

Diskonto yang Belum Diamortisasi Obligasi XIII Seri A1 Obligasi XIII Seri A2 Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri A Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri A Sub Jumlah

0 0 (6.635.782) 0 (25.907.402) (380.862.759) (6.635.782)

(160.846.830) (45.956.238) (180.484.638) (481.622.965) 0 0 (868.910.671)

Nilai Bersih Obligasi XIII Seri A1 Obligasi XIII Seri A2 Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri A Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri A Jumlah

0 0 249.993.364.218 0 149.974.092.598 359.619.137.241 759.586.594.057

349.839.153.170 99.954.043.762 249.819.515.362 429.518.377.035 0 0 1.129.131.089.330

72

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Obligasi XIII Seri A1 tahun 2009 sebesar Rp. 350.000.000.000 dengan jangka waktu 5 (lima) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2014 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,675% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke lima. Obligasi XIII Seri A2 tahun 2009 sebesar Rp. 100.000.000.000 dengan jangka waktu 5 (lima) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2014 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,675% per tahun untuk tahun pertama bunga mengambang untuk tahun kedua sampai tahun ke lima yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu satu bulan ditambah premi sebesar 3% per tahun, dengan batas atas sebesar 13% dan batas bawah 10%. Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri A, jumlah pokok sebesar Rp 430.000.000.000, tingkat bunga tetap sebesar 7,25% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ke-370 terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Juli 2014. Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A, jumlah pokok sebesar Rp 250.000.000.000 tingkat bunga tetap sebesar 7,50% per tahun, jangka waktu 3 (tiga) tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran bunga terakir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke 3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober 2014. Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B, Jumlah Pokok sebesar Rp. 150.000.000.000,- tingkat bunga tetap sebesar 7,25% per tahun, jangka waktu 3 (tiga) tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke 3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Februari 2015. Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri A dengan jumlah Rp. 360.000.000.000,- (tiga ratus enam puluh miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,65% per tahun dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh ) hari. Pembayaran bunga pertama Obligasi berkelanjutan II Seri A akan dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2014, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo akan dilakukan pada tanggal hari ke 370 hari setelah tanggal emisi yaitu pada tanggal 21 Juli 2015. Rincian obligasi berdasarkan jumlah bagian yang jatuh tempo kurang dari satu tahun adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp

Keterangan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri A Total

250.000.000.000 150.000.000.000 360.000.000.000 760.000.000.000

73

Tahun Jatuh Tempo Tahun 2015 Tahun 2015 Tahun 2015

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 16.

Utang kepada Rekanan 30 September 2014 Rp Utang Titipan Angsuran Nasabah KUMK Utang Titipan KCA Utang Pengadaan Barang dan Jasa Utang Titipan Premi Asuransi Utang Klaim Asuransi Utang kepada Notaris dan Institusi Hukum Utang Angsuran Recovery Utang Remittance Utang Payment Online Utang Lainnya Jumlah

20.480.486.088 2.275.210.022 12.995.815.886 6.652.025.442 5.600.461.093 5.380.753.115 3.581.206.896 (1.148.616.293) 1.241.594.022 24.955.422.461 82.014.358.732

31 Desember 2013 Rp 10.544.528.495 31.327.532.710 7.072.610.940 7.053.212.401 6.285.387.649 4.869.129.631 3.089.626.123 -3.718.867.575 22.327.871.454 96.288.766.978

Utang titipan angsuran nasabah KUMK adalah angsuran yang dibayarkan oleh nasabah KUMK kepada Pegadaian tetapi belum sampai jatuh tempo waktu pembayaran angsuran kredit nasabah yang bersangkutan. Utang pengadaan barang dan jasa per 30 September 2014 merupakan utang pengadaan barang dan jasa seperti pengadaan inventaris serta pemeliharaan dan perbaikan tetap sehubungan pembukaan Unit Pelayanan Cabang dan Unit Pelayanan Syariah baru. Titipan premi asuransi kepada PT Jasindo merupakan nilai premi asuransi yang telah dibayarkan oleh nasabah Kreasi dan Krista yang belum disetorkan ke PT Jasindo. Utang kepada notaris dan institusi hukum adalah merupakan dana titipan dari nasabah Kreasi yang akan digunakan untuk pembayaran biaya pengesahan perjanjian kredit dan akta jaminan. Utang angsuran recovery kredit UKM kepada PT Jasindo merupakan nilai setoran nasabah yang pinjamannya telah diklaim ke asuradur. 18.

Utang kepada Nasabah Saldo utang kepada nasabah per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 99.175.256.246 dan sebesar Rp 99.788.877.989 berupa uang kelebihan nilai penjualan lelang barang jaminan dari pokok pinjaman, sewa modal (bunga) dan bea lelang, yang belum diambil oleh nasabah. Apabila dalam jangka waktu 12 bulan uang kelebihan tersebut tidak diambil oleh nasabah bersangkutan maka dinyatakan kadaluarsa dan dialihkan menjadi Hutang Dana Kepedulian Sosial sesuai perjanjian kredit dengan nasabah. Prosedur yang dilakukan Perusahaan untuk memberitahu nasabah mengenai uang kelebihan lelang mengacu Surat Edaran Direksi Nomor 12/UI.1.00211/2006 tanggal 14 Maret 2006 adalah: - Kantor cabang mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada nasabah tentang jadwal lelang pada saat kredit telah jatuh tempo.

74

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) - Kantor cabang mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada nasabah yang tidak menghadiri lelang tentang uang kelebihan lelang yang melebihi Rp 20.000 yang merupakan hak nasabah terkait. Pengambilan uang kelebihan tersebut dengan cara menunjukkan Surat Bukti Kredit (SBK) atau bukti lain yang sah. 19.

Perpajakan a. Utang Pajak 30 September 2014 Rp PPh pasal 29 Badan Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 21 UKPHK Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2

-52.262.173.250 4.977.998.517 361.078.171 1.362.796.198 (57.476.244) 38.985.302.393 316.250.000 114.774.863 98.322.897.148

Pajak Penghasilan Pasal 23 PPN BPHTB Pajak Bumi dan Bangunan Jumlah

31 Desember 2013 Rp -66.892.874.000 39.011.813.354 520.929.877 701.899.490 162.355.329 40.996.114.442 97.750.000 28.878.325 148.412.614.817

Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan 30 September 2014 Rp Beban Pajak Kini Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan Jumlah

381.322.575.500 (19.812.213.025) 361.510.362.476

31 Desember 2013 Rp 716.563.458.750 (60.601.438.552) 655.962.020.198

Taksiran laba kena pajak Perusahan, dan pajak penghasilan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2014 sebagai berikut:

75

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 30 September 2014 Rp Laba Konsolidasi (Laba)/Rugi Entitas Anak Laba Komersial

1.376.690.118.728 -1.376.690.118.728

Beda Temporer: - Biaya Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai - Penyusutan Aset Tetap - Beban Manfaat Karyawan - Penyisihan Kerugian Klaim TGR - Pendapatan/Biaya yang Belum Diamortisasi - PYD Beda Tetap : - Biaya Ulang Tahun RI/Pegadaian - Estimasi Beban Jasa Produksi YMH Dibayar - Estimasi Beban Tantiem YMH Dibayar - Biaya Pemel Perbaikan dan Eksploitasi Mobil Dinas - Biaya Pemeliharaan Perbaikan dan Rumah Dinas - Biaya Jamuan dan Representasi - Biaya Lainnya/Sumbangan - Biaya Listrik, Telpon, Air Rumah - Biaya Denda Pajak - Biaya Perawatan Inventaris Rumah Jabatan - Biaya Pindah Anak Sekolah/Pengobatan - Biaya Promosi, Sponsor dan Iklan - Selisih revaluasi - Laba Penjualan Aset Tetap - Pendapatan Bunga Deposito - Pendapatan Jasa Giro - Pendapatan Sewa Gedung - Biaya Umum Lainnya

(17.093.921.952) (1.528.584.428) 96.076.239.430 409.040.659 1.386.078.392 79.248.852.101 4.617.005.994 ---620.206.014 1.197.099.700 1.592.919.290 42.192.620 62.359.604 6.299.120 17.226.122.137 9.247.854.421 40.087.131.500 --(1.129.532.209) (4.218.326.546)

Laba Fiskal

69.351.331.644 1.525.290.302.473

Laba Fiskal (Dibulatkan)

1.525.290.302.000

31 Desember 2013 Rp 2.563.265.578.501 -2.563.265.578.501 --63.369.311.255 534.983.295 167.670.623.583 355.505.292 10.475.330.772 242.405.754.197 --191.792.150 35.302.590.018

1.381.130.908 759.830.813 2.483.752.044 56.594.292 1.212.434.257 -5.922.772.069 18.376.364.497 -2.808.949.021 -(1.650.600.534) (6.625.018.617) 361.911.677 60.582.502.595 2.866.253.835.293 -2.866.253.835.000 ---

Perhitungan Pajak Penghasilan Badan: - Tarif 25% x Laba Fiskal Dibulatkan Kredit Pajak: - Angsuran PPh Pasal 25 Kurang (Lebih) Bayar PPh 29

381.322.575.500

716.563.458.750

(533.385.964.976) (152.063.389.476)

-(802.738.500.288) (86.175.041.538) --

Perhitungan Pajak Penghasilan Badan dan laporan keuangan Perusahaan telah sesuai dengan SPT PPh Badan yang disampaikan ke kantor pajak. c. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan per 30 September 2014 adalah sebagai berikut:

76

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 1 Januari 2014 Rp Aset Pajak Tangguhan: Cadangan Penurunan Nilai Piutang Karyawan Cadangan Penurunan Nilai PYD Liabilitas Imbalan Kerja Pendapatan/Biaya Unamortisasi PYD Aset Tetap Aset Pajak Tangguhan - Bersih

4.254.992.519 57.469.813.553 112.773.443.562 (8.849.344.155) 6.178.688.546 171.827.594.025

Dibebankan Rugi Laba Tahun 2014 Rp

102.260.165 (4.273.480.488) 24.019.059.857 346.519.598 (382.146.107) 19.812.213.025

30 September 2014 Rp

4.357.252.684 53.196.333.065 136.792.503.419 (8.502.824.557) 5.796.542.439 191.639.807.050

Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh aset pajak tangguhan dapat terpulihkan dalam tahun-tahun mendatang. 20.

Biaya Yang Masih Harus Dibayar Merupakan beban bunga, pegawai dan umum yang masih harus dibayar dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Beban Pegawai Beban Bunga Bank dan Obligasi Beban Administrasi Beban Umum Beban Direksi dan Dewan Komisaris Jumlah

21.

377.114.482.921 108.146.699.306 28.611.897.370 7.857.159.576 0 521.730.239.173

31 Desember 2013 Rp 14.586.736.910 87.633.817.878 39.316.517.018 42.052.346.274 114.000.000 183.703.418.080

Pendapatan Diterima di Muka dan Pendapatan Ditangguhkan Merupakan pendapatan sewa gedung yang di terima di muka dan pendapatan sewa gedung yang ditangguhkan sesuai dengan umur sewa, terdiri dari: 30 September 2014 Rp a. Pendapatan Diterima di Muka Pendapatan Diterima di Muka Sewa Gedung Ditangguhkan yang Akan Diamortisasi Dalam Satu Tahun Sewa Gedung Diterima di Muka Pendapatan Marjin Mulia Pendapatan Diterima Dimuka Lainnya Jumlah b. Pendapatan Ditangguhkan Pendapatan Ditangguhkan Sewa Gedung Harco (Catatan 43) Pendapatan Sewa Ditangguhkan Sewa Gedung Ditangguhkan yang Akan Diamortisasi Dalam Satu Tahun Jumlah

77

31 Desember 2013 Rp

818.744.318 2.262.063.769 9.327.986.139 376.441.666 12.785.235.892

1.637.488.636 1.782.575.866 7.003.734.532 378.384.843 10.802.183.877

17.875.917.618

21.150.894.890

-17.875.917.618

(1.637.488.636) 17.875.917.618

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 22.

Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 30 September 2014 Rp Utang Dana Sosial dan Dana Pendidikan Utang Jasa Produksi Utang Dana Kebajikan Syariah Utang Iuran Taspen/THT, Askes Utang Bea Lelang Utang kepada Pegawai Utang Dana PKBL & Titipan Angsuran Mitra Binaan PKBL Utang Tantiem Utang Lainnya Jumlah

23.

62.281.313.686 3.748.098.507 23.707.754.907 13.941.508.355 3.765.065.371 13.402.305.937 11.956.433 -52.827.228 120.910.830.424

31 Desember 2013 Rp 2.585.094.695 268.419.794.935 20.288.236.825 28.706.870.252 6.695.882.077 13.703.173.468 68.999.095 22.245.046.000 46.432.477 362.759.529.824

Pinjaman Obligasi – Setelah Dikurangi Bagian yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun `

30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

Nilai Nominal a. Obligasi X b. Obligasi XI c. Obligasi XII d. Obligasi XIII e. Obligasi Berkelanjutan I Tahap I f. Obligasi Berkelanjutan I Tahap II g. Obligasi Berkelanjutan II Tahap I H. Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Sub Jumlah

63.500.000.000 500.000.000.000 600.000.000.000 1.050.000.000.000 750.000.000.000 700.000.000.000 795.000.000.000 600.000.000.000 5.058.500.000.000

63.500.000.000 500.000.000.000 600.000.000.000 1.050.000.000.000 750.000.000.000 850.000.000.000 795.000.000.000 0 4.608.500.000.000

Diskonto yang Belum Diamortisasi a. Obligasi X b. Obligasi XI c. Obligasi XII d. Obligasi XIII e. Obligasi Berkelanjutan I Tahap I f. Obligasi Berkelanjutan I Tahap II g. Obligasi Berkelanjutan II Tahap I h. Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Sub Jumlah

(259.368.977) (459.952.608) (588.148.845) (1.047.634.724) (1.345.411.041) (571.637.559) (1.416.190.539) (772.673.236) (5.688.344.293)

(250.629.109) (671.816.558) (741.736.140) (932.995.120) (1.500.566.867) (715.371.708) (1.456.422.232) 0 (6.269.537.734)

Nilai Bersih a. Obligasi X b. Obligasi XI c. Obligasi XII d. Obligasi XIII e. Obligasi Berkelanjutan I Tahap I f. Obligasi Berkelanjutan I Tahap II g. Obligasi Berkelanjutan II Tahap I h. Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Jumlah

63.240.631.023 499.540.047.392 599.411.851.155 1.048.952.365.276 748.654.588.959 699.428.362.441 793.583.809.461 599.227.326.764 5.052.038.982.471

63.249.370.891 499.328.183.442 599.258.263.860 1.049.067.004.880 748.499.433.133 849.284.628.292 793.543.577.768 0 4.602.230.462.266

78

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Rating masing-masing obligasi berdasarkan penilaian PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) terhadap Obligasi X, XI, XII, dan XIII adalah AA+ (Double A; Stable Outlook). Untuk rating Pemantauan Obligasi Tahun 2012, 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007. Pembayaran bunga dan pokok pinjaman telah dibayarkan sesuai dengan jadual yang ditentukan dan Perusahaan telah memenuhi pembatasan-pembatasan yang diwajibkan oleh perjanjian perwaliamanatan. Berikut adalah penjelasan rinci atas obligasi: a. Obligasi X Tahun 2003 Obligasi X Tahun 2003 diterbitkan tanpa warkat (scriptless) dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Obligasi Seri B Jumlah

63,500,000,000 63,500,000,000

31 Desember 2013 Rp 63,500,000,000 63,500,000,000

Obligasi X Seri B Tahun 2004 sebesar Rp 63.500.000.000 memiliki jangka waktu pelunasan 15 tahun yang jatuh tempo pada tanggal 11 Juli 2018 dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,125% per tahun untuk tahun pertama sampai ketiga dan bunga mengambang untuk tahun keempat sampai dengan tahun kelimabelas yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu tiga bulan ditambah premi tetap sebesar 1,00%, maksimal 15,50% dan minimal 10,50%. Tingkat suku bunga rata-rata Obligasi X untuk periode 30 September 2014 adalah sebagai berikut:

Jenis Obligasi: Obligasi X Seri B

30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

10.50%

10.50%

Penerbitan obligasi X berdasarkan perjanjian Perwaliamanatan No. 39 tanggal 12 Mei 2003 dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dengan beberapa persyaratan sebagai berikut: - Memelihara likuiditas yaitu rasio antara aset lancar dibanding liabilitas jangka pendek minimum 1:1 - Memelihara rasio liabilitas terhadap ekuitas maksimal 5:1 sampai dengan 21 Juli 2008 selanjutnya maksimum 7 : 1 b. Obligasi XI Tahun 2006 Obligasi XI Tahun 2006 memiliki jangka waktu 10 tahun yang jatuh tempo tanggal 23 Mei 2016 dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Jenis Obligasi: Obligasi Seri A Obligasi Seri B Jumlah

400,000,000,000 100,000,000,000 500,000,000,000

31 Desember 2013 Rp

400,000,000,000 100,000,000,000 500,000,000,000

Emisi Obligasi XI Seri A Tahun 2006 sebesar Rp 400.000.000.000 diterbitkan tanpa warkat, dengan jangka waktu 10 tahun, akan jatuh tempo tanggal 23 Mei 2016. Tingkat bunga tetap sebesar 13,10% untuk tahun pertama sampai tahun ke sepuluh. 79

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Emisi Obligasi XI Seri B Tahun 2006 sebesar Rp 100.000.000.000 diterbitkan tanpa warkat jangka waktu 10 tahun, akan jatuh tempo tanggal 23 Mei 2016. Tingkat bunga tetap sebesar 13,10% untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun ke sepuluh yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka waktu satu bulan ditambah premi sebesar 1,25% per tahun, dengan batas atas sebesar 16,00% dan batas bawah 10,00%. Tingkat suku bunga rata-rata Obligasi XI untuk periode 31 Maret 2014 adalah sebagai berikut:

Jenis Obligasi: Obligasi XI Seri A Obligasi XI Seri B

30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

13.10% 10.00%

13.10% 10.00%

Penerbitan obligasi XI berdasarkan perjanjian Perwaliamanatan No. 5 tanggal 10 April 2006 dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dengan beberapa persyaratan sebagai berikut: - Memelihara likuiditas yaitu rasio antara aset lancar dibanding liabilitas jangka pendek minimum 1:1 - Memelihara rasio liabilitas terhadap ekuitas maksimum 10:1 c. Obligasi XII Tahun 2007 Obligasi XII Tahun 2007 Seri A dan Seri B dengan jangka waktu 10 tahun yang jatuh tempo tanggal 4 September 2017 terdiri dari: 30 September 2014 Rp Jenis Obligasi: Obligasi Seri A Obligasi Seri B Total

370,000,000,000 230,000,000,000 600,000,000,000

31 Desember 2013 Rp

370,000,000,000 230,000,000,000 600,000,000,000

Obligasi XII Seri A Tahun 2007 sebesar Rp 370.000.000.000 dengan jangka waku 10 (sepuluh) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 September 2017 memiliki tingkat bunga tetap sebesar 10,025% untuk tahun pertama sampai tahun ke sepuluh. Obligasi XII Seri B Tahun 2007 sebesar Rp 230.000.000.000 dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 September 2017 memiliki tingkat bunga tetap sebesar 10,025% untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun ke sepuluh yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu satu bulan ditambah premi sebesar 1,00% per tahun, dengan batas atas sebesar 12,00% dan batas bawah 8,00%. Tingkat suku bunga rata-rata Obligasi XII untuk periode 30 September 2014 adalah sebagai berikut:

80

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

Jenis Obligasi: Obligasi XII Seri A Obligasi XII Seri B

30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

10.025% 8.00%

10.025% 8.00%

Penerbitan obligasi XII berdasarkan perjanjian Perwaliamanatan No. 2 tanggal 4 Juli 2007 dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dengan beberapa persyaratan sebagai berikut: - Memelihara likuiditas yaitu rasio antara aset lancar dibanding liabilitas jangka pendek minimum 1:1 - Memelihara rasio liabilitas terhadap ekuitas maksimal 10:1 d. Obligasi XIII Tahun 2009 Seri A dengan jangka waktu 5 tahun yang jatuh tempo tanggal 1 Juli 2014, Seri B dengan jangka waktu 8 tahun yang jatuh tempo tanggal 1 Juli 2017 dan Seri C dengan jangka waktu 10 tahun yang jatuh tempo tanggal 1 Juli 2019 terdiri dari: 30 September 2014 Rp Jenis Obligasi: Obligasi Seri B Obligasi Seri C Total

650,000,000,000 400,000,000,000 1,050,000,000,000

31 Desember 2013 Rp

650,000,000,000 400,000,000,000 1,050,000,000,000

Obligasi XIII Seri B tahun 2009 sebesar Rp 650.000.000.000 dengan jangka waktu 8 (delapan) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2017 dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,650% untuk tahun pertama sampai tahun ke delapan. Obligasi XIII Seri C tahun 2009 sebesar Rp 400.000.000.000 dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2019 dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,875% untuk tahun pertama sampai tahun ke sepuluh. Tingkat suku bunga rata-rata Obligasi XIII untuk periode 30 September 2014 adalah sebagai berikut:

Jenis Obligasi: Obligasi Seri B Obligasi Seri C

30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

12.650% 12.875%

12.650% 12.875%

Penerbitan obligasi XIII berdasarkan perjanjian Perwaliamanatan No. 24 tanggal 12 Juni 2009 dengan PT Bank Mega Tbk, dengan beberapa persyaratan sebagai berikut: - Memelihara likuiditas yaitu rasio antara aset lancar dibanding liabilitas jangka pendek minimum 1:1 - Memelihara rasio liabilitas terhadap ekuitas maksimal 10:1 e.

Obligasi Berkelanjutan I PT Pegadaian (Persero) tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp 2.000.000.000.000 (dua triliun rupiah), dan ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

81

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Obligasi ini terbagi dalam dua tahap, yang pertama disebut dengan Obligasi Berkelanjutan I PT Pegadaian (Persero) Tahap I tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap, yang selanjutnya disebut dengan Obligasi Berkelanjutan Tahap I dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.000.000.000.000 (satu triliun rupiah), terdiri dari: 30 September 2014 Rp Jenis Obligasi: Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri B Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri C Total

250,000,000,000 500,000,000,000 750,000,000,000

31 Desember 2013 Rp 250,000,000,000 500,000,000,000 750,000,000,000

Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 250.000.000.000 (dua ratus lima puluh miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% per tahun dengan jangka waktu 5 (lima) tahun. Pembayaran bunga pertama Obligasi Berkelanjutan Tahap I Seri B akan dilakukan pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo akan dilakukan pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober 2016. Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000.000.000 (lima ratus miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,0% per tahun dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun. Pembayaran bunga pertama Obligasi Berkelanjutan Tahap I Seri C akan dilakukan pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo akan dilakukan pada tanggal hari ulang tahun ke-10 (sepuluh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober 2021. Tingkat suku bunga rata-rata Obligasi Berkelanjutan I Tahap I untuk periode 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Jenis Obligasi: Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri B Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri C

30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

8.00% 9.00%

8.00% 9.00%

Obligasi Berkelanjutan I Tahap II dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.000.000.000.000 terdiri dari: 30 September 2014 Rp Jenis Obligasi: Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri C Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri D Total

-200,000,000,000 500,000,000,000 700,000,000,000

31 Desember 2013 Rp 150,000,000,000 200,000,000,000 500,000,000,000 850,000,000,000

Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B, jumlah pokok sebesar Rp150.000.000.000, tingkat bunga tetap sebesar 7,25% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari 2015.

82

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri C, jumlah pokok sebesar Rp 200.000.000.000, tingkat bunga tetap sebesar 7,5% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari 2017. Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri D, jumlah pokok sebesar Rp 500.000.000.000, tingkat bunga tetap sebesar 7,75% per tahun, jangka waktu 7 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-7 (tujuh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari 2019. Tingkat suku bunga rata-rata Obligasi Berkelanjutan I Tahap II untuk periode 30 September 2014 adalah sebagai berikut: Jenis Obligasi: Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri C Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri D

30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

7,25% 7,5% 7,75%

7,25% 7,5% 7,75%

Jadwal pembayaran bunga untuk masing-masing obligasi adalah sebagai berikut: - Obligasi X Seri B setiap tanggal 11 Januari, 11 April, 11 Juli, 11 Oktober. - Obligasi XI setiap tanggal 23 Pebruari, 23 Mei, 23 Agustus dan 23 Nopember. - Obligasi XII setiap tanggal 4 Maret, 4 Juni, 4 September, dan 4 Desember. - Obligasi XIII setiap tanggal 1 Januari, 1 April, 1 Juli, dan 1 Oktober. - Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dilakukan setiap tanggal 11 Januari, 11 April, 11 Juli, 11 Oktober f.

Obligasi Berkelanjutan II PT Pegadaian (Persero) tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar Rp 7.000.000.000.000 (tujuh triliun rupiah), dan ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Obligasi ini terbagi dalam dua tahap, yang pertama disebut dengan Obligasi Berkelanjutan II PT Pegadaian (Persero) Tahap I tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap, yang selanjutnya disebut dengan Obligasi Berkelanjutan Tahap I dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.225.000.000.000 (satu triliun dua ratus dua puluh lima miliar rupiah), terdiri dari: 30 September 2014 Rp Jenis Obligasi: Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri B Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri C Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri D Total

17,000,000,000 177,000,000,000 601,000,000,000 795,000,000,000

31 Desember 2013 Rp

17,000,000,000 177,000,000,000 601,000,000,000 795,000,000,000

Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri B, jumlah pokok sebesar Rp17.000.000.000 (tujuh belas miliar rupiah), tingkat bunga tetap sebesar 7,40% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli 2016. Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 177.000.000.000 (seratus tujuh puluh tujuh miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,75% per tahun dengan jangka 83

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) waktu 5 (lima) tahun. Pembayaran bunga pertama Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri C akan dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo akan dilakukan pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli 2018. Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri D dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000.000.000 (lima ratus miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% per tahun dengan jangka waktu 7 (tujuh) tahun. Pembayaran bunga pertama Obligasi Berkelanjutan Tahap I Seri D akan dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo akan dilakukan pada tanggal hari ulang tahun ke-7 (tujuh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli 2020. Tingkat suku bunga rata-rata Obligasi Berkelanjutan I Tahap I untuk periode 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Jenis Obligasi: Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri B Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri C Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri D

30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

7.40% 7.75% 8.00%

7.40% 7.75% 8.00%

Obligasi Berkelanjutan II Tahap II PT Pegadaian (Persero) tahun 2014 dengan tingkat bunga tetap, yang selanjutnya disebut dengan Obligasi Berkelanjutan Tahap II dengan jumlah pokok sebesar Rp 960.000.000.000 (sembilan ratus enam puluh miliar rupiah), terdiri dari:

30 September 2014 Rp Jenis Obligasi: Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri B Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri C Total

31 Desember 2013 Rp

202,000,000,000 398,000,000,000 600,000,000,000

----

Untuk seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 360.000.000.000 dilaporkan sebagai utang obligasi yang akan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri B dengan jumlah pokok Rp. 202.000.000.000,- (dua ratus dua miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,35% per tahun dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun . Pembayaran bunga pertama Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri B akan dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2014, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo aka dilakukan pada hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung seja tanggal emisi, yaitu pada tanggal 11 Juli 2017. Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri C dengan jumlah pokok Rp. 398.000.000.000,- (tiga ratus sembilan puluh delapan miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dengan jangka waktu 5 (lima) tahu. Pembayaran bunga pertama Obligasi Berkenajutan II Tahap II Seri C dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2014, dedangkan pembayaran bunga perakhir akan dilakukan pada hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tangga emisi, yaitu pada tanggal 11 Juli 2019.

Jenis Obligasi: Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri B Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri C

84

30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

9.35% 9.75%

-

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

Rincian obligasi berdasarkan jumlah bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp

Keterangan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B Obligasi X Seri B Obligasi XI Seri A Obligasi XI Seri B Obligasi XII Seri A Obligasi XII Seri B Obligasi XIII Seri B Obligasi XIII Seri C Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri B Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri C Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri C Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri D Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri B Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri C Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri D Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri A Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri B Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri C Total

24.

250.000.000.000 150.000.000.000 63.500.000.000 400.000.000.000 100.000.000.000 370.000.000.000 230.000.000.000 650.000.000.000 400.000.000.000 250.000.000.000 500.000.000.000 200.000.000.000 500.000.000.000 17.000.000.000 177.000.000.000 601.000.000.000 360.000.000.000 202.000.000.000 398.000.000.000 5.818.500.000.000

Tahun Jatuh Tempo Tahun 2015 Tahun 2015 Tahun 2018 Tahun 2016 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2019 Tahun 2016 Tahun 2021 Tahun 2017 Tahun 2019 Tahun 2016 Tahun 2018 Tahun 2020 Tahun 2015 Tahun 2017 Tahun 2019

Pinjaman dari Pemerintah 30 September 2014 Rp Pinjaman Pemerintah Pusat Jumlah

410,000,000,000 410,000,000,000

31 Desember 2013 Rp 410,000,000,000 410,000,000,000

Pinjaman Pemerintah Pusat Pinjaman Pemerintah Pusat merupakan Surat Utang Pemerintah (SUP) sebesar Rp 410.000.000.000 untuk Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No.S121/MK.06/2004 tanggal 14 April 2004 dan Perjanjian Pinjaman No.KP-019/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004, dan diubah terakhir dengan Persetujuan Perubahan No.AMA-33/KP-019/DP3/2007 tanggal 8 Maret 2007. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2019 dengan tingkat bunga sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali. Pembatasan-pembatasan yang diwajibkan sehubungan dengan pinjaman yang diterima dari Pemerintah (SUP 005) sesuai Surat Menteri Keuangan RI Nomor: S-121/MK.06/2004 tanggal 21 April 2004 adalah: 1. Tujuan penyaluran pinjaman untuk pendanaan kredit usaha mikro dan kecil untuk usaha produktif. 2. Persyaratan tingkat bunga dan jangka waktu pinjaman kepada emiten :

85

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) a. Tingkat bunga sebesar tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 bulan yang ditetapkan setiap 3 bulan sekali pada tanggal 10 Maret, 10 Juni, 10 September dan 10 Desember atas dasar lelang SBI terakhir sebelum tanggal penetapan tersebut. b. Bunga dihitung sejak penarikan pinjaman dan dibayarkan setiap 3 bulan sekali pada tanggal 10 Maret, 10 Juni, 10 September dan 10 Desember setiap tahun. 3. Tingkat bunga KUMK dari PT Pegadaian (Persero) kepada usaha mikro dan usaha kecil setinggitingginya sebesar tingkat bunga pinjaman tersebut (SBI 3 bulan) ditambah 12%. 4. Risiko tunggakan penerusan pinjaman pendanaan KUMK dari BUMN pengelola kepada Lembaga Keuangan Pelaksana (LKP) dan risiko tunggakan penyaluran KUMK dari LKP kepada usaha mikro dan usaha kecil sepenuhnya ditanggung oleh masing-masing BUMN pengelola dan LKP. 5. Persyaratan lainnya, termasuk persyaratan denda, mengikuti ketentuan dalam keputusan Menteri Keuangan Nomor : 40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 yang telah diubah dan disempurnakan dengan keputusan Menteri Keuangan Nomor: 74/KMK.06/2004 tanggal 20 Pebruari 2004 serta ketentuan dalam perjanjian pinjaman pendanaan KUMK. Manajemen berpendapat bahwa Perusahaan telah memenuhi pembatasan–pembatasan yang diwajibkan di atas. Rata-rata tingkat bunga selama tahun 2014 sebesar 7,50% per tahun. Bunga dibayar pada tanggal 6 Maret, 9 Juni, 9 September dan 9 Desember setiap tahunnya. 25.

Provisi Imbalan Kerja 30 September 2014 Rp Liabilitas Program Pensiun Liabilitas Program Pesangon Liabilitas Program Cuti Besar Jumlah

280.328.392.840 229.178.772.178 37.662.848.658 547.170.013.676

31 Desember 2013 Rp 254.006.268.610 177.437.413.869 19.650.091.767 451.093.774.246

a. Program Pensiun Manfaat Pensiun diberikan kepada karyawan yang telah memasuki usia pensiun atau berhenti bekerja oleh sebab lainnya yang diatur dalam peraturan dana pensiun. Besarnya manfaat pensiun yang diberikan ditentukan oleh masa kerja karyawan dan besarnya Penghasilan Dasar Pensiun terakhir (gaji pokok ditambah tunjangan keluarga). Sesuai dengan surat Edaran Direksi No.11/SDM.300323/2011 tanggal 17 Pebruari 2011 tentang perubahan Iuran JPK untuk masa pensiun, Iuran dana pensiun dan iuran Taspen serta tata cara pembayarannya yaitu Perusahaan menyelenggarakan program pensiun yang pengelolaan dananya dilaksanakan oleh Dana Pensiun Pegadaian. Pendanaan atas program ini diperoleh dari potongan gaji pokok pegawai sebesar 4,75% per bulan dan kontribusi dari perusahaan sebagai pemberi kerja sebesar 11,75% dari gaji pokok+ tunjangan istri + tunjangan anak pegawai. Sebelumnya perusahaan menyelenggarakan program pensiun yang pengelolaan dananya dilaksanakan oleh Dana Pensiun Pegadaian. Pendanaan atas program ini diperoleh dari potongan gaji pokok pegawai sebesar 4,75% per bulan dan kontribusi dari Perusahaan sebagai pemberi kerja sebesar 11,75% dari gaji pokok pegawai. Pengelolaan dana program pensiun dilakukan oleh Dana Pensiun PT Pegadaian (Persero). Adapun peraturan dana pensiunnya yang terakhir kali ditetapkan oleh Surat Keputusan Direksi No. KP.2/43/8 tanggal 10 Desember 1998 telah disahkan oleh Menteri Keuangan dengan No. Kep-336/KM.17/1999 86

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) tanggal 8 September 1999. Untuk karyawan yang terhitung mulai bekerja sejak tahun 2007 ke atas, maka pengelolaan dana pensiun dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank BNI (Persero) Tbk. Liabilitas manfaat karyawan yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Aset Program Nilai Tunai Liabilitas Manfaat Pensiun Defisit Pendanaan Liabilitas Transisi yang Belum Diakui Laba/Rugi Aktuarial yang belum diakui Beban Pensiun yang Masih Harus Dibayar

530.474.690.541 872.405.447.513 341.930.756.972 -(61.602.364.132) 280.328.392.840

31 Desember 2013 Rp 493.183.274.951 804.889.215.852 311.705.940.901 -(57.699.672.291) 254.006.268.610

Mutasi Liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut : 30 September 2014 Rp Saldo Awal Periode Beban Pensiun Tahun Berjalan Kontribusi Iuran ke Dana Pensiun Saldo Akhir Periode

254.006.268.610 26.322.124.230 -280.328.392.840

31 Desember 2013 Rp 146.418.148.808 125.869.789.834 (18.281.670.032) 254.006.268.610

Beban Pensiun untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : 30 September 2014 Rp Beban Jasa Kini Beban Bunga Imbal Hasil Investasi Dampak Perubahan Aktuaria yang Diakui Dampak Perubahan Manfaat Amortisasi Laba/Rugi Aktuaria Beban yang Diakui

8.980.848.140 54.330.022.070 (36.825.057.395)

26.485.812.815

31 Desember 2013 Rp 11.441.702.734 61.663.428.068 (54.736.238.550) 86.342.162.184 -21.158.735.398 125.869.789.834

b. Program Pesangon Perusahaan juga memberikan imbalan berupa lumpsum yang diberikan kepada pegawai tetap yang memasuki masa pensiun. Jumlah lumpsum yang diberikan ditentukan bedasarkan gaji terakhir dikalikan dengan angka indeks tertentu yang besarnya ditentukan oleh golongan gaji pegawai yang bersangkutan. Penyelenggaraan program imbalan ini didanai secara internal Perusahaan. Penyelenggaraan Program Pesangon (UP4) didasarkan pada peraturan Direksi No.1817/Kp300323/2000, jo Peraturan Direksi No.15A/SDM.30023/2009 tanggal 5 Januari 2009 tentang Uang Kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja (UKPHK). Manfaat pesangon berupa pembayaran jumlah lumpsum diberikan kepada karyawan yang memasuki usia pensiun atau berhenti bekerja oleh sebab lain yang diatur dalam Peraturan direksi tersebut. Adapun Jumlah lumpsum yang diberikan ditentukan bedasarkan besar gaji terakhir dikalikan 87

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) dengan angka indeks tertentu yang besarnya ditentukan oleh golongan gaji pegawai yang bersangkutan. Penyelenggaraan program imbalan ini didanai secara internal Perusahaan. Liabilitas manfaat karyawan yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Aset Program Nilai Tunai Liabilitas Manfaat Pensiun Defisit Pendanaan Liabilitas Transisi yang Belum Diakui Laba/Rugi Aktuarial yang Belum Diakui Beban Pesangon yang Masih Harus Dibayar

31 Desember 2013 Rp --

--

566.786.990.765

494.728.811.818

566.786.990.765 (48.096.778.505) (289.511.440.082) 229.178.772.178

494.728.811.818 (53.332.206.832) (263.959.191.117) 177.437.413.869

Mutasi Liabilitas bersih dilaporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :

30 September 2014 Rp Saldo Awal Periode Beban Pesangon Tahun Berjalan Kontribusi Iuran ke Dana Pensiun Saldo Akhir Periode

177.437.413.869 71.166.025.118 (19.424.666.809) 229.178.772.178

31 Desember 2013 Rp 127.550.231.413 97.352.223.227 (47.465.040.771) 177.437.413.869

Beban pesangon untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : 30 September 2014 Rp Beban Jasa Kini Beban Bunga Amortisasi Biaya Jasa Lalu Peserta di bawah 50 Tahun Amortisasi Laba/Rugi Aktuaria Beban yang Diakui

25.315.219.130 33.394.194.798 3.926.571.245 0 8.530.039.945 71.166.025.118

31 Desember 2013 Rp 31.430.365.063 39.015.355.540 5.235.428.327 -21.671.074.298 97.352.223.228

c. Program Cuti Besar Program cuti besar diberikan selama 2 (dua) bulan bagi pegawai yang telah bekerja selama 6 (enam) tahun terus menerus dan berlaku kelipatannya dengan tetap membayarkan penghasilan penuh kecuali tunjangan tetap. Ketentuan Hak dan besarnya Uang cuti Besar Diatur dalam Surat Keputusan Direksi Perum Pegadaian No.12/SDM.300323/2009 tanggal 2 Januari 2009 dan pada tahun 2010 diubah melalui Surat Keputusan Direksi No.3871/SDM.300323/2010 tanggal 9 Juni 2010 tentang cuti Pegawai, dan melalui Surat Edaran Direksi No.87/SDM.300323/2010 tanggal 25 Oktober 2010 tentang Amandemen /Perubahan terhadap Peraturan Cuti Pegawai. Dan bedasarkan Surat Edaran Direksi No.51/SDM300323/2011 tanggal 23 Juni 2011 dilakukan penyesuaian perhitungan atas tunjangan cuti 88

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) besar bagi pegawai. Liabilitas manfaat karyawan yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Aset Program Nilai Tunai Liabilitas Manfaat Pensiun Defisit Pendanaan Liabilitas Transisi yang Belum Diakui Laba/Rugi Aktuarial yang Belum Diakui Beban Cuti Besar yang Masih Harus Dibayar

-132.077.392.245 132.077.392.245 (18.121.738.373) (76.292.805.214) 37.662.848.658

31 Desember 2013 Rp -117.025.544.951 117.025.544.951 (19.639.030.109) (77.736.423.076) 19.650.091.766

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut : 30 September 2014 Rp Saldo Awal Tahun Beban Cuti Besar Tahun Berjalan Pembayaran Cuti Besar Saldo Akhir Tahun

19.650.091.766 21.788.032.928 (3.775.276.036) 37.662.848.658

31 Desember 2013 Rp 9.454.770.442 26.062.344.733 (15.867.023.409) 19.650.091.766

Beban Cuti Besar untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : 30 September 2014 Rp Beban Jasa Kini Beban Bunga Dampak Perubahan Kuarllmen dan Penyelesaian Amortisasi Akumulasi (Keuntungan)/Kerugian Aktuaria Beban Amortisasi Liabilitas Transisi Beban yang Diakui

10.147.952.431 7.899.224.285 -1.137.968.802 2.602.887.410 21.788.032.928

31 Desember 2013 Rp 13.233.425.876 7.232.633.719 -4.078.993.402 1.517.291.736 26.062.344.733

Asumsi Aktuarial Per 30 September 2014, perhitungan beban dan liabilitas aktuaria tersebut di atas merupakan pembebanan akrual dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria yang tertuang dalam laporannya masing-masing yaitu No.2502/KIS/LA/02/2014, NO.2503/KIS/LA/02/2014 dan No.2504/ KIS/LA/02/2014, ketiganya tertanggal 11 Pebruari 2014. Per 31 Desember 2013, perhitungan beban dan liabilitas aktuaria tersebut diatas merupakan pembebanan akrual dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria yang tertuang dalam laporannya masing-masing yaitu No.2256/KIS/LA/02/2013, No.2257/KIS/LA/02/2013 dan No.2258/KIS /LA/02/2013, ketiganya tertanggal 22 Pebruari 2013. Adapun asumsi aktuaria yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

89

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Keterangan

30 Sept 2014

Metode Perhitungan yang digunakan Tingkat Bunga Diskonto Tingkat Bunga Imbal Hasil Investasi Aset Program Tingkat Kenaikan Gaji Berkala Tabel Mortalita Usia Pensiun Jumlah Pegawai

26.

31 Desember 2013

Projected Unit Credit Projected Unit Credit 9,00% p.a 9,00% p.a 10,50% p.a 10,50% p.a 7% per tahun 7% per tahun Tabel Mortalita Indonesia II Tabel Mortalita Indonesia II 56 Tahun 56 Tahun 8.015 orang 8.015 orang

Ekuitas a. Modal Saham Sesuai dengan Akta Pendirian Perusahaan PT Pegadaian (Persero) No.1 tanggal 1 April 2012 dengan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn. bahwa penetapan Modal Disetor Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian sebesar Rp 251.252.000.000, dengan perincian Modal Dasar sebesar 1.000.000 saham masing-masing Rp 1.000.000 per saham dan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar 251.252 saham masing-masing Rp 1.000.000 per saham. b. Ekuitas Merupakan Modal Saham dan saldo laba dengan perincian sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Modal Saham Disetor Saldo Laba Surplus Revaluasi Ditentukan penggunaannya Belum Ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas

31 Desember 2013 Rp

251.252.000.000

251.252.000.000

3.866.362.979.564 5.478.085.020.828 1.015.179.756.253 10.610.879.756.645

3.866.362.979.564 4.333.703.462.525 1.907.303.558.303 10.358.622.000.392

c. Surplus Revaluasi Surplus Revaluasi ditentukan berdasarkan selisih antara nilai buku dan Nilai Pasar Wajar Aset Tetap tanah dan bangunan berdasarkan Laporan Penilaian Aset PT Pegadaian (Persero) nomor KJPP ASR2013-042 SUM tanggal 21 Juni 2013 yang diterbitkan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Antonius Setiady & Rekan, dengan surplus revaluasi untuk tanah sebesar Rp. 3.278.393.598.755,- dan bangunan sebesar Rp. 587.969.380.809,-. d. Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya Merupakan saldo laba yang sudah ditentukan penggunaannya sesuai ketentuan yang berlaku, saldo per tanggal 30 September 2014 adalah sebagai berikut:

90

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 30 September 2014 Rp Saldo Awal Penambahan: Cadangan Umum Cadangan Tujuan Jumlah Penambahan Saldo akhir

31 Desember 2013 Rp

4.333.703.462.525

3.215.809.922.622

1.144.381.558.303 -1.144.381.558.303 5.478.085.020.828

1.117.893.539.903 -1.117.893.539.903 4.333.703.462.525

e. Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya Merupakan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya berdasarkan ketentuan yang berlaku dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Saldo Awal Pembagian Laba Bersih: Dividen Cadangan Umum Cadangan Tujuan Dana Program Kemitraan Dana Bina Lingkungan Sub Jumlah Laba Periode Berjalan Saldo Akhir

91

31 Desember 2013 Rp

1.907.303.558.303

1.904.822.565.903

(762.922.000.000) (1.144.381.558.303) ---(1.907.303.558.303) 1.015.179.756.253 1.015.179.756.253

(786.929.026.000) (1.117.893.539.903) ---(1.904.822.565.903) 1.907.303.558.303 1.907.303.558.303

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 27.

Pendapatan Sewa Modal Januari s.d September 2014 Rp Sewa Modal Gadai Sewa Modal Golongan A Sewa Modal Golongan B Sewa Modal Golongan C Sewa Modal Golongan D Sewa Modal Krasida Sewa Modal Gol. Khusus Sub Jumlah

Januari s.d September 2013 Rp

75.697.705.386 2.372.942.251.429 1.361.572.792.873 552.747.622.375 30.871.753.350 278.833.140 4.394.110.958.553

78.477.355.890 2.504.768.526.588 1.440.899.394.070 699.188.618.627 22.576.613.744 18.885.834 4.745.929.394.753

Jasa Simpan/Ijaroh Gadai Syariah Ijaroh Golongan A Ijaroh Golongan B Ijaroh Golongan C Ijaroh Golongan D Ijaroh Golongan Khusus Ijaroh Ar-Rum Amanah Sub Jumlah

5.832.814.508 244.356.631.589 181.224.262.803 89.422.156.143 40.383.900 17.176.771.050 527.046.873 538.580.066.866

5.457.107.157 249.953.608.502 193.067.609.759 117.353.484.477 789.100 12.714.912.190 89.579.397 578.637.090.582

Sewa Modal Fiducia dan Pinjmanan Lainnya Sewa Modal Kreasi Sewa Modal Krista Sewa Modal Kresna Sub Jumlah

73.625.221.103 302.764.830 30.609.158.200 104.537.145.733

66.835.979.124 900.922.924 24.726.459.001 92.389.082.051

22.347.727.748 22.347.727.748 5.059.575.898.900

43.469.474.500 43.469.474.500 5.460.425.041.886

Sewa Modal Bisnis Emas Marjin Mulia Sub Jumlah Jumlah

Tidak ada pendapatan sewa modal yang memiliki pihak-pihak berelasi dengan Perusahaan. 28.

Pendapatan Administrasi Merupakan pendapatan administrasi atas barang jaminan milik nasabah yang ditentukan berdasarkan golongan kredit, terdiri dari:

92

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Januari s.d September Januari s.d September 2014 2013 Rp Rp Usaha Gadai Golongan A Golongan B Golongan C Golongan D Krasida Golongan Khusus Sub Jumlah

9.416.124.700 277.640.276.300 106.964.830.300 30.339.316.062 1.694.095.000 13.590.000 426.068.232.362

10.078.337.800 284.140.221.800 108.598.182.700 31.623.792.000 1.040.745.570 36.972.000 435.518.251.870

Usaha Syariah Golongan A Golongan B Golongan C Golongan D Golongan Khusus Ar-Ruum Amanah Sub Jumlah

829.156.300 31.344.974.100 15.440.536.000 5.000.276.500 2.024.000 546.572.820 3.080.000 53.166.619.720

780.492.700 29.602.291.100 15.285.785.500 5.360.544.200 3.177.000 421.390.900 7.920.000 51.461.601.400

4.752.690.500 0 27.950.000 400.000 122.234.592 4.903.275.092

4.283.192.500 0 326.757.300 70.000 10.643.251 4.620.663.051

3.537.859.700 3.537.859.700 487.675.986.874

4.662.379.852 4.662.379.852 496.262.896.173

Bisnis Fiducia dan Pinjaman Lain Kreasi Krista Kresna Kagum KUMK-lainnya Sub Jumlah Bisnis Emas Pendapatan Administrasi Mulia Sub Jumlah Jumlah

Pendapatan Administrasi Usaha Lain merupakan pendapatan administrasi atas Kresna, Kreasi, Krasida, Kremada, dan Kredit Tunda Jual Gabah. 29.

Pendapatan Usaha Lainnya

Januari s.d September 2014 Rp Pendapatan Jasa Taksiran dan Titipan Pendapatan Unit Toko Emas (Bisnis emas) Pendapatan Sewa (Bisnis Properti) Pendapatan Jasa Payment Pendapatan Jasa Pengiriman Uang (WU, Delima BNI Remittance) Pendapatan EDC Pendapatan Subrogasi dan Recovery Pendapatan lainnya Jumlah 93

414,024,722 15,261,915,275 4,239,803,819 914,312,706 615,022,579 6,212,724 849,354,947 353,162,621 22,653,809,393

Januari s.d September 2013 Rp 384,665,277 947,480,586 4,577,818,448 216,872,216 977,952 1,295,443,223 232,124,765 7,655,382,467

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Pendapatan Sewa merupakan pendapatan sewa atas bangunan, untuk periode Januari s.d. September 2014 dikelompokkan sebagai pendapatan usaha lain. Pihak-pihak yang menyewa gedung Perusahaan adalah PT Harco Indah dan perorangan atau masyarakat yang menggunakan gedung serbaguna “Langen Palikrama” serta menggunakan/menempati beberapa aset milik Perusahaan yang tersebar di beberapa daerah. 30.

Beban Bunga dan Provisi

Januari s.d September 2014 Rp Bunga Obligasi Bunga Bank Mandiri Bunga Bank Rakyat Indonesia Bunga Bank Negara Indonesia Bunga Bank Central Asia Bagi Hasil Bank DKI Syariah Provisi, Administrasi dan Pengelolaan Pinjaman Bagi Hasil Syariah Mandiri Bunga SUP dan Pemerintah Daerah Bunga Bank Permata Bunga MTN Jumlah

31.

Januari s.d September 2013 Rp

421,269,205,505 331,211,350,362 306,810,746,903 241,092,904,152 137,616,381,034 82,771,806,195 50,761,793,644 24,908,361,957 22,936,280,567 15,308,706,685 0 1,634,687,537,004

353,754,158,841 386,045,497,607 321,121,770,413 230,553,234,391 151,341,197,192 73,079,619,377 67,152,787,847 22,806,195,141 18,299,152,008 9,118,914,319 3,565,000,000 1,636,837,527,136

Beban Pegawai Januari s.d September Januari s.d September 2014 2013 Rp Rp Tunjangan-Tunjangan Gaji Pokok Biaya Kesejahteraan Biaya Dana Pensiun Biaya Pegawai Tidak Tetap Biaya Uang Sumbangan Perumahan Jumlah

1,352,549,896,171 89,220,249,337 87,684,786,395 117,418,473,503 140,682,557,197 1,501,339,541 1,789,057,302,144

94

1,045,315,307,362 155,025,697,000 111,648,841,592 222,633,005,798 85,302,096,510 1,860,493,968 1,621,785,442,230

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 32.

Beban Umum

Beban Pegawai Outsourching Beban Perjalanan Dinas Beban Operasional Perusahaan Beban Sewa Beban Air, Listrik, Telepon, Internet dan Gas Beban Pemeliharaan Bangunan Beban Keamanan Beban Asuransi Beban Pemeliharaan Inventaris Beban Sarana Menaksir Beban Pemeliharaan Kendaraan Dinas Beban PBB, PPh 23, PPN Beban Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Beban Umum Lainnya Jumlah

33.

Januari s.d September 2014 Rp

Januari s.d September 2013 Rp

252,832,324,967 57,228,518,483 21,416,425,518 81,176,007,327 53,194,164,649 16,498,725,784 27,211,402,282 11,795,962,477 5,313,263,049 2,346,364,910 7,242,879,658 4,215,207,021 3,959,777,500 1,895,313,821 546,326,337,446

248,545,261,724 88,232,654,282 20,885,793,420 79,624,760,402 37,406,383,189 24,607,227,921 30,864,638,504 11,391,843,321 6,874,012,974 2,264,846,733 5,772,200,794 3,279,062,590 4,153,347,400 808,455,696 564,710,488,950

Beban Administrasi Pemasaran

Januari s.d September 2014 Rp Beban Promosi, Sponsor, Iklan Beban Cetak, Alat Tulis Kantor Beban Perlengkapan Beban Penelitian dan Pengembangan Beban Konsultan Beban Muqosah Mulia Biaya Administrasi Lain Jumlah

34.

80,054,439,965 12,493,413,470 7,041,521,424 7,462,732,571 2,001,922,760 162,270,237 530,443,860 109,746,744,287

Januari s.d September 2013 Rp 59,965,419,383 14,216,913,544 7,752,950,168 1,460,263,473 2,573,778,512 1,420,609,091 1,551,892,236 88,941,826,407

Beban Penyusutan Aset Tetap Merupakan beban penyusutan bangunan, inventaris dan kendaraan untuk periode Bulan Januari s.d. September 2014 dan 2013 sebesar Rp 98.900.405.847 dan Rp 62.947.890.300

35.

Beban Direksi dan Dewan Komisaris Beban Gaji Direksi dan Dewan Komisaris merupakan Beban gaji, Tunjangan, beban asuransi Direksi dan beban fasilitas Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit untuk periode Bulan Januari s.d. September 2014 dan 2013 sebesar Rp 17.918.710.716 dan Rp 13.596.790.861

95

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 36.

Beban Amortisasi dan Penyisihan Merupakan beban penyisihan piutang, penghapusan piutang dan penurunan nilai Pinjaman yang diberikan untuk periode Bulan Januari s.d. September 2014 dan 2013 sebesar Rp 38.782.338.438,- dan Rp 382.440.705.715,-.

37.

Beban Pendidikan dan Pelatihan Merupakan beban pendidikan dan pelatihan intern maupun eksternal, workshop dan seminar untuk periode Bulan Januari s.d. September 2014 dan 2013 sebesar Rp 13.751.576.290 dan Rp 18.167.686.543

38.

Uang Kelebihan Lewat Waktu Merupakan uang kelebihan lewat waktu yang berasal dari kredit usaha gadai yang diperhitungkan sebagai pendapatan perusahaan untuk periode Bulan Januari s.d. September 2014 dan 2013 sebesar Rp 0 dan Rp 25.795.682.873. Uang kelebihan lewat waktu mulai tahun 2013 dialihkan menjadi Hutang Dana Kepedulian Sosial sesuai perjanjian kredit dengan nasabah. Untuk tahun 2013 pendapatan uang kelebihan lewat waktu sebesar Rp 44.739.678.332 telah dialihkan dialihkan menjadi Hutang Dana Kepedulian Sosial.

40.

Pendapatan Jasa Giro Merupakan pendapatan bunga atas rekening giro bersih setelah dikurangi pajak untuk periode Bulan Januari s.d. September 2014 dan 2013 sebesar Rp 1.129.532.209 dan Rp 1.296.960.929

41.

Pendapatan Lainnya Pendapatan lainnya adalah pendapatan denda keterlambatan angsuran kredit, pendapatan dari bongkaran bangunan, pendapatan parkir, pendapatan pemulihan CKPN, dan lain-lain. Januari s.d September 2014 Rp a. Pendapatan Lain-lain Pendapatan Denda Angsuran/Keterlambatan Kredit Pendapatan Administrasi Lelang Laba Penjualan Barang Lelang Perusahaan, Barang Jaminan yang Disisihkan dan Marhun yang Disisihkan Kartu Nasabah Hilang Pendapatan Selisih Perhitungan Kas Pendapatan dari Pemulihan Kredit Pendapatan Pemulihan Cadangan Kerugian Karena Penurunan Nilai PYD Lainnya Sub Jumlah b. Beban Lain-lain Rugi Penjualan Barang Lelang Perusahaan, Barang Jaminan yang Disisihkan dan Marhun yang Disisihkan Rugi Pertukaran/Pengalihan Aset Tetap Sub Jumlah Jumlah

96

Januari s.d September 2013 Rp

6.229.489.783 12.413.932.330

10.054.821.967 2.366.781.296

126.884.275 338.115.844 12.742.874 60.881.281

2.564.359.567 357.161.305 84.268.723 1.315.781

37.921.980.883 3.050.615.676 60.154.642.946

17.944.476.806 477.391.089 33.850.576.534

(5.328.749.422) -(5.328.749.422) 54.825.893.524

(3.062.594) -(3.062.594) 33.847.513.940

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 43.

Perikatan Jangka Panjang a. Perikatan dengan PT Harco Indah Pada tahun 1968, Perusahaan dengan PT Harco Indah, secara bersama-sama telah menandatangani Akta Persetujuan No. 224 tanggal 30 Mei 1968 Notaris Mohamad Said Tadjoedin, S.H., akta ini telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Perjanjian Tambahan No.178, tanggal 30 Juni 1988 dengan Notaris Buniarti Tjandra, S.H. selanjutnya dibuat “Perjanjian Build Operate and Transfer” (BOT). Berdasarkan Perjanjian BOT tersebut, PT Harco Indah berkewajiban membangun, mengelola dan menyerahkan kepada Perusahaan selambat-lambatnya pada tanggal 21 Oktober 2000, gedung yang berlokasi di Jl. Samanhudi Raya No.133, Jakarta Pusat dalam keadaan baik dan dapat dioperasikan. Pada tanggal 27 Januari 1997 gedung tersebut terbakar, sehingga tidak memenuhi persyaratan untuk diserahkan sebagaimana diatur dalam perjanjian BOT karena tidak dapat dioperasikan. Berdasarkan pasal 2 Akta Perjanjian Tambahan No.178 tanggal 30 Juni 1988 Notaris Buniarti Tjandra, S.H., apabila terjadi kebakaran/huru-hara, maka PT Harco Indah wajib membangun kembali gedung sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan, dan PT Harco Indah mempunyai hak perpanjangan waktu hak guna penuh untuk jangka waktu selama gedung dilaksanakan perbaikan. PT Harco Indah wajib menyerahkan Gedung HARCO beserta fasilitasnya yang melekat pada gedung tersebut pada Perusahaan pada tanggal 30 Nopember 2005 tanpa syarat dengan kondisi baik dan layak pakai serta sebelumnya telah diadakan pengecatan secara menyeluruh dan semua sarana/fasilitas dapat berfungsi dengan baik. Pada tanggal 30 Nopember 2005 PT Harco Indah telah menyerahkan Gedung HARCO beserta fasilitasnya yang melekat pada gedung tersebut kepada Perusahaan dengan kondisi baik, layak pakai dan semua sarana/fasilitas dapat berfungsi dengan baik. Selanjutnya gedung HARCO Pasar Baru tersebut disewakan senilai Rp 32.749.772.728 (bersih setelah pajak) kepada PT Harco Indah untuk jangka waktu 20 tahun (terhitung sejak tanggal 1 Desember 2005 sampai dengan 30 Nopember 2025) sesuai dengan Surat Perjanjian yang dikukuhkan dengan Akta No.6 tanggal 17 Nopember 2005, Notaris Buniarti Tjandra, S.H. b. Perikatan dengan PT Graha Asadhana Pada tahun 1993, Perusahaan dengan PT Graha Asadhana secara bersama-sama telah menandatangani perjanjian KSO No.62/UTE/IX/93 dan No.015/GA/DIR.UM/0993 tanggal 1 September 1993 tentang Pemanfaatan Tanah PT Pegadaian di Jl. Salemba Raya No.2, Jakarta Pusat untuk Perkantoran dan Pertokoan dengan sistem Build Operate and Transfer (BOT). PT Graha Asadhana bersedia membangun Perkantoran dan Pertokoan atas biaya PT Graha Asadhana dan selanjutnya akan mengelola secara komersial sesuai dengan ketentuan perjanjian. Perusahaan memberikan hak penuh untuk mengelola gedung selama jangka waktu 20 tahun terhitung mulai tanggal pengoperasian komersil. Tanggal pengoperasian adalah tanggal peresmian penggunaan gedung paling lambat tanggal 28 Pebruari 1995. PT Graha Asadhana wajib membayar uang tunai kepada Perusahaan sebesar Rp 1.000.000.000 yang 97

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) dibayar 50% pada saat ditandatangani perjanjian ini dan 50% lagi pada saat pembangunan dinyatakan selesai. Selama jangka waktu pengelolaan PT Graha Asadhana wajib membayar uang tunai sebesar Rp 140.000.000 pertahun kepada Perusahaan. Pembayaran tahun pertama paling lambat tiga bulan sebelum ulang tahun pertama pengoperasian komersial, sedangkan pembayaran tahunan berikutnya wajib dilunasi paling lambat setiap tiga bulan setelah ulang tahun berikutnya tanggal pengoperasian komersial. Akun yang mencatat penerimaan dari PT Graha Asadhana adalah Pendapatan Lain-lain. PT Graha Asadhana wajib mengelola dan memelihara gedung, agar pada akhir jangka waktu pengelolaan, gedung diserahkan kepada perusahaan dalam keadaan terawat baik, lengkap dan layak untuk dioperasikan sebagai gedung perkantoran dan pertokoan komersial. c. KSO Pertokoan Komersial (Cimahi) Pada tahun 2005, Perusahaan dengan PT Tapak Sarana secara bersama-sama telah menandatangani perjanjian KSO No. 397/SP.100231/2005 dan No.001/TS/PGDN/BOT/ 07/05 tanggal 07 Juli 2005 tentang Pemanfaatan Tanah PT Pegadaian di Jl. Pasar Atas No.68, Cimahi, Jawa Barat untuk Pertokoan Komersial dengan sistem Build Operate and Transfer (BOT). PT Tapak Sarana bersedia membangun Perkantoran dan Pertokoan atas biaya PT Tapak Sarana dan selanjutnya akan mengelola secara komersial sesuai dengan ketentuan perjanjian. Selama masa pembangunan PT Tapak Sarana wajib mengasuransikan gedung dalam masa pembangunan (construction all risk) tidak terbatas pada bahaya kebakaran, gempa bumi, huru-hara dan bencana alam lainnya. PT Tapak Sarana wajib membayar uang kompensasi sejumlah Rp 1.558.884.000 dengan jadwal pembayaran sebagai berikut: - Tahap pertama : 10% (sepuluh persen) dari pembayaran kompensasi yaitu sebesar Rp 155.888.400 dibayarkan pada saat penandatanganan Perjanjian. - Tahap kedua : 40% (empat puluh persen) dari pembayaran kompensasi yaitu sebesar Rp 623.553.600 dibayarkan enam bulan setelah penandatanganan Perjanjian. - Tahap ketiga : 50% (lima puluh persen) dari pembayaran kompensasi yaitu sebesar Rp 779.442.000 dibayarkan lima belas bulan setelah penandatanganan Perjanjian. Perusahaan memberikan hak penuh untuk mengelola gedung selama jangka waktu 20 tahun terhitung mulai tanggal pengoperasian komersial yaitu tanggal 1 April 2006 sampai dengan 31 Maret 2026. Tanggal dimulainya pengoperasian adalah tanggal peresmian penggunaan gedung paling lambat tanggal pertama setelah masa persiapan pengoperasian komersial gedung berakhir. Selama masa pengelolaan, PT Tapak Sarana wajib mengasuransikan gedung atas nama Perusahaan tidak terbatas pada bahaya kebakaran, gempa bumi, huru-hara, dan bencana alam lainnya dengan klausul all risk and full covered. PT Tapak Sarana wajib mengelola dan memelihara gedung agar pada akhir jangka waktu pengelolaan, gedung diserahkan kepada perusahaan dalam keadaan terawat baik lengkap dan layak untuk dioperasikan sebagai gedung pertokoan komersial. Perusahaan baru menerima pembayaran uang kompensasi tahap pertama (10% atau sebesar Rp 155.888.400) dan pembangunan tersebut berdasarkan Memorandum Perusahaan No.17/UL/I/2007, tanggal 29 Januari 2007 baru mencapai sekitar 33,60%. Berdasarkan hasil pembahasan antara kedua belah pihak (PT Pegadaian (Persero) dengan PT Tapak Sarana) tanggal 22 Januari 2007 dan Surat Pernyataan PT Tapak Sarana No. 0021/Dir-Bks/01/07 tanggal 23 Januari 2007, apabila sampai dengan tanggal 14 Maret 2007 PT Tapak Sarana tidak bisa membayar kekurangan uang kompensasi, 98

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) maka kontrak/PKS bersedia diputus sampai dengan waktu yang ditentukan.. Berkenaan dengan kegagalan PT Tapak Sarana memenuhi kewajibannya untuk membayar kompensasi Tahap II dan III sebagaimana diuraikan di atas, Perusahaan telah mengajukan gugatan wanprestasi melalui Pengadilan Negeri Bale Bandung dengan nomor gugatan 52/PDT.G/2009/PN.BB tanggal 27 April 2009. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung yang dihadiri Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat No. 52/PDT.G/2009/PN.BB tanggal 31 Agustus 2009 gugatan Penggugat dikabulkan sebagian oleh Pengadilan sebagai berikut: - Menyatakan bahwa PT Tapak Sarana (Tergugat) telah melakukan wanprestasi atas perjanjian kerjasama (PKS) yang telah dibuat. - Menghukum Tergugat untuk membayar uang sebesar Rp 2.805.991.200 (dua milyar delapan ratus lima juta sembilan ratus sembilan puluh satu ribu dua ratus rupiah) kepada penggugat. - Menghukum Tergugat untuk menyerahkan Proyek Pembangunan Pertokoan komersial dengan sistem BOT dan menyerahkan kepemilikan Bangunan Pertokoan Komersial dengan sistem BOT tersebut yang telah berdiri di Cabang PT Pegadaian (Persero) Cimahi dari Tergugat kepada Penggugat. Atas putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung tersebut pihak Tergugat telah mengajukan permohonan banding dengan suratnya No.45/Pdt.BD/2009/PN.BB tanggal 11 September 2009. Proses Banding atas Kasus BOT Cimahi, telah diputus oleh Pengadilan Tinggi Bandung Nomor: 111/Pdt/2010/PT.BDG. tanggal 22 Juli 2010 yang dilanjutkan dengan proses Kasasi yang telah diputus oleh Mahkamah Agung Nomor:1508/K/PDT/2011 tanggal 10 Januari 2012. Dengan demikian hubungan kerjasama dengan PT Tapak Sarana telah berakhir. Selanjutnya telah diajukan Permohonan Eksekusi berdasarkan surat yang ditujukan kepada Ketua Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 3 April 2014 perihal: Permohonan Eksekusi/Pelaksanaan Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1508 K/Pdt/2011 jo Nomor: 111/Pdt/2010/PT.BDG jo Nomor: 52/Pdt.G/2009/PN.BB. 44.

Informasi Lain-Lain 1. Sengketa Hubungan Industrial karena Pemutusan Hubungan Kerja. a. Sengketa Pemutusan Hubungan Kerja yang diperiksa di Pengadilan Hubungan Industrial Denpasar antara Perusahaan dengan Dodok Sutiyono, Nora Idaningsih dan Paulina A. Lewokeda, dengan Register Perkara Nomor: 01/PHI/2013/PN.DPS yang telah diputus bahwa Pengadilan Hubungan Industrial Denpasar mengabulkan gugatan dari Perusahaan dan menyatakan Dodok Sutiyono, Nora Idaningsih dan Paulina A. Lewokeda putus hubungan kerja dengan Perusahaan berdasarkan Putusan Nomor: 01/PHI/2013/PN.DPS tanggal 31 Juli 2013 yang telah diajukan Kasasi berdasarkan Memori Kasasi tanggal 27 Agustus 2013 yang saat ini masih dalam proses pemeriksaan dan menunggu Putusan dari Mahkamah Agung. b. Sengketa Pemutusan Hubungan Kerja yang diperiksa di Pengadilan Hubungan Industrial Jakarta antara Perusahaan dengan Arnold Nainggolan, dengan Register Perkara Nomor: 14/PHI.G/2013/PN.JKT.PST yang telah diputus bahwa Pengadilan Hubungan Industrial Jakarta yang menolak gugatan dari Perusahaan dan menyatakan Arnold Nainggolan tidak pernah terputus hubungan kerja dengan Perusahaan berdasarkan Putusan Nomor: 14/PHI.G/2013/PN.JKT.PST tanggal 24 Mei 2013 yang telah diajukan Kasasi berdasarkan Memori Kasasi tanggal 12 Juni 2013 yang saat ini masih dalam proses pemeriksaan dan menunggu Putusan dari Mahkamah Agung. 99

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) c. Sengketa Pemutusan Hubungan Kerja a.n. Rini Sulastri, Karyawati CPP Pasar Kordon, Kantor Wilayah X Bandung. Pendaftaran ke Pengadilan Hubungan Industrial Bandung dengan Register Nomor: 90/G/2014/PHI/PN.Bdg tanggal 16 Mei 2014. Saat ini sedang dilakukan proses sidang Pemeriksaan Gugatan di Pengadilan Negeri Bale Bandung. d. Sengketa Pemutusan Hubungan Kerja a.n. Paulus Zacharias, karyawan CPP Pasar Baru, Kantor Wilayah VII Depnasar. Pendaftaran ke Pengadilan Hubungan Industrial Kupang dengan Register Nomor 11/Pdt-Sus_PHI/2014/PN.KPG. Saat inni sedang dilakkukan agenda Putusan tanggal 4 September 2014 dengan Putusan PHK di Pengadilan Negeri Kupang. 2. Perkara Pajak . Penanganan Kasus Sengketa PajakKurang Bayar PPN Barang dan Jasa Masa Januari s.d Desember 2009 di Pengadilan Pajak dengan kerugian sebesar Rp 61.499.700.010,-. Saat ini dimulainya persidangan berdasarkan Surat Panggilan dari Pengadilan Pajak Nomor Pemb.20/PAN.6/2014. 3. Perkara Perdata a. Gugatan Perdata (wanprestasi) atas perjanjian kerjasama BOT Cimahi PT. Tapak Sarana Bandung dengan Register Perkara Nomor: 1508 K/PDT/2011. Saat ini masih dalam proses permohonan Eksekusi di Pengadilan Negeri Bale Bandung (aan maning Eksekusi ke II PT.Tapak Sarana Bandung). b. Gugatan Perdata kepada Sri Wahyuharini terhadap Kerugian Perusahaan karena adanya perbuatan melawan hukum berupa Gadai Fiktif di UPC Karangrejo-CPP Banyumanik yang telah diputus oleh Hakim dengan Putusan Nomor 42/Pdt.G/2012/PN.BTL tanggal 11 April 2013 dengan mengabulkan gugatan Perusahaan dan bila tidak ada upaya hukum oleh Tergugat segera dilakukan eksekusi ke Pengadilan Negeri Bantul. 4. Perkara Pidana a. Perkara Tindak Pidana Korupsi atas tindakan penyimpangan produk Krista di CPP Pungkur Bandung pada tahun 2008 s.d 2010. Perkara masih dalam proses penyidikan di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat yang telah sampai pada tahap pemeriksaan Saksi Ahli. b. Perkara Tindak Pidana Korupsi atas penyimpangan produk Krista di CPPP Cikudapateuh Bandung pada tahun 208 s.d 2010. Perkara masih dalam proses Penyidikan di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. c. Perkara Tindak Pidana Korupsi atas tindakan penyimpanganbproduk Kreasi di CPP Merauke dan UPC Kuprik pada tahun 2008 s.d 2010. Perkara masih dalam proses Penyidikan di Kejaksaan Tinggi Merauke. d. Perkara Tindak Pidana Korupsi atas tindakan penyimpangan produk Krista di CPP Malalayang dan UPC Tanawangko pada tahun 2008 s.d 2009. Perkara masih dalam proses penyidikan di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara. e. Perkara Tindak Pidana Korupsi di UPC Atapange Kabupaten Wajo, dimana pelaku telah dinyatakan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Polres Wajo dalam Penetapan DPO Nomor C.2.01/72/XI/2011/Reskrim tanggal 11 November 2011, dan sampai saat ini masih berstatus Penyidikan. f. Perkara Tindak Pidana Penggelapan dalam jabatan dan penipuan yang terjadi di CPP Karawaci dimana pelaku telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Polres Tangerang Kota dalam Penetapan DPO Nomor DPO/-III/2012/Reskrim pada bulan Maret 2011, dan sampai saat ini masih berstatus Penyidikan.

100

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 45. Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan geografis dibagi dalam 5 (lima) wilayah yang terdiri dari: Wilayah

Daerah Operasi

Sumatera

Pulau Sumatera

Jawa

Pulau Jawa

Kalimantan

Pulau Kalimantan

Bali & Nusa Tenggara

Pulau Bali dan Nusa Tenggara

Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulmapa)

Pulau Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya

Jumlah Kantor Wilayah dan Kantor Cabang 3 (Tiga) Kantor Wilayah yang terdiri dari 786 Kantor Operasional 5 (Lima) Kantor Wilayah yang terdiri dari 2.104 Kantor Operasional 1 (Satu) Kantor Wilayah yang terdiri dari 364 Kantor Operasional 1 (Satu) Kantor Wilayah yang terdiri dari 463 Kantor Operasional 2 (Dua) Kantor Wilayah yang terdiri dari 739 Kantor Operasional

Informasi segmen Perusahaan adalah sebagai berikut : a. Pendapatan Usaha Menurut Wilayah Januari s.d September Januari s.d September 2014 2013 Rp Rp Sumatera Jawa Kalimantan Bali dan Nusa Tenggara Sulawesi, Maluku dan Papua Jumlah Pendapatan Usaha

892.094.477.425 2.571.133.781.913 478.797.730.257 585.665.064.868 1.042.214.640.704 5.569.905.695.167

953.873.277.924 2.808.675.444.337 486.660.335.556 642.362.572.127 1.072.771.690.582 5.964.343.320.526

b. Hasil Usaha Menurut Wilayah Januari s.d September Januari s.d September 2014 2013 Rp Rp Sumatera Jawa Kalimantan Bali dan Nusa Tenggara Sulawesi, Maluku dan Papua Jumlah Laba Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Laba Sebelum PPh Badan

291.549.454.173 192.552.549.284 195.063.036.521 235.049.525.227 406.520.127.791 1.320.734.692.995 55.955.425.733 1.376.690.118.728

101

388.144.852.213 183.822.002.706 221.659.168.439 304.212.891.156 477.076.047.870 1.574.914.962.384 60.940.599.410 1.635.855.561.794

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) c. Aset Menurut Wilayah 30 September 2014 Rp Sumatera Jawa Kalimantan Bali dan Nusa Tenggara Sulawesi, Maluku dan Papua Jumlah Aset

1.674.116.687.347 31.998.285.691.993 950.900.818.869 1.216.752.370.702 1.405.708.987.014 34.243.438.083.548

31 Desember 2013 Rp 760.926.143.954 30.889.420.622.259 404.358.678.721 638.678.211.949 775.972.968.462 33.469.356.625.345

d. Aset Tetap Menurut Wilayah 30 September 2014 Rp Sumatera Jawa Kalimantan Bali dan Nusa Tenggara Sulawesi, Maluku dan Papua Jumlah Aset Tetap

397.334.985.604 3.664.492.382.067 161.367.651.555 247.957.238.920 196.647.956.454 4.667.800.214.600

31 Desember 2013 Rp 320.654.400.262 3.638.049.627.810 159.303.154.383 249.777.242.014 201.789.496.659 4.569.573.921.128

e. Beban Penyusutan Aset Tetap Menurut Wilayah Januari s.d September Januari s.d September 2014 2013 Rp Rp Sumatera Jawa Kalimantan Bali dan Nusa Tenggara Sulawesi, Maluku dan Papua Jumlah Beban Penyusutan Aset Tetap

f.

10.618.292.188 66.643.653.720 5.696.848.758 5.471.782.726 10.469.828.455 98.900.405.847

11.074.190.424 32.153.409.498 5.201.122.525 4.534.538.467 9.984.629.386 62.947.890.300

Liabilitas Menurut Wilayah 30 September 2014 Rp Sumatera Jawa Kalimantan Bali & Nusa Tenggara Sulmapa Jumlah Liabilitas

72.967.180.271 23.380.237.427.796 23.524.319.043 20.676.091.184 75.643.363.799 23.632.558.326.903

102

31 Desember 2013 Rp 49.698.868.624 22.959.227.791.393 16.964.461.688 25.962.378.341 58.881.124.907 23.110.734.624.953

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 46.

Transaksi Pihak-pihak Berelasi a. Sifat Hubungan dangan Pihak - Pihak Berelasi

Pihak-pihak berelasi PT Balai Lelang Artha Gasia Yayasan Kesejahteraan Pegadaian Permata Dana Pensiun Pegadaian PT Bank BRI (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank BNI (Persero)Tbk PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Askrindo (Persero) Direksi dan Dewan Pengawas Pemerintah Pusat PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Syariah Mandiri, Tbk

PT Bank Permata, Tbk PT Bank SDKI Syariah, Tbk

Sifat Hubungan dengan Pihak-pihak Berelasi Entitas Anak Berelasi Berelasi Berlasi Berelasi Berelasi Berelasi Berelasi Berelasi Berelasi Berelasi Berelasi Berelasi Berelasi

Sifat Transaksi Tidak Ada Tidak Ada Setoran Dana Pensiun Rekening Giro dan Fasilitas Kredit Modal Kerja Rekening Giro dan Fasilitas Kredit Modal Kerja Rekening Giro dan Fasilitas Kredit Modal Kerja Imbalan Jasa Pertanggungan Imbalan Jasa Pertanggungan Remunerasi Fasilitas Kredit Modal Kerja Rekening Giro dan Fasilitas KMK Rekening Giro dan Fasilitas Pembiayaan Rekening Giro dan Fasilitas Pembiayaan Rekening Giro dan Fasilitas Pembiayaan

b. Bank 30 September 2014 Rp PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Jumlah

85.028.077.056 9.187.286.250 13.350.546.959 19.750.513.602 127.316.423.867

31 Desember 2013 Rp 79.944.917.513 21.550.427.911 5.321.818.883 11.746.309.084 118.563.473.391

c. Pinjaman Bank 30 September 2014 Rp

31 Desember 2013 Rp

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Jumlah

3.474.743.795.851 3.923.606.532.255 4.107.915.140.488 439.456.138.078 11.945.721.606.672

5.211.654.100.125 3.602.519.238.164 3.455.533.696.351 140.132.182.615 12.409.839.217.255

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Syariah PT Bank DKI Syariah (Sindikasi) PT Bank DKI Syariah Jumlah Pihak Ketiga Jumlah Pinjaman Bank

2.560.253.068.906 204.973.325.888 1.000.000.000.000 200.000.000.000 3.965.226.394.794 15.910.948.001.466

1.783.826.228.132 204.982.544.541 1.000.000.000.000 200.000.000.000 3.188.808.772.673 15.598.647.989.928

103

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Transaksi dengan pihak-pihak berelasi menggunakan kebijakan harga dan syarat transaksi yang disepakati oleh para pihak. 47. Manajemen Risiko PT Pegadaian (Persero) yang bergerak di bidang penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai pada Triwulan III tahun 2014 ini menghadapi risiko sebagai berikut : 1. Risiko Operasional Risiko Operasional yaitu risiko yang disebabkan karena ketidakcukupan dan atau kurang berfungsinya proses internal, adanya kesalahan atau penyalahgunaan wewenang oleh pegawai, kegagalan sistem, bencana alam dan problem ekstemal lainnya yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan. Sampai dengan Triwulan III tahun 2014 terdapat 5 Risiko Operasional terbesar sebagai berikut : A.

Risiko Saldo Aktiva yang Tidak Produktif Penurunan harga emas secara signifikan akan mempengaruhi operasional perusahaan dalam bentuk meningkatnya jumlah saldo aktiva tidak produktif (BJDPL). Penurunan ini menyebabkan harga dasar minimal lelang lebih tinggi daripada harga jual emas, sehingga apabila dilakukan penjualan atas barang jaminan jatuh tempo yang tidak ditebus oleh nasabah akan menimbulkan kerugiaan perusahaan. Besarnya kerugian adalah selisih harga jual lelang dengan kewajiban nasabah (Uang pinjaman + sewa modal+ biaya lelang).

Seiring dengan menurunnya harga emas dan adanya kebijakan discount Sewa Modal (SM), jumlah Saldo Aktiva Tidak Produktif (BJDPL) pada akhir September tahun 2014 sebesar Rp 168 miliar. Jika dilihat saldo BJDPL pada akhir Triwulan I 2014 Rp 1.028 miliar maka terjadi penurunan sebesar Rp 914 miliar (544%). Kebijakan penurunan SM/discount cukup efektif untuk mengurangi jumlah saldo BJDPL, namun di sisi lain memiliki konsekuensi hilangnya potensi pendapatan SM bagi perusahaan. Dengan asumsi penebusan barang dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2014, maka Perusahaan kehilangan potensi Pendapatan SM sebesar Rp 11,9 miliar.

104

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) B.

Tidak Tercapainya Target Omset Beberapa faktor penyebab antara lain : 1) Terjadinya penurunan harga emas sehingga terjadinya penurunan Standar Taksiran Logam (STL) yang lebih rendah dari perkiraan RKAP tahun 2014 sebesar Rp. 530.000,2) Kualitas pelayanan kepada nasabah masih rendah dan belum standar. 3) Kecepatan pelayanan di unit Cluster menjadi lambat. Tidak dinilainya berlian yang berkualifikasi rendah karena kurangnya kompetensi penaksir. 4) Taksiran terlalu rendah.

C. Risiko Teknologi Alat Menaksir Merupakan risiko yang dihadapi perusahaan terkait dengan semakin canggihnya onum/sindikat emas palsu yang memasukkan Barang Jaminan yang sulit dideteksi oleh Penaksir di UPC dan Cabang karena masih sederhananya alat penaksir yang digunakan 2. Risiko Bisnis Risiko Bisnis yaitu risiko yang berhubungan dengan posisi kompetitif dan prospek Perusahaan untuk berhasil dalam pasar yang terus berubah. Persaingan bisnis kini antara Lembaga Keuangan, Bank maupun Non Bank kini semakin ketat, saling berlomba mengucurkan kredit kepada masyarakat dengan berbagai keunggulan dan kemudahan. Keunggulan tersebut menyangkut produk, harga, saluran distribusi maupun pelayanan. Jenis produk yang ditawarkan pun sangat bervariasi dan berbagai kemudahan yang diberikan dalam proses pengajuannya, sehingga mempengaruhi pangsa pasar perusahaan. Selain itu, dengan diberlakukannya Undang-undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan persaingan tidak sehat sejak tanggal 5 Maret 2000 dan perkiraan akan diterbitkannya Undang-undang Gadai akan meningkatkan persaingan. 3. Risiko Hukum Risiko Hukum yaitu risiko yang timbul sebagai akibat lemahnya aspek yuridis yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan, antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, tiadanya undang-undang yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti syarat syahnya suatu pengikatan jaminan yang diagunkan debitur. Risiko Peraturan Pemerintah Mengingat kegiatan usaha Perusahaan berhubungan dengan kepentingan umum, maka biasanya Pemerintah senantiasa melakukan pengawasan secara ketat melalui berbagai peraturan. Munculnya peraturan-peraturan baru yang ditetapkan Pemerintah dapat menimbulkan dampak yang cukup berarti bagi perusahaan apabila berpengaruh pada adanya perubahan atau penyesuaian dalam kegiatan operasional, salah satunya adalah dengan diberlakukannya Undang-undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan persaingan tidak sehat sejak tanggal 5 Maret 2000 dan perkiraan akan diterbitkannya Undang-undang Gadai. 4. Risiko Pasar Risiko Pasar yaitu risiko yang disebabkan oleh terjadinya pergerakan variabel pasar, seperti pergerakan nilai agunan terutama harga emas dan gejolak pasar yang dapat mempengaruhi tingkat suku bunga pinjaman, Risiko Pasar memiliki sub risikio sebagai berikut :

105

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) A.

Risiko Pendanaan Dalam memberikan pinjaman kepada nasabah, Perusahaan menghadapi kemungkinan risiko yang terkait dengan pendanaan, yaitu kemungkinan Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran jangka pendek. Hal itu dapat disebabkan oleh terjadinya fluktuasi tingkat bunga di pasar, dan terkait dengan struktur permodalan, sehingga kemampuan Perusahaan untuk memberikan pinjaman menjadi berkurang. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan pendapatan dan akhirnya akan menurunkan pertumbuhan tingkat keuntungan Perusahaan. Risiko Pendanaan terdiri dari: 1) Risiko Likuiditas dan Solvabilitas Adalah kemungkinan PT Pegadaian (Persero) tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran jangka pendek dan jangka panjang kepada para krediturnya. Risiko ini muncul apabila terjadi : a. Kreditur secara bersama menarik atau tidak memperpanjang pinjaman jangka pendeknya. b. Belum adanya kreditur pengganti. c. Kinerja keuangan menurun sehingga kepercayaan investor juga menurun. Probabilitas risiko ini muncul relatif kecil, hal ini dikarenakan :  Current Ratio Pegadaian 165,58%, dimana 1,25% dari total aset merupakan kas dan setara kas sedangkan 93,2% merupakan outstanding pinjaman dengan jangka waktu kredit (cash collection) 4 bulan, sedangkan sebagian besar utang berjangka waktu kurang dari 1 tahun.  Terkait dengan kinerja keuangan, kepercayaan investor terlihat dari penilaian Pefindo untuk Obligasi PT Pegadaian (Persero) mendapat rating AA+ (double A plus; stable outlook) klasifikasi investment grade.  Telah dilakukannya portofolio sumber pendanaan jangka pendek yang berasal dari 5 (lima) kreditur perbankan.  Kondisi politik dan ekonomi relatif stabil sebelum dan setelah dilaksanakannya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. 2) Risiko Suku Bunga Adalah risiko yang terjadi karena fluktuasi tingkat suku bunga di pasar sehingga akan berdampak pada kenaikan cost of fund maupun penurunan laba. Di samping ltu, naiknya tingkat suku bunga sumber pendanaan Perusahaan, tidak serta merta dapat langsung diberlakukan kepada nasabah yang masih memiliki pinjaman sehingga mengurangi kemampuan Perusahaan unluk meningkatkan pendapatan. Risiko ini muncul apabila terjadi : Kondisi makro ekonomi tldak kondusif sehingga tingkat suku bunga meningkat. Kenaikan lending rate tidak dapat segera diberlakukan dengan pertimbangan daya beli masyarakat menurun (Inflasi sangat tinggi). Oleh karena itu suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang. Pada saat menghitung suku bunga efektlf, perusahaan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Probabilitas risiko ini muncul relatif kecil, hal ini dikarenakan:  Keputusan untuk menaikkan atau menurunkan lending rate sepenuhnya berada di bawah kontrol Manajemen.  Penundaan kenaikan lending rate dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan kinerja keuangan

106

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 3) Risiko Permodalan Adalah risiko yang muncul terkait dengan struktur permodalan atau rasio antara jumlah utang dengan jumlah ekuitas. Munculnya risiko ini merupakan akumulasi dari risiko operasi dan risiko financial leverage. Risiko ini muncul apabila terjadi: a. Aktivitas operasional berfluktuasi sehingga pendapatan yang diterima berfluktuasi. b. Meningkatnya Debt to Equity Ratio (DER) yaitu perbandlngan antara jumlah utang dengan jumlah ekuitas c. Rendahnya retained earning dibanding ekspansi usaha Probabilitas risiko ini perlu diiperhatikan, hal ini dikarenakan :  Pertumbuhan usaha dari tahun sebelumnya menunjukkan penurunan sebesar 2,48%.  Pencapaian target 2014 sampai dengan Triwulan III 2014 sebesar 45,9%  Mengingat utang selama ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, maka biaya bunga yang timbul berbanding lurus dengan pendapatan perusahaan. B.

Fluktuasi Harga Emas

Berikut adalah fluktuasi harga emas Bulan Januari sampai dengan September 2014

Sumber : www. Kitco.com

Sampai dengan Triwulan III I/2014 kejayaan harga emas belum kembali seperti yang terjadi pada tanggal 02 Januari 2013 dimana mencapai US$1.694 per troy ounce atau pada tanggal 4 oktober 2012 yang mencapai US$1.791 per troy ounce. Data dari www.kitco.com menunjukkan harga emas pada tanggal 02 Januarl 2014 $ 1.225 per troy ounce sedangkan pada tanggal 30 September 2014 US$1.216,50 per troy ounce (mengalami penurunan 0,74%). Melemahnya harga enas karena faktor – faktor sebagai berikut : 1) Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS dan ekspektasi suku bunga AS akan naik lebih cepat dari yang diharapkan merupakan faktor kunci yang menekan harga emas. 2) Berkurangnya daya tarik emas sebagai aset safe-heaven walaupun isu keamanan di Suriah cukup sensitif. 3) Pembatasan impor emas di India dan China.

107

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 5. Risiko Reputasi Risiko Reputasi yaitu risiko yang disebabkan adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha perusahaan, atau adanya persepsi negatif terhadap perusahaan, Risiko Reputasi memiliki sub risiko sebagai berikut : Risiko Keamanan Risiko keamanan merupakan risiko perusahaan yang dihadapi sehubungan dengan situasi keamanan yang kurang/tidak kondusif yang ditandai dengan semakin meningkatnya tindak kriminal dengan berbagai modus operandi, di mana Pegadaian menjadi salah satu sasaran kejahatan/perampokan. Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam mengurangi risiko ini adalah : a. Mengasuransikan barang jaminan milik nasabah dan seluruh aset Perusahaan. b. Mengasuransikan pinjaman yang disalurkan kepada nasabah untuk Kredit Angsuran Fidusia (Kreasi). c. Menempatkan aparat keamanan (TNI dan Kepolisian) di Cabang PT Pegadaian dan meningkatkan sistem penyimpanan barang jaminan, antara lain : pemasangan alarm, penggunaan CCTV, teralis dan penempatan brankas/kluis. d. Membangun kerjasama penanganan keamanan untuk daerah yang tergabung (cluster) sehingga lebih efisien. e. Melibatkan keamanan lingkungan setempat. f. Mengadakan pelatihan dan penerapan SMK3 di lingkungan perusahaan 49. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan isi dari laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi untuk terbit tanggal 10 Oktober 2014.

108

More Documents from "Nurhidayah"