Laporan_praktik_asuhan_kebidanan_ibu_ham.docx

  • Uploaded by: Nurhidayah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan_praktik_asuhan_kebidanan_ibu_ham.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 6,984
  • Pages: 37
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini tanpa suatu halangan apapun. Laporan yang berjudul “Laporan Praktik Asuhan Kebidanan Ibu Hamil” ini disusun untuk memenuhi tugas praktek PKK I semester III tahun akademik 2018 - 2019. Laporan ini merupakan laporan individu selama melakukan praktik klinik di Puskesmas wonomulyo pada tanggal 28 Januari 2019 sampai tanggal 15 maret 2019. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga loparan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Polewali, 21 maret 2019

Penulis

i

1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................................Error! Bookmark not defined. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3 BAB II ........................................................................................................................... 6 TINJAUAN TEORI ...................................................................................................... 6 BAB III ....................................................................................................................... 26 PENDOKUMENTASIAN SOAP ............................................................................... 26 BAB V......................................................................................................................... 34 PENUTUP ................................................................................................................... 34 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 36

2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita di Dunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapat penatalaksanaan yang benar. Karena ini semua berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas wanita. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan dengan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini kehamilan resiko tinggi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care dapat mengurangi angka kematian ibu. Asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Dalam pelayanan antenatal terdapat standar minimal termasuk “10 T” : Timbang berat badan dan ukur TB, ukur Tekanan Darah, nilai status gizi (LILA), pemeriksaan TFU, tentukan presentasi janin dan DJJ, Imunisasi TT, pemberian Tablet FE 90 tablet selama kehamilanya, Tes laboratorium, Tatalaksana kasus, Temu wicara (konseling) termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi serta KB paska persalinan. Di Puskesmas wonomulyo sudah berupaya untuk melakukan pemeriksaan ibu hamil dengan baik agar tidak terjadi kelainan atau komplikasi pada ibu hamil dapat terdeteksi sedini mungkin. Dengan demikian penulis mempelajari lebih mendalam tentang manajemen kebidanan pada ibu hamil normal, sehingga dapat menjaga kesehatan ibu dan janin, melaksanakan asuhan yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati dan merujuk bila terjadi komplikasi, serta memberi pendidikan kesehatan yang efektif, efisien dan sesuai dengan kebutahan ibu hamil.

3

Berdasarkan data diatas penulis mencoba melakukan studi kasus pada Ny.C umur 31 tahun G1P0A0, hamil 36 minggu yang dilaksanakan di Puskesmas wonomulyo, pada tanggal 11 maret 2019.

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dan untuk melaksanakan asuhan kebidanan langsung kepada pasien secara optimal ibu selama dalam kehamilan, persalinan, sehingga didapat ibu dan anak yang sehat. 2. Tujuan Khusus Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan kebidanan serta mendapat pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan, penulis diharapkan mampu : a.

Melakukan pengkajian data atau anamnesa pada ibu hamil dengan baik

b.

Menginterpretrasikan data dan menganalisa masalah untuk menegakkan diagnosa sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dengan baik

c.

Mengidentifikasi diagnoasa dan masalah potensial serta mengantisipasi data sesuai dengan kebutuhan pada ibu hamil dengan baik

d.

Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera secara mandiri, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dengan baik

e.

Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan cepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah sebelumnya sesuai dengan kebutuhan pada ibu hamil dengan baik

f.

Melaksanakan secara langsung asuhan yang efisien dan aman sehingga memenuhi kebutuhan pada ibu hamil dengan baik

g.

Mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan pada ibu hamil dengan baik

h.

Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dengan baik.

4

C. Manfaat Penulisan 1. Mahasiswa Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu hamil sehingga dapat digunakan sebagai berkas penulis didalam melaksanakan tugas sebagai bidan. 2. Institusi Pendidikan Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis. 3. Klien dan Keluarga Agar klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologi yang terjadi pada kehamilan fisiologi maupun psikologi serta masalah pada saat kehamilan sehingga timbul kesadaran bagi klien untuk memperhatikan kehamilanya. 4. Lahan Praktik Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan meningkatkan mutu pelayanan. 5. Masyarakat Merupakan informasi bagi masyarakat tentang perubahan fisiologi yang terjadi pada kehamilan baik secara biologis dan psikologi serta masalah pada kehamilan.

D. Ruang Lingkup Asuhan kebidanan ini dilaksanakan sesuai dengan program dari pendidikan, tempat praktik klinik yang dituju adalah Puskesmas wonomulyo.

5

BAB II TINJAUAN TEORI A. DEFINISI KEHAMILAN Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi dan diakhiri sampai adanya kelahiran janin dengan waktu hamil yang normal adalah 280 hari atau 9 bulan lebih 7 hari yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir seorang wanita (ilmu kebidanan, Prawirohardjo, 2009, hal. 89). Kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang terjadi dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus, pembentukan plasenta serta tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (ilm kebidanan, penyakit kandungan dan KB, Manuaba, 1998, hal. 95). Dari definisi kehamilan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kehamilan merupakan peristiwa alamiah, yang dialami oleh seluruh ibu yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.

B. TERJADINYA KEHAMILAN Untuk terjadinya kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi),

dan

implantasi

hasil

konsepsi.

(ilmu

kebidanan,

Prawiroharjo,2009,hal.139) a. Pembuahan (konsepsi) Pembuahan adalah suatu proses penyatuan antara sel amni dan sel telur di tuba fallopi, umumnya terjadi di ampula tuba, pada hari kesebelas sampai ke empat belas dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi sehingga siap untuk dibuahi, bila saat ini dilakukan coitus, sperma yang mengandung kurang lebih seratus sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel sperma dipancarkan ke bagian atas dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas uterus menuju tuba fallopi, disinilah ovum dibuahi. Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke viterus ovum. Setelah itu, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui sperma lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan kedua pronuklei yang disebut zigot, yang

6

terdiri atas acuan genetik dari wanita dan pria. Pembuahan mungkin akan menghasilkan XX zigot menurunkan bayi perempuan, dan XY zigot menurunkan bayi laki-laki. Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama tiga hari sampai stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakan kearah rongga rahim oleh arus dan getaran rambut getar (silia) serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba dalam kavum uteri pada tingkat blastula.(askeb 1, Ika pantiawati, dkk,2010,hal.45) b. Implantasi Setelah lima sampai tujuh hari setelah terjadi ovulasi terjadi, blastosit tiba dirahim dalam keadaan siap untuk implantasi. Produksi progesteron sedang pada puncaknya. Progesteron merangsang pembuluh darah yang kaya oksigen dan zat gizi untuk memberi pasokan pada endomentrium agar tumbuh dan siap menerima blastosit. Blastosit mengambang bebas di dalam rahim selama beberapa hari seraya terus berkembang dan tumbuh Kira-kira sembilan hari setelah pembuahan, blastosit yang kini terdiri atas beratu-ratus sel, mulai meletakan dirinya ke dinding rahim dengan penjuluran berupa spon dari sel-sel trofoblas. Penjuluran-penjuluran itu meliang

kedalam

endometrium.

Sel-sel

tersebut

tumbuh

menjadi

viluscorionik, yang belakangan akan berkembang menjadi placenta. Mereka melepas enzim-enzim yang menembus lapisan rahim dan menyebabkan jaringan terurai. Hal ini menyediakan sel darah kaya gizi yang memberi makan blastosit. Blastosit perlu waktu kira-kira 13hari agar tertanam dengan kuat. (askeb 1, Ika pantiawati, dkk,2010,hal.46)

7

C. DIAGNOSA KEHAMILAN 1. Tanda dan Gejala Kehamilan Pada wanita hamil beberapa tanda dan gejala tanda kehamilan. Tanda dan gejala ini dibagi menjadi 3 yaitu presumtif, tanda kemungkinan hamil dan tanda pasti hamil. a. Tanda-tanda persumptif: 1) Amenorea (tidak mengalami menstruasi) Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila sudah kawin mengeluh terlambat haid, maka pikirkan bahwa dia hamil, meskipun keadaan stress, obat-obatan, penyakit kronis dapat pula mengakibatkan terlambat haid. Wanita harus mengetahui tanggal Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) supaya

dapat

ditaksir

umur

kehamilan

dan

taksiran

tanggal

persalinannya. 2) Mual dan muntah Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak sampai muntah yangh berkepanjangan.Dalam kedokteran sering dikenal morning sickness karena munculnya seringkali pada pagi hari.Mual dan muntah diperberat oleh makanan yang baunya menusuk dan juga oleh emosi penderita yang tidak stabil. 3) Mengidam (ingin makan khusus) Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan trimester pertama. 4) Pingsan Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa pingsan. 5) Tidak ada selera makan (anoreksia) Hanya berlangsung pada trimester pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali. 6) Mastodinia Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan payudara membesar karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron. 7) Quickening Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama, biasanya disadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.

8

8) Sering kencing Karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada trimester kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan akan muncul kembali karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin. 9) Kontipasi Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau dapat juga karena perubahan pola makan. 10) Kulit Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kortikosteroid plasenta, dijumpai pada muka (cloasma gravidarum), areola mamae, leher, perut berupa linea nigra. (perawatan ibu hamil, Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 93).

b. Tanda-tanda kemungkinan hamil 1) Perut membesar 2) Uterus membesar 3) Tanda Hegar Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri, sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah difleksikan.Tanda ini mulai terlihat pada minggu ke-6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8. 4) Tanda Goodell’s Diketahui melalui pemeriksaan bimanual.Servik terasa lebih lunak. 5) Tanda Chadwick Dinding vagina mengalami kongesti, warna kebiru-biruan. 6) Tanda Piskacek’s Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus dekat dengan implantasi plasenta. 7) Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Braxton Hicks) 8) Teraba ballottement Ballotement adalah tanda ada benda terapung atau melayang dalam cairan.Tanda ini muncul pada minggu ke 16-20. 9) Test kehamilan positif Dilaksanakan minimal satu minggu setelah terjadi pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui kadar hormon gonadotropin

9

dalan urine. Kadar yang melebihi ambang normal, mengindikasikan bahwa wanita mengalami kehamilan. (asuhan kebidanan pada ibu nifas, Sulistyawati, 2009, hal. 83).

c. Tanda pasti (positif) 1) Denyut Jantung Janin (DJJ) Dapat didengar dengan stetoskop lenec pada minggu 17-18, pada orang gemuk lebih lambat. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler) bisa lebih awal terdengar sekitar minggu ke-12. 2) Palpasi Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya jelas setelah minggu ke-22.Gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu ke 24. 3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio 4) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (>16 minggu). (asuhan kebidanan pada masa kehamilan, Sulistyawati, 2009, hal. 83).

2. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan a. Ultrasonografi (USG) Alat ini menjadi sangat penting dalam diagnosis kehamilan dan kelainankelainannya karena gelombang suara sampai saat ini dinyatakan tidak berbahaya.Pada minggu ke-6, sudah terlihat adanya kantong kehamilan. b. Fetal Electro Cardio Grafi (ECG) Dapat direkam pada minggu ke-12 c. Test laboratorium Banyak tes yang dapat dipakai, tetapi yang paling populer adalah tes inhibisi koagulasi.Tes ini bertujuan mendeteksi adanya HCG dalam urin (perawatan pada ibu hamil, Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 97).

10

3. Usia Kehamilan Menentukan usia kehamilan bisa dilakukan dengan berbagai cara di antarnya adalah: a. Rumus Naegle Rumus

naegle

terutama

untuk

menentukan

hari

perkiraan

lahir

(HPL).Caranya yaitu tanggal Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) ditambah 7, bulan dikurangi 3, tahun ditambah 1. b. Berdasarkan Tinggi fundus uteri (TFU) Dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkannya dengan beberapa patokan antara lain simfisis pubis, umbilicus, atauprocessus xifoideus. c. Rumus Mc. Donald Fundus uteri diukur dengan pita . TFU x 2 dibagi 7 = umur kehamilan (bulan) TFU x 8 dibagi 7 = umur kehamilan (minggu) d. Mengukur Taksiran Berat Janin (TBJ) (TFU dalam cm-n)x 155 = berat janin (gram) Keterangan : Jika kepala janin belum masuk panggul n = 12 Jika kepala janin sudah masuk panggul n = 11 e. Ultrasonografi Dengan mengukur diameter kantong kehamilan (GS= Gestasional Sac) untuk kehamilan 6-12 minggu Dengan mengukur jarak kepal-bokong (GRI= Grown Rump Length) untuk umur kehamilan 7-14 minggu Dengan mengukur diameter biparietal (BPD) untuk kehamilan lebih dari 12 minggu. (perawatan ibu hamil, Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 51).

11

D. PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGIS PADA KEHAMILAN 1. Perubahan Fisiologis dalam Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus, antara lain : a) Ukuran: Rahim membesar akibat hyperplasia dan hipertropi otot rahim b) Berat : Dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan c) Bentuk dan konsistensi menjadi lebih panjang dan lunak (tanda hegar) d) Posisi rahim : Dari ante / retrofleksi semakin membesar memasuki rongga perut e) Vaskularisasi : Makin besarnya aliran darah arteri dan ovarika menuju rahim f) Servik uteri : Tanda chadwik dan goodell 2) Vagina Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwik).

3) Ovarium Ovulasi terhenti, masih terdapat korpus luteum gravidarum sampai terbentuknya placenta yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron. 4) Payudara Sebagai persiapan laktasi, perkembangan payudara dipengaruhi oleh hormone estrogen, progesteron dan somatommatropin.

b. Sistem Kardiovaskuler 1) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Curah jantung meningkat sampai 30-50 %. 2) Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum lebih dari pertumbuhan sel darah sehingga terjadi hemodilusi.

12

c. Sistem Urinaria 1) Ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar). 2) Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering timbul sering kencing. Sering kencing tidak terjadi pada trimester kedua rahim mulai berkembang ke rongga abdomen keluar panggul dan akan muncul kembali pada trimester akhir karena kandung kencing tertekan oleh penurunan kepala janin. d. Sistem Gastrointestinal 1) Pengaruh estrogen yang meningkatkan pengeluaran asam lambung menyebabkan hypersalivasi, morning sickness, emesis gravidarum, daerah lambung terasa panas. 2) Rahim yang membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Konstipasi semakin diperberat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh peningkatan kadar progesteron. e. Sistem Metabolisme 1) Metabolisme basal naik hingga 15 – 20 % 2) Keseimbangan asam basa menurun akibat hemodilusi darah dan kebutuhan mineral untuk janin. 3) Peningkatan kebutuhan nutrisi ibu hamil yaitu : a) Protein: ½ gr/kgBB/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan dan persiapan laktasi. b) Kalori: Kebutuhannya meningkat selama kehamilan dan laktasi, didapat dari karbohidrat, lemak, dan protein. c) Mineral yaitu : a. Kalsium: 1,5 gram setiap hari (30 – 40 gram untuk pembentukan tulang) b. Fosfor: 2 gr sehari c. Zat besi: + 800 mg atau 30 – 50 mg sehari. d. Air lebih banyak

13

4) Penambahan berat badan ibu hamil antara 6,5 – 16,5 kg selama hamil atau pertambahan ½ kg / minggu. f. Sistem Muskuloskeletal 1) Pengaruh estrogen dan progesteron memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen pelvis pada akhir kehamilan 2) Meningkatnya

pergerakan

pelvis

akibat

pembesaran

uterus

mengakibatkan sakit punggung dan ligamen pada kehamilan tua. g. Kulit Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastis di bawah kulit, sehingga menimbulkan striae gravidarum/ striae lividae. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut sebagai linea nigra. h. Sistem Pernapasan Terjadi desakan diafragma karena dorongan / pembesaran rahim dan akibat kebutuhan oksigen yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih cepat dan lebih dalam dari biasanya. Lingkar dada wanita hamil agak membesar.( asuhan kebidanan pada masa kehamilan, Sulistyawati, 2009, hal. 59).

2. Perubahan Psikologis Ibu Hamil a. Trimester Pertama Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini. 1) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan 2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan memperhatikan

perubahan

pada

tubuhnya

dan

seringkali

memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya 3) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.

14

4) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga. b.

Trimester Kedua Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban.Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif.Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri.Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.

c. Trimester ketiga Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan

lahir

sewaktu–waktu.

Ini

menyebabkan

ibu

meningkatkan

kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga–duga apakah bayi mereka laki–laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.

15

E. KETIDAKNYAMANAN

PADA

KEHAMILAN

DAN

CARA

MENGATASINYA 1. Nausea Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara pasti, perubahan hormon selama kehamilan, kadar gula darah yang rendah (mungkin disebabkan oleh tidak makan sehingga mengakibatkan siklus yang tidak berujung

pangkal),

lambung

yang

terlalu

penuh,

peristaltik

yang

lambat.puncak nausea dan muntah pada wanita hamil adalah pada usia kehamilan 11 minggu dan menghilang antara umur kehamilan 14 – 22 minggu. Cara meringankannya: Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam, Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat tidur dipagi hari, Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari stimulasi refleks gigi, Istirahat, gunakan obat – obatan Tanda bahaya : hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan, tanda – tanda kurang gizi.

2. Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan TM III) Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat peningkatan berat pada fundus uterus sehingga membuat isthmus menjadi lunak (tanda hegar) menyebabkan antefleksi pada uterus yang membesar akibat adanya tekananlangsung pada uterus yang membesar. Frekuensi kemih meningkat pada trimester ketiga sering dialami wanita primigravida setelah lightening terjadi efek lightaning yaitu bagian presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih. Cara meringankannya:Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing, Banyak minum di siang hari, Kurangi minum di malam hari. Tanda – tanda bahaya : dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria 3. Sakit punggung Atas dan Bawah Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara yang semakin bertambah atau keletihan.Sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap badankarena titik berat badan berpindah kedepan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus

16

Cara meringankannya :Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen eksternal, gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda. 4. Hiperventilasi dan sesak nafas Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang terjadi selama kehamilan akan meningkatkan karbondioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III karena pembesaran uterus yang menekan diafragma.Selain itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan. Cara meringankannya :Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut, Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan kedalaman pernafasannya saat sedang mengalami hiperventilasi, Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas kepalanya secara berkala dan mengambil nafas dalam, Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur seperti saat sedang berdiri. 5. Edema Dependen Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang.Edema pada kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan edema karena preeklamsi. Cara meringankannya:Hindari menggunakan pakaian ketat, Elevasi kaki secara teratur setiap hari, Posisi menghadap kesamping saat berbaring, Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan venavena panggul. 6. Nyeri ulu hati (trimester II dan trimester III) Penyebab : Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan

peningkatan

jumlah

progesterone,

Penurunan

motilitas

gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus, Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan penekanan oleh uterus yang membesar Cara meringankannya:Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung menjadi terlalu penuh, Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi lambung untuk menjalankan

17

fungsinya, Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus dan sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan, Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan. 7. Konstipasi Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus besar ketika terjadi peningkatan progesteron Cara meringankannya:Asupan cairan yang adekuat, Istirahat cukup, Minum air hangat ( air putih, teh) saat bangkit dari tempat tidur untuk menstimulasi peristaltic, Makan makanan berserat dan mengandung serat alami, Miliki pola defekasi yang baik dan teratur, Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur tubuh yang bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen bagian bawah secara teratur. 8. Kram tungkai Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio dan fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu darah panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen doturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah. Cara meringankannya:Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya( dorsofleksikan kakinya), Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki kebiasaan mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah, Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari, Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor, Kesemutan dan baal pada jari. 9. Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada saraf median dan aliran lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari Cara meringankannya : Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jarijari , Berbaring rileks. (asuhan kebidanan varney, Helen Varney, 2007 : 536543 )

18

F. KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL 1. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil a. Oksigen Kebutuhan oksigen adalah yang utama bagi manusia termasuk ibu hamil. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen ibu hamil perlu: 1) Latihan nafas melalui senam hamil 2) Tidur dengan bantal yang lebih tinggi 3) Makan tidak terlalu banyak 4) Kurangi atau hentikan merokok 5) Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti asma dan lain-lain.(perawatan ibu hamil, Kusmiyati, dkk, 2009, hal 99). b. Nutrisi dalam kehamilan 1) Kalori Kebutuhan kalori pada orang tidak hamil adalah 2000 Kkal, sedangkan untuk ibu hamil adalah 2300 Kkal. 2) Protein Protein sangat di butuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, HB, dll). Bila wanita tidak hamil konsumsi protein yang ideal adalah 0,9 gram/kg BB/hari tetapi selama kehamilan dibutuhkan tambahan pretein hingga 30 gram perhari. 3) Mineral Kebutuhan akan zat besi pada pertengahan kedua kehamilan kira-kira 17 mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini dibutuhkan suplemen besi 30 mg, dan pada kehamilan kembar atau wanita yang sedikit anemik, dibutuhkan 60-100 mg/hari. Kebutuhan akan kalsium dapat terpenuhi dengan minum susu. Bila ibu hamil tidak dapat minum susu, suplemen kalsium dapat diberikan dengan dosis 1 gram per hari. 4) Vitamin Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buahbuahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. (perawatan ibu hamil, Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 99)

19

c. Personal Higiene Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan sistem metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat (perawatan ibu hamil, Kusmiyati dkk, 2009, hal. 101). d. Perawatan payudara Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan payudara adalah sebagai berikut: 1) Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan busa, karena mengganggu penyerapan keringat payudara 2) Gunakan bra bentuk yang menyangga payudara 3) Jika ditemukan pengeluaran cairan yang berwarna kekuningan dari payudara berarti produksi ASI sudah dimulai. (asuhan kebidanan pada masa kehamilan, Sulistyawati, 2009, hal. 118). e. Pakaian selama kehamilan Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai serta dari bahan yang mudah menyerap keringat (perawatan ibu hamil, Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 101). f. Eliminasi Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kecil.oleh karena dibutuhkan penyuluhan cara mangatasi keluhan tersebut (asuhan kebidanan pada masa kehamilan, Sulistyawati, 2009, hal. 119). g. Seksual Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan. Koitus tidak diperbolehkan bila: 1) Terdapat perdarahan pervaginam 2) Terdapat riwayat abortus berulang 3) Abortus/ partus prematurus imminens 4) Ketuban pecah 5) Servik telah membuka (perawatan ibu hamil, Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 102). h. Mobilisasi dan Body mekanik Ibu hamil boleh melakukan aktivitas fisik seperti biasa selama tidak terlalu melelahkan (perawatan ibu hamil, Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 103). i. Senam Hamil

20

Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan-jalan di pagi hari, olahraga ringan dan senam hamil (perawatan ibu hamil, Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 104). j. Istirahat /Tidur Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang teratur khususnys seiring kemajuan kehamilannya. Tidur malam hari selama kurang lebih 8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari kurang lebih 1 jam (perawatan ibu hamil, Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 120). k. Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi Meskipun hari perkiraan persalinan masih lama tidak ada salahnya jika ibu dan keluarga mempersiapkan persalinan sejak jauh hari sebelumnya, agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan atau persalinan maju dari perkiraan, semua perlengkapan yang dibutuhkan sudah siap. Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk persalinan adalah sebagai berikut: 1) Biaya dan penentuan tempat serta penolong persalinan 2) Anggota keluarga yang dijadikan pengambil keputusan jika terjadi suatu komplikasi yang membutuhkan rujukan 3) Baju ibu dan bayi serta perlengkapan yang lainnya 4) Surat-surat fasilitas kesehatan (misalnya ASKES, jaminan kesehatan dari tempat kerja, Kartu Sehat, dan lain-lain).(perawatan ibu hamil, Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 121). l. Memantau Kesejahteraan Janin Pemantauan gerakan janin minimal dilakukan selama 12 jam, misalkan ibu hamil setiap merasakan gerakan janin mencatat dengan tally pada kartu gerakan janin, dalam 12 jam pemantauan, contohnya dari pukul 08.00 sampai pukul 22.00. Selanjutnya keseluruhan pergerakan janin dalam kurun waktu tersebut dijumlahkan. Batas normal pegerakan janin selama 12 jam adalah minimal 10x gerakan janin yang dirasakan ibu hamil (perawatan ibu hamil, Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 122). m. Kunjungan Ulang Pada umumnya kunjungan ulang dijadwalkan tiap 4 minggu sampai umur kehamilan 39 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sampai umur kehamilan 36 minggu dan seterusnya tiap minggu sampai bersalin. Di Indonesia menunjukkan bahwa ANC sebanyak

21

kali selama kehamilan dengan

distribusi yang merata memberikan pregnany outcome yang baik (perawatan ibu hamil, Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 135). n. Imunisasi Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit Tetanus.Selama kehamilan ibu hamil hendaknya mendapatkan 2 kali imunisasi dengan interval pemberian minimal 4 minggu (asuhan kebidanan pada masa kehamilan, Sulistyawati, 2009, hal. 120).(ilmu kebidanan, Prawirohardjo, hal 91) o. Pekerjaan Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang dijalaninya tidak boleh terlalu berat.Seorang wanita hamil disarankan untuk menghentikan aktivitasnya apabila mereka merasakan gangguan dalam kehamilan (asuhan kebidanan pada masa kehamilan, Sulistyawati, 2009, hal. 127). p. Tanda bahaya dalam kehamilan Beberapa tanda bahaya yang penting untuk diketahui ibu hamil dan keluarga: 1) Perdarahan per vaginam 2) Sakit kepala yang hebat 3) Masalah penglihatan 4) Bengkak pada wajah atau tangan 5) Nyeri abdomen yang hebat 6) Bayi kurang bergerak seperti biasa.(asuhan kebidanan pada masa kehamilan, Sulistyawati, 2009, hal. 128). q. Kebutuhan psikologi Ibu Hamil Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional.Agar psikologis dalam kehamilan berjalan normal dan baik maka ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dan kenyamanan dalam psikologisnya.Dukungan berasal dari berbagai pihak yaitu dari suami, orang tua, anak, teman, dan orang-orang di sekelilingnya (perawatan ibu hamil, Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 137).

22

G. PEMERIKSAAN KEHAMILAN Jadwal Pemeriksaan Kehamilan a. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan b. Periksa ulang tiap 1 bulan sekali sampai umur kehamilan 7 bulan (39 minggu) c. Pemeriksaan ulang tiap 2 kali sebulan yaitu tiap 2 minggu sekali mulai umur kehamilan 39 minggu sampai 36 minggu (7 bulan-9 bulan) d. Pemeriksaan kehamilan tiap minggu setelah umur kehamilan 36 minggu lebih e. Periksa ulang khusus sewaktu-waktu apabila ada keluhan selama kehamilan

H. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN (SOAP) PADA IBU HAMIL. Manajemen kebidanan (Midwifery Management) adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian (data subjektif dan data objektif), diagnosa kebidanan dan penatalaksanaan yang meliputi evaluasi. Prinsip

proses

manajemen

kebidanan

:

secara

sistematis

mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap pasien, mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar, mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama pasien, memberi informasi dan support sehingga pasien dapat membuat keputusan dan bertanggung jawab terhadap kesehatannya, membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama pasien, secara pribadi bertanggung jawab terhadap implementasi rencana individu, melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanakan manajemen dengan kolaborasi dan merujuk pasien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya, merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari keadaan normal, melakukan evaluasi bersama pasien terhadap pencapaian asuhan kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan. Langkah-langkah manajemen kebidanan SOAP terdiri dari :

23

1. Data Subjektif Data Subjektif meliputi : biodata, alasan datang dan keluhan utama, Riwayat menstruasi, Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu, riwayat kehamilan sekarang, data psikologis, pola kebiasaan, pola nutrisi, pola eliminasi, pola aktivitas dan pola istirahat. 2. Data Objektif Data Objektif meliputi : pemeriksaan umum (kesadaran, keadaan umum, tensi, tinggi badan, berat badan dan LILA), pemeriksaan fisik (muka/mata, abdomen, ekstremitas atas/bawah,) dan pemeriksaan laboratorium (HB, glukosa urin dan urin reduksi) bila diperlukan. 3. Asessment Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang telah

dikumpulkan. Perumusan diagnosa meliputi : nama ibu (initial), umur, paritas, usia kehamilan dalam minggu, keadaan janin, normal atau tidak normal. 4. Penatalaksanaan Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa yang sudah di buat. Penatalaksanaan itu sendiri mencakup perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Suatu rencana asuhan harus sama-sama disetujui oleh bidan maupun pasien agar efektif. Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan dan sebagian oleh lagi oleh pasien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Rencana asuahan yang menyeluruh dilaksanakan secara efisien dan aman, manajemen yang efisien akan menyingkat waktu. Biaya dan meningkatkan mutu asuhan. Setelah itu dilakukan evalusai keefektifan dari asuhan yang sudah di berikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut dapat

dianggap

efektif

jika

memang

benar

efektif

dalam

pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif sedang sebagian belum efektif.

24

Manajemen kebidanan ini merupakan suatu kontinum, maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui proses manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak efektif serta melakukan penyesuaian pada rencana asuhan berikutnya.

25

BAB III PENDOKUMENTASIAN SOAP PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL Ny”N” GI P0 A0 GESTASI 36 MINGGU DI PKM WONOMULYO NO REGISTER TANGGAL/JAM MASUK PUSKESMAS

: 011588 : 11-03-2019, 11.00 WITA

PENGKAJIAN A. DATA SUBYEKTIF IDENTITAS Nama

: Ny “C”

Nama

: Tn “A”

Umur

: 31 tahun

Umur

: 32 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Alamat

: Grand sulawesi

Alamat

: grand sulawesi

Pendidikan

: S1

Pendidikan

: S1

Pekerjaan

: dosen umpar

Pekerjaan

: pegawai lapas

1. Alasan kunjungan saat ini o Kunjungan ulang (follow up) 2. Riwayat pernikahan Nikah 1 kali, nikah pertama umur 30 tahun, dengan suami sekarang kurang lebih 1 tahun 3. Riwayatmenstruasi Menarce : 13 tahun siklus haid

: 28 hari, teratur.

Lamanya

:7 hari,

Sifat darah

: encer, bau, amis,

Dismenorhoe : tidak Banyaknya

: 2-3 kali ganti pembalut/ hari

HPHT

: 30-06-2018

26

4. Riwayat kehamilan ini : a. Riwayat ANC ANC sejak umur kehamilan 14 minggu, ANC di Pkm lampue Frekuensi : Trimester I

:-

Trimester II

: 2 kali

Trimester III

: 2 kali

b. Pergerakan fetus belum dirasakan dirasakan pertama kali pada umur kehamilan 18 minggu janin bergerak di sisi kanan ibu c. Keluhan yang dirasakan Nyeri pinggang, bengkak kaki dan tangan d. Pola nutrisi Makan / minum Frekuensi

: 2 – 3 kali sehari / 7 – 8 gelassehari

Macam

: nasi, lauk pauk, sayur, air putih dan selingan susu

Jumlah

: 1 porsi dihabiskan / 1 gelas dihabiskan

e. Pola eliminasi BAB / BAK Frekuensi

: 1-2 kali sehari / 4-6 kali sehari

Warna

: kuning / kuning jernih

Bau

: khas / khas

Konsistensi

: lembek / cair

Jumlah

: 500-1000 cc

Keluhan

: sering BAK

f. Polaaktifitas Kegiatan sehari-hari : mengerjakan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan mengajar Istirahatdantidur

: siang 2 jam, malam 8 jam

Seksualitas Frekuensi

: 1 kali seminggu

Keluhan

: Tidak ada

27

g. Personal hygine Kebiasaan mandi 2 kali / hari Kebiasaaan membersihakan alat kelamin setiap kali madi, BAB & BAK Kebiasaan mengganti pakaian dalam setiap kali mandi dan bila basah. h. Imunisasi TT 1 tanggal : 5. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu GIP0A0 6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan Tidak pernah memakai kontrasepsi apapun 7. Riwayat kesehatan a. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita - Jantung : tidakada - DM : tidakada - Hipertensi : tidakada - Paru- paru : tidakada - Ibu tidak pernah dioperasi b. Penyakit yang pernah atau sedang di derita keluarga : tidakada c. Riwayat keturunan kembar : tidakada d. Perilaku kesehatan - Konsumsi alcohol/ obat-obatan sejenisnya : tidak ada - Obat-obatan/ jamu yang sering digunakan : tidak ada - Merokok, makan sirih : tidak pernah - Makan /minuman pantangan : tidak ada 8. Keadaan psikososial spiritual a. Kehamilan ini direncanakan dan sangat diinginkan ibu dan keluarga b. Pengetahuan ibu tentang kehamilan lumayan/cukup, begitu juga dengan keadaannya sekarang c. Keluarga bahagia dan memberikan support kepada ibu hamil

B. DATA OBYEKTIF PEMERIKSAAN 1. Keadaan umum kesadaran

: sakit sedang : composmentis

Keadaan emosional : baik 2. Tanda vital TD Suhu

: 120/80 mmHg

Nadi

: 80 x/mnt

: 37,2 c

Pernafasan

: 22 x/mnt

28

3. Tinggi badan 54,5 kg LILA kg

: 154 cm

Berat badan

: 21,2 cm

Berat badan sebelum hamil : 47

Kenaikan BB selama hamil : 7,5 kg 4. Pemeriksaan fisik a. Kepala Edema wajah

: tidak ada

Cloasma gravidarum : tidak ada Mata

: sklera putih, konjungtiva merah muda

Mulut

: bibir merah muda

Lidah

: merah muda

Gigi

: putih dan utuh

b. Leher Kelenjar tyroid Pembesaran c. Dada Payudara Puting susu menonjol

: normal : tidak ada

: simetris kiri dan kanan :ya

Hyperpigmentasi areola : ya Payudara terlihat bersih : ya Tidak ada nyeri tekan

: tidak ada

Massa

: tidak ada

d. Eksremitas atas Oedem

: tidak ada

Kekakuan sendi

: tidak ada

e. Abdomen Bekas luka operasi

:tidak ada

Pembesaran

: sesuai umur kehamilan

Striae livide

: ada

Tonus otot

: tampak tegang

29

:

Palpasi Leopold  

 

TFU

Leopold I : TFU 30cm. Teraba lunak, bulat dan tidak melenting (bokong). Leopold II : letak janin memanjang, lateral kiri teraba tahanan kuat, lateral kanan teraba bagian kecil janin (punggung kiri) Leopold III : Teraba bagian keras, bulat dan melenting (kepala) Leopold IV : posisi tangan konvergen. (jika bagian terbawah janin sudah masuk ke dalam panggul pemeriksaan dilakukan dengan perlimaan jari) : 30 cm

TBJ

: 1,830 gram

Auskultasi DJJ bawah perut ibu

: (+) 144/menit terdengar pada bagian kiri

Tidak ada nyeri tekan saat palpasi f. Ekstemitas bawah Oedem

: tidak ada

Kekakuan sendi

: tidak ada

Kemerahan

: tidak ada

Varices

: tidak ada

Refleks patella

: ada

g. Genetalia luar Varises

: bersih :tidak ada

Bekas luka

: tidak ada

Pengeluaran

:tidak ada

h. Anus Haemoroid

:tidak ada

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Darah

: Hb : 12,6 % golongan darah “B”

Protein urine : negatif (-) Glukosa

: negatif(-)

30

C. ANALISA INTERPETASI MASALAH AKTUAL DAN POTENSIAL GI P0 A0, Gestasi 36 minggu, punggung kiri, presentase kepala, tunggal, hidup,intrauterin, BAP, keadaan ibu dan janin baik D. PENATALAKSANAAN Tanggal 11-03- 2019, jam 11.00 wita 1. P : menyapa ibu dan keluarga E : ibu memberi respon positif 2. P :memberitahu ibu hasil pemeriksaan - Keadaan ibu dan janin baik - TTV TD: 120/80 mmHg P : 22x/menit S : 36,5°C

N : 80x/menit

3. P : Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan sesuai umur kehamilannya yaitu 36 (trimester III) E :Ibu mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan dan akan segera memeriksakan Kehamilannya apabila ibu mengalami tanda bahaya kehamilan sesuai umur Kehamilannya seperti ketuban pecahdini (KPD), nyeri perut hebat Pada bagian bawah, nyeri kepala hebat, pengeluaran darah pervaginam dan varises 4. P: memberitahukan dan menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK E: ibu bersedia melakukannya

5. P: memberitahukan dan menganjurkan kepada ibu untuk mengurangi minum di malam hari agar tdk keseringan kencing dan tidak mengganggu istirahat ibu E: ibu bersedia 6. P : Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan E :Ibu mengerti tanda-tanda persalinan seperti nyeri perut tembus belakang, keluar cairan, darah dan lender dari jalan lahir dan akan segera menghubungi bidan apabila merasakan tanda-tanda persalinan

31

7. P : Memberitahuibumanfaat dariobat-obatan yang dikonsumsi yaitu tablet Fe E :Ibu mengetahui manfaat tablet Fe yaitu untuk mencegah anemi defisiensi besi, Mencegah terjadinya perdarahan pada saat persalinan, dapat meningkatkan asupa Nutrisi bagi janin.

8. P: Menjelaskan tanda-tanda persalinan yaitu nyeri perut tembus kebelakang yang semakin lama semakin meningkat yang disertai pelepasan lendir daan sedikit darah dari jalan lahir. Dan segera ke pustu takatidung jika merasakan tanda-tanda persalinan tersebut E: Ibu mengerti tentang tanda-tanda persalinan dan akan melahirkan di pustu Takatidung Dan segera akan ke pustu takatidung jika merasakan tanda-tanda persalinan tersebut

9. P ; Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 minggu kemudian E ; Ibu Bersedia

32

BAB IV PEMBAHASAN Berdasarkan dari kasus asuhan kebidanan ibu hamil tanggal 11 maret 2019 pukul 11.00 wita di Puskesmas Wonomulyo, pada Ny.C Umur 31 tahun GI P0 A0 umur kehamilan 36 minggu. asuhan yang diberikan yaitu : 1. Memberi salam kepada ibu 2. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu. 3. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan sesuai umur kehamilannya yaitu 36 (trimester III) 4. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK. 5. Menganjurkan ibu untuk mengurangi minum di malam hari. 6. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan. 7. Memberikan ibu obat yang telah diberikan oleh bidan dan menjelaskan cara minumnya. 8. Mengingatkan ibu kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.

33

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari tinjauan kasus “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III pada Ny. C dengan kehamilan normal”. Dari pengkajian data Subjektif diperoleh : Ibu bernama Ny. C, berumur 31 tahun, Ny. C hamil yang pertama, belum pernah melahirkan dan belum pernah keguguran, Ny. C menstruasi terakhir tanggal 30-06-2018, . Dari data Objektif : Dilakukan pemeriksaan palpasi pada abdomen, dengan hasil : Palpasi Leopold  

 

TFU

Leopold I : TFU 30cm. Teraba lunak, bulat dan tidak melenting (bokong). Leopold II : letak janin memanjang, lateral kiri teraba tahanan kuat, lateral kanan teraba bagian kecil janin (punggung kiri) Leopold III : Teraba bagian keras, bulat dan melenting (kepala) Leopold IV : posisi tangan konvergen. (jika bagian terbawah janin sudah masuk ke dalam panggul pemeriksaan dilakukan dengan perlimaan jari) : 30 cm

TBJ

: 1,830 gram

Auskultasi DJJ bawah perut ibu

: (+) 144/menit terdengar pada bagian kiri

Tidak ada nyeri tekan saat palpasi Dengan demikian setelah dilakukan pengkajian dan pengumpulan data Subjektif dan Objektif mahasiswa dapat menginterpretasi data dengan hasil : “Ny. C umur 31 tahun GI Po Ao hamil 36 minggu janin tunggal hidup punggung kanan presentasi kepala, kepala belum masuk panggul dengan kehamilan normal”. Dan berdasarkan data diatas tidak ditemukan adanya diagnosa potensial dan tidak antisipasi penanganan segara.

34

Kemudian dari data diatas mahasiswa dapat segera merencanakan asuhan berdasarkan kebutuhan dari pemeriksaan yang telah dilakukan berupa : a) Memberi salam kepada ibu b) Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu. c) Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan sesuai umur kehamilannya yaitu 36 (trimester III) d) Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK. e) Menganjurkan ibu untuk mengurangi minum di malam hari. f) Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan. g) Memberikan ibu obat yang telah diberikan oleh bidan dan menjelaskan cara minumnya. h) Mengingatkan ibu kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.

Setelah semua sudah dilakukan mahasiswa dapat mengevaluasi dari hasil penjelasan yang telah disampaikan, sehingga dapat mengetahui apakah ibu benar-benar sudah mengerti penjelasan bidan atau bahkan ibu masih belum mengerti sehingga ada keterkaitan timbal balik antara bidan dengan pasien. Dengan kesimpulan dari kasus tersebut maka dapat diambil kesimpulan laporan ini merupakan suatu cara mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh selama perkuliahan.Sehingga mahasiswa dapat memahami dan mampu melaksanakan manajemen pada kehamilan fisiologis, sekaligus dapat mendokumentasikan dengan benar.

B. Saran 1. Bagi masyarakat khususnya para ibu hamil diharapkan dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin agar dapat menjaga kesehatan diri dan janinnya selama masa kehamilan. 2. Bagi bidan, diharapkan dapat melakukan, mempraktekkan dan memotivasi masyarakat khususnya para ibu hamil untuk senantiasa memeriksakan kehamilannya secara rutin agar kehamilannya terjaga dan berkualitas. 3. Bagi seluruh mahasiswa kebidanan stikes bina generasi diharapkan agar senantiasa

belajar dan lebih bisa mendalami serta menguasai ilmu yang

diajarkan baik dari ilmu umum maupun ilmu tentang kebidanannya sendiri, baik dari segi pengetahuan maupun ketrampilan.

35

DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika. Ika Pantiawati, dkk.2010.Asuhan kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika. Kusmiyati, Yuni, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya, Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.. Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

36

More Documents from "Nurhidayah"