Tugas
: Review Mata Kuliah Metode Pelaksanaan Konstruksi
Nama
: Muthmainnah Al – Qolbi
NIM
: 180523630177
Offering
: IN
Pertemuan ke : 1 ( Satu )
Metode Pelaksanaan Konstruksi Apasih Metode Pelaksanaan Konstruksi ???
Dalam dunia Teknik sipil atau dalam lingkup dunia proyek pekerjaan Konstruksi, tentu nya kita sudah tidak asing lagi dengan “Metode Pelaksanaan Konstruksi” Jadi, apasih Metode Pelaksanaan Konstruksi. Baik, Mari kita Jabarkan satu per satu.. Metode Pelaksanaan : yaitu, mencakup pada tahap – tahap ataupun rangkaian kegiatan pelaksanaan suatu proyek konstruksi itu sendiri. Juga mencakup pada material penyusun untuk pembangunan suatu proyek Konstruksi Konstruksi
: yaitu suatu kegiatan membangun atau merangkai satu –
kesatuan dalam pembangunan Jadi jika digabungkan, pengertian dari Metode Pelaksanaan Konstruksi adalah “Suatu tahap – tahap ataupun rangkaian kegiatan suatu proyek konstruksi yang mencakup
material penyusun suatu proyek konstruksi dan bertujuan pada suatu kegiatan yang membangun atau merangkai satu – kesatuan dalam pembangunan demi mencapai suatu tujuan” Sebelum terlaksananya suatu Pekerjaan Konstruksi, pastinya Konstruksi itu sendiri ada Pemilik nya, atau yang biasa kita sebut sebagai Owner. Lalu Owner biasanya ada yang sudah memiliki rencana ataupun desain sendiri. Dan ada juga yg menyerahkan nya kepada Konsultan Perencana. Dari Konsultan Perencana, diberikan kepada Konsultan Supervisi. Dan untuk pelaksanaan di lapangan pengawasannya dilakukan oleh Konsultan Pengawas. Untuk Konsultan, Penunjukan secara langsung dilakukan apabila nilai proyek ≤ 100 Juta Rupiah. Data ataupun berkas yang harus diberikan oleh Konsultan antara lain : DED ( Detail Engineering Desain ) Adanya Nilai Quantitas (BOQ, RAB) RKS ( Rencana Kerja dan Syarat – syarat )
Lalu untuk pengerjaan di lapangan ditangani oleh Kontraktor. Kontraktor dipilih pada tahap pelelangan. Para penyedia jasa menawarkan jasa mereka kepada pemilik proyek (owner). Dan nanti akan dipilih Kontraktor mana yang berhasil menang dan memenuhi standar yang telah ditentukan oleh Pemilik Proyek (owner) dan Konsultan Perencana.
Sebelum melakukan kegiatan pekerjaan konstruksi, biasa nya baik dari Pihak Kontraktor ataupun Konsultan mengacu pada KAK (Kerangka Acuan Kerja) yang telah dirancang. Karena KAK sudah berisi tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, masukan yang dibutuhkan, dan hasil yang diharapkan dari suatu kegiatan. KAK dalam bahasa inggris adalah Term Of Reference yang disingkat TOR. KAK merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi dari Kementrian Negara / Lembaga. Dalam KAK tercakup latar belakang, maksud dan tujuan, cara pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan dan penanggung jawab kegiatan, jadwal kegiatan, dan biaya kegiatan. Setelah itu, baru kita bisa mulai mengerjakan ataupun melaksanakan suatu pekerjaan Konstruksi sesuai dengan tahapan – tahapan pekerjaan pembangunan dan KAK yang telah disepakati. Adapun tahap – tahap dan Metode Pelaksanaan Bangunan Gedung Tinggi adalah sebagai berikut : 1. Tahap persiapan -
Pembersihan lokasi pekerjaan dan persiapan lahan
-
Pemasangan pagar pengaman
-
Pengukuran
-
Pemasangan bowplank
-
Administrasi Proyek
-
Aspek – aspek K3 (Keselamatan Kerja)
2. Pekerjaan Tanah -
Galian
-
Urugan lantai pondasi dengan pasir
-
Urugan tanah kembali
3. Pekerjaan Pondasi -
Pemasangan Profil Pondasi
-
Pemasangan Pondasi Batu kali dengan adukan
-
Pondasi Tiang Pancang
4. Pekerjaan Beton Bertulang
-
Pekerjaan Sloof
-
Pekerjaan Kolom
-
Pekerjaan Balok
-
Pekerjaan Plat
-
Pekerjaan Ring Balk Tahap awal pada tiap – tiap item pekerjaan pembesian, lalu memasang bekisting, betonisasi, melepas bekisting, dan terakhir merawat beton.
5. Pekerjaan Dinding -
Pemasangan batu bata
-
Pekerjaan Plesteran Pekerjaan dinding dilakukan setelah pekerjaan kolom, balok, dan plat
selesai. Pemasangan pasangan batu bata dilakukan diatas Sloof. Pemasangan harus tegak, tidak siar dan tidak ada batu bata yang pecah melebihi 5% dan pemasangan batu bata maksimal 1 m per hari. Pekerjaan plesteran yaitu bagian yang akan diplester disiram dengan air terlebih dahulu dan plesteran harus menghasilkan bidang rata dan sponeng yang lurus. Semua dinding harus diplester dengan 1PC : 3 PS untuk pasangan 6. Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela 7. Pekerjaan Penutup Atap 8. Pekerjaan Sanitasi 9. Pekerjaan Keramik 10. Pekerjaan Instalasi Listrik 11. Pekerjaan Kunci dan Teralis Tangga 12. Pekerjaan Finishing
Pada Mata Kuliah Metode Pelaksanaan Konstruksi kita akan lebih banyak mempelajari Bagaimana tahapan – tahapan ataupun proses pada proyek pembangunan Gedung Bangunan Tinggi. Kategori Bangunan Tinggi yaitu lebih dari 4 lantai.
So, kalau gitu, gimana ya merancang Metode Pelaksanaan pada proyek Pembangunan Gedung Tinggi??
Baik, Mari Kita bahas sedikit demi sedikit
Pada Metode Pelaksanaan Konstruksi Gedung, pastinya kita akan banyak membahas tentang bagaimana Struktur gedung tersebut. Sehingga, bangunan tersebut dapat kuat dan kokoh juga memenuhi kriteria yang diingin kan. Pengertian Struktur sendiri yaitu, “Komponen Penahan beban Bangunan” Untuk Pekerjaan Struktur Bangunan nya, biasanya meliputi : 1. Struktur Bawah Bangunan, yang meliputi : Dewatering Struktur Beton kolom Plat Pondasi – Sloof Basement – Upper 2. Struktur Atas Bangunan, yang meliputi : Rangka bangunan ( Kolom – Balok ) Dinding struktur (sheall wall ) Lantai Struktur Atap Plat beton dan Plat baja Balok ring Kuda – kuda
3. Pekerjaan Arsitektur dan Finishing : Konstruksi dinding Partisi Jendela System Cladding Konstruksi lantai dan langit – langit Pekerjaan MEP (Mechanical, Electrical, and Plumbing) Jadi, dari data Pekerjaan diatas kita dapat menentukan tahap – tahap pekerjaan pada pembangunan suatu proyek Gedung Tinggi. Dari tahap – tahap tersebut, maka kita dapat menyusun Bill Of Quantity ( BOQ ), Rencana Anggaran Biaya (RAB), Time Schedule ataupun Penjadwalan suatu proyek dan mengetahui apa saja Material Penyusun nya. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu proyek selain dipengaruhi oleh data volume pekerjaan juga dipengaruhi oleh Biaya lain, seperti Biaya Personal dan Biaya Non Personal. 1. Biaya Personal -
Upah Konsultan
-
Upah Pekerja
2. Biaya Non Personal -
Alat Tulis Kantor (ATK)
-
Sewa Kendaraan
-
Sewa Mess, jika rumah pekerja / karyawan jauh dari proyek. Maka dibutuhkan akses dengan jarak yang dekat untuk ke lapangan.
-
Gudang Material