Makalah_sia_kelompok_1 Revisi.docx

  • Uploaded by: Muthma Muthmainnah
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah_sia_kelompok_1 Revisi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,818
  • Pages: 25
Makalah Sistem Informasi Akuntansi “Sistem Informasi dari Perspektif Akuntan, Etika, dan Fraud”

Disusun oleh: Naura Natasya, Eveline Cleary Z, Muthmainnah J, Riska Putri U. (A031171012) (A031171521) (A031171327) (A031171035)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga makalah, “Sistem Informasi dari Persfektif Akuntan, etika, dan fraud” ini dapat diselesaikan. Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan kepada penyusun. Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.

Makassar,

24 Februari 2019

Kelompok 1

2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................

i

KATA PENGANTAR..............................................................................

ii

DAFTAR ISI...........................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang........................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................

1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sistem informasi dari perspektif Akuntan..............................

3

2.2 Etika Dalam Sistem informasi Akuntansi...............................

16

2.3 Fraud Dalam Sistem Informasi Akuntansi..............................

19

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan.............................................................................

21

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................

22

3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan pada umumnya sangat memerlukan sistem akuntansi yang efisien dan efektif, khususnya dalam menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun berbagai pihak diluar perusahaan yang memerlukannya. Informasi memang menjadi unsur penentu dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Secara umum dapat dikatakan bahwa informasi yang objektif akan mendukung efisiensi. Demikian pula informasi akuntansi, apabila disajikan dengan bertolak pada sistem yang andal tentu akan menghasilkan informasi yang objektif. Oleh sebab itu, penugasan penyusunan sistem informasi akuntansi hendaknya selalu dilaksanakan dengan satu tujuan, yaitu agar informasi yang dihasilkan

adalah

informasi

yang

objektif

sehingga

mereka

yang

menggunakannya akan dapat mengambil keputusan dengan tepat. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana Sistem informasi dari perspektif Akuntan ? 2. Bagaimana Etika Dalam Sistem informasi Akuntansi ? 3. Apa Fraud Dalam Sistem Informasi Akuntansi ? 1.3 Tujuan Pembahasan 1. Untuk mengetahui Sistem informasi dari perspektif Akuntan 2. Untuk mengetahui Etika Dalam Sistem informasi Akuntansi 3. Untuk mengetahui Fraud Dalam Sistem Informasi Akuntansi

1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem informasi dari perspektif Akuntan 1. Lingkungan informasi Jogianto (2004:8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, berpendapat bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya. Menurut Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, menyatakan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, informasi merupakan sumber daya yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang sangat penting agar suatu perusahaan bisa bertahan dalam dunia bisnis. Pada setiap hari kerja, sangat banyak informasi yang tersampaikan ke pembuat keputusan dan pengguna lainnya untuk menemukan variasi kebutuhan internal. Selain itu informasi juga mengalir keluar organisasi kepada para pengguna eksternal, seperti kostumer, supplier, dan para stakeholder yang menaruh minat pada perusahaan.Organisasi bisnis dibagi menjadi beberapa level aktivitas secara horizontal berdasarkan bentuk piramid. Susunan piramid dari yang paling dasar ke yang paling puncak yaitu:

2

 Operasi bisnis. Bentuk operasi bisnis ini terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang berorientasi produk seperti kegiatan produksi, penjualan distribusi, penagihan, dan penerimaan kas.  Manajemen operasi. Manajemen operasi secara langsung bertanggung jawab untuk mengontrol operasi perusahaan hari demi hari.  Manajemen menengah, bertanggung jawab untuk perencanaan jangka pendek dan pengkoordinasian aktivitas yang perlu untuk menyelesaikan sasaran (tujuan) organisasi.  Manajemen puncak, bertanggung jawab untuk perencanaan jangka panjang dan pengaturan sasaran (tujuan) organisasi. Setiap individu dalam organisasi dari operasi bisnis hingga ke manajemen puncak membutuhkan informasi untuk menyelesaikan tugas mereka. Informasi mengalir dua arah atau yaitu horizontal dan vertikal. Alur horizontal membantu bagian operasi bisnis dengan informasi yang sangat detail tentang banyaknya transaksi bisnis yang memberi efek pada perusahaan. Hal ini termasuk informasi tentang kegiatan seperti penjualan, pengiriman barang, penggunaan tenaga kerja dan penggunaan bahan baku dalam proses produksi dan penyaluran sumber daya internal dari satu departemen ke departemen lain. Alur vertikal menyalurkan informasi secara menurun dari manajer senior ke manajer Junior, dan kepada personil operasi dalam bentuk instruksi, kuota dan anggaran belanja. Selain itu informasi yang berkaitan dengan operasi bisnis dan aktivitas lainnya juga diringkas dan dialirkan ke atas kepada para manajer di setiap tingkat untuk dinilai performa atau kinerjanya. Manajemen menggunakan informasi ini untuk mendukung berbagai fungsi perencanaan dan fungsi kontrolnya.

2. Kerangka Kerja untuk Sistem Informasi Sistem informasi adalah perangkat atau kelompok prosedur formal dimana data dikumpulkan, disimpan, diolah menjadi informasi, dan didistribusi kepada para pengguna. Sistem informasi sebuah perusahaan dibagai menjadi dua unsur subsisten yanitu Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Informasi Manajemen.

3

Perbedaan mendasar antara subsistem SIA dengan SIM berpusat pada konsep transaksi. Transaksi adalah kegiatan yang memengaruhi atau merupakan kepentingan dari perusahaan serta diproses oleh sistem informasinya sebagai unti pekerjaan. Transaksi terbagi menjadi dua jenis : transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan. Transaksi keuangan adalah kegiatan ekonomi yang memengaruhi aktiva dan ekuitas perusahaan, dan yang dicerminkan dalam berbagai akun akun, serta diukur dalam berbagai akun, serata diukur dalam berbagai ukuran keuangan. Transaksi nonkeuangan meliputi semua kegiatan yang diproses oleh perusahaan melalui sistem informasi tetapi yang tidak memenuhi definisi khusus dari transaksi keuangan. a) Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney and Steinbart (2006: 6) dalam Research Article Accounting Information System And Improvement On Financial Reporting, definisi Sistem Informasi Akuntansi yaitu : “Accounting Information System is a system that collects records, stores, and processes the data to produce information for decision makers”. Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011:4), Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.

4

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri atas tiga subsistem : (1) sistem pemrosesan transaksi, yang mendukung operasi bisnis harian melalui berbagai dokumen serta pesan untuk para pengguna di seluruh perusahaan; (2) sistem buku besar/pelaporan keuangan, yang menghasilkan laporan keuangan; (3) sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan 5

khusus serta informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan. sebelumnya, data historis yang diproses oleh sistem informasi dapat digunakan untuk meramal pertumbuhan penjualan dan aliran kas atau untuk mengetahui tren jangka panjang beserta korelasinya. Menurut Rochmawati Daud dan Valeria Mimosa Windana (2014:19) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Berbasis Komputer Pada Perusahaan Kecil”, manfaat sistem informasi

akuntansi untuk organisasi diantaranya adalah : (1) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien. (2) Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan. (3)Meningkatkan efisiensi, (4) Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan, (5) Meningkatkan sharing knowledge, (6) menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan. 

Subsistem SIA a. Sistem Pemrosesan Transaksi Sistem pemrosesan transaksi penting untuk keseluruhan fungsi dari sistem

informasi karena: (1) mengonversikan berbagai kegiatan ekonomi kedalam transaksi keuangan; (2) mencatat berbagai transaksi keuangan kedalam catatan akuntansi; (3) mendistribusikan informasi keuangan yang penting untuk personel operasional dalam mendukung operasi hariannya. b. Sistem Buku Besar/ Pelaporan Keuangan Sistem buku besar (general ledger system-GLS) dan sistem pelaporan keuangan (financial reporting system-FRS) adalah dua subsistem yang earat hubungannya satu sama lain. Akan tetapi, karena interepedensi operasional

6

keduanya, maka keduanya secara umum dipandang sebagai satu sistem terintegrasi GL/FRS. Sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan kondisi sumber daya keuangan serta berbagai perubahan atas sumber daya tersebut. FRS mengkomunikasikan informasi ini terutama untuk pengguna eksternal. Jenis laporan ini disebut nondiskresioner karena perusahaan memiliki sedikit atau tidak memiliki sama sekali pilihan dalam informasi yang disediakannya. c. Sistem Pelaporan Manajemen Sistem pelaporan manajemen (MRS) memberikan informasi keuangan internal yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis. Laporan yang umum dihasilkan oleh MRS meliputi anggaran, laporan kinerja, analisis biayavolume-laba, serta berbagai laporan yang menggunakan data biaya (bukan yang historis). Jenis laporan semacam ini disebut sebagai laporan diskresioner karena perusahaan dapat memilih informasi apa yang akan dilaporkan dan cara menyajikannya.



Model umum untuk SIA pada umumnya menggambarkan hubungan antara elemen-elemen kunci yang mengkonstitusi aplikasi SIA. Elemen (bentuk) tersebut yaitu: a. Pengguna akhir dibagi ke dalam dua kelompok umum eksternal dan internal. Pengguna eksternal meliputi para kreditor, pemegang saham, calon investor, lembaga pemerintahan, kantor pajak, pemasok dan pelanggan. Para pengguna internal meliputi pihak manajemen di tiap tingkat dalam perusahaan, serta personel operasional. Berlawanan dengan laporan eksternal, perusahaan memiliki ukuran untuk memenuhi kebutuhan para pengguna internalnya. Meskipun terdapat beberapa konvensi dan praktik umum, laporan internal diatur terutama berdasarkan apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.

7

b. Data dan Informasi. Data adalah berbagai fakta, yang akan atau mungkin tidak di proses (diedit, diringkas, atau diperbaiki) dan tidak memiliki pengaruh langsung atas pengguna. Sebaliknya, Informasi

menyebabkan

pengguna mengambil tindakan yang akan dilakukan atau tidak dilakukan. Informasi ditentuka berdasarkan pengaruhnya terhadap pengguna, bukan terhadap bentuk fisiknya. c. Sumber data adalah berbagai transaksi keuangan yang masuk kedalam sistem informasi baik dari sumber internal maupun eksternal. d. Pengumpulan data adalah tahap operasional pertama dalam sistem informasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa data kegiatan yang masuk kedalam sistem valid, lengkap, dan bebas dari kesalahan. e. Pemrosesan data. Setelah selesai dikumpulkan,

data

biasanya

membutuhkan pemrosesan agar dapat menghasilkan informasi. Berbagai pekerjaan dalam tahap pemrosesan data berkisar dari yang sedderhana hingga rumit. b) Sistem Informasi Manajemen Menurut Danu Wira Pangestu (2007), pengertian sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang berwenang dalam mengumpulkan dan mengolah data guna menyediakan informasi yang bermanfaat bagi semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

8

Pihak manajemen sering kali membutuhkan informasi yang jauh diluar kemampuan

SIA.

Dengan

berkembangnya

ukuran

perusahaan

dan

kompleksitasnya, maka akan timbul berbagai area fungsional tertentuyang membutuhkan tambahan informasi untuk perencanaan dan pengendalian produksi, perkiraan penjualan, perencanaan gudang persediaan, riset passar,dll. Sistem informasi manajemen (SIM) memproses berbagai transaksi nonkeuangan yang biasanya tidak diproses oleh SIA biasa.  Manajemen Basis Data Basis data perusahaan adalah tempat penyimpanan fisik data keuangan dan nonkeuangan. Apa pun bentuk fisik basis datanya, isinya dapat disajikan dalam hirarki yang logis.  Atribut data adalah bagian mendasar dari calon data yang berguna dalam basis data. Atribut adalah karakteristik logis dan relevan dari suatu entitas dan yang mengenai hal apa perusahaan menangkap datanya.  Record adalah serangkaian lengkap atribut untuk suatu kejadian dalam suatu kelas entitas.

 File adalah serangkaian lengkap atribut untuk satu kejadian dalam suatu kelas yang identik.  Pekerjaan manajemen basis data. Manajemen basis data melibatkan 

tiga pekerjaan dasar: penyimpanan, penarikan dan penghapusan. Pembuatan Informasi Pembuatan informasi adalah proses menyusun, mengatur, mengformat dan menyajikan informasi ke para pengguna. Apa pun bentuk

9

fisiknya, informasi yang berguna memiliki berbagai karateristik sebagai berikutini: relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan ringkas. 1. Umpan balik adalah suatu bentuk output yang dikirim kembali ke sistem sebagai sumber data. Umpan balik dapat besifat internal atau eksternal dan digunakan untuk memulai atau mengubah proses. 2. Tujuan sistem informasi . terdapat tiga tujuan dasar yang umum didapati di semua sistem, yaitu: (1) mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen; (2) mendukung pengambilan keputusan pihak 

manajemen; (3) mendukung operasional harian perusahaan. Perolehan Sistem Informasi Cara perusahaan mendapatkan sistem informasi yaitu melalui dua cara, yaitu: (1) mengembangkan sistem yang disesuaikan dari awal melalui aktivitas pengembangan sistem internal; (2) membeli sistem komersial yang siap pakai dari para vendor peranti lunak. Perusahaan yang lebih kecil dan lebih besar dan yang telah memiliki kebutuhan informasi yang standardisasi adalah pasar utama untuk peranti lunak komersial. Tiga jenis peranti lunak komersial yang tesedia adalah: sistem siap pakai, sistem backbone, dan sistem yang didukung oleh vendor.

3. Struktur organisasi Sistem Informasi Akuntansi 1. Segmen bisnis Perusahaan diatur menjadi beberapa segmen untuk meningkatkan efisiensi internal melalui internal melalui spesialisasi tenaga kerja dan alokasi sumber daya yang efektif dari segi biaya. Para manajer dalam sebuah segmen dapat memfokuskan perhatian mereka dalam berbagai area tanggung jawab yang terbatas untuk tingkat efisiensi operasional yang lebih tinggi. Ada tiga cara untuk mengatur segmentasi perusahaan, yaitu berdasarkan: letak geografis, lini produk, dan fungsi bisnis.

10

2. Segmentasi Fungsional 1. Manajemen Bahan Baku. Tujuan dari manajemen bahan bakiu adalah merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan baku perusahaan. Terdapat tiga subsistem dari manajemen bahan baku, yaitu: pembelian, penerimaan, dan penyimpanan. 2. Produksi. Aktivitas produksi terjadi dalam siklus konversi dimana bahan baku mentah, tenaga kerja, dan aktivitas pabrik digunakan untuk membuat produk jadi. Berbagai aktivitas tertentu ditentukan berdasarkan sifat produk di produksi, secara umum terbagi atas dua yaitu: (1) aktivitas produk utama dan (2) aktivitas pendukung produksi. 3. Pemasaran. Fungsi pemasaran berhubungan dengan berbagai masalah strategi promosi, periklanan dan riset pasar produk.

11

4. Distribusi, adalah aktivitas untuk membuat produk sampai ke tangan pelanggan setelah adanya penjualan. 5. Personalia. Tujuan dari fungsi personalia adalah untuk mengelola secara efektif sumber daya. Fungsi personalia yang dikembangankan meliputi,

perekrutan,

pelatihan,

pendidikan

lanjutan,konsultasi,

evaluasi, hubungan ketenagakerjaan, dan administrasi kompensasi. 6. Keuangan. Fungsi keuangan mengelola sumber daya keuangan perusahaan melalui aktivitas perbankan dan pembendaharaan, manajemen

portofolio,evaluasi

kredit,

pengeluaran

kas

dan

penerimaan kas. 3. Fungsi Akuntansi Fungsi akuntansi mengelola sumber daya informasi keuangan perusahaan. Dalam hal ini, fungsi ini memainkan dua peran penting di pemrosesan transaksi, yaitu (1) akuntansi menangkap dan mencatat berbagai pengaruh keuangan dari berbagai transaksi perusahaan; (2) fungsi akunstansi mendistribusikan informasi transaksi ke operasional untuk mengkoordinasikan banyak dari tugas penting mereka. o Nilai Informasi. Nilai informasi bagi pengguna

ditentukan

berdasarkan keandalannya (reliability ). Agar hal ini dapat terjadi, informasi harus relevan, akurat, lengkap, ringkas, dan tepat waktu. 12

Jika informasi yang diberikan tidak andal maka, tidak memiliki nilai o

dan penggunaan sumber daya akan menjadi sia-sia. Independensi Akuntansi. Keandalan informasi sangat tergantung pada konsep independensi akuntansi. Keputusan pengguna yang efektif membutuhkan informasi penting oleh sumber yang independen untuk memastikan integritasnya.

4. Fungsi teknologi informasi Fungsi teknologi informasi berkaitan dengan sumber daya informasi. Berbagai aktivitasnya dapat diatur dalam sejumlah cara yang berbeda.  Pemrosesan Data Terpusat (centralized data processing) Semua data dilakukan oleh satu atau lebih komputer besar yang ditempatkan di sebuah lokasi pusat dan melayani para pengguna di seluruh perusahaan. Fungsi layanan komputer biasanya diperlakukan sebagai pusat biaya yang biaya operasionalnya dibebankan kembali kepada para pengguna akhirnya. Berbagai area layanan komputer dalam operasional yaitu: administrasi basis data, pemrosesan data, pengembangan dan pemeliharaan sistem.

13



Pemrosesan Data Terdistribusi Alternative dari model terpusat adalah konsep pemrosesan data terdistribusi (distributed data processing - DDP). DDP melibatkan pengaturan ulang fungsi layanan computer menjadi unit pemrosesan informasi

(information

processing

unit



IPU)

kecil

yang

didistribusikan ke para pengguna akhir dan ditempatkan di bawah kendali mereka. IPU dapat didistribusikan berdasarkan fungsi bisnis, lokasi geografis. Dalam tahun-tahun terakhir ini, DDP telah menjadi kemungkinan ekonomi dan operasional dan telah mengubah secara revolusioner operasi bisnis.

Kelemahan DDP : Hilangnya kendali, kesalahan manajemen sumber daya keseluruhan perusahaan, ketidaksesuaian peranti kerass dan peranti lunak, perkerjaan yang redundan, mengonsolidasi aktivitas-aktivitas yang tidak kompatibel, kesulitan untuk menarik personel yang berkualitas, Kurangnya standart. Keuntungan DDP : Penghematan biaya, peningkatan taggung jawab biaya, peningkatan kepuasan pelanggan, dukungan.

2.2 Etika Dalam Sistem informasi Etika atau bisa juga disebut etik, berasal dari kata Yunani yaitu ETHOS yang berarti normanorma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah

14

laku manusia yang baik. Jadi etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahamai oleh pikiran manusia. 1. Etika Bisnis Etika berkaitan dengan prinsip-prinsip tingkah laku yang digunakan individu dalam menetapkan pilihan dan mengarahkan perilaku mereka dalam situasi yang melibatkan konsep benar dan salah. Dalam berbisnis kita tentu memiliki etika dan harus mengikuti etika bisnis yang ada. Dalam sistem informasi juga memiliki etika yang ada. Etika yang ada dalam sistem informasi yaitu: a.Privasi Privasi merupakan hak seseorang untuk memberikan atau tidak informasi yang ada kepada pihak lain untuk mengaksesnya. Privasi juga menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan orang luar yang tidak diberikan ijin untuk melakukan pengaksesan. b.Akurasi Akurasi merupakan ketepatan atau kebenaran data yang diberikan oleh pemilik informasi kepada pihak lain. Keakurasian dalam memberi dan menerima informasi sangatlah penting terutama dalam sistem informasi karena informasi yang salah dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan seperti mengganggu, merugikan, dan bisa juga membahayakan baik pihak pemberi informasi maupun pihak penerima informasi. c.Propertis Saat ini hak properti yang sedang ramai singgung yaitu HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Biasanya kekayaan intelektual dilindungi hukum dalam bentuk hak cipta (copyright), hak paten, dan rahasia perdagangan (trade secret) d.Akses Akses dalam sistem informasi merupakan ijin yang diberikan oleh pemilik informasi kepada penerima informasi untuk mengetahui informasi tersebut. 15

Isu etika dalam bisnis dapat dibagi ke dalam empat wilayah: kesamaan hak (equity), hak hak, kejujuran, dan pelaksanaan kekuasaan perusahaan. Cara Perusahaan Menyampaikan Isu-Isu Etika Beberapa perusahaan yang sangat berhasil memiliki pelatihan dan kesadaran etika sejak lama. Berbagai pendekatannya termasuk komitmen yang besar dari pihak manajemen puncak untuk memperbaiki standar etika, berbagai kode etik tertulis yang dengan jelas menyampaikan harapan pihak manajemen, program untuk mengimplementasikan petunjuk etika, serta berbagai teknik untuk memonitor ketaatan. 1. Peranan pihak manajemen dalam mempertahankan iklim beretika Para manajer perusahaan harus menciptakan dan mempertahankan atmosfer beretika yang sesuai. Mereka harus membatasi peluang dan godaan untuk melakukan perilaku tidak beretika dalam perusahaan. 2. Perkembangan Etika Kebanyakan individu mengembangkan kode etik berdasarkan lingkungan keluarganya, pendidikan formalnya, dan pengalaman pribadinya. Teori tahapan perilaku menyatakan bahwa kita semua melalui berbagai tahap evolusi moral sebelum sampai pada tingkat berpikir yang beretika. 3. Membuat keputusan yang beretika Setiap keputusan etika memiliki risiko dan manfaat sekaligus. Beberapa prinsip beretika yang dapat menjadi petunjuk dalam melakukan tanggung jawab: i. Proporsionalitas. Manfaat dari sebuah keputusan harus melebihi resikonya. Selain itu, tidak boleh ada keputusan alternatif yang memberikan manfaat sama atau lebih besar dengan resiko lebih sedikit. ii. Keadilan. Manfaat keputusan harus dikontribusikan secara adil ke orangorang yang menanggung resiko bersama. Mereka yang tidak dapat manfaat tidak seharusnya menaggung resiko.

16

iii. Meminimalkan Resiko. Bahkan jika dianggap dapat diterima oleh berbagai prinsip di atas, keputusan harus diimplementasikan untuk meminimalkxan semua resiko dan menghindari resiko yang tidak perlu. 2.

Etika Komputer Etika komputer adalah analisis mengenai sifat dan dampak sosial

teknologi komputer serta berbagai formulasi dan justifikasi kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi semacam itu secara beretika, meliputi perhatian mengenai peranti lunak serta peranti keras dan berkaitan dengan jaringan yang menghubungkan berbagai komputer dan komputer itu sendiri. Penggunaan teknologi dalam bisnis memiliki dampak besar terhadap masyarakat salah satunya kejahatan komputer, kondisi kerja, privasi, dan masih banyak lagi. 2.3 Fraud Dalam Sistem Informasi 1. PENGERTIAN KECURANGAN (FRAUD) FRAUD (kecurangan) adalah tindakan ilegal yang dilakukan satu orang atau sekelompok orang secara sengaja atau terencana yang menyebabkan orang atau kelompok mendapat keuntungan, dan merugikan orang atau kelompok lain. FRAUD ulent financial reporting (kecurangan laporan keuangan) adalah salah saji atau pengabaian jumlah dan pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan. Kecurangan dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu : a. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement FRAUD). Kecurangan Laporan Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan Keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau kecurangan non financial. b. Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation). Penyalahagunaan aset dapat digolongkan ke dalam ‘Kecurangan Kas’ dan ‘Kecurangan atas Persediaan dan Aset Lainnya’, serta pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang. 17

c. Korupsi (Corruption). Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi menurut ACFE, bukannya pengertian korupsi menurut UU Pemberantasan TPK di Indonesia. Menurut ACFE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan (conflict of interest), suap (bribery), pemberian illegal (illegal gratuity), dan pemerasan (economic extortion). 2. KARAKTERISITiK KECURANGAN (FRAUD) Dilihat dari pelaku FRAUD auditing maka secara garis besar kecurangan bisa dikelompokkan menjadi dua jenis : a. Oleh pihak perusahaan, yaitu : Manajemen untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan keuangan (misstatements arising from FRAUDulent financial reporting, untuk menghidari hal tersebut ada baiknya karyawan mengikuti auditing workshop dan FRAUD workshop). Pegawai untuk keuntungan individu, yaitu salah saji yang berupa penyalahgunaan. b. Oleh pihak di luar perusahaan, yaitu Pelanggan, mitra usaha, dan pihak asing yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. 3. PERAN AKUNTAN 1. Akuntan Sebagai Pengguna Fungsi akuntansi adalah pengguna layanan komputer yang terbanyak. Sebagai pengguna akhir, para akuntan harus menyediakan gambaran yang jelas mengenai berbagai kebutuhan mereka pada para ahli yang mendesain sistem mereka. Penyebab utama kesalahan desain yang mengakibatkan kegagalan sistem adalah akibat dari tidak adanya keterlibatan pengguna. 2. Akuntan Sebagai Desainer Tanggung jawab desain sistem dibagi antara akuntan dengan ahli komputer. Fungsi akuntansi bertanggungjawab atas sistem konseptual, melibatkan spesifikasi kriteria untuk mengidentifikasi pelanggan yang 18

lewat masa bayar dan informasi yang perlu dilaporkan akuntan menentukan

sifat

dari

informasi

yang

dibutuhkan,

sumbernya,

tujuannya,serta kebijakn yang perlu diterapkan. Dan fungsi komputer sebagai sistem fisiknya adalah media dan metode untuk menangkap dan menyajikan informasi tersebut 3. Akuntan Sebagi Auditor Sistem Audit adalah bentuk dari pembuktian independen yang dilakukan oleh ahli auditor yang menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang dihasilkan secara internal bergantung langsung pada validasi oleh auditor ahli yang independen. a. Audit eksternal : sebagai auditor sistem terbatas pada fungsi pembuktian dan yang dijelaskan sebelumnya. Jasa kepastian adalah layanan professional, termasuk fungsi pembuktian, dan yang di desain untuk meningkatkan kualitas informasi baik yang keuangan maupun nonkeuangan, yang digunakan oleh para pembuat b.

keputusan. Audit Internal : adalah fungsi penilaian yang berada dalam perusahaan. Auditor internal melakukan banyak sekali aktivitas atas nama perusahaan, termasuk melakukan audit laporan keuangan, mempelajari kesesuaian operasional perusahaan dengan kebijakan perusahaan, mengkaji kesesuaian perusahaan dengan kewajiban hokum,

mengevaluasi

efisiensi

operasional,

mendeteksi

dan

mengejar pelaku penipuan dalam perusahaan serta melaksanakan audit. Perbedaan antara audit eksternal dan internal adalah konstituennya. Auditor eksternalmewakili pihak ketiga dari luar. Sementara audit internal mewakili pihak kepentingan pihak manajemen.

19

BAB III PENUTUP

1.1 KESIMPULAN Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data dari kegiatan-kegiatan perusahaan dan mengubah data tersebut menjadi Informasi serta menyediakan Informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan. Cara kerja SIA adalah semua sumber data baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan dikumpulkan menjadi satu dan diubah ke dalam bentuk database. Setelah itu semua data yang telah berbentuk database, diubah dengan menggunakan perangkat lunak menjadi sebuah Informasi yang lebih bermanfaat bagi semua pemakai Informasi. Kemudian data yang telah diubah menjadi Informasi disampaikan ke

20

semua pemakai yang membutuhkan, seperti manajemen dan pemakai intern maupun pemakai ekstern perusahaan. Konsep Peengolahan Data SIA meliputi :SIA melakasanakan tugas yang diperlukan, berpegang pada prosedur yang relatif standar, menangani data terinci, berfokus histories, menyediakan informasi dan pemecahan masalah. Tugas Pengolahan data dalam SIA yaitu :Pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, penyiapan dokumen.

DAFTAR PUSTAKA

A Hall, James.2011. Accounting Information System Seven Edition. USA: SouthWestern Cencage Learning. Jogiyanto

H.M,

2004.

Analisis

dan

Desain

Sistem

Informasi,

Edisi

Kedua.Yogyakarta. Susanto, Azhar. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Edisi Pertama. Bandung: Lingga Jaya. Pangestu, Danu Wira. 2007. Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (On Line). http://IlmuKomputer.org/wp.contont/uploads//2008/08/sim.pdf. (Diakses tanggal 23 Februari 2019)

21

Diana Anastasia, Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Perancangan, Prosedur dan Penerapan. Edisi 1. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Sumber dari jurnal : Daud Rochmawati,

Valeria Mimosa Windana.2014.Pengembangan Sistem

Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Berbasis Komputer Pada Perusahaan

Kecil

(Studi

Kasus

Pada

Pt.

Trust

Technology).

https://core.ac.uk/download/pdf/151435192.pdf (Diakses tanggal 23 Februari 2019). Agung, Mulyo. 2015. Research Article Accounting Information System And Improvement On Financial Reporting (International Journal of Recent Advances in Multidisciplinary Research). (Diakses tanggal 23 Februari 2019).

22

More Documents from "Muthma Muthmainnah"