MANAJEMEN HULU HILIR BUDIDAYA TANAMAN WORTEL DI, CV ARJUNA FLORA BATU 1. Persiapan Lahan Persiapan Lahan yang di lakukan oleh petani di CV.Arjuna Flora terlebih dahulu harus di lakukan sebelum melakukan penanaman, lahan yang akan di gunakan untuk budidaya tanaman wortel sebelumnya harus di bersihkan terlebih dahulu dari segala sampah, sisa – sisa tanaman budidaya sebelumnya, gulma rumput dan gulma liar, pembersihan lahan ini dapat di lakukan dengan cara mekanik yaitu mencangkul dan mencabut secara langsung dengan tangan. Kemudian lahan yang akan di gunakan akan di olah terlebih dahulu yaitu dengan menggunakan pembalikan tanah menggunakan cangkul maupun traktor sedalam 20 cm, namun penggunaan cangkul lebih di sarankan karena dapat membentuk struktur tanah menjadi remah dan gembur serta memperkecil pemadatan tanah sehingga dapat memperbaiki sirkulasi udara di dalam tanah. CV.Arjuna Flora menggunakan bedeng dengan ketinggian 40 cm karena permintaan dari pasar yang mengiginkan wortel dengan panjang 20 – 30 cm. menurut petani semakin tinggi bedengan yang di buat maka akan semakin anjang pula umbi wortel yang di hasilkan sehingga petani harus menyesuaikan tinggi bedengan sehingga umbi wortel yang di hasilkan dapat sesuai dengan keinginan pasar, kemudian bedengan di buat dengan lebar 1 m, panjang 5 m dan jarak antar bedeng 30 cm untuk memudahkan proses pemeliharaan.
Gambar 1. Persiapan lahan untuk tanaman wortel.
Pupuk dasar yang di gunakan dalam budidaya tanaman wortel yaitu pupuk kandang ayam, pemberian pupuk dasar berupa pupuk kandang ayam di berikan sebanyak 1.5 ton/ha, pupuk kandang ayam mengandung 1% nitrogen; 0,80% fosfor; 0,04% kalium; dan 55% air, kandungan unsure hara pada kotoran ayam paling tinggi karena bagian cair tercamur dengan bagian padat, serta kandungan nitrogen tiga kali lipat lebih tinggi dari pupuk kandang lain 2. Penanaman Benih yang di gunakan sebagai bahan tanam yaitu berupa benih wortel varietas takii’s dimana benih ini merupakan benih yang di produksi oleh perusahaan dan bisa di dapatkan di toko pertanian serta benih ini merupakan benih varietas unggul dengan daya tahan terhadap penyakit tinggi, dan daya tumbuh tinggi,sehngga varietas ini banyak di gunakan sebagai benih dalam budidaya tanaman wortel . Kebutuhan benih untuk luasan lahan 1 ha sekitar 10 kg, karena setiap luasan 100 m2 membutuhkan benih sebanyak 100 g.sebelum tanam benih wortel dapat di rendam dalam air dingin selama 12- 24 jam atau air hangat ( 50◦-60◦) selama 15 menit, perlakuan ini bertujuan untuk menjamin benih yang akan di gunakan bebas dari hama dan inang penyakit serta mempercepat proses perkecambahan. Penggnaan benih varietas takii’s baru pertama kali di gunakan oleh petani di CV.Arjuna Flora, pada budidaya sebelumnya petani memilih untuk menggunakan benih local atau benih yang di dapat dari perkembangbiakan generative yaitu biji. Penanaman wortel di lakukan dengan cara manaburkan benih langsung di bedengan yang telah di siapkan, setelah benih di sebar kemudian di tutup dengan tanah setebal 1 cm dengan tujuan menghindari benih wortel dari sinar matahari secara langsung atau hilang terbawa air pada saat penyiraman. Penebaran benih wortel dapat menyebabkan tanaman wortel tumbuh menjadi tidak seragam oleh karena itu seteah penanaman wortel akan di lakukan pemeliharaan
berupa penjarangan dengan mengatur jarak tanam sehingga
pertumbuhan tanaman wortel menjadi seragam.
Gambar 2.benih yang di gunakan dalam penanaman tanaman wortel.(Dokumentasi pribadi)
Gambar 3.penanaman tanaman wort 3. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman wortel mencakup penyiraman, penjarangan , penyiangan, pembumbunan dan pemupukan. a. Penyiraman Penyiraman pada tanaman wortel di lakukan sejak benih di sebar , hal ini di lakukan karena benih membutuhkan lingkungan yang lembab. Penyiraman pada tanaman wortel harus di lakukan secara rutin, terutama pada musim kemarau, penyiraman data di lakukan sehari sekali atau dua kali sekai tergantung kondisi tanah. penyiraman pada musim hujan hanya di lakukan saat tanah kering dan hujan sebelum turun. Penyiraman di akukan secara manual dengan menggunakan selang dan di akukan pada pagi hari. Air yang di gunakan untuk
penyiraman merupakan air yang berasal dari air hujan dan dan di tampung pda bak penampung (Gambar 8),dimana bak penampung ini berjarak 1 km sehingga air akan di alirkan menuju lahan menggunakan pipa dan selang , air memanfaatkan kerja pompa
Gambar 4. Penyiraman tanaman wortel
b. Penjarangan Pada saat tanaman wortel berumur 1 bulan setelah tanam, lakukanlah penjarangan agar tanaman wortel dapat cepat tumbuh dan subur serta memberi hasil yang tinggi. Bersamaan dengan penjarangan, lakukan pula penyiangan terhadap gulma yang tumbuh di lahan tanam, agar tanaman wortel tidak tersaingi dalam memperoleh unsur hara, sinar matahari maupun kebutuhan air.
Gambar 5. Penjarangan
c. Penyiangan Rumput-rumput liar (gulma) yang tumbuh disekitar kebun merupakan pesaing tanaman worteldalam kebutuhan air, sinar matahari, unsur hara dan lain-lain, sehingga harus disiangi. Waktu penyiangan biasanya saat tanaman wortel berumur 1 bulan, bersamaan dengan penjarangan tanaman dan pemupukan susulan. Cara menyiangi yang baik adalah membersihkan rumput liar dengan alat bantu kored/cangkul. Rumput liar yang tumbuh dalam parit dibersihkan agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Tanah di sekitar barisan tanaman wortel digemburkan, kemudian ditimbunkan ke bagian pangkal batang wortel agar kelak umbinya tertutup oleh tanah.
d. Pemupukan Pemupukan yang di lakukan petani ada dua jenis yaitu pupuk dasar dan pupuk susulan. Pupuk dasar di aplikasikan saat pengolahan lahan atau saat sebelum di lakukan penanaman. Pupuk yang di gunakan ialah pupuk kandang ayam dengan dosis 1,5 ton/ha.Jenis pupuk yang digunakan untuk pemupukan susulan adalah urea atau ZA. Dosis pupuk yang adalah urea 100 kg/ha atau ZA 200 kg/ha. Waktu pemberian pupuk susulan dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan, yakni pada saat tanaman wortel berumur 1 bulan. Cara pemupukan yang baik adalah dengan menyebarkan secara merata dalam alur-alur atau garitan-garitan dangkal atau dimasukkan ke dalam lubang pupuk (tugal) sejauh 5-10 cm dari batang wortel, kemudian segera ditutup dengan tanah dan disiram atau diairi hingga cukup basah.
Gambar 6. Pemupukan dasar
e. Pembumbunan Pembumbunan di lakukan saat tanaman wortel telah berumur pada saat umbi akan mulai terbentuk. Pembumbunan bertujuan untuk menjaga aerasi dan mencegah pemadatan tanah yang diakibatkan oleh proses pemanasan setelah turn hujan atau penyiraman. Selain itu pembumbunan di lakukan untuk menutupi umbi wortel yang akan muncul di permukaan tanah. 4.Pengendalian Hama Dan Penyakit Dalam budidaya tanaman wortel, pengendalian hama dan penyakit merupakan aspek yang penting, karena hama dan penyakit dapat menurunkan kualitas dan hasil penen. Di kebun benih CV.Arjuna Flora kebanyakan hama yang menyerang adalah ulat tanah. Sedangkan penyakit yang menyerang adalah busuk daun (Alternaria dauci). Pengendalian hama dan penyakit tanaman wortel di kebun CV.Arjuna Flora dianggap perlu. Pertama di lakukan pengamanan di areal pertanaman. Bila serangan cukup berat dan di duga menurunkan hasil panen maka di lakukan penyemprotan dengan menggunakan bahan kimia. Dalalm pemakaian pestisida. Biasanya CV.Arjuna Flora dan petani di desa tulungrejo ini biasa melakukan penyemprotan itu di lakukan satu minggu itu 2 kali penyemprotaan karena mengingat banyak nya serangan hama dan penyakit yang terjadi di lahan/ lapangan. Hama yang menyerang tanaman wortel adalah ulat tanah, ulat tanah ini berwarna coklat sampai hitam. Dan memilki panjang antara 4-5 cm. Ulat tanah menyerang bagian pucuk atau bagian titik tumbuh tanaman wortel sehingga tanaman menjadi layu dan terkulai. Secara non kimiawi hama ini dapat di kendalikan dengan cara mengumpulkan dan kemudian membakarnya. Secara kimiawi hama ini dapat di kendalikan dengan penggunaan antonik bersamaan dengan penggunaan metalik. Untuk setiap 1000 m2 lahan yang di tanami wortel, di butuhkan sebesar 200 ml dan metalik 100 ml yang di campur dengan air dan di gunakan bersama – sama dalam satu kali penyemprotan. Sedangkan penyakit yang menyerang tanaman wortel adalah busuk daun (Alternaria Daucus). Penyakit ini di tandai dengan bercak – bercak kecil berwarna coklat tua sampai hitam dengan tepi kuning kemudian bercak ini membesar dan bersatu hingga seluruh daun terkena bercak mati dan akhirnya mati. Upaya pengendalian busuk daun di lakukan dengan cara memangkas daun – daun yang sakit atau bahkan mencabut tanaman apabila penyakit ini telah menyerang seluruh bagian tanaman kemudian membakar atau meguburnya. Apabila serangan ini telah menyerang sebagian besar tanaman. Maka pengendalian secara kimiawi di lakukan dengan menggunakan etonik bersamaan dengan metalik untuk setiap 1000 m2 lahan
yang di tanami wortel, di butuhkan atonik 200 ml dan metalik 100 ml yang di campur dan di gunakan secara bersama – sama dalam satu kali penyemprotan adalah 1,5 – 2 ml/L air. Namun sayangnya karena faktor kebiasaan petani di desa tulungrejo ini melakukan penyemprotan tidak berdasarkan keaadan di lapangan atau gambaran di lapangan melainkan sesuai budaya mereka sehingga ada dan tidak nya hama dan penyakit di lapangan mereka tetap melakukan penyemprotan.
Gambar 7. Penyemprotan
5. Panen dan Pasca Panen a.
Panen Pemanenan merupakan kegitan akhir dari proses budidaya tanaman wortel. Beberapa
hal yang perlu di perhatikan dalam pemanenan adalah umur panen dan cara panen. Wortel termasuk komoditas sayuran yang mudah rusak. Oleh karena itu,penangan panen dan pasca panen harus di lakukan dengan baik, untuk mandapatkan kualitas umbi yang baik. Perlakuan panen dan penangan setelah panen yang kuran baik merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan umbi woretl. Umbi wortel yang cacat, luka, terpotong/ tergores pada saat pemanenan akan lebih cepat mengalami pembusukan sehingga tidak terdapat bertahan lama jika di simpan. Di kebun CV.Arjuna flora Batu dan desa Tulungrejo kebanyakan di tujukan untuk keperluan konsumsi/ di jual. Cara pemanenan wortel biasanya di tanaman di wortel di cabut, biasanya hasil panen tanaman wortel untuk setiap 1000 m2, hanya mencapai 1-2 ton umbi. Dengan luas lahan yang sama.
Gambar 8.pemanenan b.
Pasca panen Pasca panen adalah kegiatan yang di lakukan setelah proses pemanenan selesai. Pasca
panen meliputi beberapa tahap, yaitu pencucian , sortasi,grading ,penyimpanan,dan pemasaran Penanganan pasca panen pada tanaman wortel di lakukan untuk mempertahankan daya simpan wortel. Namun biasanya di CV.Arjuna Flora khusus nya di desa tulungrejo tanaman wortel setelah di panen untuk langkah pembersihan dan pencucian di lakukan di lokasi tersebut atau di lahan, dengan cara hasil panen di letakan di tempat yang teduh lalu di bersihkan dan di sortir, hal ini karena setelah di panen tanaman wortel langsung di jual di ambil oleh pembeli/pengepul.