Tugas Lansia Bu Ririn.docx

  • Uploaded by: wenny Agrianti
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Lansia Bu Ririn.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,921
  • Pages: 9
A. Pengertian Lansia Dewasa lanjut usia (lansia) adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah berajak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat. Karena kondisi kehidupan dan perawatan yang lebih baik, kebanyakan pria dan wanita zaman sekarang tidak menunjukan tanda-tanda ketuaan mental dan fisiknya sampai usia 65, bahkan sampai awal 70-an. Usia lanjut dibagi menjadi usia lajut dini (berkisar antara usia 60-70) dan usia lanjut (berkisar mulai pada usia 70 sapai akhir kehidupan seseorang. Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia di dunia. Usia tahap ini dimulai dari 60 tahunan sampai akhir kehidupan. Usia lanjut merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua, dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari. B. Ciri-ciri Lansia Menurut Elizabeth Hurlock terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu : 1. Usia lanjut merupakan periode kemunduran Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi. 2. Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia.

Pendapat-pendapat klise itu seperti lansia lebih senang mempertahankan pendapatnya dari pada mendengarkan pendapat orang lain. 3. Menua membutuhkan perubahan peran Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan. 4. Penyesuaian yang buruk pada lansia Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk. C. Perkembangan Psikososial Lansia Perkembangan psikososial lansia yaitu tercapainya cita-cita diri. Pemahaman terhadap makna hidup secara keseluruhan membuat lansia berusaha menuntun generasi berikut (anak dan cucu) berdasarkan sudut pandangnya D. Ciri Perkembangan Normal Lansia 1. Perkembangan fisik Perkembangan fisik pada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran, perubahan perubahan biologis yang dialami pada masa lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis. Perkembangan masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan periode periode usia sebelumnya. Kita akan mencatat rentetan perubahan perubahan dalam penurunan fisik yang terkait dengan penuaan, dengan penekanan pentingnya perkembangan perkembangan baru dalam penelitian proses

penuaan yang mencatat bahwa kekuatan tubuh perlahan lahan menurun dan hilangnya fungsi tubuh kadangkala dapat diperbaiki. Terdapat sejumlah perubahan fisik yang terjadi pada periode lansia yaitu : a. Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan tetapi pergantian dan perbaikan sel-sel tubuh. Penurunan mitosis menyebabkan kecepatan jumlah sel yang rusak tidak seimbang dengan jumlah sel yang baru. Keadaan ini menyebabkan tubuh lebih banyak kehilangan sel, daripada jumlah sel yang baru sebagai pengganti. Diperkirakan orang berusia antara umur 65 – 70 tahun akan kehilangan 20% dari keseluruhan sel-sel saraf yang dimilikinya. b. Pertumbuhan dan reproduksi sel-sel menurun. Pada proses ini terjadi banyak kegagalan dalam pergantian selsel tersebut sehingga lansia lebih lama sembuh apabila mengalami sakit. Kehilangan sel-sel tubuh yang menyebabkan penurunan kekuatan dan efisiensi fungsi tubuh, dan kemampuan indera perasa pada lansia. Hal ini terkait dengan perubahan otot, yaitu terjadinya penurunan zat kolagen yang berfungsi untuk menjaga elastisitas. c. Penurunan Dorongan Seks. Secara psikologis tidak ada alasan mengatakan bahwa orang yang sudah tua tidak dapat lagi menikmati hubungan seks dengan pasangannya, bahkan wanita mengalami pembaruan minat dan kesenangan terhadap hubungan seks. Pada pria yang telah mengalami klimakterium akan memerlukan waktu lama untuk mencapai ereksi dan lebih lama jarak periode refactory, namun bukan berarti mereka terkena impoten. Terpeliharanya ekspresi seksual tergantung pada kesehatan fisik dan mental lansia tersebut d. Menurut Hurlock terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia dewasa akhir, diantaranya adalah : 1. Daerah kepala a. Hidung menjulur lemas b. Bentuk mulut akan berubah karena hilangnya gigi c. Mata kelihatan pudar

d. Dagu berlipat dua atau tiga e. Kulit berkerut dan kering f. Rambut menipis dan menjadi putih 2. Daerah Tubuh a. Bahu membungkuk dan tampak mengecil b. Perut membesar dan tampak membuncit c. Pinggul tampak menggendor dan tampak lebih besar d. Garis pinggang melebar e. Payudara pada wanita akan mengendor 3. Daerah persendian a. Pangkal tangan menjadi kendor dan terasa berat b. Kaki menjadi kendor dan pembuluh darah balik menonjol c. Tangan menjadi kurus kering d. Kaki membesar karena otot-otot mengendor e. Kuku tangan dan kaki menebal, mengeras dan mengapur. e. Sistem pernafasan pada lansia. Kapasitas pernafasan pada lansia akan menurun pada usia 60 hingga 80 tahun sekalipun tanpa penyakit. Paru-paru kehilangan elatisitasnya, dada menyusut, dan diafragma melemah. Meskipun begitu berita baiknya adalah bahwa orang dewasa lanjut dapat memperbaiki fungsi paru-paru dengan latihan latihan memperkuat diafragma. f.

Perubahan Sistem persyarafan. 1. Mengecilnya syaraf panca indera. 2. Otak dan sistem syaraf. Aspek yang signifikan dari proses penuaan mungkin adalah bahwa neuron neuron itu tidak mengganti dirinya sendiri. Meskipun demikian otak dapat cepat sembuh dan memperbaiki kemampuannya, hanya kehilangan sebagian kecil dari kemampuannya untuk bisa berfungsi di masa dewasa akhir. 3. Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia. a. Penglihatan 1. Kesulitan melihat warna 2. Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar. 3. Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa). 4. Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.

5. Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas pandang. b. Pendengaran Pres-bycusis(gangguan pada pendengaran): Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara lain nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata kata, 40% terjadi pada usia diatas umur 65 tahun. c. Peraba. 1. Kemunduran dalam merasakan sakit. 2. Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin. 2. Perubahan Intelektual dan kognitif Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tatapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan. 3. Perubahan Motorik Meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan. 4. Perubahan Emosional Permasalahan yang hadapi oleh lansia yang terkait dengan masalah pekembangan emosional, adalah rasa ingin berkumpul dengan keluarga sangat kuat, sehingga tingkat perhatian beliau menjadi sangat besar. Apabila melihat rekan kerja kurang aktif dalam melakukan pekerjaanya, maka tingkat emosi meningkat, terbukti bahwa beliau segera menegur rekan kerjanya tersebut agar lebih cekatan. Sering marah apabila ada sesuatu yang kurang sesuai dengan kehendak pribadi dan sering stress akibat masalah ekonomi yang kurang terpenuhi. 5. Perubahan Spiritual Permasalahan yang hadapi oleh lansia yang terkait dengan masalah pekembangan spiritual, adalah kesulitan untuk menghafal kitab suci karena daya ingat yang mulai menurun, merasa kurang tenang ketika mengetahui

anggota keluarganya belum mengerjakan ibadah, dan merasa gelisah ketika menemui permasalahan yang cukup serius. 6. Perubahan Mental Pada usia diatas 60 tahun, sebagian besar usia lanjut (usila) setidaknya sudah mengalami satu penyakit medis menahun. dibanding kelompok usia lebih muda, usila lebih sering menderita radang sendi dan masalah tulang lainnya, darah tinggi dan masalah jantun, kencing manis, masalah pendengaran dan penglihatan. akibatnya mereka juga lebih sering pergi ke dokter dan dirawat di rumah sakit, membutuhkan perawatan jangka panjang, menjadi terbatas mobilitasnya dan kehilangan kemandiriannya. Usila juga dapat mengalami berbagai jenis gangguan jiwa seperti anak muda. berikut gambaran secara singkat mengenai dua gangguan yang paling sering terjadi pada usila : 1. Demensia (Pikun) Suatu penyakit yang mengakibatkan kerusakan daya ingat, fungsi berpikir, gangguan perilaku dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berpakaian, makan, menjaga kebersihan diri dan buang air. keadaan ini merupakan penyakit dan bukan bagian dari penuaan normal. 2. Depresi Gangguan pada suasana perasaan yang ditandai kesedihan berkepanjangan, putus asa, kelelahan, serta kehilangan minat dan semangat. tidak jarang gejala depresi pada orang tua tidak terdeteksi karena gejalanya sering disertai gejala somatik (keluhan sakit-sakit pada badan yang tidak bisa dijelaskan), sementara biasanya pasien usila mempunyai masalah medis lainnya yang terjadi bersamaan. akan tetapi, bila dilkukan pemeriksaan psikiatri yang teliti, pada umumnya kondisi depresi dapat diobati. pemberian terapi kombinasi antara psikoterapi dan obat-obatan saat ini terbukti efektif untuk mengatasi depresi. E. Ciri-Ciri Perkembangan Menyimpang 1. Merasa bahwa hidup selama ini tidak berarti 2. Merasakan kehilangan 3. Memandang rendah orang lain

F. Cara Menstimulasi Berkaitan dengan masalah yang sering dialami oleh orang yang berusia lanjut dapat di tempuh melalui hal-hal sebagai berikut : 1. Berhubungan dengan Kesehatan Lansia ( fisik) : a. Orang yang telah lanjut usia identik dengan menurunnya daya tahan tubuh dan mengalami berbagai macam penyakit. Lansia akan memerlukan obat yang jumlah atau macamnya tergantung dari penyakit yang diderita. b. Pemberian nutrisi yang baik dan cukup sangat diperlukan lansia,misalnya pemberian asupan gizi yang cukup serta mengandung serat dalam jumlah yang besar yang bersumber pada buah, sayur dan beraneka pati, yang c. d. e. f. g.

dikonsumsi dengan jumlah bertahap. Minum air putih 1.5 – 2 liter, secara teratur Olah raga teratur dan sesuai dengan kapasitas kemampuanya Istirahat, tidur yang cukup Minum suplemen gizi yang diperlukan Memeriksa kesehatan secara teratur

2. Berhubungan dengan masalah intelektual Sulit untuk mengingat atau pikun dapat diatasi pada saat muda dengan hidup sehat, yaitu dengan cara : a. b. c. d. e. f. g.

Jadikan Olahraga sebagai kebutuhan dan rutinitas harian Anda. Hendaknya Anda membiasakan diri dengan tidur yang cukup. Berhati-hatilah dengan Suplemen penambah daya ingat. Kendalikan rasa stress yang menyelimuti pikiran Anda. Segera obati depresi Anda. Hendaknya Anda selalu mengawasi obat-obatan yang dikonsumsi. Cobalah dengan melakukan permainan yang berhubungan dengan daya

ingat. h. Jangan pernah berhenti untuk terus belajar dan mengasah kemampuan otak i. Hendaknya Anda berusaha meningkatkan konsentrasi dan memfokuskan pikiran. j. Tumbuhkan rasa optimis dalam diri Anda.

3. Berhubungan dengan emosi a. Lebih mendekatkan diri kepada ALLAH dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepadaNya. Hal ini akan menyebabkan jiwa dan pikiran menjadi tenang. b. Hindari stres, hidup yang penuh tekanan akan merusak kesehatan, merusak tubuh dan wajahpun menjadi nampak semakin tua. Stres juga dapat menyebabkan atau memicu berbagai penyakit seperti stroke, asma, darah tinggi, penyakit jantung dan lain-lain. c. Tersenyum dan tertawa sangat baik, karena akan memperbaiki mental dan fisik secara alami. Penampilan kita juga akan tampak lebih menarik dan lebih disukai orang lain. Tertawa membantu memandang hidup dengan positif dan juga terbukti memiliki kemampuan untuk menyembuhkan. Tertawa juga ampuh untuk mengendalikan emosi kita yang tinggi dan juga untuk melemaskan otak kita dari kelelahan. d. Rekreasi untuk menghilangkan kelelahan setelah beraktivitas selama

seminggu maka dilakukan rekreasi. Rekreasi tidak harus mahal, dapat disesuaikan denga kondisi serta kemampuan. e. Hubungan antar sesama yang sehat, pertahankan hubungan yang baik

dengan keluarga dan teman-teman, karena hidup sehat bukan hanya sehat jasmani dan rohani tetapi juga harus sehat sosial. Dengan adanya hubungan yang baik dengan keluarga dan teman-teman dapat membuat hidup lebih berarti yang selanjutnya akan mendorong seseorang untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya karena ingin lebih lama menikmati kebersamaan dengan orang-orang yang dicintai dan disayangi. 4. Berhubungan dengan spiritual a. Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepadaNya. Hal ini akan menyebabkan jiwa dan pikiran menjadi tenang. b. Intropeksi terhadap hal-hal yang telah kita lakukan, serta lebih banyak beribadah c. Belajar secara rutin dengan cara membaca kitab suci secara teratur.

Related Documents


More Documents from ""