Tugas Kel Teori Maletzke

  • Uploaded by: Communication Management UI
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Kel Teori Maletzke as PDF for free.

More details

  • Words: 1,560
  • Pages: 6
I.

PENGERTIAN

Model Komunikasi Maletzke adl: Model proses komunikasi masa yang menekankan pada 4 komponen utama yaitu : communicator, message, medium and receiver. Yang mempengaruhi Communicator: 1. The Communicator’s self image Bagaimana komunikataor memposisikan perannya dalam menyampaikan suatu pesan, mis: apakah dia sebagai sebagai penyampai pesan, penilai atau pengkampanye suatu pesan. Contoh: pada waktu saya menyampaikan ttg aborsi, apakah saya hanya menyampaikan berita tsb, menilai ttg aborsi, atau mengkampanye ttg aborsi. 2. The communicator personality structure Bagaimana kepribadian komunikator mempengaruhi prilakunya. Kepribadian disini maksudnya luas mencakup berbagai aspek, diantaranya aspek psikologi ( introvert atau ekstrovert) dan aspek ideology (liberal atau conservative). Hal ini juga ditunjang oleh teory personality menurut Aristoteles. 3. The communicator working team Jika seorang bekerja dalam team maka ia harus bias menempatkan diri atau beradaptasi dengan kelompoknya. (terkadang si komunikator harus menanggalkan ego pribadinya karena mungkin tidak sesuai dengan norma team nya). 4. The communicator in organization Menekankan pada 3 macam tipe organisasi media, yaitu: authoritarian lines, capitalist lines and public service lines. Contoh pada saat seorang reporter menulis berita, maka yg diuntut adalah organisasinya karena kerja si reporter dianggap sebagai kerja team. 5. The communicator’s social environtment Keanggotaaan daam suatu kelompok memperkuat kepercayaan, prilaku dan nilai-nilai yang dianut oleh individu. Semakin besar dia yakin terhdap kelompoknya semakin banyak pula pesan2 yg dia sampaikan dipengaruhi oleh norma2 yg dianut oleh kelompoknya. Contoh : media massa di Inggris yang dipengaruhi oleh ras kulit putih, kelas mengah dan jenis kelamin pria. 6. Pressure and constraint caused by the public character of the media content Komunikator harus mempertimbangkan pandangan, pendapat, noma2, dan nilai2 yg sedang berkembang di masy. Pada saat itu. Komunikator diengaruhi oleh apa yang diharapkan oleh publik terhadap pesan yang disampaikan. Publik disni bukan hanya pendengar tapi semua pihak yg berkaitan. Yang mempengauhi Message: 1. Selection and structuring of content Hal-hal yang sudah dijabarkan di atas, akan mempengaruhi bagaiamana komunikator memilih dan menyusun isi dari pesan yg akan disampaikan 2. Pressure or constraint from the message Dalam menyampaikan infromasi harus dilengkapi dengan informasi lainnya yg menunjang pesan tsb. Misalnya : dengan menambahkan foto, detail

informasi, tambahan informai literature ataupun sumber 2 lain yg menyampaikan kejadian yg sama. Pengaruh Medium thd communicator: 1. Pressure or constraint from the medium masing2 media meiliki karakteristik tersendiri, yg menentukan apa yg bias disampaikan dan bagaimana hal itu dismpaikan. Sehingga menyampaikan suatu pesan masing2 medium memiliki batasan yang berbeda. Contoh: beberapa pesan lebih cocok untuk media TV, dan ada yg ebih cocok utk media cetak, dsb RECEIVER 1. Receiver’s self image Bagaimana Receiver memposisikan perannya sebagai penerima suatu pesan. Contoh: orang yg menganggap dirinya intelektual, tidak akan membaca tabloid. Orang yg kepercayaan dirinya rendah akan lebih mudah dipengaruhi. 2. Receivr’s personality structure Bahwa Receiver akan menyeleksi media apa yang akan dikinsumsi sesuai dengan personality dia dan juga kebutuhan yang memotivasi dia. Contohnya; orang yg konservatif kemungkinan besar mendisregard pesan yang berbau liberal, orang bisnis akan mncari berita ekonomi. 3. The Receiver’s as a member of the audience Bahwa seorang receiver akan memilih suatu media tertentu berdasarkan apa yg sedang trend atau berkembang dalam kelompok sosialnya / komunitas dia berada. Dimana hal tsb. Sesuai dengan pendekatan dari teori “Uses & gratification” yg menyatakan bahwa seseorang akan mencari berita yg berguna untu memenuhi kebutuhan dia (yg akan diimplementasikan dalam kelompoknya). Contojh: orang yg komunitas nya senang menonton infotaiment, maka anggota ibu2 arisan akan menonton infotainment spy bias update mengobrol dengan teman2 arisannya. 4. Receiver’s social environtment Pesan yang kita terima dari media, akan disaring oleh kepercayaan, prilaku, dan nilainilai yang kita anut, yang dibentuk dari hasil diskusi / social kontak dengan orang2 dimana kita bersosiaisasi. Pengaruh Receiver terhadap Media 1.

Selection from media content Ada 3 hal yg enting dalam pemilihan / penerimaan pesan: a. Selective attention: Kita lebih memilih suatu pesan yang kita setujui/inginkan (sesuai dengan pendapatnya) b. Selective interpretation: kita hanya akan menginterpretasikan pesan sesuai dengan kemampuan komunikasi, prilaku dan posisi social budaya serta level pengetahuan kita.

c. Selective retention: Receiver cenderung tidak lagi memberi perhatian pada pesan yang sudah diketahui atau sudah pernah didengar / baca dan cenderung melupakan pesan yg tidak dianggap penting oleh receiver. Pengaruh Medium terhadap receiver: 1. Effect, experience of media content Menurut Maltzke, efek dari media massa sangat luas dan masih menjadi perdebatan, karena ada banyak factor/variable yang mempengaruhi efek tsb. Kita harus memastikan bahwa kita betul2 kenal dan paham dengan berbagai pendekatan terhadap efek media. Beberapa wujud efek komunikasi massa: 1. Efek kognitif (pengetahuan) 2. Efek afektif (emosional dan perasaan) 3. Efek behavioural (perubahan dan prilaku) 2. Pressure and constraint from the medium Setiap media memiliki kelebihan2 dan keterbatasan2 tertentu. Contoh: pada media Koran, pembaca bias memilih topik manapun yg ia kehendaki utk dibaca pertama kali (topik olahraga di halaman belakang) tanpa harus membaca dari awal dan kapanpun dia suka, dia bsa melihat kembali. Sedangkan pada media TV kita harus menonton berita dari awal (tidak bias memilih berita yg kita sukai saja, dan kalau ketinggalan maka kita akan kehilangan informasi). Jadi Receiver “dipaksa” untuk mengikuti informasi sampai akhir.

The Receivers image of the medium Tingkat kepercayaan Receiver terhadap media yg akan dikonsumsinya. Mis: pembaca kompas percaya bahwa berita yg disampaiakn kompas adl bias dipercaya. (Karena telah terbentuk image di masy. Bahwa kompas itu kredibel/ dapat dipercaya) Spontaneous feedback from the receiver Merupakan umpan balik langsung dari Receiver terhadap komunikator. Ada spontan feedback spt: acara talk show TV yg menerima telepon permirsa dan delay / less spontan feedback spt: surat pembaca. The Communicator’s Image of The Receiver / The Receiver’s image of the communicator 1. Bagaiaman receiver memandang komunkator (apakah kredibel dan bisa dipercaya). 2. Bagaimana komunikator memandang receiver (apakah khalayak itu intelektual

ataukah berpendidikan rendah) Kedua pihak saling berhubungan tapi tidak bias saling mengontrol.

II.

PENGGUNAANYA / IMPLEMENTASI

Model Maletzke bias digunakan sesuai dengan kondisinya, yaitu: 1. Ketika pesan sudah diluncurkan, model Maletzke bias berguna sebagai acuan untuk menganalisa kasus komunikasi di media massa karena Model ini membedah secara detail sisi komunikator, pesan, medium & receiver. 2. Ketika pesan baru akan diluncurkan, model maletzke bias digunakan untuk merancang pesan komunikasi yang akan disampaikan melalui media masa agar pesan efektif sehingga tercapai tujuan komunikasi yang diinginkan. III. ILUSTRASI Dalam hal ini kita akan akan memberikan ilustrasi dengan kondisi pesan sudah diluncurkan. Contoh kasus: Berita mengenai Pelayanan Jalan Tol di Pos Kota Sabtu, 8 Sept 2007 Halaman depan dengan judul: SBY: Tingkatkan pelayanan tol, tak layak jika anggota DPR gratis. Dari sisi Communicator 1. Communicator self image Dalam berita ini SBY memposisikan dirinya sebagai penilai bahwa tidak layak DPR mendapatkan fasilitas gratis jalan tol. 2. The communicator personality structure Kepribadian SBY tegas dan ber-empathy pada masyarakat 3. The communicator working team Dalam hal ini, pendapat yg dikemukakan SBY sesuai dengan pendapat kelompoknya (emrintah) 4. The communicator in organization Dalam hal ini SBY mewakili lembaga yg disebut dengan pemerintah. 5. The comm. Social environtment Ada pro dan kontra yg terjadi di dalam lingkngan social masyarakat khususnya

mengenai kenaikan tarf tol. Yang pro adalah anggota DPR yg mendapat fasilitas gratis tol sedangkan yg kontra adalah masyarakat yang merasa keberatan karena otomatis pengeluaran mereka semakin meningkat. 6. Pressure and constraint caused by the public character of the media content SBY mempertimbangkan tekanan dari masyaakat sehingga mengeluarkan pernyataan spt itu, bahwa tidak adil anggota DPR yg gajinya tinggi mendapatkan fasilitas gratis jalan tol.

Yang mempengauhi Message: 1.

Selection and structuring of content Issue ini sangat penting bagi masy shg SBY merasa perlu untuk meredam emosi masy akibat kenaikan tariff jalan tol sekaligus menunjukkan bahwa posisinya netral dan tidak memihak DPR 2. Pressure or constraint from the message SBY telah mendapatkan informasi bahwa pemberlakukan tariff gratis thd anggota DPR berlaku cukup lama. Dalam berita tsb. Juga disebutkan pendapat dari menteri PU, pengurus YLKI dan anggota ICW.

1.

Pressure or constraint from the medium media pos kota memiliki karakteristik dibaca oleh masy. bawah (rakyat kecil). Sehingga pesan ini efektif mencapai rakyat kecil tapi belum tentu pesan ini dibaca oleh menenagh ke atas yg rata-rata biasanya membaca Kompas.

RECEIVER 1. Receiver’s self image sesorang emilih os kota karena selain murah, bahasanya juga lebih mudah dimengerti bagi mereka yg mayoritas berpendidikan mengenah e bawah. Dia juga merasa os kota bias mewakili dirinya sendiri sebagai masyarakat. Banyak anggota komunitasnya yang membaca pos kota juga. Jadi dia bias mengobrol dengan teman-temannya. (Mis; sesama tukang ojek, supir angkot, dsb). Pesan yg disampaikan oleh Pos kota dipercaya oleh para pembacanya karena mereka merasa diwakili oleh surat kabar pos kota tsb. Dengan ditempatkannya berita itu di surat kabar pos kota maka pembaca memiiki kesempatan membaca berita tsb. Kapanpun juga. Dari berita ini tidak terdapat spontan feedback, tapi mungkin bias mendapatkan delay / les spontan feedback. Rakyat memndang SBY sebagai pihak yg credible dan mempunyai otoritas untuk menyampaikan esan ini. Sebaliknya SBY memandang rakyat sbg pihak yg paling

berkepentingan dan berhak utk mengethui pesan itu. IV.

KOMENTAR

Kelebihan model Maletzke sangat detail membahas semua unsure pokok dalam proses komunikasi massa. Maletzke secara terperinci membahas hubungan antar unsure-unsur komunikasi dengan lebih menekankan sudut pandang psikologi social. Model Maletzke masih relevan digunakan untuk kondisi sekarang. Model Maletzke begitu detail sehingga untuk pesan2 yg sederhana model ini kurang efektif digunakan. Model Mletzke juga hanya membahas unsure Comm, Message, Medium dan receiver tetapi tidak sampai pada tahap effek dari proses komunikasi seepti yg dilakukan oleh Lasswell yg emasukan unsure effek dalam model komunikasinya. Karena menurut aletzke, effek itu masuk ke dalam bidang study psikologi dan sosiologi.

Related Documents

Tugas Kel Teori Maletzke
November 2019 32
Maletzke
November 2019 21
Kel.5 Teori Evaluasi.docx
November 2019 32
Tugas Kel Bedah.docx
December 2019 37
Tugas Kel 3 Bls.docx
April 2020 15

More Documents from "Anonymous c64aMtOAS"

Varel2001
November 2019 52
Operasionalisasi Konsep
November 2019 51
Budget
October 2019 64
Tingkatan Komunikasi
November 2019 48