Tugas Agama 1.docx

  • Uploaded by: VF Cakreswara Acintyasakti Samastabuana
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Agama 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 948
  • Pages: 5
REFLEKSI TENTANG SEJARAH HIDUP BERIMAN

Disusun oleh: V.F. CAKRESWARA ACINTYASAKTI S NIM 151.01.1050

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2018

1.

Sejarah Hidup Berimanku Saya mengenal Tuhan pada saat SD kelas 5 yaitu pada saat saya diajak

teman untuk mengikuti suatu kegiatan menggereja. Pada saat itu saya belum mengenal kehidupan menggereja seperti Misdinar dan OMK, sehingga suatu ketika saya mengikuti ajakan teman saya tersebut untuk mengikuti kegiatan gereja. Setelah saya tahu dimana saya diajak untuk mengikuti Misdinar, dari situ saya belajar untuk melayani Tuhan, mengikuti kegiatan menggereja serta memprioritaskan diri saya kepada pelayanan gereja. Sehingga saya tahu bagaimana rasanya dekat dengan Tuhan yang pada saat saya masih kecil saya selalu hidup dilingkungan yang rajin beribadah. Dalam diri saya berkata bahwa saat itu saya ingin selalu melayani Tuhan dengan menjadi misdinar, dimana saat saya melakukan pelayanan selalu merasakan ketenangan, tentram bahkan merasa diberkati. Orang yang berperan mengenalkan Tuhan kepada saya terutama nenek kakek saya dari kedua orang tua yang selalu mengajarkan untuk selalu beribadah, berdoa setiap akan melakukan kegiatan. Teman-teman saya yang selalu saya lihat rajin beribadah sehingga saya ikut masuk kedalam dunia mereka dimana mereka selalu mengajak untuk ikut beribadah dan selalu mengingatkan. Orang tua saya yang memberikan dukungan agar dapat lebih jauh mengenal Tuhan, dengan membebaskan saya untuk melakukan aktifitas menggereja.

2.

Kehadiran Tuhan dalam Hidupku Beberapa kali dalam hidup saya, saya tidak menyadari bahwa Tuhan itu

hadir dalam diri kita masing-masing. Pada saat malam natal selesai saya melakukan pelayanan digereja saya beserta teman-teman melakukan makan bersama sesuai dengan kebiasaan kami setiap tahunnya, pada saat saya sedang makan bersama salah seorang teman saya mengajak saya untuk bermain game online hingga pagi kemudian saya mengiyakan ajakan teman saya tersebut. Lalu setelah itu saya dengan teman saya pergi ke tempat yang dituju padahal sebelum saya berangkat ke tempat itu saya sudah ditelpon oleh orang tua saya agar pulang segera, dan saya tidak ijin untuk pergi. Hingga pagi dating saya dan teman saya selesai bermain game dan pulang kerumah masing-masing. Diperjalanan pulang

saya merasa mengantuk setelah semalaman begadang dan disitulah saya mengalami kecelakaan. Walaupun tidak luka parah tetapi tetap merasa bersalah karena tidak mendengarkan perkataan orang tua saya. Dimana pada malam harinya sudah diperingatkan untuk segera pulang. Disitulah saya merasa tidak sadar bahwa ada peran Tuhan melalui orang tua saya agar saya dapat terhindar dari bahaya. Pengalaman saya menyadari bahwa Tuhan itu hadir dalam kehidupan kita adalah ketika saya bekerja di Jakarta selama 2 tahun. Jauh dari orang tua, keluarga bahkan orang-orang tersayang menjadikan saya selalu terpikirkan untuk selalu pulang. Saya selalu mengalihkan perhatian saya terhadap pekerjaan, setiap akhir pecan pergi ke gereja. Tetapi perasaan itu selalu muncul, sehingga pada suatu hari dimana saya merasakan putus asa untuk tidak melanjutkan pekerjaan saya, disitulah saya sadar bahwa Tuhan selalu hadir dalam setiap kesempatan, dimana saya mulai berdoa setiap kali akan melakukan kegiatan termasuk bekerja, saya mendoakan orang-orang dirumah agar selalu diberukan anugrah. Dan disitu saya merasakan bahwa berbicara kepada Tuhan dapat meringankan beban pikiran saya yang selama ini terkurung dalam kepala.

3.

Pergulatan Hidup Berimanku Pergulatan dalam beriman selama ini dimulai pada saat saya pertama kali

masuk di SMK Negeri, dimana saya setelah lulus SMP dimana SMP dan SD saya adalah yayasan Katolik tiba-tiba masuk ketempat yang mayoritas adalah muslim. Awalnya saya merasa biasa saja tetapi setelah beberapa lama saya merasakan ada yang berbeda diantara kami, dimana saat kami melakukan ibadah atau mengadakan acara Natal dan Paskah selalu terhalang oleh kebijakan sekolah, kami sulit untuk mengurus beberapa hal dengan pihak sekolah hingga suatu ketika kami merasa putus asa dan hanya dapat berdoa kepada Tuhan bahwa kami tetap percaya dan berpegang teguh pada Yesus Kristus. Itu merupakan perguatan yang saya alami dimana kami sempat merasa putuh asa untuk melakukan kegiatan beribadah disekolah. Tetapi atas usaha dan doa yang selalu kami panjatkan akhirnya pihak sekolah melunak dan memberi sedikit aktivitas keagamaan kepada kami sehingga kami dapat melakukan ibadah dan peringatan hari Natal dan Paskah disekolah.

4.

Sikapku Berhadapan dengan Kenyataan Hidup Beragama yang Majemuk Sikap saya terhadap isu-isu radikalisme agama yang saat ini terjadi mungkin

sedikit biasa saja, karena kesadaran saya sebagai minoritas. Tetapi bukan berarti dapat menerima perlakuan secara seenaknya. Kita memiliki alat pemersatu perbedaan yang lahir dari nilai-nilai luhur bangsa, yaitu Pancasila dan Undangundang Dasar 1945 dengan berbagai tatanan yang sistematis di dalamnya. Pancasila merupakan dasar negara yang mengatur tentang tata kehidupan keberagamaan sebagaimana tersurat pada sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dari sila pertama kita tahu bahwa semua berhak memeluk agama dan keyakinan masing-masing. Karena pada dasarnya manusia yang hidup ditengah masyarakat yang majemuk akan mendapatkan sesuatu yang berbeda dengan dirinya. Kita dapat berteman dengan orang yang segolongan dengan kita bahkan berbeda golongan dengan kita. Tetapi kita pasti juga akan mendapatkan perlakuan yang berbeda pula dari orang yang berbeda golongan dengan kita. Jadi menurut saya wajar saja jika kita merasa di-anaktiri-kan dari golongan yang mayoritas tersebut. Hidup beragama tidak ada yang melarang tetapi menjadi fanatik pada suatu agama hingga menyebabkan gesekan antar golongan itu yang seharusnya dihindari, agar masyarakat yang majemuk ini dapat bersatu dan menjadikan negara ini lebih maju dalam hal kerukunan. Hidup rukun antar golongan dan sesama manusia lebih bahagia daripada kita harus tinggal dalam kotak-kotak yang memisahkan kita dengan sesama kita sendiri. Kerukunan beragama bukan merupakan kebutuhan atau tuntutan dari pemerintah. Itu merupakan kewajiban, yang lebih luasnya mengenai kemanusiaan. Karena hidup rukun dan damai adalah kewajiban kemanusiaan dari diri setiap orang. Sila pertama dari Pacasila hakekatnya merupakan komitmen mendasar bagi bangsa bahwa hidup harus berlandaskan sendi-sendi agama.

5.

Arti Beriman Sebagai Pengikut Yesus Bagi saya beriman sebagai pengikut Yesus adalam beriman menuju pada

keselamatan. Dengan kita mentaati perintah-Nya dan juga hidup percaya kepadaNya kita dapat menuju pada keselamatan abadi.

Related Documents

Tugas Agama
June 2020 23
Tugas Agama
July 2020 34
Tugas Agama
May 2020 24
Tugas Agama
June 2020 25
Tugas Agama
June 2020 26
Tugas Agama Islam.docx
November 2019 10

More Documents from "Sahla Rizkiyah"

Makalah_agama.docx
June 2020 5
Tugas Agama 1.docx
June 2020 5
Audit Energi.docx
June 2020 8
Ficha De Leitura
November 2019 22
November 2019 3