BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk hidup yang bertubuh dan berjiwa, ber-roh dan berakal-budi. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia mampu untuk bertransedensi (menguasai) diri dan lingkungannya. Keunikan kodrat manusia dibandingkan dengan mahluk lain adalah akal-budi yang dimilikinya. Dengan kemampuan akal-budinya maka manusia memiliki kemampuan untuk “mengambil keputusan” dan “menentukan diri sendiri”. Disinilah nampak bahwa manusia adalah mahluk yang berdimensi rasional dan individual. Dimensi rasionalitas manusia dicetuskan dalam kemampuannya untuk mengambil keputusan-keputusan dalam hidupnya. Dimensi rohani manusia sebagai pribadi nampak dalam rasionalitas tersebut, sehingga manusia menjadi subyek dari segala perbuatannya. Tuhan menciptakan manusia secara unik bahkan “limited edition”. Tidak ada yang sama atau serupa antara orang yang satu dengan yang lain. Keunikan manusia bukan hanya terletak pada fisik semata melainkan juga pada talentanya masing-masing. Ada pemikir, ada pekerja, ada seniman, ada olahragawan, ada pebisnis/pedagang, dsb
1.3 Rumusan Masalah Permasalahan utama yang diangkat dalam tugas ini adalah : 1. Bagaimana teori tentang manusia . 2. Bagaimana teori tentang martabat manusia. 3. Bagaimana teori tentang meluhurkan martabat manusia sebagai citra Allah . 4. Bagaimana fakta-fakta tindakan dan perbuatan yang melecehkan atau merendahkan martabat manusia sebagai citra Allah.
1.4 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana teori tentang manusia. 2. Untuk mengetahui bagaimana teori tentang martabat manusia. 3. Untuk mengetahui teori tentang meluhurkan martabat manusia sebagai citra Allah. 4. Untukn mengetahui bagaimana fakta-fakta tindakan dan perbuatan yang melecehkan atau merendahkan martabat manusia sebagai citra Allah.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori tentang manusia.
menjadi apa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia tidak “menjadi” manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yangbermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi anak buah, tetapi di sisi lain ia adalah pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi di sisi lain ia adalah anak. Di satu sisi ia adalah kakak, tetapi di sisi lain ia adalah adik. Demikian juga dalam posisi guru dan murid, kawan dan dan seterusnya. . Dalam hubungan antar manusia (interpersonal), ada pemimpin yang sangat dipatuhi dan dihormati Rakyatnya, ada juga yang hanya ditakuti bukan dihormati, begitupunguru atau orang tua, ada yang dipatuhi dan dihormati , ada juga orang tua dan guru yang tidak dipatuhi dan tidak pula dihormati. Mengapa terjadi demikian ? Ada tiga teori yang dapat membantu menerangkan model dan kualitas hubungan antar manusia itu. Hubungan antar manusia (interpersonal) itu berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu apakah masing-masing merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau malah merugi. Jika merasa memperoleh keuntungan maka hubungan itu pastimulus, tetapi jika merasa rugi maka hubungan itu akan terganggu , putus, atau bahkan berubah menjadi permusuhan. Demikian juga rakyat dan pemimpin, suami- isteri, mantu – mertua direktur-anak buah, guru-murid, mereka berfikir; kontribusi mereka sebanding dengan keuntungan yang diperoleh atau malah rugi. Demikian juga hubungan antara daerah dengan pusat, antara satu entitas dengan entitas lain. 2.2 Teori