Tugas 01 Geologi Sejarah.docx

  • Uploaded by: Sayyid Abdullah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas 01 Geologi Sejarah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 982
  • Pages: 5
TUGAS 01 GEOLOGI SEJARAH ORIGIN OF THE EARTH Oleh: Sayyid Abdullah Marzuqi (12016044)

Gambar 1. Ilustrasi dari mlky way atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan galaksi Bima sakti, galaksi ini merupakan salah satu galaksi di luar angkasa sana. (source: www.infoastronomy.org)

Bumi merupakan salah satu planet dari sistem tata surya, dari sekian banyak sistem tata surya di luar angkasa sana, dan dari sekian galaxy yang hanya diketahui oleh yang maha Esa besarnya. Tata surya merupakan suatu sistem yang terdiri dari matahari dan planet-planet benda angkasa yang berputar mengitarinya. Bagaimana terbentuknya Tatasurya ini? Ada beberapa teori yang dapat menjawab ini, dan yang paling terkenal adalah teori Nobular. Teori Kabut atau

disebut juga Teori Nebula. Teori Nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Teori ini secara garis besar menyatakan bahwa diluar angkasa sana terdapat partikel atom2 dari berbagai unsur yang membentuk awan tipis yang bergolak dan berputar (dari beberapa sumber ada yang menyebutnya kabut tipis). Saat awan tipis tersebut perlahan-lahan memadat yang disebabkan oleh mengelompoknya atom-atom yang tersebar, lahirlah pusat tatasurya yakni Matahari. Energi kinetik dari gas-gas yang berputar serta bergolak meningkatkan rotasi matahari dan planet-planetnya. Mengelompoknya atom-atom ini disebabkan oleh adanya gaya gravitasi serta karena atom-atom yang bergerak saling mendekat perlahan, gas menjadi semakin panas dan pada akhirnya memadat, Gambar 2 menggambarkan bagaimana proses teori nobular ini. Lebih dar 99 persen atom diangkasa adalah hidrogen dan helium, karena atom ini merupakan atom yang paling ringan. Dekat dari pusat awan gas, atom-atom tersebut berada dalam tekanan dan suhu yang tinggi sehingga hidrogen dan hidrogen mulai bergabung satu dengan lainnya untuk membentuk unsur-unsur yang lebih berat

Gambar 2. Pembentukan Tatasurya model Nobular. Sistem Tatasurya diawali dari awan gas yang berputar (A). Sebagian besar massa terkonsentrasi di pusat dan membentuk Matahari, sisa material berakumulasi dan terkosentrasi membentuk planet-planet (B). Tata surya saat ini (C). Bumi merupakan planet ketiga dari Matahari, sekitar 150 juta kilometer dan mempunyai komposisi khas yang memungkinkan adanya kehidupan (Carla W Montgomery,1993)

yang stabil (mengakibatkan kelimpahan unsur genap lebih banyak daripada unsur ganjil, Gambar 3a). Bergabungnya unsur ini sampai terakhir membentuk unsur Fe (nomor atom 26, Gambar 3a), Kemudian pembentukan unsur selanjutnya di kerak bumi akibat dari penangkapan neutron (Gambar 3b).

a

b Gambar 3.a) Kelimpahan unsur-unsur di alam semesta, unsur yang paling banyak adalah Hidrogen dan Helium di luar angkasa , b) beberapa theory ada yang menyebutkan bahwa unsur ini akibat dari big bang, kemudian pembentukan unsur-unsur selanjutnya akibat dari penggabugan atom sampai ke Fe, kemudian pembentukan unsur dengan nomor atom yang lebih besar dari Fe selanjutnya akibat dari penangkapan neutron. (sumber: slide kuliah Geokimia umum pak Bambang Priadi, 2016)

Matahari terbentuk saat pembakaran nuklir yang dimulai di dalam awan gas sekitar 6.000 juta tahun yang lalu. Pembakaran ini terbatas hanya di pusat awan gas, membentuk matahari. (Gambar 2)Sedangkan gas yang bertekanan lebih rendah masih berputar di sekeliling matahari tersebut. Akibat dari interaksi dari kedua gaya yang berlawanan ini mengakibatkan gas yang berputar tadi membentuk piringan gas yang dinamakan nebular planetaria. Bagian luar dari neebular planetaria yang lebih dingin, menjadi cukup padat dan memungkinkan bahan-bahan padat terkondensasi dan akhirnya jadilah planet-planet seperti tatasurya yang sekarang.

Teori terkenal lain tentang pembentukan tatasurya lainnya di kemukakan oleh para ahli kosmologi (cosmologist), sebagai “big bang” yang terjadi sekitar 20 milliar tahun yang lalu. Secara garis besar teori ini menyatakan bahwa pada suatu saat jagad raya menyatu menjadi suatu bulatan padat yang panas dan massif. Kemudian terjadi ledakan dashyat yang menghancurkannya dan menghasilkan serpihan-serpihan yang berputar serta terlempar ke segala arah dan membentuk galaksi dan nebula-nebula, Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 miliar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya.

Gambar 4. Gambaran singkat tentang konsep dari teori big bang (sumber: www.bigbagcentral.com)

Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian gumpalangumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi. Setidaknya, ada 3 tahap terbentuknya planet bumi ini: 

Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.  Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi magma,  Dan pada akhirnya bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi. Bukti penting lain bagi Big Bang adalah kandungan hidrogen dan helium yang melimpah di ruang angkasa (Gambar 3b.). Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa.

Lalu bagaimanakah lapisan pada bumi terbentuk? Bumi terbentuk pada 4,6 milliar tahun yang lalu, perhitungan ini didasarkan pada batuan meteorit dan bulan. Setelah terbentuk solar system bumi terus di bombardir di hujani meteor selama ratusan tahun, dan terus berlangsung hingga 3,8 juta tahun lamanya. Saat memasuki fase pembentukan bumi selanjutnya, bumi terus mengalami diferensiasi magma dan pendinginan sehingga terbentuklah lapisan-lapisan bumi. Material yang memiliki densitas tinggi akan tenggelam menuju inti tengah bumi, membentuk inti yang kaya akan Fe dan Ni. Magma silikat yang memiliki densitas rendah akan naik ke permukaan, sedangkan sisa materialnya membentuk lapisan tebal di Bumi diantara inti dan magma permukaan yang disebut dengan mantel. Magma yang berada di permukaan tersebut mendingin dan membentuk lapisan tipis yang kaya akan silika, alumunium, dan magnesium yang disebut kerak. Kerak samudera terdiri atas basalt dan gabbro, sedangkan kerak benua yang memiliki densitas lebih tinggi memiliki komposisi granitik.

Gambar 1. Luas penampang bumi diilustrasikan akibat berbedaan lapisan (source: https://cimss.ssec.wisc.edu/sage/geology/lesson1/concepts.html)

Gambar 5. Rangkuman singkat waktu dan bagaimana bumi terbentuk hingga seperti saat ini (sumber: Slide ppt kuliah Geokimia umum oleh pak Bambang Priadi, 2016)

Referensi Benyamin sapiie, Noer Aziz magetsari, Agus Handoyo Harsolumakso, dan Chalid Idham Abdullah. 2014. Catatan kuliah: Geologi Dasar. Prodi KK Geologi dan Paleontologi, Bandug: ITB. Hamblin, W. L., 1989. The Earth’s Dynamic System’s, a text book in physical geology, Macmilan. Montgomery, C. W. (1993). Fundamentals of geolo gy. William C Brown Pub.

Related Documents

Geologi
October 2019 60
Geologi Question.docx
December 2019 39
Geologi Umum.pdf
December 2019 43

More Documents from "Leidy Arumintia"