ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. “H” DENGAN GANGGUAN SISTEM NEUROLOGI : VERTIGO DI RUANG ZR THERESIA RS ST.VINCENTIUS SINGKAWANG Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan karyawan tetap
Disusun Oleh : TIKA SUSILAWATI
TINJAUAN TEORI Definisi Vertigo adalah sensasi berputar atau pusing yang merupakan suatu gejala, penderita merasakan bendabenda disekitarnya bergerak gerak memutar atau bergerak naik turun karena gangguan pada sistem keseimbangan. (Arsyad Soepardi efiaty dan Nurbaiti, 2002) → Vertigo dapat adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam telinga bagian dalam sehingga menyebabkan penderita merasa pusing dalam artian keadaan atau ruang di sekelilingnya menjadi serasa 'berputar' ataupun melayang.
Etiologi ◦ Lesi vestibular ◦ Lesi saraf vestibularis ◦ Lesi batang otak, serebelum atau lobus temporal
Vertigo timbul jika terdapat ketidakcocokan informasi aferen dan keseimbangan tubuh yang ditangkap oleh reseptor vestibuler, visual, dan proprioseptik; reseptor vestibuler yang disampaikan ke pusat kesadaran.
Manifestasi klinis Penderita vertigo akan merasakan sensasi gerakan seperti berputar, baik dirinya sendiri atau lingkungan Merasakan mual yang luar biasa Sering muntah sebagai akibat dari rasa mual Gerakan mata yang abnormal Tiba - tiba muncul keringat dingin Telinga sering terasa berdenging Mengalami kesulitan bicara Mengalami kesulitan berjalan karena merasakan sensasi gerakan berputar Pada keadaan tertentu, penderita juga bisa mengalami gangguan penglihatan
Penatalaksanaan
pasien harus dibiarkan berbaring diam dalam kamar gelap selama 1-2 hari pertama.
Bila mual dan muntah berat, cairan intravena harus diberikan untuk mencegah dehidrasi.
Edukasi bahwa kemampuan otak untuk beradaptasi akan membuat vertigo menghilang setelah beberapa hari.
TINJAUAN KASUS Identitas Pasien Nama : Ny. “H” Umur : 50 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Dsn Batu Bedinding 4/1Sungai Toman Tanggal Masuk : 12 Februari 2019 Diagnosa Medis : Vertigo
Riwayat Kesehatan : ◦ Keluhan utama : pasien mengeluh nyeri kepala kuat ± 5 hari disertai pusing rasa berputar, tidak bisa tidur saat malam hari, mual, muntah, perut kembung, nafsu makan menurun sejak sakit, sejak kearin malam sulit untuk berbicara. ◦ Riwayat kesehatan yang lalu : pasien mempunyai riwayat hipertensi, dan riwayat operasi tiroid ◦ Riwayat pekerjaan : pasien sehari hari adalah petani ◦ Kebiasaan pasien : pasien mengatakan suka mengkonsumsi makanan yang asin ◦ Riwayat penyakit keluarga : pasien mengatakan ayahnya juga mempunyai penyakit hipertensi.
Pengkajian fisik Kesadaran : Compos Mentis GCS : E4M6V5 Tanda tanda vital
TD : 140/100 mmHg DN : 76 x/menit RR : 20 x/menit T : 36,5oC Nyeri P : Nyeri muncul dengan kuat terus menerus Q : Rasa nyeri seperti tertusuk- tusuk dan berputar mabuk saat membuka mata R : Nyeri dibagian Kepala S : skala nyeri 6 T : nyeri mulai terasa sejak 5 hari yang lalu terus menerus Status gizi Saat sakit : BB : 45 kgTB : 155 cm Sebelum sakit : BB : 47 kg TB : 155cm
Pengkajian fisik Ditemukan kelainan pada : ◦ Mata ◦ Konjungtiva non anemis, sclera non icterik, pupil simetris, reflek cahaya ada respon. Tampak kantung mata sedikit bengkak dan menghitam
Hasil pemeriksaan penunjang Laboratorium Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Normal
PLT/ Thrombocyt
198.000
/mm^3
150.000-440.000
WBC/ Leucocyt
3.900
/mm^3
5000-10.000
RBC/ Erithrocyt
4.01
M/uL
4.00-6.20
HGB/ Haemoglobin
11.7
g/dI
HCT/ Haematrocrit
34.5
%
Lk (13.5-18.0)/ Pr (12.0-16.0) 35.0-55.0
Glukosa ad Random
89
mg/dI
70-110
Creatinin
0.8
Mg/dl
0.5-1.2
CT Scan CT-Scan kepala non kontras pada tanggal 12 Februari 2019 : tidak tampak iskemi/infark/SOL atau perdarahan intra parenkim cerebri / cerebelli EKG Sinus Rtythm
Terapy
IVFD RL drif Neurosanbe 1 amp 20 tpm (makroset)
Inj Citicolin 2 x 500mg per Intravena Inj Ranitidine 2 x 50mg per Intravena Inj Antrain 2 x 1gr per Intravena Inj Paracetamol 2 x 1gr per Intravena Inj Ketorolac 2 x 30mg per Intravena Inj Ondansetron 2 x 4mg per Intravena
Betahistin 2 x 6 mg tablet per Oral Flunarizin 2 x 5 mg tablet per Oral
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN 1. 2.
3.
Nyeri berhubungan dengan agen injuri biologi. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
Intervensi Keperawatan Diagnosa 1 Nyeri berhubungan dengan agen injuri biologi. 1. 2. 3. 4.
5.
Monitor tanda-tanda vital secara teratur dan kaji karakteristik nyeri Atur posisi bedrest pasien senyaman mungkin Ajarkan tehnik relaksasi dan nafas dalam Ciptakan suasana ruangan yang tenang Kolaborasi dengan dokter,dalam pemberian obat analgetik
Diagnosa 2 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia
1. 2. 3.
4. 5.
Kaji kebiasaan makan yang disukai pasien Pantau input output pada pasien Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering Ciptakan suasana lingkungan yang bersih dan nyaman Kolaborasi dengan ahli gizi
Diagnosa 3 Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri 1. 2. 3. 4. 5.
Kaji jumlah jam tidur pasien Observasi intensitas tidur pasien Berikan posisi tidur yang nyaman Batasi pengunjung sesuai dengan keadaan klinis pasien Kolaborasi dengan keluarga agar menjaga ketenangan saat pasien tidur
Adapun Masalah keperawatan yang sudah teratasi sebagian adalah : Diagnosa 1 Nyeri berhubungan dengan agen injuri biologi → Diagnosa keperawatan ini teratasi sebagian di buktikan dengan : S: pasien mengatakan nyeri rasa berputarputar dibagian kepala sudah berkurang, skala nyeri 2 hanya timbul sesekali saja O : Pasien tampak tenang TD : 100/60mmHg DN : 80x/m A : masalah nyeri teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan Anjurkan tehnik relaksasi nafas saat nyeri muncul
Diagnosa 2 Perubahan nutrisi kurang deri kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah anoreksia → Diagnosa keperawatan ini teratasi dibuktikan dengan : S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa mual, makan sudah seperti biasanya, menghabiskan 1 porsi dari yg di sediakan RS O : Pasien tampak tenang BU : 11x/m BB : 46 kg A : masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi P : Intervensi dilanjutkan Menganjurkan pasien untuk tetap menjaga pola makan teratur setiap hari, serta minum air hangat bila mual bila di rumah nanti
Diagnosa 3 1.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri → Diagnosa keperawatan ini teratasi di buktikan dengan:
S : Pasien mengatakan sudah dapat tidur dengan nyenyak saat malam hari, durasi tidur 7-8 jam, tidak terbangun saat malam hari O : kantung mata tidak lagi bengkak dan gelap, pasien tampak baik
A : masalah gangguan pola tidur teratasi P : Intervensi dilanjutkan Pertahankan posisi tidur yang memberikan kenyamanan pasien
TERIMA KASIH