Gempa Bumi • Disusun oleh :
:
Turunan Bencana Dari Gempa Bumi
# Tsunami Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut
Penyebab Terjadinya Tsunami • Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau. • • • •
Gempa yang menyebabkan tsunami : Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km) Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
#Terjadinya Jenis – Jenis Longsor • Gempa bumi mengakibatkan getaran atau guncangan tanah (ground shaking) yang disebabkan oleh karena adanya gerakan endogen. Getaran tanah ini menyebabkan tanah dan massa batuan keluar dan akhirnya terjadi penyebab tanah longsor pada lapisan tanah dan batuan yang ada diatasnya. • #Terjadinya Banjir • Air yang terdapat didalam waduk, atau danau dapat keluar dan mengalir dalam jumlah besar sehingga menjadi penyebab banjir ketika gempa terjadi. Jenis – jenis Banjir ini terjadi karena ketika gempa, fungsi danau atau waduk menjadi rusak karena air dalam waduk atau danau mengalir ke berbagai arah atau tumpah kembali dan keluar dan memenuhi manfaat sungai-sungai dibawahnya.
KLASIFIKASI GEMPA BUMI
1. Berdasarkan Faktor Penyebab 2. Berdasarkan Bentuk Episentrum 3. Berdasarkan Kedalaman Hiposentrum 4. Berdasarkan Jarak Episentrum 5. Berdasarkan Letak Pusat Gempa 6. Berdasarka Gelombang Gempa
CARA PENANGGULANGAN GEMPA BUMI A. 1. 2. 3.
4.
Upaya penanggulangan sebelum terjadi gempa: Mengetahui pintu-pintu keluar masuk untuk keadaan darurat. Barang/benda yang berbobot berat disimpan di tempat yang kokoh dan stabil terhadap guncangan. Pipa saluran gas dan pipa saluran air dipastikan tidak bocor dan tertutup baik saat tidak digunakan untuk mencegah bencana pengiring gempa seperti kebakaran dan gangguan sanitasi. Kabel-kabel listrik ditata rapi untuk menghindari hubungan singkat akibat guncangan dan dipastikan sekering berfungsi dengan baik.
B. 1.
2.
3.
Upaya penanggulangan saat terjadi gempa: Jika berada di dalam bangunan: usahakan tetap tenang dan tidak panic, gunakan pintu dan tangga darurat untuk keluar dan jangan menggunakan lift atau elevator, jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, ataupun benda-benda yang menggantung tapi berlindunglah di bawah meja yang kokoh, dan jangan dulu masuk bangunan sebelum dipastikan tidak terjadi gempa susulan selang beberapa lama. Jika berada di luar bangunan: carilah tanah lapang, jangan berlindung di bawah pohon atau di tempat dekat tiang/gardu listrik, dan jika getaran gempa kuat, ambillah posisi duduk daripada berdiri. Jika sedang mengemudikan kendaraan; hentikan perjalanan dan segera menepi, jangan memberhentikan kendaraan di atas jembatan, jalan laying, atau persimpangan jalan, dan jangan segera melanjutkan perjalanan sebelum dipastikan tidak terjadi gempa susulan selang beberapa lama.
C. Upaya penanggulangan setelah terjadi gempa: 1. Periksa diri Anda dan orang di sekeliling Anda apakah baikbaik saja atau mengalami luka-luka. 2. Jika terdapat korban yang mengalami luka-luka, gunakan kotak P3K sebagai pertolongan pertama dan segera bawa ke Puskesmas/rumah sakit terdekat. 3. Nyalakan radio atau televisi untuk mengetahui informasi dari instansi pemerintah. 4. Jika getaran gempa cukup kuat, dirikanlah untuk sementara tenda-tenda darurat di halaman atau tanah lapang untuk menghindari gempa susulan. 5. Periksa keadaan rumah dan sekeliling rumah Anda, jika terdapat puing-puing segera dibersihkan.