ORIENTASI REALITA PADA LANSIA Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Gerontik
Disusun Oleh : Anggraeni Mega Puspita
Mega Apriyanti
Caesarani Prawesti Putri
Nike Hardianti
Harlendi Diana
Puspita Anggraeni
Inten Kusuma Wardani
Tamimi
Syarif Hidayat Tingkat 3C POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES R.I BANDUNG JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG Jl.Dr Otten No.32 2013
A. TERAPI ORIENTASI REALITA PADA LANSIA
1.
Pengertian Terapi Orientasi Realita Orientasi menjelaskan keadaan saat seseorang dengan
jelas
menyadari posisinya terhadap lingkungan . Pada penyakit jiwa, orientasi “ruang dan waktu” berarti bahwa pasien mengetahui dimana ia sedang berada dan menyadari berlalunya waktu (dapat menyebutkan tanggal yang tepat). Realitas adalah suatu bentuk terapi yang bermanfaat bagi pasien yang menarik diri, bingung, dan depresif : Mereka berulang kali diingatkan tentang nama, waktu, tempat, tanggal dan seterusnya. Dukungan yang diberikan berupa penyediaan jam, kalender, dan tanda-tanda yang ditampilkan dengan jelas dilingkungan pasien. Terapi orientasi realita adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan yang nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu. Terapi ini dapat berupa kelompok terapeutik atau terapi aktivitas kelompok.
2. 2.1
Tujuan Terapi Orientasi Realita Tujuan umum TAK Orientasi Realitas adalah klien mampu mengenali orang, tempat dan waktu sesuai kenyataan.
2.2
Tujuan khusus dari TAK orientasi realitas adalah : a. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada. b. Klien mengenal waktu dengan tepat c. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan tepat
3.
Indikasi Klien Lansia yang mengalami penurunan daya nilai realitas ( reality testing ability ). Lansia yang tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang
di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan lansia merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietass pada lansia. Untuk menanggulangi hal ini, maka perlu ada aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat. Terapi ini sangat cocok untuk lansia dengan demensia, kebingungan, tidak mengenal dirinya, dan salah mengenal orang lain, tempat dan waktu.
4.
Jenis-jenis Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita a. Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realitas Pengenalan Orang b. Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realitas pengenalan tempat c. Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realitas pengenalan waktu
A.
PELAKSANAAN TERAPI ORIENTASI MELALUI TAK
SESI 1 : PENGENALAN ORANG
Tujuan 1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat 2. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain
Setting 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran 2. Ruangan nyaman,tenang,dan terang
Alat 1. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK 2. Spidol 3. Bola tenis 4. Tape recorder 5. Kaset ”dangdut”
Metode 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan tanya jawab
Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. Memilih klien sesuai dengan indikasi b. Membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuanOrientasi 2. Orientasi a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Terapis dan klien memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
Menayakan perasaan klien saat ini
Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama ruangan yang sudah dipelajari
c. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang
Terapis menjelaskan aturan main berikut : Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja a. Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien b. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan dan asal c. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan nama yang dibagikan. d. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan, searah jarum
jam dimulai dari
terapis,
meliputi
menyebutkan : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. e. Tarapis menjelaskan langkah-langkah berikutnya : tape recorder akan dinyalakan, saat musik didengarkan bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien yang lain. Saat musik dihentikan, klien yang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi klienyang lain (minimal nama panggilan). f. Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik dihentikan, klien yang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi klienyang lain. g. Ulangi langkah f sampai semua klien mendapat giliran. h. Terapis memberi pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien lain bertepuk tangan
4. Tahap terminasi a. Evaluasi terapis menanyakn perasaan klien setelah mengikuti TAK terapis memberikan pujian atas keberhasila kelompok b. Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai nama panggilan c. Kontrak yang akan datang Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu ”mengenal tempat” Menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal dan hobi klien lain. Formulir evaluasi sebagai berikut. Sesi 1 : TAK ORIENTASI REALITAS ORANG Kemampuan mengenal orang lain No.
1.
2.
3.
Aspek yang dinilai Menyebutkan nama klien lain Menyebutkan nama panggilan klien lain Menyebutkan asal
4.
Petunjuk:
klien lain Menyebutkan
Nama klien
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien 2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan pengenalan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain. Beri tanda jika klien mampu dan tanda jika klien tidak mampu.
Dokumentasi Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan nama, panggilan, asal dan hobi klien lain.di sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien lain di ruangan.
SESI 2: PENGENALAN TEMPAT
Tujuan 1. Klien mampu mengenal nama rumah sakit. 2. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat. 3. Klien mampu mengenal kamar tidur. 4. Klien mengenal tempat tidur. 5. Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan WC
Setting 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. 2. Ruangan tempat perawatan klien.
Alat 1. Tape recorder 2. Kaset lagu “ dangdut “ 3. Bola tenis.
Metode 1. Diskusi kelompok 2. Orientasi lapangan
Langkah kegiatan 1.
Persiapan 1. Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 TAK orientasi realitas. 2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2.
Orientasi a. Salam terapeutik 1. Salam dari terapis kepada klien. 2. Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi/ validasi 1. Menanyakan perasaan klien sat ini. 2. Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien yang lain. c. Kontrak 1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa dilihat. 2. Terapis menjelaskan aturan main berikut : Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis. Lama kegiatan 45 menit. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja a.
Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit, nama ruangan;klien diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab dengan tepat.
b.
Terpis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut, sedangkan bola tenis di edarkan dari satu peserta ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola tenis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit dan nama ruangan tempat klien dirawat.
c.
Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu, dan meminta klien yang memegang bola tenis untuk menyebutkan nama rumah sakit. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran.
d.
Terpis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.
e.
Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat,
kamar amandi, WC, ruang
istirahat, ruang TAK, dan ruangan lainnya.
4. Tahap terminasi a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. 2. Terpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien untuk menghafal nama-nama tempat. c. Kontrak yang akan datang 1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang, yaitu mengenal waktu. 2. Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realita tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat di rumah sakit.
Sesi 2: TAK Orientasi realitas tempat Kemampuan mengenal tempat rumah sakit No 1.
Aspek yang dinilai Menyebutkan nama rumah sakit
2.
Menyebukan nama ruangan
3.
Menyebutkan letak kantor perawat
4.
Menyebutkan letak kamar mandi dan WC
5.
Menyebutkan letak kamar tidur
Nama Klien
Petunjuk: 3. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien 4. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan pengenalan tempattempat di ruang rawat atau di rumah sakit. Beri tanda jika klien mampu dan tanda jika klien tidak mampu.
Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatn tiap klien. Contoh :klien mengikuti sesi 2, TAK orientasi Realita tempat. Klien mampu menyebutkan nama ruangan dan letak kamar tidur yang lain belum mampu. Orientasikan klien dengan tempat-tempat di ruangan.
SESI 3: PENGENALAN WAKTU Tujuan 1. Klien dapat mengenal waktu dengan tepat 2. Klien mengenal tanggal dengan tepat 3. Klien dapat mengenal hari dengan tepat 4. Klien dapat mengenal tahun dengan tepat Setting 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran 2.
Klien berada di ruangan yang ada kalender dan jam dinding
Alat 1. Kalender 2. Jam dinding 3. Mp3 player dan speaker 4. Kaset lagu dangdut 5. Bola tenis Metode 1. Diskusi 2. Tanya jawab Langkah kegiatan 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak kepada klien peserta sesi 2 TAK orientasi realitas b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi a. Salam terapeutik 1) Salam dari terapis kepada klien 2) Terapis dank lien memakai papan nama b. Evaluasi/ validasi 1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah klien amsih mengingat nama-nama ruangan yang sudah dipelajari c. Kontrak 1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu. 2) Terapis menjelaskan aturan main berikut:
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan. b. Terapis menjelaskan akan menghidupakan tape recorder, sedangkan bola tenis diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat music berhenti, klien yang memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis. c. Terapis menghidupkan music, dan mematikan music. Klien mengedarkan mboal tenis secara bergantian searah jarum jam. Saat music berhenti, klien yang memegang bola tenis siap menjawab pertanyaan terapis tentang tanggal, bulan, tahun, hari, dan jam saat itu. Kegiatan ini diulang sampai semua klien mendapat giliran. d. Terapis member pujian kepada klien setelah jawaban dengan tepat. 4. Tahap terminasi a. Evaluasi 1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok b. Tindak lanjut Terapis meminta klien member tanda/mengganti kalender setiap hari c. Kontrak yang akan dating 1. Menyepakati TAK yang akan dating sesuai dengan indikasi kllien 2. Menyepakati waktu dan tempat Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemepuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas waktu, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun. Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi 3: TAK Orientasi Realitas Waktu Kemampuan mengenal waktu No
Aspek yang dinilai
1.
Menyebutkan jam
2.
Menyebutkan hari
3.
Menyebutkan tanggal
4.
Menyebutkan bulan
5.
Menyebutkan tahun
Nama klien
Petunjuk: 5. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien 6. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan pengenalan waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun. Beri tanda jika klien mampu dan tanda jika klien tidak mampu.
Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK, pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 3, TAK orientasi realitas waktu. Klien mampu menyebutkan tanggal dan hari, tetapi yang lain belum mampu. Orientasikan klien terhadap waktu secara intensif.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu Purwaningsih, S.Kep, & Ina Karlina, S.Kep.Ns. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa
Dilengkapi Terapi Modalitas dan Standart Operating
Prosedure (SOP). Yogjakarta : Nuha Medika Press Keliat, Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:EGC Brooker, Chris.2009.Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta : EGC