1.) Teori bunuh diri fatalisik Seorang pengamen wanita yang bernama rahma yang berusia 21 tahun. Ia menjalankan aktivitas sehari-hari sebagai pengamen jalanan suka duka telah ia rasakan setelah ia menjadi pengamen. Pernah suatu ketika, saat ia sedang mengamen bersama teman-temannya. Ia didekati oleh seorang lelaki dan ternyata lelaki tersebut – adalah seorang produser. Produser itu diam-diam telah melihat dan merekam pada saat ia sedang bernyanyi. Produser Rahma Produser Rahma Produser
: hai anak, syapa namamu? : saya rahma :wah............saya sangat suka skali dengan suaramu. :Ah........bapak bisa saja :ini kartu nama saya [tiba-tiba lampu merah] [shoot closeup wajah rahma yang bingung]
Di perjalanan pulang rahma masih memandangi kartu nama tersebut, hingga sesampainya dirumah dan dia langsung di sambut dengan keadaan keluarga yang sesara [shoot rahma berpikir tergerak untuk mengunjungi alamat di kartu nama tersebut] CUT TO Keesokan harinya rahma pun menuju ke alamat kantor yang di beri oleh produser tersebut.sesampainya di kantor rahmapun langsung menemui sang produser tersebut. Produser
:Oh...........adek ini yang mengamen di perempatan lampu merah ya?
Rahma
:ia pak saya yang dilampu merah pekan lalu.
Produser
:Oh yaa ya, sebenarnya Saya mengundang kamu kemari karena saya mau menawari kamu rekaman dan saya akan menjadikan kamu bintang besar.
Rahma
:bapak serius?
Produser
:ialah saya serius masa saya bohong, apakah kamu mau menerima tawaran saya?
Rahma
:dengan ekspresi yang kaget dan senang, mmmmm......iya pak saya mau
Produser
:ok kalau begitu............kamu sudah boleh mulai rekaman besok. [proses rekaman]
1 tahun kemudian rahmapun menjadi seorang bintang yang besar. Kini dia selalu muncul di layar kaca dalam acara-acara hiburan musik,setiap hari awaran untuk manggung selalu datang kepadanya.hari-harinya kini dihabiskan dalam dunia hiburan.Setiap hari rahma muncul di layar kaca untuk menghibur para penggemarnya. Wajahnya yang cantik serta
suaranya yang indah membuat dia semakin digemarioelh fansnya.Akan tetapi dengan semakin tenarnya rahma, membuat dia merasa terkekang. Semakin lama semakin banyak tuntutan dan aturan yang harus dipenuhi. Berat badan naik sedikit demi sedikit harus diet, dia selalu harus tampil cantik dan sebagainya. Rahma
:Aku nggak kuat seperti ini terus!
Rahma akhirnya frustasi karena semakin banyak aturan-aturan yang menekan hidupnya.karena frustasi akhirnya sabrina bunuh diri dengan meminum oba-obatan terlarang samapai overdosis. 2.) Teori bunuh diri Anomik Semua mahasiswa pasti mendambakan segera menyelesaikan studinya agar cepat mendapatkan pekerjaan. Begitu pula yang dirasakan Defi namun tak sesuai harapannya. Semua teman seangkatannya telah menyelesikan perkulihannya tapi Defi masih bergelut dengan skripsinya. Ranti: kenapa dev keluar dengan muka cemberut Defi: hmmm... biasa [ menunjukkan skripsinya dan sambil cemberut] Ranti: hah saya kira skripsi kamu sudah di acc[kaget dan menganggukan kepalanya] Defi: hmmmm..belum ranti bahkan ini masih salah. Eh kamu kesini ngapain ?saya kira kamu sudah sibuk kerja. Ranti: oh.. belum saya masih ngurus berkas untuk ngelamar kerja. Defi : ohgitu. Semoga sukses [ sambil menepuk pundak ranti dan keluar dari prodi] Defipun kembali kost. Dengan teliti defi memeriksa kembali skripsi yang perlu di perbaiki. Pada saat defi memperbaiki skipsinya handpone nya berdering, dan ternyata ibunya yang menelfon. Defi; halo Assalamualaikum mah Ibu: Wa’alaikumsalam. Bagaimana kuliahnya de? Skripsinya lancar? Defi: (diam sejenak dan bingung) oiya mah Alhamdullilah lancar (merasa bersalah dan menundukan kepalanya) Ibu: Alhamdullilah de, kalau sudah selesai skripsinya kan cepat wisuda, cepat juga dapat kerjanya. Seperti anaknya bu lina 2 bulan lalu dia baru selesai wisud, eee sekarang sudah dapa kerja. Defi: iya mah(mata berkaca-kaca). Sudah dulu mah, aku mau istirahat. Ibu: ya sudah. Assalamualaikum Defi: Waalaikumsalam (menutup panggilan) (Defi berteriak histeris karena merasa sangat bersalah kepada ibunya) Ke esokan harinya defi kembali ke kampus unuk konsul skripsinya, namun lagi-lagi skripsinya masih juga salah. Dosen: sebenarnya kamu niat wisuda ga? Ini itu tidak bisa di sebut skripsi. Ini seperti karya ilmiah yang dibuat anak SMA (sambil mencoret-coret skripsi defi) kamu sedikitpun tidak ada ciri-ciri sebagai mahasiswa, kembali saja kamu ke SMA. Defi: (diam)
Dosen: lihat teman angkatanmu, semua sudah sibuk mencari kerja, sementara kamu masih sibuk dengan skripsi. Kamu ga malu?(melempar skripsi) Defi:...(diam menahan malu) Dosen: ulangi itu Defi: iya pak. Terimakasih pak (sambil beranjak pergi) Defi keluar dari ruangan dan duduk di kursi jurusan sambil meratapi kesalahannya. Seelah beberapa saat ia kembali ke kos. Ia berjalan dengan tatapan yang kosong. Ia bahkan menabrak seorang mahasiswa. Setibanya di kost ia duduk dan memikirkan segala ketidakberuntungannya. Ia berteriak histeris seakan akan dunianya telah runtuh dan berpikir tidak ada gunanya lagi dia hidup. Defi pun berpikir pendek dan memilih mengakhiri hidupnya. Ia mengambil pisau dapur dan mengiris urat nadinya. Kebetulan ranti melewati jalan yang searah dengan rumah kost defi, iapun berpikir untuk singgah sebentar. Setibanya di kost defi, ia mengetuk pintu kost defi berulang kali namun tidak ada jawaban, ia mencoba membuka pintu dan ternyata pintu tidak terkunci. Ranti histeris mendapai defi yang telah tergeletak dengan tangan yang bersimpuh darah.
3. teori bunuh diri egoistik Rifa adalah seorang mahasiswa yang berasal dari kampung rutinitasnya setiap paginya rifa berbelanja sayuran di depan kosnya. Act 1 1. Ext. Depan kos rifa pagi hari Terlihat kerumunan orang yang asik cerita sambil belanja kebutuhan dapur di mas sayur, tak lama kamudian muncullah rifa Lili: sawi ada gak mas? Tari: aku mau nyari tempe sama sayur bayem mas Mas : ini mbak sawinya 5000 tempe sama sayur bayem 12000, [sembari menyodorkan sayur ke lili dan Tari] Tiba-tiba rifa datang dan langsung mencari kebutuhan belanjanya dan sekali mengarahkan pandangan ke arah orang-orang yang juga sedang belanja Rifa: ini mas berapa? [sembari menyodorkan uang ke mas sayur] Kemudian rifa beregas kembali dikamar kosnya[shoot ibu-ibu melanjutkn perbincangan mereka] sejak saat itu rifa merasa tidak nyaman dengan lingkungan kos tempat tinggalnya CUT TO
2. Ext. Suasana kampus rifa – jam 10 pagi Rifa masih memikirkan perkataan orang-orang di tempat mas sayur, sejak saat itu rifa menjadi tidak fokus dengan hal yang terjadi di sekitarnya. Di perjalanan menuju gerbang kampus (fakultas) rifa bertemu dengan ichal Ichal : fa...... besok jangan lupa yah kita ada kerja kelompok untuk tugas pak ambo Rifa : dengan tatapan mata yang bingung, melihat ichal. Iyah chal see u yah CUT TO 3. Int. Kos rifa – siang hari setelah dzuhur Terlihat dari jauh rifa berjalan menuju kamar kosnya, dan segera masuk kedalam kamarnya. Di pikiran rifa masih terngiang-ngiang kejadian pagi tadi. Rifa : mereka kenapa yah [berbicara dalam hati shoot expresi bingung dan cemas]