Target pasar bank syariah mustahil tercapai JAKARTA:Bisnis Indonesia Berbagai kalangan menilai aset perbankan syariah tahun ini mustahil menembus angka 5% dari total aset bank konvensional seperti yang diproyeksikan Bank Indonesia (BI) kecuali dua skenario akselerasi berjalan. Direktur Utama Karim Business Consulting Adiwarman A. Karim mengatakan perkembangan aset perbankan syariah tahun ini hanya bisa menembus angka Rp50 triliun jika menggunakan skenario normal yakni mengandalkan pengembangan bisnis biasa. Pengembangan? bisnis tersebut meliputi konversi bank Jasa Arta menjadi syariah, pendirian bank syariah oleh BNI, pembukaan divisi syariah oleh sejumlah bank termasuk ekspansi unit usaha syariah oleh sejumlah bank papan atas. “Kalau skenario ini yang berjalan pada tahun ini, aset bank syariah hanya tumbuh menjadi 2% dari total aset bank konvensional, jauh di bawah target bank sentral,” katanya dalam dialog interaktif Apa benar akselerasi perbankan syariah 2008 mencapai 5%, kemarin.? Kendati tidak mencapai target, aset sebesar itu telah memecahkan rekor pertumbuhan tertinggi dengan menembus level di atas Rp10 triliun per tahun. Selama ini, aset syariah tidak pernah tumbuh di atas itu. Pertumbuhan tertinggi terjadi tahun lalu Rp9 triliun. Seperti diketahui BI tahun ini menargetkan aset bank syariah tumbuh 5% dari total aset bank konvensional. Sampai November 2007, aset bank syariah Rp33 triliun sehingga agar target tersebut tercapai, maka aset syariah harus tumbuh menjadi Rp91,57 triliun. Karim menjelaskan aset bank syariah berpeluang mencapai di kisaran Rp90 triliun sampai Rp115 triliun pada tahun ini jika dua skenario yakni acceleration scenario dan beyond acceleration scenario berjalan. Asumsinya, katanya, bank sentral menerbitkan Pernyataan Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) mengenai pembiayaan murabahah sebagai soluasi jangka pendek sebelum disempurnakan dengan ketentuan PPN. Selain itu, instrumen investasi syariah yang kompetitif guna menyerap kelebihan likuiditas perbankan syariah. Instrumen tersebut a.l. SBIS dan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) harus segera terbit.? “Selama ini pelaku pasar ragu menghimpun dana karena khawatir tak terserap,” katanya. Agar target terlampaui, BI memberikan insentif terkait syarat permodalan dan tingkat kesehatan perbankan syariah terhadap bank yang akan memisahkan unit usaha syariah menjadi perseroan sendiri. Insentif ini termasuk beyond acceleration scenario. Konversi
Direktur BNI Bien Subiantoro menyebutkan target pangsa sebesar 5% tersebut mustahil dicapai dengan mengandalkan pertumbuhan bisnis biasa kecuali mendorong agar pemerintah mengonversi salah satu bank BUMN menjadi bank syariah.? “Perkembangan aset bank konvensional pada 2007 cukup bagus yakni di atas 20% kendati bank syariah tumbuh 50%, kalau dihitung-hitung gapnya tetap lebar sehingga perlu mengonversi satu bank BUMN agar target 5% tercapai,” katanya. Sekjen Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Agustianto mengatakan selain mengonversi salah satu bank BUMN, juga perlu mendorong bank yang memiliki UUS untuk meningkatkan market share-nya minimal 5% dari aset induknya. (10) DIPOSTING OLEH Agustianto | April 25, 2008