Studi Kelayakan Bisnis Jasa Pembayaran.docx

  • Uploaded by: Satria
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Studi Kelayakan Bisnis Jasa Pembayaran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 6,816
  • Pages: 26
Anggota Kelompok: Satria

( 16652035 )

Heru Gatryo

( 16652048 )

Rika Dwi Lestari

( 16652059 )

Elsaday Sihombing

( 16652041 )

STUDI KELAYAKAN ASPEK LINGKUNGAN BISNIS PADA JASA PEMBAYARAN

BAB I Latar Belakang Studi kelayakan telah dikenal luas oleh masyarakat, terutama masyarakat yang bergerak dalam bidang dunia usaha dan bisnis. Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha, menuntut perlu adanya penilaian tentang seberapa besar kegiatan ataupun kesempatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) bila diusahakan kepada calon pengusaha. Studi kelayakan juga sering disebut dengan feasibility study yang merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima suatu gagasan usaha atau proyek yang direncanakan atau menolaknya. Pengertian layak dalam penilaian sebagai studi kelayakan maksudnya adalah kemungkinan dari gagasan usaha atau proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun dalam arti social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha atau proyek dalam arti social benefit, tidak selalu menggambarkan layak dalam arti financial benefit dan begitu pula sebaliknya, hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan. Proyek-proyek yang dinilai dari segi social benefit pada umumnya adalah proyek proyek yang benefit-nya dihitung atau dinilai dari segi manfaat yang diberikan proyek terhadap perkembangan perekonomian masyarakat secara keseluruhan. Kegiatan usaha atau proyek yang dinilai dari segi financial benefit adalah usaha-usaha yang dinilai dari segi penanaman investasi atau modal yang diberikan untuk pelaksanaan usaha atau proyek tersebut. Walaupun sudah dilakukan identifikasi, tidak menutup kemungkinan suatu usaha atau proyek tersebut mengalami hambatan dan resiko meleset dari yang diharapkan. Terlebih apabila tidak dilakukan identifikasi kelayakan sama sekali. Selain itu, dengan dilakukan identifikasi, dapat memberikan pandangan kedepan serta meminimalkan hambatan yang timbul di masa yang akan datang. Ketidakpastian dimasa yang akan datang menjadi satu hal yang perlu diperhitungkan dalam menjalankan usaha atau proyek yang akan dijalankan. Bidang ekonomi, bidang hukum, sosial dan politik, serta budaya dan perubahan lingkungan serta trend pada masyarakat, selalu berubah dan tidak pasti. Dengan adanya studi kelayakan bisnis, setidaknya ada pedoman dan arahan usaha atau proyek yang akan dijalankan oleh calon pengusaha. Setiap bulan seseorang harus membayar berbagai tagihan untuk rumahnya, seperti tagihan listrik, internet, telepon, air, dan tagihan lain secara rutin. Pembayaran tersebut tidak boleh melebihi batas

waktu yang ditentukan karena bisa mengakibatkan pembayaran denda dari keterlambatan tersebut. Tidak sedikit orang yang sering membayar denda karena merasa repot untuk pergi ke tempat pembayaran masing-masing tagihan dan menunggu antrian. Belum lagi jika mereka memiliki tanggungan beberapa kredit sekaligus yang harus dibayarkan. Untuk mengatasi hal ini, kini muncul peluang bisnis online untuk pembayaran semua jenis tagihan dalam satu tempat. Anda bisa membuka tempat pembayaran online atau yang biasa disebut dengan PPOB sebagai solusi bagi masyarakat untuk membayar tagihan apapun yang berkaitan dengan bank. PPOB adalah singkatan dari Payment Point Online Bank, merupakan suatu loket layaknya bank yang dapat digunakan untuk membayar berbagai tagihan dalam satu tempat. PPOB bisa dimiliki siapa saja dan di mana saja asalkan orang tersebut memiliki modal dan tahu cara menggunakannya. Untuk membuka kios pembayaran ini tidak memerlukan modal yang terlalu tinggi karena modal awal hanyalah satu set komputer lengkap dengan printer dan koneksi internet. Untuk biaya operasional, Anda memerlukan biaya internet bulanan dan ketersediaan kertas untuk nota. Selain itu, Anda juga memerlukan saldo yang biasa disebut dengan deposit. Saldo ini digunakan untuk membayarkan tagihan orang yang membayar. Kemudian jika saldo sudah habis atau tidak mencukupi, Anda perlu menambah saldo kembali. Kondisi lingkungan yang tidak pasti dan ketatnya pesaingan serta kendala bisnis lainnya membuat para pelaku bisnis tidak hanya cukup mengandalkan pengetahun, pengalaman serta intuisinya saja dalam memulai suatu bisnis. Studi kelayakan diperlukan agara investasi yang akan dilakukan dapat berjalan dan mengahsilkan keuntungan yang diharapkan. Selain itu studi kelayakan juga dipelukan untuk pihak- pihak yang berkepentingan dalam bisis serta pelaku bisnis itu sendiri sebelum mengimplimentasikan sebuah ide bisnis. Berhentinya operasi bisnis, kegagalan proyek ditengah jalan serta kegagalan investasi lainnya merupakan bagian dari penerapan yang tidak konsisten dalam studi kelayakan. Secara teoritis, jika studi kelayakn dilakukan dengan benar saat memulai suatu investasi maka resiko kegagalan dan kerugiannya dapat diminimalisir. Maksud & Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui apakah bisnis jasa pembayaran terutama yang berbasis PPOB layak dijalankan di daerah Samarinda, Kalimantan Timur. Studi kelayakan bisnis ini juga dilakukan dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan dosen kami Ibu Indah Martati. II. Tinjauan Pustaka Lingkungan Bisnis

Dalam menjalankan bisnis, perusahaan menggunakan input, baik berupa bahan baku, modal, tenaga kerja yang berasal dari luar perusahaan, kemudian mentransformasikan input tersebut menjadi produk berupa barang atau jasa sebagai outpu untuk dipasarkan ke lingkungan kembali.

Kondisi di luar perusahaan, baik sebagai pemasok input maupun sebagai pemasaran output, sangat memengaruhi kondisi bisnis. Namun demikian, kondisi di luar peusahaan tersebut tidak dapat dikendalikan oleh pelaku bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal yang dapat dilakukan oleh pelaku bisnis adalah mengambil kondisi lingkungan sebagai peluang bisnis atau mengantisipasi kondisi lingkungan jika menjadi ancaman bagi bisnis tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut maka lingkungan bisnis dapat didefinisikan sebagai semua unsur yang ada diluar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan oleh pelaku bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Sedangkan Robbins (1994) mendefinisikan lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di luar organisasi.

Pearce dan Robinson (2007) mengelompokkan lingkungan perusahaan menjadi tiga kategori yaitu lingkungan operasional. Lingkungan industri, dan lingkungan jauh. Gambar 3.1 menunjukkan saling keterkaitan antara perusahaan dengan lingkungan operasional, lingkungan industri, dan lingkungan jauh.

Gambar 3.1 Lingkungan Bisnis (Sumber: Pearce dan Robinson, 2007)

Lingkungan Operasional Lingkungan operasional merupakan lingkungan yang memiliki kaitan langsung dengan aktivitas operasional perusahaan. Dengan kata lain lingkungan operasional merupakan lingkungan yang paling dekat dengan semua aktivitas perusahaan. Lingkungan operasional perusahaan meliputi

a.Lingkungan pesaing Pesaing adalah perusahaan dalam industri yang sama dan menjual produk, baik berupa barang dan jas, kepada pelanggan. Pesaing sangat berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis. Untuk dapat memenangkan persaingan dalam bisnis, perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing. Oleh karena itu, analisis terhadap kelebihan dan kelemahan pesaing dibandingkan perusahaan sangat penting dalam menentukan strategi bisnis. Analisis pesaing dalam lingkungan operasional dapat dilakukan dengan menggunakan matriks profil persaingan (Competitive Profile Matrix/CPM).

b.Lingkungan Pelanggan Pelanggan adalah pembeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Pelanggan merupakan faktor kunsi keberhasilan bisnis. Hal ini karen pelanggan merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan. Untuk dpat mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan, usaha-usaha mengenal karakteristik pelanggan perlu dilakukan. Analisis pelanggan dalam lingkungan operasional dapat dilakukan dengan analisis reaktif dan proaktif. Analisis merupakan analisis masalah pelanggan setelah kejadian, misalnya berdasarkan keluhan pelanggan, sedangkan analisis proaktif dilakukan dengan memperkirakan kecenderungan dan maslah sebelum terjadi. Segmentasi pelanggan dapat dilakukan untuk mempermudah analisis pelanggan. Analisis segmentasi pelanggan dilakukan dengan mengelompokkan pelanggan sesuai dengan karakteritiknya masing-masing, sehinggan dalam menganalisis kebutuhan dan keinginan pelanggan sebagai dasar untuk menentukan strategi untuk memuaskan pelanggan. Segmentasi pelanggan dapat dilakukan berdasarkan dasar geografis, demografis, sosiologis, dan psikologis.

c.Lingkungan pemasok Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja, keuangan, dan sumber informasi kepada perusahaan lain. Pemasok memegang pemeran yang sangat penting bagi kelancaran bisnis. Oleh karena itu, gangguan pada pasokan bahan baku maupun sumber daya lainnya akan mengganggu aktivitas produksi. Pemilihan pemasok yang tepat akan dapat meningkatkan keunggulan bersaing dan, sebaliknya, kesalahan dalam memilih pemasok akan berakibat pada terganggunya proses produksi dan menimbulkan harga jual yang mahal. Analisis pemilihan pemasok dalam lingkungan operasional juga dapat dilakukan dengan profit persaingan (Competitive Profit Matrix/CPM) antar pemasok.

d.Lingkungan Kreditor Kreditor adalah pihak yang memiliki perana yang penting dalam mendukung perusahaan di bidang keungan. Peranan ini akan semakin penting jika permodalan perusahaan sebagian besar dibiayai dengan kredit. Dalam menyalurkan kredit, kreditor akan senantiasa melakukan evaluasi. Dalam memilih kreditor, perusahaan pun garus melakukan evaluasi terlebih dahulu, terutama berkaitan dengan bunga dan persyaratan kredit lainny . evaluasi terhadap calon kreditor sangant penting agar kelancaran keuangan perusahaan dapat terjaga dengan baik. Analisis pemilihan kreditor dalam lingkungan operasional juga dapat dilakukan dengan profil persaingan (Competitive Profile Matrix/CPM) antar kreditor.

e.Lingkungan Pegawai Pegawai merupakan aspek yang paling penting dalam sebuah organisasi dan harus mendapatkan perhatian yang lebih dibandingkan dengan sumber daya lainnya. Hal ini disebabkan pegawai adalah pelaku yang menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Selain itu pegawai memiliki kekhasan dibandingkan sumber daya lainnya, yaitu mempunyai perasaan, pikiran, dan keinginan yang apat mempengaruhi sikap dan tanggung jawabnya terhadap pekerjaan. Kondisi kepegawaian antardaerah berbeda-beda. Ada daerah yang kondisi kepegawaiannya memiliki daya tawar-menawar yang kuat, namun ada juga daerah yang kondisi kepegawaiannya memiliki daya twar-menawar yang lemah. Kekuatan tawar-menawar pegawai sangat tergantung pada penawaran dan permintaan pegawai serta kekuatan serikat pekerja.

Lingkungan Industri Setiap bisnis yang didirikan, baik yang bergerk dalam bidang manufaktur maupun dalam bidang jasa, pada perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Pada perusahaan yang melakukan pemasaran ekspor maupun perusahaan yang melakukan pemasaran domestik akan senantiasa menghadapi persaingan. Porter (1985) membagi lima kekuatan yang menentukan tingkat persaingan dalam suatu industri, yaitu masuknya pendatang baru, ancaman produk substitusi, daya tawar-menawar pembeli, daya tawar-menawar pemasok, dan persaingan di antara para pesaing yang ada. Kekuatan persaingan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.2

Pendatang baru dalam pasar persaingan sempurna akan mudah untuk masuk ke pasar sehingga dalam pasar ini akan semakin ketat. Kondisi persaingan yang ketat mengharuskan penyusunan strategi harus didasarkan pada analisia masing-masing sumber. Oleh karena itu, memahami kekuatan dan kelemahan untuk merumuskan strategi merupakan hal yang penting.

Ancaman pendatang baru dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk dalam suatu industri. Hambatan masuk tersebut adalah (1) skala ekonomi, (2) diferensi produk, (3) persyaratan permodalan, (4) keunggulan biaya, (5) akses ke saluran distribusi, dan (6) kebijakan pemerintah.

Selain adanya hambatan mauk, pendatang baru akan berpikir dua kali jika (1) Pemain lama memiliki sumber daya penting yang dapat digunakan untuk menyerang balik, seperti kelebihan modal, kapasitas produksi, serta kedekatan dengan saluran distribusi dan pelanggan, (2) Pemain lama kemungknan akan menurunkan harga untuk mempertahankan market share atau karena industri secara keseluruhan kelebihan kapasitas, dan (3) Pertumbuha industri yang lambat sebagai akibat masuknya pendatang baru atau mungkin karena penurunan kinerja keuangan kolega-kolega yang terlibat.

Sementara itu, pemasok akan kembali memiliki kekuatan jika (1) pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan, (2) produk yang dihasilkan unik sehingga sulit untuk mencari penggantinya, (3) produk pemasok sangat penting bagi pembeli, (4) pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan ke arah industri pembeli, (5) pembeli bukan merupakan konsumen penting hagi pemasok. Pembeli akan mempunyai kekuatan tawar, jika (I) pembeli terkonsentrasi atau membch dalam jumlah besar, (2) produk yang dibeli dari industri standar atau tidak terdiferensi,

(3) produk yang dibeli dari industri memiliki porsi yang signifikan dari biaya beli sehingga jika ada kenaikan harga atau perusahaan lain menawarkan harga yang Iebih murah akan segera berpindah, (4) produk yang dibeli hanya akan mendatangkan keuntungan kecil hagi pembel (5) produk yang ditawarkan industri dipandang tidak begitu penting bagi pembeli, (6) produk yang clitawarkan industri dipandang memiliki risiko keuangan yang tinggi, (7) pembcli merniliki ancarnan yang kuat untuk berintegrasi ke belakang masuk ke industri pemasok.

Ancaman produk pengganti akan kuat, jika (1) konsumen memiliki switching cost yang rcndah schingga mudah untuk berpindah ke produk yang lain, (2) produk pengganti memiliki harga yang murah dengan kualitas yang san4a atau lebih tinggi.

Intensitas rivalitas antarpemain dalam industri dipengaruhi oleh struktur biaya produk, tingkat iiilcrensiasi produk, pertumbuhan industri, dan tingkat kapasitas terpasang. Semakin besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya produksi, semakin tinggi intensitas rivalitas. Semakin homogen produk, sernakin tinggi rivalitas. Pertumbuhan industri yang menurun dan tingkat kapasitas tcrpasang yang besar akan memengaruhi intensitas rivalitas antarpelaku industri.

Intensitas persaingan antarperusahaan dalam industri tergantung pada (1) jumlah pesaing hanyak dengan kekuatan berimbang, (2) pertumbuhan industri larnbat, (3) produk atau jasa yang dihasilkan kurang terdiferensiasi atau memiliki switching cost yang rendah, (4) produk memiliki biaya tetap tinggi dan tidak tahan lama. (5) penambahan kapasitas dalam jumlah besar akan mengganesgu keseimbangan permintaan dan penawaran dalam industri, (6) rintangan keluar yang tinggi. dan (7) pesaing memiliki perbedaan dalam strategi, asal, dan keprihadian.

Lingkungan Jauh Lingkungan jauh mencakup faktor-faktor yang bersumber dari luar operasional perusahaan. Antilisis lingkungan jauh digunakan perusahaan untuk menyerang maupun bertahan terhadap faktor-faktor lingkungan jauh tersebut dengan merumuskan strategi yang mernanfaatkan peluang atau meminimalkan ancaman. Perubahan dalam lingkungan jauh dapat mempengaruhi perubahan alam permintaan konsumen untuk produk industri serta jasa konsumen.

a.Lingkungan ekononi Faktor kondisi ekonomi sangat menentukan keherhasilan hisnis pada perekonomian suatu wilayah yang sedang turnbuh sehingga daya beli masyarakat akan meningkat. Kondisi ekonorni suatu wilajlah yang haik sangat memungkinkan perusahaan mencapai tingkat pengembalian yang telah diprediksi. Sebaliknya, dalam kondisi ekonomi suatu witayah yang tidak baik, perusahaan akan mengalami kesulitan untuk mencapai tingkat pengembalian yang diharapkan.

Variabel-variabel ekonorni yang dapat memengaruhi keber,hasilan bisnis di antaranya adalab ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghaOan yang dapat dibelanjakan, serta keeenderungan belanja masyarakat, suku bunga prin;ertflaju inflasi, tingkat pasar uang, defisit anggaran pemerintah, produk domestik bruto, pola konsumsi, pengangguran, tingkat produktivitas pekerja, nilai dolar di pasar dunia, kecenderungan pasar saham. kondisi ekonomi luar negeri, faktor ekspor/impor, pergeseran permintaan barang dan jasa. perbedaan pendapatan antarnegara, fluktuasi harga, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, serta kebijakan organisasi-oi-ganisasi dunia seperti Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). G20, OPEC, WTO, APEC.

Kegiatan hisnis akan dapat mendorong tumbuhnya usaha lain di sekitar bisnis yang akan dijalankan, namun sering kali kehadiran bisnis justru mematikan bisnis yang teIuh ada di masyarakat sekitar. Dengan tumbuhnya bisnis lain di sekitar lokasi maka pendapatan masyarakat akan meningkatkan. Sebaliknya, jika kehadiran bisnis mematikan bisnis yang telah ada maka pendapatan masyarakat sekitar dapat herkurang.

Pada analisis lingkungan ekonomi dilakukan analisis dampak bisnis terhadap pendapatan masyarakat atau kesejahteraan masyarakat setempat. Indikator yanu digunakan dalam pengukuran lingkungan ekonorni adalah income per capita, penyerapan tenaga kcrja. peningkatan upah ratarata, serta besarnya dampak negatif bisnis hagi perekonomian di wi layah tersebut.

Contoh: Dibangunnya jemhatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Madura te.rnyala memberikan dampak bagi peningkatan ekonomi di Madura. Dengan adanya jernhatan tersebut banyak industri yang merelokasi usahanya ke Madura. Namun di sisi lain. pcndapatan jasa penyeberangan Surabaya-Madura berkurang karena banyak orang menyeberang menggunakan jernbatan. Melihat kondisi ini, di satu sisi pembangunan jembatan tersebut dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menyerap tenaga kerjadi wilayah Madura, namun di sisi lain menyebabkan pengurangan tenaga kerja dan pendapatan pada jasa penyeberangan.

b.Lingkungan sosial dan budaya Faktor sosial dan budaya berdampak besar pada semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan. Faktor sosial yang memengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai. sikap. opini. dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan, yang berkembang dari pengaruh hudaya, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik.

Selain itu aktivitas bisnis akan menimbulkan heberapa aktivitas baru yang, dapat menimbulkan dampak bagi kehidupan sosial masyarakat setempat. Sebagai contoh timbulkeramaian baru dari para pekerja, lalu lintas menjadi semakin ramai, jalur komunikasi semakin padat, terjadi penambahan atau bahkan kerusakan infrastruktur yang telah ada seperti jalan, penerangan listrik, air dan lainnya, serta dampak terhadap pendidikan masyarakat setempat. Lingkungan sosial menganalisis dampak keberadaan bisnis terhadap kehidupan sosial masyarakat setempat sebagai akibat adanya bisnis.

Jenis bisnis yang akan dijalankan harus sesuai dengan budaya dan norma-norma yang dianut oleh masyarakat setempat. Jika bisnis yang akan dijalankan tidak sesuai dengan budaya dan norma masyarakat setempat maka konflik di masyarakat akan muncul sehingga dapat mengganggu bahkan dapat menyebabkan kegagalan bisnis. Selain itu keheradaan bisnis dapat menyebabkan pergeseran budaya. Hal ini karena adanya budaya yang herbeda dari para pendatang dengan budaya di tokasi bisnis. Jika budaya yang dibawa oleh pendatang dinilai sesuai dengan budaya dan norma masyarakat setempat maka budaya tersebut akan diterima. Sebaliknya, jika budaya pendatang dinilai tidak sesuai dengan budaya dan norma masyarakat maka penolakan budaya akan terjadi atau sebaliknya budaya daerah akan mengikuti budaya pendatang. Aspek subbudaya menganalisis kesesuaian hudaya setempat dengan ide bisnis dan dampak keberadaan bisnis terhadap budaya masyarakat dan kchiasaan adat-istiadat setempat.

Contoh: •Adanya kompleks industri pengolahan kayu temyata menarik tenaga kerja dari luar wilayah sehingga menimbulkan adanya keramaian baru sebagai akibat bermukimnya tenaga kerja yang berasal dari daerah lain. Jika kondisi ini tidak diantisipasi dengan baik maka masalah sosial baru dapat muncul di daerah tersebut. •Masyarakat suatu daerah yang sangat rekigius pada umumnya taat menjalankan ibadah agamanya. Mereka juga sering mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan seperti tahlilan, rajaban, mauludan, dan sebagainya. Jika bisnis yang akan dijalankan tidak sesttai dengan norma-nonna agama maka gesekan dalam masyarakat pun akan terjadi.

c.Lingkungan politik Kondisi politik suatu negara/daerah menentukan keberhasilan sebuah bisnis. Suatu negara/daerah yang kondisi politiknya tidak stabil, memiliki risiko yang tinggi untuk melakukan bisnis, demikian pula sebaliknya. Oleh'karena itu, analisis tentang kondisi polilik suatu negaraidaerah pada saat bisnis akan dijalankan dan proyeksi kondisi politik pada masa yang akan datang dipertkan. Dalam tnerumuskan strategi perusahaan, pelaku bisnis harus menyesuaikan clengan arah dan stahilitas faktor-faktor politik suatu daerah. Faktor politik berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah, seperti peraturan tentang perdagangan yang adil, undang-undang

cintin.ust, program perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan harga, peraturan perlindungan bagi pekerja, konsumen masyarakat umum, dan lingkungan. Di satu sisi, peraturan dan undang-undang bersifat membatasi sehingga cenderung mengurangi potensi laba perusahaan. Namtin, di sisi lain peraturan dan undang-undang dirancang untuk melindungi dan memberi manfaat bagi perusahaan, seperti undang-undang paten, subsidi pemerintah, dan hibah dana risct produk.

Contoh: Suatu negara/daerah yang sering tetjadi demonstrasi terhadap pemerintahan yang sedang beijalan menunjukkan adanya gejolak politik. Hal ini dapat digunakan sebagai indikator bahwa negara/daerah tersebut memiliki risiko bisnis yang tinggi untuk menjalankan sebualt ide bisnis. Suhu politik menjelang pemilu biasanya akan meningkat sehingga para pengusaha biasanya menunggu kondisi dan hasil pemilu. Jika pemilu berjalan aman dan kondisi politik diprediksikan stahil maka pengusaha menanamkan investasinya.

d.Lingkungan teknologi Penemuan teknologi baru dalam bidang bisnis sering kali mempunyai pengaruh yang dramatis terhadap perusahaan. Analisis terhadap perubahan teknologi sangat penting untuk mengantisipasi peluang dan ancaman bisnis kondisi yang akan datang.

Contoh: Munculnya teknologi internet berdampak pada berbagai peluang dan ancaman bisnis. Imernet mampu mempercepat penyampaian informasi sehingga dapat memotong jalur distribusi dan mampu menghapus batas pasar secara geografis. Namun, ada beberapa bisnis yang tergeser oleh keberadaan internet, seperti jasa pos dan jasa kurir.

e.Lingkungan ekologi Tidak dapat dipungkiri bahwa kcberadaan bisnis akan berdampak pada lingkungan ekologi. yaitu hubungan antara manusia dan makhluk hidup lainnya dengan udara, tanah, dan air. yang mendukung kehidupan mereka sehagai akibat adanya kegiatan produksi. Kegiatan produksi akan menghasilkan limbah, baik limbah padat, cair, maupun udara. Limbah ini harus ditangani dengan baik agar tidak mcnimbulkan masalah lingkungan. Beberapa bisnis harus menghentikan usahanya karena dinilai merusak lingkungan sehingga mernbaltayakan masyarakat setempat. Padahal, pelaku bisnis tersebut telah mengeluarkan investasi yang besar. Hal tersebut tidak akan terjadi jika analisis secara mendalam pada aspck lingkungan dilakukan, khususnya pada subaspek lingkungan ekologi. Subaspek lingkungan ekologi menganahsis dampak bisnis terhadap lingkungan ekologi,

sepeni polusi udara, tanah, dan udara serta kemampuan pelaku usaha untuk meminimalkan dampak tersebut. Contoh: Bisnis pembuatan tahu ternyata menghasilkan limbah cair yang sangat bau yang dapat meneemari aliran sungai, limbah padat berupa ampas kedelai, dan menghasilkan asappengolahan yang dapat menyebabkan polusi udara. Untuk mengantisipasi hal tersebut pelaku bisnis harus dapat menentukan solusi bagi masalah tersebut agar tidak terjadi gesekan dengan penduduk setempat setelah bisnis tersebut beroperasi.

f.Lingkungan global Era globalisasi ditandai dengan batas-batas ekonomi antamegara yang semakin tidak jelas, arus informasi dan komunikasi sangat cepat sehingga dunia menjadi transparan, transformasi budaya, ekonomi, dan pendidikan antamegara tidak dapat dicegah sehingga perubahan perekonomian pada suatu negara akan berdampak pada perekonomian di negara lain. Semakin terbukanya perekonomian suatu negara, semakin penting peranan analisis lingkungan global.

Contoh: Adanya krisis global ternyata berakibat menurunnya daya beli masyarakat di negara-negara tujuan ekspor. Hal ini berakibat pada menurunnya permintaan akan produk-produk ekspor, seperti tekstil, mebel, dan produk kerajinan lainnya.

Analisis terhadap lingkungan industri dan lingkungan jauh dapat digabungkan sekaligus dengan menggunakan analisis Kekuatan. Kelernahan, Peluang, dan Ancaman (Strength, Weaknesses, Oppornmies and Treaths/SW0T).

Pengertian Studi Kelayakan Pengertiann studi kelayakan menurut para ahli diantara: 



Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:7) “studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan”. Menutut Umar H (2007:5) studi kelayakan bisnis merupakan penelitian sebuah rencana bisnis yang bukan hanya menganalisis layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan, tetapi juga pengontrolan kegiantan operasionalnya secara rutin dalam rangka untuk pencapaian tujuan serta keuntungan yang maksimal untuk jangka waktu yang tidak ditentukan





Menurut Husnan dan Muhammad (2004:4) studi kelayakan bisnis, yang juga disebut studi kelayakan proyek adalah sebuah penelitian yang menjelaskan tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya sebuah proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Istilah “proyek”diartikan sebagai bentuk pendirian suatu usaha baru atau pengenalan suatu produk baru, modifikasi produk yang sudah ada. Menurut Siswanto Sutojo (2002:7) hal-hal yang harus diketahui dalam studi kelayakan yaitu:   

Ruang lingkup kegiatan proyek. Bagaimana cara kegiatan proyek itu sendiri dilakukan. Evalusi berbagai aspek-aspek yang dapat menenentukan keberhasiln proyek secara keseluruhan.  Sarana apa yang diperlukan oleh proyek.  Hasil dari kegiatan proyek, biaya-biaya yang ditanggun untuk memperoleh hasil proyek tersebut.  Langkah-langkah pendirian proyek atau perluasan proyek, serta jadwal masing-masing dari proyek Tujuan Studi Kelayakan Husnan dan Muhamad (2000) menyatakan bahwa tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untukkegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Tentu saja studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan risiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar. Studi Kelayakan dibuat untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak dan masing-masing pihak mempunyai kepentingan serta keinginan yang berbeda. Menurut Kasmir dan Jakfar (2007) studi kelayakan bisnis memiliki lima tujuan mengapa studi kelayakan perlu dilakukan sebelum melakukan sebuah proyek atau usaha, yaitu: 1. Menghindari resiko kerugian Bertujuan untuk meminimalkan risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. Kondisi masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian sehingga perlu untuk melakukan analisis studi kelayakan untuk menimimalisasi resiko… 2. Mempermudah perencanaan Dengan adanya peramalan masa yang akan datang, maka perencanaan akan mudah untuk dilakukan. Perencanaan itu sendiri meliputi jumlah modal yang diperlukan, waktu pelaksanaan, lokasi, cara pelaksanaan, besarnya keuntungan serta keuntungan serta bagaimana pengawasan bila terjadi penyimpangan. 3. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan yang disusun dapat mempermudah implementasi bisnis, proses bisnis dapat dilakukan secara sistematik sehingga para karyawan dapat memiliki pedoman dan tetap fokus pada tujuan, sehingga rencana bisnis dapat tercapai sesuai dengan apa yang direcanakan. 4. Memudahkan Pengawasan Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka pengawasan

terhadap proses bisnis menjadi lebih mudah. Pengawasan dilakukan, agar pelaksanaan usaha tetap pada jalur dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. 5. Memudahkan Pengendalian Bila terjadi penyimpangan, maka akan mudah untuk memperbaikinya dan dapat langsung dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh penyimpangan yang terjadi. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis Kasmir dan Jakfar (2012) Hasil penelitian studi kelayakan sangat diperlukan oleh berbagai pihak terutama para pihak yang berkepentingan terhadap proyek atau usaha yang akan dijalankan (stakeholder). Hasil penelitian yang dianggap layak harus dapat dipertanggung jawabkan, sehingga para stakeholder merasa yakin dan percaya terhadap hasil dari studi kelayakan yang telah dilakukan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan, yaitu: 1. Pemilik usaha Pihak yang paling memiliki kepentingan langsung terhadap hasil dan analisis dari studi kelayakan yang telah dibuat. Bila implementasi dari studi kelayakan mengalami kerugian maka para pemilik usaha yang paling merasakan dampaknya.

2. Pihak Kreditur Pihak bank atau lembaga keuangan lainnya tidak ingin sampai kredit atau pinjaman yang diberikan macet, akibat proyek atau usaha yang akan direalisasikan tidak layak untuk dijalankan. 3. Pihak Manajemen Perusahaan Bagi manajemen hasil studi kelayakan bisnismerupakan suatu ukuran kinerja atau petunjuk apa saja yang di tugaskan. Kinerja tersebut dapat dilihat dari hasil yang telah dicapai, sehingga terlihat sejauh mana prestasi kinerja pihak manajemen dalam menjalankan suatu proyek atau usaha. 4. Pihak Pemerintah Studi kelayakan yang disusun perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, karena secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. 5. Pihak Masyarakat luas Proyek atau usaha yang dibangun dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat lain dimana suatu proyek atau usaha akan dibangun.

Tahap-tahap dalam Studi Kelayakan Bisnis

Tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan dalam studi kelayakan juga untuk keakuratan penilaian. Berikut tahap-tahap studi kelayakan yang umumnya dilakukan (Husein Umar 2003:p21): 1. Penemuan Ide Ciptakan produk atau jasa yang dapat berpotensi terjual dan dapat menguntungkan. Penelitian terhadap permintaan dan kebutuhan pasar, serta jenis produk atau jasa yang akan dibuat harus dilakukan. Penelitian tersebut harus mengacu pada pemenuhan kebutuhan pasar yang masih belum terpenuhi. 2. Tahap Penelitian Pada tahap ini, penelitian yang lebih dalam dilakukan dengan menggunakan metodemetode ilmiah. Dimuali dari pengumpulkan data, pengolah data menggunakan teori-teori yang relevan, serta melakukan analisis dan interpretasi hasil pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang sesuai. 3. Tahap Evaluasi Proyek Terdapat tiga evaluasi proyek. Pertama, melakukan evaluasi terhadap usulan proyek yang akan dijalankan. Kedua, melakukan evaluasi proyek yang sedang berjalan. Dan yang Ketiga, melakukan evaluasi pada proyek yang baru selesai dibangun. 4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak Apabila terdapat lebih dari satu usulan proyek yang dianggap layak dan terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk menjalankan proyek- proyek tersebut. Pemilihan proyek yang dianggap paling penting harus dilakukan

5. Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis Setelah terdapat proyek yang sudah terpilih untuk dijalankan, maka perlu dibuat suatu rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri. Dimulai dari menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya yang diperlukan dan lain-lain. 6. Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis Setelah semua persiapan selesai, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan proyek.

Peluang usaha PPOB merupakan salah satu peluang usaha yang terlahir berkat kemudahan akses internet. PPOB ( Payment Point Online Bank ) atau biasa kita kenal sebagai loket pembayaran online menghadirkan sistem pembayaran berbagai macam tagihan dengan mudah, kapan saja dan dimana saja. Dengan sistem ini masyarakat dapat semakin mudah dalam melakukan pembayaran tagihan listrik, PDAM, telepon, pembayaran angsuran ADIRA, dan lain-lain. Usaha PPOB merupakan salah satu peluang usaha yang menjanjikan karena setiap bulan, setiap rumah pasti dan harus melakukan pembayaran, paling tidak membayar listrik. Faktanya, satu

rumah bisa memiliki lebih dari satu tagihan. Coba, Anda punya berapa tagihan tiap bulan? Saya yakin pasti lebih dari satu. Loket pembayaran online ini menjadi sangat menarik karena umumnya layanan usaha PPOB menyediakan semua layanan pembayaran dalam satu server. Jadi, Anda dapat memakainya untuk membayar aneka tagihan Anda. Mulai dari pembayaran listrik pra bayar maupun pasca bayar, PDAM, TV berlangganan, internet Speedy/Indihome, cicilan motor/mobil, pulsa all operator , hingga voucher game online. mumnya penyedia layanan server PPOB mengenakan biaya deposit awal yang variatif, minimal Rp 50 ribu. Deposit tersebut langsung dapat digunakan untuk melakukan transaksi, dimana setiap transaksi akan mengurangi deposit kita. Selanjutnya bila deposit habis, kita tinggal mengisinya sesuai kebutuhan untuk dapat digunakan transaksi kembali.

Cara Memulai Usaha PPOB 1. Mencari Vendor. Ada banyak vendor PPOB, Anda dapat memilihnya dengan menimbang berbagai keunggulan masing-masing baik dari segi kelengkapan layanan, fitur, maupun dari segi support dan layanan. Beberapa vendor PPOB tersebut diantaranya: Fastpay, PPOB Nusantara, PPOB Bank Mandiri, PPOB Bank BNI, PPOB Bank BRI, PPOB Bank Bukopin, PPOB Pos Indonesia, Akses dan lain-lain. Cari yang layanannya lengkap, cara mengoperasikan sederhana atau user friendly (banyak juga yang sudah menyediakan fasilitas transaksi melalui android), dan yang paling penting diantara semua itu adalah: Server Uptime. Jangan sampai Anda terkendala melayani konsumen gara-gara server PPOB sedang down, konsumen akan lari ke tempat lain. 2. Tempat. Tempat atau lokasi usaha tidak menjadi prioritas dalam bisnis pembayaran online PPOB. Anda dapat memulainya dari rumah yang Anda tempati saat ini. 3. Strategi Pemasaran. Lakukan sistem pemasaran jemput bola. Kunjungi rumah tetangga Anda, tawarkan jasa pembayaran tagihan. Sehingga sebulan sekali Anda berkililing untuk mengambil uang pembayaran dari warga. Ini merupakan layanan tambahan yang memudahkan konsumen, selain mereka tidak harus pergi ke loket pembayaran, dengan cara ini mereka juga akan diingatkan. Karena salah satu permasalahan dalam membayar tagihan bulanan, adalah lupa tanggal. Saya juga sering mengalami hal ini, lupa membayar tagihan karena lupa tanggal, tahu-tahu sudah lewat batas waktu pembayaran. 4. Modal. Tidak perlu persiapan khusus, karena modal usaha PPOB ini terbilang kecil. Paling kalau Anda mau menerapkan strategi jemput bola, Anda harus mengisi saldo agak banyak dulu sebelum berkeliling mengunjungi customer. 5. Siap Jalan. Semua sudah siap. Saatnya menjalankan bisnisnya.

III. METODE PENELITIAN

Jenis data yang digunakan Jenis data yang kami gunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitiannya. Kelebihan dari data sekunder adalah waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk penelitian untuk mengklasifikasi permasalahan dan mengevaluasi data, relatif lebih sedikit dibandingkan dengan pengumpulan data primer. Kekurangan dari data sekunder adalah jika sumber data terjadi kesalahan, kadaluwarsa atau sudah tidak relevan dapat mempengaruhi hasil penelitian.

Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang kami gunakan pada penelitian studi kelayakan bisnis kali ini adalah menggunakan metode observasi dan studi pustaka. Adler & Adler (1987: 389) menyebutkan bahwa observasi merupakan salah satu dasar fundamental dari semua metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, khususnya menyangkut ilmu-ilmu sosial dan perilaku manusia. Observasi juga dipahami sebagai “andalan perusahaan etnografi” (Werner & Schoepfle, 1987: 257). Maksudnya adalah observasi merupakan proses pengamatan sistematis dari aktivitas manusia dan pengaturan fisik dimana kegiatan tersebut berlangsung secara terus menerus dari lokus aktivitas bersifat alami untuk menghasilkan fakta. Oleh karena itu observasi merupakan bagian integral dari cakupan penelitian lapangan etnografi. Hadi (1986: 32) mengartikan observasi sebagai proses komplek, tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis melibatkan pengamatan, persepsi, dan ingatan. Pengertian studi pustaka adalah mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti buku, dokumen, catatan, majalah, kisah-kisah sejarah dsb. (Mardalis : 1999)

Metode Analisis Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Djam’an Satori (2011: 23) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, formula suatu resep, pengertian-pengertian tentang suatu konsep yang beragam, karakteristik suatu barang dan jasa, gambargambar, gaya-gaya, tata cara suatu budaya, model fisik suatu artifak dan lain sebagainya. Selain itu, Sugiono (2012: 9) juga mengemukakan penelitian kualitatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 73), penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Selain itu, Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel- 43 variabel yang diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya. Satu-satunya perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan keterangan dari beberapa ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian deskriptif kualitatif yaitu rangkaian kegiatan untuk memperoleh data yang bersifat apa adanya tanpa ada dalam kondisi tertentu yang hasilnya lebih menekankan makna.

IV. PENYAJIAN DATA

BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN STUDI KELAYAKAN BISNIS DARI ASPEK LINGKUNGAN BISNIS Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek lingkungan jika kondisi lingkungan sesuai dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya. Lingkungan perusahaan dapat dijabarkan menjadi tiga kategori yaitu lingkungan operasional, lingkungan industri dan lingkungan jauh. 1. Lingkungan Operasional Dapat diketahui sebagai lingkungan yang paling dekat dengan aktivitas kita nantinya ketika bisnis sudah berjalan. Analisis lingkungan operasional meliputi analisis lingkungan pesaing, analisis lingkungan klien, analisis lingkungan kreditor dan analisis lingkungan pegawai. a. Lingkungan Pesaing Peta persaingan dapat kita gambarkan dari mengamati barang atau jasa yang sejenis dengan yang akan kita tawarkan kepasarJadi pada prinsipnya, untuk memetakan lingkungan pesaing. Kita perlu memahami dan menyadari kondisi sekitar kita dan hal yang berkaitan dengan usaha kita yang mana dapat memunculkan peluang pesaing. Setelah itu, buat sebuah argumen dan deskripsi awal yang menggambarkan kesamaan dari usaha yang akan kita lakukan, serta perbedaan dari usaha pesaing yang sudah berjalan. Sebagai studi kelayakan bisnis, bahwa jasa pembayaran memiliki pesaing-pesaing yang sangat ketat khususnya penyedia jasa pembayaran berbasis PPOB. Tepatnya di Samarinda sendiri bisnis seperti ini sudah menjamur, penyedianya mulai dari perusahaan besar seperti pegadaian, Adira Finance, bank-bank milik Negara maupun swasta, kantor pos, minimarket, bahkan hingga kepada kios ritel kecil. Tidak hanya itu banyak pula situs online yang menyediakan jasa pembayaran seperti Bukalapak, Tokopedia dan lain-lain. b. Lingkungan Pelanggan Membicarakan dan menganalisis tentang lingkungan pelanggan, dapat dipahami bahwa usaha yang akan kita lakukan, perlu diketahui dulu akan ditawarkan kepada siapa saja. Sehingga nantinya ketika usaha kita sudah berjalan, tidak muncul kebingungan untuk menjual produk barang ataupun jasa yang sudah kita buat. Selain mengetahui calon pelanggan, kita perlu juga mengetahui apa yang pelanggan butuhkan sehingga apa yang akan kita buat dan ciptakan sejalan dan sinkron dengan apa yang pelanggan butuhkan. Sehingga dapat tercipta sinergi antara usaha yang kita jalankan dan apa yang pelanggan harapkan. Untuk kasus jasa pembayaran ini sudah jelas target pelanggan yang dituju adalah orang-orang yang sudah bekerja, yang memiliki banyak kebutuhan dan kewajiban pembayaran. Jasa Pembayaran berbasis PPOB ini akan sangat membantu pelanggan tersebut untuk membayar kewajiban mereka secara mudah. Seperti untuk membayar tagihan listrik atau air mereka tidak perlu lagi ke loket resmi PDAM atau PLN melainkan bisa ke kios-kios terdekat penyedia jasa pembayaran atau

bahkan

bisa

melalui

online.

c. Lingkungan Kreditor Modal yang kita keluarkan pada awal usaha, bisa didapat dari pribadi secara penuh maupun bantuan dari pihak kreditor. Keputusan menggandeng pihak kreditor untuk membantu pemodalan usaha kita, merupakan keputusan yang perlu diperhitungkan. Jangan sampai, kreditor yang diniatkan untuk dapat meningkatkan kekuatan usaha awal kita, dapat menjadi bumerang bagi kita, karena adanya pembiayaan yang perlu disetorkan secara rutin kepada pihak kreditor. Perlunya mengkategorikan beberapa aspek yang memang perlu bantuan kreditor atau cukup dengan dana pribadi. Untuk usaha jasa pembayaran berbasis PPOB tidak diperlukan modal yang terlalu besar untuk memulainya. Untuk beberapa penyedia layanan PPOB biaya pendaftaran yang ditawarkan relatif murah bahkan ada yang gratis. Modal yang dibutuhkan terdapat pada saldo deposit yang juga tergantung kepada pemilik modal. Tapi sebaiknya deposit saldo awal setidaknya Rp. 1.000.000 demi kelancaran usaha. Modal lain yang diperlukan setidaknya adalah perangkat computer atau laptop dan printer serta koneksi internet.

d. Lingkungan Pegawai Pegawai merupakan aspek penting dalam sebuah organisasi dan harus mendapat perhatian lebih. Karena pegawai adalah pelaku yang menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Selain itu, pegawai dibutuhkan untuk membantu merealisasikan kegiatan yang akan dijalankan. Kebutuhan karyawan disesuaikan dari kondisi awal usaha serta jenis usaha dan bentuk usaha yang direncanakan secara sistematis. Dengan perencanaan kebutuhan karyawan serta disinkronkan dengan harapan para karyawan, maka usaha dapat lebih mudah diatur serta karyawan akan mudah diarahkan sesuai dengan harapan. Kemudian usaha dapat dikembangkan sesuai dengan rencana. Untuk bisnis jasa pembayaran ini karyawan yang dibutuhkan hanya sekitar satu sampai dua orang. Kriteria karyawan juga tidak terlalu berpengaruh karena pengoperasian jasa pembayaran ini cukup mudah, selama karyawan tersebut bisa mengoperasikan computer dan mampu melayani pelanggan dengan baik maka hal tersebut sudah cukup.

2. Lingkungan Industri Merupakan lingkungan yang meliputi kelompok yang memproduksi atau menciptakan suatu barang dan jasa seperti halnya apa yang akan kita lakukan. Faktor persaingan dalam lingkungan industri yaitu persaingan antara para pesaing yang ada, daya tawar pembeli, daya tawar pemasok, persepsi pembeli dan hambatan masuk industri.

a. Persaingan Antarperusahaan Persaingan antarperusahaan disini tidak terlalu terlihat seperti produsen barang atau jasa pada umumnya. Karena pada dasarnya tidak ada pembeda yang signifikan pada setiap penyedia layanan jasa pembayaran ini. Biaya pendaftaran maupun tarif administrasi setiap transaksinya juga relatif sama. Sehingga para penyedia jasa pembayaran PPOB seperti yang saya sebutkan sebelumnya bersaing dengan mengandalkan layanan akses web mereka dan kehandalan server mereka masingmasing. Sehingga para pelanggan biasanya tidak terlalu memperdulikan siapa penyedia layanan PPOB tersebut selama mereka dapat membayar tagihan mereka dengan lancar. b. Daya Tawar Pelanggan Pada analisis ini, perlu mensinergikan jenis usaha dan sasaran dari calon pelanggan kita. Karena ini jasa pembayaran untuk multi sasaran karena dapat digunakan untuk membayar segala tagihan maupun membeli pulsa atau voucher game. Maka sudah jelas target pelanggan ini bisa berasal dari berbagai macam kalangan selama mereka memiliki kebutuhan tersebut. Tidak ada promosi khusus yang ditawarkan kepada para pelanggan, kita tahu bahwa pelanggan akan datang dengan sendirinya tanpa harus diberi rangsangan khusus karena pembayaran tagihan maupun pembelian pulsa merupakan kebutuhan mereka yang harus mereka miliki. Sehingga bisa dikatakan daya tawar pelanggan disini cukup tinggi karena hal tersebut. c. Daya Tawar Pengusaha Setelah mengetahui daya tawar dari calon pelanggan, maka kita dapat menyusun hal yang dapat kita tawarkan kepada pengusaha. Pengusaha disini adalah orang-orang atau kios-kios perantara penyedia jasa PPOB. Sementara agen penyedia jasanya adalah vendor-vendor seperti bukalapak, fastpay, maupun bank-bank komersial lainnya. Untuk menawarkan bisnis ini biasanya vendor tersebut menawarkan kemudahan untuk mendaftar, kelengkapan fasilitas, dan biaya pendaftaran yang murah. Dengan promosi seperti itu banyak sekali yang mendaftar untuk membuka jasa pembayaran melalui PPOB ini. Selain alasan tersebut banyak orang menyadari besarnya peluang yang didapatkan dari bisnis tersebut. d. Hambatan Bisnis Setelah kita memahami tentang apa yang menjadi daya tawar dari pelanggan serta program ataupun produk kita. Langkah selanjutnya yaitu memperkirakan hambatan yang sekiranya dapat terjadi. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa bisnis yang akan kita lakukan berada dalam kondisi ketidakpastian. Karena itu, perlu adanya langkah pencegahan dan antisipasi terhadap hal yang tidak diinginkan. Ada beberapa hambatan yang biasanya dihadapi oleh penyedia jasa pembayaran PPOB ini antara lain:   

Terbatasnya modal untuk deposit saldo. Terkadang masih ada orang yang kurang tanggap dalam mengoperasikan sistem pembayaran online. Server yang terkadang down.



Perputaran modal yang cenderung memerlukan waktu yang lama.

e. Persepsi Pelanggan Analisa persepsi merupakan suatu opsi pada studi kelayakan. Sebagai pertimbangan bahwa apakah produk atau program kita, nantinya setelah “dilempar” kepasar, pasar dapat menerima atau sebaliknya. Persepsi pelanggan pada pembayaran jasa ini biasanya terbentuk setelah mereka melakukan transaksi. Untuk pembayaran tagihan respon pelanggan terlihat dari bagaimana tanggapnya karyawan dalam melayani pelanggan tersebut. Apakah pembayaran dapat dilakukan dengan cepat atau tidak. Serta untuk pembelian pulsa atau voucher game biasanya juga dilihat dari kesesuaian nominal yang dibeli dengan yang diterima. 3. Lingkungan jauh Mencangkup faktor yang bersumber dari luar operasional perusahaan. Analisis lingkungan jauh dapat digunakan untuk dapat merumuskan strategi yang memanfaatkan peluang atau meminimalkan ancaman dari luar. Perubahan dalam lingkungan jauh juga dapat mempengaruhi perubahan dalam permintaan barang atau jasa yang diselenggarakan oleh kita. Analisis lingkungan jauh terdiri dari lingkungan ekonomi, lingkungan sosial dan budaya, lingkungan teknologi, dan lingkungan ekologi. a. Lingkungan Ekonomi Lingkungan ekonomi lebih mengedepankan ke arah bagaimana analisa peluang untuk meningkatkan pendapatan. Sedangkan apabila dilihat dari aspek pemerintah, maka lingkungan ekonomi dapat memberikan andil pemasukan atau pendapatan bagi pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Jasa pembayaran melalui PPOB ini memiliki dampak yang baik untuk meningkatkan pendapatan seseorang. Untuk kalangan mahasiswa peluang ini sudah pasti sangat baik karena dapat dilakukan dengan dengan modal yang tidak banyak, mudah dilakukan dan bisa dilakukan sambil kuliah. Serta dampaknya untuk pendapatan pemerintah tentunya ada karena tagihan yang dibayar ada yang merupakan perusahaan BUMN seperti PLN dan PDAM yang tentunya akan meningkatkan pendapatan daerah maupun Negara. b. Lingkungan Sosial dan Budaya Analisis kelayakan lingkungan jauh pada aspek sosial dan budaya menekankan pada struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan, agama, serta tingkat kepadatan penduduk. Analisis tersebut dapat memberikan gambaran terhadap pola penduduk dan disinkronkan dengan usaha yang akan kita jalankan. Selain itu, analisa juga perlu dilakukan terhadap kemungkinan perubahan budaya melalui perubahan adat istiadat, norma dan nilai di wilayah yang dijadikan sasaran usaha kita. Sifat kelembagaan masyarakat di bidang birokrasi, yang nantinya dapat memudahkan perijinan ketika kita menyelenggarakan usaha kita. Untuk lingkungan sosial bisnis ini cocok dilakukan untuk kalangan usia produktif keatas tanpa memandang jenis kelamin, ras dan agama. Serta konsumen untuk bisnis ini juga bisa berasal dari

mana saja tanpa memandang jenis kelamin, ras dan agama maupun tingkat kepadatan penduduk selama mereka memiliki kebutuhan tersebut. Namun disarankan untuk daerah perkotaan karena masyarakat disana memiliki tingkat konsumsi dan kebutuhan yang tinggi. Untuk budaya bisnis ini sangat cocok untuk membantu masyarakat, karena masyarakat kita menyenangi sesuatu yang mudah dan praktis. c. Lingkungan Teknologi Ketika kita akan mendirikan sebuah usaha, perlu adanya analisa terhadap kondisi teknologi di sekitar tempat yang akan menjadi bentuk usaha kita. Hal ini untuk menjamin keberlangsungan usaha kita serta tidak menjadi suatu kendala dikemudian hari. Tersedianya berbagai teknologi akan sangat membantu dalam menjalankan sebuah usaha. Untuk teknologi bisnis ini cukup didukung di daerah kita. Untuk computer dan printer kita dapat menemukannya dengan mudah baik itu yang baru maupun yang bekas. Untuk koneksi internet yang merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat saat ini bisa kita dapatkan dengan mudah dan relatif terjangkau. d. Lingkungan Ekologi Yang dimaksud lingkungan ekologi ialah ruang alami yang tersedia, dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan dapat mengalami perubahan dikarenakan adanya aktivitas dari rencana usaha ataupun kegiatan yang akan kita lakukan. Dengan menganalisa pada lingkungan ekologi, maka kita memiliki pandangan terhadap dampak yang timbul dari usaha atau kegiatan yang kita lakukan terhadap ruang alami seperti tingkat potensi pencemaran yang dapat terjadi ketika kita menjalankan usaha yang mengeluarkan limbah tertentu. Untuk usaha jasa pembayaran PPOB ini hampir tidak ada dampak yang signifikan pada lingkungan maupun alam sekitar. Sehingga usaha ini bisa dilakukan dimana saja.

REKOMENDASI Studi kelayakan bisnis perlu dilakukan sebelum kita memulai suatu bisnis yang sudah ada sebelumnya maupun bisnis baru. Hal ini dilakukan untuk menilai besarnya peluang maupun kesempatan dari suatu bisnis, serta dampaknya pada lingkungan sekitarnya. Salah satunya dari bisnis jasa pembayaran ini. Jika dilihat dari aspek lingkungan bisnis, tentu saja hal ini sangat menjajikan. Karena kebutuhan manusia sangat ini sangat banyak dan penyedia jasa pembayaran ini mampu memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jadi bisa dikatakan bisnis jasa pembayaran ini layak untuk kita jalankan.

Related Documents


More Documents from "Umi R"