SOP Kejang Demam Pengertian
Kejang Demam (KD) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada o kenaikan suhu tubuh (suhu rektal > 38 C) akibat dari suatu proses ekstra kranial. Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak disebabkan infeksi intrakranial atau penyebab lain seperti trauma kepala,
gangguan
kesimbangan
elektrolit,
hipoksia
hipoglikemia. Faktor Risiko 1. Demam Demam yang berperan pada KD, akibat:
Infeksi saluran pernafasan
Infeksi saluran pencernaan
Infeksi THT
Infeksi saluran kencing
Roseola infantum/infeksi virus akut lain.
Paska imunisasi
2. Usia Umumnya terjadi pada usia 6 bulan–6tahun
Puncak tertinggi pada usia 17–23 bulan
Kejang demam sebelum usia 5–6 bulan mungkin disebabkan oleh infeksi
SSP
Kejang demam diatas umur 6 tahun, perlu dipertimbangkan febrile seizure
plus (FS+).
3. Gen Risiko meningkat 2–3x bila saudara sekandung mengalami kejang demam
Risiko meningkat 5% bila orang tua mengalami
atau
kejang demam
Klasifikasi kejang demam terbagi menjadi 2, yaitu: Kejang demam sederhana Kejang umum tonik, klonik atau tonik-klonik.
Durasi< 15 menit
Kejang tidak berulang dalam 24 jam.
Kejang demam kompleks Kejang fokal atau fokal menjadi umum.
Durasi> 15 menit
Kejang berulang dalam 24 jam.
Prosedur
1. Keluarga pasien diberikan informasi selengkapnya mengenai kejang demam dan
prognosisnya.
2. Petugas memakai APD 3. Petugas memposisikan pasien di tempat yang aman dan jauh dari benda-benda yang berbahaya maupun tajam 4. Longgarkan pakaian pasien 5. Bebaskan Jalan napas 6. Berikan oksigen 7. Pasang IV line 8. Berikan Diazepam per rektal (0,5mg/kgBB) atau BB < 10 kg diazepam rektal 5 mg , BB > 10 kg diazepam rektal 10 mg
9. Jika kejang belum berhenti diazepam rektal dapat diberikan 2 kali dengan interval 5 menit.
10. Jika kejang msih belum berhenti, segera rujuk pasien
Diagram Alur Informasikan kepada keluarga Pasien
Petugas memakai APD
Longgarkan pakaian pasien Bebaskan jalan napas Berikan Oksigen Pasang IV line
Berikan Diazepam per rektal (0,5mg/kgBB) atau BB < 10 kg diazepam rektal 5 mg , BB > 10 kg diazepam rektal 10 mg
Jika kejang belum berhenti diazepam rektal dapat diberikan 2 kali dengan interval 5 menit.
Jika kejang msih belum berhenti, segera rujuk pasien Refrerensi
Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di Fasilitan Kesehatan Pelayanan Primer Edisi 2014.
Daftar Tilik No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kegiatan Apakah petugas memberikan informasi selengkapnya mengenai kejang demam dan prognosisnya? Apakah petugas memakai APD? Apakah Petugas memposisikan pasien di tempat yang aman dan jauh dari benda-benda yang berbahaya maupun tajam? Apakah Petugas melonggarkan pakaian pasien? Apakah petugas membebaskan Jalan napas? Apakah petugas memberikan oksigen? Apakah petugas memasang IV line? Apakah petugas memberikan Diazepam per rektal? Apakah petugas memberikan diazepam rektal 2 kali dengan interval 5 menit jika kejang blm berhenti? Apakah petugas merujuk pasien Jika kejang msih belum berhenti?
Ya
Tidak
TB