Sop Commond Cold.docx

  • Uploaded by: Asticha Erlianing Sari
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sop Commond Cold.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 412
  • Pages: 2
Permenkes No.5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di REFERENSI

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11.

PROSEDUR 12. 13.

14.

15.

16. 17. 18.

Perawat menerima rekam medis dari petugas pendaftaran . Perawat memanggil pasien sesuai nomor urut. Perawat mencocokkan identitas pasien dengan identitas dalam rekam medis pasien. Bila tidak sesuai, perawat konfirmasi ulang ke bagian pendaftaran sampai terjadi kesesuaian. Perawat melakukan anamnesa penyakit ( keluhan utama) Perawat melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan. Perawat memberikan rekam medis ke meja periksa. Dokter memanggil pasien ke meja periksa Dokter melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi dan riwayat penyakit keluarga) : keluar ingus dari hidung (rinorea), hidung tersumbat disertai rasa panas dan gatal pada hidung. Dokter mencari informasi ke pasien mengenai faktor risiko : Penurunan daya tahan tubuh. B. Paparan debu, asap atau gas yang bersifat iritatif Dokter melakukan pemeriksaan fisik : demam, pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak kavum nasi sempit, terdapat sekret serous atau mukopurulen dan mukosa udem dan hiperemis, pada rhinitis difteri tampak ada ingus yang bercampur darah. Membran keabu-abuan tampak menutup konka inferior dan kavum nasi bagian bawah, membrannya lengket dan bila diangkat dapat terjadi perdarahan Dokter menegakkan diagnosis dan atau diagnosis banding berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik Dokter memberikan terapi medikamentosa : Antipiretik (parasetamol), dekongestan oral (pseudoefedrin, fenilpropanolamin, atau fenilefrin), antibiotik diberikan jika terdapat infeksi bakteri (amoxicillin, eritromisin, cefadroxil) Dokter menjelaskan komplikasi ke pasien : Otitis media akut, sinusitis paranasalis, infeksi traktus respiratorius bagian bawah (laringitis, tracheobronchitis, pneumonia) Dokter memberikan edukasi ke pasien dan keluarga : Menjaga tubuh selalu dalam keadaan sehat, lebih sering mencuci tangan, terutama sebelum menyentuh wajah, memperkecil kontak dengan orang-orang yang telah terinfeksi, menutup mulut ketika batuk dan bersin, mengikuti program imunisasi lengkap, seperti vaksinasi influenza, vaksinasi MMR untuk mencegah terjadinya rhinitis eksantematous. Dokter memberikan rujukan ke pasien : ada komplikasi rhinitis difteri Dokter memberikan resep ke pasien untuk diserahkan ke unit farmasi Dokter mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi dan rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien

KRITERIA RUJUKAN

19. Dokter mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data Pcare. 20. Perawat mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data SIMPUS Bila ada komplikasi seperti rhinitis difteri

Melakukan Anamnesis

Melakukan Pemeriksaan Vital Sign dan pemeriksaan fisik

DIAGRAM ALIR

Menegakkan Diagnosis Berdasarkan Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Memberikan Tatalaksana : 1. Antipiretik 2. Dekongestan Oral 3. Antibiotik

Related Documents

Commond Cold.docx
May 2020 8
Sop
July 2020 61
Sop
June 2020 64
Sop
August 2019 88
Sop
May 2020 64

More Documents from "Stephen Krenzel"