325575406-sop-kejang-demam-docx.docx

  • Uploaded by: savina hasbiani
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 325575406-sop-kejang-demam-docx.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 415
  • Pages: 4
KEJANG DEMAM

SOP

1. Pengertian

No Dokumen

:

No.Revisi

:0

TanggalTerbit

:

Halaman

:1 dari 4

Kejang Demam (KD) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rekta l>38OC) akibat dari suatu proses ekstrakranial. Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak terbukti adanya infeksi intrakrania latau penyebab lain.

2. Tujuan

Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk mengatur tata cara melakukan penanganan penderita kejang demam agar tidak terjadi kerusakan otak lebih lanjut dan tidak terjadi kejang berulang.

3. Kebijakan

SK Kepala Puskesmas no…….tentang Penyelenggaraan Program

4. Referensi

Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007

5. Prosedur

ALAT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

6. LangkahLangkah

Tempattidur Tensimeter Stetoskop Timer Timbang Badan Stesolit Tongspatell

a. Keluarga pasien diberikan informasi selengkapnya mengenai kejang demam dan prognosisnya. b. Pemberian farmakoterapi untuk mengatasi kejangnya adalah dengan: 1. Diazepam per rektal (0,5mg/kg) atau lorazepam (0,1 mg/kg) harus segera diberikan jika akses intravena tidak dapat dibangun dengan mudah. 2. Buccal midazolam (0,5 mg/kg, dosis maksimal = 10 mg) lebih efektif daripada diazepam per rektal untuk anak. 3. Lorazepam intravena, setara efektivitasnya dengan diazepam intravena dengan efek samping yang lebih minimal (termasuk depresi pernapasan) dalam pengobatan kejang tonik klonik akut. Bila akses intravena tidak tersedia, midazolam adalah pengobatan pilihan. 1

KONSELING DAN EDUKASI Konseling dan edukasi dilakukan untuk membantu pihak keluarga mengatasi pengalaman menegangkanakibat kejang demam dengan memberikan informasi mengenai: a. Prognosis dari kejang demam. b. Tidak ada peningkatan risiko keterlambatan sekolah atau kesulitan intelektual akibat kejang demam. c. Kejang demam kurang dari 30 menit tidak mengakibatkan kerusakan otak. d. Risiko kekambuhan penyakit yang sama di masa depan. e. Rendahnya risiko terkena epilepsi dan kurangnya manfaat menggunakan terapi obat antiepilepsi dalam mengubah risiko itu. KRITERIA RUJUKAN a. Apabila kejang tidak membaik setelah diberikan obat antikonvulsi. b. Apabila kejang demam sering berulang disarankan EEG.

2

7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit terkait 10. Dokumen

Pendaftaran, UGD, Medis, Paramedis 1. Rekam Medis 2. Persetujuan tindakan medis.

terkait. 11. Rekaman historis

No Yang di ubah

Isi perubahan

perubahan

Tanggal

mulai

di berlakukan

3

KEJANG DEMAM No. Dokumen

:

No. Revisi

:0

Tanggal Terbit

:

Halaman

:1

DAFTAR TILIK

No

Langkah Kegiatan

Ya

1

Apakah Dokter memberikan informasi selengkapnya mengenai kejang demam dan prognosisnya kepada keluarga pasien?

2

Apakah Dokter memberikan farmakoterapi untuk mengatasi kejang?

3

Apakah Dokter memberikan konseling dan edukasi untuk membantu

pihak

keluarga

mengatasi

pengalaman

menegangkanakibat kejang demam? 4

Apakah Dokter merujuk pasien bila kejang tidak membaik setelah diberi obat antikonvulsi atau pasien mengalami kejang berulang?

4

Tidak

Tidak berlaku

More Documents from "savina hasbiani"

Manu Fakt Ur
October 2019 14
Materi Filsafat
October 2019 19