Presentasi Kasus Bedah Thoraks & Kardiovaskuler
SEORANG WANITA USIA 70 TAHUN DENGAN PENYAKIT ARTERI PERIFER OKLUSIF REGIO CRURIS (S)
Oleh: Asticha Erlianing Sari
G99152052
Taqiudin Miftakhurrohman
G99152054
Periode : 9 Maret 2017 – 11 Maret 2017
Pembimbing: dr. Soebandrijo, Sp. B, Sp.BTKV
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA 2017
STATUS PASIEN
I. ANAMNESIS A. Identitas Penderita Nama
: Ny. WS
Umur
: 70 tahun
Jenis Kelamin
: perempuan
Status
: Menikah
Pekerjaan
: Pedagang
Agama
: Islam
Alamat
: Jumantono, Karanganyar, Jawa Tengah
Tanggal masuk
: 1 Maret 2017
Tanggal pemeriksaan
: 10 Maret 2017
No RM
: 01370xxx
B. Keluhan Utama Nyeri pada tungkai kiri sejak 1 bulan SMRS
C. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan keluhan nyeri pada tungkai kiri sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Nyeri muncul secara tiba-tiba saat pasien hendak berjalan kaki ke kamar mandi setelah bangun tidur. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan terasa panas. Nyeri dirasakan hilang timbul, makin memberat bila tungkai kiri digerakkan sehingga pasien kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Nyeri berkurang jika pasien beristirahat. Satu minggu kemudian pasien memeriksakan diri ke praktek dokter dan diberi obat-obatan yang tidak pasien ingat namanya. Setelah 1 minggu tidak ada perbaikan, pasien kemudian berobat ke RS Jengglong dan dirawat selama 1 minggu. Dua hari setelah dirawat muncul luka kehitaman pada kaki kiri pasien yang muncul secara tiba-tiba dan nyeri. Pasien merasakan tidak ada perbaikan berarti sehingga pasien memutuskan untuk pulang.
Karena nyeri dirasakan semakin lama semakin memberat akhirnya pasien memutuskan untuk berobat ke RS Dr. Moewardi. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak lebih dari 10 tahun, namun tidak rutin kontrol dan hanya meminum obat bila ada keluhan.
D. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat sakit serupa
: disangkal
Riwayat liver
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
Riwayat stroke
: disangkal
Riwayat sakit jantung
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
Riwayat mondok
: ± 2 minggu yang lalu di RS Jengglong
E. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat kanker
: disangkal
Riwayat sesak napas
: disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat diabetes mellitus
: disangkal
Riwayat sakit jantung
: disangkal
Riwayat alergi obat atau makanan
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
F. Riwayat Kebiasaan dan Gizi Merokok
: disangkal
Minuman beralkohol
: disangkal
Olahraga
: Jarang
Pasien mengaku sehari-hari makan 2-3 kali sehari dengan nasi, sayur dan lauk.
G. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang pedagang makanan yang tinggal dengan suami dan anaknya. Pasien berobat dengan fasilitas BPJS.
II. PEMERIKSAAN FISIK 1.
Keadaan Umum
: Tampak sakit sedang
2.
Kesadaran
: Compos mentis, GCS E4V5M6
3.
Tanda Vital
: TD : 190/ 90 mmHg RR : 23 x/ menit
HR : 72 x/ menit suhu: 36,6 ˚C
4.
Kepala
: mesocephal
5.
Mata
: konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), reflek cahaya (+/+)
6.
Telinga
: secret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), nyeri tragus (-)
7.
Hidung
: bentuk simetris, nafas cuping hidung (-), secret (-), darah (-)
8.
Mulut
: sianosis (-), mukosa basah (+)
9.
Leher
: pembesaran tiroid (-), pembesaran limfonodi (-) nyeri tekan (-), JVP R + 3 cm
10. Thoraks
: retraksi (-/-), krepitasi (-)
11. Jantung Inspeksi
: ictus cordis tidak tampak.
Palpasi
: ictus cordis tidak kuat angkat.
Perkusi
: batas jantung kesan melebar ke caudo lateral
Auskultasi
: bunyi jantung I-II, intensitas normal, regular, bising (-)
12. Pulmo Inspeksi
: pengembangan dada kanan = dengan kiri.
Palpasi
: fremitus raba kanan = kiri
Perkusi
: sonor / sonor.
Auskultasi
: suara dasar vesikuler (normal/normal), suara tambahan(-/-)
13. Abdomen
Inspeksi
: dinding perut sejajar dinding dada
Auskultasi
: bising usus (+) normal
Perkusi
: timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-)
Palpasi
: supel, nyeri tekan (-), Hepar dan lien tidak teraba
12. Ekstremitas
:
akral dingin
oedem
-
-
-
-
-
+
-
+
STATUS LOKALIS Regio Cruris (S)
Inspeksi
: Tampak luka di regio cruris sinistra bagian lateral dengan dasar epidermis berwarna kehitaman dengan ukuran 15x6 cm, nekrotik (+), pus (-), darah (-)
Palpasi
: Nyeri tekan (+), capillary refill time > 2 detik, teraba akral dingin pada pedis sinistra
Pulsasi a. dorsalis pedis sinistra (+) lemah, a. tibialis posterior sinistra (+) lemah, a. popliteal sinistra (+) lemah, a. femoralis sinistra (+)
III. ASSESSMENT 1 1. Suspek Penyakit Arteri Perifer Regio Cruris (S) 2. HT urgensi
IV. PLAN 1 Bed rest tidak total Infus RL 20 tpm Injeksi Ketorolac 30 mg/ 8 jam Injeksi Ranitidin 50 mg/ 12jam Injeksi Metamizol 1 gr/ 8 jam Cek laboratorium darah Foto thoraks PA MSCT angiografi ekstremitas inferior
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG A. Laboratorium Darah ( 1 Maret 2017) Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Rujukan
Hemoglobin
10,4
g/dL
13,5 - 17.5
Hematokrit
31
%
33 – 45
Leukosit
9,1
ribu/µl
4,5 – 11.0
Trombosit
309
ribu/µl
150 – 450
Eritrosit
3,86
juta/µl
4.50 – 5.90
Golongan darah
B
PT
14,4
Detik
10.0-15.0
APTT
25,3
Detik
20.0-40.0
INR
1.200
Glukosa darah sewaktu
130
mg/dl
60 – 140
Creatinine
0,8
mg/dl
0.9 – 1.3
Ureum
33
mg/dl
< 50
HbsAg Rapid
Nonreactive
Nonreactive
B. Rotgen Thoraks AP (1 Maret 2017)
Cor
: Membesar dengan penonjolan arcus aorta
Pulmo
:
Tak Tampak infiltrat di kedua lapang paru, corakan bronkovaskuler normal Sinus costophrenicus kanan kiri tajam Hemidiafragma kanan kiri normal Trakea di tengah Sistema tulang baik
Kesimpulan : Cardiomegaly dengan elongation aorta
C. Foto MSCT Angiografi Peripheral ekstremitas bawah
Tampak oklusi a. popliteal kiri, a. peroneus kiri, dan a. tibialis anterior kiri, masih tampak adanya a. tibialis posterior kiri Tampak oklusi a. tibialis anterior 1/3 distal kanan dan a. tibialis posterior 1/3 tengah kanan, a. peroneus kanan baik Kesimpulan: 1. Oklusi a. popliteal kiri, a. peroneus kiri, dan a. tibialis anterior kiri. 2. Oklusi a. tibialis anterior 1/3 distal kanan dan a. tibialis posterior 1/3 tengah kanan,
D. Pemeriksaan Elektrokardiografi
Kesimpulan : Sinus ritmis, HR 60x/ menit, left axis deviation
VI. ASSESSMENT 2 1. Penyakit Arteri Perifer Oklusif Regio Cruris (S) 2. Hipertensi Urgensi
VII. PLAN 2 Plan terapi: Bed rest tidak total Infus RL 20 tpm
Injeksi Ketorolac 30 mg/ 8 jam Injeksi Ranitidin 50 mg/ 12jam Injeksi Metamizol 1 gr/ 8 jam Paracetamol 1 gr/ 8jam Heparinisasi 5000 unit/8 jam Konsul TS Kardiologi Pro Operasi Bypass
Plan diagnosis: ABI Test Profil Lipid
Plan monitoring: Vital Sign ABI