Seharusnya Segera Kembali Ke Agama Kembali Ke Agama

  • Uploaded by: Prof. DR. H. Imam Suprayogo
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Seharusnya Segera Kembali Ke Agama Kembali Ke Agama as PDF for free.

More details

  • Words: 781
  • Pages: 3
Seharusnya Segera Kembali Ke Agama Kembali Ke Agama Bagikan 08 Mei 2009 jam 10:49 Diunggah melalui Facebook Seluler Akhir-akhir ini, sedemikian banyak kita mendapatkan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang semula sangat dihormatri, disanjung dan dikagumi ternyata tanpa diduga-duga menyimpan kesalahan besar. Sebelumnya orang tidak mengira, karena status dan posisinya menempati tempat terhormat, seseorang melakukan perbuatan nista. Atas perbuatan itu kemudian ia ditangkap, dijadikan tersangka, diinterogasi, diadili dan kemudian dimasukkan ke penjara.Namanya kemudian dijadikan bahan gunjingan, dan lebih dari itu dijadikan tontonan melalui berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Sehari-hari kisah hidupnya disiarkan, termasuk kejahatannya itu. Sudah barang tentu, masyarakat kemudian mencemooh, menggunjing dan melepaskan semua kepercayaan padanya. Nama yang sebelumnya sedemikian mulia, menjadi jatuh serendah-rendahnya.Jika semula dia menganggap rendah terhadap orang-orang yang tidak berpangkat, berpendidikan dan tidak berharta, maka setelah kasus itu, menjadi berbalik. Orang-orang yang dulu dianggap remeh dan rendah olehnya, berganti menganggap mereh dan hina padanya.Dosa atau kejelekan tidak saja terbongkar menunggu di akherat sana, tetapi ternyata di duniapun bisa dirasakan akibatnya. Kita lihat sajalah, sehari-hari orang tertangkap karena korupsi, kolosi, nepotisme. Bahkan juga, akhir-akhir ini diberitakan ada tokohmelakukan kejahatan yang tidak pantas dilakukan oleh orang yang terdidik dan terhormat. Demikian juga berbagai kasus kejahatan lain yang banyak terjadi. Korupsi, nepotisme dan kolusi. Para pelaku kejahatan itu, bukannya terdiri atas orang-orang yang tidakpernah mendapatkan pendidikan. Mereka justru berpendidikan tinggi, berpengalaman luas dan bahkan juga pintar dalam segalanya. Namun karena mengabaikan pesan-pesan dari langit, ------ ayat-ayat suci al Qur’an dan tauladan utusan-Nya, mereka menjadi lupa atau sengaja melupakan diri.Sudah barang tentu, setelah kesalahan dan dosanya terungkap, maka tidak ada lain kecuali menyesal. Penderitaan tidak saja dirasakan tatkala masih dalam proses hukum, dan kemudian terhukum mendekam di penjara, lebih dari itu selepas dari penjara pun

juga akan mendapat identitas baru, yang tidak mereka sukai, yaitu sebagai mantan penghuni penjara. Orang yang dipenjara atas kesalahan seperti itu, tidak sama dengan orang dipenjara karena kasus politik. Dulu banyak tokoh, yang karena dianggap melakukan kesalahanatau menentang kebijakan pemerintah, lalu diadili dan selanjutnya dimasukkan ke penjara. Tokoh yang seperti ini, sepulang dari penjara masih dihormati dan masih dipandang sebagai pemimpin. Sebaliknya, pejabat yang dipenjara karena kejahatan korupsi dan sejenisnya, termasuk keluarganya pun akan menanggung malu sepanjang masa.Orang mengejar-ngejar jabatan tinggi, atau posisi penting dalam pemerintahan, ternyata jika berhasil namun tidak hatihati, makaterpeleset jatuh, dan resikonya sedemikian tinggi, masuk penjara. Demikian pula orang mengejar-ngejar harta, dengan berbagai macam cara dilakukan,-----tidak memperhatikan halal dan haram, ternyata juga sama akibatnya, bukan kebahagiaan yang didapat melainkan nasip buruk, jatuh dan juga dipenjara. Begitu juga godaangodaan hidup yang lain, jika diikuti secara leluasa, bukan kebahagiaan yang diperoleh, melainkan celaka dan derita.Berbagai kasus kejahatan yang dilakukan oleh banyak tokoh yang semula mereka dipandang terhormat tersebut adalah merupakan pelajaran penting dalam kehidupan ini. Memang jabatan, harta, dan sejenisnya itu penting diraih dalam kehidupan ini. Tetapi, jika diperoleh melalui jalan yang tidak benar dan juga digunakan bukan pada semestinya, justru akan menyengsarakan. Kebahagiaan dan jugakeselamatan dalam hidup ini, memang ada jalannya tersendiri, yaitu lewat jalan agama Allah. Islam mengajarkan agar kita setiap waktu berusaha mendekatkan diri pada Allah. Mendekatkan diri dalam bentuknya yang konkrit, ialah selalu berusaha menghiasi jiwa,pikiran dan perilaku, sehari-hari dengan sifatsifat mulia yang dimiliki oleh Allah. Misalnya adalah selalu menebarkan kasih sayang kepada siapapun, beramal sholeh dan berwatak serta berperilaku yang luhur.Islam mengajarkan pada manusia agar menempuh jalan lurus, ialah jalan kebaikan dan yang diridhoi oleh Allah swt. Jalan yang tatkala memulai apa saja selalu dengan mengucap basmallah, dan mengakhiri dengan kalimah hamdallah hingga meraih khusnul khotimah. Jalan hidup yang mulia itu ialah jalan yang selalu diwarnai oleh suasana amanah, ikhlas, sabar, fathonah dan istiqomah. Selain itu ialah jalan yang selalu diwarnai oleh rasa syukur kepada Dzat Pemberi nikmat dan menjauh dari sifat kekufuran.Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw., membimbing umat manusia menuju keselamatan, dengan cara selalu mengajak banyak berdzikir

dan berpikir tentang ciptaan Allah baik di langit maupun di bumi. Islam mengajarkan beramal sholeh dan berakhlakul karimah. Namun, memang menjalankan hal yang mulia ini tidaklah gampang. Karena itulah harus dilakukan secara bersama-sama -----berjama’ah, sehingga dengan cara itu agar bisa saling menasehati tentang kebenaran dan juga tentang kesabaran. Jika hal itu dilakukan olehsiapa saja, termasuk oleh para pejabat tinggi sekalipun, mereka tidak akan tersesat, dan juga tidak akan menanggung malu dan masuk penjara.Pelajaran kehidupan itu sudah terlihat sedemikian nyata. Siapapun yang lupa atau melupakan diri, tidak berpegang pada tuntunan Allah, maka suatu saat akan jatuh terperosok pada kehidupan yang nista dan hina. Dalam suasana seperti sekarang ini, pelajaran itu sesungguhnya semakin jelas, bahwa keselamatan dan kebahagiaan itu -----baik di dunia maupun di akherat, jalannya adalah kembali ke agama Allah, yakni Islam. Siapapun yang berpegang jalan ini, Insya Allah selamat dan mendapatkan kemuliaan di hadapan siapapun. Wallahu a’lam.

Related Documents


More Documents from ""