SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN LUKA DI RUANG 5 RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Oleh : TIM PKRS RSU Dr. Saiful Anwar Malang
PKRS (PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR MALANG 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) CUCI TANGAN 6 LANGKAH DAN 5 MOMEN CUCI TANGAN Topik
: Cuci tangan 6 langkah dan 5 momen cuci tangan
Sasaran
: Keluarga pasien
Hari/Tanggal
: Jum’at, 11 Januari 2019
Waktu / Jam
: 30 Menit
Tempat
: Ruang 5 RSUD Dr.Saiful Anwar Malang
A. TUJUAN UMUM Melalui kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga pasien mampu menerapkan 5 moment cuci tangan dan mempraktekkan cuci tangan 6 langkah dengan benar. . B. TUJUAN KHUSUS Setelah dilakukan penyuluhan/ sharing informasi diharapkan keluarga pasien dapat memahami mengenai: 1. 5 momen cuci tangan 2. Mencuci tangan 6 langkah dengan benar 3. Manfaat mencuci tangan 4. Akibat tidak melakukan 5 momen cuci tangan C. MATERI (terlampir) a. b. c. d. e. f.
Pengertian cuci tangan Tujuan cuci tangan Cara cuci tangan 6 langkah Manfaat cuci tangan Waktu cuci tangan Akibat bila tidak cuci tangan
D. METODE PENYULUHAN a.Ceramah b.Tanya-jawab
E. Media 1. LCD 2. Powerpoint 3. Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan No
Tahapan
Waktu
Kegiatan
Kegiatan Peserta
Pembelajaran 1
Pembukaan
5 menit
1. Mengucapkan salam
1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
2. Mendengarkan dan
3. Kontrak waktu 4. Sebutkan tujuan penyuluhan
memperhatikan 3. Menyetujui 4. Mendengarkan dan memperhatikan
2
3
Kegiatan Inti
Penutup
15 menit
10 menit
G. Pengorganisasian 1. Penyaji 2. Moderator 3. Observer dan Notulen 4. Fasilitator
1. Menjelaskan dan menguraikan materi tentang: a. Pengertian cuci tangan b. Tujuan dari cuci tangan c. Langkah-langkah mencuci tangan d. Manfaat cuci tangan e. 5 momen cuci tangan f. Akibat bila tidak dilakukannya 5 momen cuci tangan 2. Tanya jawab 1. Kesimpulan dari
1. Mendengarkan dan memperhatikan 2. Memberi respon/ jawaban
1. Mendengarkan
penyuluhan
2. Mendengarkan dan
2. Salam penutup
menjawab salam
: Rachmatul Hasanah : Bagas Rani Putra : Iqlima Alvein Nafiisah : Ardika Sulisetiyani
H. Job Description 1. Penyaji Menggali pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang Tuberculosis Menyampaikan materi untuk peserta penyuluhan agar bisa memahami hal-hal tentang isi, makna dan maksud dari penyuluhan 2. Moderator Bertanggung jawab atas kelancaran acara Membuka dan menutup acara Mengatur waktu penyaji sesuai dengan rencana kegiatan 3. Fasilitator Membantu kelancaran acara penyuluhan Mendorong peserta untuk bertanya kepada penyaji Membagikan leaflet kepada semua peserta penyuluhan 4. Observer dan Notulen Mengamati proses kegiatan penyuluhan Mencatat pertanyaan dari peserta Mengevaluasi serangkaian acara penyuluhan mulai dari awal hingga akhir
I. Setting tempat
Layar Penyajian Moderator
Fasilitator 1
Penyaji
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
Observer dan Notulen
Pembimbing
Keterangan : P
: Peserta penyuluhan (pasien dan keluarga pasien)
J. Kriteria Evaluasi 1. Kriteria struktur a. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerja sama dengan TIM PKRS RSU Dr. Saiful Anwar Malang c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan dilaksanakan 2. Kriteria Proses a. Acara dimulai tepat waktu b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan e. Pelaksanaan kegiatan sesuai POA f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description 3. Kriteria Hasil a. Peserta yang datang sejumlah ±8 orang atau lebih b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri c. Peserta mampu menjawab dengan benar K. Sumber Pustaka Dahlan, A.K, Umrah, A,St. 2013. Buku Ajaran Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan. Malang : Intimedia. Saputra, Dr.L. 2013. Keterampilan Dasar untuk Perawat dan Bidan. Tangerang Selatan : Binarupa Aksara Publisher. Jacob, A, et al. 2014. Buku Ajar Clinical Nursing Procedures. Edisi 2. Tangerang Selatan : Binarupa Aksara Publisher. WHO. 2009. Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. Library CataloguinginPublication Data Mulyokusumo, Sudigdo. 2000. Sehat Jiwa dan Lingkungan. Terater : Jakar Stam H.N.C. 2002. Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja. PT.Intergrafika : Bandung Eckholm, Erik. 1999. Masalah Kesehatan Lingkungan sebagai sumber penyakit. Gramedia : Jakarta
Lampiran MATERI PENYULUHAN PERAWATAN LUKA
1. Pengertian Cuci Tangan Cuci tangan adalah proses memindahkan kotoran dari kulit tangan dan kuku menggunakan sabun dan air bersih atau antiseptic lainnya (WHO,2009). Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara (Dahlan dan Umrah, 2013). Sabun dan deterjen merupakan produk-produk pembersih (berbentuk batangan, cair, selebaran atau bubuk) yang menurunkan tegangan permukaan sehingga membantu membuang kotoran, debu dan mikroorganisme sementara dari kedua belah tangan. Sabun biasamembutuhkan friksi (penggosokan) untuk membuang mikroorganisme secara mekanik sedangkan sabun antiseptik juga membunuh atau menghambat pertumbuhan sebagian besar mikroorganisme (Dahlan dan Umrah, 2013). Cuci tangan dengan sabun biasa dan air sama efektifnya dengan cuci tangan menggunakan sabun anti microbial, iritasi kulit jauh lebih rendah apabila menggunakan sabun biasa. Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum memeriksa/kontak langsung dengan pasien, sebelum memakai sarung tangan bedah steril/DTT, setelah kedua tangan terkontaminasi (memegang instrumen yang kotor dan alat lainnya, menyentuh lendir, darah, kontak yang lama dan intensif dengan pasien setelah melepas sarung tangan (Dahlan dan Umrah, 2013). 2. Tujuan Cuci Tangan Menurut Annamma Jacob, dkk (2014), tujuan dari mencuci tangan adalah sebagai berikut : a. Mengangkat kotoran dan mikroorganisme sesaat dari tangan b. Mengurangi jumlah mikroba dengan berjalannya waktu c. Mencegah terjadinya infeksi silang. 3. Cara Cuci Tangan 6 Langkah a. Peralatan dan Perlengkapan Mencuci Tangan Pakai Sabun Menurut Dahlan dan Umrah (2013), peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk mencuci tangan adalah : a. Sabun biasa atau antiseptik b. Handuk bersih c. Wastafel atau air mengalir. b. Teknik Mencuci Tangan 1. Mencuci tangan dengan sabun Lama mencuci tangan dengan sabun 40-60 detik, adapun langkahnya yaitu: a. Basuh tangan dengan air
b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
Tuangkan sabun secukupnya Ratakan dengan kedua telapak tangan Gosok punggung dan sela-sela jari Gosok kedua telapak dan sela-sela jari Jari-jari dari kedua tangan saling mengunci Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya Bilas kedua tangan dengan air Keringkan dengan handuk atau tissue sekali pakai sampai benar-benar kering Gunakan handuk atau tissue tersebut untuk menutup keran Tangan anda kini sudah bersih dan aman dari kuman
2. Mencuci tangan dengan alcohol/handrub Lama mencuci tangan dengan alcohol/handrub 20-30 detik, adapun langkahnya yaitu: a. Ambil handrub secukupnya sehingga dapat menutupi seluruh permukaan tangan b. Ratakan dengan kedua telapak tangan dan gosok telapak tangan yang satu dengan telapak tangan yang lain dua arah c. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari bagian luar dengan berlawanan arah bergantian d. Gosok sela-sela jari bagian dalam dengan searah e. Gosok punggung jari dengan gerakan memutar dan mengunci f. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya g. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya
4. Manfaat Cuci Tangan a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan b. Mencegah penularan penyakit seperti diare, disentri, kolera, typhus, cacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Flu burung atau Savere Acute Respiratory Syndrome (SARS) c. Tangan menjadi bersih 5. Waktu Cuci Tangan WHO telah mengembangkan Moments untuk Kebersihan Tangan yaitu Five Moments for Hand Hygiene,yang telah diidentifikasi sebagai waktu kritis ketika kebersihan tangan harus dilakukan yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah terpapar cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, dan setelah kontak dengan lingkungan pasien (WHO, 2009). Dua dari lima momen untuk kebersihan tangan terjadi sebelum kontak. Indikasi "sebelum" momen ditujukan untuk mencegah risiko penularan mikroba untuk pasien.Tiga lainya terjadi setelah kontak, hal ini ditujukan untuk mencegah risiko transmisi mikroba ke petugas kesehatan perawatan dan lingkungan pasien.
1) Sebelum kontak dengan pasien Indikasi ini bertujuan memutus kejadian kontak terakhir dengan lingkungan petugas kesehatan serta kontak selanjutnya dengan pasien. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan mencegah transmisi kuman dari tangan perawat atau tenaga kesehatan lain ke pasien. 2) Sebelum tindakan aseptic Tindakan ini dilakukan bertujuan untuk memutuskan kejadian kontak dengan semua permukaan lingkungan petugas rumah sakit serta zona pasien dan segala prosedur bersih/ aseptic termaksuk kontak langsung atau tidak langsung dengan mukus membran, kulit yang tidak utuh atau invasive. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah tranmisi kuman ke pasien dan dari satu bagian tubuh kebagian tubuh lain pada pasien yang sama . 3) Setelah terkena cairan tubuh pasien Cuci tangan dilakukan segera setelah selesai melakukan tindakan keperawatan ataupun selesai tindakan yang mengenai risiko terkena cairan tubuh ataupun setelah selesai melepai sarung tangan.Indikasi ini bertujuan memutus kejadian kontak dengan darah pasien.Tindakan cuci setelah kontak dengan cairan tubuh pasien bertujuan unutk melingdungi petugas kesehatan dari infeksi dengan kuman pasien dan untuk melindungi lingkungan disekitar petugas kesehatan dari potensi penyebaran kuman. 4) Setelah kontak dengan pasien Indikasi tindakan ini bertujuan untuk melindungi petugas kesehatan dari potensialnya terkena infeksi oleh kuman dari pasien dan untuk melindungi lingkungan sekitar petugas kesehatan dari kontaminasi kuman dan potensial penyebaran. 5) Setelah kontak di lingkungan pasien Setelah menyentuh benda benda di lingkungan sekitar pasien untuk sementara dan khusus disediakan untuk pasien.Tindakan ini dilakukan untuk memutus kejadian
terakhir dengan benda di sekitar pasien dan kontak selanjutnya dengan lingkungan di sekitar petugas kesehatan. Tindakan cuci tangan setelah kontak dengan lingkungan pasien dilakukan untuk melindunetugas kesehatan, melawan kolonial kuman pasien yang mungkin terdapat pada permukaan / benda di lingkungan sekitar pasien dan melindungi lingkungan disekitar petugas kesehatan dari potensial penyebaran kuman. 6. Akibat Bila Tidak Cuci Tangan 1) Mudah kena pilek Salah satu alasan utama rajin mencuci tangan adalah, untuk meminimalkan perpindahan virus dan bakteri melalui tangan kita. Jika jarang cuci tangan, perpindahan virus atau bakteri ini akan memicu mudahnya untuk terkena pilek. 2) Diare Selain pilek, masalah kesehatan lain yang melalui proses serupa adalah diare. Gangguan saluran pencernaan salah satunya ialah disebabkan oleh perpindahan virus atau bakteri dari dan melalui tangan kita hingga masuk ke saluran pencernaan oleh makanan yang kita pegang. 3) Keracunan makanan Tangan yang terkontaminasi bakteri, kuman, dan virus akan membuatmu keracunan makanan dan kemudian berakhir dengan sakit perut akut, muntah, atau diare. 4) Hepatitis A Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan karena infeksi virus yang sangat menular pada organ hati. Salah satu proses yang memicu hepatitis A ialah virus dan bakteri yang masuk dan menulari tubuh kita jika jarang mencuci tangan. 5) Terinfeksi bakteri E.coli E.coli atau Escherichia Coli adalah bakteri yang menyebar dari kotoran satu orang ke orang lain. Tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet umum akan membuatmu mudah terinfeksi bakteri ini. 6) Penyakit cairan tubuh Cairan yang dikeluarkan tubuh mengandung banyak kuman, terutama saat kamu terinfeksi suatu penyakit. Begitu pula dengan tubuh orang lain. Saat kamu jarang cuci tangan, maka akan muncul penyakit yang berkaitan dengan cairan tubuh seperti tipus atau penyakit virus Epstein-barr. 7) Impetigo Impetigo adalah infeksi menular yang biasa terjadi pada anak-anak yang jarang cuci tangan. Penyakit ini ditandai dengan kulit kemerahan yang kemudian berkembang menjadi lecet kecil. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, cuci tangan adalah kegiatan yang sangat sederhana, boleh dikatakan sangatlah mudah untuk dilakukan. Namun, apabila malas, banyak risiko penyakit dan gangguan kesehatan yang tentu akan sangat merugikan kita. Agar terhindar dari gangguan kesehatan akibat penularan virus dan bakteri, pastikan untuk lebih rajin mencuci tangan, dan akan lebih baiki jika mencuci tangan dengan sabun.