AKUNTANSI HOTEL BAB 5 PENDAPATAN
Kelompok 3 [Kelas K] :
Ni Made Dita Puspitayanti
(03) / 1602622010634
Ni Komang Dwi Mirandani
(07) / 1602622010638
Ni Luh Eka Sari
(26) / 1602622010657
Ni Nyoman Putu Manarawisa
(30) / 1602622010661
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2018/2019
5.1. Jenis-Jenis Penjualan pada Hotel Bagi organisasi usaha, penjualan merupakan satu aspek yang sangat penting dan menjadi urat nadi kehidupan usaha tersebut. Usaha hotel mempunyai sumber pendapatan utama yang berasal dari penjualan kamar, penjualan makanan, dan penjualan minuman, di mana disatu sisi menjual jasa dan di sisi lainnya menjual barang. Penjualan usaha hotel mempunyai keunikan tersendiri yaitu: -
Produk yang dijual merupakan kombinasi antara barang dan jasa.
-
Penjualan pada usaha hotel biasanya mempunyai volume yang tinggi dengan harga individual yang relatif rendah, hampir sama dengan usaha retail.
-
Produk berbentuk barang yang dijual dihasilkan melalui proses produksi seperti yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur.
-
Perusahaan mempunyai persediaan kapasitas untuk dapat menjual produk berupa jasa.
-
Penjualan atas produk dan jasa dibebani pajak dan service.
Pada siklus penjualan akan melibatkan akun piutang usaha (city ledger, guets ledger, credit card), akun kas dan setara kas, akun penjualan, akun hutang pajak PHR (Government tax), dan akun hutang service (service charge). Hutang jasa pelayanan timbul karena hotel memungut uang jasa pelayanan kepada para konsumen atas nama karyawan. Secara periodik, uang service yang terkumpul dibagikan kepada karyawan biasanya dikurangi loss and breakage (kehilangan dan kerusakan ). Pada umumnya, penjualan hotel dibedakan menjadi dua yaitu : a. Penjualan Barang, diantaranya: 1) Penjualan kamar (Room Revenue) Pendapatan jasa kamar memberikan konstribusi kurang lebih 65% dari total pendapatan pada hotel. Adapun dokumen yang digunakan : a) Guest bill, digunakan untuk mencatat transaksi penjualan yang dilakukan oleh tamu selama menginap dihotel dan sebagai bukti tagihan kepada tamu, terdiri dari: -
Master bill, umtuk mencatat transaksi penjualan kamar,
-
Extra bill, untuk mencatat transaksi penjualan yang lain selain kamar.
b) Form A, digunakan untuk mencatat data pribadi tamu yang menginap dan sebagai laporan pada pihak kepolisisan, formulir ini biasanya juga digunakan sebagai registration form. c) Reservation form, untuk mencatat reservasi tamu sebelum kedatangan tamu.
d) Room count sheet, untuk mengecek jumlah kamar yang terisi pada hari itu. e) Room sales recapitulation, untuk mencatat penjualan kamar pada hari itu. f) Remittance of found, merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk melaporkan dan menyetorkan hasil penjualan pada hari itu. 2) Penjualan makanan dan minuman (Food and Beverage Revenue) Pendapatan makanan dan minuman yang memberikan konstribusi kurang lebih 30%, Kisaran presentase harga pokok sangat tergantung pada jenis kelas hotel dan restaurant serta target laba yang ditentukan oleh pihak management. Adapun dokumen yang digunakan : a) Restaurant and bar order, digunakan untuk mencatat pesanan tamu. b) Restaurant and bar check/bill, digunakan sebagai faktur penjualan. c) Restaurant and bar summary of sales, digunakan untuk mencatat penjualan baik tunai maupun kredit pada masing-masing shift. d) Remittance of found, merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk melaporkan dan menyetorkan hasil penjualan pada masing-masing shift. b. Penjualan Jasa, diantaranya: -
Laundry Service,
-
Fitnes Centre,
-
Pusat Hiburan,
-
Cleaning Service
-
Salon dan Spa.
5.2. Bagan Alur Prosedur Penjualan pada Hotel 1. Prosedur Penjualan Kamar a) Sebelum kedatangan tamu akan melakukan reservasi baik secara individu atau pun melalui agen perjalanannya kebagian reservation yang selanjutnya akan membuat reservation form (RF) dan mencatatnya dalam daftar kedatangan tamu, kemudian mendistribusikan form tersebut ke pihak FO, roomboy, housekeeping dan kredit sebagai informasi. b) Saat tamu datang menunjukkan bukti reservasi, FO akan mencocokkannya dengan salian RF, kemudian meminta tamu untuk mengisi dan menandatangani Form A lalu memanggil bellboy dan memberikan kunci kamar kepada bellboy untuk mengantar tamu.
c) Setelah tamu kekamar FO membuat bill untuk tamu tersebut. d) FO mengisi room count sheet (RCS), melakukan posting untuk setiap pemakaian kamar pada bill, kemudian membuat room sales recapitulations (RSR) kemudian memasukkannya ke remittance of found (ROF). e) FO mengirim Form A asli sebagai laporan kepihak polisi. f) Malamnya, night audit akan mengecek kembali hasil kerja FO pada hari tersebut. g) Keesokan harinya ROF dikirim ke back office dan diterima oleh income audit yang selanjutnya akan mencocokkan kembali, untuk hasil penjualan tunai akan diserahkan ke general cashier dan untuk sisanya diserahkan ke account receivable. h) Income audit berdasarkan informasi yang diberikan oleh night audit akan membuat daily of sales sebagai informasi kepada pihak manajemen. i) Account receivable akan melakukan pencatatan dan menyiapkan invoice ke pihak agen perjalanan. Bagan Alur-Penjualan Kamar dapat digambarkan sebagai berikut : Front Office
Tamu RSF
RSF
Tanda tangan
RGF
Laporan untuk
GB
Bell Boy Setelah tamu registrasi, kunci kamar diserahkan, Bell boy akan mengantar tamu ke kamar.
Night Audit
Income Audit
Cek
cek ulang
pihak kepolisian A
RCS
Masukkan ke rak dan diposting
RSR
detiap hari uang GB
ROF
Buat laporan Daily of sales Keterangan : RSF = Reservation Form RGF = Registration Form GB = Guest Bill RCS = Room Count Sheet RSR = Room Sales Recapitulation ROF = Remittance Of Fund
2. Prosedur Penjualan Makanan dan Minuman a) Tamu datang ke restoran disambut dan dipersilahkan duduk, selanjutnya menyodorkan menu dan menyiapkan restoran and bar order (RBO) serta mencatat setiap order tamu pada RBO. b) RBO diserahkan ke kitchen untuk menyiapkan menu yang diminta dan ke kasir outlet untuk menyiapkan restoran and bar bill (RBB). c) Setelah selesai, tamu akan menyelesaikan pembayaran di kasir, jika tidak membayar tunai, maka tamu diminta untuk menandatangani RBB untuk nantinya dikirim ke FO agar diposting ke bill tamu. d) Pada akhir shift, kasir mrmbuat restoran and bar summary of sales (RSBSS) dan memasukkan hasil penjualan ke dalam ROF kemudian menitipkannya pada safe deposit box yang ada di FO untuk dikirim ke back office pada keesokan harinya. Bagan Alur – Penjualan Tunai Makanan & Minuman Tamu
Waiter/s
Men u
Men u
Kitchen
RBO
Order
Cashier Outlet
Front Office
RBO
RBO
A RBB
Uang
Siapkan pesanan tamu RBB
Uang
SOS
ROF
Titip pada FO untuk tiap shift. Esok harinya dibawa ke back office
Penjualan makanan dan minuman pada hotel tidak hanya dapat terjadi secara tunai, namun dapat terjadi secara kredit juga. Berkaitan dengan penjualan kredit, adapun aktivitas pengendalian yang dapat dilakukan, yaitu otorisasi transaksi, pemisahan tugas, dokumen dan catatan, pengendalian akses atas aktiva perusahaan, serta pemeriksaan dan pengecekan independen perusahaan sudah baik. Kegiatan tersebut sama dengan pada penjualan makanan dan minuman secara tunai. Namun yang membedakan dari penjualan makanan dan minuman secara kredit tersebut adalah tamu diminta untuk menandatangani RBB untuk nantinya dikirim ke FO agar diposting ke bill tamu. Adapun bagan alur penjualan makanan dan minuman secara tunai, yaitu : Bagan Alur – Penjualan Kredit Makanan & Minuman Tamu
Waiter/s
Men u
Men u
Kitchen
RBO
Order
Cashier Outlet
Front Office
RBO
RBO
A
RBB
Tanda tangan persetujuan charge ke bill room
Siapkan pesanan tamu
RBB
SOS
ROF
Posting pada guest bill
Titip pada FO untuk tiap shift. Esok harinya dibawa ke back office
5.3. Jurnal Khusus Penjualan Berikut merupakan contoh jurnal penjualan hotel : Piutang usaha ( City ledger/ Guest ledger)
xxx
Penjualan Kamar (Rooms Revenue)
xxx
Hutang Jasa Pelayanan (Service Charge)
xxx
Hutang PHR (Goverment Tax)
xxx
Hutang PHR timbul karena usaha hotel diberikan kewajiban oleh pemerintah daerah untuk memungut PHR kepada konsumen hotel yang membeli dan menikmati barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan. Dalam hal ini, manajemen hotel berfungsi sebagai witholder, yaitu pemungut pajak yang mempunyai kewajiban untuk menyetorkan pungutannya kepada kas daerah. Penyetoran ini dilakukan secara berkala mengikuti ketentun yang diatur oleh pemerintah daerah. Contoh Soal : Paragon Hotel adalah sebuah hotel yang terletak di Jimbaran. Hotel ini menjual kamar jenis super deluxe dengan harga Rp 1.000.000,- per malam. Setiap tamu yang menginap sudah mendapat breakfast dengan harga Rp 100.000,-. Harga tersebut sudah termasuk goverment tax dan service charge sebesar 21%. Jurnal atas transaksi tersebut dengan mengguanakan kode rekening yang ada yakni : 10401
AR Guest Ledger
Rp 1.000.000
40101
Room Revenue
Rp 743.801
41105
Food revenue meal coupon
Rp 82.645
20304
Service charge
Rp 82.645
20301
Goverment tax
Rp 90.909
Dalam industri perhotelan, khususnya pada penjualan makan dan minuman dikenal adanya suatu system penjualan yang menggunakan teknologi komputer yang disebut dengan Point Of Sale System (POSS). POSS berfokus pada 3 tujuan yaitu: -
Ketepatan atas order
-
Pencatatan penjualan
-
Pemberian kepuasan
POSS menggunakan kombinasi terminal dan printer yang berfungsi sebagai input dan output.
Laporan yang dihasilkan POSS memberikan nformasi tentang : a. Analisa pendapatan, memberikan rincian per jenis penjualan dan per outlet, yang bisa digunakan sebagai sumber data untuk daily of sales b. Produktivitas karyawan, memberikan informasi jumlah covers, rata-rata oenjualan dan total penjualan, yang bisa digunakan untuk mengevaluasi produktivitas karyawan secara individual c. Control persediaan, dengan membandingkan antara jumlah porsi tercatat dengan jumlah porsi yang dikonsumsi.
5.4. Jenis-Jenis Penerimaan Kas Dan Bank Kas merupakan akun yang penting dalam operasional suatu hotel, tanpa ditunjang dengan kas yang memadai akan dapat mengganggu kelancaran aktivitas operasional suatu hotel, karena kas juga sebagai modal kerja yang sangat menunjang kelangsungan aktivitas keseharian suatu hotel. Suatu hotel dalam operasionalnya memerlukan dana yang tidak sedikit, dimana dana tersebut akan digunakan untuk membiayai semua pengeluaran yang disediakan sebagai fasilitas tamu selama menginap, dan dana tersebut baru bisa diperoleh kembali oleh perusahaan setelah tamu yang menginap atau menggunakan fasilitas hotel sudah melakukan pembayaran. Hampir sebagian besar tamu yang menggunakan agen akan menunda pembayaran sampai mereka selesai menggunakan fasilitas yang ada, kecuali tamu yang datang secara individu biasanya memberikan pembayaran di muka sebagai uang muka. Penerimaan kas bisa berupa penerimaan hasil penjualan tunai dari outlet, hasil penjualan yang diterima front office saat tamu check out dan hasil pengumpulan piutang dari agen. 1. Penerimaan Kas pada Penjualan Kamar Adapun bagian yang terlibat dalam prosedur penerimaan kas (penjualan kamar), yaitu : a. Front Office (FO) dan FO cashier, dimana bagian ini bisa dirangkap oleh bagian FO yang bertugas menerima dan melaporkan setiap pembayaran tamu. b. Night Audit bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data penjualan tunai kamar dalam satu hari dari masing-masing outlet. c. Income Audit mempunyai tugas untuk mencocokkan semua hasil penjualan tunai hotel dan mengkoreksi kembali pekerjaan night auditor. d. General Cashier mempunyai tanggung jawab penuh atas semua penerimaan penjualan kamar. Dokumen yang digunakan pada prosedur penerimaan kas (penjualan kamar) :
a. Guest bill b. Room Sales Recapitulation c. Remittance of Fund 2. Penerimaan Kas pada Penjualan Makanan dan Minuman Adapun bagian organisasi yang terlibat dalam prosedur penerimaan kas (makanan dan minuman) yaitu : a. Cashier Outlet mempunyai tanggung jawab penuh atas semua penerimaan outlet (outlet restaurant) b. Night Audit bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data penjualan tunai makanan dan minuman dalam satu hari. c. Income Audit mempunyai tugas untuk mencocokkan semua hasil penjualan tunai makanan dan minuman dan mengkoreksi kembali pekerjaan night auditor. d. General Cashier mempunyai tanggung jawab penuh atas semua penerimaan hasil penagihan yang dilakukan oleh collector dalam satu hari. Dokumen yang digunakan pada prosedur penerimaan kas (penjualan makanan dan minuman) : a. Restaurant and Bar bill: mencatat transaksi penjualan makanan dan minuman yang dilakukan tamu dan sebagai bukti tagihan kepada tamu. b. Restaurant and Bar Summary of Sales: mencatat penjualan makanan dan minuman baik tunai maupun kredit pada masing-masing shift. c. Remittance of Fund: merupakan amplop yang digunakan untuk melaporkan dan menyetorkan hasil penjualan pada hari itu. 3. Penerimaan Kas pada Pengumpulan Piutang dari Travel Agent Adapun bagian organisasi yang terlibat dalam prosedur penerimaan kas (pengumpulan piutang dari travel agent) yaitu : a. Account Receivable: mencatat penjualan kredit, dan menyiapkan faktur tagihan serta melakukan penagihan. b. Collector, bertanggung jawab atas penagihan piutang ke travel agent. c. General Cashier bertanggung jawab penuh atas semua penerimaan semua hasil penagihan piutang yang dilakukan oleh collector dalam satu hari. Dokumen yang digunakan pada prosedur penerimaan kas (pengumpulan piutang dari travel agent) : a. Guest bill b. Reservation Form
c. Agent Voucher d. Invoice e. Cash Receipt 4. Penerimaan Kas pada Penerimaan Uang Muka Adapun bagian organisasi yang terlibat dalam penerimaan uang muka yaitu : a. Reservation, menerima reservasi dari tamu yang datang langsung atau melalui travel agent. b. Front Office cashier, bertugas menerima dan melaporkan setiap pembayaran tamu. c. Night Audit, bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data uang muka dalam satu hari. d. Income Audit, mempunyai tugas untuk mencocokkan semua hasil penerimaan uang muka dari tamu dan mengkoreksi kembali pekerjaan night auditor. e. General Cashier, mempunyai tanggung jawab penuh atas semua penerimaan uang muka dari tamu dalam satu hari. Dokumen yang digunakan pada prosedur penerimaan kas (penerimaan uang muka) yaitu : a. Cash Receipt b. Reservation Form
5.5. Bagan Alur Penerimaan Kas 1. Prosedur Penerimaan Kas dari Hasil Penjualan Kamar, Makanan dan Minuman a. Pada akhir hari, semua kasir outlet memasukkan hasil penjualan beserta bukti pendukung dan pelaporannya ke dalam ROF, kemudian menitipkan ROF pada front office, yang selanjutnya akan di cek oleh night audit. b. Keesokan harinya, semua ROF diserahkan ke income audit yang akan melakukan pengecekan ulang, kemudian akan menyerahkan hasil penjualan yang berupa tunai, seperti uang, slip kartu kredit, bank note traveler cheque pada general cashier c. General Cashier akan mengecek kembali sesuai dengan laporan masing-masing outlet, kemudian mencatat dalam buku kas, mengarsipkan laporan masing-masing outlet sebagai bukti penerimaan kas, dan menyimpan atau menyetor uang ke bank. Adapun bagan alur prosedur penerimaan kas dari hasil penjualan kamar, makanan dan minuman yaitu :
Bagan Alur – Penerimaan Kas dari Hasil Penjualan Kamar, Makanan dan Minuman
F&B
General Cashier
RBB
RBB
+
Income Audit
Night Audit
Front Office
+
SOS
RSR
Keterangan: RBB = Restaurant & Bar Bill
+
+ SOS = Summary Of Sales
Uang
Uang
GB = Guest Bill RSR = Room Sales Recapitulation
ROF
ROF = Remittance Of Fund
ROF
Cek ulang & catat pada daily of sales.
Cek
Catat pada general cashier summary & simpan uang & arsip bukti
2. Prosedur Penerimaan Kas Hasil Penjualan Pengumpulan Piutang dari Travel Agent a. Account Receivable akan memantau umur piutang dari agen sesuai jatuh temponya, saat tiba waktunya untuk melakukan penagihan, Account Receivable akan menyiapkan daftar penagihan piutang beserta bukti pendukungnya (invoice, guest bill, agent voucher, dll), dan menyiapkan cash receipt. b. Account Receivable akan meminta persetujuan dari head department, kemudian akan memberi data tersebut kepada collector untuk melakukan penagihan kepada agen. c. Hasil penagihan piutang akan diserahkan kepada collector pada general cashier, yang akan
mencatat
pada
penerimaan
kas.
Dan
kemudian
Collector
akan
menginformasikan pada Account Receivable, yang mencatat pada kartu piutang agen
Bagan Alur – Penerimaan Kas Hasil Pengumpulan Piutang dari Agen Account Receivable
Head Departement
Collector
General Cashier
Keterangan: VA
VA = Voucher Agent RF = Registration Form
+
GB = Guest Bill
RSR
DPP = Daftar Penagihan Piutang CR = Cash Receipt
+
GCS = General Cashier Summary Persetujuan
Penagihan ke agen
Invoice
Invoice
Invoice
+
+
+
DPP
DPP
DPP
DPP
+
+
+
+
CR
CR
CR
CR
GB
Invoice
Catat pada GCS dan stempel “paid”, informasikan pada account receivable, lalu arsip.
3. Prosedur Penerimaan Kas pada Penerimaan Uang Muka a. Suatu agen membayar uang muka untuk tamu-tamunya pada saat reservasi, pembayaran uang muka tersebut akan diterima oleh front office cashier, dengan membuatkan cash receipt dilampiri reservation form, kemudian melaporkannya pada room sales recapitulation dan memasukkannya dalam ROF bersama-sama dengan hasil penjualan kamar lainnya.
b. Agen tersebut akan menerima cash receipt asli, yang nantinya akan dipakai untuk memperhitungkan kekurangan pembayarannya setelah tamu dari agen tersebut menggunakan fasilitas hotel. c. Pada esok harinya, General Cashier akan menerima uang muka tersebut dan mencatatnya
sebagai
penerimaan
kas.
Kemudian
General
Cashier
akan
menginformasikan pada Account Receivable akan adanya pembayara uang muka tersebut. Bagan Alur – Penerimaan Kas dari Uang Muka Reservation
RF
Agen
FO Cashier
Night Audit
General Cashier
Income Audit
reservasi
RF
RF
RF
+
+
Uang
Uang cek
Keterangan:
CR
RF = Reservation Form CR = Cash Receipt ROF = Remittance Of Fund
Cek ulang
Catat pada general cashier summary, dan informasikan account receivable, lalu arsip
ROF
5.6. Jurnal Khusus Penerimaan Kas Suatu hotel dalam operasionalnya memerlukan dana yang tidak sedikit, dimana dana tersebut akan digunakan untuk membiayai semua pengeluaran yang disediakan sebagai fasilitas tamu setelah menginap, dan dana tersebut baru bisa diperoleh kembali oleh perusahaan setelah tamu yang menginap atau menggunakan fasilitas hotel sudah melakukan pembayaran. Hampir sebagian besar tamu yang menggunakan agen akan menunda pembayaran sampai
mereka selesai menggunakan fasilitas yang ada kecuali tamu yang datang secara individu biasanya memberikan pembayaran dimuka sebagai uang muka. Contoh : Paragon Hotel adalah sebuah hotel yang terletak di Jimbaran. Hotel ini menjual kamar jenis super deluxe dengan harga Rp 1.000.000 per malam. Setiap tamu yang menginap sudah mendapatkan breakfast dengan harga Rp 100.000. Harga tersebut belum termasuk government tax and service charge sebesar 21%. Jurnal penerimaan kas atas transaksi tersebut adalah: 1.
Hasil penjualan tunai makanan dan minuman . 10203
Cash in Bank
Rp 1.210.000
40101
Room revenue
Rp 900.000
41105
Food revenue meal coupon
Rp 100.000
20304
Service charge
Rp 100.000
20301
Gevernment tax
Rp 110.000
2. Hasil penjualan yang diterima front office saat tamu check out . 10203
Cash in Bank
10401
Rp 1.210.000
AR Guest Ledger
Rp 1.201.000
3. Hasil pengumpulan piutang dari travel agent 10203
Cash in Bank
10401 4.
Rp 1.210.000
AR City Ledger
Rp 1.201.000
Penerimaan uang muka 10203
Cash in Bank
20401
Rp 1.210.000
Deposit from Guest
Rp 1.201.000
Setelah tamu yang memberi uang muka tadi check out, maka dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut : 20401
Deposit from Guest
Rp 1.210.000
40101
Room revenue
Rp 900.000
41105
Food revenue meal coupon
Rp 100.000
20304
Service charge
Rp 100.000
20301
Gevernment tax
Rp 110.000
DAFTAR PUSTAKA
1. Widanaputra, AAGP., Suprasto, H Bambang., Ariyanto, Dodik., Sari, Maria M Ratna. 2009. Akuntansi Hotel (Pendekatan Sistem Informasi). Denpasar: Graha Ilmu 2. Author.
2011.
Pendapatan
Akuntansi
Hotel.
Diakses
pada
3
Maret
2016.