Guritno Arivaan Prastama 165020307111008 Akuntansi Internasional Dalam berberapa teori memberikan alasan mengapa teori – teori tersebut digunakan dan mengapa di tiap negara memiliki perbedaan praktek. Bukti dari perbedaan internasional diberlakukan ketika perbedaan kegiatan tranksaksi dan kegiatan yang menghasilkan laporan akuntansi di perbedaan negara. Perbedaan yang mendasari kekuatan ekonomi perusahaan dari berbeda negara tidak dibuktikan dalan perbedaan akuntansi, hal itu merupakan sebuah indikator ekonomi dari berbagai negara. Sebagai aternatif dalam mendirikan perbedaan akuntansi yang berlangsung pada laporan akuntansi untuk membadingkan hasil laporan akuntansi berbagai negara yang mendasari tranksaksi ekonomi dan kegiatan disetiap tahunya. Nobes dan Parker (2004) menjelaskan perbedaan harmonisasi dan standardrisasi akuntansi, harmonisasi adalah meningkatkan kesesuaian praktik akuntansi dengan menetapkan batas pebedaanya dan memiliki sifat yang lebih fleksibel. Standardrisasi merupakan penerapakan dari seperangkat aturan yang ketat dan lingkupnya lebih sempit. Tujuan dari standardrisasi akuntansi untuk memungkingkan dalam memahami laporan keuangan secara global dan memiliki dasar memadai untuk membandingkan angka akuntansi keuangan dari berbagai negara dan informasi keuangan lebih efektif karena semua disusun dengan asumsi yang sama dalam dasar aturan akuntansi. Perera (1989) ber argument terkait praktek akuntansi dari negara tertentu untuk menyesuaikan dengan lingkungan sosial dalam waktu tertentu. Dalam hal ini memiliki berbagai sistem akuntansi yang diadaptasi dari berbeagai negara menghasilkan dua model dalam laporan keuangan yaitu model amerika dan model eropa. Model amerika memiliki karakteristik sistem akuntansi yang kuat yang dipengaruhi oleh profesional akuntan dari pada pemerintah, pasar dan bergantung pada benar atau adil atau hadir secara adil. Berbeda dengan model eropa yang memiliki karekteristik yaitu peran profesional akuntansi lebih sedikit, pengaruh kualitatif benar dan adil dan memiliki penagruh yang kuat dari pemerintah. Dalam sejarah IASB sebelumnya merupakan ICAEW yaitu Institute of Chartered of Certified Public Accountant dan CICA yaitu Canadian Institute of Chartered Accountant mendirikan kelompok studi akuntan international, yang membahas terkait akuntansi dan mengembangkan kerangka akuntansi. Dari hal ini melahirkan standard akuntansi internasional yaitu International
Accounting Standards Commite lalu pada 1990an ada perubahan terhadap IASC dan operasinya, yayasan ini dibentuk dan badan ini melalui kelompok perwakilan ditugaskan melakukan supervisi terhadap IASB yang merupakan dewan standard akuntansi. IFRIC Internastional Financial Reporting Interpretations Commitee dan Dewan penasihat standard meninjau standard yayasan IASC untuk isu isu akuntansi secara tepat dan menghasilkan standalrd laporan keuangan. Aturan amerika dalam standardrisasi akuntansi di internasional yaitu amerika yang tidak mengadopsi IFRS. Amerika serikat memiliki bada utama yang bertanggung jawab dalam regulasi akuntansi yaitu SEC (Securities and Exchange Commision) dan dewan standard akuntansi keuangan atau FASB. Selama berberapa tahun amerika membuat dan mengembangkan dokumen yang diberi nama Generally Accepted Accounting Principles atau yang biasa disebut GAAP. Di Amerika Serikat masih sangat bergantung terhadap standard yang dikeluarkan oleh FASB bukan yang dikeluarkan oleh IASB yang di diadopsi oleh kebanyakan negara lain. Mengingat bahwa Amerika Serikat merupakan pusat modal dunia sehingga ketidak terlibatknya merupakan bataw yang signifikan dalam bisnis global. Tetapi pada tahun 2001 – 2002 dengan berbagai permasahalan akuntansi yang melibatkan enron perlahan akan mengadopsi IFRS. Dalam standardrisasi akuntansi yang dilakukan di berbagai negara dengan praktik yang berbeda – beda untuk pasar modal yang berbeda, budaya yang berbeda. Ada berberapa alsan mengapa kebanyakan dunia mengadopsi IFRS : 1. Perbedaan sitem perpajakan 2. Perbedaan kondisi ekonomi dan politik pada laporan keuangan 3. Modifikasi terhadap standard IFRS di tingkat nasional 4. Perbedaan dalam praktek, pelaksanaan, pengawasan dan penegakan hukum. Mueller (1968) menjelaskan perbedaan tersebut mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam hukum yang mendasari negara, keadaan poltitik atau ekonomi dari suatu negara, perpajakan, pendidikan dan pembangunan ekonomi juga sebagai penjelasan atas perbedaan dalams sejarah praktek akuntansi. Banyak hal yang menjadi penyebab perbedaan tersebut yaitu : 1. Budaya Budaya merupakan konsep umum yang berdampak pada sistem hukum, perpajakan, cara bisnis dibentuk dan digunakan. Selama bertahun – tahun kebudaan telah
digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan perbedaan dalam sistem sosial. Dalam berberapa tahun ini juga telah digunakan untuk mencoba menjelaskan perbedaan sistem akuntansi internasional. Sistem akuntansi dari terkait dengan nilai – nilai sosial yang diguanakn oleh akuntan dan berdampak sistem akuntansi dalam skala nasional. 2. Agama Dalam budaya terdapat agama yang mengatasi batas – batas nasional. Contohnya seperti agama islam yang memiliki pengertian tentang kepatuhan kepada tuhan dan bukan untuk kepentingan pemiliki ekuitas atau pemberi pinjaman. Agama dapat berdampak besar pada sistem akuntansi yang dipilih dan berpengaruh bagaimana orang melakukan bisnis dan bagaimana membuat keputusan 3. Sistem Hukum Sistem hukum yang ada berdasarkan sudut pandang dan perundang – undangan. Setiap keputusan hukum untuk kasus dimasa yang akan datang. Pengaruh terhadap akuntansi bahwa negara yang menganut sistem hukum umum relatif sedikit undang – undang akuntansi yang mengatur praktik. Oleh karena itu perkembangan praktik akuntansi akan di tinggalan lebih apda penilaian akuntan dan auditor professional 4. Kepemilikan usaha dan Sistem pembiayaan Faktor yang mempengaruhi praktik akuntansi suatu negara dalam kepemilikan usaha dan sistem pembiayaan. Faktor ini terbagai menjadi pihak luar sistem, pemegang saham ekternal sebagai pembiayaan kegiatan usaha. Faktor dari dalam sistem keuangan, penyediaan pembiayaan oleh pemegang saham eksternal jauh lebih signifkan. 5. Sistem Perpajakan Dalam negara yang menggunakan sistem outsider finance, praktik akuntansi keuangan dikembangkan untuk memberikan gambaran yang adil, seimbang dan objektif tentang kinerja ekonomi yang mendasari bisnis untuk membantu meningkatkan efektivitas keputusan alokasi investasi oleh pemegang saham. Di sebagian negara eropa bergantung pada sistem insider finance, bbagi perusahaan tunjangan pajak ini harus dimasukan dalam laporan keuangan 6. Kekuatan profesi akuntansi Kekuatan profesi akuntansi menggunakan secara historis bersifat kelembagaan pada sistem akuntansi keuangan. Di negara yang bersistem hukum memliki undang
– undang pajak berpengaruh sedikit pada akuntansi keuanganm akan relatif sedikit pula mengatur mengenai laporan keuangan. 7. Riwayat Bencana Noble dan parker (2004) menyatakan pentingya faktor bencana dalam sistem akuntansi di tiap – tiap negara yang masing – masing negara terkena dampak bencana. Hambatan atau kendala dalam pembentukan standar akuntansi adalah perbedaan budaya internasional dengan kelembagaan sehingga memiliki variasi akuntansi di tiap – tiap negara. Harmonisasi pengembangan profesi akuntansi belum dikembangkan sehingga ada permasalahan dalam praktek akuntansi.