Nama : Aulia Yuninda Sasmita NIM : 165020307111074 Kelas : Metodologi Penelitian CA RINGKASAN MATERI KULIAH METODOLOGI PENELITIAN “Elemen Desain Penelitian” Desain Penelitian Desain penelitian merupakan bagian dari proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan dan menganalisis data penelitian sehingga mampu mencapai tujuan penelitian; memberikan solusi dll. Indriantoro (2002:86) menyebutkan bahwa elemen-elemen dalam desai penelitian meliputi: 1) tujuan studi, 2) tipe hubungan antar variabel, 3) lingkungan (setting) studi, 4) unit analisis, 5) horizon waktu, dan 6) pengukuran konstruk. 1. Tujuan Studi: Eksplorasi, Deskriptif, dan Studi Kasus Menurut Sekaran (2006:155-163) secara garis besar desain penelitian bisnis dibagi menjadi tiga, yaitu studi eksplorasi, studi deskriptif, dan studi kasus. a. Studi Ekslorasi Studi Ekslorasi dilakukan dilakukan untuk memahami dengan lebih baik sifat masalah karena baru sedikit studi yang telah dilakukan dalam bidang tersebut. Atau bisa dikatakan studi ini dilakkukan untuk mengklarifikasi dan mendefinisikan suatu masalah yang bersifat fleksibel dan tidak untuk mencari kesimpulan akhir. Hal ini dilakukan untuk membantu memformulasikan masalah secara lebih tepat. Sarwono (2008:57-58) menyebutkan bahwa studi eksplorasi menggunakan metode sebagai berikut: a. Survei yang dilakukan para ahli b. Studi kasus c. Analisis data sekunder d. Riset kualitatif dalam bentuk FGD b. Studi Deskriptif Studi deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan karasteristik variable yang diteliti dalam suatu situasi. Dengan istilah lain studi ini dilakukan untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevam dengan fenomena dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industry, atau lainnya. Riset dengan
pendekatan studi ini biasanya banyak dilakukan untuk menjawab atas pertanyaan: Who, What, When, Where, Why, dan Way (Sarwono, 2008; 58-59). Adapun studi ini banyak ditemui dalam riset dengan menggunakan metode survei, observasi, dan analisis data sekunder. c. Analisis Studi Kasus Analisis studi kasus dilakukan untuk memecahkan permasalahan. Dalam studi kasus yang bersifat kualitatif berguna dalam menerapkan solusi pada masalah terkini berdasarkan pemecahan masalah di masa lalu. 2. Tipe Hubungan: Kausal Versus Korelasional Studi kausal dilakukan oleh peneliti untuk menemukan penyebab dari satu atau lebih masalah. Sedangkan studi korelasional merupakan studi yang dilakukan peneliti untuk menemukan hubungan atau keterkaitan antara satu atau lebih variabel dengan variabel lainnya. Sebagai contoh dapat diperhatikan dalam pernyataan berikut: Pernyataan studi kausal: Apakah Hujan Menyebabkan Demam? Pernyataan studi korelasional: Apakah Hujan dan Demam Berkaitan? 3. Lingkungan Studi: Tingkat Intervensi Peneliti terhadap Studi Adanya intervensi peneliti dalam riset mempunyai peranan dalam menentukan secara langsung apakah studi yang dilakukan adalah kausal dan korelasional. Bentuk intervensi peneliti dalam riset terdiri dari: intervensi minimal, intervensi sedang, dan intervensi berlebih. 4. Unit Analisis: Individual, Pasangan, Kelompok, Organisasi, Kebudayaan Unit analisis merupakan tingkat agregasi data yang dianalisis dalam penelitian. Unit analisis yang ditentukan berdasarkan pada rumusan masalah atau pernyataan penelitian merupakan elemen penting dalam desain penelitian karena mempengaruhi proses pemilihan, pengumpulan dan analisis data. Adapun bentuk unit analisis dari ‘perilaku pekerja’ dapat berupa; 1) Individual: jika yang diamati adalah perilaku pekerja secara individual, 2) Kelompok: jika fokus yang diteliti adalah perilaku pekerja secara kelompok, 3) Organisasional: jika fokus yang diteliti perilaku pekerja secara organisasional, dan 4) Kebudayaan: jika fokus yang digunakan kebiasaan dari pekerja berdasarkan budayanya. 5. Horizon Waktu: Studi Versus Longitudinal Sehubungan dengan horizon waktu ‘lamanya’ penelitian, Sekaran (2006: 177-178) membedakan menjadi dua bagian: 1) Studi Cross-Sectional atau one shot ; studi yang dilakukan dengan sekali mengumpulkan data; periode harian, mingguan, bulanan,
dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian, dan 2) Longitudinal: studi dilakukan dalam penelitian yang melintasi suatu periode waktu yang cukup lama dalam menjawab pertanyaan penelitian. Sementara Indriantoro (2008; 95) membedakan antara studi Cross-Sectional dan one shot study, dimana one stot study digunakan pada penelitian yang menggunakan periode pengumpulan data harian, mingguan, bulan, dan tahun. Sedangkan Cross-Sectional study digunakan untuk penelitian komparasi yang menggunakan data tahunan. Contohnya: Komparasi Profitabilitas selama 5 tahun.