Mata Kuliah
PENDEKATAN EKONOMI POLITIK Dosen : Prof. DR. Said Zainal Abidin
RINGKASAN BAHAN
DEMOCRACY, STABILITY AND GROWTH : A SIMULTANEOUS APPROACH ( DEMOKRASI, STABILITAS DAN PERTUMBUHAN : SEBUAH PENDEKATAN SIMULTAN )
Nyoman Rudana, SE NPM 08.D.040
20 Oktober 2008
Magister Administrasi Publik Manajemen Pembangunan Daerah STIA LAN Jakarta
DEMOCRACY, STABILITY AND GROWTH : A SIMULTANEOUS APPROACH ( DEMOKRASI, STABILITAS DAN PERTUMBUHAN : SEBUAH PENDEKATAN SIMULTAN ) Bab ini mencoba menjawab 3 hal spesifik : 1. Dampak demokrasi terhadap pertumbuhan ekonomi baik dalam dirinya sendiri maupun melalui stabilitas politik. 2. Hubungan antara stabilitas politik dan demkoratisasi 3. Bagaimana pertumbuhan berkontribusi terhadap demokratisasi baik oleh dirinya sendiri dan dengan mempengaruhi stabilitas politik. Dalam menjawab pertanyaan ini dilakukan penelitian empiris yang berfokus pada periode gelombang ketiga demokratisasi ( 1975 – 1989 ) dimana banyak terjadi perubahan politik dan transformasi ekonomi di seluruh dunia. 1. Model Persamaan Simultan ( A Simultaneous Equation Model ) Melalui model ini ditentukan variabel endogen yaitu pertumbuhan ekonomi, demokrasi dan perubahan pemerintahan. Perubahan pemerintahan diklasifikasian ke dalam : perubahan pemerintahan ireguler ( tidak teratur ), perubahan pemerintahan yang besar dan reguler ( teratur ) dan perubahan pemerintahan yang kecil dan reguler. Perubahan pemerintahan ireguler didefinisikan sebagai perpindahan kekuasaan yang terjadi di luar pengaturan konstitusional. Perubahan pemerintahan yang besar dan reguler adalah perubahan pemerintahan yang terjadi di dalam kerangka konstitusional dan melibatkan perubahan dari partai yang berkuasa. Perubahan pemerintahan yang kecil dan reguler merujuk kepada perubahan pemerintahan yang terjadi di dalam kerangka konstitusional dengan partai yang sama tetap berkuasa. Ada dua tujuan dicapai melalui model ini, yaitu : 1. jenis perubahan pemerintahan dibedakan. 2. perubahan politik didefinisikan sebagai variable endogen pertumbuhan ekonomi.
bersama demokrasi politik dan
a. Hubungan antara instabilitas dan pertumbuhan Perbaikan ekonomi akan menurunkan peluang terjadinya Perubahan pemerintahan yang ireguler dan pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan probabilitas terjadinya Perubahan pemerintahan yang kecil dan reguler . Namun dampaknya terhadap Perubahan pemerintahan yang besar dan reguler tidak jelas ( ambigu ). Pertumbuhan dapat dirorong melalui harapan masyarakat dimana pemerintahan yang baru tidak hanya akan membuat kebijakan yang mendukung pertumbuhan namun juga mempunyai kemampuan untuk mensukseskannya. Lebih jauh lagi, pertumbuhan akan menciptakan tantangan baru yang memerlukan penyesuaian kebijakan besar di dalam kerangka kompetisi politik di dalam sistem demokrasi. b. Hubungan antara instabilitas dan demokrasi Demokrasi dikaitkan dengan perubahan pemerintahan yang mempengaruhi perubahan pemerintahan yang regular dan perubahan rezim. Non demokrasi ditandai dengan perubahan pemerintahan ireguler dimana suatu negara terperangkap dalam sejarah kudeta atau dengan tidak adanya perubahan substansial dalam pemerintahan yang dipimpin oleh partai yang sama bertahun –tahun. Perubahan pemerintahan yang besar dan reguler mendorong demokrasi, perubahan pemerintahan yang ireguler berdampak kepada menurunnya demokrasi dan karena kurangnya kompetisi partai politik yang substansial, Perubahan pemerintahan yang kecil dan reguler pada jangka panjang akan mengikis demokrasi.
2
c. Hubungan antara demokrasi dan pertumbuhan Apakah demokrasi mendorong pertumbuhan melalui dampaknya terhadap perubahan pemerintahan yang teratur baik besar maupun kecil tergantung kepada trade off antara berkurangnya pertumbuhan akibat dari menurunnnya probabilitas antara Perubahan pemerintahan yang kecil dan reguler dan meningkatnya pertumbuhan sebagai hasil dari meingkatnya probablitas dari Perubahan pemerintahan yang besar dan reguler. Pada jangka pendek dampaknya bisa negatif dimana pertumbuhan akan memperkuat kediktatoran sebagai dalih untuk mengorbankan demokrasi dan kebebasan demi memeprtahankan tingkat pertumbuhan. Pada jangka panjang pertumbuhan yang berkesinambungan akan mengarah kepada tingkat pembangunan yang tinggi yang berdampak positif terhadap demokrasi. 2. Data dan Statistik Model Statistik dengan Three Stage Least Squares ( 3SLS ) :
Pij = rangkaian variabel perubahan pemerintahan P1 = probabilitas Perubahan pemerintahan yang ireguler P2 = probabilitas Perubahan pemerintahan yang besar dan reguler P3 = probabilitas Perubahan pemerintahan yang kecil dan reguler G = Tingkat pertumbuhan ekonomi per kapita tahunan D = Tingkat demokrasi X = Serangkain variabel predeterminan ( variable yang sudah ditentukan sebelumnya ). = terminology error Koefisien dan = umpan balik saat ini dari perubahan pemerintahan, pertumbuhan dan demokrasi Koefisien x = mengukur dampak variabel predeterminan. P1,P2, P3 = 3 jenis perubahan pemerintahan yang sifatnya mutually exclusive. a. Persamaan Pertumbuhan : Meliputi sekelompok variabel ekonomi kontrol yaitu pertumbuhan ekonomi, pencapaian pendidikan, share investasi dalam PDB, kebebasan ekonomi dan distribusi income, semuanya diukur pada tingkat awal dan bukan pada masa sekarang. b. Persamaan Perubahan Pemerintahan Tingkat awal koefisien Gini dimasukkan sebagai variabel kendali dalam persamaan perubahan pemerintahan. Efek terhadap pertumbuhan dari koefisien Gini adalah negatif, dampaknya terhadap probabilitas perubahan pemerintahan adalah ambigu / tidak jelas, karena konsentrasi pendapatan dapat dikaitkan kepada menurunnya kekuasaan atau konsolidasi kekuasaaan. Kewsenjangan pendapatandapat melahirkan kekacauan politik dan kekerasan, sehingga meningkatkan terjadinya perubahan pemerintahan yang ireguler atau dapat berkontribusi terhadap terbentuknya sentralisasi kekuasaan yang akan menurunkan kemungkinan terjadinya perubahan pemerintahan. Faktor eksogen lain selain
3
koefisien Gini adalah tingkat awal dari PDB per kapita riil dan tingkat masuk sekolah dasar di tahun 1960, yang merupakan kendali terhadap kondisi social dan ekonomi awal. c. Persamaan Demokrasi Demokrasi diperlakukan sebagai variabel dengan nilai 0 – 1, dimana 1 adalah keadaan paling demokratis,dari tahun 1975 – 1989.Yang dimasukkan ke dalam persamaan demokrasi adalah PDB per kapita, tingkat pendaftaran sekolah dasar tahun 1960 dan juga kesenjangan pendapatan. Dampak positif dari kesenjangan pendapatan terhadap demokrasi dikaitkan dengan peningkatan disparitas pendapatan dan peningkatan pendapatan nasional akan meningkatkan demokrasi. Dua dummy variabel yang ditambahkan ke dalam persamaan demokrasi yaitu Islam dan Konfusianisme yang cenderung negatif terhadap demokrasi namun kondusif terhadap pemerintahan otoriter. Contoh pada Singapore, Malaysia, Indonesia, Korea Selatan. 3. Kesimpulan Tiga penemuan dari bab ini adalah : 1. Dampak total demokrasi yang ambigu terhadap pertumbuhan. Secara tidak langsung demokrasi secara tidak langsung meningkatkan pertumbuhan dengan menbuka jalan terhadap terjadinya Perubahan pemerintahan yang besar dan reguler, dan mengurangi terhadap Perubahan pemerintahan yang ireguler.
2. Nilai – nilai demokratik dan stabilitas rezim saling memperkuat satu sama lain. Demokrasi meningkatkan Perubahan pemerintahan yang besar dan regular dan Perubahan pemerintahan yang besar dan reguler mengubah nilai demokratik. Demokrasi menghambat perubahan pemerintahan ireguler.
3. Dinamika pertumbuhan meningkatkan transisi demokrasi. Pembangunan memperkuat perubahan
perilaku dari anggota masyarakat, sehingga menciptakan motif untuk bertindak independent terhadap pemerintahan yang diktator. Namun hasil penelitian juga menunjukkan bahwa transisi demokrasi lebih banyak menempuh jalan damai dan evolusioner, daripada revolusioner. Pertumbuhan ekonomi berkontribusi terhadap evolusi damai melalui aktivitas partai politik, terutama melalui peningkatan Perubahan pemerintahan yang besar dan reguler dan mengurangi perubahan pemerintahan ireguler.
4. Lampiran Hasil perhitungan antara Pertumbuhan, demokrasi dan perubahan pemerintahan dengan metode 3SLS ( Three Stage Least Squares )
4
5