Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan dan Perkembangan adalah dua buah kata yang mempunyai maksud hampir sama namun memiliki arti yang berbeda. Semua makhluk hidup atau organisme dalam hidupnya mengalami proses perubahan biologis. Perubahan tersebut terjadi disebabkan semua organisme mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah penambahan bio massa yang bersifat ireversibel atau tidak dapat balik lagi. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain adanya penambahan berat, volume, panjang/tinggi, dan luas. Bukti adanya pertumbuhan pada makhluk hidup diantaranya adalah sebagai berikut : a.
Pada manusia, contohnya :
pertambahan tinggi badan
pertambahan berat badan
pertambahan besar lingkar kepala
pertambahan besar lingkar pinggang
b.
Pada hewan, misalnya :
pertambahan ukuran badan
pertambahan panjang badan
pertamabahan jumlah bulu atau rambut
c.
Pada tumbuhan, contohnya :
pertambahan tinggi batang
pertambahan lebar daun
pertambahan panjang akar dll Pengertian perkembangan adalah perubahan struktur dan fungsi yang bersifat spesifik. Ciri ciri perkembangan yaitu fungsi organ tubuh semakin kompleks dan sempurna serta berkembangnya sikap mental. Bukti adanya perkembangan pada makhluk di antaranya adalah :
a)
Pada manusia, contohnya kemampuan bayi untuk terungkap, merangkak, kemudian berdiri.
b)
Pada hewan, contohnya anak burung semula belum dapat terbang, beberapa hari kemudian dapat terbang
c)
Pada tumbuhan misalnya mulai muncul bunga sebagai perkembang biakan, Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berlangsung secara beriringan. Namun, ada juga pertumbuhan yang tidak diikuti oleh perkembangan. Contohnya pada anak anak yang cacat mental. Tubuh mereka mengalami penambahan tinggi dan berat badan, tetapi mentalnya tidak berkembang sehingga berperilaku seperti anak kecil meskipun sudah dewasa. Sebaliknya pada orang cebol atau pendek, tidak mengalami pertumbuhan, tetapi mengalami perkembangan. Meskipun tubuh mereka tidak bertambah tinggi, tetapi cara berfikirnya tetap berkembang seperti manusia normal. Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan :
Dapat diukur
Bersifat kuantitatif
Dialami di massa awal
Memiliki batasan usia
Perkembangan :
Tidak dapat diukur
Bersifat kualitatif
Disetiap fase kehidupan
Tidak dibatasi oleh usia
1.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
a)
Menurut Teori Empirisme Teori empirisme disebut juga teori tabularasa dan environmentalism. Teori ini dipelopori oleh JOHN LOCKE (1632-1704). Menurut teori empirisme, perkembangan individu ditentukan oleh lingkungannya. Teori ini beranggapan bahwa pembawaan itu tidak ada. John Locke menyatakan bahwa pada saat dilahirkan, jiwa individu dalam keadaan kosong (ibarat tabularasa yang belum tertulis), dan lingkunganlah yang akan mengisi kekosongan tersebut.
b)
Menurut Teori Nativisme Teori nativisme dengan tokohnya ARTHUR SCHOPENHASUER (1788-1880), beranggapan bahwa perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir (pembawaan).
Bila
individu
dilahirkan
dengan
pembawaan
yang
baik
dengan
sendirinya
perkembangannya anak baik, dan sebaliknya. Faktor-Faktor perkembangan manusia dalam teori Nativisme 1)
Faktor Genetic. Adalah faktor gen dari kedua orangtua yang mendorong adanya suatu bakat yang muncul dari diri manusia. Contohnya adalah Jika kedua orangtua anak itu adalah seorang penyanyi maka anaknya memiliki bakat pembawaan sebagai seorang penyanyi yang prosentasenya besar.
2)
Faktor Kemampuan Anak. Adalah faktor yang menjadikan seorang anak mengetahui potensi yang terdapat dalam dirinya. Faktor ini lebih nyata karena anak dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Contohnya adalah adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang mendorong setiap anak untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sesuai dengan bakat dan minatnya.
3)
Faktor pertumbuhan Anak. Adalah faktor yang mendorong anak mengetahui bakat dan minatnya di setiap pertumbuhan dan perkembangan secara alami sehingga jika pertumbuhan anak itu normal maka dia akan bersikap enerjik, aktif, dan responsif terhadap kemampuan yang dimiliki. Sebaliknya, jika pertumbuhan anak tidak normal maka anak tersebut tidak bisa mngenali bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Tujuan-Tujuan Teori Nativisme Didalam teori ini menurut G. Leibnitz: Monad “Didalam diri individu manusia terdapat suatu inti pribadi”. Sedangkan dalam teori Teori Arthur Schopenhauer (1788-1860) dinyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan pembawaan sejak lahir/bakat. Sehingga dengan teori ini setiap manusia diharapkan:
1)
Mampu memunculkan bakat yang dimiliki. Dengan teori ini diharapkan manusia bisa mengoptimalkann bakat yang dimiliki dikarenakan telah mengetahui bakat yang bisa dikembangkannya. Dengan adanya hal ini, memudahkan manusia mengembangkan sesuatu yang bisa berdampak besar terhadap kemajuan dirinya.
2)
Mendorong manusia mewujudkan diri yang berkompetensi. Jadi dengan teori ini diharapkan setiap manusia harus lebih kreatif dan inovatif dalam upaya pengembangan bakat dan minat agar menjadi manusia yang berkompeten sehingga bisa bersaing dengan orang lain dalam menghadapi tantangan zaman sekarang yang semakin lama semakin dibutuhkan manusia yang mempunyai kompeten lebih unggul daripada yang lain.
3)
Mendorong manusia dalam menentukan pilihan. Adanya teori ini manusia bisa bersikap lebih bijaksana terhadap menentukan pilihannya, dan apabila telah menentukan pilihannya manusia tersebut akan berkomitmen dan berpegang teguh terhadap pilihannya tersebut dan meyakini bahwa sesuatu yang dipilihnya adalah yang terbaik untuk dirinya.
4)
Mendorong manusia untuk mengembangkan potensi dari dalam diri seseorang. Teori ini dikemukakan untuk menjadikan manusia berperan aktif dalam pengembangan potensi diri yang dimiliki agar manusia itu memiliki ciri khas atau ciri khusus sebagai jati diri manusia.
5)
Mendorong manusia mengenali bakat minat yang dimiliki. Dengan adanya teori ini, maka manusia akan mudah mengenali bakat yang dimiliki, dengan artian semakin dini manusia mengenali bakat yang dimiliki maka dengan hal itu manusia dapat lebih memaksimalkan bakatnya sehingga bisa lebih optimal.
c)
Menurut Teori Konvergensi Teori konvergensi disebut juga teori interaksionisme. Teori ini dikemukakan oleh WILLIAM STERN (1871-1939). Menurut Stern, perkembangan individu merupakan hasil perpaduan atau interaksi antara faktor pembawaan dengan faktor lingkungan. Pembawaan sudah ada pada masing-masing individu sejak kelahirannya. Dan pembawaan ini tidak dapat berkembangan menjadi kecakapan nyata bila tidak mendapat pengaruh dari lingkungan.
2.
Prinsip-Prinsip Perkembangan
1)
Bahwa perkembangan melibatkan perubahan. Tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan. Sikap anak terhadap perubahan dipengaruhi oleh kesadaran akan perubahan tersebut, bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anak, sikap social terhadap perubahan ini, bagaimanan mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimana mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimanan kelompok sosial bereaksi terhadap anak ketika perubahan ini terjadi.
2)
Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya. Bahwa perkembangan awal lebih penting dari pada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman. Apabila perkembangan membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah sebelumnya menjadi pola kebiasaan.
3)
Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan timbul dari interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan batas dari perkembangan.
4)
Pola perkembangan dapat diramalkan. Walaupun pola yang dapat diramalakan ini dapat diperlambat dan dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pra lahir dan pasca lahir.
5)
Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan. Yang penting diantaranya adalah persamaan pola perkembangan bagi semua anak, perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik, perkembangan terjadi secara berkesinambungan, berbagai bidang perkembangan dengan kecepatan yang berbeda, dan terdapat korelasi dalam perkembangan.
6)
Terdapat perbedaan individu dalam berkembang. Bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan fisik maupun psikologis. Kepentingan untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan adalah bahwa ia mennekankan pentingnya melatih anak sesuai dengan kebutuhannya dan tidak mengharapkan perilaku yang sama pada semua anak.
7)
Periode pola perkembangan. Periode perkembangan biasanya diebut periode pralahir, masa neonatus, masa bati, masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, dan masa puber. Dalam semua periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan ketidakseimbangan, serta pola perilaku yang normal dan yang terbawa dari periode sebelumnya biasanya disebut perilaku “bermasalah”.
8)
Pada setiap periode perkembangan terdapat harapan sosial. Harapan sosial ini terbentuk tugas perkembangan yang menungkinkan para orang tua dan guru mengetahui pada usia berapa anak-anak mampu menguasaiberbagai pola perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.
9)
Setiap bidang perkembangan mengandung bahaya dan potensial. Bahaya tersebut terjadi baik fisik maupun psikologis yang dapat mengubah pola perkembangan.
10) Kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode perkembangan. Tahun pertama kehidupan biasanya paling bahagia dan masa puber biasanya yang paling tidak bahagia. 3.
Macam-macam Hukum Perkembangan II
1)
Hukum Kesatuan Organis Menurut hukum ini anak adalah satu kesatuan organis, bukan suatu penjumlahan atau suatu kumpulan unsur yang berdiri sendiri. Pernyataan-pernyataan psikis satu sama lain saling bersangkulpaut, pengaruh-mempengaruhi dan merupakan suatu keseluruhan. Pertumbuhan dan perkembangan adalah diferensiasi atau pengkhususan dari totalitas pada unsur-unsur atau bagian-bagian baru, bukan kombinasi dari unsur-unsur atau bukan suatu kumpulan dari bagian-bagian. Daya dan fungsi jiwa tidaklah berkembang satu demi satu atau terlepas satu sama lain, melainkan saling bersangkut paut. Misalnya, ingatan tidak berkembang dan maju sendiri tanpa hubungan dan sangkut paut dengan pengamatan dan perhatian. Dalam garis besarnya dalam diri manusia terdapat dua jenis organ: pisik dan psikis, raga dan jiwa, atau jasmani dan rohani. Fisik, mempunyai banyak bagian, seperti: kepala, mata, telinga, hidung, mulut, leher, tangan, badan, kaki. dan Iain-lain. Sedang organ psikis, bisa disebutkan seperti: pengamatan, tanggapan, ingatan, fantasi, inteligensi, dan Iain-Iain. Menurut hukum kesatuan organis, dalam proses perkembangan seseorang, setiap organ tersebut mempunyai jalinan sedemikian erat, sehingga satu dengan yang lain saling pengaruh mempengaruhi. Perkembangan organ yang satu, secara otomatis akan berpengaruh terhadap keadaan organ yang lain. Ini berlaku secara umum, baik intra maupun antar organ pisik dan psikis. Sebagai contoh, bisa dianalisis keterkaitan perkembangan organorgan psikis. Taruhlah misalnya, tentang perkembangan fungsi pengamatan. Ketika seseorang mengamati sesuatu, katakanlah sebuah pemandangan alam yang indah, maka fungsi pikiran, perasaan,
kemauan, fantasi, dan sebagainya, akan ikut pula bekerja. Mungkin ia akan berpikir, merenungkan keagunggan dzat penciptanya. Ia juga akan merasai, menikmati, dan menghayati keindahan alam tersebut. Mungkin juga, akhirnya limbul kemauan untuk melukisnya setelah tiba di rumah untuk menghasilkan lukisan yang baik, perlu didukung oleh ketajaman fantasi. 2)
Hukum Perbandingan Adalah kenyataan, bahwa seluruh bagian tubuh manusia ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Keterkaitan tersebut, satu segi telah mengakibatkan misalnya, jika ada bagian jasmani yang sakit, maka fungsi rohani - terutama perasaan - niscaya ikut merasakannya. Tetapi karena keterkaitan seperti itu pulalah, dari segi yang lain, bisa menimbulkan "persaingan" atau dalam ilmu jiwa perkembangan disebut "perbandingau". Maksudnya, perkembangan suatu fungsi, kadang-kadang bisa mengakibatkan kurang berkembangnya fungsi yang lain. Ini berlaku menurut hukum perbandingan. Yakni, semakin pesat suatu fungsi berkembang, walau tak selalu, akan semakin tampak terjadinya kemunduran pada fungsi yang lain.
3)
Hukum Penjelajahan istilahnya yaitu eksploratif yang berarti penjelajahan, hukum masa eksploratif yang di pelopori oleh seorang ahli dari belanda yang bernama langeveld berpandangan bahwa perkembangan individu itu merupakan suatu proses yang berlangsung sebagai suatu penjelajahan dan penemuan dari individu yang bersangkutan. Oleh karena itu, dia perlu mengenal dan mempelajari segala sesuatu yang ada di dunia sekelilingnya pada saat kehadirannya. Untuk dapat mengenali dunia sekelilingnya, dia perlu melakukan penjelajahan agar kemudian menemukan bermacam-macam kehidupan duniawi dan nilai-nilai kemanusiaan. Melalui proses penjelajahan dan penemuan-penemuan dunianya itulah individu mengalami perkembangannya. Perkembangan seorang anak, menurut Langeveld, mengikuti apa yang disebutnya "hukum penjelajahan". Ia berpendapat, bahwa setiap anak lahir dan memasuki dunia ini sebagai warga yang baru. Maka wajarlah, ia belum banyak mengetahui perihal kehidupan dunia yang masih "baru" baginya itu. Untuk mengetahuinya, perlu ada semacam kegiatan "orientasi dan penyelidikan", tetapi ini berjalan terus-menerus. Kegiatan tersebut, menurut Langeveld, dilakukan oleh setiap manusia dalam proses perkembangannya, walau boleh jadi dalam volume dan variasi yang berbeda-beda. Si kecil yang masih dalam ayunan itu, siuJah melakukan penjelajahan, sekurangnya dengan jalan mengamat-amati keadaan di sekitarnya.
4)
Hukum Konvergensi Perkembangan manusia pada dasarnya tidak hanya dipengaruhi oleh faktor pembawaan sejak lahir, tetapi juga oleh lingkungan pendidikan. Hal ini berarti masa depan kehidupan manusia, tak terkecuali para siswa, bergantung pada potensi pembawaan yang mereka warisi dari orangtua pada proses pematangan, dan pada proses pendidikan yang mereka alami. Seberapa jauh perbedaan pengaruh antara pembawaan dengan lingkungan, bergantung pada besar kecilnya efek lingkungan yang dialami siswa. Apabila pengaruh lingkungan sama besar dan kuatnya dengan pembawaan siswa, maka hasil pendidikan yang didapat siswa itu pun akan seimbang dan baik, dalam arti tidak ada satu faktor pun yang dikorbankan secara sia-sia. Seterusnya, apabila pengaruh lingkungan lebih besar dan lebih kuat dari pada pembawaan, hasil pendidikan siswa hanya akan sesuai dengan kehendak lingkungan, dan pembawaan (watak dan bakat) siswa tersebut akan terkorbankan. Sebaliknya, jika pembawaan siswa
lebih besar dan lebih kuat pengaruhnya daripada lingkungan, hasil pendidikan siswa tersebut hanya sesuai dengan bakat dan kemampuannya tanpa bisa berkembang lebih jauh, karena ketidakmampuan lingkungan. Oleh karena itu, terlalu kecilnya pengaruh lingkungan pendidikan, misalnya mutu guru dan fasilitas yang rendah akan merugikan para siswa yang membawa potensi dan bakal yang baik. 5)
Hukum Rekapitulasi Hukum ini mejelaskan, Perkembangan psikis anak adalah ulangan secara singkat perkembangan umat manusia. Seluruh perkembangan umat manusia terulang dalam waktu beberapa tahun saja secara singkat dalam perkembangan anak. Asal mula hukum rekapitulasi ini diperkenlkan oleh Hackel seorang ahli biologi, memperkenalkan hukum biogenetis. Sebagaimana dikutip Zulkifli (2002) Dalam hukum itu dikatakan" Oniogenese adalah rekapitalasi dari phylogenese adalah kehidupan nenek moyang suatu bangsa. Teori rekapitulasi mengatakan bahwa perkembangan yang dialami seorang anak merupakan ulangan secara cepat sejarah kehidupan suatu bangsa yang berlangsung dengan lambat selama berabad-abad. Jika pengertian rekapitulasi ini dialihkan (ditransfer) ke psikologi perkembangan, dapat dikatakan bahwa perkembangan jiwa anak mengalami ulangan ringkas dari sejarah kehidupan manusia mulai dari bangsa-bangsa primitif sampai kepada kehidupan kebudayaan bangsa yang ada dewasa ini. Mereka membagi-bagi kehidupan anak sebagi berikut:
Masa memburu dan menyamun Masa berburu dan menyamun yang berlangsung sampai kira-kira 8 tahun, pada masa ini anakanak didalam permainan mereka terutama menunjukkan kesenangan dan kegemaran mereka dalam hal menangkap binatang-binatang, berburu binatang, bermain dengan panah-panahan, membuat rumahrumahan dsb. Masa menggembala Masa ini dialami ketika anak berusia sekitar 10 tahun, tanda-tandanya, misainya anak senang memelihara binatang seperti ayam, kambing, kelinci, merpati, itik, angsa. Masa bercocok tanam Masa ini dialami anak ketiak ia berusia sekitar 12 tahun, tandanya senang berkebun, menyiram bunga, koleksi tanaman hias. Masa berdagang Masa ini dialami anak ketika ia berusia sekitar 14 tahun, tanda-tandanya anak senang tukar rnenukar koleksi perangko, kirim foto ke sahahat pena, dsb. 6)
Hukum Kematangan Pangkal tolak hukum kematangan, seperti halnya hukum perkembangan yang lain, ialah: bahwa setiap anak itu pada dasarnya memiliki potensi naluriah untuk berkembang, asal tersedia lingkungan yang memadai untuk keperluan tersebut. Tetapi kenyataannya. kemampuan yang dibawa sejak lahir dan lingkungan yang melatihnya, tak akan bisa berbuat apa-apa, kecuali jika sang anak memang telah "matang" untuk melakukan sesuatu tugas perkembangan. Ini terbukti, anak yang masih berumur 5 atau 6 bulan, tak mungkin bisa berjalan; sekalipun oleh pengasuhnya diusahakan mati-matian. Sebabnya sederhana: "ia memang belum matang untuk itu". Dan jika telah "matang", sekedar dilatih ala-kadarnya saja, niscaya anak tersebut akan segera pahdai berjalan. Maka jelaslah, kematangan itu merupakan sesuatu yang mesti ada, dan karenanya ia termasuk salah satu hukum perkembangan.
7)
Hukum Ketidakberdayaaan Ketika dilahirkan, anak manusia berada dalam keadaan amat tidak berdaya. Tetapi, ini bukan berarti suatu kekurangan, melainkan justru mengandung segi-segi kelebihan. Pertama, dalam ketidakberdayaan itulah, anak yang baru lahir berhasil memikat orang dewasa, terutama ibu dan ayahnya, untuk mengasuh dan memperlakukannya dengan hati-hati serta penuh kasih sayang. Kedua, dalam ketidakberdayaan itu tersimpan makna, bahwa ia memerlukan tahap-tahap perkembangan yang panjang. Semakin panjang jalan perkembangan yang mesti ditempuh, satu segi bisa berarti semakin banyak pula hasil yang sempat diperoleh. Para ahli, tampaknya cenderung membandingkan ketidakberdayaan anak manusia ini dengan anak binatang, terutama ketika sama-sama baru lahir. Ketika baru lahir, anak binatang jauh lebih mampu dan cekatan dari seorang bayi. Begitu menetas, anak ayam sudah bisa berjalan, bahkan mencari makanan. Anak itik, malah terus bisa berenang. Tetapi anak manusia? Belum mampu berbuat apa-apa. Hanya, ini adalah ketidakberdayaan pada masa permulaan saja. Oleh karena, kelak anak manusia itu bisa menjadi makhluk yang berkebudayaan tinggi, jauh di atas cara hidup anak binatang yang dulu pernah meng-unggulinya. Meskipun demikian, ketidakberdayaan anak manusia di awal kehidupannya, adalah kenyataan yang dipandang penting dalam studi ilmu jiwa perkembangan.
8)
Hukum Perlindungan Karena awal kehidupannya yang sangat tidak berdaya, maka adalah merupakan keharusan yang hakiki bahwa anak manusia itu membutuhkan perlindungan atau pertolongan dari orang dewasa, terutama ayah ibu dan anggota keluarganya yang lain. Tanpa ada perlindungan atau pertolongan sebagai dimaksud, si anak tidak mungkin dapat berkembang dengan normal dan sempurna. Perlindungan dan pertolongan untuk anak seperti terpenuhinya kebutuhan: makan, minum, tempat tinggal, pakaian, dan perawatan lahiriah lainnya. Sedang perlindungan psikis, misalnya dengan menjamin terpenuhinya kebutuhan: kasih sayang, rasa aman, tenteram, gembira, dan bahagia.
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR 1. Konsep Sensasi, Atensi, Persepsi dan Memori Sensasi Sensasi merupakan tahap pertama stimulus mengenai indera. Sensasi meru p a k a n pengalaman elementer yang tidak memerlukan penguraian verbal. Sensasi adalah prosesmanusia dalam dalam menerima informasi sensoris [energi fisik dari lingkungan] melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyalsinyal “neural yang bermakna. !ungsi alat indera dalam menerima informasi sangat penting" melaluia l a t i n d e r a " m a n u s i a d a p a t m e m a h a m i k u a l i t a s f i s i k l i n g k u n g a n n ya " m e m p e r o l e h pengetahuan dan kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. #etajaman s ensasid i p e n g a r u h i o l e h f a k t o r p e r s o n a l " p e r b e d a a n s e n s a s i d a p a t d i s e b a b k a n p e r b e d a a n pengalaman atau lingkungan budaya disamping kapasitas alat indera yang berbeda Atensi $enurut %ilgard" atensi adalah pusat pengamatan yang menyebabkan meningkatnyakesadaran terhadap lingkungan yang terbatas. Sedangakan $organ berpendapat atensi merupakan pemusatan pada aspek tertentu dari pengamatan yang sering terjadi dan tidak menghiraukan orang lain. Persepsi Sensasi adalah bagian dari persepsi. &ersepsi adalah pengalaman tentang o b j e k " peristi'a atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi ( menafsirkan pesan. &ersepsi memberikan makna pada stimuli indera'i )sensory stimuli*. $enafsirkanmakna informasi indera'i tidak hanya melibatkan sensasi" persepsi tetapi juga atensi"ekspektasi" motivasi dan memori ) Desiderato" +, *./ontoh : 0nda melihat ka'an anda melihat buku di toko. 0nda menyergapnya dari belakang" “udah lupa sama aku ya.. " orang tersebut memablik dan anda terkejut ternyataia bukan ka'an anda tetapi orang yang tidak anda kenal.$ e n u r u t k a m u s l e n g k a p p s i k o l o g i " p e r s e p s i m e r u p a k a n p r o s e s m e n g e t a h u i a t a u mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera. $enurut 1eavit )Sobur "2334: 556* persepsi merupakan pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorangmemand ang atau mengartikan sesuatu. Memori Dalam komunikasi intrapersonal "memori memegang peranan penti n g d a l a m mempengaruhi persepsi maupun berfikir.$emori adalah sistem sangat berstruktur yang m e n ye b a b k a n o r g a n i s m e s a n g g u p m e r e k a m f a k t a t e n t a n g d u n i a d a n m e n g g u n a k a n pengetahuannya untuk membimbing perilakunya )S7hlessinger dan 8roves"+, *.Setiapstimuli mengenai indra kita"setiap saat pula stimuli itu direkam se7ara sada r atau tidak sadar.$emori mele'ati tiga proses " yaitu :a. &erekaman ) encoding
* adalah pen7atatan informasi melalui reseptor indera dan sirkitsyaraf internal. b. &enyimpanan ) strorage * adalah menentukan berapa lama informasi itu berada besertakita" dalam bentuk apa dan dimana" penyimpanan bisa aktif atau pasif. Se7ara aktif bilak i t a m e n a m b a h k a n i n f o r m a s i t a m b a h a n " k i t a m e n g i s i i n f o r m a s i y a n g t i d a k l e n g k a p dengan kesimpulan kita sendiri )inilah desas-desus menyebar lebih banyak dari volumeasal*. Se7ara pasif terjadi tanpa penambahan.7 . & e m a n g g i l a n ) retrieval * " d a l a m b a h a s a s e h a r i - h a r i " m e n g i n g a t l a g i a d a l a h menggunakan informasi yang disimpan.. 2.Fa tor!"a tor #an$ Mempen$ar%&i PemrosesanIn"ormasi 9erikut ini faktorf a k t o r ya n g m e m p e n g a r u h i p e m r o s e s a n i n f o r m a s i diantaranya adalah :+ . ! a k t o r nternal )psikologi dan fisiologis* dan faktor eksternal )media atau s a l u r a n komunikasi*2.$emori yang kurang maksimal" hal ini disebabkan oleh individu yang kurang melatihmemori se7ara maksimal.4.&roses internal yang tidak dapat diamati se7ara langsung5.;ingkat kesulitan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpandalam ingatan6 . # e m a m p u a n o t a k i n d i v i d u ya n g t a k s a m a . '.Peman"aatan Pemrosesan In"ormasi da(am Be(a)ar 9erikut ini pemanfaatan pemrosesan informasi dalam belajar adalah sebag a i berikut :+.$embantu terjadinya proses pembelajaran sehingga individu mampu beradaptasi pada lingkungan yang selalu berubah2 . $ e n j a d i s t r a t e g i p e m b e l a j a r a n d e n g a n m e n g g u n a k a n 7 a r a b e r f i k i r y a n g b e r o r i e n t a s i pada proses lebih menonjol4 . # a p a s i t a s b e l a j a r d a p a t d i s a j i k a n s e 7 a r a l e n g k a p . 5.&rinsip perbedaan individual terlayani dan mempertimbangkan solusi dari sis'a
'.L a D a l a * + e l a , a r A.Pr!"e" -er,a in a /el aan ala* ela,ar Daya ingatan kita tidak sempurna. 9anyak hal-hal yang pernah diketahui" tidak dapat diingat kembali atau dilupakan.De'asa ini ada empat 7ara untuk menerangkan proses lupa keempatnya tidak saling bertentangan" melainkan saling mengisi.+. 0pa yang telah kita ingat" disimpan dalam bagian tertentu diotak kalau materi yangharus diingat itu tidak pernah digunakan" maka karena proses metabolisme otak"l a m b a t l a u n j e j a k m a t e r i i t u t e r h a p u s d a r i o t a k s e h i n g g a k i t a t i d a k d a p a t mengingatnya kembali.
men7olok" sedangkan bentuk keseluruhan tidak begitu diingat.7 . 0 s i m i l a s i : b e n t u k ya n g m i r i p b o t o l m i s a l n ya " a k a n k i t a i n g a t s e b a g a i b o t o l " s e k a l i p u n b e n t u k i t u b u k a n b o t o l . D e n g a n d e m i k i a n " k i t a h a n ya i n g a t s e b u a h botol" tetapi tidak ingat bentuk yang asli. &erubahan materi di sini disebabkan bagaima na 'ajah orang itu tidak kita ingat lagi.4. #alau mempelajari hal yang baru" kemungkinan hal-hal yang sudah kita ingat" ti dak dapat kita ingat lagi. Dengan kata lain" materi kedua menghambat diingatnya kembalim a t e r i p e r t a m a . % a m b a t a n s e p e r t i i n i d i s e b u t h a m b a t a n r e t r o a k t i f . S e b a l i k n ya " mungkin pula materi yang baru kita pelajari tidak dapat masuk dalam ingatan" karenaterhambat oleh adanya materi lain yang terlebih dahulu dipelajari" hambatan sepertiini disebut hambatan proaktif.5 . 0 d a k a l a n ya k i t a m e l a k u k a n s e s u a t u . % a l i n i d i s e b u t r e p r e s i . & e r i s t i ' a - p e r i s t i ' a mengerikan" menakutkan" penuh dosa" menjijikan dan sebagainya" atau s emua haly a n g t i d a k d a p a t d i t e r i m a o l e h h a t i n u r a n i a k a n k i t a l u p a k a n d e ngan sengaja
)sekalipun proses lupa yang sengaja ini terkadang tidak kita sadari" terjadi diluar alamkesadaran kita*. &ada bentuknya yang ekstrim" represi dapat menyebabkan amnesia"yaitu lupa nama sendiri" orang tua" anak dan istri dan semua hal yang bersangkut pautdirinya sendiri. 0mnesia ini dapatditolong atau disembuhkan melalui psikoterapi ataumelalui suatu peristi'a yang sangat dramatis sehingga menimbulkan kejutan keji'aan pada penderita. )0hmad !au=i" +,,
: 62-65*
.Fa/-!r a/-!r en e a l a Lupa yang dialami seseorang dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut : +. 1upa dapat terjadi jika terjadi konflik -konflik antara item-item informasi atau materi pelajar yang ada di sistem memori seseorang. Gangguan – gangguan yang terjadi dalam memori seseorang ada 2 : a.&roa7tive n t e r f e r e n 7 e 8angguan ini terjadi jika item-item atau materi pelajaran yang lama telah tersimpandalam subsistem akal permanennya mengganggu masuknya materi pelajaran baru. Dalamh a l i n i g a n g g u a n s e p e r t i i n i t e r j a d i j i k a s e o r a n g s i s ' a m e m p e l a j a r i s e b u a h m a t e r i pelajaran yang sangat mirip dengan materi pelajaran yang telah dikuasainya dalam 'aktuy a n g r e l a t i f p e n d e k . d a l a m k e a d a a n d e m i k i a n m a t e r i p e l a j a r a n ya n g b a r u s u l i t u n t u k diingat dan dengan sangat mudah untuk dilupakan. b. rel="nofollow">etroa7tive nterferen7e8 a n g g u a n i n i t e r j a d i j i k a m a t e r i p e l a j a r a n b a r u m e m b a ' a k o n f l i k d a n g a n g g u a n terhadap pemanggilan kembali materi pelajaran yang telah lebih dahulu tersimpan dalamsubsistem akal permanennya sis'a tersebut.Dalam hal ini materi pelajaran lama akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali )sis'a tersebut lupa akan materi pelajaran lama itu*.2. 1upa dapat terjadi ketika terjadi tekanan terhadap item yang telah ada baik sengajaatau tidak. &enekanan ini terjadi karena beberapa kemungkinan:i . # a r e n a s i s ' a k u r a n g m e n y e n a n g i i t e m ? m a t e r i y a n g
i a t e r i m a s e h i n g g a i a d e n g a n sengaja menekannya hingga ke alam ketidak sadaran.i i . # a r e n a i t e m i n f o r m a s i ya n g b a r u s e 7 a r a o t o m a t i s m e n e k a n i t e m . n f o r m a s i ya n g l a m a yang telah ada.i i i . t e m i n f o r m a s i ya n g a d a t e r t e k a n k e alam ba'ah sadar karena lama tidak digunakan.
4. 1upa dapat terjadi karena perbedaan situasi lingkungan antara 'aktu belajar dengan 'aktumengingat kembali item tersebut.5. 1upa dapat terjadi karena adanya perubahan sikap dan minat sis'a terhadap proses dan situasi belajar tertentu.