Resume Genetika 1.docx

  • Uploaded by: Indah Permatasari
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Resume Genetika 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 588
  • Pages: 2
Nama : Indrawan Prasetyo NIM

: 201710070311056

Kelas : Biologi 3B Resume Genetika

Sejarah awal munculnya teori genetika yaitu sejak abad ke-19 oleh Gregor Mendel (Biarawan Moravia), yang mempelajari pewarisan sifat pada kacang polong. Metodenya melibatkan perkawinan tanaman dengan sifat berbeda, kemudian menganalisis faktor-faktor keturunan yang membawa sifat, yang sekarang kita sebut sebagai faktor gen. Dia juga menemukan ini gen ada dalam berbagai bentuk, yang sekarang kita sebut alel. 1. Eksperimen F. Griffith (1928). Adanya Transformasi Sel Pada tahun 1928 Frederick Griffith menemukan adanya transformasi pada bakteri Streptococcus pneumoniae (pneucoccus). Demonstrasi transformasi Griffith memiliki dua fenotipik yaitu ada tidaknya polisakarida (polimer) yang emngelilingi sel dan jenis kapsul sel yang dibedakan secara imunologis. Pneukokus yang dienkapsulasi akan menjadi virulen (patogen) yang menyebabkan pneumonia pada mamalia (Tipe S). Pneukokus tipe S yang ganas akan bermutasi menjadi avirulen (non patogen) yang tidak 1 memiliki kapsul polisakarida pada sekitar 107 sel, yang kemudian ditumbuhkan pada media agar sebagai Tipe R. Kapsul hadir dari beberapa antigenik yang berbeda (Tipe I, II, III), tergantung komposisi molekul polisakarita dan genotip sel. Sel tipe II yang disuntikan kedarah kelinci, sistem kekebalan kelinci akan membentuk antibodi yang menggumpalkan sel tipe II, tetapi tidak pada tipe I atau tipe III. Jika menyuntikkan tipe IIIS dan IIR pada tikus, banyak tikus yang mati karena pneumonia. Saat disuntik tipe IIIS terbunuh panas hanya pneukokus saja yang mati, tidak ada tikus yang mati. Ini dikarenakan adanyal sel yang selamat dari panas. Patogen pneukokus yang pulih dari bangkai memiliki lapisan polisakarida tipe III. Sel tipe R nonenkapsulasi dapat bermutasikembali dienkapsulasi sel tipe S. Namun, ketika mutasi seperti itu terjadi dalam sel Tipe IIR, sel yang dihasilkan akan menjadi Tipe IIS, bukan Tipe IIIS. Dengan demikian, transformasi avirulent Type IIR cells to virulent Type IIIS cell tidak dapat dijelaskan dengan mutasi. Sebaliknya, beberapa komponen sel Type IIIS yang mati ("prinsip transformasi") harus mengonversi sel Tipe IIR hidup ke Tipe IIIS. 2. Eksperimen A. Hershey & Marta Chase (1952). Bukti DNA Melawan Genetik Informasi Di Bakteriofage T2 Hasil dari eksperimen mereka menunjukkan informasi genetik dari virus bakteri tertentu (bacteriophage T2) hadir dalam DNA-nya. Virus adalah organisme hidup terkecil, reproduksi mereka dikendalikan oleh informasi genetik yang disimpan dalam asam nukleat melalui proses yang sama seperti pada organisme seluler. Strukturnya yang sederhana dan komposisi kimianya banyak mengandung protein dan asam nukleat dan sangat cepat reproduksi (15 hingga 20 menit untuk beberapa virus

bakteri dalam kondisi optimal). Eksperimen sebelum 1952 menunjukkan bahwa semua reproduksi bakteriofag T2 dapat dilakukan tempat dalam sel E. coli. Bacteriophage T2 yang menginfeksi basil kolon terdiri dari sekitar 50% DNA dan 50% protein. Hershey dan Chase menunjukan bahwa DNA virus yang memasuki sel, sedangkan sebagian besar protein terabsorbsi keluar sel. Sehingga implikasinya, materi genetik yang dibutuhkan virus untuk bereproduksi adalah DNA. Dasar eksperimen Hershey-Chase adalah dalan DNA mengandung Fosfor akan tetapi tidak mengandung Belerang, sedangkan pada protein mengandung Belerang tetapi tidak mengandung Forfor. Ada satu masalah dengan bukti Hershey dan Chase bahwa materi genetik fag T2 adalah DNA. Hasil mereka menunjukkan bahwa jumlah yang signifikan dari 35S (dan dengan demikian protein) disuntikkan ke dalam sel inang dengan DNA. Dengan demikian, bisa diperdebatkan bahwa sebagian kecil dari protein fag ini mengandung informasi genetik. Baru-baru ini, para ilmuwan telah mengembangkan prosedur di mana protoplas (sel dengan dinding dihilangkan) dari E. coli dapat terinfeksi dengan DNA fag murni. Infektif normal fag progeni diproduksi dalam percobaan ini, yang disebut eksperimen transfeksi, membuktikan bahwa bahan genetik virus bakteri tersebut adalah DNA

Sumber: Sunustad, Peter; Simmons, Michael. 2012. Principles of genetics - sixth Edition. John Wiley & Sons, Inc.

Related Documents

Resume Genetika 1.docx
December 2019 29
Resume Genetika 2.docx
December 2019 31
Resume Genetika 1.docx
December 2019 19
Genetika
June 2020 70
Resume 11 Genetika
October 2019 50
Genetika
April 2020 68

More Documents from "margareth Datang"