MAKALAH JENIS WIRAUSAHA KEPERAWATAN/KESEHATAN BIDANG PENDIDIKAN
OLEH :
Putu Indah Permata Sari
(P07120216019)
Ni Putu Novia Hardiyanti
(P07120216020)
Ni Wayan Mujani
(P07120216021)
Ni Putu Nur Adiana Putri
(P07120216022)
Ni Nyoman Murti Apsari Dewi
(P07120216023)
I Gusti Ayu Intan Adriana Sari
(P07120216024)
(D-IV Keperawatan TK.IIIA)
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK 2019/2020
1|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis-Jenis Wirausaha Di Bidang Kesehatan/Keperawatan : Bidang Pendidikan” dengan baik dan lancar. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, dan bermanfaat di masyarakat. Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Denpasar, Maret 2019
Penulis
2|Page
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii DAFTAR ISI .............................................................................................................iii BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................2 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................2 1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................................3 BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kewirausahaan dalam keperawatan ...................................................4 2.2 Lembaga Pendidikan Baby Sitter .........................................................................5 2.3 Pelatihan Perawatan Anak ...................................................................................9 2.4 Pelatihan Perawatan Lansia .................................................................................10 BAB III PENUTUP 3.1Kesimpula……………………………………………………………………… 13 3.2 Saran …………………………………………………………………………. 13 DAFTAR PUSTAKA
3|Page
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Peningkatan kewaspadaan masyarakat, kesadaran masyarakat akan hakhaknya di muka hukum, terbukanya era pasar bebas, meningkatnya persaingan nasional dan internasional, dan peningkatan kualitas pendidikan dasar menjadi sebuah tantangan yang perlu dijawab oleh dunia keperawatan. Orientasi bahwa sarjana keperawatan akan menjadi perawat yang baik seharusnya sudah mulai ditinggalkan. Saat ini dunia telah mulai bergerak ke arah Entrepreneurship, dimana setiap anak bangsa harus memulai menjual kreatifitas dan kemampuan yang dimilikinya. Tampaknya hal tersebut akan semakin sulit direalisasikan oleh generasi keperawatan jika trends dunia tersebut tidak diikuti oleh arahan penyelenggara pendidikan keperawatan dengan baik. Satu hal yang sangat terlihat membedakan keperawatan dengan profesional kesehatan lain saat ini adalah bahwa sampai dengan saat ini keperawatan masih belum menemukan bentuk layanan pokok yang hanya dapat dilakukan dan menjadi kewenangan perawat semata.
Entrepreneurship
erat
kaitannya
dengan
upaya
mandiri
untuk
menghasilkan uang tanpa harus banyak bergantung kepada pihak-pihak tertentu. Mungkin pernyataan tersebut membuat sebagian orang berpikir tentang perdagangan. Lebih dari itu, sebenarnya Entrepreneurship tidak hanya berbicara soal penjual – pembeli, namun ke arah pengembangan kreatifitas dalam membuka peluang baru untuk menciptakan lapangan kerja sendiri, menjual ide baru, mengembangkan ide – ide dan peristiwa sehari-hari, dan mengkombinasikan halhal biasa menjadi sesuatu yang luar biasa dan memiliki selling point and value yang lebih tinggi dari sebelumnya. Selama ini rutinitas perawat di ruangan saat pasien telah selesai diberikan tindakan dan asuhan kaperawatan, seringkali menggunakan waktu luangnya untuk menyiapkan kasa dan kapas untuk disterilisasi, menyiapkan set untuk perawatan klien harian dan hal-hal minor yang lain. Boleh menjadi bayangan bagaimana jika contoh tersebut dikelola sehingga bernilai jual. Contoh lainnya, saat ini penderita penyakit kronis mengalami peningkatan dari segi kuantitas. Tentunya kondisi ini sedikit-banyak jika dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu lama akan 4|Page
menurunkan kualitas manajemen rumah sakit dan cost inefective. Jika peluang itu dapat ditangkap, maka seharusnya perawat mampu meningkatkan peranannya di rumah sakit. Oleh karena itu, pengembangan Entrepreneurship perlu ditanamkan agar kreatifitas pelaku keperawatan dapat tumbuh dan menjadi nilai jual dan daya saing tersendiri bagi pemiliknya kelak sebagai bekal memulai untuk terjun ke dunia kerja.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut. 1. Bagaimanakah pengertian kewirausahaan dalam keperawatan? 2. Bagaimanakah kewirausahaan di bidang pendidikan yaitu dalam lembaga pelatihan baby sitter? 3. Bagaimanakah kewirausahaan di bidang pendidikan yaitu dalam pelatihan perawatan anak? 4. Bagaimanakah kewirausahaan di bidang pendidikan yaitu dalam pelatihan perawatan lansia? 1.3 Tujuan penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan dari makalah ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan dalam keperawatan 2. Untuk mengetahui kewirausahaan di bidang pendidikan yaitu dalam lembaga pelatihan baby sitter 3. Untuk mengetahui kewirausahaan di bidang pendidikan yaitu dalam pelatihan perawatan anak 4. Untuk mengetahui kewirausahaan di bidang pendidikan yaitu dalam pelatihan perawatan lansia
5|Page
1.4 Manfaat Penulisan 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penulisan ini dapat dimanfaatkan untuk meperluas teori tentang Jenis kewirausahaan dalam kesehatan/keperawatan : Bidang pendidikan. 2. Manfaat Praktis Bagi Mahasiswa untuk membantu dalam pengembangan wawasan tentang Jenis kewirausahaan dalam kesehatan/keperawatan : Bidang pendidikan sebagai refrensi dalam pembuatan tugas Kewirausahaan dalam keperawatan
6|Page
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan Dalam Keperawatan Kewirausahaan
dalam
keperawatan
biasa
disebut
dengan
“nursepreneur” yang terdiri dari dua kata yaitu “nurse”dan “entrepreneur”. Entrepreneuradalah seorang individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang untuk menuju apa yang diinginkan sesuai denganyang diidealkan. Lima ciri entrepeneur unggulan adalah sebagai berikut : 1. Berani mengambil resiko 2. Menyukai tantangan 3. Punya daya tahan yang tinggi 4. Punya visi yang jauh ke depan 5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik Nursepreneur
merupakan
istilah
baru
dalam
mempopulerkan
entrepreneurship yang dikaitkan dengan perawat atau dunia keperawatan. Khusus untuk para mahasiswa ilmu keperawatan, maka istilah nursepreneur dipakai untuk mengenalkan dan memberi pengetahuan dasar tentang kewirausahaan. Hal ini diupayakan sebagai sebuah upaya lompatan pola berpikir menanggulangi pengangguran melalui dunia pendidikan. Lebih jauh lagi memang ditujukan agar dapat membentuk jiwa-jiwa wirausaha baru yang dapat berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat, di samping memiliki soft skill dan keterampilan yang kompeten dalam bidang profesi keperawatan sesuai dengan disiplin studi yang dijalani. Jenis-jenis wirausaha di bidang kesehatan/keperawatan secara dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Bidang pelayanan keperawatan a. Home Care b. Konsultan Keperawatan c. Terapi Komplementer d. Nursing Care Centre e. Fisioterapi
7|Page
f. Klinik Kesehatan Swasta 2. Bidang penelitian a. Teknik Perawatan Luka b. Terapi Modalitas 3. Bidang pendidikan a. Lembaga Pelatihan Baby Sister b. Pelatihan Perawatan Anak c. Pelatihan Perawatan Lansia
B. Bidang Pendidikan Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan dirumah dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan ataupun konsultan yang bergerak dibidang pendidikan seperti: 1. Lembaga pelatihan baby sitter Baby sitter merupakan suatu profesi yang memerlukan kompetensi tertentu. Untuk menjadi baby sitter yang berkompeten harus memiliki kemampuan, sikap dan keterampilan dalam merawat, mengasuh serta mendidik anak. Oleh karena itu kemampuan dan keterampilan itu tidak bisa didapat dengan mudah walaupun seorang wanita memiliki insting tetapi kemampuan tersebut tidak akan berjalan dengan baik jika semuanya tidak dibarengi dengan pengetahuan yang cukup. Kebutuhan masyarakat akan jasa perorangan yang melayani rumah tangga tidak akan pernah berhenti karena hal itu merupakan tuntutan kebutuhan keluarga dalam ikatan rumah tangga yang berkecukupan di negara berkembang atau dinegara maju di seluruh dunia, yang senantiasa terikat dengan tata laksana rumah tangga. Keadaan ini akan memberi manfaat yang sangat besar kepada para pekerja perorangan yang melayani rumah tangga di Indonesia dan/atau di luar negeri. Dalam aturan ILO telah diatur dalam Trade Union on Domestic Worker of Report ofILO Geneva, 100.IV.2A.2011 (pekerjaanyang layak bagi pekerja yang melayani rumah tangga). Maka dalam rangka peningkatan kualifikasi dan kualitas tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan, dengan nilai tawar pada posisi yang benar dalam hirarki bidang pekerjaan bagi
8|Page
Indonesiandomesctic worker of ILOtersebut yang dibutuhkan suatu kerja sama dan kemitraan yangsaling menguntungkan antara pekerja perorangan yang melayani rumah tangga dengan penggunaannya didalam negeri dan/atau di luar negeri. Pelatihan adalah pendidikan dalam jangka waktu pendek yang dilakukan
oleh
instruktur
secara
sistematis
dan
terorganisasiuntuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan individu melalui tugas dan latihan sehingga pelaksanaan kerja meningkat. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan agar alumni yang telah mengikuti pelatihan memiliki kebermanfaatan dalam kecakapan dan keahlian secara profesional dalam melaksanakan peran dan tugas seorang Baby Sitter.Hasil pelatihan dapat diketahui dari peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan dibandingkan dengan sebelum mengikuti pelatihan. Hasil pelatihan akan menambah pengetahuan dan atau keterampilan peserta dalam bidang-bidang tertentu. Pengetahuan
dan
keterampilan
pengasuhan
anak
dilakukan
dengan
menggunakan pola asuh tertentu. Penggunaan pola asuh tertentu memberikan sumbangan dalam mewarnai perkembangan terhadap bentuk perilaku sosial pada anak. Dalam mengasuh anak, orang tua/ pengasuh bukan hanya mampu mengkomunikasikanfakta,
gagasan
dan
pengetahuan
saja,
melainkan
membantu menumbuh kembangkan kepribadian anak. Upaya peningkatan SDM tenaga Baby Sitter yang memiliki kualitas terstandar dan kompeten diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, regional dan internasional. Oleh karena itu Kursus dan Pelatihan Baby Sitter sangat dibutuhkan untuk memenuhi kegiatan tersebut di atas. a
Tujuan umum Tujuan umum penyelenggaraan kursus dan pelatihan Baby Sitter yunior ini adalah agar peserta didik mampu melaksanakan kegiatan merawat, mengasuh dan menjaga bayi dengan aman dan bertanggung jawab berdasarkan standar kesehatan, standar keperawatan bayi di rumah tangga dan standar pendidikan anak usia dini.
9|Page
b Tujuan Khusus Secara khusus standar kompetensi lulusan Kursus dan pelatihan Baby Sitter yunior ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Melaksanakan serangkaian tugas pengasuhan dan perawatan sesuai dengan tahapan perkembangan bayi dan standar perawatan dengan memilih prosedur kerja tertentu berdasarkan informasi/permintaan dari pengguna jasa 2) Merawat kebersihan bayi dan lingkungannya dengan melaksanakan prinsip Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, memenuhi program gizi sehat, menerapkan peraturan K3 dan penyesuaian sikap diri termasuk bertanggung jawab dalam memelihara kualitas pekerjaan, serta kemampuan berkomunikasi dengan baik dan benar 3) Memiliki kemampuan kerja, pengetahuan
yang dikuasai dan
kemampuan managerial sesuai dengan level II KKNI 4) Bekerjasama dengan rekan kerja dan pengguna jasa serta bertanggung jawab pada pekerjaannya Sesuai dengan tujuan di atas, keahlian seorang Baby Sitter adalah mampu merawat, mengasuh dan menjaga bayi sehat sehingga memiliki tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan tahapan perkembangan bayi.Pelatihan Baby Sitter Yunior ini dapat diikuti setiap warga negara Indonesia atau setiap warga negara lain yang bisa berbahasa Indonesia dengan persyaratan pendidikan minimal SMP/sederajat atau SD/sederajat yang lolos dalam seleksi yang terstandar dan berusia minimal 18 tahun. Lulusan pelatihan baby sitter ini diakui setara dengan level II KKNI.Lama Kursus dan pelatihan Baby Sitter Yunior adalah 200 jam pelajaran @45 menit dengan metode pembelajaran. a Presentasi audio visual b Ceramah c Demonstrasi/simulasi d Pemecahan masalah
10 | P a g e
e Praktik Setiap peserta yang telah selesai mengikuti pelatihan Baby Sitter Yuniorini, akan diberikan evaluasi yang bertujuan untuk mengukur capaian
pembelajaran
peserta
pelatihan
dalam
memahami
dan
mempraktikkan materi yang sudah diberikan pengajar/instruktur, melalui ujian tertulis dan ujian praktik. c
Uji Kompetensi Uji kompetensi diperlukan peserta didik dalam rangka mendapat pengakuan kompetensi bidang tertentu secara nasional. Uji kompetensi diatur dalam Petunjuk Teknis Uji Kompetensi yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Baby Sitter dan Kemdikbud, dilaksanakan di tempat uji yang disebut Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah diverifikasi dan ditetapkan oleh LSK Baby Sitter.
d Sertifikasi Peserta
yang
dinyatakan
kompeten
setelah
mengikuti
Uji
Kompetensi akan mendapatkan Sertifikat Kompetensi. Blanko Sertifikat Kompetensi diterbitkan oleh Kemdikbud. Pengisian blanko Sertifikat Kompetensi dilakukan oleh LSK Baby Sitter, maka Sertifikat berlaku sebagai pengakuan Kompeten di bidang Baby Sitter Yunior. e
Profil Lulusan Terampil membersihkan lingkungan kamar tidur bayi, memelihara kebersihan tubuh bayi, merawat pakaian dan lena bayi, memberikan ASI melalui botol. Terampil memberikan makan/minum bayi, menerapkan P3K pada bayi, mengasuh bayi dan mencegah kecelakaan pada bayi.Wajib berkomunikasi dan menjalin hubungan kerja dengan pengguna jasa, meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga dan memiliki motivasi dan etika kerja yang tinggi.
f
Jabatan Kerja Lulusan kursus dan pelatihan Baby Sitter ini mendapat sebutan: Baby Sitter Yunior. Baby Sitter Yunior yang baru lulus dari pelatihan ini, dapat mengawali karir kerja Baby Sitter Yunior di rumah tangga atau di Tempat Penitipan Anak (TPA). Dengan berjalannya waktu, pengalaman
11 | P a g e
kerja dan mengikuti pendidikan lebih lanjut memungkinan peningkatan kualitas/level ke Baby Sitter Senior (Level II).
2. Pelatihan perawatan anak Dengan semakin majunya teknologi dan pengetahuan dari masyarakat tentang kesehatan, maka semakin tinggi pula tuntutan masyarakat untuk mendapatkan kesehatan yang sesuai dengan standar prosedur keperawatan. Dengan demikian keberadaan sumber daya manusia yang profesional, terampil dan bermutu dalam pelayanan keperawatan anak sangatlah dibutuhkan, maka melalui pelatihan Ketrampilan Dasar Keperawatan Anak akan diajarkan pemahaman
dasar dasar tindakan keperawatan anak,
melakukan suatu tindakan sesuai standar keperawatan anak dan bersifat komprehensif. a
Tujuan Pelatihan 1) Umum Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dasar peserta pelatihan di bidang keperawatan anak secara komprehensif. 2) Khusus a) Peserta memahami dasar dasar tindakan keperawatan Anak di Rumah Sakit. b) Peserta mampu melakukan ketrampilan sesuai dengan standart pelayanan keperawatan pada anak. c) Peserta mampu bekerja dalam tim dan melaksanakan tindakan tindakan yang biasa dilakukan Ruang Anak.
b Garis Besar Materi 1) Introduction Keperawatan Anak. 2) Komunikasi Therapeutik. 3) Universal Precaution. 4) Pengendalian Infeksi Nosokomial. 5) Teknik pelaksanaan injeksi yg benar pada anak. 6) Teknik pemberian obat melalui syringe Pump dan Infus Pump. 7) Teknik pemasangan cateter pada anak dan pemantauannya.
12 | P a g e
8) Teknik pemasangan NG Tube dan pemantauannya. 9) Pelaksanaan Gastric Cooling. 10) Cara pengukuran Antropometri 11) Tehnik Sampling yang benar. 12) Transfusi Komponen darah pada anak. 13) Tatalaksana Prosedur Tindakan kasus Hematologi 14) Persiapan & Perawatan Anak yang dilakukan tindakan Hematologi. (IT, BM,dll). 15) Persiapan & Perawatan Anak yang dilakukan tindakan Hematologi. ( IT, BM, dll ) 16) Perawatan pasien anak dengan Pre dan Post pemberian sitostatika pada anak. 17) Pengenalan tentang obat & tatalaksana pemberian obat sitostatika pada anak. 18) Tatalaksana Gangguan Keseimbangan Cairan. 19) Pemberian Nebulazer pada anak. 20) Perawatan WSD. & CVP. 21) Tehnik Pengambilan darah arteri dan vena yang benar. 22) Perawatan luka bersih. 23) Tata cara pemasangan Transfusi darah pada anak. 24) Cara pemberian cairan yang tepat pada anak dengan dehidrasi.
3. Pelatihan perawatan lansia a
Tujuan Pelatihan Setelah mengikut program pelatihan ini, peserta pelatihan mampu : 1) Membuat daftar menu 2) Menyiapkan dan memberi makan minum lansia 3) Merapikan Tempat tidur/ kamar tidur lansia. 4) Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan lansia 5) Mengurus lingkungan lansia 6) Menjaga/melayani lansia cacat jasmani 7) Menjaga/melayani lansia sakit mental/stres
13 | P a g e
8) Menjaga/melayani lansia sakit 9) Menjaga/ melayani lansia sehat 10) Menjaga/ melayani lansia berbadan gemuk 11) Menemani lansia 12) Membuat laporan penjagaan/asuhan lansia 13) Memelihara kebersihan lansia 14) Memelihara kesehatan lansia 15) Menggosok gigi dan membersihkan gigi palsu 16) Mencegah kecelakaan dan P3K Lansia 17) Membuat catatan kondisi lansia 18) Memoblisasi lansia 19) Membantu lansia gerak badan 20) Memberikan transportasi kepada lansia 21) Melaksanakan program rekreasi bagi lansia 22) Melakukan pendampingan lansia b Unit kompetensi yang ditempuh 1) Mengembangkan kematangan emosi dan motivasi Kerja 2) Menerapkan prosedur K3 di rumah tangga 3) Mengembangkan kerjasama dalam lingkungan rumah tangga 4) Membuat daftar menu 5) Menyiapkan dan memberi makan /minum lansia 6) Merapikan tempat tidur/kamar tidur Lansia 7) Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan lansia 8) Mengurus lingkungan lansia 9) Menjaga /melayani lansia cacat jasmani 10) Menjaga/melayani lansia sakit mental/stress 11) Menjaga/melayani lansia sakit 12) Menjaga/ melayani lansia sehat. 13) Menjaga/melayani lansia berbadangemuk 14) Menemani lansia 15) Membuat laporan penjagaan /asuhan lansia 16) Memelihara kebersihan lansia.
14 | P a g e
17) Memelihara kesehatan lansia 18) Menggosok gigi dan membersihkangigi palsu 19) Mencegah kecelakaan dan P3K lansia 20) Membuat catatan kondisi lansia 21) Memobilisasi lansia 22) Membantu lansia gerak badan 23) Memberikan transportasi kepada lansia 24) Melaksanakan program rekreasi bagi lansia 25) Melakukan pendampingan lansia 26) Berbicara dengan keluarga lansia/pimpinan panti lansia 27) menggunakan bahasa asing. 28) Berkomunikasi di telpon menggunakan bahasa asing. 29) Menerima tamu menggunakan bahasaasing. 30) Berbicara di luar rumah menggunakan bahasa asing. 31) Berkomunikasi dengan lansia meenggunakan bahasa asing. 32) Membekali diri tentang kondisi dan resiko bahaya 33) Membekali diri tentang remitansi,dokumen diri tentang perjalanan dan perjanjian kerja. Lama Pelatihan : 1600 Jam Pelatihan (@ 45 menit) Persyaratan peserta pelatihan : a. Pendidikan : DIII umum/ keperawatan b. Pelatihan/ Kursus : c. Pengalaman kerja : d. Umur : Minimal 22 tahun e. Jenis kelamin : Pria / Wanita f. Kesehatan : Sehat jasmani dan rohani g. Lulus Medical chek up h. Tes kemampuan : 1) Lulus Psikotest (Bakat kerja, Minat kerja dan Temperamen kerja) 2) Lulus test masuk program PBK Penjaga lansia (Care giver)
15 | P a g e
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kewirausahaan dalam keperawatan biasa disebut dengan “nursepreneur” yang terdiri dari dua kata yaitu “nurse”dan “entrepreneur”. Entrepreneuradalah seorang individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang untuk menuju apa yang diinginkan sesuai denganyang diidealkan. Jenis-jenis usaha dalam keperawatan di bidang pendidikan yaitu lembaga pelatihan baby sitter, pelatihan perawatan anak, dan pelatihan perawatan lansia. Baby sitter merupakan suatu profesi yang memerlukan kompetensi tertentu. Untuk menjadi baby sitter yang berkompeten harus memiliki kemampuan, sikap dan keterampilan dalam merawat, mengasuh serta mendidik anak. Oleh karena itu kemampuan dan keterampilan itu tidak bisa didapat dengan mudah walaupun seorang wanita memiliki insting tetapi kemampuan tersebut tidak akan berjalan dengan baik jika semuanya tidak dibarengi dengan pengetahuan yang cukup. Dengan semakin majunya teknologi dan pengetahuan dari masyarakat tentang kesehatan, maka semakin tinggi pula tuntutan masyarakat untuk mendapatkan kesehatan yang sesuai dengan standar prosedur keperawatan. Dengan demikian keberadaan sumber daya manusia yang profesional, terampil dan bermutu dalam pelayanan keperawatan anak sangatlah dibutuhkan, maka melalui pelatihan Ketrampilan Dasar Keperawatan Anak akan diajarkan pemahaman dasar dasar tindakan keperawatan anak, melakukan suatu tindakan sesuai standar keperawatan anak dan bersifat komprehensif. Serta pelatihan perawatan lansia juga merupakan wirausaha yang perlu dikembangkan di bidang keperawatan 3.2 Saran Melalui makalah ini penulis menyarankan profesi keperawatan bisa mengembangkan
wirausaha
untuk
membantu
masyarakan khususnya dalam bidang kesehatan.
16 | P a g e
memjukan
kesejahteraan
DAFTAR PUSTAKA
Agustina,Mia. 2013. Analisis Kompetensi Caretaker Berdasarkan SKKNI pada Program
Pelatihan
Perawat
Lanjut
Usia.
(Online).
Available
:
http://repository.upi.edu/4889/4/S_PKK_0805750_Chapter1.pdf. Diakses pada tanggal 17 Maret 2019 pukul 19.55 WITA Diklat Keperawatan. 2015.Keterampilan Dasar Keperawatan Anak. (Online). Available:
http://rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/id/index.php/2014-11-24-13-35-
01/diklat-tenaga-keperawatan/92-ketrampilan-dasar-keperawatan-anak.
Diakses
pada tanggal 17 Maret 2019 pukul 19.55 WITA Direktorat Pembinaan Pelatihan, 2015.Kurikulum Baby Sitter.(Online) Available :http://infokursus.net/download/1507151121Kurikulum_Baby_Sitter_jenjang3_fi nal_paraf.pdf. Diakses pada tanggal 17 Maret 2019 pukul 19.55 WITA Fitrianna, Anna. 2013. Pemanfaatan Hasil Pelatihan Baby Sitter pada Pelaksanaan Pengasuh
Bayi.
(Online)
Available
:
http://repository.upi.edu/4895/4/S_PKK_0802623_Chapter1.pdf. Diakses pada tanggal17 Maret 2019 pukul 19.55 WITA L.Stockslager, Jaime.2007.Asuhan Keperawatan Geriatric.Jakarta:EGC Nugroho, Wahyudi.2000.Keperawatan Gerontik.Jakarta:EGC Rendhut.
2012.
Kewirausahaan.
(Online)
Availablhttps://www.pdfcoke.com/doc/84101003/nursepreneur-2. Diakses pada 17 Maret 2019 pukul 19.55 WITA Watson, Roger.2003.Perawatan pada Lansia.Jakarta:EGC
17 | P a g e