Nama : Sarah Nur Rahmawati NIM
: 1152070067 Resume Nuclear Power : Basic Science Rutherford bersma dengan rekannya Hans Geiger melakukan eksperimen terhadap
atom yang mempunyai sifat nuklir. Dengan cara menyelidiki suatu atom dengan berkas partikel yang ditembakkan pada selembar bahan tipis. Setelah serentesan persamaan matematika yang rumit, Rutherford dapat menjelaskan berapa jumlah alpha yang tersebar per satuan sudut padat sebanding dengan besar keempat negatif dari sinus setengah sudut hampuran, yaitu 𝑑𝑁 𝑘𝑞1 𝑞2 2 1 𝜎(𝜃) = = ( ) 4 𝑑Ω 4𝐸 𝑠𝑖𝑛 (𝜃⁄2) Pada tahun 1919, Rutherford mengatakan dapat mengubah (mentransmutasikan) satu elemen ke elemen lainnya dengan menggabungkan partikel alfa. Dalam percobaannya, Rutherford menemukan bahwa selama transmutasi nuklir, inti hidrogen dipancarkan. Inti hidrogen (proton) memainkan peran mendasar dalam struktur nuklir. Rutherford kemudian mempostulatkan bahwa ada partikel netral dalam nucleus atom (neutron) yang ia anggap sebagai elektron yang terikat pada proton (Rutherford, 1921). Radioaktif inti adalah radiasi yang dipancarkan ketika mengalami kerusakan. Radiasi ini dapat menembus materi dan meninggalkan jejak ionisasi (radiasi ionisasi). Ada tiga jenis, alpha, beta dan gamma. Bahaya radiasi tergantung pada banyak faktor, antara lain: lamanya di hadapan sumber, apakah sumbernya ada dalam wadah yang terlindung dengan baik, seberapa jauhnya dari sumber, jenis radiasi (alpha, beta atau gamma), ventilasi (jika ada gas radioaktif seperti radon), situasi diri sendiri (misalnya sedang hamil). Tidak ada tingkat radiasi yang aman untuk kesehatan manusia, hal ini karena sangat sulit untuk menentukan ambang batas bahaya. Meskipun tidak ada data yang pasti seberapa dosis yang tepat untuk kesehatan, tapi dengan diberikan dosis 1 Sv atau 100 rem besar peluang untuk meninggal.