Refreshing Gangguan Fungsi Kognitif – Demensia: Afifah Qonita – 2013730123

  • Uploaded by: mutia rahmawati
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Refreshing Gangguan Fungsi Kognitif – Demensia: Afifah Qonita – 2013730123 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,687
  • Pages: 43
REFRESHING Gangguan Fungsi Kognitif – Demensia

AFIFAH QONITA – 2013730123

Pendahuluan Peningkatan jumlah populasi lanjut usia (lansia) memberi dampak pula pada meningkatnya gangguan neuropsikiatri pada lansia. Individu yang berusia lebih dari 80 tahun akan mempunyai risiko tinggi untuk mengalami gangguan neuropsikiatri

Definisi Lansia Menurut WHO Usia pertengahan (middle age) : 45-69 tahun

Usia lanjut (elderly) : 60-74 tahun

Usia Tua (old) : 75-90 tahun, dan

usia sangat tua (very old) : lebih dari 90 tahun.

Demensia ? sindrom yang terdiri dari gejala-gejala gangguan daya kognitif global yang tidak WHO :

disertai gangguan kesadaran, namun bergandengan denganadanya perubahan tabiat Demensia adalahderajat sindrom neurodegenerative yang timbul karena kelainan yang berkembang mendadak sedikit demi sedikit pada tiap orang yangdapat bersifat kronis dansecara progresif disertai atau dengan gangguan fungsi luhur multiple dari semua golongan usia seperti kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa, dan mengambil keputusan. Kesadaran pada demensia tidak terganggu. Gangguan fungsi kognitif biasanya disertai dengan perburukan kontrol emosi, perilaku, dan motivasi.

Epidemiologi Demensi Sekitar 5% sampai 8% dari semua orang di

Demensia Alzheimar

atas usia 65 tahun Demensia Vaskular

memiliki

beberapa

bentuk demensia, dan jumlah ini meningkat dua kali lipat setiap lima tahun di atas usia itu

Klasifikasi Demensia Reversible

Irreversible

Klasifikasi Demensia Terkait Sindrom Medik

Sindrom Neurologi

Penyakit Demensia

Klasifikasi Demensia Kortikal

Subkortikal

Ciri

Demensia Kortikal

Demensia Subkortikal

Penampilan

Siaga, sehat

Abnormal, lemah

Aktivitas

Normal

Lamban

Sikap

Lurus, tegak

Bongkok, distonik

Cara berjalan

Normal

Ataksia, festinasi, seolah berdansa

Gerakan

Normal

Tremor, khorea, diskinesia

Output verbal

Normal

Disatria, hipofonik, volum suara lemah

Berbahasa

Abnormal, parafasia, anomia

Normal

Kognisi

Abnormal (tidak mampu memanipulasi pengetahuan) Tak terpelihara (dilapidated)

Memori

Abnormal (gangguan belajar)

Pelupa (gangguan retrieval)

Kemampuan visuo-spasial

Abnormal (gangguan konstruksi)

Tidak cekatan (gangguan gerakan)

Keadaan emosi

Abnormal (tak memperdulikan, tak menyadari)

Abnormal (kurang dorongan drive)

Contoh

Penyakit Alzheimer, Pick

Progressive Supranuclear Palsy, Parkinson, Penyakit Wilson, Huntington.

Demensia Alzheimer Alzhaimer adalah kondisi dimana sel syaraf pada otak mati sehingga membuat signal dari otak

tidak dapat di transmisikan sebagaimana mestinya. Penderita Alzheimer mengalami gangguan memori, kemampuan membuat keputusan dan juga penurunan proses berpikir.

Etiologi Demensia Alzheimer Usia

Faktor Genetik

Riwayat Cedera Kepala

Penyakit metabolik

Manifestasi Klinik Gambaran utama demensia adalah munculnya defisit kognitif multipleks, termasuk gangguan memori, setidak-tidaknya satu di antara gangguan gangguan kognitif berikut ini: afasia, apraksia, agnosia, atau gangguan dalam hal fungsi eksekutif. Defisit kognitif harus sedemikian rupa sehingga mengganggu fungsi sosial atau okupasional (pergi ke sekolah, bekerja, berbelanja, berpakaian, mandi, mengurus uang, dan kehidupan sehari-hari lainnya) serta harus menggambarkan menurunnya fungsi luhur sebelumnya.

Manifestasi Klinis Gangguan Memori

Agnosia

Gangguan Orientasi

Gangguan Fungsi Eksekutif

Afasi

Apraksia

Perubahan Kepribadian

Stadium Demensia Stadium I (Anmestik) Berlangsung 2-4 tahun • gejala gangguan memori • berhitung dan aktifitas spontan menurun • Fungsi memori yang terganggu adalah memori baru atau lupa hal baru yang dialami

Stadium II (Demensia) Berlangsung selama 2-10 tahun • Disorientasi • Gangguan bahasa (afasia) • Penderita mudah bingung. Gangguan Fungsi Memori yang lebih berat

Stadium III

Berlangsung 6-12 tahun

• Tidak bergerak dan membisu, Daya intelektual serta memori memburuk sehingga tidak mengenal keluarganya sendiri • Tidak bisa mengendalikan buang air besar/ kecilKegiatan sehari-hari membutuhkan bantuan orang lain • Kematian terjadi akibat infeksi atau trauma

Proses Yang Mempengaruhi di Otak Perubahan Struktural • Bagian otak yang mengecil • Plaques dan Tangles • Nerve cells shrink

Perubahan Kimia • Kerusakan neuron yang membawa sinyal ke otak. • Sinyal yang dihantar diantara sinaps oleh neurotransmitter terganggu. • Hubungan antara sel-sel saraf otak menjadi terganggu.

Neurotransmitter Pada Alzheimer Asetilkolin dan Norepinephrin Hipoaktif

Penurunan Kolin Asetil Transferase di otak

Degenerasi Spesifik Neuron Kolinergik di Nukleus Basalis

Penurunan Konsentrasi Asetilkolin

Kolin Asetil Transferase adalah kunci untuk asetilkolin

Penurunan Konsentrasi Asetil Kolin Transferase Menyatana Penurunan Jumlah Neuro Kolinergik

Demensia Vaskular Demensia vaskular adalah penurunan kognitif dan kemunduran fungsional yang

disebabkan oleh penyakit serebrovaskuler, biasanya stroke hemoragik dan iskemik, juga disebabkan oleh penyakit substansia alba iskemik atau sekuale dari

hipotensi atau hipoksia.

Epidemiologi Di Jepang, 50% dari semua jenis demensia pada individu berumur lebih dari 65 tahun adalah demensia vaskular Demensia vaskular >> Pria Faktor Risiko : Hipertensi / Penyakit CVS

Etiologi Penyebab utama dari demensia vaskular adalah penyakit serebrovaskular yang multipel,

yang menyebabkan suatu pola gejala demensia. Gangguan terutama mengenai pembuluh darah serebral berukuran kecil dan sedang, yang mengalami infark menghasilkan lesi parenkim multipel yang menyebar pada daerah otak yang luas. Penyebab infark termasuklah oklusi pembuluh darah oleh plak arteriosklerotik atau

tromboemboli dari tempat asal yang jauh seperti katup jantung.

Faktor Risiko Demensia Vaskular

- Usia Lanjut

- Hiperkolesterolemia

- Hipertensi

- Homosintesis plasma

- Merokok

- Diabetes Melitus

- Penggunaan Alkohol Kronis

- Infeksi SSP Kronis

- Aterosklerosis

- Pajanan kronis logam

- Penyakit CVS

- Tingkat pendidikan yang rendah

Tanda dan gejala fisik

Tanda dan gejala perilaku

-

Kehilangan memori, pelupa

-

Perbicaraan tidak jelas

-

Lambat berfikir (bradifrenia)

-

Gangguan bahasa

-

Pusing

-

Depresi

-

Kelemahan fokal atau diskoordinasi satu atau lebih ekstremitas

-

Berhalusinasi

-

Inersia

-

Tidak familiar dengan persekitaran

-

Langkah abnormal

-

Berjalan tanpa arah yang jelas

-

Konsentrasi berkurang

-

Menangis dan ketawa yang tidak sesuai. Disfungsi serebral bilateral

-

Perubahan visuospasial

-

pseudobulbar)

Penurunan tilikan -

Sukar menurut perintah

-

Bermasalah dalam menguruskan uang

Defisit pada fungsi eksekutif seperti kebolehan untuk inisiasi, merencana dan mengorganisasi

-

menyebabkan inkontinensi emosional (juga dikenal sebagai afek

Sering atau Inkontinensia urin dan alvi. Inkontinensia urin terjadi akibat kandung kencing yang hiperrefleksi.

Mild Cognitive Impairment (MCI) Diperkirakan bahwa hingga sepertiga orang dewasa akan mengalami penurunan bertahap fungsi kognitif, yang dikenal sebagai penurunan kognitif ringan (Mild Cognitive Impairment/ MCI) dengan bertambahnya usia mereka. Tidak separah demensia, MCI didefinisikan sebagai cacat kognitif yang tidak mengganggu kehidupan sehari-hari, misalnya berpikir lebih lambat, berkurangnya kemampuan untuk belajar, dan gangguan memori.

Klasifikasi Mild Cognitive Impairment

Amnestik

Non Amnestik

Tanda dan Gejala Klinis Mengajukan pertanyaan yang sama berulang-ulang Menceritakan, cerita yang sama atau memberikan informasi berulang kali Kurang inisiatif pada awal atau menyelesaikan aktivitas Kesulitan dalam hitung berhitung

Pada waktu melakukan percakapan dan aktivitas kurang bermanfaat Tidak mampu untuk mengikuti tugas yang rumit

Diagnosis Gangguan Fungsi Kognitif ANAMNESIS

Gangguan Intelektual Ekspresi Wajah

Labilitas Emosional

Penampilan

Riwayat Kesehatan

Riwayat Obatobatan

Pemeriksaan Fisik – Refleks Gasp Jari telunjuk dan tengah pemeriksa diletakkan pada telapak tangan pasien. Refleks memegang adalah positif apabila jari si pemeriksa dipegang oleh tangan penderita

Pemeriksaan Fisik – Reflek Glablle Orang dengan demensia akan memejamkan matanya tiap kali glabelanya diketuk.

Pada orang sehat, pemejaman mata pada ketukan berkali-kali pada glabela hanya

timbul dua tiga kali saja dan selanjutnya tidak akan memejam lagi.

Pemeriksaan Fisik – Reflek Palmomental Goresan pada kulit tenar membangkitkan kontraksi otot mentalis

ipsilateral pada penderita dengan

demensia

Pemeriksaan Fisik – Snout Refleks Pada penderita dengan demensia setiap kali bibir

atas atau bawah diketuk m. orbikularis oris

berkontraksi

Pemeriksaan Fisik – Suck Refleks Refleks menetek adalah positif apabila bibir penderita dicucurkan

secara reflektorik seolah-olah mau menetek jika bibirnya tersentuh

oleh sesuatu misalnya sebatang pensil atau jari

Skor maksimum

MMSE Orientasi

Pertama, tanya pasien tanggal, hari, bulan, tahun dan musim.

5

Kedua ditanyakan lokasi sekarang seperti fasilitas, lantai, bandar, provinsi dan negara.

5

Registrasi

Namakan 3 objek (seperti bola, bendera, pintu) dan minta pasien untuk mengulanginya

3

Atensi

Minta pasien untuk mengeja perkataan ‘dunia’ secara terbalik atau menolak 7 dari 100 secara berurutan (berhenti setelah 5 jawaban).

5

Daya ingat

Minta pasien untuk mengingat 3 objek dari bagian registrasi tes ini

3

Bahasa

Minta pasien untuk mengidentifikasi pensil dan arloji Minta pasien untuk mengulang frasa ‘tidak jika, dan, tetapi’

2 1

Minta pasien untuk mengikut arahan sebanyak 3-langkah

3

Minta pasien untuk membaca dan mematuhi frasa ‘tutup mata anda’

1

Minta pasien untuk menulis satu ayat Minta pasien untuk mengkopi satu set pentagon yang saling bertindih.

1 1 Skor 30

Interpretasi MMSE Nilai 24-30

: Normal

Niali 17-23

: Gangguan kognitif Probable

Nilai 0-16

: Gangguan kognitif definitive

Skor Iskemik Hachinski Riwayat dan gejala Awitan mendadak Deteriorasi bertahap Perjalanan klinis fluktuatif Kebingungan malam hari Kepribadian relatif terganggu Depresi Keluhan somatik Emosi labil Riwayat hipertensi Riwayat penyakit serebrovaskuler Arteriosklerosis penyerta Keluhan neurologi fokal Gejala neurologi fokal

Skor 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2

Bila skor ≥7: demensia vaskular. Skor ≤4: penyakit Alzheimer

Pemeriksaan Radiologi CT Scan

MRI

SPECT (Singlephoton emission computed tomography) Scan,

PET(Positron Emission Tomography) Scan=

Indikasi CT-Scan / MRI pada pasien Demensia Awitan terjadi pada usia < 65 tahun.

Manifestasi Klinis timbul < 2 tahun Tanda atau gejala neurologi asimetris. Gambaran klinis Hidrosefalus tekanan normal NPH (Normal pressure hydrocephalus)

Terapi Farmakologi - Demensia Nama Obat

Donepezil

Golongan

Penghambat

Indikasi

DA ringan sedang

Kolinesterase Galantamine

Penghambat

DA ringan sedang

Memantine

Penghambat

diare,

muntah,

diare,

anoreksia

Dosis awal 2x1,5mg/hr; setiap bulan dinaikkan Mual,

muntah,

kolinesterase

2x1,5mg/hr hingga dosis maksimal 2x6 mg/hr.

Penghambat reseptor DA sedang berat

Dosis awal 5mg/hr; setelah 1 minggu , dosis Pusing,

NMDA

dinaikkan menjadi 2x5 mg/hr dan seterusnya hingga konstipasi dosis maksimal 2x10 mg/hr

muntah,

insomnia

Dosis awal 8 mg/hr; setiap bulan dosis dinaikkan 8 Mual, mg/hr hingga dosis maksimal 24 mg/hr.

DA ringan sedang

Efek Samping

Dosis awal 5 mg/hr bila perlu, setelah 4-6 minggu Mual, menjadi 10mg/hr.

kolinesterase Rivastigmine

Dosis

pusing,

diare, anoreksia nyeri

kepala,

Terapi Farmakologi - Depresi Depresi Nama Obat

Dosis

Efek Samping

Sitalopram

10-40mg/hr

Mual, mengatuk, nyeri kepala, tremor, dan disfungsi seksual

Esitalopram

5-20 mg/hr

Insomnia, diare, mual, mulut kering, dan mengantuk

Sertralin

25-100mg/hr

Mual, diare, mengantuk, mulut kering, dan disfungsi seksual

Fluoksetin

10-40mg/hr

Mual, diare, mengantuk, insomnia, tremor, dan ansietas

Venlaflaksin

37,5-225mg/hr

Nyeri kepala, mual, anoreksia, insomnia, dan mulut kering

Duloksetin

30-60mg/hr

Penurunan nafsu makan, mual, mengantuk, dan insomnia

Terapi Farmakologi - Insomnia Insomnia Zolpidem

5 - 10mg malam Diare, mengantuk hari

Trezodon

25

-

100

malam hari

mg Pusing, nyeri kepala, mulut kering, konstipasi.

Mencegah Demensia Vaskular Memburuk Aspirin: mencegah platelet-aggregating thromboxane A2 dengan memblokir aksi prostaglandin sintetase seterusnya mencegah sintesis prostaglandin

Tioclodipine: digunakan untuk pasien yang tidak toleransi terhadap terapi aspirin atau gagal dengan terapi aspirin. Clopidogrel bisulfate: obat antiplatlet yang menginhibisi ikatan ADP ke reseptor platlet secara direk. Pentoxifylline dan ergoid mesylate (Hydergine) dapat meningkatkan aliran darah otak.

Terapi Psikologi Fungsi yang masih utuh dimaksimalkan untuk membantu mengidentifikasi aktifitas yang dapat dilakukan Menyimpan kalender untuk pasien dengan masalah orientasi Membuat jadwal untuk membantu menata struktur aktivitasnya Membuat catatan untuk masalah-masalah daya ingat.

Related Documents

Gangguan Fungsi Hati.docx
October 2019 21
Gangguan Fungsi Hati
October 2019 43
Refreshing
November 2019 6
Kognitif
May 2020 21
Kognitif
October 2019 29

More Documents from ""