Setelah kumandang adzan subuh Kabut turun meskipun tiipis Namun mendinginkan suasana Mereka dengan memakai caping bambu Telah turun ke sawah menuai padi Sambil duduk menatap pekat Aku sering berpikir Satirkah hidup ini? Tahukan mereka, jika di luar sana jerih payah mereka sama sekali tidak dihormati Bahkan oleh anak-anak mereka sendiri Hentakan tangan mengayun pokok padi Esok harinya hanya dihargai oleh rengekan anak-anak mereka yang memohon dibelikan sepeda motor Hp Atau terbalikkan dunia ini? Ketika bayaran bagi para tukang menguap di atas kursi, kita yang sering bermain lidah, membuat tarian angka dan tulisan keuangan Lebih besar mencicipi kue kehidupan Daripada mereka yang telah mengobarkan semangat, menguras keringat sepagi ini? Para penuai padi tidak mau tahu rupanya Mereka hanya pejuang yang sama sekali jerihnya terhargai satu harapan Kelak musim panen ini akan dan harus lebih baik dari kemarin Agar padi yang dituai melimpah ruah dan pada akhirnya memang masuk ke dalam perut kita