INFOMOBILISASI SEBAGAI LANGKAH STRATEGIS
PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Oleh : KSM Pemberdayaan Masyarakat A. Abstrak Paradigma pembangunan masa lalu dengan konsep Top-down Planning telah berdampak pada; Mandulnya partisipasi dan pelibatan masyarakat dalam setiap perencanaan
pembangunan,
ketimpangan
sosial
karena
perencana
pembangunan sama sekali tidak mengenali wilayah garapan, rusaknya beberapa sumberdaya alam. Demi melihat hal tersebut di atas, maka paradigma a la Harchman tersebut karena kekurang cocokkannya dengan masyarakat agraris pedesaan/ rural telah diubah ke arah pembangunan berparadigma bottom-up planning, dimana dalam paradigma pembangunan ini masyarakat diajak berunding, terlibat, dan melibatkan masyarakat dalam arti mereka diposisikan sebagai subjek pembangunan. Harus diakui,
tingkat keberhasilan paradigma bottom-up planning pun belum
maksimal, hal ini antara lain karena peralihan dari satu pemikiran ke pemikiran lain membutuhkan waktu dan pengkondisian mentalitas. Sampai hari ini, meskipun secara konsep masyarakat telah menjadi subjek dari pembangunan namun tetap saja aktor-aktor yang terlibat dalam perencanaan pembangunan adalah hanya sebagian masyarakat saja- kadang kala masih dipengaruhi oleh penekanan sektoral-. Lembaga-lembaga masyarakat secara umum masih belum menjadi wakil dan cirri masyarakat di wilayah-wilayah, sehingga perumusan rencana pembangunan pun hanya menjadi kegiatan tahunan. Faktor lain yang memengaruhi ketidakmaksimalan konsep ini adalah masih kurang tahu dan mengertinya masyarakat terhadap bahasa-bahasa dan bahasan-bahasan dari paradigma bottom-up planning disebabkan oleh sumber daya manusia masih belum mampu mencerna paradigma ini. Sehingga muncul sikap apriori dari sebagian besar masyarakat ; konsep dan paradigm apapun sama sekali kurang berpengaruh terhadap kehidupan mereka. KSM Pemberdayaan Masyarakat mencoba menjawab permasalahan di atas dengan mengajukan satu konsep penyeimbang peralihan dari paradigma Topdown ke Bottom-up Planning. Di sana harus ada pembahasan dan pembahasaan kembali paradigm pembangunan kontemporer kepada masyarakat, agar mereka
1
tahu posisi mereka dalam paradigma pembangunan kontemporer ini sebagai apa?
Pembahasaan
kembali
paradigm
ini
butuh
sebuah
media
dengan
mengedepankan rasa keseimbangan, artinya, pada sisi lain memihak kepada pemerintah, namun pada saat bersamaan harus mencerdaskan masyarakat dan memihak secara total kepada masyarakat. Pembahasaan
paradigm
pembangunan
kontemporer
bukan
sekedar
penyampaian informasi dan bahasa-bahasa pemberdayaan kepada masyarakat, juga menjadi pemain langsung di masyarakat dan mengajak masyarakat untuk memahami paradigma pembangunan kontemporer ini. Bukan sekedar menjadi agen pemberdayaan juga menjadi actor pembercayaan yang terjun langsung di masyarakat. B. Proses Pembahasaan Paradigma Pembangunan Kepada Masyarakat Membahasakan kembali pradigma pembangunan kontemporer kepada masyarakat membutuhkan langkah-langkah strategis, antara lain: INFOMOBILISASI Suatu rangkaian kegiatan partisipatoris untuk memastikan telecenter mengetahui kebutuhan komunitasnya dan menyediakan layanan yang mampu mendorong perbaikan kehidupan, terutama bagi kalangan miskin TAHAP-TAHAP INFOMOBILISASI
Pengkajian bersama komunitas untuk mengetahui ekologi komunikasi --keseluruhan struktur komunikasi dan informasi yang ada EKOLOGI KOMUNIKASI 1. Masalah, Kebutuhan, dan Potensi Komunitas
2
2. Berbagai Media yang Digunakan oleh komunitas 3. Kelompok Sosial 4. Hubungan Sosial Perencanaan bersama komunitas untuk menyusun layanan telecenter dalam jangka pendek, menengah, dan panjang Kalangan miskin adalah penerima manfaat terbesar dari berbagai layanan yang disediakan telecenter Merencanakan berbagai layanan telecenter pada jangka pendek secara rinci sehingga siap untuk dilaksanakan ke dalam komunitas PEMBUATAN LAYANAN TELECENTER Layanan telecenter sepenuhnya berorientasi pada PEMENUHAN KEBUTUHAN KOMUNITASNYA. Layanan telecenter meliputi: Menyebarluaskan Informasi adalah proses membawa dan menyampaikan informasi kepada kelompok-kelompok sosial tertentu atau komunitas secara keseluruhan Penyebarluasannya memanfaatkan media yang digunakan oleh kelompokkelompok sosial di komunitas RADIO Kekuatan •
Daya jangkau lebar
•
Biaya produksi relatif murah
•
Produksi program sederhana
•
Sesuai untuk yang tidak bisa membaca
Kelemahan •
Kurang mendukung kegiatan pelatihan dan pendidikan karena hanya bersifat audio saja
•
Tidak menyentuh secara interpersonal
3
CETAKAN (BULLETIN) Kekuatan •
Relatif Murah, sederhana,dan mudah diproduksi
•
Terdokumentasikan
•
Bisa dibaca ulang untuk mengingat
Kelemahan •
Terbatas untuk yang “melek huruf”
TAPE RECORDER Kekuatan •
Gampang untuk menghasilkan program.
•
Mudah untuk melokalisir informasi.
•
Dapat digunakan bersama dengan radio komunitas
Kelemahan •
Hanya audio
•
Kaset cukup mahal
KESENIAN RAKYAT Kekuatan •
Relatif tidak bergantung pada teknologi
•
Mampu menyesuaikan diri dengan budaya lokal
•
Dipercaya dan mampu menyentuh perasaan terutama pada komunitas yang memiliki tradisi kuat
Kelemahan •
Memerlukan keahlian berkesenian
•
Waktu penyelenggaraan tertentu
4
POSTER Kekuatan •
Murah dan mudah diproduksi
•
Gambar dapat dimengerti oleh yang buta huruf
Kelemahan •
Daya jangkau terbatas
•
Membutuhkan keahlian menggambar
KOMPUTER, INTERNET, WEB Kekuatan •
Menyediakan berbagai informasi sesuai kebutuhan
•
Terdiri dari beragam informasi
•
Dapat untuk mencari informasi
Kelemahan •
Membutuhkan keahlian dalam mencari informasi
•
Membutuhkan orang yang “melek komputer”
•
Tidak semua orang memiliki
AGAR INFORMASI MENCAPAI SASARAN PERUBAHAN, TELECENTER PERLU MERANCANG
keterkaitan kesesuaian
berorientasi pada komunitas inovatif
keterjangkauan keberlanjutan
keseharian
berpihak pada kelompok yang terabaikan KETERKAITAN Informasi yang tingkat keterkaitannya tinggi terhadap kondisi dan kebutuhan sangat mungkin memiliki efek positif terhadap peningkatan kualitas kehidupan.
5
KESESUAIAN Apakah isi, bentuk, dan saat penyajian telah sesuai dengan kondisi kelompok sosial yang dituju? BERORIENTASI PADA KOMUNITAS Apakah Informasi yang disediakan merupakan jawaban terhadap kebutuhan komunitas? INOVATIF Apakah Informasi yang disajikan adalah jalan keluar dari suatu masalah atau kebutuhan? KETERJANGKAUAN Apakah Informasi yang disajikan mampu menjangkau berbagai lapis sosial yang ada di komunitas--- mulai dari yang buta huruf sampai yang gemar membaca? KEBERLANJUTAN Apakah telecenter menyediakan layanan yang bersifat “Cuma-Cuma” (tanpa pungutan biaya) serta yang bersifat “Komersial”? KESEHARIAN Apakah informasi yang disajikan dapat dilakukan dalam keseharian sebagian besar anggota komunitas; Menuntun ke arah perbaikan dan mudah dilakukan? BERPIHAK PADA KELOMPOK TERABAIKAN Perempuan dan orang-orang miskin adalah mereka yang seringkali terabaikan dari keuntungan-keuntungan teknologi. Mereka adalah bagian terbesar dari suatu komunitas. Telecenter perlu mendayagunakan teknologi informasi lainnya bagi kepentingan mereka guna mendorong mereka ke arah kehidupan yang lebih baik KEGIATAN-KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS UNTUK MENGAKSES DAN MEMANFAATKAN INFORMASI Salah satu resiko terbesar bagi telecenter adalah berbagai teknologinya menjadi “mahluk asing” bagi komunitas.
6
Melibatkan komunitas dalam setiap tahap pengembangan telecenter serta berbagai penyelenggaraan kegiatan peningkatan kapasitas Peningkatan kapasitas dapat membantu komunitas memahami keuntungankeuntungan telecenter. Mengenal sumber daya, seperti komputer, Internet, telepon, fotocopy, scan, dan lain-lain. PENINGKATAN KAPASITAS YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH TELECENTER: Peningkatan kapasitas bagi para pengelola dan relawan telecenter untuk berbagai hal operasional dan teknis Peningkatan kapasitas bagi komunitas untuk mengoperasikan teknologi informasi. Misalnya, kursus komputer dan internet, kursus pengetikan, editing, membuat WEB, dan lain-lain Peningkatan kapasitas bagi komunitas untuk aspek-aspek kebutuhan komunitas. BENTUK-BENTUK PENINGKATAN KAPASITAS Training of Trainers Workshop Magang Diskusi, seminar Asistensi Konsultansi Kunjungan belajar Banyak hal yang tidak bisa kita lakukan sendirian. Kita perlu banyak kawan. Kita perlu kerjasama. KERJASAMA Kerjasama adalah proses. Para pihak berpartisipasi bekerjasama meraih hasil yang diinginkan.
7
Membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan layanan telecenter merupakan salah satu faktor yang paling menentukan bagi pengembangan telecenter. Kerjasama pada gilirannya berpengaruh terhadap keberlanjutan telecenter. Kerjasama bertujuan mendorong para pihak yang berkepentingan masuk ke dalam atmosfer penyelesaian masalah MENJAJAKI KERJASAMA Apa yang menjadi tujuan untuk melakukan kerjasama? Apa yang menjadi fokus dari kerjasama yang akan anda lakukan? Apa motivasi yang mendorong anda untuk melakukan kerjasama? MENJAJAKI KERJASAMA Apakah anda melihat suatu kelemahan dari kerjasama yang ditawarkan? Apa yang menjadi komitmen untuk kerjasama tersebut? KEGIATAN-KEGIATAN PEMANFAATAN BERBAGAI FASILITAS YANG DIMILIKI TELECENTER Fotocopy Pengetikan Design dan Layout Perpustakaan Scan Pencetakan (Print) Akses Internet Akses Telepon Kantor Berita dan Data Komunitas Darimana kita mesti memulai? I. MENYUSUN POHON TUJUAN
8
“Pohon Tujuan” merupakan alat untuk membantu penyelesaian masalah dengan menggambarkan kondisi yang diharapkan terjadi ketika terpecahkannya masalah. BAGAIMANA CARANYA? Tampilkan kembali "pohon masalah" yang telah disusun pada survei kampung sendiri Ajak warga
memikirkan dan merubah setiap pernyataan negatif di dalam
pohon masalah, baik sebab maupun akibat, menjadi kondisi sebaliknya atau kondisi yang diharapkan. Tuliskan setiap usulan dan buatlah hubungan sebab–akibatnya: Pohon Tujuan Apabila pernyataan kondisi negatif tidak dapat dialihbahasakan atau diubah ke dalam kondisi sebaliknya, periksa ulang kondisi masalah yang digambarkan dalam pohon masalah. Ketika kondisi yang diharapkan terIalu berlebihan atau tidak masuk akal, hubungan sebab–akibat di dalam pohon masalah harus dikaji ulang. II. MENYUSUN USULAN LAYANAN TELECENTER Tahap penggalian usulan seringkali penuh dengan kejutan. Warga tidak jarang mengungkapkan pemikiran dan Ciptakan suasana yang menyenangkan agar tak seorangpun terhambat untuk memberikan usulan. BAGAIMANA CARANYA? Menghimpun Usulan Tindakan Ajak warga memikirkan tindakan–tindakan yang dapat dilakukan untuk mencapai setiap kondisi yang diharapkan bagi pemecahan masalah. Pandu warga untuk menjawab pertanyaan: Sajikan kembali berbagai hasil Survei Kampung Sendiri yang berkaitan dengan topik tersebut: Daftar informasi yang dibutuhkan
9
Daftar informasi yang dapat dihasilkan Daftar usulan kegiatan telecenter Memilih dan Menyepakati Tindakan Tahap memilih tindakan adalah ibarat menyaring usul yang masuk. Hanya usul yang memenuhi syarat yang dapat diterima. Ajaklah warga untuk memikirkan: Bagaimana cara memilih usul yang paling tepat? Apa saja syarat yang harus dipenuhi agar suatu usul dapat dipilih sebagai rencana bersama? Kita dapat menawarkan suatu syarat. Selanjutnya, minta warga untuk menambahkan syarat lainnya. Syarat dapat dilakukan dapat menyelesaikan masalah mampu mencapai tujuan bisa dijangkau warga yang tidak mampu
...dan seterusnya
III. MENYUSUN RENCANA Berbagai kegiatan yang telah dipilih, dapat kita kelompokan ke dalam 4 kategori. KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL Apakah warga yang miskin telah mendapatkan tempat dan menjadi bagian terpenting? JENIS KEGIATAN
Kegiatan apa saja yang akan dilakukan bagi warga yang miskin?
10
Kegiatan apa saja yang menjadi prioritas utama warga yang miskin untuk memperbaiki kehidupannya melalui pemanfaatan informasi? LAYANAN DENGAN BIAYA DAN BEBAS BIAYA Layanan apa saja yang warga miskin
harus mengeluarkan biaya? Layanan apa saja yang warga miskin bebas biaya? WAKTU PELAKSANAAN Jangka Menengah
Ketika hasil jangka pendek
tercapai, kegiatan berorientasi pada pengembangan. Waktu pelaksanaan berkisar 3 tahun. Jangka Panjang
Strategi perubahan sosial untuk
mewujudkan visi keseluruhan. Waktu pelaksanaan berkisar 5 tahun. Rencana Kerja Rencana kerja yang disusun kemudian menjadi acuan bagi pengelola telecenter untuk menyusun rencana detil kegiatan jangka pendek A. Penutup Demikian ajuan konsep strategis pemberdayaan masyarakat di era peralihan paradigm pembangunan kontemporer ini disusun. Sekali lagi, konsep di atas akan bersifat mengambang jika tidak disertai dengan tindakan nyata dari masyarakat semua. Juga ketika dalam pelaksanaannya meraih keberhasilan, maka keberhasilan tersebut sama sekali tidak bersifat final/ akhir karena pemberdayaan dan memberdayakan masyarakat adalah sebuah proses continuitas. Semoga!
11