Distosia Bahu Preceptor : dr. Agung Budi Setiyanto, Sp.OG, M.Kes Oleh : Bagus Putra Raharjo
20174011118
Identitas Pasien Nama
: Ny. D
Jenis kelami
: Wanita
Usia
: 28 tahun
Alamat
: Kelurahan Cilodong, Depok
Tanggal masuk : 5 Februari 2019, pukul 20.40 WIB
Nomor RM
: 119298
Anamnesis Keluhan Utama
Keluar cairan dari jalan lahir. Riwayat Penyakit Sekarang G2P1A0 merasa hamil 9 bulan, datang ke IGD RSUD Temanggung, rujukan Puskesmas Kaloran dengan ketuban rembes. Pasien mengaku keluar cairan sedikit-sedikit dari jalan lahir sejak 2 jam SMRS. Cairan jernih, tidak berbau dan tidak disertai demam. Pasien mengaku kencengkenceng sejak 5 jam SMRS. Kenceng-kenceng dirasakan semakin sering dan bertambah kuat. Lendir darah disangkal. Gerak janin masih dirasakan ibu.
Anamnesis Riwayat Obstetri
G2P1A0 1. Laki-laki, berat badan lahir 3900 gr, lahir spontan di RS, aterm, usia sekarang 3,5 th dan sehat 2. Hamil ini
HPHT 22 April 2018
HPL 29 Januari 2019 usia kehamilan 41 minggu
Riwayat KB (+) implan, aff 2 tahun yll
Siklus menstruasi teratur, lama 5-7 hari
Riwayat penyakit medis (-)
ANC 10x di klinik Jakarta
Menikah 1 kali, selama 5 tahun
Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum
: Tampak sakit ringan-sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital TD
: 130/90 mmHg
Nadi
: 98 x/menit, reguler
Nafas
: 22 x/menit
Suhu
: 36,8 0C
Kepala
: Mesosefal
Mata
: Konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Leher
: JVP dbn, Pembesaran limfonodi (-)
Dada
: C/ S1-2 reguler P/ SDV (+/+), Suara tambahan (-)
Abdomen
: Supel, Bising usus (+) dbn, Nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Edema (-), Akral dingin (-), CRT <2 detik
Pemeriksaan Fisik Status Obstetri
TFU
: 38 cm
Leopold
: Letak kepala, teraba 5/5 bagian, punggung kiri
DJJ
: 154 kali/menit, reguler
His
: 2x/10’/20”
TBJ
: 4030 gr
Px Dalam
: Vulva/uretra/vagina dbn Portio lunak, pembukaan 4 cm, Kepala floating Kulit ketuban (+), Air ketuban (-), Lendir darah (+)
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium Jenis Pemeriksaan
Hasil (satuan)
Nilai Rujukan
Interprestasi
Hemoglobin
10,7
12,8 – 16,8 g/dL
Low
Leukosit
17,5
3,8 – 10,6 10^3/ul
High
31
40 – 52%
Low
Eritrosit
4.18
4,40 – 5,90 10^6/ul
Normal
Trombosit
278
150 – 400 10^3/ul
Normal
GDS
105
70 – 150 mg/dL
Normal
CT
5’.30”
5-8 menit
normal
BT
1’.00”
1-3 menit
normal
HbsAg
Non reaktif
Non reaktif
Normal
Anti HIV
Non reaktif
Non reaktif
Normal
Negatif
Negatif
Normal
Hematokrit
Protein Urin
Diagnosis
G2P1A0 Hamil 41 Minggu Inpartu Kala 1 Fase Aktif dengan Suspek Janin Besar + Suspek Hipertensi Gestasional.
Tatalaksana Farmakologi
Pasang infus RL 20 tpm
Non-Farmakologi
Konsultasi dokter spesialis kandungan Observasi dan tunggu persalinan spontan
Laporan Persalinan Tanggal
Hasil Pemeriksaan
Planning
5/2/19
Keluar cairan banyak dari jalan lahir.
-
21.30
TD 120/80 mmHg, Nadi 92 kali/menit.
DJJ 142 kali/menit, His 2x/10”/20-25”. Px Dalam : Vulva/uretra/vagina dbn, Pembukaan 4 cm, Kepala turun hodge 1+, Kulit ketuban (-), Air ketuban (+) jernih, Lendir darah (-). 22.00
DJJ 148 kali/menit, His 2x/10”/20-30”.
22.30
Pasien kesakitan. DJJ 148 kali/menit, His 4x/10”/20-30”. Px Dalam : Vulva/uretra/vagina dbn, Pembukaan 7 cm, Kepala turun hodge 2, Kulit ketuban (-), Air ketuban (+) jernih, Lendir darah (+).
Observasi TTV, DJJ dan His.
Laporan Persalinan Tanggal
Hasil Pemeriksaan
Planning
5/2/19
Perineum menonjol, vulva membuka, lendir darah -
Pimpin persalinan.
23.00
bertambah, pasien ingin meneran.
Dilakukan episiotomi.
-
DJJ 132 kali/menit, His 4x/10”/50”. Px Dalam : Vulva/uretra/vagina dbn, Pembukaan lengkap, Kepala di station +3, Kulit ketuban (-), Air ketuban (+) jernih, Lendir darah (+). 23.20
Lahir kepala bayi. Terjadi distosia bahu. Tidak terjadi putaran paksi luar. -
Dilakukan perasat McRobert dan menekan suprapubik.
Lahir bahu depan bayi, diikuti bahu belakang dan seluruh badan bayi. Terdapat 1 lilitan tali pusat longgar.
-
Lepaskan lilitan tali pusat.
-
Misoprostol 4 tablet / rectal.
-
Oksitosin 10 IU I.M
Bayi lahir langsung menangis. Tali pusat di klem dan dipotong. Kontraksi uterus baik
Laporan Persalinan Tanggal
Hasil Pemeriksaan
5/2/19
Placenta lahir spontan dan lengkap.
23.30
Terjadi perdarahan aktif. Kontraksi uterus buruk.
Planning -
Massase uterus.
-
Drip oksitosin 20 IU dalam 500 cc RL 30 tpm.
Kontraksi uterus baik. Perdarahan berhenti.
6/2/19
KU cukup, Compos mentis.
00.20
TD 120/80 mmHg, Nadi 96 kali/menit. TFU 1 jari dibawah pusat, uterus keras.
03.30
BAK (+) lancar.
-
Massase uterus dilanjutkan.
-
Hecting luka episiotomi.
Follow-Up Tanggal
Hasil Pemeriksaan
Planning
6/2/19
S : Perdarahan dari jalan lahir (-), Pusing (+), BAK (+).
06.00
O: KU cukup, Compos mentis.
TD : 110/70 mmHg
N : 104 kali/menit
R
S : 36,4 ° C
: 22 kali/menit
Mata
: Conjunctiva anemis (-/-)
Leher
: JVP dbn, Pembesaran KGB (-)
Thorax : C/ S1-2 reguler P/ SDV (+/+), ST (-/-) Abdo
: Supel, BU (+), NT (+) TFU 2 jari di bawah pusat, uterus keras.
Eks
: Edema (-), Akral dingin (-)
A: P2A0 Post partum spontan dengan Distosia bahu dan Bayi besar H+0.
PO. Asam mefenamat 3x500 mg.
PO. Claneksi 3x1 tablet.
Follow-Up Tanggal
Hasil Pemeriksaan
Planning
7/2/19
S : Keluhan (-), BAK (+) lancar.
Terapi lanjut.
06.30
O: KU baik, Compos mentis.
Pasien BLPL
TD : 110/70 mmHg
N : 72 kali/menit
R
S : 36,6 ° C
: 20 kali/menit
Mata
: Conjunctiva anemis (-/-)
Leher
: JVP dbn, Pembesaran KGB (-)
Thorax : C/ S1-2 reguler P/ SDV (+/+), ST (-/-) Abdo
: Supel, BU (+), NT (+) TFU 2 jari di bawah pusat, uterus keras.
Eks
: Edema (-), Akral dingin (-)
A: P2A0 Post partum spontan dengan Distosia bahu dan Bayi besar H+1
Status Perinatologi STATUS PERITANOLOGI Banyi nyonya : By Ny. D
Jam
: 23.20
LK
: 37 cm
Lahir tanggal 5 Februari 2019
Jk
: Perempuan
LD
: 40 cm
BB
: 4400 gram
LLA
: 14 cm
PB
: 55 cm
LP
: 38 cm
APGAR SCORE
Menit 1
Menit 5
Menit 15
(Appearance) Warna kulit
2
2
2
(Pulse) Denyut jantung
2
2
2
(Grimance) Gerak/ reflek
1
2
2
(Activity) Tonus otot
1
1
2
(Respiration) Pernafasan
2
2
2
Jumlah
8
9
10
Hasil
: Tidak ada tanda-tanda asfiksia (menit 1)
Kelainan lain : (-)
Dx
: Neonatus aterm
Tindakan/pengobatan o
Rawat radiant warmer
o
Inj. Vit K 1 mg
o
Gentamicin tetes mata
o
Imunisasi HbsAg
Tinjauan Pustaka
Definisi Distosia Bahu
Suatu keadaan diperlukannya tambahan manuver obstetrik oleh karena dengan tarikan biasa ke arah belakang pada kepala bayi tidak berhasil untuk melahirkan bayi (Chauhan dkk, 2007). Bahu yang tidak lahir ≥60 detik setelah kepala lahir. Terutama karena bahu anterior fetus tertahan pada simpisis pubis. Sebagian kecil kasus karena bahu posterior tertahan pada sakrum.
Faktor Resiko DOPE (Smeltzer dkk, 2000)
a. Diabetes b. Obesity c. Prolonged pregnancy d. Excessive fetal size of Maternal weight gain
Manifestasi Klinik Turtle Sign Bahu memasuki PAP dengan posisi antero-posterior ↓ Bahu posterior tertahan promontorium dan bahu anterior tertahan tulang pubis ↓ Kepala tidak dapat melakukan putaran paksi luar
↓ Kepala bayi yang telah keluar akan tertarik kembali ke belakang seperti kura-kura dan terbentuk double chin.
Penegakan Diagnosis Distosia bahu dapat dikenali apabila : 1.
Kepala bayi sudah lahir, tetapi bahu tertahan dan tidak dapat dilahirkan
2.
Kepala bayi sudah lahir, tetapi tetap menekan vulva dengan kencang
3.
Dagu tertarik dan menekan perineum
4.
Traksi pada kepala tidak berhasil melahirkan bahu yang tetap tertahan di kranial simpisis pubis
Tatalaksana HELPERR 1.
Help
2.
Evaluate for episiotomy
3.
Legs
4.
Pressure on suprapubic
5.
Enter
6.
Remove posterior arm
7.
Roll the patient
Tatalaksana Manuver McRoberts
Tatalaksana Manuver Rubin
Tatalaksana Manuver Woods Corkscrew
Tatalaksana Manuver Jacquemier
Komplikasi Komplikasi pada ibu
Perdarahan post partum (ruptur perineum, fistula rektovaginal, lepasnya simpisis pubis, ruptur uteri) Komplikasi pada fetus a.
Trauma pleksus brakialis (C5-T1)
b.
Fraktur klavikula, fraktur humerus
c.
Hipoksia
d.
Kematian
Pencegahan 1.
Lakukan bedah sesar pada pasien dengan taksiran berat fetus >4000 gr, pasien dengan riwayat distosia bahu, kala II yang memanjang dengan janin besar
2.
Identifikasi dan obati diabetes pada ibu
3.
Kenali distosia sedini mungkin
4.
Segera minta pertolongan begitu distosia ditegakkan
TERIMA KASIH