Ppt Klp. 7 Perusahaan Dalam Kesulitan Keuangan .pptx

  • Uploaded by: alexs dipa
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ppt Klp. 7 Perusahaan Dalam Kesulitan Keuangan .pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,353
  • Pages: 20
PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

I Gede Krisma Udayana (1515351179) Agustinus I Ketut Alexsdipa (1707532126) Gede Togar Pangestu (1707532144)

Your Date Here

Your Footer Here

1

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

DEFINISI KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN (Brigham dan Daves, 2003). Ada beberapa definisi kesulitan keuangan, sesuai tipenya, yaitu economic failure, business failure, technical insolvency, insolvency in bankruptcy, dan legal bankruptcy (Brigham dan Gapenski, 1997).

Your Date Here

Your Footer Here

3

DEFINISI KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN 1. Economic failure Economic failure atau kegagalan ekonomi adalah keadaan dimana pendapatan perusahaan tidak dapat menutupi total biaya, termasuk cost of capitalnya. Bisnis ini dapat melanjutkan operasinya sepanjang kreditur mau menyediakan modal dan pemiliknya mau menerima tingkat pengembalian (rate of return) di bawah pasar. Meskipun tidak ada suntikan modal baru saat aset tua sudah harus diganti, perusahaan dapat juga menjadi sehat secara ekonomi.

Your Date Here

Your Footer Here

4

DEFINISI KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN 2. Business failure Kegagalan bisnis didefinisikan sebagai bisnis yang menghentikan operasi dengan akibat kerugian kepada kreditur. 3. Technical insolvency Sebuah perusahaan dikatakan dalam keadaan technical insolvency jika tidak dapat memenuhi kewajiban lancar ketika jatuh tempo. Ketidakmampuan membayar hutang secara teknis menunjukkan kekurangan likuiditas yang sifatnya sementara, yang jika diberi waktu, perusahaan mungkin dapat membayar hutangnya dan survive. Di sisi lain, jika technical insolvency adalah gejala awal kegagalan ekonomi, ini mungkin menjadi perhentian pertama menuju bencana keuangan (financial disaster). Your Date Here

Your Footer Here

5

DEFINISI KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN 4. Insolvency in bankruptcy Sebuah perusahaan dikatakan dalam keadaan Insolvent in bankruptcy jika nilai buku hutang melebihi nilai pasar aset. Kondisi ini lebih serius daripada technical insolvency karena, umumnya, ini adalah tanda economic failure, dan bahkan mengarah kepada likuidasi bisnis. Perusahaan yang dalam keadaan insolvent in bankruptcy tidak perlu terlibat dalam tuntutan kebangkrutan secara hukum.

Your Date Here

Your Footer Here

6

DEFINISI KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN 5. Legal bankruptcy Perusahaan dikatakan bangkrut secara hukum jika telah diajukan tuntutan secara resmi dengan undang-undang. Ketidakmampuan perusahaan yang mengalami technical insolvency disebabkan masalah arus kas secara temporer. Biasanya masalah ini diselesaikan dengan restrukturisasi hutang oleh para kreditur. Sedangkan pada insolvency in bankruptcy, masalahnya bersifat permanen dan dapat mengarah pada likuidasi bisnis. Brigham dan Gapenski memasukkan legal bankruptcy sebagai salah satu tipe kesulitan keuangan. Your Date Here

Your Footer Here

7

PENYEBAB KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN Lizal (2002) ada tiga alasan yang mungkin mengapa perusahaan menjadi bangkrut, yaitu:

1. Neoclassical model Pada kasus ini kebangkrutan terjadi jika alokasi sumber daya tidak tepat. Kasus restrukturisasi ini terjadi ketika kebangkrutan mempunyai campuran aset yang salah. Mengestimasi kesulitan dilakukan dengan data neraca dan laporan laba rugi. Misalnya profit/assets (untuk mengukur profitabilitas), dan liabilities/assets. Your Date Here

2. Financial model Campuran aset benar tapi struktur keuangan salah dengan liquidity constraints (batasan likuiditas). Hal ini berarti bahwa walaupun perusahaan dapat bertahan hidup dalam jangka panjang tapi ia harus bangkrut juga dalam jangka pendek. Hubungan dengan pasar modal yang tidak sempurna dan struktur modal yang inherited menjadi pemicu utama kasus ini. Your Footer Here

3. Corporate governance model Disini, kebangkrutan mempunyai campuran aset dan struktur keuangan yang benar tapi dikelola dengan buruk. Ketidakefisienan ini mendorong perusahaan menjadi out of the market sebagai konsekuensi dari masalah dalam tata kelola perusahaan yang tak terpecahkan. 8

Aziz dan Dar (2006) menjelaskan beberapa tipe penyebab kebangkrutan yang disajikan berikut ini: Model

Ciri Utama

Salah satu cara mengidentifikasi kesulitan keuangan adalah dengan menguji Balance sheet perubahan struktur neraca, dengan argumen bahwa perusahaan mencoba menjaga decomposition measures ekuilibrium struktur keuangannya. Jika laporan keuangan mencerminkan perubahan (BSDM)/teori entropy (lihat signifikan dalam komposisi aset dan kewajiban dalam neracanya maka kemungkinan Theil, 1969; Lev, besar ia tidak mampu menjaga ekuilibriumnya. Jika perubahan-perubahan ini tidak 1973; Booth, 1983) dikontrol pada masa depannya, perusahaan ini akan mengalami kesulitan keuangan. Diasumsikan jumlah kas awal, dalam beberapa periode tertentu, ada peluang net Gambler’s ruin theory (lihat positive bahwa arus kas perusahaan akan terus menerus negatif pada periode periode Scott, 1981; Morris, 1998) berjalan, pada akhirnya mengarah pada kebangkrutan Cash/management Ketidakseimbangan antara arus kas masuk dan keluar akan berarti kegagalan fungsi Theory (lihat Aziz et al, manajemen kas perusahaan, keberterusan akan hal ini mungkin menyebabkan 1998; Laitinen and kesulitan keuangan perusahaan, karena itu, bangkrut. Laitinen, 1998). Resiko kredit adalah resiko dimana peminjam/counterparty akan gagal, karena Your Date Here Your Footer Here 9 Credit resiko theories beberapa alasan.

PENYEBAB KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN Storey (1994) dalam Dylan (1996) menyampaikan pula faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan, yaitu: • Umur perusahaan; semakin lama perusahaan berdiri, semakin kecil kemungkinan gagal • Ukuran perusahaan; semakin besar perusahaan, semakin kecil kemungkinan gagal • Pertumbuhan; perusahaan yang tumbuh lebih mungkin survive • Kondisi ekonomi makro; tingkat kegagalan meningkat selama resesi • Sektor; tingkat kegagalan tinggi pada beberapa sektor industri • Manusia; ada bukti-bukti bahwa tingkat kegagalan berbanding terbalik terhadap tingkat pendidikan, umur dan pengalaman terdahulu pemilik – manajer • Tipe perusahaan; terdapat sedikit kegagalan dalam usaha waralaba • Lokasi; tingkat kegagalan agak rendah di daerah pedesaan. 10

PENYEBAB KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN Akibat Kesulitan Keuangan Perusahaan • Resiko biaya kesulitan keuangan mempunyai dampak negatif terhadap nilai perusahaan yang mengoffset nilai pembebasan pajak (tax relief) atas peningkatan level hutang. • Jika pun manajer perusahaan menghindarkan likuidasi ketika kesulitan, hubungannya dengan supplier, pelanggan, pekerja, dan kreditor menjadi rusak parah. • Suplier penyedia barang dan jasa secara kredit mungkin lebih berhati-hati, atau bahkan menghentikan pasokan sama sekali, jika mereka yakin tidak ada kesempatan peningkatan perusahaan dalam beberapa bulan. • Pelanggan mungkin mengembangkan hubungan dengan suplier mereka, dan merencanakan sendiri produksi mereka dengan andaian ada keberlanjutan dari hubungan tersebut. Adanya keraguan tentang longevity perusahaan tidak menjamin kontrak yang baik. Pelanggan umumnya menginginkan jaminan bahwa perusahaan cukup stabil untuk menepati janji. 11

Pengertian kebangkrutan Kebangkrutan adalah suatu kondisi disaat perusahaan mengalami ketidakcukupan dana untuk menjalankan usahanya. Menurut Undang-Undang Kepailitan No. 4 tahun 1998, yaitu : “Debitur atau kreditur yang memiliki dua atau lebih kreditur tidak membayar sedikitnya suatu utang yang telah jatuh tempo dan dapat dinyatakan pailit dengan keputusan pengadilan yang berwenang, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permintaan seorang kreditur.” 12

PEMECAHAN SECARA FORMAL Masalah kebangkrutan dapat dilakukan secara formal, hal ini sama seperti yang diungkapkan Pawestri (2003) dilakukan apabila masalah sudah parah, maka kreditur ingin mempunyai jaringan keamanan dengan cara : • Apabila nilai perusahaan diteruskan > nilai perusahaan di likuidasi Reorganisasi : dengan merubah struktur modal yang layak. • Apabila nilai perusahaan diteruskan < nilai perusahaan dilikuidasi Likuidasi : dengan menjual asset-asset perusahaan. 13

PEMECAHAN SECARA INFORMAL Masalah kebangkrutan dapat dilakukan secara informal, hal ini sama seperti yang diungkapkan Pawestri (2003) apa bila masalah kebangkrutan sudah parah, terdapat dua cara pemecahan secara informal : • Dilakukan bila masalah belum begitu parah • Masalah perusahaan hanya bersifat sementara, prospek masa depan masih bagus dengan cara : a) Perpanjangan (ekstention) : dilakukan dengan memperpanjang jatuh tempo hutang-hutang. b) Komposisi (composition) : dilakukan dengan mengurang besarnya tagihan misal kliam hutang diturunkan menjadi 70%. Kalau hutang besarnya 1000 maka nilai hutang baru adalah 0,7 x 1000 = 700 14

INDIKATOR KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN Ada beberapa penelitian yang dilakukan untuk mencari indikator yang tepat untuk menentukan kesulitan keuangan tersebut. Penelitian tersebut dilakukan dengan membandingkan beberapa ratio – ratio keuangan antara perusahaan sehat dengan perusahaan yang dinilai mengalami kesulitan keuangan. Hasil penelitian tersebut diharapakan dapat menjadi acuan bagi management atau pihak – pihak yang berkepentingan terhadap kelangsungan perusahaan, sehingga mereka dapat menyadari kondisi sebenarnya perusahaan. rasio leverage atau solvabilitas

rasio likuiditas rasio aktivitas

rasio rentabilitas atau profitabilitas

15

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN Beberapa sebab perusahaan mengalami kesulitan keuangan :

kerugian operasi terusmenerus

kredit pelanggan yang mengalami kemunduran pembayaran

pengelolaan modal kerja yang buruk

sejumlah alasan lain yang mengakibatkan posisi ekonomi yang baik tidak dapat dipertahankan 16

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN serangkaian tindakan utama yang umumnya digunakan oleh perusahaan yang mengalami permasalahan keuangan : Tindakan Non Yudisial

Tindakan Yudisial

Perjanjian rekontrukturisasi utang

Reorganisasi

Manajemen Komite Kreditur

Kebangkrutan & Likuidasi

Pengalihan Aset 17

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBANGKRUTAN Darsono dan Ashari (2005), menyatakan secara garis besar penyebab kebangkrutan bisa dibagi menjadi dua : Faktor Internal

Manajemen yang tidak efisien Modal < Hutang

Moral hazard oleh manajemen

Faktor Eksternal

Keinginan Pelanggan yg berubah

Kondisi perekonomian secara global

Kesulitan Bahan Baku Persaingan Bisnis semakin ketat 18

ANY QUESTION ?

Designed with

by

www.PresentationGO.com

The free PowerPoint template library

Related Documents


More Documents from "Dian Purnami"