BAB I PENDAHULUAN
Banyak
agama
merekomendasikanuntukmelakukanibadahpuasa,
penganutnyapercayabahwapuasabermanfaatsecaralahir
dan
batin.
dan
para
Ramadan,
bulankesembilandalamkalenderhijriyah, adalah masa di mana seluruhumatmuslim yang sehatuntukmenahandarimakan, minum, merokok, kegiatanseksual, dan seluruhaktivitas yang membatalkannya, dariterbitfajarhinggamatahariterbenam(Khan et al., 2017). Namun, dalam agama Islam, puasatidakhanyadilakukan pada bulan Ramadan saja, adabeberapapuasa yang lain sepertipuasadaud, puasasenin – kamis, dan puasa – puasa sunnah lainnya. Puasadalam agama Islam tidakmembutuhkanbatasanenergi; walaupundemikian, karenaasupanmakanan dan cairanmenjadilebihsedikit dan nokturnalsecaraeksklusif – antaramatahariterbenam dan matahariterbit – memungkinkanterjadinyaperubahanmassa dan berattubuh(Sadeghirad et al., 2014)
BAB II PEMBAHASAN
Penelitiansebelumnyatelahmenemukanmanfaat yang bermacam – macamdaripuasa Ramadan. Durasidaripuasa Ramadan bervariasi diberbagaidaerahdarigarislintangbumi yang berbeda –beda. Oleh karenaitu, efekdaripuasa Ramadan mungkinberbeda – beda pada berbagai
negara.
Iklim,
budaya,
dan
status
sosio-demografikmungkin
juga
memengaruhivariasidarimanfaatberpuasa Ramadan (Syam et al., 2016). Puasa
Ramadan
telahterbuktimempunyaibeberapadampak
tingkatsirkulasidaribeberapabiochemical
pada
marker
telahdiketahuimempunyaihubungandengankelainanvaskular
dan
yang metaboliktermasukprofil
lipid. Pada beberapaindividu yang sehat, puasa Ramadan menurunkanberat badan, lowdensity lipoprotein (LDL), kadarglukosa plasma, dan meningkatkanhigh-density lipoprotein (HDL) secarasignifikan.Namun, perubahanprofil lipid mungkindapatbervariasitergantung pada
kualitas
dan
kuantitasdariasupanmakanan
dan
terdapatperbedaandalamkebiasaanpolamakantergantung
aktivitasfisik.
pada
ritual
Lebihjauhlagi, budaya,
yang
kadangdilakukanketikapuasa Ramadan pada beberapamasyarakat Muslim. Konsekuensi yang didapatadalahperbedaan
–
perbedaantersebutmungkinmemengaruhikomponen
–
komponenuntukkepentinganmetabolik. Gaya hidup yang lain pun juga berubah, yang paling dapatdiketahui, bertambahnyafrekuensidariibadah salat yang dilakukanketikapuasa Ramadan (Salat
Taraweh)
yang
dapatdiperbandingkandenganlatihankebugaran
yang
cukup,
dapatmemberikanhasil yang lebihsehat(Shehab et al., 2012). Satu
penelitiantelahmenunjukkanbahwapuasa
Ramadan
jugadiasosiasikandenganhiperkortikolisme pada malamhari dan meningkatnyaresistensi insulin.
Selamapuasa
Ramadan,
perubahaninitelahdiprediksikarenafrekuensimakan
dan
dalamkeadaanpuasadapatmemengaruhimetabolismetubuh
perubahan minum dan
yang
terbatas
– dan
iramasirkadian.
Dalamkeadaanberpuasa, tubuhmengubahsumberenerginyadariglukosakeasam lemak. Asam lemak dilepaskandariseladiposit, yang dapatmenurunkan lemak tubuh.Hilangnya lemak tubuh, terutama lemak visceral, mungkindiinginkan oleh beberapaindividu, tetapipuasa yang
berkepanjangandapatmemicusuatukeadaanmetabolik, yaitumeningkatnyaglukoneogenesisdenganproteolisis, yang akhirnyadapatmenurunkanmassa protein (Syam et al., 2016). Lipid, sepertikolesterol dan trigliserida, dihitungsebagainilai total plasma pada profil lipid,
sangatpentinguntukkebanyakan
Kolesteroladalahkomponenesensialdarimembransel, bertindaksebagaiprekursoruntukasamforbil
dan
Trigliseridapentingsebagaisumberenergi
sel. dan
hormon dan,
–
juga hormon
steroid.
setelahdisimpan,
berperansebagaienergicadangansebagaimanauntukinsulasiterhadapcuacadingin. Tidaksepertitrigliserida, karbohidrat, dan protein, kolesteroltidakdapatdidegradasi oleh sel – selmanusia(Driver
et
al.,
2016).
Kolesterol
barusajadisintesisataudiserapdariusushalusakantetapberada dalamtubuhsampaikolesteroltersebutdikonversimenjadihormon
yang di steroid,
hilangmelaluipelepasanselkulit, ataudisekresikanmelaluiempedu(Nordestgaard, 2017). Plasma darahmemunyaisistem transport lipid yang terdiridari lipoprotein larut airkarena lipid tidakakanbercampurdengan air. Inti dari lipoprotein terdiridari lipid trigliseridaapolar dan kolesterol ester. Kolesterol ester adalahmolekulkolesterol yang teresterifikasidenganasam lemak yang datangdarifosfolipid; ketikakolesteroldiukur di dalam plasma darahatau protein, sebenarnyaituadalahgabungandaripengukurankolesterol ester dan kolesterolbebas. Untukmenjagatrigliserida dan kolesterol ester tetapberada pada larutan air, permukaan lipoprotein terdiridarimolekul yang apolarterhadap inti lipoprotein ,tetapi polar terhadapfase air. Molekul – molekuliniadalahfosfolipid, kolesterolbebas, dan apolipoprotein. Apolipoprotein berperansebagaikofaktoruntukenzim – enzim pada metabolism lipid dan berperansebagailigansaat lipoprotein dapatdikenali pada permukaan sel.Molekul yang paling pentingadalahapolipoptein B (apoB) dan E, yang memfasilitasipelepasanlow-density liprotein(LDL) dan sisakilomikron/intermediate-density lipoprotein (IDL) dari plasma secaraberturut – turut(Nordestgaard, 2017). Ukuran lipoprotein meningkat dandensitasnyaberkurangdarihigh-density lipoprotein (HDL) menjadi LDL, lalumenjadi lipoprotein A, lalumenjadi IDL, lalumenjadivery lowdensity lipoprotein (VLDL), lalumenjadikilomikron. Sisa – siakilomikronmempunyaiukuran dan densitas yang samadengan IDL dan VLDL.
Kolesterol
dan
trigliseridadiabsorbsi
di
dalamusushalus
dan
disatukanmenjadikilomikron. Kilomikronditransfermenujupembuluhdarahmelaluilimfa, di mana kilomikronberkontakdenganenzimpendegradasitrigliserida lipase lipoprotein, yang terutamaberada di jaringanotot dan lemak. Hasil darisisa – sisakilomikrondibawasecaracepat oleh sel – selhati. Kolesterol
yang
berada
di
hatiakandisekresikanmelaluiempedusebagaiasamempeduataukolesterol, atauakan, bersama – samadengantrigliserida,
digabungkanmenjadipartikel
disekresikanmenujupembuluhdarah.
–
Trigliseridadalam
partikel
VLDL
VLDL
yang
akandidegradasi
di
dalamjaringanotot dan jaringan lemak oleh enzim lipase lipoprotein, dan kolesterol yang kaya denganpartikel IDLterbentuk. Beberapapartikel IDL akandibersihkan oleh sel – selhati, di mana
yang
lainnyaakandikonversimenjadipartikel
–
partikel
LDL
melaluikerjaenzimpendegradasitrigliserida lipase hati. Partikel – partikel LDL akandibawa oleh reseptor LDL yang berada di hati dan jaringan – jaringanlainnya. Partikel – partikel lipoprotein(a) adalahpartikel – partikel LDL dengantambahan apolipoprotein,
apo(a);
apo(a)
memilikihomologidengan
plasminogen,
dan
karenaitumungkindapatbertentangandenganfibrinolisis secaratidaklangsungdapatmenimbulkan
thrombosis
oleh dan
arteri.
Partikel
–
partikel
HDL
sebelumnyadidugapenting pada atherosklerosis dan penyakitkardiovaskular, tetapitemuan yang mendukungteoriini lama – lama menjadisemakinlemah. Pada kondisihiperlipidemia, adapeningkatantajam lipoprotein atherogenik pada sirkulasidarah,
dan
fraksitersebutakanmenembuskedalamtunika
intima
arterimelaluifiltrasikonsentrasi-dependen dan ukuran yang sederhana. Kilomikron dan VLDL yang memiliki diameter yang lebihbesardari 75 nm dan tidakdapatmemasukitunika intima, tidaksepertisemua lipoprotein lainnya. LDL, lipoprotein(a), IDL, sisa – sisakilomikron, dan VLDL
seluruhnyamemasukitunika
intima
dan
terjebak
di
dalamnyakarenatidakdapatmenembus lamina elastika pada tunika media. Seluruh lipoprotein yang mengandungapoBtersebutdapatdikirimkankembalike lumen arteridaritunika intima pada derajattertentumelawangradientekanandarah, tetapi lipoprotein IDL yang lebihbesar yang kaya akantrigliserida, sisa – sisakilomikron, dan VLDL mempunyaikesulitan yang spesifikuntukmeninggalkantunika intima karenaukurannya yang besar.
Pada hiperkolesterolemia yang terisolasi, ketikakadartrigliseridaberada di bawah 176 mg/dl (2 mmol/l), kolesterol LDL adalahkomponenatherogenikutama pada plasma. Pada hiperlipidemiagabungan, ketikakadartrigliseridaberada pada 176 – 880 mg/dl (2 hingga 10 mmol/l),
kolestreol
pada
IDL,
VLDLddigabungkanmerupakankomponen
LDL,
–
sisa
plasma
sisakilomikron,
atherogenik.
dan
Walaupundemikian,
ketikakadartrigliseridameningkat di atas 880 mg/dl (10 mmol/l) kilomikron dan VLDL berukuranbesarmenjaditidakatherogenik, sedangkan LDL, IDL, sisa – siakilomikron, dan VLDL berukurankeciladalahatherogenik. Plasma mengandungsisa – sisa lipoprotein yang berasaldarihati pada saatberpuasa, di mana
pada
saatberpuasa,
plasma
mengandungsisa
–
sisa
lipoprotein
yang
berasaldariusushalus. Hal inimenunjukkanbahwa1 sampai 7 jam setelahmakanbiasa, trigliserida plasma dan sisa – sisakolesterolsedikitmeningkat. Pola makanbiasa yang dimaksud
di
siniadalahapapun
yang
orang
pilihuntukmakansebelumpengambilansampeldarah, yang secaraalamiakanberbedadari orang ke orang dan dari negara ke negara(Mansi, 2007). Derajatpeningkatantrigliserida plasma berhubungandengantingkatbaseline-nya;
semakinrendahbaseline-nya,
semakinrendahdampaknyasetelahmakan dan berkebalikandengan per ekuivalenmuatan lemak. Menariknya,
penurunan
yang
sedikitdari
total,
LDL,
dan
non-HDL,
kolesterolsetelahasupanmakanbiasaterjadi pada 0 sampai 4 jam setelahmakan, pada waktu yang samadenganberkurangnya albumin plasma yang telahditemukan, tetapitidak pada waktu yang
samadenganpeningkatan
inimenunjukkanbahwapenurunan
pada yang
trigliserida sedikitdaritingkat
dan total
sisakolesterol. LDL
dan
Hal
non-HDL
kolesterolberhubungandenganasupancairan, dan bukanasupanmakanan(Nordestgaard, 2017)
BAB III KESIMPULAN
Puasa Ramadan adalah ritual ibadah yang dijalankan oleh seluruhumatislam. Puasa yang
dilakukanadalahmenahandarimakan,
minum,
dan
segalajeniskegiatan
membatalkannyamulaidariterbitfajarhinggaterbenamnyamatahari.
yang Namun,
puasatidakhanyadijalankan oleh penganut agama islamsaja, tetapibeberapa agama lain juga menganjurkanpenganutnyauntukmenjalankanpuasa. Puasasudahterbuktimemberikanbanyakmanfaatsecaralahirmaupunbatin.
Dari
segikesehatan, salah satunya, puasadapatmenurunkankadar lemak dalamtubuh. Hal initerjadikarenakarbohidratsebagaisumberenergiutamatubuhhanyamampumemenuhikebutuha nenergiselamasetengahhari,
laluperubahanpenggunaansumberenergidigantikan
oksidasiasam lemak dan gliseroldarihidrolisistrigliserida yang berada di jaringanadiposa.
oleh
DAFTAR PUSTAKA Driver, S. L. et al. (2016) ‘Fasting or Nonfasting Lipid Measurements It Depends on the Question’, Journal of the American College of Cardiology. Elsevier, 67(10), pp. 1227–1234. doi: 10.1016/j.jacc.2015.12.047. Khan, N. et al. (2017) ‘Effect of Ramadan fasting on glucose level, lipid profile, HbA1c and uric acid among medical students in Karachi, Pakistan’, Eastern Mediterranean health journal, 23(4), pp. 274–279. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28634977. Mansi, K. (2007) ‘Study the effects of Ramadan fasting on the serum glucose and lipid profile among healthy Jordanian students’, Am J of Appl Sci., pp. 565–9. doi: 10.3844/ajassp.2007.565.569. Nordestgaard, B. G. (2017) ‘A Test in Context: Lipid Profile, Fasting Versus Nonfasting’, Journal of the American College of Cardiology, 70(13), pp. 1637–1646. doi: 10.1016/j.jacc.2017.08.006. Sadeghirad, B. et al. (2014) ‘Islamic fasting and weight loss: A systematic review and metaanalysis’, Public Health Nutrition, 17(2), pp. 396–406. doi: 10.1017/S1368980012005046. Shehab, A. et al. (2012) ‘Favorable Changes in Lipid Profile: The Effects of Fasting after Ramadan’, PLoS ONE, 7(10), pp. 1–4. doi: 10.1371/journal.pone.0047615. Syam, A. F. et al. (2016) ‘Ramadan fasting decreases body fat but not protein mass’, International Journal of Endocrinology and Metabolism, 14(1), pp. 1–6. doi: 10.5812/ijem.29687.