Asam Lemak Terhadap Skizofrenia.docx

  • Uploaded by: Nurrahmadani Rambe
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asam Lemak Terhadap Skizofrenia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 487
  • Pages: 3
2.3

Asam Lemak Omega-3 terhadap Skizofrenia Sekitar 8% dari berat otak terdiri dari asam lemak omega-3, yang berperan

membangun sekitar 100 miliar neuron. Docosahexaenoic acid (DHA) dan eicosapentaenoic acid (EPA) memainkan sejumlah peran penting dalam struktur dan fungsi saraf. Melindungi sel saraf dari kerusakan oksidatif, inflamasi, dan penghancuran kumulatif. Omega-3 tertanam dalam membran neuronal kaya protein dan molekul kompleks yang diperlukan untuk transmisi dan penerimaan sinyal. Elektrokimia tersebut menunjukkan bahwa 31 keseimbangan yang tepat dari asam lemak dalam sel-sel otak membantu menentukan apakah sebuah sel saraf tertentu akan terlindungi terhadap cedera atau mengalami peradangan (Goepp, 2010). Suatu studi RCT oleh Fontani 2005, dengan memodifikasi penambahan omega-3, melaporkan bahwa suplementasi omega-3 bisa meningkatkan fungsi otak yang lebih tinggi, meningkatkan rasa kesejahteraan (semangat), reaktivitas, perhatian, kinerja kognitif, dan suasana hati (mood) (Fontani, et al, 2005). Pentingnya asam lemak ini menjadi yang paling jelas ketika asupan kurang. Orang yang tidak mendapatkan cukup omega-3 dalam diet mereka akan menghadapi peningkatan risiko mengalami gangguan mental seperti demensia, depresi, gangguan perhatian, disleksia dan skizofrenia (Stephanie Watson, 2007). Temuan terbaru menunjukkan bahwa kadar serum rendah omega-3 berhubungan dengan perilaku kriminal dan agresif. Terkait dengan kadar serum omega-3 yang menurun berhubungan dengan altruisme, kejujuran, dan kemampuan disiplin. Efek ini

mungkin berhubungan dengan perubahan serotonin, yang mengontrol impulsif dan perilaku agresi permusuhan. Omega-3 menumpuk di otak manusia selama perkembangan janin. Jumlah omega-3 DHA telah terikat erat dengan kecerdasan dan kinerja kognitif pada masa bayi dan masa kanak-kanak. Tapi omega-3 yang berperan membentuk membran sel otak terlibat dalam bidang pengolahan memori. Jika berkurangnya omega-3 karena bertambahnya usia dan pada gangguan 32 otak kronis tertentu berhubungan dengan penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia yang khas seperti yang terlihat pada Alzheimer (Goepp, 2010). Kunci omega-3 yang berpengaruh pada otak diduga terletak pada sinapsis, yaitu celah kecil yang memungkinkan impuls saraf terkoneksi dari satu neuron ke yang lain. Agar impuls mencapai neuron penerima, mereka harus melewati dinding, atau membran, yang mengelilingi neuron. Sel membran yang terbuat hampir sepenuhnya dari lemak, termasuk asam lemak omega-3. Omega-3 membantu menjaga membran lebih elastis, meningkatkan aliran impuls listrik. Omega-3 juga membantu meningkatkan aliran darah di otak, dengan memperbaiki adhesi endothelial, sehingga memperbaiki kemampuan relaksasi endothelial (Stephanie Watson, 2007; Brown dan Hu, 2001). Khasiat Omega-3 Memperbaiki Gejala Skizofrenia Beberapa studi menunjukkan bahwa penambahan omega-3 pada terapi skizofrenia efektif meningkatkan efikasi antipsikotik, sehingga memperbaiki gejala skizofrenia (Jamilian M, et al,2004; Balasubramanian, 2013). Peran omega-3 sebagai anti-

inflamasi asam lemak esensial berfungsi memperkaya membran sel otak dengan menjaga lembaran myelin. Hal tersebut membantu memperbaiki kerusakan sel saraf di otak dengan mempromosikan pertumbuhan sel saraf di otak. Di area PFC (PreFrontal Cortex) otak, asam lemak omega-3 meredam neurotransmisi dopamin, sehingga berkontribusi memperbaiki gejala neurokognitif skizofrenia. Di sistem limbik, asam lemak omega-3 juga mempengaruhi overactivity 33 neurotransmisi dopamin, sehingga memperbaiki gejala positif skizofrenia. Omega-3 diserap baik kepembuluh darah, kemudian tersebar kedalam sel target, dan memberikan perbaikan setelah tiga minggu pemberian (Balasubramanian, 2013)

Gambar : mekanisme omega 3 di otak

Related Documents


More Documents from ""