Pengaruh An Perubahan Dividen Tunai Terhadap Abnormal Return

  • Uploaded by: R Donny Firmansyah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengaruh An Perubahan Dividen Tunai Terhadap Abnormal Return as PDF for free.

More details

  • Words: 3,456
  • Pages: 25
Pengaruh Pengumuman Perubahan Dividen Tunai Terhadap Abnormal Return Di Bursa Efek Jakarta 2003-2004

A. LATAR BELAKANG Sejak diaktifkannya kembali pada tahun 1977, Pasar Modal Indonesia menunjukkan kemajuan yang pesat. Pasar modal semakin memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal memiliki fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan. Di dalam fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower. Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki, lenders mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Dari sisi borrower tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan

mereka

melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan. Dalam proses ini diharapkan akan terjadi peningkatan produksi, sehingga akhirnya secara keseluruhan akan terjadi peningkatan kemakmuran. Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrowers dan para lenders menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Pasar modal dapat menjadi pilihan investasi bagi para investor yang menyukai return yang maksimal dengan tingkat resiko tertentu atau memperoleh hasil tertentu pada risiko yang minimal. Dalam usaha untuk mengurangi resiko

yang dihadapi, investor akan mendasarkan keputusannya dalam bertransaksi di pasar modal pada informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu. Investor yang menanamkan modal dalam bentuk saham berharap untuk memperoleh deviden dan capital gain. Deviden adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya. Bentuk deviden ada dua macam, yaitu : (1) deviden bentuk kas atau tunai, (2) deviden bentuk saham. Deviden kas lebih sering dibagikan kepada pemegang saham sekali dalam setahun. Dividen saham adalah pembagian lembar saham kepada pemegang saham. Sedangkan capital gain adalah selisih antara nilai jual dengan nilai beli saham bila investor menjual saham tersebut. Sebelum mengambil keputusan investasi seorang investor harus melakukan serangkaian analisis untuk mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi dari investasi tersebut dimasa yang akan datang. Agar keputusan investasinya tidak salah, maka investor perlu melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap saham-saham yang akan dipilihnya, untuk selanjutnya menentukan apakah saham-saham tersebut akan memberikan keuntungan yang sesuai dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Penaksiran harga saham merupakan indikator yang dapat mempengaruhi besar kecilnya tingkat keuntungan yang akan diperoleh, sedangkan perubahan harga saham tersebut dapat stabil dan dapat juga berfluktuasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham berfluktuasi adalah dari faktor eksternal, seperti tingkat suku bunga, kondisi sosial politik, dan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan

untuk faktor internal meliputi pengumuman dividen, pendapatan perusahaan, dan kondisi perusahaan. Para pemegang saham sangat memperhatikan laporan dividen dan laba, karena dengan laporan dividen dan laba dapat untuk menilai prospek perusahaan tersebut. Pengumuman dividen hanya akan mempengaruhi harga saham apabila dengan pengumuman tersebut pemodal mengubah pengharapan mereka terhadap prospek dan resiko perusahaan. Dalam keadaan seperti ini pengumuman dividen dapat menaikkan atau menurunkan harga saham. Harga saham akan naik apabila perubahan pembagian dividen mengalami kenaikan, dan akan mengalami penurunan harga apabila perubahan pembagian dividen turun. Januar (2004) menyatakan kebijakan-kebijakan dividen mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tercermin

pada harga sahamnya,

karena pengumuman dividen cenderung mengurangi ketidakpastian. Hal lain yang dapat diungkapkan adalah dividen perusahaan lebih dapat diperkirakan daripada capital gain karena pihak manajemen tidak mampu mengendalikan harga saham. Adanya pengaruh positif antara nilai perubahan dividen dengan harga saham dimungkinkan karena perubahan dividen merupakan salah satu motivasi sebagian besar investor dalam menanamkan sahamnya di pasar modal. Kebijakan pembagian dividen tergantung pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividen yang dibagikan oleh perusahaan bisa tetap (tidak mengalami perubahan) dan bisa mengalami perubahan (ada kenaikan atau penurunan) dari dividen yang dibagikan sebelumnya. Salah satu informasi yang dipandang cukup penting bagi investor yaitu informasi tentang naik turunnya

dividen tunai yang dibagikan perusahaan karena informasi tersebut mengandung muatan informasi yang berkenaan dengan prospek keuntungan yang akan diperoleh para investor atau calon investor dalam melakukan penilaian perusahaan (prasetiono,2000). Pasar modal dapat dikatakan efisien apabila harga saham akan berfluktuasi seiring dengan informasi yang terkandung di tiap-tiap saham. Pengumuman pembagian dividen oleh para emiten merupakan salah satu bentuk informasi yang dapat mempengaruhi harga saham. Pengumuman dividen ini merupakan hal yang penting bagi investor sebagai bahan informasi yang akan digunakan untuk memprediksi keuntungan yang akan diperoleh. Dari pemaparan tersebut diatas maka penulis berminat untuk meneliti, apakah ada pengaruh pengumuman perubahan dividen (naik atau turun) terhadap abnormal return dan apakah terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman. Untuk itu penulis berminat untuk mengambil judul “Pengaruh Pengumuman Perubahan Dividen Tunai Terhadap Abnormal Return Di Bursa Efek Jakarta 2003-2004”.

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah pengumuman perubahan dividen berpengaruh signifikan terhadap abnormal return.

2. Apakah terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman perubahan dividen (naik atau turun).

C. BATASAN MASALAH Untuk lebih fokus dan mempermudah penulis dalam melakukan penelitian ini, penulis membatasi masalah-masalah yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Penelitian ini termasuk event study dengan periode waktu penelitian tahun 2003-2004, dimulai awal Januari 2003 sampai dengan akhir Desember 2004. 2. Pasar modal yang dijadikan objek penelitian adalah Bursa Efek Jakarta. 3. Saham perusahaan yang dipilih adalah saham-saham yang telah terdaftar dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Saham-saham yang dipilih tersebut juga dikategorikan sebagai saham yang aktif dan telah mengumumkan dan atau membayar dividen. Apabila emiten tidak melakukan pengumuman dividen, maka tanggal pembayaran deviden dianggap sebagai tanggal pengumuman dividen. 4. Event window 21 hari yaitu penelitian dilakukan 10 hari sebelum pengumuman dividen, satu hari pada saat pengumuman, dan 10 hari sesudah pengumuman.

D. TUJUAN PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis berharap dapat menemukan jawaban dari serangkaian pertanyaan yang masih menjadi fenomena dalam pengumuman deviden khususnya pada pertanyaan dari rumusan masalah yang telah ditentukan penulis, yaitu : 1. Mengetahui apakah pengumuman perubahan dividen berpengaruh signifikan terhadap abnormal return. 2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman perubahan dividen (naik atau turun).

E. MANFAAT PENELITIAN Tentu saja penulis berharap penelitian ini dapat memberi manfaat baik bagi diri penulis sendiri, para investor, peneliti serta dimungkinkan pihak perusahaan yaitu : 1.

Bagi penulis Dapat

menambah

pengetahuan

dan

pengalaman

meneliti

serta

mengetahui lebih dalam tentang teori yang diteliti, hingga suatu saat dapat menjadi bahan pertimbangan, analisa dan keputusan dalam dunia praktek. 2. Bagi Investor Menjadi suatu bahan pertimbangan guna menyikapi pengumuman deviden di Bursa Efek Jakarta, untuk dapat mengambil keputusan

investasi dan dapat menjadikan penelitian ini sebagai salah satu dasar pertimbangan. 3.

Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat dan berdaya guna khususnya bagi para peneliti yang sedang, sudah atau akan meneliti pada bidang minat yang sama.

4.

Bagi Perusahaan Perusahaan diharapkan dapat menggunakan penelitian ini atau penelitian yang sejenis, sebagai salah satu dasar pertimbangan, analisis dan pengambilan keputusan dalam mengumumkan dividen. 5. Bagi Masyarakat Umum Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan dapat mengetahui lebih jauh tentang reaksi pasar terhadap suatu peristiwa, dalam hal ini rekasi pasar terhadap pengumuman dividen.

F. KAJIAN PUSTAKA 1. Penelitian Terdahulu 1.1. Amsari (1993) melakukan penelitian mengenai pengaruh pengumuman dividen terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta. Data yang digunakan adalah harga saham harian dan indeks harga saham harian. Sampel yang diambil sebanyak 47 jenis saham dari 57 saham yang tercatat di BEJ pada akhir tahun 1989. periode yang diamati selama 3 tahun (1990-1992). Perubahan dividen dibagi dalam 3 kelompok yaitu

dividen naik, dividen turun, dan dividen tetap. Model yan digunakan untuk menaksir abnormal return adalah market model. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji distribusi dua sisi pada tingkat signifikansi alfa (α) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengumuman dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta. 1.2.

Pettit (1972) meneliti mengenai pengaruh informasi pengumuman dividen

terhadap

perubahan

harga

saham.

Hasil

penelitiannya

menunjukkan bahwa harga-harga saham menyesuaikan secara tepat dan cepat pada hari pengumuman dividen dan hari sesudahnya. Data yang digunakan Pettit adalah data harga saham harian dan data bulanan pengumuman dividen dan data triwulanan berupa pendapatan (earning). Periode penelitian selama 5 tahun (1964-1969). 1.3. Aharony dan Swary (1980), penelitiannya bertujuan untuk menilai apakah perubahan dividen membawa informasi yang tercermin pada perilaku perubahan harga saham. Penelitian mereka ini merupakan penelitian yang lebih teliti dibanding dengan penelitian sejenis yang dilakukan sebelumnya. Hal ini karena Aharony dan Swary telah memisahkan

antara

pengumuman

dividen

pengumuman yang

sering

earning bersamaan

(pendapatan)

dan

waktunya.

Data

pengumuman dividen digunakan jika tidak didahului atau diikuti oleh pengumuman earning jangka waktu sebelas hari perdagangan. Data

dikelompokkan menurut perubahan dividen yaitu dividen naik, dividen tetap, dan dividen turun. Variabel yang digunakan untuk mengukur kandungan informasi pengumuman pendapatan dan dividen adalah abnormal return dan average abnormal return. Model yang digunakan untuk memprakirakan abnormal return adalah market model atau single index model. Kesimpulan dari penelitian Aharony dan Swary

ini adalah bahwa

pengumuman perubahan dividen memberikan informasi yang lebih bermanfaat daripada pengumuman earning. Kenaikan dividen akan diikuti oleh kenaikan harga saham dan penurunan dividen akan diikuti penurunan saham secara cepat dan tepat.

2. Landasan Teori 2.1. Definisi Dividen Dividen adalah proporsi laba yang dibagikan kepada pemegang saham perusahaan dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar yang dimilikinya (Baridwan, 1996). Nilai dan waktu pembayaran dividen ditentukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan nilai yang dibagikan dapat berkisar antara nol hingga sebesar laba bersih tahun berjalan atau tahun lalu.

Ada beberapa jenis dividen yaitu : a) Dividen Kas Dividen yang paling umum dibagikan perusahaan adalah bentuk kas. Yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas adalah apakah jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut. b) Dividen Aktiva selain Kas (property dividend) Kadang-kadang dividen dibagikan dalam bentuk aktiva selain kas, dividen dalam bentuk ini disebut property dividend. Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan, barang dagang atau aktivaaktiva lain. c) Dividen Hutang (scrip dividend) Dividen hutang timbul apabila laba tidak dibagi saldonya, mencukupi untuk pembagian dividen, tetapi saldo kasnya tidak cukup sehingga pimpinan perusahaan akan mengeluarkan scrip dividend yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang akan datang. Scrip dividend ini mungkin berbunga mungkin tidak. d) Dividen Likuidasi Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pengembalian modal. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi, maka pemegang saham harus diberitahu mengenai

berapa jumlah pembagian laba, dan berapa yang merupakan pengembalian modal sehingga para pemegang saham bisa mengurangi rekening investasinya. e) Dividen Saham Dividen saham adalah pembagian tambahan saham tanpa dipungut pembayaran kepada pemegang saham, sebanding dengan saham-saham yang dimilikinya. Dividen saham dapat berupa saham yang jenisnya sama maupun yang jenisnya berbeda. 2.2

Penilaian Harga Saham Para pemodal akan menganalisa saham untuk menetukan harga saham yang wajar. Mereka menilai saham perusahaan dengan melihat hubungan antara risiko yang akan dihadapi dan hasil (keuntungan) yang diharapkan dari dana yang diinvestasikan pada perusahaan. Pada dasarnya, pemodal tidak menyukai risiko. Oleh karena itu prinsip ekonomi tetap dipegang oleh mereka yang mengharapkan risiko sekecilkecilnya

dapat

Konsekuensinya

mendatangkan adalah

perusahaan

keuntungan harus

sebesar-besarnya.

menawarkan

tingkat

keuntungan yang lebih tinggi apabila risiko yang dihadapi lebih tinggi dan sebaliknya. Pemodal akan menilai risiko yang dihadapi dan hasil yang diharapkan atas investasi saham untuk dibandingkan dengan alternatif kesempatan investasi di sektor lain seperti di bank atau di aktiva riil (real

asset). Perbandingan yang diperoleh tersebut akan digunakan sebagai petunjuk dalam melakukan investasi di sektor finansial. Investasi dalam saham sebagai alternatif investasi jangka panjang berbeda dengan investasi pada obligasi atau surat berharga yang lain. Investasi pada saham ini tidak memiliki saat jatuh tempo. Saham ini dapat dijual belikan melalui bursa efek atas dasar harga yang berlaku pada waktu diadakan transaksi jual beli. Bagi pemodal yang menginvestasikan dananya dalam saham, akan menilai saham yang dimiliki atau saham yang dibeli. Proses penilaian saham akan membedakan antara nilai (value) dan harga (price) saham. Nilai saham merupakan nilai intrinsik atau nilai nyata suatu saham yang ditentukan oleh beberapa faktor fundamental perusahaan, sedangkan harga saham yang dimaksud adalah harga pasar. Untuk menilai saham menggunakan 2 pendekatan, yaitu : (1) Analisis Teknikal : menggunakan data (perubahan) harga di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa yang akan datang. (2) Analisis Fundamental : Berupaya mengidentifikasikan prospek perusahaan (lewat analisis terhadap

faktor-faktor

yang

mempengaruhinya)

untuk

bisa

memperkirakan harga saham di masa yang akan datang. 2.3

Variabilitas Tingkat Keuntungan Saham Menurut Husnan dkk (1996) pengujian reaksi harga dan tingkat keuntungan dapat dilihat dari security return variability (SRV) dengan rumus tingkat keuntungan abnormal return kuadrat i pada waktu t dibagi

dengan varian dari tingkat keuntungan diluar pengumuman. SRV digunakan untuk melihat apakah pasar secara agregat menilai pengumuman dividen sebagai hal yang informatif, dalam arti apakah informasi tersebut mengakibatkan perubahan pada distribusi return saham pada waktu pengumuman dividen. Apabila abnormal return dirata-rata,

ada

kemungkinan

nilai

positif

dan

negatif

saling

menghilangkan, pada indikator SRV semua nilai menjadi positif sehingga heterogen informasi dapat dihilangkan. Dampak dari informasi yang homogen dapat dideteksi dengan SRV, meskipun arah pergerakan tidak bisa dilihat, sehingga informasi baik atau buruk tidak akan bisa dibedakan dengan SRV. Penggunaan SRV yang tidak dapat melihat pergerakan harga, mempunyai keuntungan bagi investor karena pada kenyataannya kita akan mengalami kesulitan menentukan suatu berita ditafsirkan sebagai berita baik atau berita buruk. Kenaikan laba mungkin dapat ditafsirkan sebagai berita buruk apabila kenaikannya tidak sebesar yang diantisipasi perusahaan. Sebaliknya penurunan

laba mungkin

merupakan berita baik apabila penurunan tersebut tidak sebesar perkiraan.

G. HIPOTESIS Hipotesis merupakan dugaan atau kesimpulan awal dan masih bersifat sementara yang akan dibuktikan kebenarannya setelah data lapangan (empiris) dapat diperoleh.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka dapat ditarik sebuah formulasi hipotesis yaitu : H1 : Pengumuman kenaikan dividen berpengaruh positif terhadap Abnormal Return. H2 : Pengumuman penurunan dividen berpengaruh negatif terhadap Abnormal Return. H3 : Tidak terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan dividen. H4 : Tidak terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman penurunan dividen.

J. METODE PENELITIAN 1.

Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian untuk mendapatkan populasi saham di Pojok Bursa Efek Jakarta (Pojok BEJ) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia yang dalam hal ini Pojok BEJ merupakan salah satu tempat yang menyediakan fasilitas layar RTI (Real Time Information)

2.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini akan menguji adanya pengaruh pengumuman dividen terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan pokok masalah dan hipotesa yang akan diuji, maka variabel yang akan diuji adalah Abnormal return.



Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi.



Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relative terhadap harga sebelumnya.



return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi.



Harga saham dalam penelitian ini adalah harga pasar saham yang terjadi pada periode pengamatan untuk tiap-tiap jenis saham yang dijadikan sampel penelitian.



3.

Return saham merupakan return dari tiap-tiap saham.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah saham-saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini akan mengambil sampel saham-saham yang oleh pihak perusahaan atau manajemen memberikan pengumuman dividen, diketahui dan diumumkan kepada pasar, pada saham- saham yang terdaftar atau listed di Bursa Efek Jakarta.

4.

Data dan Teknik Pengumpulan Data •

Data

Jenis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut meliputi : a.

Nama saham atau nama perusahaan yang dijadikan sampel

b.

Harga pasar saham harian selama tahun 2003-2004

c.

Tanggal pengumuman dividen dari tahun 2003-2004

d.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mingguan tahun 2003-

2004



Teknik Pengumpulan Data

Dengan pengutipan langsung. Data berupa harga saham dan IHSG harian yang dibutuhkan dikutip dari dari Pojok Bursa Efek Jakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (Pojok BEJ FE UII), buku- buku atau literatur, jurnal ekonomi, internet dan berbagai media cetak dan elektronik.

5.

Alat Analisis

Ada berbagai tahapan analisis dalam penelitian ini, antara lain : 1)

Menghitung return saham individual pada t

hari sebelum dan sesudah event date. Pit – Pit - 1 Rit = Pit - 1

Notasi : Rit

= Return saham I pada hari t

Pit

= Harga saham I pda hari t

Pit – 1

= Harga saham I pada hari t-1

2)

Menghitung return pasar harian pada t hari

sebelum dan sesudah event date

IHSGit – IHSG it – 1 Rmt = IHSGit – 1 Notasi : Rmt

= Return pasar pada hari t

IHSGit

= Indeks harga saham gabungan pad hari t

IHSGit – 1

= Indeks harga saham gabungan pada hari t-1

3)

Menghitung return ekspektasi pada periode

jendela : E (Rit) = αi + βi Rmt Notasi : E (Rit)

= Return ekspektasi saham I pada periode waktu t

αi

= Intercept dari regresi untuk masing-masing saham i

βi

= Slope dari fungsi regresi atau Beta untuk masing-masing saham i

Rmt

= Return pasar pada periode jendela ke-t

4)

Menghitung besarnya abnormal return pada

masing-masing t hari

ARit = Rit + E(Rit)

Notasi : ARit

= Abnormal return saham i pada hari t

Rit

= Return sesungguhnya untuk saham i pada hari t

E(Rit)

= Return seharusnya saham I pada hari t

5)

Menghitung average abnormal return pada

masing-masing t hari

N

Σ A • Ri • t i,t AARNt =

N Notasi : N

= jumlah saham yang dihitung

ARi, t

= abnormal return saham i pada periode peristiwa t

6)

Menghitung cumulative average abnormal

return t = + 10

Σ

CAAR =

A • Ri • t

t = - 10

K. Uji Hipotesis Uji hipotesis 1 Uji hipotesis ini digunakan untuk melihat apakah pengumuman perubahan kenaikan dividen berpengaruh positif terhadap Abnormal Return. Untuk mengetahui hipotesis ini digunakan One Sample Test. a.

Merumuskan hipotesis Ho1 : Pengumuman kenaikan dividen berpengaruh negatif terhadap Abnormal Return (AAR ≤ 0). Ha1 : Pengumuman kenaikan dividen berpengaruh positif terhadap Abnormal Return (AAR > 0).

b.

Menentukan taraf signifikan α = 5%

c.

Melakukan operasi SPSS terkait dengan pengujian tersebut

d.

Membandingkan T hitung dengan T tabel

e.

Menentukan kesimpulan

1)

Jika T hitung ≤ T tabel, maka Ho diterima artinya

pengumuman kenaikan dividen berpengaruh negatif terhadap Abnormal Return. 2)

Jika T hitung > T tabel, maka Ho ditolak artinya

pengumuman kenaikan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap Abnormal Return.

Uji Hipotesis 2 Uji hipotesis ini digunakan untuk melihat apakah pengumuman perubahan penurunan dividen berpengaruh terhadap Abnormal Return. Untuk mengetahui hipotesis ini digunakan One Sample Test. a.

Merumuskan hipotesis

Ho2 : Pengumuman penurunan dividen berpengaruh positif terhadap Abnormal Return (AAR ≥ 0). Ha2 : Pengumuman penurunan dividen berpengaruh negatif terhadap Abnormal Return (AAR < 0) b.

Menentukan taraf signifikan α = 5%

c.

Melakukan operasi SPSS terkait dengan pengujian

tersebut d.

Membandingkan T hitung dengan T tabel

e.

Menentukan kesimpulan

3)

Jika T hitung ≥ T tabel, maka Ho diterima artinya

pengumuman penurunan dividen berpengaruh positif terhadap Abnormal Return. 4)

Jika T hitung < T tabel, maka Ho ditolak artinya

pengumuman penurunan dividen berpengaruh negatif terhadap Abnormal Return. Uji Hipotesis 3 Uji hipotesis ini digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan ratarata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman untuk perubahan dividen menaik. Untuk mengetahui hipotesis ini digunakan One Sample Test. a. Ho3

Merumuskan hipotesis :

Tidak ada perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah

pengumuman dividen Ha3

:

Ada perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah

pengumuman dividen b.

Menentukan taraf signifikan α = 5%

c.

Melakukan operasi SPSS terkait dengan pengujian

tersebut d.

Membandingkan T hitung dengan T tabel

e.

Menentukan kesimpulan

1)

Jika –T tabel ≤ T hitung ≤ T tabel, maka Ho diterima artinya

tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan dividen. 2)

Jika T hitung < -T tabel atau T hitung > T tabel, maka H o

ditolak artinya terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan dividen.

Uji Hipotesis 4 Uji hipotesis ini digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan ratarata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen untuk pengumuman dividen menurun. Untuk mengetahui hipotesis ini digunakan One Sample Test. a.Merumuskan hipotesis Ho3 : Rata-rata abnormal return sebelum = rata-rata abnormal return sesudah pengumuman dividen untuk perubahan dividen menurun. Ha3

:

Rata-rata abnormal return sebelum ≠ rata-rata abnormal return

sesudah pengumuman dividen untuk perubahan dividen menurun. b.

Menentukan taraf signifikan α = 5%

c.Melakukan operasi SPSS terkait dengan pengujian tersebut d.

Membandingkan T hitung dengan T tabel

e.Menentukan kesimpulan

1) Jika T hitung < T tabel, maka Ho diterima artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman untuk perubahan dividen menurun. 2) Jika T hitung > T tabel, maka Ho ditolak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman untuk perubahan dividen menaik.

L. SISTEMATIK PENULISAN BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1

Penelitian Terdahulu 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pasar Modal di Indonesia 2.2.2 Instrumen Pasar Modal di Indonesia 2.2.3 Dividen 2.2.4 Kebijakan Pembayaran Dividen 2.2.5 Penilaian Harga Saham

2.2.6 Variabilitas Tingkat Keuntungan Saham 2.2.7 Hipotesis BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1.

Lokasi Penelitian

3.2.

Variabel Penelitian

3.3.

Definisi Operasional Variabel

3.4.

Populasi dan Sampel

3.5.

Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.6.

Alat Analisis

3.7.

Perumusan Model Analisis

BAB IV. ANALISA DATA 4.1.

Statistik Diskriptif

4.2.

Pengujian Hipotesis BAB V. KESIMPULAN dan SARAN 5.1.

Kesimpulan 5.2.

Saran

Related Documents


More Documents from "Raa"