Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kebijakan Publik.docx

  • Uploaded by: Raa
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kebijakan Publik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,739
  • Pages: 11
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kebijakan Publik

Administrasi Publik ’18 A Disusun oleh : Abdul Rahman Adan Glory Margaretta Putri Hertin Andika Tri Uthami Purba Tara Mitha Rizki Yoel Christian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara demokrasi dimana kedaulatan berada di tangan rakyat. Pemerintahan di Indonesia berasal dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Setiap daerah di Indonesia memiliki seorang pemimpin yang berfungsi menetapkan kebijakan demi menyejahterahkan kehidupan rakyatnya. Pemimpin masing-masing organisasi, daerah ataupun Negara mempunyai eksistensi dan pemikiran tersendiri untuk membuat dan menetapkan suatu kebijakan. Pada era globalisasi saat ini, setiap kebijakan diharapkan mampu menciptakan inovasi-inovasi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat/anggota sebuah organisasi, daerah ataupun Negara. Pelayanan publik di Indonesia masih menjadi persoalan yang perlu memperoleh perhatian dan penyelesian yang komprehensif. Harus diakui, bahwa pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada rakyat terus mengalami pembaruan, baik dari sisi paradigma maupun format pelayanan seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat dan perubahan di dalam pemerintah itu sendiri. I.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengaruh kepemimpinan terhadap kebijakan publik?

BAB II PEMBAHASAN II. Kajian Pustaka 1. Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi, daerah atau Negara. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan ialah “melakukannya dalam kerja” dengan praktik. 2. Definisi Pemimpin Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain atau kelompok lain. Pemimpin merupakan pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga ia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama guna mencapai sasaran tertentu.

3. Teori-Teori Kepemimpinan a. Teori Great Man Teori ini mengatakan bahwa kepemimpinan adalah bakat atau bawaan sejak seseorang lahir. Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. b. Teori Big Bang Teori ini mengatakan bahwa suatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi pemimpin. c. Teori Sifat Teori ini mengatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fisik maupun psikologis. Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian yang bukan hanya bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar.

d. Teori Karakteristik Kepribadian Menurut Cheser: Sifat-sifat pribadi yang merupakan watak yang lebih subyektif,yakni keunggulan seorang pemimpin dalam keyakinan, ketekunan, daya tahan, keberanian dll. Sifat-sifat Pribadi: Fisik, kecakapan (skill ), teknologi, daya tanggap (perpection), pengetahuan (knowledge), daya ingat (memory ), imajinasi (imagination). e. Teori Perilaku Menurut Teori ini, Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan. Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi.

4. Definisi Kebijakan Publik Menurut Para Ahli a. Thomas R. Dye (1981) mendefinisikan kebijakan publik adalah apa yang tidak dilakukan maupun yang dilakukan oleh pemerintah. Pengertian yang diberikan Thomas R. Dye ini memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Selain itu, kajiannya yang hanya terfokus pada negara sebagai pokok kajian. b. Easton (1969) mendefinisikan kebijakan publik sebagai pengalokasian nilai-nilai kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat. Dalam pengertian ini hanya pemerintah yang dapat melakukan sesuatu tindakan kepada masyarakat dan tindakan tersebut merupakan bentuk dari sesuatu yang dipilih oleh pemerintah yang merupakan bentuk dari pengalokasian nilai-nilai kepada masyarakat. c. Chief J.O. Udoji (1981) mendefinisikan kebijaksanaan publik sebagai “ An sanctioned course of action addressed to a particular problem or group of related problems that affect society at large.” Maksudnya ialah suatu tindakan bersanksi yang mengarah pada suatu tujuan tertentu yang diarahkan pada suatu masalah atau sekelompok masalah tertentu yang saling berkaitan yang mempengaruhi sebagian besar warga masyarakat. d. Jonnes (1977) memandang kebijakan publik sebagai suatu kelanjutan kegiatan pemerintah di masa lalu dengan hanya mengubahnya sedikit demi sedikit.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan a. Kemampuan Personal kemampuan personal adalah kombinasi antara pemimpin dilahirkan ke dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir dengan kemampuan dasar kepemimpinan ia akan lebih hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin yang biasa dan standar. b. Faktor Jabatan Jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Dua orang yang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama namun memiliki jabatan yang berbeda maka akan mempunyai pengaruh yang berbeda pula. c. Faktor situasi dan kondisi Disaat situasi kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik. Jika organisasi sulit untuk maju karena anggota organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka perlu pemimpin transformasional. 6. Faktor-Faktor Keberhasilan Pemimpin a. Moril : keadaan jiwa dan emosi seseorang yang mempengaruhi kemauan melaksanakan tugas b. Disiplin : ketaatan tanpa ragu-ragu dan tulus ikhlas terhadap peraturan yang berlaku c. jiwa korsa loyalitas : kebanggaan dan antusiasme terhadap organisasinya d. Kecakapan : kepandaian melakukan tugas dengan hasil yang baik efektif mungkin dan dengan sarana koefisien mungkin serta berlangsung dengan tertib 7. Peran Pemimpin Peran pemimpin dalam kebijakan publik teramat vital karena hanya pemimpinlah yang mempunyai tugas pokok memastikan rumusan kebijakan di buat sesuai dengan seharusnya. Untuk itulah pemimpin di pilih; untuk itulah seorang pemimpin harus mempunyai berbagai karakter. Agenda bagi pemimpin- pemimpin khususnya presiden, menteri, gubernur,bupati hari ini dan di masa depan, pertama memahami makna kebijakan publik dan bagaimana variasinya dalam formulasi, implementasi, dan evaluasi. Kedua, mengambil pakar- pakar kebijakan sebagai mitra- mitra kerja fungsional/ asistensial sebagai upaya meningkatkan kepastian keutamaan dalam kebijakan publik. Ketiga, keep-up-date dengan perkembangan terbaru dalam konteks tantangan zaman dan tantangan kepemimpinan yang dihadapai.

BAB III PENUTUP Kesimpulan Peran Kepemimpinan dalam kebijakan public adalah memastikan rumusan kebijakan dibuat sesuai dengan seharusnya.Yang menjadi pengaruh kepemimpinan ialah sejauh mana sang pemimpin bisa memberikan harapan pada organisasi/lembaga yang di pimpinnya. Pemimpin adalah pelita yang berjalan di depan , dan berkorban untuk menjadi yang di depan. Karena kepemimpinan pada akhirnya bukan masalah karisma, kekuasaan, atau kekayaan. Kepemimpinan adalah peran.

METODE PENELITIAN Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang bersifat sistematis dan menggunakan model-model yang bersifat matematis. Teori-teori yang digunakan serta hipotesa yang diajukan juga biasanya berkaitan dengan fenomena alam. Berikut ini adalah beberapa perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Pengertian Penelitian Kuantitatif Menurut Para Ahli Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2001) definisi penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasari pada asumsi, kemudian ditentukan variabel, dan selanjutnya dianalis dengan menggunakan metode-metode penelitian yang valid, terutama dalam penelitian kuantitatif. Suriasumantri (2005). Menurutnya, arti penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan kajian pemikiran yang sifatnya ilmiah.Kajian ini menggunakan proses logico-hypotheticoverifikatif pada langkah-langkah penelitianyang dilakukan. Tujuan Penelitian Kuantitatif Tujuan penelitian kuantitatif mencari hubungan antarvariabel seperti pada penelitian survei atau untuk membandingkan sampel-sampel atau kelompok-kelompok tertentu yang berkaitan dengan hasil penelitian, sama seperti pada penelitian eksperimen. Asumsi Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif didasarkan pada asumsi sebagai berikut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001; Del Siegle, 2005, dan Johnson, 2005). a. Bahwa realitas yang menjadi sasaran penelitian berdimensi tunggal, fragmental, dan cenderung bersifat tetap sehingga dapat diprediksi. b. Variabel dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif dan baku. Karakeristik Penelitian Kuantitatif Karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002 : 11; Johnson, 2005; dan Kasiram 2008: 149-150): a. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau top-down), yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.

b. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari hal-hal yang bersifat subjektif. c. Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan. d. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik yaitu ilmu yang berupaya membuat hokum-hukum dari generalisasinya. e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. f. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan mengguna-kan alat yang objektif dan baku. g. Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data. h. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian. i. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul. j. Dalam analisis data, peneliti dituntut memahami teknik-teknik statistik. k. Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu dan situasi. l. Penelitian jenis kuantitatif disebut juga penelitian ilmiah. Prosedur Penelitian Kuantitatif Penelitian ini dalam pelaksanaannya berdasarkan prosedur yang telah direncanakan sebelumnya. Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut. a. Identifikasi permasalahan b. Studi literatur.

c. Pengembangan kerangka konsep d. Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan penelitian. e. Pengembangan disain penelitian. f. Teknik sampling. g. Pengumpulan dan kuantifikasi data. h. Analisis data. i. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian. Tipe-tipe Penelitian Kuantitatif Dalam melakukan penelitian, peneliti dapat menggunakan metoda dan rancangan (design)tertentu dengan mempertimbangkan tujuan penelitian dan sifat masalah yang dihadapi. Berdasarkan sifat-sifat permasalahannya, penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi beberapa tipe sebagai berikut (Suryabrata, 2000 : 15 dan Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 69 – 78). a. Penelitian deskriptif b. Penelitian korelational c. Penelitian kausal komparatif d. Penelitian tindakan e. Penelitian perkembangan f. Penelitian eksperimen

Metode Penelitian Kuantitatif Metode yang dipergunakan dalam penelitian kuantitatif, khususnya kuantitatif analitik adalah metode deduktif. Dalam metoda ini teori ilmiah yang telah diterima kebenarannya dijadikan acuan dalam mencari kebenaran selanjutnya. Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial, dan Politik (2000: 6) menyatakan bahwa pada dasarnya metoda ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan : a) kerangka pemikiran yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun; b) menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran tersebut; dan c) melakukan verifikasi terhadap hipotesis termaksud untuk menguji kebenaran pernyataannya secara faktual. Selanjutnya Jujun menyatakan bahwa kerangka berpikir ilmiah yang berintikan proses logico-hypothetico-verifikatif ini pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut (Suriasumantri, 2005 : 127-128). a. Perumusan masalah, yang merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batasbatasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya. b. Penyusunan kerangka berpikir dalam penyusunan hipotesis yang merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengait dan membentuk konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan permasalahan. c. Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari dari kerangka berpikir yang dikembangkan. d. Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipoteisis tersebut atau tidak. e. Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.m.wikipedia.org http://www.academia.edu/34403659/TEORI-TEORI_KEPEMIMPINAN https://afrizalwszaini.wordpress.com/2012/01/13/defenisi-kebijakan-publikmenurut-pakar/ https://batamtoday.com/index.php/home/read/23800/Kepemimpinan-yangEfektif-dan-Kebijakan-Publik https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-kuantitatif.html http://ayo-nambah-ilmu.blogspot.com/2016/06/metode-penelitian-kuantitatiftujuan.html http://dosensosiologi.com/pengertian-penelitian-kuantitatif-ciri-dan-jenisnyalengkap/ Jujun S. Suriasumantri. 2017. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer

Related Documents


More Documents from ""