Pemeriksaan Fisik Anak

  • Uploaded by: Desi Purnamasari Yanwar
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemeriksaan Fisik Anak as PDF for free.

More details

  • Words: 1,167
  • Pages: 37
PEMERIKSAAN FISIK ANAK RAGIEL PRAMANA WAHYU PURNAMA INTAN ARU PALAKA ALYA SHAFIRA

PRETIKA PRAMESWARI DESI PURNAMASARI YANWAR DINAR AULIA EVA WULANDARI

Kepala ◦Bentuk dan ukuran kepala ◦ Bentuk kepala dikuran rutin sampai anak usia 2 tahun ◦ Pengukuran pada diameter oksipitofrontal terbesar

◦ Kontrol kepala ◦ Bayi baru lahir – 1 bulan = leher diangkat kepala jatuh ke belakang ◦ Usia 3 bulan : dapat menjaga kepala tegak beberapa saat ◦ Usia 5 bulan : dapat menegakan kepalanya dalam posisi duduk

◦ Kraniotabes ◦ Menegakan tengkorak di belakang dan diatas telinga dengan cukup keras ◦ + = teraba seperti menekan bola pingpong (normal pada bayi sampai usia 6 bulan)

◦ Tanda macewen atau cracked-pot sign ◦ Mengetukan jari pada tulang tengkorak ◦ + = suara pot retak (normal selama ubun-ubun masih terbuka)

◦ Rambut dan kulit kepala ◦ Warna, ketebalan dan distribusi pertumbuhan rambut kepala ◦ Pasien malnutrisi = warna merah merah jagung, kering dan mudah dicabut ◦ Kulit kepala -> apakah terdapat manifestasi infeksi

Ubun-ubun (Fontanel) ◦ Ubun-ubun besar diraba dalam posisi pasien didudukan ◦ Ubun-ubun kecil teraba sampai usia 4-8 minggu ◦ Ubun-ubun besar terlambat menutup : rakhitis, hidrosefalus, sifilis, hipotitroidisme, osteogenesis dll ◦ Ubun-ubun besar normal : rata atau sedkit cekung ◦ Ubun-ubun besar menonjol : penigkatan intrakranial ◦ Ubun-ubun cekung : malnutrisi & dehidrasi

Wajah ◦ Asimetri wajah

◦ Pembengkakan wajah (disebabkan edema, radang lokal, atau infeksi kl submaksilaris, submandibularis, dan parotis) ◦ Wajah dismorfik : pasien sindrom Down, sindorm William, sindrom Pierre Robin

◦ Hipertelorisme : bertambahnya jarak kedua pupil (N : 3,5-5,5cm) ◦ Telekantus : kantus medialis tergeser ke lateral

◦ Visus

Mata

Neonatus : bereaksi terhadapa cahaya 1 bulan : melihat benda-benda 2 bulan : mengikuti gerakan jari 6 bulan : dapat memfokuskan pandangan terhdapa objek tertentu ◦ Bayi yang lebih besar dan anak kecil : reaksi terhadap mainan dan keadaan sekitar ◦ ◦ ◦ ◦

◦ Palpebra

◦ Simetri palpebra (ptosis, lagoftalmus, hemangioma, hordeolum) ◦ Alis dan bulu mata

◦ Bulu mata panjang dan lentik : anak normal, atau pada malnutrisi, penyakit kronik

◦ Glandula lakrimalis dan duktus nasolakrimalis ◦ Duktus nasolakrimalis belum paten sampai bayi berusia beberapa bulan ◦ Usia 6 bulan duktus masih belum terbuka -> air mata selalu mengalir

◦ Konjungtiva ◦ (nilai anemis/ hiperemis/sekret) perdarhan konjungtiva, oftalmia neonaturum, pinguekula, pterigium. Konjungtivitis)

◦ Sklera ◦ Normal : berwarna putih, sedikit kebiruan (bayi) ◦ Sklera jelas biru : osteogenesis imperfekta, glaukoma, atau sindrom Marfan ◦ Kuning : Ikterus

◦ Kornea ◦ Normal : jernih ◦ Abnormal : terdapat radang, ulkus atau kekeruhan

◦ Pupil ◦ Nilai ukuran (diameter normal : 34mm), isokor ◦ Refleks cahaya (langsung dan tidak langsung/konsensual) ◦ Sinar lampu senter kecil diarahkan ke pupil dari arah lateral ◦ Akomodasi : menyuruh anak melihat obyek yang cukup jauh kemudian secara perlahan didekatkan (N : pupil mengecil) ◦ Lensa ◦ Normal : jernih ◦ Keruh : katarak

◦ Eksoftalmos dan enoftalmos ◦ Posisi bola mata (Normal : iris terletak di antara kedua palpebra saar mata memandang kedepan)

Eksoftalmos : mata menonjol keluar dan besar (hipertiroidisme, glaukoma, tumot retorbulbar

Enoftalmos : bola mata kecil atau dalam (sindrom Horner, mikroftalmos, dehidrasi berat, atau malnutrisi

Strabismus (juling) • Deviasi sumbu mata normal pada bayi sampai usia 3-6 bulan) • Esotrofia, eksotrofia, hipertrofia, hipotrofia, eksoforia, eksoforia

Nistagmus ◦ Nistagmus okular -> katarak, kelainan refraksi (astigmatisme) ◦ Nistagmus vestibular -> labirintis atau kelainan labirin laiinya ◦ Nistagmus neurogenik –> ensefalitis, menigigtis tuberkulosa, palsi serebral

TELINGA ◦ Terbagi dalam 3 bagian : 1. Telinga luar  daun telinga & liang telinga

2. Telinga tengah  kavum timpani, membran timpani, tulang-tulang pendengaran 3. Telinga dalam  koklea, labirin, utrikulus, sakulus

Daun Telinga ◦ Lihat bentuk, besar, & posisinya ◦ Daun telinga lebar  variasi normal atau pada sindrom Marfan ◦ Daun telinga kecil  pada sindrom Down ◦ Low set ear (daun telinga lebih rendah dari normal)  bayi dengan hidrosefalus, Trisomi 13, 18, 21

Liang Telinga ◦ Sebelum pemeriksaan, sebaiknya didahului dengan pembersihan serumen ◦ Pemeriksaan dengn bantuan spekulum telinga atau otoskop

◦ Perhatikan apakah terdapat laserasi, korpus alienum, sekresi mukopurulen, nyeri tarik daun telinga

Membran Timpani ◦ Normal : terlihat cekung dan mengkilat ◦ Abnormal : tampak rata atau cembung dan kusam ◦ Otitis medua kataral : MT sangat merah, refleks cahaya berkurang

◦ Otitis media supurativa : MT menonjol, kemerahan, refleks cahaya menghilang ◦ Apakah terdapat perforasi?

Mastoid ◦ Apakah terdapat pembengkakan & nyeri ? ◦ Mastoiditis : daun telinga tampak terdorong ke depan, meatus akustikus eksternus menyempit, & mastoid terasa nyeri bila diraba

HIDUNG ◦ Perhatikan bentuk, septum hidung, mukosa hidung ◦ Apakah terdapat sekret hidung, darah, atau benda asing

MULUT ◦ Apakah terdapat trismus, halitosis? ◦ Perhatikan bibir (warna & mukosa), apakah terdapat fisura pada bibir (kelitis, keilosis), apakah terdapat labioskisis?

◦ Anemia : warna bibir pucat ◦ Asidosis : mukosa bibir berwarna merah anggur ◦ Sindrom Peutz-Jeghers : (+) bercak pigmentasi tegas berwarna biru-hitam atau coklat di mukosa bibir, mulut, hidung atau di mata

◦ Perhatikan mukosa pipi (oral thrush, bercak Koplik, ulserasi, pigmentasi berwarna coklat pada mukosa pipi)

◦ Perhatikan gusi (warna, edema, tanda radang, neoplasma) ◦ Tanda radang gusi : bengkak, nyeri merah, muntah berdarah

◦ Perhatikan palatum (apakah terdapat asiemtri arkus palatum, paralisis palatum) ◦ Apakah terdapat petekie pada palatum? Apakah terdapat uvula bifida? Epstein’s pearls?

◦ Perhatikan lidah : - apakah terdapat kelainan kongenital (lidah terlalu besar, mikroglosia), Glosoptosis - Lidah kering (dehidrasi) - Tremor lidah (korea, hipertiroidisme) - Lidah kotor (demam tifoid, campak, scarlet fever) - Geographic tounge

GIGI - GELIGI ◦ Gigi susu - Gigi susu mulai tumbuh pada umur 5 bulan - Pada umur 3 tahun, ke 20 gigi susu harus sudah tumbuh - Keterlambatan pertumbuhan gigi susu : hipertiroidisme, hipopituitarisme

◦ Kelainan pada gigi : - Karies dentis - Hipoplasia email (terjadi pada pemberian tetrasiklim, rakitis, hipoparatiroidisme, sifilis kongenital)

◦ Faring : - Perhatikan dinding posterior faring : hiperemia, edema, membran ekusdat, abses, post nasal drips - Tonsil : ukuran, kripti, detritus, hiperemia, ulserasi, membran atau bercak perdarahan

◦ Laring : - Apakah terdapat stridor - Pemeriksaan laringoskopi (dilakukan bila terdapat stridor) - Epiglotitis : ditandai dengan demam akut, nyeri tenggorok, disfagia, hipersalivasi, suara serak

LEHER ◦ Pada bayi : leher tampak pendek, mulai pada usia 3-4 tahun tampak memanjang ◦ Perhatikan vena di leher (pulsasi yang tampak saat berdiri atau duduk  abnormal) ◦ Tentukan tekanan vena jugularis

Mengukur JVP ◦ Pasien dalam posisi telentang, dada dan kepala diangkat 15-30o ◦ Kosongkan v.jugularis dengan menekan bagian kranial vena & mengurut vena ke arah kaudal kemudian di lepas lagi  lihatlah batas atas distensi v.jugularis

◦ Tortikolis :

- Tortikolis kongenital : akibat perdarahan m.sternokleidomastoideus karna trauma lahir - Tortikolis didapat : proses peradangan disekitar leher

◦ Massa di leher : - Kelenjar getah bening dengan diameter >1cm = abnormal - Pemeriksaan dilakukan dengan pasien telentang, & kelenjar tiroid diraba dari kedua sisinya dengan jari telunjuk dan tengah, perhatikan bahwa tiroid bergerak ke atas bila pasien menelan ludah - Perhatikan : ukuran, bentuk, posisi, konsistensi, permukaan, mobilitas tiroid, nyeri

Related Documents


More Documents from "kurniati ramadhaniah"

Case 3 Hiperbilirubin.docx
November 2019 26
Case 1 Brpn, Pertusis.docx
December 2019 29
Tata Laksana Konstipasi.docx
December 2019 26
Pemeriksaan Fisik Anak
November 2019 35
Case 2 Talassemia.pptx
December 2019 29
Brpn.docx
November 2019 22