Pemeriksaan Fisik Lusti Amelia Bahar Martiana Fahriah Meutia Sandia Meiviana Meyndri Syifa Vitria Rachmat Muhamad Wilianto
KEPALA Tujuan dilakukan pemeriksaan kepala adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan pada kulit kepala, rambut dan di sekitarnya.
Inspeksi, Palpasi : • Bentuk kepala : Normochepal • Tekstur rambut : Berwarna Hitam, Tidak mudah dicabut • Kulit kepala : Tidak terdapat sisik benjolan atau lesi lainnya.
Contoh Abnormalitas Tulang tengkorak yang membesar ditemukan pada hidrosefalus.
Kegagalan pertumbuhan otak secara menyeluruh akibat abnormalitas perkembangan dan proses distruksi otak selama masa janin ditemukan pada Microchepal.
Contoh Abnormalitas Kemerahan dan pembentukan skuama ditemukan pada dermatitis seboroika.
Butiran kecil-kecil berbentuk
oval dan berwarna putih yang melekat pada rambut mungkin merupakan nits atau telur kutu
MATA Tujuan dilakukan pemeriksaan adalah untuk melihat ada atau tidaknya kelainan pada pupil, sklera, conjungtiva dan disekitarnya.
Ketajaman Visus untuk menguji ketajaman penglihatan sentral menggunakan kartu Snellen dengan pencahayaan yang baik
Contoh Abnormalitas Miopia merupakan gangguan penglihatan jauh (rabun jauh). Presbiopia merupakan gangguan penglihatan dekat yang ditemukan pada orang berusia pertengahan dan lanjut.
Pemeriksaan Lapang Pandang dengan Tes Konfrontosi Pada pemeriksaan lapang pandang, mengenalkan pasien objek untuk di ikuti sampai objek tersebut berada di luar maupun didalam daerah lapang pandang. Pasien di minta untuk tetap melihat kedepan tanpa menggerakkan kepalanya. Beritahu pasien untuk mengikuti benda yang digerakkan sesuai arah yang di lakukan oleh pemeriksa tanpa menggerakkan kepalanya.
Konjungtiva dan Sklera Minta pasien untuk melihat ke atas sementara anda menekan kedua kelopak mata ke bawah dengan menggunakan ibu jari tangan sehingga membuat sklera dan konjungtiva terpajan. Inspeksi sklera dan konjungtiva palpebralis untuk menilai warnanya.
perhatikan pola vaskularisasi terhadap latar belakang sklera yang berwarna putih. Cari setiap nodulus atau pembengkakan. Jika anda ingin melihat mata pasien.
Contoh Abnormalitas Conjungtiva anemis
Sklera Ikterik
Pupil Lakukan inspeksi ukuran, bentuk, dan kesimetrisan kedua pupil. Lakukan pemeriksaan reaksi pupil terhadap cahaya. Minta pasien untuk memandang suatu titik di tempat jauh, dan arahkan cahaya lampu senter dari samping ke masing-masing pupil secara bergantian. (Pandangan jauh dan penyinaran dari samping membantu mencegah reaksi dekat.) Lakukan pemeriksaan untuk menentukan: • Refleks cahaya langsung (konstriksi pupil pada mata yang sama) • Refleks cahaya tidak langsung (konstriksi pupil pada mata yang lain)
Otot-Otot Ekstraokular Pada pemeriksaan ini pasien diminta untuk mengikuti gerakan benda yang digerakkan oleh pemeriksa sesuai dengan arah mata angin.
Tes Konvergensi
Minta pasien untuk mengikuti gerakan tangan atau pensil Anda ketika anda menggerakkannya ke arah pangkal hidung pasien. Dalam keadaan normal kedua mata yang mengadakan konvergensi akan mengikuti gerakan objek tersebut dalam jarak 5 cm hingga 8 cm dari hidung.
TELINGA Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui keadaan telinga, ada atau tidaknya kelainan.
Aurikulus. Lakukan inspeksi setiap aurikulus (daun telinga) dan jaringan di sekitarnya untuk menemukan deformitas, benjolan, atau lesi kulit. Jika pada telinga terdapat rasa nyeri, pengeluaran sekret, atau inflamasi, Anda harus menarik aurikulus ke atas dan ke bawah menekan tragus dan menekan dengan kuat daerah tepat di belakang daun telinga tersebut.
HIDUNG lnspeksi permukaan anterior dan inferior hidung. • Biasanya penekanan lembut pada ujung depan hidung pasien dengan ibu jari tangan akan memperlebar lubang hidung • Nyeri tekan pada ujung hidung atau cuping hidung menunjukkan infeksi lokal seperti furunkel. • Perhatikan setiap ketidak simetrisan atau deformitas pada hidung. • Deviasi septum nasi (sekat rongga hidung) umum terjadi dan dapat dilihat dengan mudah Deviasi jarang sampai menyumbat aliran udara napas.
MULUT Pada pemeriksaan mulut, dilihat ada perdarahan, lesi, fissura pada bagian luar mulut,bibir, gusi, uvula, faring. Meminta pasien mengatakan sesuatu untuk menilai kualitas suara ( serak, kasar atau bernada rendah daripada biasanya)
LEHER Lakukan inspeksi leher dengan memperhatikan kesimetrisannya dan setiap massa atau jaringan parut yang ada. Cari pembesaran kelenjar ludah parotis atau submandibular dan perhatikan setiap nodus limfatikus yang terlihat.
Raba nodus limfatikus berikut ini becara berurutan. • Preaurikular- di depan telinga • Aurikular posterior - superfisial prosesus mastoideus • Oksipital-pada basis kranii di sebelah posterior • Tonsilar - pada angulus mandibula • Submandibular -pada titik tengah garis yang menghubungkan angu- lus (sudut) mandibula dengan ujung mandibula. Biasanya nodus lim- fatikus submandibular berukuran lebih kecil dan lebih licin dibanding- kan dengan kelenjar ludah submandibular yang berbenjol-benjol yang merupakan tempat terletaknya nodus limfatikus tersebut. • Submental - pada garis tengah beberapa sentimeter di belakang ujung mandibula. • Servikal superfisial- superfisial muskulus sternomastoideus • Servikal posterior- di sepanjang tepi anterior muskulus trapezius • Rangkaian servikal profunda-terletak dalam pada daerah ster- nomastoideus dan sering kali tidak teraba pada pemeriksaan. Kaitkanlah ibu jari tangan dan jari-jari lairrnya pada kedua sisi muskulus sternomastoideus untuk menemukan nodus limfatikus tersebut. • Supraklavikular-terletak dalam pada sudut yang dibentuk oleh tulang klavikula dan muskulus sternomastoideus
Pembesaran nodus supraklavikular, terutama pada sisi kiri mengesankan kemungkinan metastasis dari toraks atau keganasan abdomen. Limfonodi yang nyeri memberi kesan adanya peradangan, limfonodi yang teraba keras atau terfiksir memberi kesan adanya keganasan.
Trakea dan kelenjar tiroid Lakukan inspeksi trakea untuk menemukan setiap deviasi dari posisi garis tengah yang normal.
Kemudian lakukan palpasi untuk menemukan setiap deviasi
Letakkan jari tangan di sepanjang salah satu sisi trakea dan perhatikan celah antara trakea dan muskulus sternomastoideus. Bandingkan celah ini dengan celah pada sisi lainnya. Kedua celah tersebut harus simetris
Lakukan inspeksi leher untuk meraba kelenjar tiroid. Tengadahkan kepala pasien sedikit ke belakang. inspeksi pada daerah di bawah kartilago krikoidea untuk mencari kelenjar. Garis-bentuk bayangan tepi-bawah setiap kelenjar tiroid
Massa pada leher dapat men-dorong trakea ke satu sisi. Deviasi trakea juga dapat menunjukkan adanya masalah penting dalam toraks, misalnya massa mediastinal, atelektasis, atau pneumotoraks yang luas
EKSTREMITAS (LENGAN) Lakukan inspeksi kedua lengan mulai dari ujung jari tangan hingga bahu. Perhatikan: Ukuran, kesimetrisan dan setiap pembengkakan yang ada.
Lakukan palpasi pulsasi A.radialis dengan bantalan jari-jari tangan anda di daerah permukaan fleksor pergelangan tangan pasien di sebelah lateral.
FLEKSI DAN EKSTENSI Instruksi pada pasien untuk : • Telapak tangan pasien menghadap ke bawah, arahkan jari-jari anda ke lantai (fleksi) • Telapak tangan anda menghadap ke bawah, arahkan jari-jari anda ke langit.
EKSTREMITAS (TUNGKAI) Lakukan inspeksi kedua tungkai hingga kaki • Ukuran kesimetrisan dan setiap pembengkakan yang ada. • Pola vena dan setiap pelebaran vena yang ada. • Setiap pigmentasi, ruam, sikatriks, atau ulkus Warna serta tekstur kulit, warna dasar kuku dan distribusi rambut pada tungkai bawah, kaki, dan jari-jari kaki.
Lakukan palpasi denyut nadi untuk menilai keadaan sirkulasi arteri.
Contoh Abnormalitas Temukan edema. Bandingkan kaki dan tungkai yang satu dengan lainnya, dengan memperhatikan ukuran relatif serta penonjolan vena, tendon, dan tulang. Lakukan pemeriksaan pitting edema. Lakukan penekanan yang cukup kuat, tetapi dengan hati-hati memakai ibu jari tangan anda selama sedikitnya 5 detik .
bagian dorsum setiap kaki, di belakang setiap maleolus medialis permukaan anterior tibia.