Pembahasan 2.docx

  • Uploaded by: FO
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pembahasan 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,654
  • Pages: 7
PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas studi kasus tentang Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan Post Sectio Caesaria di Ruang Cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Prinsip dari pembahasan ini memfokuskan kebutuhan dasar manusia di dalam asuhan keperawatan. Prinsip dari pembahasan ini dengan memperhatikan askep tahapan proses keperawatan, pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan dengan metode wawancara langsung dengan klien dan keluarga klien dan metode observasi. Sectio caesaria adalah suatu tindakan pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus. Pada masa sekarang sectio caesarea jauh lebih aman dari pada dulu dengan adanya antibiotika, tranfusi darah, teknik operasi yang lebih sempurna dan anestesi yang lebih baik, karena itu terjadi kecenderungan untuk melakukan sectio caesarea tanpa dasar yang cukup kuat, dalam hubungan ini perlu diingat bahwa seorang ibu yang telah mengalami pembedahan sectio caesarea pasti akan mendapat parut uterus dan tiap kehamilan serta persalinan berikutnya memerlukan pengawasan yang cermat berhubungan dengan bahayanya ruptur uteri (Wiknjosastro, 2012).

A. Pengkajian Pengkajian adalah langkah pertama dalam proses keperawatan, proses ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut, pengumpulan data, verfikasi data, organisasi data interpretasi data, pendokumentasian data. Pengkajian bertujuan untuk mendapatkan data dasar tentang kesehatan lien baik fisik, psikologis, maupun emosional. Data dasar ini digunakan untuk menetapkan status Persalinan dengan Sectio Caesaria , memerlukan perawatan yang lebih koprehensif yaitu: perawatan post operatif dan perawatan post partum.Manifestasi klinis sectio caesarea menurut Doenges (2010),antara lain : Nyeri akibat ada luka pembedahan, Adanya luka insisi pada bagian abdomen, Fundus uterus kontraksi kuat dan terletak di umbilicus, Aliran lokhea sedang dan bebas bekuan yang berlebihan (lokhea tidak banyak), Kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira-kira 600-800ml, Emosi labil / perubahan emosional dengan mengekspresikan ketidakmampuan menghadapi situasi baru, Biasanya terpasang kateter urinarius, Auskultasi bising usus tidak terdengar atau samar, Pengaruh anestesi dapat menimbulkan mual dan muntah, Status pulmonary bunyi paru jelas dan vesikuler, Pada kelahiran secara SC tidak direncanakan maka

bisanya kurang paham prosedur, Bonding dan Attachment pada anak yang baru dilahirkan. Pada kasus kelolaan Ny. S tanda dan gejala yang muncul pada saat pengkajian tanggal 23 Oktober 2018 adalah klien mengeluh nyeri dibagian perut. Keadaan umum klien tampak baik, kesadaran compos mentis. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 140/90 mmHg, Nadi 98 kali permenit teratur dan teraba kuat, Pernapasan 20 kali permenit, suhu 36,7 derajat celcius. Pada pengkajian genitalia terdapat pengeluaran cairan darah nifas. Pada pengkajian abdomen saat dilakukan perawatan luka, luka post operasi tampak masih basah dengan diameter luka 12 cm.

B. Diagnosa Keperawatan Dari hasil pengkajian pada Ny. S didapatkan hasil data subjektif yaitu klien mengeluh nyeri dibagian perut di sekitar luka operasinya, nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6 (skala 1-10), nyeri dirasakan sekitar 1 menit, klien mengatakan menjalani operasi SC 2 hari yang lalu. Data objektifnya ekspresi wajah klien tampak meringis, klien tampak menahan nyeri, Cafillary Refill Time > 2 detik, Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 140/100 mmHg, Nadi 98 kali permenit teratur dan teraba kuat, Pernapasan 20 kali permenit, suhu 36,7 derajat celcius. Terpasang infus RL 20 tpm ditangan kiri. Dari hasil pengkajian klien, penulis merumuskan masalah Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik, pembedahan. Kemudian untuk diagnosa kedua yaitu masalah Resiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi. Factor resiko Klien post op SC hari ke 3, terdapat balutan luka dibagian abdomen sepanjang 12 cm, Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 140/100 mmHg, Nadi 98 kali permenit teratur dan teraba kuat, Pernapasan 20 kali permenit, suhu 36,7 derajat celcius.

C. Intervensi Intervensi adalah panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari klien, dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat, intervensi dilakukan untuk membantu klien mencapai hasil yang diharapkan. Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengelompokan seperti bagaimana, di mana, frekuensi dan besarnya, menunjukkan isi dari aktivitas yang direncanakan. Intervensu dapat dibagi menjadi dua, yaitu : mandiri (dilakukan oleh perawat) dan kolaboratif (yang dilakukan bersama dengan pemberi perawatan lainnya) (Deswani, 2009).

Intervensi yang dilakukan pada diagnosa keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik, pembedahan. Kaji tingkat skala nyeri klien, observasi Tandatanda vital klien, berikan posisi yang nyaman untuk klien, ajarkan teknik relaksasi seperti teknik nafas dalam, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgesik katerolac 30mg. Rasionalnya mengidentifikasi kebutuhan dan intervensi yang tepat, untuk mengetahui keadaan umum klien, posisi yang tidak nyaman dapat memperberat rasa nyeri yang dirasakan klien, untuk membantu mengurangi rasa nyeri klien, diberikan untuk membantu mengurangi rasa nyeri klien. Intervensi yang dilakukan pada diagnosa keperawatan Resiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi. kaji keadaan luka klien, lakukan perawatan luka, ajarkan klien dan keluarga untuk melakukan perawatan luka, berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tanda dan gejala infeksi. Rasionalnya untuk mengetahui keadaan luka klien, agar mengurangi resiko infeksi, agar klien dan keluarga dapat melakukan tindakan dengan mandiri, agar klien dan keluarga dapat menyadari apabila terjadi infeksi pada luka.

D. Implementasi Implementasi adalah realisasi tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasu respons klien selama dan sesudah pelaksanaan tindakan, serta menilai data yang baru (Rohmah dan Walid, 2012). Pada diagnosa keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik, pembedahan , penulis sudah melakukan intervensi sesuai dengan teori tersebut yaitu, Berikan posisi yang nyaman untuk klien , Ajarkan teknik relaksasi seperti teknik nafas dalam, dan Kolaborasi pemberian obat analgesik Ketrolac 30mg 3x1. Pada diagnosa keperawatan Resiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi, penulis sudah melakukan intervensi sesuai dengan teori tersebut yaitu, Kaji keadaan luka klien , Lakukan perawatan luka, Ajarkan klien dan keluarga untuk melakukan perawatan luka, Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tanda dan gejala infeksi.

E. Evaluasi Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan klien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteia hasil yang dibuat pada tahap perencanaan (Rohmah dan Walid, 2012). Setelah melakuan tindakan asuhan keperawatan pada Ny.S selama 3 hari dari tanggal 23 sampai 16 Oktober 2018 hasil evaluasi yang didapatkan oleh penulis adalah masalah Nyeri Akut yang terjadi pada Ny.S teratasi sebagian , dibuktikan dengan data subjektif, klien mengatakn Klien mengatakan nyeri pada perut dan sekitar luka operasinya sudah berkurang dibandingkan dengan sebelumnya , Skala nyeri 2 (skala 110). Data objektif yang mendukung klien masih tampak klien tampak tenang dan lebih rileks, Tanda-tanda vital : TD : 140/90 mmHg , N : 90x/menit , S : 36oC ,RR : 20x/menit. Planning selanjutnya yaitu mengulangi intervensi Berikan posisi yang nyaman untuk klien , Ajarkan teknik relaksasi seperti teknik nafas dalam, dan Kolaborasi pemberian obat analgesik Ketrolac 30mg 3x1. Pada Masalah Resiko Infeksi yang terjadi pada Ny.S teratasi sebagian, dibuktikan dengan data subjektif, Klien mengatakan masih merasa lemas. Data objektifnya Tubuh klien tampak bersih,

Klien masih terlihat lemah, dan masih tampak menggunakan

pamperes . Planning selanjutnya yaitu , Kaji keadaan luka klien , Lakukan perawatan luka, Ajarkan klien dan keluarga untuk melakukan perawatan luka, Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tanda dan gejala infeksi.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan asuhan keperawatan pada Ny.S yang telah penulis lakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengkajian Sebagian besar tanda dan gejala Sectio Caesaria pada pengkajan Ny.S ditemukan pada kasus kelolaan Ny.S tanda dan gejala yang muncul pada saat pengkajian tanggal 23 Oktober 2018 adalah klien mengatakan Nyeri. Keadaan umum klien tampak baik , klien mengeluh nyeri pada luka Post.SC , terpasang Infus RL 20tpm dilengan sebelah kiri. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 140/90 mmHg, Nadi 98 kali permenit, Pernapasan 20 kali permenit, suhu 36,7 derajat celcius. Pada sistem pernapasan klien pola napas teratur. Sistem kardiovaskuler ditemukan Cafillary Refill Time < 3 detik, tidak ada edema pada ekstermitas atas dan bawah klien.

2.

Diagnosa keperawatan Dari 6 diagnosa keperawatan SC (sectio caesaria ) ada 2 diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Ny. S yaitu Nyeri berhubungan dengan agen pecindera fisik,pembedahan, Resiko Infeksi berhubungan dengan luka operasi.

3.

Perencanaan keperawatan Semua perencanaan pada diagnosa Sectio Caesaria yaitu Nyeri berhubungan dengan agen pecindera fisik, pembedahan, dan Resiko Infeksi berhubungan dengan luka operasi sesuai dengan konsep perencanaan yang telah dibuat.

4. Implementasi keperawatan Dari semua intervensi perencanaan, hampir seluruhnya di implementasikan kepada pasien

5.

Evaluasi keperawatan Dari 2 diagnosa yang ada, diagnosa nyeri dan diagnosa resiko infeksi masalah keperawatan teratasi sebagian. Meski masalah keperawatan teratasi sebagian, tetapi klien menunjukkan perubahan yang positif atau semakin membaik.

B.

Saran 1. Bagi klien dan keluarga klien hendaknya harus memahami perawatan luka post.SC . Diharapkan juga agar klien dapat menjaga kondisinya dan menjarakkan kehamilan dengan mengikuti program KB . Bagi keluarga juga harus ikut serta dalam mendukukng pengobatan pasien misalnya dalam memberikan dukungan moril pada pasien baik dalam pengobatan di rumah sakit maupun pada saat dirumah. 2. Bagi Perawat Perawat harus memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dan menyeluruh kepada klien Post.SC sesuai dengan standar operasional prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan dan sebaiknya lebih tanggap dalam memberi tindakan secara cepat dan tepat dan dalam tindakan keperawatan melakukan tehnik pencegahan infeksi agar tidak terjadi infeksi pada ibu nifas Post.SC. Jadi, bagi semua perawat bekerjalah sesuai dengan tanggung jawab dan lakukanlah implementasi keperawatan secara benar sesuai dengan kebutuhan klien untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu kesembuhan klien. Selain itu juga perawat hendaknya melakukan perencanaan pulang pada pasien Post.SC dengan baik dan .

3. Bagi Rumah Sakit Bagi seluruh rumah sakit hendaknya memiliki peralatan dan fasilitas yang baik dalam memberikan pelayanan kesehatan sehingga pasien dapat merasa nyaman.

4. Bagi institusi pendidikan Dapat memberikan kontribusi informasi dan ilmu mengenai Sectio Caesaria dan asuhan keperawatannya sehingga dalam prakteknya mahasiswa dapat menerapkan ilmu tersebut untuk mencapai hasil yang maksimal bagi klien. Selain di jadikan bahan acuan dalam penerapan asuhan keperawatan langsung kepada klien, informasi dalam makalah ini juga dapat menambah dan melengkapi buku tentang asuhan keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, A. 2012. Asuhan Keperawatn Maternitas. Jakarta : Salemba Medika Manuaba, Ida Bagus Gede. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, Jakarta : EGC Mochtar, Rustam. 2013. Sinopsis Obstetri, Edisi 3, Jilid 2. Jakarta : EGC Saifuddin, AB. 2014. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta : penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo Wiknjosastro. 2013. Ilmu Kebidanan, Edisi 4 Cetakan II. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Related Documents

Pembahasan
August 2019 65
Pembahasan
July 2020 39
Pembahasan Iodoform.docx
December 2019 31
Pembahasan Wiwin.docx
April 2020 23
Pembahasan Lap.docx
December 2019 26
Pembahasan Formol.docx
December 2019 27

More Documents from "Nicholas Gerry"

Pembahasan 2.docx
June 2020 9
Bab Ivvvvv.docx
December 2019 13
Bab V.docx
June 2020 4
Proposal Wira.docx
June 2020 11