SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan
: Gout Artritis (Asam Urat)
Sub Pokok bahasan
: Mengenal Gout Artritis/ Asam Urat
Sasaran
: Keluarga Bpk. M
Waktu
: 30 Menit
Hari/tanggal
: Kamis/ 21 Maret 2019
Tempat
: Rumah Bpk. M (Jl. Pinguin 9)
Penyuluh
: Nurul Fitria Oktaviani
A. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit asam urat di rumah Bpk. M selama 30 menit, diharapkan para Keluarga Bpk. M dapat memahami tentang penyakit asam urat.
B. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit rematik di Rumah Bpk. M (Jl. Pinguin 9) selama 30 menit, diharapkan para Keluarga Bpk. M dapat mengetahui dan memahami tentang: 1. Pengertian dan penyebab asam urat 2. Tanda dan gejala asam urat 3. Pencegahan dan penatalaksanaan asam urat
C. Latar Belakang Asam urat sudah dikenal sejak 2 abad yang lalu dan salah satu penyakit tertua yang dikenal manusia. Penyakit ini juga disebut "penyakit para raja" karena penyakit ini diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-enak. Salah satu masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi di Indonesia adalah penyakit asam urat. Asam urat sering dialami oleh banyak orang sekarang ini. Bahkan, orang-orang yang masih tergolong muda juga sering ditimpa penyakit ini.
65
Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional. Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristalkristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti selsel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen.
D. Materi Terlampir
E. Metode 1. Penyuluhan 2. Tanya jawab
F. Media Leaflet dan Poster
66
G. Proses Kegiatan Penyuluhan No 1.
2.
3.
4.
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Menit Pembukaan : a. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri b. Menjelaskan tujuan umum dan khusus penyuluhan c. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan 15 menit Pelaksanaan kegiatan penyuluhan: Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur. Materi : a. Definisi b. Etiologi c. Tanda dan gejala d. Pencegahan e. Penatalaksanaan f. Pengaturan Diet Bagi Penderita Asam Urat
Kegiatan Peserta
Metode
Menjawab salam Mendengarkan dan memperhatikan
Ceramah
Mendengar, melihat, dan memperhatikan
Ceramah
Mendengar, memperhatikan, bertanya dan menjawab
Ceramah dan tanya jawab
Menyimak, mendengar dan menjawab salam
Ceramah
5
5 menit
5 menit
Evaluasi : a. Menyimpulkan inti penyuluhan b. Menyampaikan secara singkat materi penyuluhan c. Memberi kesempatan kepada keluarga untuk bertanya d. Memberi kesempatan kepada keluarga untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan Penutup : a. Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah disampaikan b. Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah di berikan kepada peserta c. Mengucapkan salam
Tabel 2.1 (Proses Kegiatan Penyuluhan)
67
H. Evaluasi Metode Evaluasi
: Diskusi dan Tanya jawab
1. Mengajukan pertanyaan a. Pengertian dan penyebab asam urat b. Tanda dan gejala asam urat c. Pencegahan d. Penatalaksanaan e. Pengaturan Diet Bagi Penderita Asam Urat 2. Observasi a. Respon/tingkah laku keluarga Bpk. M saat diberikan pertanyaan, apakah diam/menjawab (benar/salah) b. Keluarga Bpk. M antusias/tidak. c. Keluarga Bpk. M mengajukan pertanyaan/tidak.
I. Lampiran Materi 1. Definisi Gout Artritis (asam urat) adalah suatu penyakit gangguan metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi.
2. Penyebab Asam Urat Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit / penimbunan kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat abnormal dan kelainan metabolik dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.Beberapa factor lain yang mendukung, seperti: a. Faktor
genetik
seperti
gangguan
metabolisme
purin
yang
menyebabkan asam urat berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.
68
b. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal yang akan menyebabkan pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia. c. Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asam urat sepertiaspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan etambutol. d. Mengkomsumsi makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi adalah jeroan yang dapat ditemukan pada hewan misalnya sapi, kambing dan kerbau.
3. Tanda dan Gejala Asam Urat a. Nyeri hebat yang tiba-tiba menyerang sendi pada saat tengah malam, biasanya pada ibu jari kaki ( sendi metatarsofalangeal pertama ) atau jari kaki ( sendi tarsal ) b. Pada sendi yang bengkak, kulit kemerahan hingga keunguan, kencang, licin dan hangat. c. Pembengkakan sendi umumnya terjadi secara asimetris ( satu sisi tubuh ) d. Demam, menggigil, tidak enak badan, pada beberapa penderita terjadi peningkatan denyut jantung. e. Bengkak pada kaki dan peningkatan berat badan yang tiba-tiba ( VitaHealth, 2007 ) f. Bila benjolan kristal di sendi pecah akan keluar massa seperti kapur. g. Kadar asam urat dalam darah tinggi.
4. Pencegahan Ada berbagai langkah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah asam urat yaitu : a. Mengatur pola hidup dengan baik dan teratur. b. Menggurangi kebiasaan buruk yaitu bagi perokok aktif. c. Menghindari konsumsi yang mengandung lemak jenuh. d. Jangan mandi pada malam hari.
69
e. Berolahraga yang rutin minimal 2-3 kali dalam seminggu. f. Tidak minum minuman beralkohol
5. Penatalaksanaan a. Secara medis Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk mengurangi peradangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat analgesik/NSAID, kortikosteroid, tirah baring, atau dengan pemberian kolkisin. Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau obat yang memacu pembuangan asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau obat yang menghambat pembentukan asam urat (misal allopurinol). Pilihan untuk menggunakan obat-obatan dapat berupa obat tanpa resep dokter maupun yang harus diresepkan oleh dokter. Obat tanpa resep dokter seperti Obat Non-steroid Anti-inflamasi (NSAID) dapat membantu mengurangi peradangan dan meringankan rasa nyeri. Obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan asam urat yaitu : 1) Allopurinol 2) Prednisone 3) Natrium diklofenak 4) Indomentacin
b. Secara tradisional Obat tradisional yang dapat digunakan untuk mengobati asam urat yaitu : 1) Sirsak dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan atau minum tiap hari 2)
Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air kemudian diminum pagi dan sore
70
3)
Labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari.
4)
Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu sendok madu ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hangat -/ 50 cc dan diminum selama 1 minggu pagi bangun tidur dan kalau mau tidur malam.
5)
Kentang mentah dan apel malang di juice.
6)
Tumbuhan yang tepat untuk pengobatan asam urat adalah Sidaguri atau Sida rhombifolia L.
6. Pengaturan Diet Bagi Penderita Asam Urat Penyakit asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan seseorang. Pola makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang sangat tinggi merupakan penyebab penyakit ini. Meskipun demikian,bukan berarti penderita asam urat tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung protein. Asalkan jumlahnya dibatasi, ya tidak masalah. Selain itu, pengaturan diet yang tepat bagi penderita asam urat mampu mengontrol kadar asam dan urat dalam darah. Penderita asam urat tinggi, memang harus hati-hati terhadap makanan. Diet yang dilakukan, harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Pembatasan purin Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari). b. Kalori sesuai kebutuhan Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus
71
diturunkannn dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton bodies yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin. c. Tinggi karbohidrat Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah. d. Rendah protein Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur. e. Rendah lemak Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori. f. Tinggi cairan Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon,
72
blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buahbuahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi. g. Tanpa Alkohol Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
73
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. (2013). Text book of Medical-Surgical Nursing. EGC. Jakarta. Price, sylvia. 2009. Patofisiologi :Konsep Klinis Proses-proses penyakit. Ed. 6. Jakarta : EGC Muttaqin, arif. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Klien Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta : EGC https://id.pdfcoke.com/doc/277739812/Laporan-Pendahuluan-Gout-Artritis
74