Pedoman Pengorganisasian Ppi.docx

  • Uploaded by: Adam Smile
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pedoman Pengorganisasian Ppi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,766
  • Pages: 17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan. Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan,, tenaga kesehatan dan pengunjung Rumah Sakit dan fasilitas pelayana Kesehatan lainnya dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi baik karena perawatan atau datang berkunjung ke rumah sakit. Angka infeksi nosokomial terus meningkat (Al-Varado, 2000) mencapai sekitar 9% (variasi 3-21%) atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di Rumah Sakit seluruh dunia. Untuk mencegah dan meminimalkan resiko terjadinya infeksi di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar, perlu ditetapkan Pencegahan dan Pengendalian infeksi (PPI) yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan serta monitoring dan evaluasi. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Meningkatkan mutu layanan RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar melalui pencegahan dan pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh semua unit di Rumah Sakit meliputi kualitas pelayanan, manajemen Resiko, clinical governance, serta kesehatan dan keselamatan Kerja 2. Tujuan Khusus 1. Sebagai

pedoman

dalam

membentuk

organisasi,

menyusun

serta

melaksanakan tugas , program, wewenang dan tanggung jawab secara jelas 2. Menggerakkan segala sumber daya yang ada di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan PPI 3. Menurunkan angka kejadian infeksi di rumah sakit secara bermakna 4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI di RSIA Sitti

1

Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar C. Sasaran Pimpinan dan seluruh unit di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar

2

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT RSIA SITTI KHADIJAH MUHAMMADIYAH CABANG MAKASSAR

Didirikan dengan nama BKIA. Sitti Khadijah pada tanggal 18 Nov 1962 kemudian berubah nama menjadi Rumah Bersalin (RB). Pada 26 Mei 1976, kemudian berubah lagi menjadi Rumah Sakit Bersalin (RSB) pada 17 Mei 1994, setelah itu menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA). 17 Mei 2002 sampai sekarang. Yang telah mendapatkan : - Izin sementara DinKes Prop. Sul-Sel No. 2866/DK-VI/PTK-2/V/2002 - Izin tetap DirJen YanMed DepKes No. YM.02.04.2.2.487 Tgl 2 Juli 2003 - Izin Operasional baru sampai 25 februari 2014 - 25 februari 2019 No. 440/23.05/RSIA/PSDK-DKK/II/2014  Telah Akreditasi KARS Kemenkes sejak tanggal 15 Juni 2012 A. VISI RUMAH SAKIT Rumah sakit ibu dan anak sitti khadijah 1 muhammadiyah cabang makassar menjadi rumah sakit pusat pelayanan kesehatan paripurna dengan rahmatan lil alamin. B. MISI RUMAH SAKIT  Memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak secara paripurna, bermutu, dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat  Sebagai tempat pendidikan, pelatihan tenaga kesehatan dan tempat penelitian dalam konsep kemuhammadiyahan. C. MOTTO RUMAH SAKIT Melayani dengan hati yang Islami

D. JENIS PELAYANAN 1. 2. 3. 4. 5.

Rawat Jalan Poliklinik Kebidanan & Penyakit Kandungan Poliklinik Kesehatan Anak Poliklinik Umum Poliklinik Gigi 3

6. Klinik Keluarga Berencana 7. Klinik Laktasi 8. Poliklinik Fisioterapi 9. Pelayanan Rawat Darurat 24 jam 10. Pelayanan Partus dan Postpartus 11. Pelayanan Operasi 12. Pelayanan Rawat Inap 13. Pelayanan Laboratorium 14. Pelayanan Farmasi 15. Pelayanan Gizi 16. Pelayanan Rawat Gabung 17. USG, EKG dan DAPTONE

BAB III

4

STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN JABATAN KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI A. KEBIJAKAN 1.

Rumah sakit harus melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)

2.

Pelaksanaan PPI yang dimaksud sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan pedoman PPI lainnya yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

3.

Direktur RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah cabang Makassar membentuk Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang langsung berada dibawah koordinasi direktur.

4.

Komite dan Tim PPI mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yang jelas sesuai dengan pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.

5.

Untuk lancarnya pencegahan dan pengendalian infeksi RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah cabang Makassar, wajib memiliki IPCN (Infection Prevention and Control) puma waktu.

B. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4431). 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5072). 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5064): 4. Peraturan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah sakit Di Lingkungan Departemen Kesehatan. 5. Peraturan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

1144/Menkes/PerNIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.

5

6. Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit. 7. Keputusan

Menteri

1204/Menkes/SK/III/2007

Kesehatan tentang

Republik Persyaratan

Indonesia Kesehatan

Nomor Lingkungan

Pelayanan Rumah Sakit. 8. Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

129/Menkes/SK/IU2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 9. Surat

Edaran

Direktur

Jenderal

Bina

Pelayanan

medic

Nomor

HK.03.01/III/3744/08 tentang Pembentukan Komite dan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit. C. ORGANISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI Organisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) disusun agar dapat mencapai tujuan dari pcnyelenggaraan PPI. PPI dibentuk berdasarkan kaidah organisasi yang dapat menyelenggarakan tugas, wewenang dan tanggungjawab secara efektif dan efisien. Efektif dimaksud agar sumber daya yang ada di rumah sakit dapat dimanfaatkan secara optimal. Pimpinan dan petugas kesehatan dalam Komite dan Tim PPI diberi kewenangan dalam menjalankan program dan menentukan sikap pencegahan dan pengendalian infeksi. 1) Komite PPI disusun terdiri dari Ketua, Sekertaris dan Anggota. Ketua sebaiknya dokter (IPCD/Infection Prevention and Control Doctor), mempunyai minat, kepedulian dan pengetahuan, pengalaman, mendalami masalah infeksi, mikrobiologi klinik, atau apidemiologi klinik. Sekertaris sebaiknya perawat senior (IPCN / Infection Prevention and Control Nurse)yang disegani, berminat, mampu memimpin dan aktif. Anggota Komite PPI terdiri dari : ·

Dokter wakil dari tiap SMF (Staf Medis Fungsional)

·

Petugas Laboratorium

·

Petugas Farmasi

·

Perawat PPI/IPCN

·

Petugas Sterilisasi

·

Petugas Instalasi pemeliharaan saran rumah sakit.

·

Petugas Sanitasi

·

Petugas House Keeping 6

·

Petugas K3 (Kesehatan dan Keselaman Kerja)

2) Tim PPI terdiri dari Perawat PPI/IPCN dan dokter PPI setiap 5 perawat PPI. 3) Rumah sakit harus memiliki IPCN yang bekerja puma waktu, dengan ratuo 1 IPCN untuk 100-150 tempat tidur di rumah sakit. 4) Dalam bekerja IPCN dapat dibantu IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse) dari tiap unit perawatan. Gambar : 5.1 Bagan Struktur Organisasi Komite Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi DIREKTUR

Komite PPI

Tim PPI - Dokter PPI (IPCD) - Perawat PPI (IPCN) - Perawat Penghubung (IPCLN) D. URAIAN TUGAS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI 1. Direktur 1) Membentuk Komite dan Tim PPI RS dengan Surat Keputusan. 2) Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial. 3) Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana termasuk anggaran yang dibutuhkan. 4) Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi . 5) Mengevaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial berdasarkan saran dari Komite dan Tim PPIRS. 1) Mengevaluasi

kebijakan

pemakaian

antibiotika

yang

rasional

dan

desinfektan di rumah sakit berdasarkan saran dari Tim PPIRS. 2) Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang diangap potensial menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan saran dari Tim PPIRS.

7

3) Mengesahkan SPO, pedoman, kebijakan PPI RS yang dibuat oleh Komite PPI RS. 2. Komite PPI 1) Menyusun, menetapkan, mengevaluasi dan mensosialisasikan kebijakan PPI RS. 2) Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI RS agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas RS 3) Membuat SPO PPI bersama dengan Tim PPI. 4) Menyusun dan mengevaluasi program PPI RS. 5) Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi bila ada masalah KLB HAIs bersama Tim PPI. 6) Memberi usulan untuk mengembangkan & meningkatkan cara pencegahan dan pengendalian infeksi. 7) Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan RS dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam PPI. 8) Mengidentifikasi temuan lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampua SDM RS dalam PPI. 9) Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi yang menggunakan . 10) Mengkoordinasikan pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian infeksi di 1) Mengadakan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.. 2) Berkoordinasi dengan unit terkait lain. 3) Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional di RS berdasarakan hasil pemantauan pola kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data resistensi antibiotika. 11) Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja. 4) Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodic mengkaji kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai dengan kebijakan manajemen RS. 5) Memberikan masukan yang menyangkut kontruksi bangunan dan pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan/gedung, cara

8

pemrosesan alat; penyimpanan alat dan linen sesuai prinsip PPI. 6) Menyarankan penutupan ruangan kepada Direktur bila diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi. 7) Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar prosedur/monitoring surveilans proses. 8) Menerima laporan Tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur. 3. Dokter PPI (IPCD / Infection Prevention and Control Doktor) 1) Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar. 2) Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans. 1) Mengidentifikasi dan melaporkan peta pola human patogen dan pola resistensi antibiotika. 2) Bekerjasama dengan perawat IPCN memonitor kegiatan surveilans infeksi dan mendeteksi serta menyelidiki KLB. 3) Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan dengan prosedur terapi. 3) Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien. 7) Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan dan pengendalian infeksi. 4. Perawat PPI (IPCN / Infection Prevention and Control Nurse) 1) Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor lejadaian infeksi yang terjadi dirumah sakit. 2) Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kepetuhan petugas dalam mejalankan kewaspadaan isolasi. 3) Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite PPI. 4) Bersama Komite PPI melakukan pelatihan petugas tentang PPI dirumah sakit. 5) Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama komite PPI memperbaiki kesalahan yang terjadi. 1) Memonitor kesehatan petugas untuk mencegah penularan infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya. 2) Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan member konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit.

9

3) Audit PPI termasuk terhadap penatalaksanaan limbah, laundry, gizi dan lainlain dengan me,nggunakan daftar tilik. 4) Memonitor kesehatan lingkungan. 5) Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional. 6) Mendesain„melalcsanakan, memonitor dan mengevaluasi surveilans infeksi yang terjadi di rumah sakit.



7) Mambuat laporan surveilans dan melaporkan ke Komite PPI. 8) Memberikan motivasi dan tegura tentang pelaksanaan kepatuhan PPI. 9) Memberikan saran desain runagan rumahs akit agar sesuai dengan prinsip PPI. 10) Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumahs akit tentang PPIRS 11) Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga tentang topic infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tertingi. 12) Sebagai coordinator antar unit dalam mcndeteksi mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit. 5. Perawat Penghubung PPI (IPCLN/ Infection Prevention and Control Link Nurse) 1) Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di unit rawat inap masingmasing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang. 1) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil di ruangan di unit rawatnya masing-masing. 2) Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi nosokomial pada pasien. 3) Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum paham. 5) Memonitor kepatuhan petugas kesehatan dalam mernjalankan Standar Isolasi.

10

BAB IV TATA HUBUNGAN KERJA Hubungan kerja keanggotaan Komite PPI meliputi semua bagian dan unit yang ada di RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah cabang Makassar. Adapun gambaran hubungan tersebut dapat dilihat sebagai berikut. Pasien/Kig/Pengu njung Keamanan

Yanmed

Laborat

Diklat

IGD IRNA/IRJA

Administrasi Umum

Komite PPI RS Khadijah 1

Radiologi

Akuntansi Keuangan

Farmasi Gizi RT

Rekam Medis

Semuan bagian yang ada RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah cabang Makassar harus memahami dan melaksanakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi diantaranya mampu memahami dan melaksanakan tentang kewaspadaan standar dan kewaspadaan transmisi.

BAB V POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI KOMITE PENCEGAHAN DAN PENEGENDALIAN INFEKSI Kualifikasi N Nama o Jabatan 1 Ketua Komite PPI 2 Dokter PPI (IPCD)

3 Perawat PPI

Kualifikasi

Pengalaman kerja

Formal · Dokter ahli/spesialis Umum · Dokter ahli/spesialis umum

Sertifikat Minimal pelatihan dasar PPI Minimal pelatihan dasar PPI

· Pendidikan

Minimal

11

· Pengalaman kerja 2 tahun · Mempunyai minat dalam PPI · Pengalaman kerja 2 tahun · Mempunyai minat dalam PPI · Memiliki kemampuan leadership · Memiliki komitmen di

(IPCN)

bidang pencegahan dan pengedalian infeksi. · Memiliki pengalaman kerja sebagai Kepala Ruangan atau setara. · Memiliki kemampuan leadership, inovatif, dan confident. · Bekerja purna waktu 4 Perawat Diklat PPI · Pendidikan · Memiliki komitmen dibidang penghubung minimal D3 pencegahan dan PPI (IPCLN) pengendalian infeksi. · Memiliki kemampuan leadership Kualifikasi saat ini di Komite dan TIM PPI di RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah cabang Makassar adalah : Nama Jabatan Ketua Komite PPI

Dokter PP/IPCD

Perawat PP/IPCN

minima D3

pelatihan dasar PPI

Kualifikasi dan Pengalaman saat ini · Dokter umum · Pelatihan Dasar PPI · Pengalaman kerja > 2 tahun · Dokter Umum ·Pelatihan Dasar PPI ·Pengalaman kerja > 8 tahun ·Sarjana Keperawatan ·Pelatihan dasar PPI ·Pengalaman kerja > 8 tahun

12

Keterangan Ada

Ada

Ada

BAB VI KEGIATAN ORIENTASI Orientasi merupakan kegiatan pengenalan mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit yang meliputi tentang kebijakan PPI, susunan organisasi, tats kerja serta prosedur tetap di Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( KPPI ). Kegiatan orientasi tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi: 1. Sasaran orientasi PPI 1) Calon pegawai di RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah cabang Makassar. 2) Peserta Magang, Mahasiswa Praktik Klinik di RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah cabang Makassar. 2. Tanggung Jawab 1) Direktur RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah cabang Makassar• bertanggung jawab untuk menyediakan sarana, prasarana bagi program orientasi. 2) Ketua PPI bertanggung jawab untuk membuat usulan tentang materi, waktu pelaksanaan, metode dan biaya yang berhubungan dengan program orientasi. 3. Tujuan 1) Agar calon pegawai di rumah sakit mcngetahui / memahami falsafah dan tujuan serta kebijakan pencegahan dan pengandalian infeksi nosokomial . 2) Mengetahui Struktur Organisasi dan Tata Kerja di KPPI 3) Mengetahui dan memahami Prosedur Kerja di KPPI 4. Metode Ceramah, tanya jawab. 5. Waktu Waktu kegiatan orientasi disesuaikan dengan jadwal orientasi bagi pegawai Baru di rumah sakit dan jadwal tenaga praktik/magang di rumah sakit. 6. Alokasi biaya Biaya disesuaikan dan dibebankan pada anggaran RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah cabang Makassar direncanakan dalam RAPB RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah cabang Makassar I

13

BAB VII PERTEMUAN/RAPAT KEANGGOTAAN KOMITE PPI Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu. 1. Tujuan umum : Membantu terselenggaranya program kerja Komite PPI yang ada di RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah cabang Makassar. 2. Tujuan khusus : 1.

Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program kerja Komite PPI di unit pelayanan.

2.

Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahn yang terkait dengan program kerja Komite PPI guna peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Sedangkan pertemuan atau rapat di keanggotaan Komite PPI dan Tim PPI

dilakukan : 1. Rapat terjadwal Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Komite PPI/Tim PPI setiap bulan sekali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun serta agenda rapat yang telah ditentukan oleh Komite PPI/Tim PPI. 2. Rapat tidak terjadwal Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh Komite PPI/ Tim PPI untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di pelayanan dikarenakan adalanya permasalahan yang bersifat insidentil yang membutuhkan penanganan cepat.

14

BAB VIII PELAPORAN Pelaporan merupakan system atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan program kerja Komite PPI di RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah cabang Makassar. Pelaporan data dimasukkan untuk memberi informasi serta menunjukkan kepada personil yang bergerak di bidang pelayanan medik dan administrasi rumah sakit akan adanya masalah infeksi nosokomial yang memerlukan tindakan intervensi. Informasi yang diperoleh disebarkan secara teratur kepada pihak yang berwenang dalam rangka menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit. Laporan dibuat oleh Komite atau Tim PPI yang terdiri dari laporan : 1) Laporan bulanan Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada direktur rumah sakit. 2) Laporan Tahunan Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan kepada direktur rumah sakit. 3) Laporan insidentil atau KLB Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis bila ada KLB (Kejadian Luar Biasa) dan diserahkan kepada direktur rumah sakit.

15

BAB IX PENUTUP Demikian Pedoman Pengorganisasi Pencegahan Dan pengendalian Infeksi RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah cabang Makassar ini dibuat sebagai acuan pengorganisasian bagi karyawan di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan umumnya. Mudah -mudahan dengan adanya pedoman pengorganisasian ini, dapat lebih memudahkan semua Pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan internal maupun eksternan bagian. Semoga Allah senantiasa memberikan kita semua limpahan Taufik dan Hidayah-Nya kepada hamba-hamba yang selalu berlomba dalam kebaikan dan berusaha secara terus menerus memperbaiki amaliyahnya, amiiin.

Ditetapkan di : Makassar Pada tanggal : 16 R. Akhir 1436 H 06 Februari 2015 M

Direktur

Dr.dr.H.Nasrudin AM,SpOG NBM : 1.071.782

16

PENGORGANISASIAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RSIA SITTI KHADIJAH 1 MUHAMMADIYAH CABANG MAKASSAR TAHUN 2015

17

Related Documents


More Documents from "nonika sianturi"