Patofisiologi Penyakit Terminal.docx

  • Uploaded by: Iqbal Kannibal
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Patofisiologi Penyakit Terminal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 247
  • Pages: 1
Patofisiologi Penyakit Terminal

Keadaan Terminal suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan. Kematian Adalah suatu pengalaman tersendiri, dimana setiap individu akan mengalami/menghadapiny a seorang diri, sesuatu yang tidak dapat dihindari, dan merupakan suatu kehilangan. Penyakit kronis merupakan jenis penyakit degeneratif yang berkembang atau bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih dari enam bulan Fase penyakit kronis : Fase pra-trajectory ialah risiko terhadap penyakit kronis karena faktor-faktor genetik atau perilaku yang meningkatkan ketahanan seseorang terhadap penyakit kronis, Fase trajectory ialah Gejala yang berkaitan dengan penyakit kronis. Fase ini sering tidak jelas karena sedang dievaluasi dan sering dilakukan pemeriksaan diagnostik dan Fase stabil ialah Tahap yang terjadi ketika gejala-gejala dan perjalanan penyakit terkontrol. Aktivitas kehidupan sehari-hari tertangani dalam keterbatasan penyakit Sifat penyakit kronik : Progresif (Penyakit kronik yang semakin lama semakin bertambah parah, contoh penyakit jantung), Menetap (Setelah seseorang terserang penyakit, maka penyakit tersebut akan menetap pada individu, contoh penyakit diabetes mellitus) dan Kambuh (Penyakit kronik yang dapat hilang timbul sewaktu-waktu dengan kondisi yang sama atau berbeda, contoh penyakit arthritis) Dampak penyakit kronik terhadap klien : Dampak psikologis/ Perubahan Perilaku seperti : Klien menjadi pasif, Ketergantungan, Kekanak-kanakan, Merasa tidak nyaman, Bingung dan Merasa menderita. Dampak somatic seperti : Dampak terhadap gangguan seksual akibat dari perubahan fungsi secara fisik (kerusakan organ) dan perubahan secara psikologis (persepsi klien terhadap fungsi seksual) dan Dampak gangguan aktivitas total atau sebagian.

Related Documents


More Documents from "sri wahyuni"