ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. T DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI RUANG MELATI ATAS RS. PERSAHABATAN
3.1 PENGKAJIAN A. Identitas Klien 1. Inisial klien
: Tn. T
2. Usia
: 17 Tahun
3. Jenis kelamin
: Laki-laki
4. Tgl lahir
: 15-01-1996
5. No. RM
: 1400429
6. Tanggal masuk
: 16/05/2013
7. Tanggal pengkajian : 8. Alamat
17/05/2013 : Jl. Asrama Polri Cipinang atas blok D no 13 RT 05 RW 5 Kel. Cipinang Pulogadung
B. Keluhan utama masuk RS
:
Demam sejak 2 hari SMRS C. Riwayat penyakit dahulu
:
Klien tidak mempunyai riwayat penyakit yang sama dan tidak pernah dirawat di Rumah Sakit. D. Riwayat penyakit sekarang
:
Klien mengeluh demam sejak 2 SMRS. Demam dirasakan dating tiba2 dan tinggi, klien mengeluh nyeri orbita, myalgia, mengeluh mual dan sakit kepala, tidak ada mimisan dan gusi berdarah. Pemeriksaan Lab : DPL Hb : 12.4, Ht: 39, Leuko : 4100, Tromb:125000 rb. E. Riwayat penyakit keluarga
:
Di dalam keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang sama saat ini dengan klien F. Riwayat kesehatan lingkungan
:
Klien mengatakan saat ini tinggal di lingkungan yang padat namun bersih. Beberapa minggu sebelumnya klien melakukan perjalanan keluar kota bersama teman-temannya dan menginap selama 2 hari. Klien mengatakan selama menginap banyak nyamuk.
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
37 G. Anamnesis klien saat dikaji tgl. 17 /05/2013
:
Data subjektif : Saat dikaji klien mengeluh badan panas, kepala terasa pusing, mual-mual dan badan terasa lemas. Data Objektif : TD=100/70 mmHg N=90,RR=20 S=38, badan teraba panas, tampak meringis sakit kepala, klien tampak mual dan menolak untuk makan. Terpasang IUFD RL 500 cc/6jam H. Pemeriksaan fisik 1. Sistem Pernapasan / Respirasi : Frekuensi nafas 28 x/mnt, pergerakan dada simetris, nafas cuping hidung tidak ada, batuk tidak ada, suara paru vesikuler, ronchi dan Crakles tidak ada. 2. Sistem Kardiovaskuler TD: 100/70 mmHg, N: 90 x/mnt, pulsasi lemah, akral hangat, sianosis (-), CRT < 3 detik, Uji tourniquet positif. 3. Sistem Persyarafan / neurologi Kesadaran baik, Compos mentis, tidak tampak gelisah 4.
Sistem perkemihan Frekuensi BAK 6-7 kali/hari, warna urine jernih.
5.
Sistem Pencernaan / Gastrointestinal Selaput mukosa kering, mual, muntah, nyeri saat menelan, nafsu makan menurun, porsi makan tidak habis, makan 1-2 sendok. nyeri ulu hati, nyeri tekan pada epigastrik, pembesarn limpa (-), pembesaran hati (-), melena (-).
6.
Sistem integument Tampak kemerahan pada kulit, kulit teraba panas, tampak bintik merah di kulit lengan dan kaki.
7. Pemeriksaan penunjang 13.5/37/6.14/142000 Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
DPL
Hemoglobin : 14.6
13,00-16,00 gr/dl
Hematokrit : 39
40-48%
Leukosit : 2.23
5000-10.000/mm3
Trombosit : 61 rb
150.-400.rb/mm3
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
38 Elektrolit
Natrium : 128
135-145
Kalium : 3.1
3.5-4.5
Cl = 99
98-109
SGOT = 86
0-37
SGPT = 46
0-40
Ureum
19
20-40
Kreatinin
1
0.8-1.5
NS 1 Dengue
Positif
APTT
(-)
(-)
Albumin
(-)
(-)
Rontgen
Efusi pleura (-)
Fungsi Hepar
PT
8. Pengobatan - RL 500 cc/8 jam - Fimahes / 24 jam - Transfusi TC 10 ui - Diet lunak 1700 kkal - Paracetamol 3 x 500 mg - OMZ 2 X 10 mg
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
39 3.2
ANALISA DATA
NO 1
DATA
MASALAH KEPERAWATAN
DS:
Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi)
-
Klien mengeluh badan panas
-
Klien mengatakan demam sejak 3 hari yang lalu
DO: -
Kulit tampak kemerahan dan berkeringat
2
-
Kulit teraba panas
-
Suhu 38 C
DS :
Risiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi ;
-
kurang dari kebutuhan
Kien mengeluh mual dan muntah
-
Nafsu makan menurun
-
Nyeri ulu hati
-
Makan 1-2 sendok
-
Klien mengeluh lemas
DO : - Selaput mukosa kering - Nyeri tekan pada epigastrik - Porsi makan tidak habis 3
DS : - Klien
Risiko perdarahan mengatakan
tidak
mengalami perdarahan gusi DO : - Trombosit : 61 ribu/mm3 - Petechie (+) 4
DS :
Risiko Defisit volume cairan
- Klien mengeluh haus terus - Klien
mengatakan
badan
berkeringat terus - Klien
mengatakan
BAK
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
40 lancar kurang lebih 200 cc setiap kali BAK. DO : - Tampak berkeringat - Suhu 38 C - Mukosa kering - TD : 100/70 mmHg
3.3 Diagnosa keperawatan 1.
Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit (viremia).
2.
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia.
3.
Risiko kurang volume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan permeabilitas dinding plasma.
4.
Risiko terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia.
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
41 3.4 Intervensi Keperawatan
No
1
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Peningkatan suhu tubuh Kriteria Hasil : berhubungandengan 1. Suhu tubuh dalam rentang prosespenyakitnormal (viremia).
2. Nadi dan RR dalam rentang normal 3. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
Intervensi
Rasional
Mandiri : 1. Monitor suhu pasien.
1. Pola demam dapat membantu dalam diagnosis; kurva demam lanjut lebih dari 4 hari menunjukan infeksi yang lain. suhu tubuh 2. Anjurkan pasien untuk banyak 2. Peningkatan mengakibatkan penguapan tubuh minum (lebih kurang 2,5 liter / 24 jam). meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak. 3. Berikan kompres hangat. 3. Dengan vasodilatasi dapat meningkatkan penguapan yang mempercepat penurunan suhu tubuh. 4. Pakaian tipis membantu 4. Anjurkan untuk tidak memakai mengurangi penguapan tubuh. selimut dan pakaian yang tebal.
Kolaborasi : 1. Berikan terapi cairan intravena 1. Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tinggi. dan obat-obatan sesuai program dokter 2. Berikan antipiretik. 2. Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus.
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
42 2
Gangguanpemenuhan Kriteria Hasil : kebutuhan nutrisi kurang 1. Tidak ada tanda tanda malnutrisi dari berhubungan
kebutuhan 2. Menunjukkan peningkatan fungsi dengan
mual, muntah, anoreksia.
pengecapan dari menelan 3. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
.
Mandiri : 1. Kaji keluhan mual, sakit menelan, 1. Untuk menetapkan cara mengatasinya. dan muntah yang dialami pasien 2. Berikan makanan yang mudah 2. Membantu mengurangi kelelahan ditelan seperti bubur. pasien dan meningkatkan asupan makanan . 3. Berikan makanan dalam porsi 3. Untuk menghindari mual. kecil dan frekuensi sering. 4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien 4. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan nutrisi. setiap hari. Kolaborasi : 1. Berikan obat-obatan antiemetik sesuai program dokter.
-
-
1. Antiemetik membantu pasien mengurangi rasa mual dan muntah dan meningkatkan toleransi pada makanan. Antasida, contoh Mylanta. 2. Kerja pada asam gaster, dapat menurunkan iritasi/ resiko perdarahan Vitamin, contoh B komplek, C, tambahan diet lain sesuai 3. Memperbaiki kekurangan dan membantu proses penyembuhan indikasi
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
43 3
Risiko kurang volume Kriteria Hasil : cairan berhubungan peningkatan permeabilitas plasma.
Mandiri : 1. Kaji keadaan umum pasien 1. Menetapkan data dasar pasien tubuh 1. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh untuk mengetahui (lemah, pucat, takikardi) serta dengan dalam batas normal penyimpangan dari keadaan tanda-tanda vital. normal. 2. Tidak ada tanda tanda dehidrasi, 2. Agar dapat segera dilakukan 2. Observasi tanda-tanda syok. dinding Elastisitas turgor kulit baik, tindakan untuk menangani shock. membran mukosa lembab, tidak 3. Asupan cairan sangat diperlukan 3. Anjurkan pasien untuk banyak ada rasa haus yang berlebihan untuk menambah volume cairan minum. tubuh. 3. Haluaran urine adekuat, capilary 4. Untuk mengetahui 4. Catat intake dan output cairan. keseimbangan cairan. refill time < 3dtk. 5. Palpasi nadi perifer, capilary 5. Kondisiyang berkontribusi dalamkekurangancairan refill, temperatur kulit, kaji ekstraselularyangdapat kesadaran, tanda perdarahan menyebabkan kolaps pada sirkulasi/ syok. 6. Hemokonsentrasi dan 6. Monitor adanya nyeri dada tibapeningkatan platelet agregrasi tiba, dispnea, sianosis, dapat mengakibatkan kecemasan yang meningkat, pembentukan emboli sistemik. kurang istirahat. 7. Kaji kemampuan menelan klien. 7. Kegagalan refleks menelan, anoreksia, tidak nyaman dimulut, perubahan tingkat kesadaran merupakan faktor yangmempengaruhi kemampuan klien untuk mengganti cairan oral.
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
44 1. Hipotonik solution (RL/NaCl Kolaborasi : 0,45%) digunakan untuk 1. Berikan cairan intravena sesuai memenuhi kebutuhan elektrolit. program dokter : NaCl 0,45%, 2. Koreksi defisit konsentrasi RL solution. protein plasma, meningkatkan 2. Koloid : dextran, tekanan osmotik intravaskular, plasma/albumin, dan memfasilitasi kembalinya Hespan/Fimahes. cairan kedalam kompartemen pembuluh darah. 4
Risiko terjadi perdarahan Kriteria Hasil : berhubungandengan - Mempertahankanhomeostasis trombositopenia.
dengan tanpa perdarahan. -
Menunjukan perilaku penurunan
Mandiri : 1. Monitor tanda penurunan trombosit yang disertai gejala klinis. 2. Anjurkan pasien untuk banyak istirahat/bedrest.
resiko perdarahan. 3. Beri penjelasan untuk segera melapor bila ada tanda perdarahan lebih lanjut. 4. Awasi tanda vital
5. Anjurkan meminimalisasi penggunaan sikat gigi, dorong penggunaan antiseptik untuk mulut. 6. Gunakan jarum kecil untuk injeksi atau pengambilan sampel darah 7. Observasiadanyaptekie,
1. Penurunan trombosit merupakan tanda kebocoran pembuluh darah. 2. Aktivitas pasien yang tidak terkontrol dapat menyebabkan resiko perdarahan. 3. Membantu pasien mendapatkan penanganan sedini mungkin.
4. Peningkatan nadi dengan penurunan TD dapat menunjukan kehilangan volume darah sirkulasi. 5. Pada gangguan faktor pembekuan, trauma minimal dapat menyebabkan perdarahan mukosa 6. Menurunkan resiko perdarahan / hematoma. 7. DIC
subakut
dapat
terjadi
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
45 epistaksis, melena.
perdarahan
gusi,
Kolaborasi : 1. Awasi Hb, Ht, trombosit dan faktor pembekuan.
sekunder terhadap gangguan faktor pembekuan.
1. Indikator adanya perdarahan aktif, hemokonsentrasi, atau terjadinya komplikasi ( DIC ). 2. Meningkatkan sintesis protrombin dan koagulasi. Kekurangan vit C meningkatkan kerentanan terjadinya iritasi / perdarahan.
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
46 3.5 Implementasi dan Evaluasi Tgl : 17 / 05 / 2013 (Hari ke 2 perawatan) Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
Peningkatan suhu tubuh Mandiri :
S:
dengan 1. Memantau suhu pasien.
berhubungan
-
Klien mengatakan badan masih
proses penyakit (viremia). 2. Menganjurkan pasien untuk banyak
terasa panas
minum (lebih kurang 2,5 liter / 24 O : DS: -
Klien
jam). mengatakan
badan terasa tambah panas
3. Memberikan kompres hangat.
-
Kulit tampak kemerahan
-
Klien tampak berkeringat
4. Menganjurkan untuk menggunakan -
Kulit teraba panas
pakaian yang tipis, tidak memakai -
DO:
selimut dan pakaian yang tebal.
- Kulit
tampak
kemerahan dan
5. Memantau terapi cairan intravena
Suhu 38.3 C
A: Masalah belum teratasi P:
yang masuk (RL dan Fimahes)
berkeringat
- Pantau suhu tubuh pasien
-
Kulit teraba panas
-
Suhu 38 C
minimal tiap satu shift
Kolaborasi : 1. Memberikan
antipiretik
- Berikan kompres hangat dan
Paracetamol 500 mg.
libatkan keluarga dalam pemberian kompres - Anjurkan terus untuk minum yang banyak (2.5 liter/hari)
Gangguan pemenuhan
Mandiri :
kebutuhan nutrisi kurang
1. Mengkaji
dari
kebutuhan
berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia.
S: keluhan
mual,
sakit -
-
Kien mengeluh masih mual
-
-
-
Klien mengatakan nyeri ulu hati berkurang
3. Memantau jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien
Klien mengatakan nafsu makan masih kurang
2. Menyarankan makan dalam porsi kecil dan frekuensi sering.
DS :
berkurang
menelan, dan muntah yang dialami pasien
Kien mengatakan mual
-
4. Menimbang BB
Klien mengatakan porsi makan tidak habis, hanya 3-4 sendok
Nafsu makan masih kurang
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
47 - Nyeri ulu hati berkurang -
Makan 3-4 sendok
-
Klien mengeluh masih
Kolaborasi :
O:
1. Memberikan obat antiemetik sesuai
- Selaput mukosa masih kering
program Ranitidine 40 mg
- Nyeri tekan pada epigastrik berkurang
lemas
- Porsi makan tidak habis
DO :
- BB klien 45 kg
- Selaput mukosa kering
A:
- Nyeri tekan pada
Masalah belum teratasi
epigastrik berkurang
P:
- Porsi makan tidak habis
1. Kaji keluhan mual yang dialami pasien 2. Anjurkan makan dalam porsi kecil dan frekuensi sering. 3. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari. 4. Berikan obat-obatan antiemetik sesuai program 5. Lakukan penimbangan BB
Risiko
kurang
cairan tubuh berhubungan dengan
setiap hari
volume Mandiri :
peningkatan 1. Memantau kondisi umum dan
permeabilitas
dinding
tanda-tanda syok. 2. Menganjurkan pasien untuk tetap
plasma.
banyak minum. DS : - Klien
3. Mengkaji intake minum dan output mengatakan
masih sering merasa haus - Klien
4. Memantau cairan intravena yang masuk sesuai program
mengatakan
BAK 3-4 kali DO :
cairan.
S: - Klien mengeluh haus terus - Klien mengatakan badan berkeringat terus - Klien mengatakan BAK lancar kurang lebih 200-250 cc setiap kali BAK. - BAK 4-5 kali/hari, warna urine jernih O: - TD : 110 / 70 mmHg - Suhu 38 C - Tampak berkeringat
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
48 - Tampak berkeringat
- Mukosa kering
- Suhu 39 C
- Turgor kulit baik
- Mukosa kering
- CRT < 3detik
- TD : 100/70 mmHg
- Hematokrit: 40%, HB: 14.9 g/dl Terpasang RL 500 cc/6 jam dan Hespan dlm 500 cc/24 jam. - Balance cairan ? A: Masalah tidak terjadi P: - Pantau kondisi umum dan kesadaran klien - Pantau tanda-tanda syok. - Anjurkan pasien untuk banyak minum. - Catat intake dan output cairan. - Berikan cairan intravena sesuai program S:
Risiko terjadi perdarahan Mandiri : berhubungan dengan
1. Memantau TTV.
trombositopenia.
2. Memantau trombosit
DS : - Klien mengatakan tidak mengalami perdarahan
gusi DO : - Trombosit : 61 ribu/mm3 - Petechie (+)
- Klien mengatakan tidak
tanda yang
penurunan
disertai
gejala O :
klinis (perdarahan gusi, melena). 3. Menganjurkan pasien untuk tetap banyak istirahat/bedrest. 4. Menganjurkan
mengalami perdarahan gusi
- Trombosit : 48 ribu/mm3 - Petechie (+) - Perdarahan gusi tidak ada
meminimalisasi A :
penggunaan sikat gigi, dorong
Masalah ; Perdarahan tidak terjadi
penggunaan antiseptik untuk
P:
mulut.
- Pantau TTV
5. Gunakan jarum kecil untuk injeksi atau pengambilan sampel darah
- Pantau
tanda
penurunan
trombosit yang disertai gejala klinis.
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
49 Kolaborasi : 1. Memantau nilai Hb, Ht, trombosit dan faktor pembekuan. 2. Memberikan obat sesuai indikasi
- Anjurkan pasien untuk banyak istirahat/bedrest. - Anjurkan
kpd
segera
melapor
klien bila
untuk ada
perdarahan - Anjurkan untuk menggunakan sikat gigi yang lembut atau menggunakan antiseptik untuk mulut. - Pantau nilai Hb, Ht, trombosit dan faktor pembekuan.
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
50
3.5 Implementasi dan Evaluasi
Tgl : 18 / 05 / 2013 (Hari ke-3 perawatan) Diagnosa
Implementasi
Peningkatan suhu tubuh Mandiri : dengan 1. Memantau suhu pasien.
berhubungan
proses penyakit (viremia).
Evaluasi S: -
Klien mengatakan badan masiih terasa panas
2. Menganjurkan pasien untuk banyak minum (lebih kurang 2,5 liter / 24 O :
DS: -
Klien
jam). mengatakan
badan terasa tambah panas
Kulit tampak kemerahan
-
Klien tampak berkeringat
4. Menganjurkan untuk menggunakan -
Kulit teraba panas
pakaian yan tipis, tidak memakai -
DO:
selimut dan pakaian yang tebal.
- Kulit
tampak
kemerahan dan berkeringat -
3. Memberikan kompres hangat.
-
- Suhu 39 C
A:
Kolaborasi :
Masalah belum teratasi
1. Memberikan terapi cairan intravena
P:
sesuai program
Kulit teraba panas
Suhu 38.3 C
- Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift
2. Memberikan antipiretik Paracetamol 500 mg.
- Berikan kompres hangat dan libatkan keluarga dalam pemberian kompres - Anjurkan untuk minum banyak (2.5 liter/hari)
Gangguan pemenuhan
Mandiri :
S:
kebutuhan nutrisi kurang
1. Mengkaji keluhan mual, yang
-
dari
kebutuhan
berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia. DS : -
Kien mengeluh masih mual
-
mengeluh mual
dialami pasien 2. Menganjurkan makan dalam porsi
-
-
yang dihabiskan oleh pasien 4. Menimbang BB klien
Klien masih mengeluh nyeri ulu hati
-
Klien mengatakan porsi makan tidak habis, hanya 2-3 sendok
Nafsu makan masih kurang
Klien mengatakan nafsu makan masih kurang
kecil dan frekuensi sering. 3. Memantau jumlah / porsi makanan
Kien mengatakan masih
-
Klien mengeluh lemas
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
51 -
Nyeri
ulu
hati Kolaborasi :
berkurang
O:
1. Memberikan obat-obatan sesuai
-
Makan 3-4 sendok
program Ranitidine 40 mg
-
Klien mengeluh masih
- Selaput mukosa kering - Nyeri tekan pada epigastrik - Porsi makan tidak habis, msh
lemas
tampak penuh
DO :
- BB 45.5 kg
- Selaput mukosa kering
A:
- Nyeri
Masalah belum teratasi
tekan
pada
epigastrik berkurang - Porsi
makan
P:
tidak
-
Kaji keluhan mual dan muntah
habis
yang dialami pasien -
Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur.
-
Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering.
-
Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh
pasien
setiap hari. -
Berikan obat-obatan antiemetik sesuai program
-
Lakukan penimbangan
BB
setiap hari Risiko kurang volume
Mandiri :
S:
cairan tubuh berhubungan
1. Mengkaji keadaan umum pasien
- Klien mengeluh haus terus
dengan
peningkatan
permeabilitas
serta tanda-tanda vital.
dinding 2. Menganjurkan
plasma.
pasien
- Klien untuk
banyak minum. 3. Mencatat intake dan output cairan.
DS : - Klien
mengatakan
berkeringat terus - Klien mengatakan BAK lancar kurang lebih 200-250 cc setiap kali BAK.
mengatakan
masih sering
merasa
- BAK 4-5 kali/hari, warna urine jernih
haus - Klien
badan
mengatakan
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
52 BAK 3-4 kali DO :
O:
Kolaborasi :
1. Memantau cairan intravena sesuai - TD 110/60 mmHg
- Tampak berkeringat
program RL 500 cc/6jam dan - Tampak berkeringat
- Suhu 39 C
Fimahes 500cc/24 jam
- Suhu 38 C
- Mukosa kering
- Mukosa kering
- TD : 100/70 mmHg
- Turgor kulit baik - CRT < 3detik - Hematokrit: 39%, HB: 14.6 g/dl Terpasang RL 500 cc/8 jam dan Fimahes dlm 500 cc/24 jam. A: Kekurangan volume cairan tidak terjadi P: - Pantau kondisi umum dan kesadaran klien - Pantau tanda-tanda syok. - Anjurkan pasien untuk banyak minum. - Catat intake dan output cairan. - Kaji kemampuan menelan klien. - Berikan cairan intravena sesuai program S:
Risiko terjadi perdarahan Mandiri : berhubungan dengan trombositopenia.
1. Memantau
penurunan - Klien mengatakan tidak
tanda
trombosit cth. perdarahan gusi,
O:
melena. DS :
2. Menganjurkan
- Klien
mengatakan
tidak
mengalami
perdarahan gusi
pasien
untuk - Trombosit : 21 ribu/mm3
banyak istirahat/bedrest. 3. Memberi anjuran perdarahan 4. Menganjurkan penggunaan
mengalami perdarahan gusi
- Petechie (+) - Perdarahan gusi tidak ada
meminimalisasi A : sikat
gigi
dan Masalah ; Perdarahan tidak terjadi
menggunakan antiseptik untuk
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
53 mulut. DO : - Trombosit ribu/mm3 - Petechie (+)
Kolaborasi : :
29 1. Memantau nilai Hb, Ht, trombosit dan faktor pembekuan. 2. Memberikan obat sesuai program
P: - Pantau TTV - Pantau
tanda
penurunan
trombosit yang disertai
gejala
klinis. - Anjurkan pasien untuk banyak istirahat/bedrest. - Anjurkan kpd klien untuk segera
melapor
bila
ada
perdarahan - Anjurkan untuk
menggunakan
sikat gigi yang lembut atau menggunakan antiseptik
untuk
mulut. - Pantau nilai Hb, Ht, trombosit dan faktor pembekuan.
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
54 3.5 Implementasi dan Evaluasi
Tgl : 19 / 05 / 2013 (Hari ke-4 perawatan) Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
Peningkatan suhu tubuh Mandiri :
S:
dengan 1. Memantau suhu pasien.
berhubungan
-
Klien mengatakan badan tidak
proses penyakit (viremia). DS: -
Klien badan
terasa panas Kolaborasi :
O:
1. Melaporkan ke DPJP suhu tubuh
-
Kulit tidak tampak kemerahan
-
Klien tidak berkeringat
2. Memberikan terapi cairan
-
Kulit tidak teraba panas
intravena sesuai program
-
Suhu 36.4 C
mengatakan tiba2
tidak
klien afebris
terasa panas dan tidak berkeringat lagi
A:
DO: -
Peningkatan suhu tubuh teratasi
Kulit tidak tampak
P:
kemerahan -
-
- Pantau ketat TTV
Tidaktampak berkeringat
- Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift - Laporkan ke DPJP bila suhu
Kulit teraba panas
tubuh kembali meningkat
- Suhu 36.8 C
Gangguan pemenuhan
Mandiri :
S:
1.
-
Mengkaji keluhan mual, yang
kebutuhan nutrisi kurang
dialami pasien
dari
kebutuhan 2. berhubungan dengan
Menganjurkan makan dalam porsi
mual, muntah, anoreksia.
Memantau
3.
Kien mengeluh mual berkurang
-
Nafsu makan masih kurang
-
Nyeri ulu hati
-
/
Klien mengatakan nafsu makan masih kurang
porsi -
pasien
Klien mengatakan tidak merasakan nyeri ulu hati lagi
makanan yang dihabiskan oleh
DS : -
berkurang
kecil dan frekuensi sering. jumlah
Kien mengatakan mual
-
Klien mengatakan porsi makan habis hanya ½ porsi
4. Menimbang BB klien Kolaborasi :
O:
1.
Memberikan obat-obatan sesuai
- Selaput mukosa lembab
program (OMZ 10 mg)
- Nyeri tekan pada epigastrik
berkurang Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
55 -
Makan 3-4 sendok
-
Klien mengeluh masih
- Porsi makan tidak habis, msh tampak penuh
lemas
- BB klien 44 kg
DO :
A:
- Selaput mukosa kering
Masalah belum teratasi
- Nyeri tekan pada
P:
epigastrik berkurang
- Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami pasien
- Porsi makan tidak habis
- Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur. - Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering. - Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari. - Berikan obat-obatan antiemetik sesuai program - Lakukan penimbangan BB Risiko
kurang
cairan tubuh berhubungan dengan
peningkatan
permeabilitas
setiap hari
volume
dinding
plasma.
Mandiri : 1. Mengkaji keadaan umum pasien serta tanda-tanda vital. 2. Menganjurkan pasien untuk banyak minum.
DS : - Klien
3. Mencatat intake dan output mengatakan
masih sering merasa haus - Klien
cairan. Kolaborasi : 1. Memantau cairan intravena sesuai
mengatakan
BAK 3-4 kali
S: - Klien mengeluh haus terus - Klien mengatakan badan berkeringat terus - Klien mengatakan BAK lancar kurang lebih 200-250 cc setiap kali BAK. - BAK 4-5 kali/hari, warna urine jernih
program RL 500 cc/6jam dan O : Gelofusin 500cc/24 jam
- TD 100/70 mmHg
DO :
- Tampak berkeringat
- Tampak berkeringat
- Suhu 38 C - Mukosa kering
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
56 - Suhu 39 C
- Turgor kulit baik
- Mukosa kering
- CRT < 3detik
- TD : 100/70 mmHg
- Hematokrit: 39%, HB: 14.6 g/dl Terpasang RL 500 cc/8 jam dan Hespan dlm 500 cc/24 jam. A: Kekurangan volume cairan tidak terjadi P: - Pantau kondisi umum dan kesadaran klien - Pantau tanda-tanda syok. - Anjurkan pasien untuk banyak minum. - Catat intake dan output cairan. - Kaji kemampuan menelan klien. - Berikan cairan intravena sesuai program
S:
Risiko terjadi perdarahan Mandiri : berhubungan
dengan
trombositopenia.
1. Memantau
tanda
penurunan - Klien mengatakan tidak
trombosit cth. perdarahan gusi,
O:
melena. DS :
2. Menganjurkan
- Klien mengatakan tidak mengalami perdarahan gusi
- Trombosit ribu/mm3 - Petechie (+)
29
untuk - Trombosit : 21 ribu/mm3 - Petechie (+)
3. Memberi anjuran perdarahan
penggunaan :
pasien
banyak istirahat/bedrest.
4. Menganjurkan
DO :
menggunakan
mengalami perdarahan gusi
- Perdarahan gusi tidak ada
meminimalisasi A : sikat
gigi
antiseptik
dan Masalah ; Perdarahan tidak terjadi untuk P :
mulut. Kolaborasi : 1. Memantau nilai Hb, Ht, trombosit dan faktor pembekuan.
- Pantau TTV - Pantau
tanda
penurunan
trombosit yang disertai gejala klinis.
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
57 2. Memberikan obat sesuai program - Anjurkan pasien untuk banyak istirahat/bedrest. - Anjurkan kepada klien untuk segera
melapor
bila
ada
perdarahan - Anjurkan untuk menggunakan sikat gigi yang lembut atau menggunakan antiseptik untuk mulut. - Pantau nilai Hb, Ht, trombosit dan faktor pembekuan. - Transfusi trombosit 10 kantomg - Periksa trombosit setiap 12 jam
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
58 3.5 Implementasi dan Evaluasi
Tgl : 20 / 05 / 2013 (Hari ke-5 perawatan) Diagnosa Gangguan
Implementasi
Evaluasi
pemenuhan Mandiri :
kebutuhan nutrisi dari
kurang 1. Mengkaji
kebutuhan
berhubungan
S: keluhan mual,
mual dan nafsu makan klien
untuk - Klien mengatakan porsi makan
melaporkan ke perawat atau dokter jika rasa mual muncul kembali
DS : -
mengatakan
tidak
ada mual dan
habis 1 porsi O:
3. Melakukan penimbangan BB
Kien
- Selaput mukosa lembab - Porsi makan tidak habis - Tampak lebih berenergi /
nyeri ulu hati -
Nafsu
semangat makan
- BB klien 45 Kg
membaik -
A:
Makan sudah habis 1
Masalah teratasi
porsi -
Badan
P: sudah
tidak
- Anjurkan klien untuk terus
terasa lemas lagi
menghabiskan porsi makan
DO :
- Laporkan ke DPJP jika rasa
- Selaput mukosa kering - Nyeri
tekan
mual muncul kembali
pada
- Kolaborasikan
epigastrik berkurang - Porsi
makan
kelanjutan
tidak
cairan tubuh berhubungan
permeabilitas
pemberian
th/
- Pantau BB klien setiap hari
Risiko kurang volume Mandiri :
dengan
mengenai
antiemetic
habis
plasma.
Kien mengatakan sudah tidak
dialami pasien
dengan 2. Menganjurkan
mual, muntah, anoreksia.
yang -
1. Mengkaji
peningkatan
S: keadaan
umum/ - Klien
kesadaran pasien
dinding 2. Memantau
tanda-tanda
selama fase kritis DHF 3. Memantau pemberian cairan
mengatakan
mengeluh vital
apa2
(tidak
demam) O: - TD 110/70 mmHg
4. Mencatat intake dan output cairan. - Suhu 36.4 C
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
tidak ada
59 DS :
- Turgor kulit baik
- Klien badan
- CRT < 3detik
mengatakan sudah
- Hematokrit: 43%, HB: 16.9 g/dl
tidak
panas
Terpasang RL 500 cc/6 jam dan
DO :
Hespan dlm 500 cc/24 jam.
- TD : 110/70 mmHg
A:
- Nadi : 84 x/mnt
Kekurangan volume cairan tidak terjadi P: - Pantau kondisi umum dan kesadaran klien - Pantau tanda-tanda syok (fase kritis DHF). - Anjurkan pasien untuk banyak minum. - Catat intake dan output cairan. - Berikan cairan intravena sesuai program
S:
Risiko terjadi perdarahan Mandiri : berhubungan
dengan 1. Memantau
trombositopenia.
tanda
penurunan - Klien mengatakan tidak
trombosit cth. perdarahan gusi,
O:
melena. DS :
2. Menganjurkan
- Klien mengatakan tidak mengalami perdarahan gusi
ribu/mm3
untuk - Trombosit : 22 ribu/mm3 - Hb :17.5
Mengingatkan kepada klien untuk - Perdarahan gusi tidak ada mengurangi penggunaan sikat gigi A :
DO : - Trombosit
pasien
banyak istirahat/bedrest. 3.
mengalami perdarahan gusi
atau menggunakan sikat yang :
30
lembut
dan
menggunakan mulut.
Masalah ; Perdarahan tidak terjadi
menganjurkan P : antiseptik
untuk - Pantau TTV - Pantau
tanda
penurunan
trombosit yang disertai gejala klinis.
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
60 Kolaborasi : 1.
Memantau nilai Hb, Ht, trombosit dan faktor pembekuan.
2.
Memberikan transfuse trombosit
- Anjurkan pasien untuk banyak istirahat/bedrest. - Anjurkan kepada klien untuk segera
melapor
bila
ada
perdarahan - Anjurkan untuk menggunakan sikat gigi yang lembut atau menggunakan antiseptik untuk mulut. - Pantau nilai Hb, Ht, trombosit dan faktor pembekuan.
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
61 3.5 Implementasi dan Evaluasi Tgl : 21 / 05 / 2013 (Hari ke-6 perawatan) Diagnosa
Risiko
kurang
Implementasi
volume Mandiri :
cairan tubuh berhubungan dengan
1.
peningkatan dinding 2.
permeabilitas
- Klien badan
mengatakan sudah
tidak
panas DO : - TD : 110/70 mmHg - Nadi : 84 x/mnt - Hb: 14.7 - Hematokrit : 39 %
S: - Klien
kesadaran pasien
mengeluh
Memantau tanda-tanda vital
demam)
mengatakan apa2
selama fase kritis DHF
O:
3.
Memantau pemberian cairan
- Suhu 36.5 C
4.
Mencatat intake dan output
- TD : 110/80 mmHg
cairan.
- Nadi : 84 x/mnt
plasma. DS :
Mengkaji keadaan umum /
Evaluasi
tidak
(tidak
ada
- Hb: 14.7 - Hematokrit : 39 % - Terpasang RL 500 cc/6 jam dan Hespan dlm 500 cc/24 jam. A: Kekurangan volume cairan tidak terjadi P: - Pantau kondisi umum dan kesadaran klien - Pantau tanda-tanda syok (fase kritis DHF). - Anjurkan pasien untuk banyak minum. - Catat intake dan output cairan. - Berikan cairan intravena sesuai program
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
62 Risiko terjadi perdarahan Mandiri : berhubungan dengan trombositopenia.
S:
1. Memantau
penurunan - Klien mengatakan tidak
tanda
trombosit cth. perdarahan gusi,
O:
melena. DS : - Klien mengatakan tidak mengalami perdarahan
gusi DO : - Trombosit : 36 ribu/mm3 - Hb : 14.7
mengalami perdarahan gusi
2. Menganjurkan
pasien
untuk - Trombosit : 36 ribu/mm3
banyak istirahat/bedrest.
- Hb :14.7
3. Mengingatkan kepada klien untuk - Perdarahan gusi tidak ada mengurangi penggunaan sikat gigi A : atau menggunakan sikat yang lembut
dan
menggunakan
Masalah ; Perdarahan tidak terjadi
menganjurkan P : antiseptik
untuk - Pantau TTV
mulut. Kolaborasi : 1. Memantau nilai Hb, Ht, trombosit dan faktor pembekuan.
- Pantau
tanda
penurunan
trombosit yang disertai gejala klinis. - Anjurkan pasien untuk banyak istirahat/bedrest. - Anjurkan kepada klien untuk segera
melapor
bila
ada
perdarahan - Anjurkan untuk menggunakan sikat gigi yang lembut atau menggunakan antiseptik untuk mulut. - Pantau nilai Hb, Ht, trombosit dan faktor pembekuan.
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
63 3.5 Implementasi dan Evaluasi
Tgl : 22 / 05 / 2013 (Hari ke-7 perawatan) Diagnosa
Implementasi
Risiko kurang volume
Mandiri :
cairan tubuh berhubungan
1. Mengkaji
dengan
peningkatan
permeabilitas
Evaluasi S:
keadaan
umum
/ - Klien
kesadaran pasien
mengeluh
dinding 2. Memantau tanda-tanda vital selama
plasma.
fase kritis DHF
- Klien
apa2
tidak
(tidak
ada
demam) - Klien mengatakan sudah tidak
3. Memantau pemberian cairan DS :
mengatakan
4. Mencatat intake dan output cairan. mengatakan
sering merasa haus O: - TD : 110/70 mmHg
badansudahtidak
- Nadi : 76 x/mnt
panas
- Hb: 14.5
DO :
- Hematokrit : 38 %
- TD : 110/70 mmHg
- Terpasang RL 500 cc/6 jam
- Nadi : 74 x/mnt
A:
- Hb: 14.4
Kekurangan volume cairan tidak
- Hematokrit : 38 %
terjadi P: - Pantau kondisi umum dan kesadaran klien - Pantau TTV - Catat intake dan output cairan. - Berikan cairan intravena sesuai program
Risiko terjadi
perdarahan Mandiri :
berhubungan
dengan 1. Memantau
trombositopenia.
trombosit
S: tanda
cth. perdarahan gusi,
melena. 2.
penurunan - Klien
mengatakan
mengalami perdarahan gusi O:
Menganjurkanpasienuntuk - Trombosit : 50 ribu/mm3 banyak istirahat/bedrest.
- Hb :14.5 - Perdarahan gusi tidak ada
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
tidak
64 DS :
3.
- Klien mengatakan tidak mengalami
mengurangi penggunaan
perdarahan
lembut
DO :
ribu/mm3 - Hb : 14.7
dan
45
untuk - Pantau
mulut. Kolaborasi : 1.
P:
menganjurkan - Pantau TTV
menggunakan antiseptik :
A:
sikat Masalah ; Perdarahan tidak terjadi
gigi atau menggunakan sikat yang
gusi
- Trombosit
Mengingatkan kepada klien untuk
Memantau nilai Hb, Ht, trombosit dan faktor pembekuan.
tanda
penurunan
trombosit yang disertai
gejala
klinis.. - Anjurkan kepada klien untuk segera
melapor
bila
ada
perdarahan - Pantau nilai Hb, Ht, trombosit dan laporkan ke DPJP - Lakukan
discharge
planning
jika diindikasikan boleh pulang
Universitas Indonesia Asuhan keperawatan..., Yudi Elyas, FIK UI, 2013
65 3.5 Implementasi dan Evaluasi
Tgl : 23 / 05 / 2013 (Hari ke-8 perawatan) Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
Risiko terjadi perdarahan Mandiri :
S:
berhubungan dengan
1. Memantau nilai trombosit
trombositopenia.
2. Tetap menganjurkan untuk banyak
- Klien mengatakan tidak ada
minum DS : - Klien mengatakan tidak mengalami perdarahan
gusi DO : - Trombosit : 79 ribu/mm3 - Hb : 15.3
perdarahan O:
3. Memberikan pendidikan kesehatan - Trombosit : 579 ribu/mm3 kepada mengenai
klien
keluarga - Hb :15.3
dan
perawatan
klien
di - Perdarahan tidak ada
rumah 4. Memberikan
A: informasi
kepada Masalah ; Perdarahan tidak terjadi
keluarga untuk segera kembali ke P : pelayanan kesehatan jika keluhan - Laporkan kondisi terakhir klien kembali muncul dan control rutin sesuai program dari dokter
ke DPJP - Lakukan discharge planning jika diindikasikan boleh pulang