Oleh Kelompok 7
Metode Analisis Konvensional Berdasarkan penggunaannya, metode analisis dibagi menjadi 2 yakni metode analisis modern dan metode analisis konvensional. Metode analisis modern lebih mengarah pada penggunaan alat atau instrument canggih. Sementara metode analisis konvensional adalah suatu teknik analisa menggunakan alat-alat konvensional, biasanya terdiri dari metode gravimetric dan metode volumetri (titrimetri).
Metode gravimetri mendasarkan pada penimbangan berat konstan suatu senyawa yang dianalisis. Terdapat tiga metode dalam gravimetri yaitu metode pengendapan, metode penguapan, dan metode elektrolisis. Terdapat beberapa metode dalam titrasi yaitu titrasi asam-basa, titrasi bebas air, titrasi diazotasi (nitrimetri), titrasi kompleksometri, titrasi pengendapan (argentometri) dan titrasi redoks.
MetodeMetode-MetodeVolumetri (Titrimetri)
Titrasi Nitrimetri Titrasi merupakan metode analisis kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan. Nitrimetri adalah metode titrasi yang menggunakan NaNO2 sebagai pentiter dalam suasana asam. Titrasi nitrimetri merupakan titrasi yang dipergunakan dalam analisa senyawa-senyawa organik, khususnya untuk senyawa amina primer penetapan kuantitas zat didasari oleh reaksi antara fenil amina primer (aromatik) dengan natrium nitrit dalam suasana asam membentuk garam diazonium.
Prinsip Titrasi Nitrimetri Pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatic primer (amin aromatic sekuder dan gugus nitro aromatic) Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder Pembentukan senyawa azidari gugus hidrazida Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi dengan menggunakan asam nitrit dalam suasana asam.
Indikator yang digunakan untuk penentuan akhir titrasai nitrimetri Ada 3 indikator yang digunakan yaitu :
Indikator luar Indikator dalam Metode potensiometri
Kekurangan dan kelebihan
Kelebihan Pengerjaannya cukup sederhana. Sangat berguna untuk analisis antibiotik sulfonamida dan anastetik lokal turunana asam bonzoat. Pereaksi Kekurangan Reaksi diasotasi bereaksi lambat, dapat dipercepat dengan menggunakan kataslisator.
Titrasi Iodimetri Titrasi iodometri merupakan salah satu metode titrasi redoks untuk analisis kuantitatif secara oksidimetri dan reduksimetri. Titrasi oksidimetri adalah titrasi terhadap larutan zat pereduksi (reduktor) dengan larutan standar zat pengoksidasi (oksidator). Titrasi reduksimetri adalah titrasi terhadap larutan zat pengoksidasi (oksidator) dengan larutan standar zat pereduksi (reduktor).
Indikator yang digunakan dalam iodometri
Ada 3 indikator pada iodometri yaitu : 1. Amilum (kanji) 2. Natrium pati glikolat 3. Karbon tetraklorida (CCl4)
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan Penitraan berlangsung lebih cepat karena titrat dan titran langsung bereaksi. Kekurangan Pada saat titrasi dikhawatirkan kehilangan ioniod. I2 sebagai titran bersifat tidak stabil karena mudah terurai oleh cahaya, sehingga preparasi sampel harus dilakukan terlebih dahulu. Dalam keadaan asam, larutan iod dapat di oksidasi oleh udara