UJIAN SKILLS LAB LEMBAR DESKRIPSI PERILAKU ANAK KEBUTUHAN KHUSUS
Dosen Pembimbing: Izzanil hidayati S.Psi., M.A. Dr. drg. Dewi Elianora, MDSc., sp KGA drg. Ricky Amran, MARS
Disusun Oleh: Nadia Yasmin NPM: 1810070110023
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BAITURRAHMAH T.A 2018
1. Identitas Anak
Nama (inisial)
: Rn
Umur
: 29 tahun
Kelas
: Campuran
Diagnosa
: Imbisil (dapat dibimbing tetapi tidak bisa di latih)
2. Klasifikasi Perilaku Pada awal pertemuan, Rn masih terlihat malu – malu. Tetapi Rn dengan cepat dapat menyesuaikan diri dengan orang – orang baru disekitarnya. Saat pertama kali Rn diberi tahu bahwa kami akan bermain bersama, dia tampak senang dan langsung memeluk salah satu dari kami, serta mengajak toss kami satu persatu. Kemudian Rn sudah terlihat santai dan nyaman dengan kami, kami pun merasa senang dengan perubahan sikap Rn dari yang malu – malu menjadi lebih akrab dan mau membuka diri kepada kami. Saat kami mengajak Rn bernyanyi dia tampak antusias dan ikut bernyayi pula, tetapi saat kami mengajak Rn bernyanyi lagu Bunda dia tampak sedih karena rindu dengan orangtuanya. Rn sangat suka menari tarian India, dia mengajak kami untuk menari bersama sama. Rn juga suka sesuatu yang rapi dan indah, dia sering mengomentari tentang penampilan kami. Rn tidak suka menggambar, dia lebih memilih untuk menyanyi dan menari. Setiap pertanyaan yang kami lontarkan kepada Rn dijawab dengan sesuai. Kami juga bertanya tentang bagaimana cara Rn menyikat gigi? Berapa kali Rn menyikat gigi dalam sehari? Apakah Rn pernah mengalami sakit gigi? Rn menjawab dengan lantang bahwa dia menyikat gigi 2 kali sehari dan tidak pernah mengalami sakit gigi sebelumnya. Tidak hanya kami yang sibuk bertanya kepadanya, Rn juga sering melontarkan pertanyaan – pertanyaan kepada kami.
Rn terlihat sangat normal secara fisik, hanya saja dia susah berbicara dengan jelas. Rn pernah marah dan kesal kepada salah satu dari kami karena teman kami salah memanggil namanya. Dan kami sedikit kesulitan saat bertanya tentang tanggal lahir Rn. Kami berulang kali menanyakan tentang hal tersebut tetapi tidak ada tanggapan dari Rn. Rn memiliki IQ dibawah rata – rata yaitu dibawah 70, saat kami mengajak Rn berhitung bersama – sama dia tidak dapat mengikuti dengan baik dan benar. Rn juga susah dalam mengingat nama – nama kami, dia berulang kali menanyakan nama kami. Di akhir kegiatan, kami harus berpisah dengan Rn. Rn terlihat sangat sedih karena harus berpisah dengan kami, begitu pula dengan kami. Tetapi kesedihannya hilang ketika kami memberinya sikat gigi dan pasta gigi, dia tampak kembali ceria dan aktif.
3. Wawancara Kami melakukan wawancara dengan pihak sekolah, dengan menanyakan beberapa pertanyaan tentang perilaku Rn ketika di sekolah. a. Bagaimana sikap Rn ketika belajar? Sikap Rn ketika belajar sangat aktif dalam keterampilan dan seni. b. Apakah Rn mampu berinteraksi dengan baik kepada teman – temannya? Rn mampu berinteraksi dengan baik kepada teman – temannya, bahkan Rn memiliki banyak sahabat. c. Pernahkan Rn menangis tanpa sebab? Rn pernah mengangis karena merindukan kedua orangtuanya. d. Apakah Rn memiliki kepandaian dalam hal tertentu? Rn sangat menyukai keterampilan e. Apakah ada kegiatan yang selalu dilakukan Rn? Rn selalu menyikat giginya 2 kali sehari, maka dari itu Rn tidak pernah mengalami sakit gigi
4. Kesimpulan Dari kegiatan skills lab yang saya lakukan bersama teman – teman kelompok 2 pada hari Rabu, 20 September 2018 di Panti Sosial Bina Grahita “Harapan Ibu” , didapatkan kesimpulan bahwa Rn di diagnosa imbisil, Rn memiliki fisik yang normal, hanya saja dia mengalami keterbatasan dalam berbicara, berhitung dan mengingat. Walaupun Rn memiliki kekurangan, dia masih dapat tersenyum dan aktif. Kami merasa mampu berkomunikasi dengan baik kepada Rn, walaupun ada sedikit kesulitan dalam berkomunikasi dengannya, kami dapat mengatasi kesulitan tersebut dengan baik.