Materi Uas Ilmu Ekonomi.docx

  • Uploaded by: Nurul Andini Fajrin
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Materi Uas Ilmu Ekonomi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,913
  • Pages: 33
Materi UAS Ilmu Ekonomi

pengertian ekonomi mikro dan contohnya – Yang dimaksud dengan ekonomi mikro adalah suatu ilmu ekonomi yang melihat dan menganalisis kegiatankegiatan ekonomi dengan menganalisis bagian-bagian yang kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi. Atau definisi ekonomi mikro yang lain yaitu merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari mengenai perilaku konsumen dan perodusen serta penentuan dari harga pasar maupun kuantitas faktor input, produk dan jasa yang diperjualbelikan dalam pasar. Kegiatan ekonomi mikro umumnya mengacu kepada ruang lingkup yang lebih kecil seperti misalnya: rumah tangga dan perusahaan. Contoh yang mendasar seperti interaksi di pasar yaitu kegiatan jual-beli antara penjual dan pembeli atau konsumen dan produsen. Pada dasarnya konsumen selalu berusaha untuk memuaskan seluruh keperluan atau kebutuhannya dan penjual selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. A. Analisa pada ekonomi mikro Analisa ekonomi mikro dibagi menjadi 3, diantaranya seperti di bawah ini: 1. Teori harga Yaitu sebagai dasar untuk menganalisa interaksi antara penawaran dan permintaan barang atau jasa yang ada dalam pasar serta berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhinya. Yang di analisa seperti:     

Proses dari pembentukan harga yang dipengaruhi oleh interaksi antar permintaan dan penawaran suatu produk atau jasa di dalam suatu pasar. Lalu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan permintaan maupun perubahan penawaran. Selanjutnya hubungan antara harga permintaan dan penawaran. Bentuk-bentuk pasar. Dan konsep elastisitas permintaan dan penawaran.

2. Teori produksi Yaitu sebagai dasar untuk menganalisa biaya produksi dan tingkat dari produksi. Yang dianalisa seperti:   

Masalah mengenai biaya produksi barang atau jasa. Lalu tingkat produksi yang paling menguntungkan bagi pihak produsen. Dan kombinasi dari faktor produksi yang harus dipilih oleh produsen supaya tujuan mendapatkan laba yang maksimal bisa tercapai.

3. Teori distribusi Yaitu teori yang menganalisa ekonomi mikro mengenai upah karyawan atau tenaga kerja, besarnya bunga yang perlu dibayarkan kepada pemilik modal dan besarnya keuntungan yang didapatkan oleh produsen. Aktivitas unit-unit dari ekonomi yang dikaji dalam ekonomi mikro Adapun aktivitas unit-unit dari ekonomi yang dikaji dalam ekonomi mikro, diantaranya seperti di bawah ini: 

  



Pertama, mempelajari mengenai bagaimana perilaku seseorang sebagai konsumen atau pembeli, sebagai pemilik dari sumber ekonomi dan sebagai produsen. Kedua, mempelajari bagaimana arus dari perputaran barang ataupun jasa yang dimulai dari produsen sampai kepada konsumen. Ketiga, mempelajari mengenai bagaimana harga-harga barang atau jasa dapat dibentuk. Keempat, mempelajari mengenai bagaimana pihak produsen dalam menentukan tingkat produksinya supaya dapat tercapai keuntungan yang maksimal. Kelima, mempelajari menganai bagaimana konsumen mengalokasikan penghasilannya yang terbatas untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibutuhkannya sehingga bisa tercapai kepuasan yang maksimal.

Komponen yang terdapat pada ekonomi mikro 1. Interaksi di Pasar Barang Hal pertama yang dijelaskan dalam teori ekonomi mikro yaitu tentang aktivitas suatu pasar barang. Dilihat dari segi pandangan ekonomi mikro, suatu perekonomian

adalah gabungan bari berbagai jenis pasar, termasuk pasar barang. Maka untuk mengenal corak dari kegiatan suatu perekonomian, perlu untuk memperhatikan corak dari suatu pasar barang. Aktivitas tawar menawar mengenai harga barang yang dilakukan oleh penjual dan pembeli di pasar. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk membentuk harga yang sesuai dengan kesepakatan dari kedua belah pihak. Pembentukan harga barang terjadi melalui proses interaksi permintaan dan penawaran antar pihak penjual dan pembeli, dan kesepakatan harga dapat menghasilkan keseimbangan. Dengan mendalami ekonomi mikro dapat diketahui persoalan yang sedang terjadi dalam interaksi di dalam pasar. 2. Tingkah Laku Penjual dan Pembeli Lalu hal yang dijelaskan dalam teori ekonomi mikro yaitu mengenai tingkah laku konsumen dan produsen atau pembeli dan penjual di dalam pasar. Kegiatan produsen dan konsumen pada kegiatan ekonomi dilandasi oleh tujuan mereka masing-masing. Dalam ekonomi mikro dibahas mengenai upaya konsumen dalam mencukupi kebutuhan dengan pendapatannya yang sangat terbatas, dan sementara itu perilaku produsen dibahas tentang upaya bagaimana produsen dalam memperoleh keuntungan yang maksimal. Anggapan yang dipakai dalam menganalisis prilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi yaitu sebagaimana berikut ini:   

Pertama, pihak produsen dan konsumen melakukan kegiatan ekonomi secara rasional. Kedua, konsumen berusaha mendapatkan kepuasan yang maksimal dengan dana yang sangat terbatas. Ketiga, produsen berusaha mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan pengorbanan tertentu.

3. Interaksi di Pasaran Dan hal terpenting lainnya yang dibahas dalam teori ekonomi mikro yaitu interaksi antara konsumen dan produsen atau penjual dan pembeli di pasaran faktor-faktor produksi. Pasar faktor produksi menyediakan faktor-faktor produksi yang diperlukan oleh pihak produsen untuk dapat melakukan kegiatan produksinya. Faktor produksi diantaranya seperti: SDA (sumber daya alam), SDM (Sumber daya manusia), modal dan kewirausahaan. Faktor-faktor produksi tersebut disediakan oleh rumah tangga konsumen, atas penyediaan dari faktor-faktor produksi rumah tangga konsumen akan mendapatkan balasan jasa. Di pasar faktor produksi juga

akan terjadi tawar-menawar antar produsen dan konsumen dalam pembentukan harga.

Apa yang dimaksud definisi ekonomi syariah? Ekonomi syariah adalah cabang ilmu pengetahuan sosial yang di dalamnya mempelajari masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh syariat Islam. Pengertian Ekonomi Syariah Ekonomi syariah secara sederhana didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara Islam, yaitu berdasarkan kitab Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW. Para tokoh ekonomi Islam memiliki sedikit perbedaan pandangan menyangkut definisi dari ekonomi syariah itu sendiri. Perbedaan tersebut pada dasarnya berakar pada tiga masalah utama, pertama adalah perbedaan metodologi yang digunakan dalam membangun sistem ekonomi Islam. Kedua, adalah perbedaan penafsiran konsep ekonomi, seperti penafsiran makna khilafah dan implikasi kepemilikan. Ketiga, adalah perbedaan tafsiran pembangunan ekonomi. Untuk lebih melengkapi pemahaman Anda mengenai ekonomi syariah, di bawah ini terdapat 5 definisi ekonomi syariah menurut para ahli: #1 Yusuf Qardhawi Ekonomi syariah merupakan ekonomi yang berdasarkan pada ketuhanan. Esensi sistem ekonomi ini bertitik tolak dari Allah, tujuan akhirnya kepada Allah, dan memanfaatkan sarana yang tidak lepas dari syari’at Allah.

#2 Umer Chapra

Ekonomi Islam (ekonomi syariah) merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang membantu manusia dalam mewujudkan kesejahteraannya melalui alokasi dan distribusi berbagai sumber daya langka sesuai dengan tujuan yang ditetapkan berdasarkan syariah (al–‘iqtisad al–syariah) tanpa mengekang kebebasan individu secara berlebihan, menciptakan ketidakseimbangan makro ekonomi dan ekologi, atau melemahkan solidaritas keluarga dan sosial serta ikatan moral yang terjalin di masyarakat. #3 Muh. Nejatullah ash-Shiddiqi Ekonomi syariah adalah tanggapan atau respon para pemikir muslim terhadap berbagai tantangan ekonomi pada masa tertentu. Dalam hal ini ekonomi dituntun oleh Al-Qur’an dan sunnah serta akal (pengalaman dan ijtihad). #4 S. M. Hasanuzzaman Ekonomi syariah adalah pengetahuan dan aplikasi ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam pencarian dan pengeluaran sumbersumber daya, guna memberikan kepuasan bagi manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban mereka terhadap Allah dan masyarakat. #5 Veithzal Rivai dan Andi Buchari Ekonomi syariah adalah suatu ilmu multidimensi atau interdisiplin, komprehensif dan saling berhubungan, mencakup ilmu Islam yang bersumber dari Al Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW serta ilmu-ilmu rasional. Dengan ilmu tersebut, manusia dapat mengatasi keterbatasan sumber daya untuk mencapai kebahagiaan. [ Dari pendapat sejumlah ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi ekonomi syariah secara lengkap adalah ilmu dan praktik kegiatan ekonomi berdasarkan pada ajaran Islam yakni ajaran yang sesuai dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW ataupun hadits dengan berteguh terhadap esensi tujuan ekonomi Islam yaitu mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan manusia di dunia dan akhirat.

Tujuan Ekonomi Syariah Ekonomi syariah memiliki tujuan yang berbeda dari ekonomi konvensional yang memiliki tujuan utama meningkatkan keuntungan secara pribadi. Dalam ekonomi syariah, tujuannya sejalan dengan tujuan dari syariat Islam itu sendiri, yaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat melalui suatu tata kehidupan yang baik dan terhormat dan dapat bermanfaat untuk seluruh umat manusia.

Terdapat 4 tujuan utama dari ekonomi syariah, berikut adalah penjelasannya: #1 Menempatkan Ibadah kepada Allah Lebih dari Segalanya Tujuan utama dari ekonomi syariah adalah kegiatan ekonomi yang dalam pelaksanaannya dilakukan hanya semata-mata untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah. Dengan diniatkan untuk ibadah maka kita akan mendapat dua hal sekaligus yaitu harta dan pahala. #2 Menyeimbangkan Kehidupan Dunia dan Akhirat Dalam ekonomi syariah, kehidupan akhirat tidak boleh dilupakan, karena kehidupan sesungguhnya adalah di akhirat nanti. Memang kita wajib bekerja dan mencari uang untuk kebutuhan hidup, namun hal itu tidak boleh membuat kita lupa akan akhirat justru harus menambah kepekaan dan ketaatan kita akan Allah. Inilah golongan yang ingin dicetak oleh ekonomi syariah yang bisa menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhiratnya. #3 Meraih Kesuksesan Perekonomian yang Diperintahkan Allah Ekonomi syariah menjunjung nilai sosial, sehingga semua orang berhak mendapatkan dan merasakan sebuah kemakmuran dan bebas untuk berkreasi. Pada dasarnya, prinsip ekonomi syariah adalah mementingkan kemaslahatan umat bukan mudharat, sehingga tujuan sebenarnya bagi ekonomi syariah adalah untuk

keselamatan keyakinan agama, keselamatan jiwa, keselamatan akal, keselamatan keluarga dan keturunan, serta keselamatan harta benda. #4 Menghindari Kekacauan dan Kerusuhan Salah satu tujuan dari ekonomi syariah adalah membentuk suatu pemerintahan yang mampu mengatur perekonomian secara baik, benar dan adil. Agar semua masyarakat bisa merasakan keadilan dan kesejahteraan di manapun mereka berada. Tidak usah diragukan lagi, ekonomi syariah cocok untuk siapa saja. Dengan gabungan nilai-nilai Islam, sistem ekonomi ini menjadi sempurna dengan tujuantujuan luhur yang dimilikinya. Inilah yang membedakan ekonomi syariah dengan ekonomi yang lainnya. Meskipun tuntutan zaman yang semakin keras, ekonomi syariah tetap pada keteguhannya yaitu mempertahankan nilai-nilai Islam yang ada di dalamnya. Kekuatan dari ekonomi syariah adalah dasar hukum yang digunakannya atau yang menjadi acuannya.

Prinsip Ekonomi Syariah Dalam pelaksanaan ekonomi syariah, harus terdapat fondasi yang berfungsi sebagai landasan dan mampu menopang segala bentuk kegiatan ekonomi guna mencapai tujuan mulia. Dalam bukunya yang berjudul Hukum Ekonomi Syariah (2009), Zainuddin Ali memaparkan 3 prinsip dasar dalam ekonomi syariah. Berikut adalah penjelasan ketiganya: #1 Tidak Melakukan Penimbunan (Ihtikar) Definisi dari ihtikar adalah tindakan pembelian barang dagangan dengan tujuan untuk menahan atau menyimpan barang tersebut dalam jangka waktu yang lama, sehingga barang tersebut dinyatakan barang langka dan berharga mahal. #2 Tidak Melakukan Monopoli

Monopoli adalah kegiatan menahan keberadaan barang untuk tidak dijual atau tidak diedarkan di pasar, agar harganya menjadi mahal. Kegiatan monopoli merupakan salah satu hal yang dilarang dalam Islam, apabila monopoli diciptakan secara sengaja dengan cara menimbun barang dan menaikkan harga barang. #3 Menghindari Jual-Beli yang Diharamkan Kegiatan jual-beli yang sesuai dengan prinsip Islam, adil, halal, dan tidak merugikan salah satu pihak adalah jual-beli yang sangat diridhai oleh Allah SWT. Sementara itu, Sudarsono lewat bukunya Konsep Ekonomi Islam: Suatu Pengantar (2002) menyusun 8 prinsip yang lebih meluas dalam pelaksanaan ekonomi syariah, yaitu: 1. Seluruh sumber daya yang ada di bumi dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah SWT kepada manusia. 2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu. 3. Kekuatan penggerak utama ekonomi syariah adalah kerja sama. 4. Ekonomi syariah menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja. 5. Ekonomi syariah menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang. 6. Pelaku ekonomi khususnya orang Muslim harus takut kepada Allah SWT dan hari penentuan di akhirat nanti. 7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab). 8. Islam melarang riba dalam segala bentuk.

Manfaat Ekonomi Syariah Dalam perspektif keyakinan seorang muslim, setiap aktivitas yang didasarkan pada tuntunan syariah akan membawa manfaat bagi kehidupannya. Pengamalan ekonomi syariah jelas mendatangkan banyak manfaat yang besar bagi umat Islam itu sendiri, di antaranya: #1 Keberkahan

Menerapkan dan mengamalkan ekonomi syariah akan mendapatkan keuntungan dunia dan akhirat. Salah satu keunggulan dari ekonomi syariah adalah keberkahan. Dalam praktiknya, seberapapun besarnya harta atau pendapatan yang Anda terima maka akan selalu cukup dengan kebutuhan yang ditanggung. #2 Tanpa Ada Pihak yang Dirugikan Dengan mempraktikan ekonomi berdasarkan syariah Islam, pelaku ekonomi akan mendapatkan nilai ibadah sekaligus menjalankan keadilan. Sistem pembagian keuntungan ekonomi syariah ditetapkan dengan sistem bagi hasil yang telah disepakati semua pihak. #3 Distribusi Merata Dalam skala makro dapat dipastikan penerapan ekonomi syariah akan memeratakan distribusi pendapatan dan kekayaan seperti halnya era Abdullah Ibnu Umar. Dari sinilah peran zakat, infaq, dan sadaqah oleh negara kepada masyarakatnya. #4 Tahan terhadap Krisis Banyak ahli yang telah mengakui salah satu keuntungan ekonomi syariah adalah mengurangi kerentanan perekonomian akibat fenomena yang disebut sebagai decoupling economy. Melalui sistem bagi hasil, ekonomi syariah membuat tidak adanya jarak antara sektor keuangan dan sektor riil.

#5 Pertumbuhan Entrepreneur Tanpa Riba Sistem penerapan ekonomi syariah memiliki prinsip bagi hasil (lost and profit sharing) yang merupakan implementasi keadilan dalam roda perekonomian. Salah satu cerminannya adalah dalam produk-produk mudharabah dan musyarakah yang telah diterapkan di Singapura dan Inggris.

Dalam penerapan transaksi ekonomi mudharabah, pemilik modal dan pengelola (enterpreuneur) bersepakat dalam suatu proyek, jika mendapatkan keuntungan maka masing-masing akan mendapat bagian sesuai dengan nisbah yang telah ditetapkan dalam kontrak. Jika merugi, maka pihak pertama saja yang kehilangan sebagian dari modalnya dan pihak kedua kehilangan kesempatan untuk mendapatkan nisbah keuntungan dan imbalan dari hasil kerjanya selama proyek berlangsung.

Sistem Ekonomi Syariah Tawarkan Keadilan bagi Seluruh Pihak Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki, penerapan sistem ekonomi syariah jelas merupakan pilihan yang sangat menguntungkan. Bukan hanya bagi umat Muslim, namun bagi seluruh masyarakat pelaku ekonomi. Itulah alasannya industri ekonomi syariah di Indonesia berkembang cukup pesat, mulai dari sektor perbankan hingga sektor investasi.

Kebijakan Moneter: Pengertian, Fungsi, Instrumen, Jenis A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Kebijakan Moneter (Monetary Policy) adalah kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi perkembangan variabel moneter (peredaran uang, suku bunga, suku bunga kredit, dan nilai tukar) untuk mencapai target yang diinginkan. Secara bahasa “Kebijakan Moneter” terdiri dari dua kata, yaitu “Kebijakan” yang artinya kepandaian atau kemahiran atau rangkaian konsep yang menjadi dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, dan kata “Moneter” yang artinya uang atau hal yang berkaitan dengan uang. Jadi kebijakan moneter dapat juga diartikan sebagai

kebijakan pemerintah dalam mengendalikan perekonomian suatu negara. Masalahmasalah ekonomi yang menjadi pusat perhatian kebijakan moneter antar lain adalah inflasi, pengangguran, dan kelancaran dalam distribusi barang.

Definisi Kebijakan Moneter di Indonesia tercantum dalam Undang Undang Bank Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 yang telah diubah dalam Undang Undang Nomor 3 Tahun 2004 menyebutkan bahwa “Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain dengan pengendalian jumlah uang yang beredar dan suku bunga”.

KEBIJAKAN MONETER

B. FUNGSI KEBIJAKAN MONETER       

Menurunkan laju inflasi Mengatasi pengangguran dengan membuka lapangan kerja Menjaga kestabilan nilai tukar mata uang Menstabilkan harga barang dan jasa dengan kebutuhan masyarkat Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Mengontrol peredaran uang dalam masyarakat Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya melalui sumber penerimaan yang normal

C. TUJUAN KEBIJAKAN MONETER Kebijakan moneter sebenarnya adalah kebijakan yang tidak bersifat statis melainkan bersifat dinamis, yang artinya dapat berubah dan disesuaikan dengan perekonomian suatu negara. Secara umum 4 hal yang menjadi Tujuan dari Kebijakan Moneter adalah :

1. Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan Pendapatan Pertumbuhan ekonomi akan berkembang ketika terjadi persaingan antar pelaku ekonomi di pasar. Namun demikian, persaingan ini akan membaut timbulnya kesenjangan ekonomi antar kelas kaya dengan kelas miskin. Hal ini timbul karena besarnya modal sangat mempengaruhi hasil yang didapatkan oleh pelaku ekonomi, sehingga walaupun setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk sukses, kelas kaya cenderung lebih diuntungan karena memiliki modal yang lebih besar. Nah

disinilah pemerintah berperan penting, melalui kebijak moneter, pemerintah dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antar kelas dan mewujudkan pemerataan pendapat antar pelaku ekonomi.

2. Membuka lapangan dan kesempatan kerja Pengangguran merupakan masalah ekonomi yang sering dialami oleh setiap negara. Melalui kebijakan moneter, ketika pemerintah berhasil menstabilkan perekonomian suatu negara, maka lapangan kerja baru akan terbuka dengan sendirinya, baik itu dengan pengaruh investor yang ingin membuka perusahaan baru atau pengaruh pihak lainnya.

3. Mewujudkan kestabilan harga Setiap barang dan jasa memiliki harga tertentu, nah harga suatu barang dan jasa sangat berkaitan dengan uang yang beredar dalam masyarakat. Semakin banyak uang yang beredar, maka akan semakin tinggi permintaan suatu barang atau jasa, sehingga akan semakin tinggi pula harganya, mekanisme inilah yang akan memicu timbulnya inflasi (kenaikan harga terus menerus). Nah Salah satu fungsi kebijakan moneter adalah untuk mengontrol jumlah uang yang beredar dengan demikian kestabilan harga dapat terwujud.

4. Keseimbangan neraca pembayaran dan perdagangan Nilai mata uang dari setiap negara berbeda-beda. Tetapi tetap ada acuan nilai uang internasional untuk mengetahui seberapa tinggi nilai uang suatu negara. Dalam mewujudkan keseimbangan neraca pembayaran dan perdagangan pemerintah dapat melakukan teknik devaluasi (menurunkan nilai tukar uang dengan sengaja) hal ini dilakukan agar biaya ekspor lebih murah sehingga barang dalam negeri banyak diminati oleh negeri lain, dengan demikian permintaan terhadap barang tersebut meningkat, sehingga menambah pemasukan dalam negeri dan akhirnya membantu menyeimbangkan neraca pembayaran dan perdagangan.

D. INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER 1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi Pasar Terbuka adalah salah satu kebijakan moneter yang dilakukan bank pusat dengan cara menjual Sertifikan Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar modal. Tujuan utamanya adalah untuk mengontrol uang yang beredar di masyakarakat. Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar, pemerintah akan lebih fokus untuk menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sedangkan untuk menambah jumlah uang yang beredar pemerintah dapat membeli surat berharga di pasar.

2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah kebijakan moneter yang memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol uang yang beredar dalam masyarakat. Jika pemerintah ingin menambah uang yang beredar, maka suku bunga akan diturunkan sehingga masyarakat merasa keuntungan lebih sedikit jika menabung sehingga tidak menyimpan uangnya di bank, sedangkan jika pemerintah ingin mengurangi uang yang beredar maka pemerintah akan menaikkan suku bunga sehingga masyarakat terangsang untuk menabung. Mungkin tinggi rendahnya suku bunga tidak terlalu berpengaruh untuk jumlah tabungan yang kecil, tetapi sangat mempengaruhi jumlah tabungan yang besar.

3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ration) Rasio Cadangan Wajib adalah kebijakan dimana bank sentral dapat membuat peraturan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas pada bank umum. Cadangan kas ini merupakan jumlah uang yang harus disimpan dalam bank umum. Semakin besar cadangan kas maka akan semakin sedikit uang yang beredar, demikianpula sebaliknya.

4. Pendekatan Moral (Moral Persuasion)

Pendekatan Moral merupakan kebijakan moneter yang mengandalkan ajakan atau larangan untuk menahan tabungan atau melepas pinjaman yang dilakukan oleh bank pusat dengan berbagai cara seperti melalui pengumuman, pidato, dan edaran yang ditujukan kepada bank umum dan masyarakat.

5. Kebijakan Kredit Ketat Kebijakan kredit ketat adalah instrumen kebijakan moneter dimana pemerintah memperketat syarat untuk mengambil kredit bagi setiap individu. Kebijakan ini biasanya digunakan jika gejala inflasi membahayakan mulai muncul. Tujuannya adalah untuk mengurangi uang yang beredar dalam masyarakat, dengan berkurangnya orang yang bisa mengambil kredit, maka uang yang beredar dalam masyarakat juga akan berkurang.

KEBIJAKAN MONETER E. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS KEBIJAKAN MONETER Berdasarkan tujuannya, terdapat 2 jenis kebijakan moneter, yaitu : 1. Kebijakan Moneter Ekspansif (Easy Money Policy) Kebijakan Moneter Ekspansif adalah kebijakan moneter yang bertujuan untuk menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan ini digunakan untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat saat ekonomi sedang buruk sehingga kestabilan perekonomian negara tetap terjaga.

2. Kebijakan Moneter Kontraktif (Tight Money Policy)

Kebijakan Moneter Kontraktif adalah kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengurangi jumlah unang yang beredar di masyarakat. Kebijakan ini biasaya digunakan untuk mengurangi inflasi sehingga kenaikan harga pasar dapat dikontrol.

F. INDIKATOR KEBIJAKAN MONETER Kebijakan Moneter adalah kebijakan pemerintahan yang memiliki sasaran dan target. Nah untuk meninjau bagaimana pencapaian kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah pada periode tersebut maka diperlukan indakator penilaiannya. Ada 2 indikator kebijakan moneter, yaitu :  

Uang yang beredar di masyarakat Tingkat suku bunga

“Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis” Asuransi

[Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis] Asuransi | Sebagai salah satu lembaga non bank, asuransi merupakan alternatif investasi yang cukup baik dan meminimalisir risiko atas kejadian tak terduga. Pada dasarnya, asuransi dibagi pada tiga kategori besar yaitu asuransi jiwa, asuransi kejiwaan, dan asuransi kehilangan. Namun pembagian tersebut masih umum, ada pembagian jenis-jenis asuransi turunan dari tiga jenis asuransi tersebut. Pengertian Asuransi Menurut bahasa, asuransi berasal dari bahasa inggris yaitu insurance yang berarti pertanggungan.

Menurut UU No. 2 Tahun 1992, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab pihak hukum ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Secara umum, asuransi adalah suatu perjanjian antara tertanggung (nasabah) dengan penanggung (perusahaan asuransi). Pihak perusahaan asuransi bersedia menanggung sejumlah kerugian yang mungkin akan timbul dimasa mendatang. Istilah asuransi menggambarkan setiap tindakan untuk perlindungan terhadap risiko. Pengguna asuransi diberikan kewajiban untuk membayarkan uang dalam jumlah tertentu yang disebut dengan premi, yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi. Tujuan Asuransi Tujuan asuransi pada dasarnya adalah semata-mata untuk berjaga-jaga jika terjadinya suatu risiko pada suatu kejadian. Adapun tujuan asuransi yang lainnya adalah sebagai berikut : 1. Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang dialami satu pihak. 2. Sebagai pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya pada jumlah tertentu dan tidak perlu mengganti sendiri kerugian yang terjadi dengan jumlah tidak tertentu dan tidak pasti. 3. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengawasan dan pengamanan untuk memberikan perlindungan yang menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya. 4. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada perusahaan asuransi akan dikembalikan kembali dalam jumlah yang lebih besar dari sebelumnya. (hal ini khusus terjadi pada asuransi jiwa). 5. Dasar dari pihak bank untuk memberikan kredit, karena bank sendiri memerlukan jaminan atau perlindungan atas uang yang diberikan kepada peminjam uang. 6. Menutup loss of earning power seseorang atau suatu badan usaha pada saat ia tidak bekerja ataupun tidak berfungsi. 7. Untuk mengalih risiko yang semula ada pada pihak pemilik kepada pihak asuransi yang siap menerima risiko tersebut.

8. Untuk memberi ganti atas kerugian kepada pihak yang bersangkutan dan mendapatkan keuntungan disamping memberikan beberapa jaminan kepada para peserta asuransi. Fungsi Asuransi Disamping sebagai bentuk pengendalian suatu risiko yang terjadi, asuransi juga memiliki beberapa fungsi lainnya, yaitu sebagai berikut : 1. Penghimpun dana Tugas perusahaan asuransi salah satunya adalah menghimpun dana yang masuk. Pengelolaan bisnis yang baik menghendaki dana-dana yang telah masuk tersebut diinvestasikan, supaya dana tersebut lebih produktif. Kegiatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi selain menunjang pembangunan nasional, juga dapat menekan biaya asuransi, dimana dengan adanya laba atau profit yang diperoleh melalui investasi dana, maka unsur presentasi laba yang diperhitungkan dalam penetapan premi dapat dikurangi. 2. Bantuan untuk perusahaan bisnis Asuransi mendorong berdirinya suatu usaha, seorang investor yang berencana menanamkan modal dalam usaha tertentu, ada kemungkinan untuk membatalkan rencana tersebut, karena tidak ingin memikul risiko jika terjadi bencana. Dengan adanya asuransi, seorang pengusaha akan terhindar dari rasa cemas jika terjadi risiko, sehingga lebih dapat fokus terhadap effisiensi usahanya tersebut. Jadi jika seseorang membayar premi dengan jumlah yang kecil, ia dapat memanfaatkan modal tersebut yang seharusnya untuk dana kerugian, dengan demikian ia dapat memperluas dan memperbaiki usahanya dan apabila jika risiko tersebut terjadi, kontinuitas usahanya akan lebih terjamin. 3. Pengurangan risiko Adanya rekomendasi yang diberikan oleh perusahaan asuransi setelah diadakan suatu survey risiko kepada tertanggung melalui surveyor untuk memperbaiki suatu risiko dengan sistem suku premi yang berlaku. Misalnya dengan pembebanan risiko sendiri , discount, penelitian dan publikasi tentang cara dan sebab kerugian, dengan usaha atau tindakan tertentu.

Oleh sebab itu, perusahaan asuransi memberikan sumbangan yang penting bagi perkonomian dengan cara bagaimana meminimalisir kemungkinan terjadinya suatu risiko. 4. Penyebaran kerugian secara merata Dengan adanya penyebaran kerugian secara merata dapat diartikan bahwa besarnya iuran atau kontribusi yang dibayar oleh pihak tertanggung untuk dana premi adalah seimbang dengan suatu risiko yang dialihkannya.

Jenis-jenis Asuransi Adapun jenis-jenis asuransi adalah sebagai berikut :

1. Asuransi kesehatan Asuransi kesehatan adalah sebuah asuransi yang memberikan penanggungan terhadap masalah kesehatan yang diakibatkan oleh suatu penyakit atau kecelakaan. 2. Asuransi jiwa Asuransi jiwa adalah sebuah asuransi yang memberi jaminan atas kematian seseorang yang tertanggung dengan memberikan keuntungan finansial. 3. Asuransi kendaraan Asuransi kendaraan adalah jenis asuransi yang memberikan layanan asuransi kepada kendaraan yang mengalami kehilangan, kerusakan, dan sebagainya. 4. Asuransi pendidikan Asuransi pendidikan adalah asuransi yang menjamin kehidupan pendidikan yang baik. Misalnya Prudential dan BNI Life Insurance. 5. Asuransi bisnis Asuransi bisnis adalah asuransi yang menjamin terhadap perusahaan dalam kegiatan bisnis meliputi kerugian dalam jumlah yang cukup besar, kerusakan, dan kehilangan. 6. Asuransi kepemilikan rumah dan properti

Asuransi kepemilikan rumah dan properti adalah asuransi yang memberikan pelayanan terhadap pemilik rumah dari suatu risiko seperti kerusakan tempat tinggal maupun kerusakan barang-barang pribadi.

Mengenal Perusahaan Pembiayaan dan Cara Kerjanya Di zaman yang semakin modern seperti sekarang ini, berbagai lembaga keuangan telah hadir untuk memudahkan perencanaan finansial Anda. Salah satu lembaga yang perlu diketahui adalah penyedia layanan pembiayaan bagi Anda yang ingin membeli barang secara non-tunai. Pembayaran model seperti ini sering disebut dengan cara angsuran atau kredit. Keinginan manusia memang tidak pernah ada habisnya, belum lagi dengan kebutuhan yang mesti dipenuhi. Sebagai contoh, Anda baru saja mendapat pekerjaan dengan lokasi kantornya jauh dari rumah. Guna menyiasati waktu tempuh supaya tidak terlambat, Anda berpikir mungkin dengan memiliki sepeda motor akan menjadi lebih efektif. Selain karena ukurannya yang kecil dan dapat bergerak lincah di tengah kemacetan, sepeda motor juga lebih irit bahan bakar minyak daripada kendaraan roda empat. Asumsi lainnya adalah, Anda dapat melakukan penghematan dengan pergi ke kantor menggunakan sepeda motor dibandingkan dengan harus mengeluarkan ongkos angkutan umum tiap harinya. Dengan alasan demikian, maka sepeda motor berada di antara dua posisi. Yang pertama, sepeda motor menjadi sebuah keinginan karena masih ada alternatif lain jika keberadaannya tidak terpenuhi. Lalu yang kedua adalah kendaraan ini menjadi sebuah kebutuhan sebab sepeda motor dapat memangkas biaya bulanan yang mesti Anda keluarkan untuk transportasi Anda ke tempat kerja. Bagaimanapun situasinya, ketika nanti Anda memutuskan untuk membeli tetapi terkendala oleh dana yang tidak cukup untuk membeli sepeda motor secara tunai, Anda dapat menggunakan sebuah cara pembayaran untuk bisa memiliki sepeda motor sebagai alat transportasi kerja Anda yaitu dengan mengangsur atau mencicil. Dalam proses mengangsur tersebutlah Anda akan berhadapan dengan perusahaan pembiayaan atau banyak dikenal dengan istilah leasing. Perusahaan atau lembaga pembiayaan adalah badan usaha di luar bank atau lembaga keuangan bukan bank lainnya yang memberikan fasilitas pinjaman kepada nasabahnya untuk suatu keperluan. Sama seperti bank dan lembaga resmi lainnya, mekanisme mengenai perusahaan pembiayaan telah diketahui negara dan sudah diatur pula dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang

Perusahaan Pembiayaan. Pada umumnya, lembaga keuangan seperti bank akan memberikan dana cair kepada para calon debiturnya. Lain halnya dengan perusahaan pembiayaan. Ketika mengajukan kredit ke lembaga ini, Anda tidak akan mendapatkan dana cair, melainkan persetujuan perusahaan untuk membiayai kredit barang Anda. Jadi, dana tunai dibayarkan perusahaan pembiayaan kepada pihak ketiga, tempat Anda melakukan transaksi pembelian. Kategori Perusahaan Pembiayaan

3 Kategori Perusahaan Pembiayaan via haworth.com

Di Indonesia sendiri, perusahaan pembiayaan menjadi sesuatu yang mudah Anda jumpai. Biasanya model perusahaan ini telah bergabung kepada suatu merek produk tertentu. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan transaksi jual-beli yang

dilakukan secara kredit terhadap suatu produk. Berikut adalah beberapa perusahaan pembiayaan yang mungkin saja sudah sangat familiar bagi Anda. 1. Perusahaan Pembiayaan Kendaraan Bermotor Seperti ilustrasi di atas, kendaraan bermotor kini bukan lagi menjadi barang mewah yang dibeli berasaskan keinginan. Kendaraan bermotor kini sudah menjadi suatu kebutuhan untuk mengatasi sulitnya akses transportasi di kota-kota yang padat penduduknya. Meskipun kerap dibutuhkan dan diperlukan, harga kendaraan bermotor masih terbilang tinggi sehingga sulit didapati dengan pembayaran tunai. Karena itulah, banyak perusahaan pembiayaan yang berkonsentrasi kepada pemberian kredit untuk kendaraan bermotor, baik roda empat maupun roda dua. Berikut adalah beberapa perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor yang jasanya sering dipakai oleh masyarakat.        

PT Federal International Finance (FIF) PT Bussan Auto Finance (BAF) PT Astra Sedaya Finance (ACC) PT BCA Finance PT Mega Central Finance (MCF) PT Bima Multifinance PT Trust Finance Indonesia PT Bentara Sinergies Multifinance (Bess Finance)

2. Perusahaan Pembiayaan Mesin dan Alat Berat Banyaknya industri dan usaha kecil menengah di Indonesia, membuat negeri ini bergantung kepada keberadaan mesin dan alat berat. Mesin-mesin tersebut tentunya menjadi alat untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan dan diinginkan masyarakat seperti, pakaian, makanan, rumah, dan lain-lain. Tidak semua perusahaan memiliki dana cukup untuk membeli mesin dan alat berat dengan cara tunai. Apalagi jika usahanya masih berskala kecil dan menengah, pastinya sulit untuk membeli langsung mesin dan alat berat untuk proses produksinya. Pilihan untuk melakukan pembelian secara kredit pun akhirnya diambil guna tetap bisa menjalankan usahanya. Banyaknya industri di Indonesia turut memicu banyaknya perusahaan pembiayaan yang berkonsentrasi di mesin dan alat berat. Beberapa perusahaan pembiayaan yang

mengkhususkan pelayanan kepada pemberian alat berat dan mesin adalah sebagai berikut:  

PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL Finance) PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF)

3. Perusahaan Pembiayaan Peralatan Elektronik dan Rumah Tangga Kebutuhan rumah tangga memang jumlahnya bisa sangat banyak. Tidak hanya kebutuhan pokok yang menuntut untuk dipenuhi, melainkan juga kebutuhankebutuhan sekunder yang menyangkut hiburan keluarga dan kelengkapan peralatan dapur. Misalnya, ada keinginan mengganti televisi yang sudah Anda miliki dengan produk layar datar terbaru merupakan pemenuhan kebutuhan rumah sekunder. Segala keinginan tersebut pada akhirnya tidak jarang terbentur dengan masalah keuangan, atau tidak adanya dana yang cukup untuk membeli semua barang tersebut. Di lain pihak, Anda merasakan urgensi untuk memiliki benda-benda tersebut yang cukup besar. Pada waktu inilah Anda dapat memanfaatkan layanan jasa dari perusahaan pembiayaan. Banyak perusahaan pembiayaan yang bergerak di jasa kredit pembelian alat elektronik maupun peralatan rumah tangga. Hal ini dikarenakan jumlah rumah tangga di Indonesia yang juga melimpah dan membutuhkan pelayanan keuangan yang dapat memberikan kemudahan untuk membeli barang-barang kebutuhannya dengan dicicil. Salah satu perusahaan pembiayaan yang fokus melayani kredit barang elektronik maupun peralatan rumah tangga lainnya adalah PT Adira Quantum Multifinance.

Proses Pembelian Sederhana

Proses Pembelian yang Sederhana via jdpower.com

Tidak sulit untuk mendapatkan layanan dari perusahaan pembiayaan. Apalagi sekarang ini, beberapa perusahaan pembiayaan sudah terintegrasi langsung dengan berbagai produk secara spesifik. Sebagai contoh, ketika Anda hendak mengajukan kredit sepeda motor, ada bisa langsung berhubungan dengan PT FIF untuk mendapatkan layanan kredit. Prosedurnya pun tidak sulit, sebab Anda tinggal memilih produk yang diperlukan, kemudian hanyalah mengajukan aplikasi kredit angsuran untuk cara pembayarannya. Pihak ketiga selaku penjual akan meneruskannya pada perusahaan pembiayaan yang telah bekerja sama dengan produk yang dijual. Dari sana, Anda hanya tinggal menuntaskan kewajiban Anda untuk membayar uang muka sebesar 30 persen dari total nilai barang, beserta angsuran tiap bulannya.

Selama pembelian Anda belum lunas, pihak perusahaan pembiayaan akan memegang bukti kepemilikan produk yang Anda beli. Misalnya saat Anda membeli mobil secara angsuran, perusahaan pembiayaan akan menahan bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB) Anda sampai cicilan Anda selesai. Perusahaan Pembiayaan untuk Kebutuhan Usaha

Perusahaan Pembiayaan dalam Memenuhi Kebutuhan Usaha via sprudge.com

Jika lembaga keuangan lainnya, seperti bank misalnya, menghadirkan berbagai produk keuangan, hal yang hampir sama juga disediakan oleh perusahaan pembiayaan. Perusahaan ini memiliki dua jenis bidang usaha yang dikategorikan dalam bentuk penyediaan jasa maupun pengadaan barang.

1. Pembiayaan Konsumen Perusahaan pembiayaan yang satu ini merupakan kegiatan pembiayaan untuk jenis bidang usaha pengadaan barang. Barang yang disediakan tentu saja bergantung kebutuhan dan keinginan konsumen yang hendak melakukan pembelian dengan cara mengangsur. Karena berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen, jenis barang yang diadakan oleh perusahaan pembiayaan dalam bidang usaha ini sangat variatif, mulai dari peralatan elektronik, perlengkapan rumah tangga, kendaraan bermotor, hingga hunian vertikal berupa apartemen maupun hunian tapak berupa rumah. Jangka waktu pelunasan pembelian barang yang diberikan oleh perusahaan pembiayaan rata-rata dari enam bulan hingga empat tahun. Namun jika Anda melakukan pembelian rumah, tentu jangka waktu pembayarannya akan lebih panjang, berkisar 5-20 tahun. 2. Sewa Guna Usaha Bidang jasa dari perusahaan pembiayaan yang satu ini lebih populer disebut sebagai leasing. Bidang sewa guna usaha ini merupakan pembiayaan yang dikhususkan kepada kegiatan usaha melalui penyediaan barang modal. Ada dua pilihan dalam layanan sewa guna usaha ini, yakni dengan hak opsi maupun dengan hak tanpa opsi. Jasa dari sewa guna usaha dimaksudkan untuk memperluas dan mengembangkan usaha dari para pengusaha melalui barang modal. Bentuk barang modalnya bisa beragam, seperti traktor untuk petani, mesin untuk industri, hingga truk untuk usaha angkutan barang. Karena menyangkut keberlangsungan usaha, pihak perusahaan pembiayaan akan lebih dahulu menyurvei dengan seksama mengenai peluang berkembangnya usaha Anda sebelum menyetujui pembelian dengan jalan sewa guna usaha. Jangka waktu pelunasan pembelian di bidang ini minimal dua tahun karena harga barang modal yang juga tidak murah. Tidak ada prosedur berbeda untuk mendapatkan layanan jasa ini dari perusahaan pembiayaan. Namun, ada satu syarat tambahan yang mesti Anda sertakan dalam pengajuannya, yakni nomor pokok wajib pajak (NPWP).

Pengertian Bursa Efek Lengkap Beserta Contohnya - Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran dan permintaan efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.



Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana para pialang melakukan transaksi jual beli saham / surat berharga dengan berbagai perangkat aturan yang ditetapkan di Bursa Efek tersebut.



Bursa Efek merupakan tempat pertemuan pencari modal dengan pihak yang memiliki uang dengan tujuan investasi.



“Bursa Efek adalah wadah tempat bertemunya para broker dan dealer untuk melakukan jual beli efek (saham dan obligasi). Karena itu umumnya diluar negeri Bursa Efek itu diselenggarakan oleh swasta, bahkan pemiliknya adalah para broker dan dealer itu sendiri” ( Marzuki Usman, 1994 : 10 ).



Menurut Husnan (1998), di dalam bukunya ia menjelaskan bahwa bursa efek adalah perusahaan yang jasa utamanya adalah mneyelanggarakan kegiatan perdagangan sekuritas di pasar sekunder.

Apa saja yang diperjual belikan di Bursa Efek/ Stock Exchange ?

Secara garis besar surat berharga yang diperjual belikan di Bursa Efek/ Stock Exchange terdiri atas :



Saham/ stocks Saham / stocks merupakan bukti pemilikan perusahaan seseorang karena telah menyetor penyertaan modal. Dalam hal ini, pemegang saham berhak atas bagian laba sebanding dengan persentase modal yang ia setorkan terhadap modal perusahaan seluruhnya.



Obligasi/ bonds Obligasi/ bonds merupakan bukti peminjaman modal jangka panjang antara perusahaan emiten dengan obligor (pemegang obligasi atau pemilik modal yang membeli obligasi perusahaan).Berbeda dengan saham, obligor hanya merupakan surat hutang jangka panjang sebuah perusahaan dan bukanlah serat kepemilikan perusahaan.

Fungsi dan Tugas Bursa Efek Fungsi Bursa Efek ( E. Tandelilin, 1991: 81 ) adalah sebagai berikut :   

Menciptakan pasar secara terus menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada masyarakat Menciptakan harga yang wajar bagi efek yang bersangkutan melalui mekanisme pasar Membantu pembelanjaan dunia usaha

Kemudian menurut Tjiptono Darmadji ( 2001 : 95 ) tugas Bursa Efek adalah sebagai berikut :    

Tugas Bursa Efek sebagai fasilitator Menyediakan sarana perdagangan efek Mengupayakan likuiditas instrumen yaitu mengalirnya dana secara cepat pada efek-efek yang dijual Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat

 

Memasyarakatkan pasar modal, untuk menarik calon investor dan perusahan yang go public Menciptakan instrumen dan jasa baru

Tugas Bursa Efek sebagai SRO ( Self Regulatory Organization )   

Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa Mencegah praktek transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi pengawasan Ketentuan Bursa Efek mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi pelaku pasar modal

Proses Jual Beli Saham Berikut cara berbisnis saham di Bursa Efek. Pada saat Anda melakukan pembelian saham dimana posisi Anda sebagai Investor Beli dan Anda harus menghubungi Pialang Anda (misalnya kantor pialang “A”) yang kemudian akan meneruskan instruksi Anda tersebut kepada pialang saham lain (misalnya kantor pialang “B”). Instruksi beli tersebut dimasukan (entry) ke sistem computer perdagangan otomatis langsung dari kantor pialang ke sistem JATS (Jakarta Automated Trading Systems). Sistem Komputer tersebut menggunakan sistem tawar menawar sehingga untuk aktivitas beli akan diambil dari harga tertinggi dan sebaliknya untuk aktivitas jual diambil dari harga terendah. Jika Anda ingin melakukan penjualan saham, maka posisi Anda adalah sebagai Investor Jual. Pada dasarnya proses yang dilakukan sama yaitu Anda harus menghubungi pialang saham Anda dan seterusnya. Dalam melakukan jual beli saham, jumlah kelipatan atau maksimal penawaran serta permintaan tidak dapat sembarangan. Ada aturan jumlah kelipatan permintaan dan penawaran yang harus diikuti sehingga memiliki keseragaman, aturan tersebut dinamakan fraksi harga saham.

Perusahaan Pegadaian Menurut kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untung melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Perusahaan umum pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas

Related Documents

Materi Uas Ilmu Ekonomi.docx
December 2019 12
Materi Pra Uas 1
June 2020 10
Materi Uas Hukbis.docx
October 2019 17
Materi Uas Penjas.docx
December 2019 21
Materi Uas H.agraria.docx
December 2019 26

More Documents from "Giri Suseno"