MANAJEMEN STRESS IBADAH HAJI
Stres • Respon adaptif individu terhadap situasi yang diterima seseorang sebagai suatu ancaman/tantangan. • Gejala meliputi : fisik, pikiran, perasaan
Gejala Fisik • • • • • • •
Denyut jantung meningkat Tangan berkeringat Sakit kepala Sesak napas Mual, sulit BAB Mudah lelah Sulit tidur
Gejala Kognitif • • • • •
Mudah lupa Sulit konsentrasi Mudah cemas Sulit memproses informasi Negatif terhadap diri sendiri dan lingkungan
Gejala terkait perasaan • • • • • •
Mudah marah dan emosi Cemas Panik Ketakutan Depresi Ide menyakiti diri sendiri
Penyebab stres 1. Faktor biologik 2. Faktor psikologis 3. Faktor sosial
Faktor biologik • • • •
Hormonal Struktur otak Genetika Zat kimiawi otak/tubuh
Faktor psikologis • Pola asuh • Kepribadian • Mekanisme pertahanan diri terhadap konflik
Faktor sosial • Lingkungan • Budaya dan spiritual
Stresor ibadah haji Sebelum keberangkatan • Waktu tunggu yang lama • ONH relatif mahal • Berpisah dengan keluarga • Masalah kesehatan • Mempelajari ritual ibadah haji
Stresor ibadah haji Saat ibadah haji • Lingkungan dan suasana/tempat baru (asrama, pesawat, pondokan) • Perbedaan cuaca, iklim, dan zona waktu • Bertemu dengan orang yang baru, budaya yang berbeda • Ritualitas ibadah fisik
Pencegahan 1. Selalu sehat dan bahagia 2. Bersikap positif 3. Menerima orang lain apa adanya 4. Mampu menghadapi tantangan (definisi sehat jiwa, WHO)
Sehat dan bahagia • Luruskan niat • Tawakal dan ikhlas • Jaga kesehatan fisik dan mental dengan aktivitas fisik tidak berlebihan, asupan makanan bergizi, prioritas pada yang wajib dan sunnah • Menerima segala keadaan dengan kelapangan hati
Bersikap positif • Mampu mengendalikan emosi pada situasi apapun • Faktor dari luar tidak banyak mempengaruhi sikap internal diri sendiri • Suportif pada sekeliling • empati
Menerima orang lain apa adanya • Mampu menerima kekurangan orang lain • Tidak memiliki tuntutan berlebihan pada orang lain
Mampu menghadap tantangan • Sesuai dengan batas kemampuan diri sendiri • Mandiri • Optimis tak berlebihan
Tata laksana • • • • • •
Kembalikan pada Allah SWT (doa, zikir) Ciptakan suasana kondusif Pengalihan pikiran (teori kognitif) Mencoba hal baru ( teori perilaku) Relaksasi/hipnoterapi Ventilasi pada orang yang dapat dipercaya
Kapan berobat? • Bila gangguan dirasa semakin berat • Tidak mampu membedakan realita dan fantasi (ada halusinasi, ide bunuh diri, bicara, dan senyum sendiri) • Tidak bisa berfungsi seperti sebelumnya (mengurung diri, tidak mau bersosialisasi, tidak mau beraktifitas)
Tata laksana medis • Obat • Isolasi agar tidak membahayakan diri dan lingkungan • rawat
Terima Kasih